98-Article Text-161-1-10-20191127

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 6

P E N E L I T I A N I LM I A H

ABSTRACT
Hubungan Pijat Bayi Dengan Ikterus
Jaundice can occur in any baby, either
Fisiologis Pada Bayi Usia 3-7 Hari
because of the lack of touch or massage so baby is
lazy to breastfed making the liver ability to process
bilirubin decreased and eventually happened
jaundice. Based on the results of preliminary
studies in BPS Ayu, from 10 infants aged 3-7
days showed 3 babies (30%) did not have
physiological jaundice and 7 infants (70%) had
physiological jaundice. The purpose of the study
was to analyze the correlation between baby
Correlation Between Baby Massage massage with physiological jaundice in infants aged
3-7 days at BPS Ayu Surabaya.This study uses an
With Physiological Jaundice In analytical correlation method with cross-sectional
approach Collecting data using observation sheets,
Infants Aged In 3-7 Days the data taken on all populations of infants aged 3-
7 days at BPS Ayu Pakal Surabaya by 40
respondents and samples taken 36 respondents.
The results were analyzed using frequency
distributions using cross tabulation test and Lambda.
The results showed that, most of who are massaged
well were 19 respondents (52.8%), most of who are
not jaundiced were 21 respondents (58.3%). The
analysis Lambda shows that the results of ρ value
was p value (0.002) <α (0.05) so that Ho is rejected,
which means there is correlation between baby
massage with pphysiological jaundice in infants
Zakkiyatus Zainiyah,M.Keb.*) aged 3-7 days at BPS Ayu Surabaya. Expected to
midwifes, or health professionals give advice to
*) Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan mothers on the prevention and treatment the
(STIKes) Ngudia Husada Madura incident of jaundice, one of them is by teaching
the proper baby massage technique.
Keywords : Baby, Physiological Jaundice, and Baby
Massage

Correspondence : Zakkiyatus Zainiyah,M.Keb Jl. R.E. Martadinata Bangkalan, Indonesia.

PENDAHULUAN Bayi dalam keadaan normal


kulitnya berwarna kemerahan dan
Masa bayi merupakan masa biasanya diselimuti oleh rambut lanugo
keemasan sekaligus masa kritis (Sarwono, 2009). Pada keadaan ikterus,
perkembangan seseorang. Dikatakan kulit bayi berwarna kuning. Kuning pada
masa kritis karena pada masa ini bayi bayi baru lahir bayi terkadang sulit untuk
sangat peka terhadap lingkungan dan mendeteksi atau menilai secara benar.
dikatakan masa keemasan karena masa Secara umum penilaian kuning bisa
bayi berlangsung sangat singkat dan dilihat pada warna putih mata dan kulit
tidak dapat diulang kembali yang bewarna kuning-kekuningan. Pada
(Departemen Kesehatan, 2009). Banyak kebanyakan kasus ikterus neonatorum,
bayi baru lahir, terutama bayi kecil (bayi kadar bilirubin tidak berbahaya dan tidak
dengan berat lahir <2500 gram atau usia memerlukan pengobatan. Sebagian
gestasi <37 minggu) mengalami ikterus besar tidak memiliki penyebab dasar
pada minggu pertama kehidupannya atau disebut ikterus fisiologis yang akan
(Bobak, 2006). menghilang pada akhir minggu pertama

1
2

kehidupan pada bayi cukup bulan memberikan minum secara adekuat


(Bobak, 2006). kepada bayinya. Selain itu, salah satu
Hasil Riskesda 2007, penyebab terapi yang dapat diberikan adalah
kematian bayi baru lahir 0-6 hari di dengan dilakukan pijat bayi, dengan
Indonesia adalah gangguan pernapasan pijat bayi aktivitas nervous vagus
36,9%, prematuritas 32,4%, sepsis 12%, meningkat yang mengakibatkan bayi
hipotermi 6,8%, ikterus 6,6% dan lain- cepat lapar sehingga akan lebih sering
lain. Di poli anak RSUD Dr. Soetomo menyusu pada ibunya. Berdasarkan
Surabaya tahun 2010, penyakit yang uraian di atas, maka peneliti tertarik
sering dijumpai pada bayi antara lain untuk melakukan penelitian tentang
ikterus sebanyak 40,6%, moniliasis “Hubungan Pijat Bayi Dengan Ikterus
21,9%, rhenitis 17%, ISPA 50 bayi Fisiologis Pada Bayi Usia 3-7 Hari Di
12,8%, dan faringitis 7,7%. Data yang BPS Ayu Kecamatan Pakal Kota
didapatkan dari ruang neonatologi Surabaya
RSUD Dr. Soetomo Surabaya,
didapatkan 10 besar penyakit pada bayi METODE PENELITIAN
pada tahun 2011, pasien tertinggi
adalah dengan diagnosa hiperbilirubin Dalam hal ini metode penelitian
yang ditandai dengan ikterus sebanyak yang digunakan adalah Penelitian ini
27,4%. Di BPS Ayu jumlah bayi dengan menggunakan metode analitik korelasi
ikterus fisiologis sebanyak 60% dari total dengan pendekatan cross sectional,
159 bayi yang melakukan kunjungan KN dimana penelitian ini bertujuan untuk
2 dan KN 3 (Kohort Bayi, 2013). mempelajari dinamika korelasi antara
Berdasarkan hasil studi faktor-faktor resiko dengan efek, dengan
pendahuluan di BPS Ayu kecamatan cara pendekatan observasi atau
Pakal kota Surabaya pada tanggal 9-17 pengumpulan data sekaligus pada suatu
Januari 2014, dari 10 bayi berusia 3 saat (point time approach)
sampai 7 hari diketahui bahwa 3 bayi (Notoatmodjo, 2010).
atau 30% bayi tidak mengalami ikterus Populasi dalam penelitian ini
fisiologis dan 7 bayi atau 70% bayi adalah semua bayi usia 3-7 hari yang
mengalami ikterus fisiologis. melakukan kunjungan di BPS Ayu pada
Menurut Anik (2009), faktor bulan April-Mei Tahun 2014 sebanyak
penyebab terjadinya jaundice atau 40 bayi.
kuning pada bayi disebabkan oleh Dalam penelitian ini teknik yang
beberapa faktor meliputi: Produksi digunakan Non Probability Samples
bilirubin yang berlebihan, gangguan secara Accidental Sampling. Penelitian
dalam proses uptake dan konjugasi dilakukan di BPS Ayu Kecamatan Pakal
hepar, gangguan transportasi dalam Kota Surabaya.
metabolisme, gangguan dalam ekskresi 3.5.2 Waktu penelitian
bilirubin dan kurangnya sentuhan atau Waktu dan tempat penelitian
pijatan yang menyebabkan bayi malas dilakukan pada bulan April-Mei Tahun
menyusu sehingga pemberian minum 2014.
tidak adekuat.
Komplikasi yang dapat HASIL PENELITIAN
ditimbulkan oleh ikterus pada bayi
adalah kerusakan hepar, gagal ginjal, Tabel 4.6 Distribusi frekuensi
dan komplikasi yang terberat yaitu kern pijat bayi di BPS Ayu Surabaya
ikterus yang merupakan sindroma Pijat Bayi Frekuensi Persentase
neurologi yang timbul sebagai akibat (%)
penimbunan bilirubin dalam sel-sel otak Kurang 9 25,2
yang tidak dapat dihancurkan dan Cukup 8 22,2
dibuang (Anik, 2009). Baik 19 52,8
Oleh karena itu, untuk Jumlah 36 100
menurunkan angka kejadian ikterus Observasi pada bulan April-Mei Tahun
fisiologis pada bayi baru lahir dapat 2014.
dilakukan dengan cara memberikan
konseling pada ibu agar selalu
3

Tabel 4.7 Distribusi frekuensi Selanjutnya, mengirimkan pesan-pesan


ikterus fisiologis di BPS Ayu Surabaya ke otak melalui jarinan syaraf yang
Warna Frekuensi Persentase berada di tulang belakang. Sentuhan
Kulit (%) juga akan meransang peredaran darah
Ikterus 15 41,7 dan akan menambah energi karena
Tidak gelombang oksigen yang segar akan
Ikterus 21 58,3 lebih banyak dikirim ke otak dan
keseluruh tubuh. Pemijatan bagi bayi
Jumlah 36 100 baru lahir yan tidak prematur sampai
Observasi pada bulan April-Mei Tahun usia sekitar satu bulan sama dengan
2014. pijat bayi prematur, hanya bayi-bayi ini
tidak harus melalui tahapan-tahapan
PEMBAHASAN terapi sentuh premature, seperti
memegang tanpa mengusap (hand
5.1 Pembahasan contaiment) dan metode kanguru (skin
to skin contact). Jadi, pada bayi cukup
Berdasarkan hasil penelitian bulan yang baru lahir dapat langsung
bahwa sebagian besar responden dipijat dilakukan pemijatan seperti pijatan
dengan baik yaitu sebanyak 19 untuk premature (Roesli, 2010).
responden (52,8%). Dengan tehnik
pemijatan yang dilakukan dengan baik Menurut Prasetyono (2009), pijat
oleh ibu responden adalah tehnik pijat bayi berbeda dengan pijat yang
yang dilakukan selama 15 menit, pijat dilakukan terhadap orang dewasa.
dilakukan 2 kali/hari dan pemijatan Perbedaan ini terletak pada besarnya
dilakukan dengan tangan yang bersih tekanan yang diberikan. Pada pijat bayi
dan hangat. biasanya lebih cenderung berupa
sentuhan-sentuhan lembut, sehingga
Pijat adalah terapi sentuh tertua disebut juga stimulus touch.
yang dikenal manusia dan yang paling
populer. Pijat adalah seni perawatan Pijat bayi akan lebih maksimal
kesehatan dean pengobatan yang bila dilakukan oleh orang tua terutama
dipraktekkan sejak berabad-abad silam. oleh ibu bayi karena dapat menimbulkan
Bahkan, diperkirakan ilmu ini telah dan membina ikatan kasih sayang
dikenal sejak awal manusia diciptakan orangtua & anak (bonding). Pada
ke dunia, mungkin karena pijat penelitian ini, menunjukkan bahwa
berhubungan sangat erat dengan sebagian besar ibu bayi adalah
kehamilan dan proses kelahiran multipara yaitu sebanyak 23 responden
manusia. Pengalaman pijat pertama (63,9 %). Dan dari hasil tabulasi
yang dialami manusia ialah pada waktu menunjukkan bahwa ibu yang
dilahirkan, yaitu pada waktu melalui melakukan pijatan dengan baik adalah
jalan lahir si ibu. Proses kelahiran ibu dengan paritas multipara, hal ini
adalah suatau pengalaman traumatik dikarenakan oleh pengalaman atau
bagi bayi karena bayi yang lahir harus kebiasaan ibu merawat anak
meninggalkan rahim yang hangat, sebelumnya sehingga ibu lebih mudah
aman, nyaman, dan dengan untuk melakukan pemijatan dan lebih
keterbatasan ruang gerak tanpa batas, fleksibel dalam memberikan sentuhan
yang menakutkan, tanpa sentuhan- atau pijatan pada bayinya. Menurut
sentuhan yan nyaman dan aman di Cherin (2009), pengalaman akan akan
sekelilingnya, seperti halnya ketika di menghasilkan pemahaman yang
dalam rahim. Sentuhan dan pijat pada berbeda bagi tiap individu, maka
bayi setelah kelahiran dapat pengalaman mempunyai kaitan dengan
memberikan jaminan adanya kontak pengetahuan. Seseorang yang
tubuh berkelanjutan yang dapat mempunyai banyak pengalaman akan
mempertahankan perasaan aman ada menambah pengetahuannya.
bayi. Ujung-ujung syaraf yang terdapat
pada permukaan kulit akan bereaksi Selain itu, ibu yang melakukan
terhadapsentuhan-sentuhan. pijat bayi dengan baik adalah ibu yang
usianya antara 20-35 tahun, faktor usia

51
4

ini juga berpengaruh pada kesiapan hampir semua bayi mengalami


wanita untuk menjadi seorang ibu hiperbilirubinemia pada usia 3 hari
sehingga akan mempermudah bidan pertama. Akan tetapi, tidak seperti
atau tenaga kesehatan untuk orangg dewasa, ikterus akan terlihat
memberikan konseling tentang pada neonatus jika kadar bilirubin lebih
perawatan pada bayinya termasuk dari 5 mg/dl. Enam puluh persen bayi
mengajarkan cara melakukan pijat bayi cukup bulan dan delapan puluh persen
yang benar. Menurut Notoatmodjo bayi kurang bulan mengalami ikterus
(2007), usia mempengaruhi terhadap selama usia minggu pertama. Penyebab
daya tangkap dan pola pikir seseorang. hiperbilirubinemia meliputi banyak faktor
Semakin bertambah usia akan semakin dibandingkan dengan orang dewasa,
berkembang pula daya tangkap dan neonatus memiliki masa eritrosit lebih
pola pikirnya, sehingga pengetahuan banyak didalam sirkulasi, rasio berat
yang diperolehnya semakin membaik. badan, siklus hidup eritrosit pada
neonatus hanya 2/3 dari siklus hidup
Dari kedua faktor tersebut, pijat eritrosit orang dewasa, dan proporsi
bayi dapat dilakukan dengan baik oleh roduksi bilirubun lebih banyak berasal
ibu responden dikarenakan sebelum ibu dari sumber noneritroid. Neonatus
dan bayi pulang ke rumah, bidan memproduksi bilirubin sebanyak 8,5
terlebih dahulu memberikan KIE tentang mg/kg/hari, sedangkan orang dewasa
pijat bayi sehingga ibu dapat 3,6 mg. Sistem konjugasi bilirubin
menerapkan tehnik pijat bayi kepada hepatik umumnya tidak efisien hingga
bayinya saat di rumah. Serta pijat bayi bayi cukup bulan berusia 3-4 hari. Kadar
dapat diterapkan dengan baik bilirubin dewasa baru dijumpai setelah
dikarenakan responden merupakan bayi bayi berusia 6-14 minggu. Sirkulasi
lahir fisiologis, dan berat badan bayi enterohepatik dapat meningkat karena
tidak ada yang <2500 gram atau BBLR. berbagai alasan (Schwartz, 2005).

Berdasarkan hasil penelitian Ikterus fisiologis biasanya timbul


dapat dilihat bahwa sebagian besar pada bayi berusia 2-3 hari yang akan
responden tidak ikterus yaitu sebanyak menghilang pada 10 hari pertama
21 responden (58,3 %). hal tersebut setelah dilahirkan. Berdasarkan hasil
dapat dilihat pada hasil penelitian di penelitian menunjukkan bahwa
lembar observasi yang menunjukkan sebagian besar responden berusia 7
bahwa sebagian besar kulit responden hari yaitu sebanyak 19 responden (52,8
tidak terlihat kuning baik pada daerah %). Jaundice yang terkait dengan
kepala-leher atau leher-dada dan bayi pemberian ASI merupakan hasil dari
juga nampak sehat. hambatan kerja glukoronil transferase
oleh pregnanediol atau asam lemak
Ikterus fisiologis adalah ikterus bebas yang terdapat dalam ASI. Terjadi
yang timbul pada hari kedua dan hari 4 sampai 7 hari setelah lahir (Suriadi,
ketiga serta tidak mempunyai dasar 2010). Ikterus fisiologis dan
patologis atau tidak mempunyai potensi breastfeeding jaundice dapat terjadi
menjadi kern ikterus Ikterus terjadi pada bayi yang mendapat air susu ibu
akibat akumulasi bilirubin yang (ASI) eksklusif. Terjadi akibat
berlebihan dalam darah. Pada bayi kekurangan ASI yang biasanya timbul
cukup bulan, kadar puncak bilirubin pada hari kedua atau ketiga pada waktu
terjadi pada usia hari ketiga. Ikterus ASI belum banyak. Pemberian minum
dapat diakibatkan oleh produksi bilirubin yang tidak adekuat menyebabkan
yang berlebihan, imaturitas sistem menurunnya kemampuan hati untuk
konjugasi dihati, atau kelainan biliaris memproses bilirubin dan akhirnya terjadi
pada ekskresi bilirubin terkonjugasi ikterus.
(Weni, 2011).
Berdasarkan hasil dari penelitian
Bilirubin tidak terkonjugasi secara dengan SPSS 16 yang menggunakan uji
efisien akan dibersihkan oleh plasenta. statistik cross tabulation dan lambda
Kadar bilirubin di dalam darah tali pusat didapatkan hasil nilai ρ didapatkan nilai
hanya 1,5 mg/dl. Menurut definisi,
5

p (0,002) < α (0,05) maka Ho ditolak menyusu pada ibunya. Akibatnya, ASI
dan Ha diterima yang artinya ada akan lebih banyak diproduksi.
hubungan pijat bayi dengan ikterus
fisiologis pada bayi usia 3-7 hari di BPS Berdasarkan hasil penelitian
Ayu Kecamatan Pakal Kota Surabaya didapatkan bahwa sebagian kecil bayi
tahun 2014. yang dipijat dengan baik mengalami
ikterus sebanyak 1 responden (3,3%).
Pijat bayi menurut Roesli (2010) Ikterus fisiologis dapat terjadi karena
juga memiliki efek biokimia yang positif, beberapa faktor, selain karena
antara lain menurunkan kadar hormon kurangnya sentuhan dapat juga karena
stres (catecholamine) dan meningkatkan faktor lain yang dapat ditegakkan
kadar serotonin. Selain itu, ada dengan diagnosis seperti riwayat
beberapa hasil laporan penelitian para kehamilan ibu,adanya infeksi atau
pakar tentang manfaat pijat bayi seperti kelainan golongan darah, riwayat obat-
meningkatkan berat badan, obatan yang didapat serta riwayat
meningkatkan pertumbuhan, persalinan (Anik, 2009).
meninkatkan daya tahan tubuh,
membuat bayi tidur lebih lelap, membina Dari hasil penelitian ini juga
kasih sayang antara ibu dan anak didapatkan bahwa sebagian kecil bayi
(bonding), dan meningkatkan produksi yang dipijat dengan kurang tidak
ASI yang dikarenakan aktivitas nervous mengalami ikterus sebanyak 1
vagus meningkat sehingga bayi lebih responden (2,4%). Selain pijatan, untuk
serin menyusu. mencegah terjadinya ikterus fisiologis
pada saat memulangkan bayi pada
Menurut Rulina dan Debby umur 3-4 hari, nasehat yang diberikan
(2013), pada ikterus fisiologis dini kepada ibu nifas adalah menganjurkan
penyebabnya adalah produksi ASI yang ibu untuk menyusui bayinya sesering
belum banyak pada hari-hari pertama. mungkin dan menjemur bayinya pada
Bayi mengalami kekurangan asupan pagi hari selama 30 menit tanpa baju
makanan sehingga bilirubin direk yang sampai umur bayi 10-14 hari (Anik,
sudah mencapai usus tidak terikat oleh 2009).
makanan dan tidak dikeluarkan melalui
anus bersama makanan. Apabila tidak
ada makanan di dalam usus, bilirubin KESIMPULAN
direk ini akan diubah oleh enzim di
dalam usus yang juga terdapat di dalam Berdasarkan hasil analisa data
air susu ibu (ASI), yaitu Beta- penelitian yang telah dilakukan, maka
Glukoronidase menjadi bilirubin indirek dapat disimpulkan hal-hal sebagai
yang akan diserap kembali dari dalam berikut :
usus ke dalam aliran darah dan
mengakibatkan peningkatan sirkulasi Ada hubungan pijat bayi dengan
enterohepatik. Kurangnya sentuhan ikterus fisiologis pada bayi usia 3-7 hari
atau pijatan pada bayi baru lahir dapat di BPS Ayu Kecamatan Pakal Kota
menurunkan aktivitas nervous vagus Surabaya.
yang menyebabkan bayi malas
DAFTAR PUSTAKA
menyusu. Pemberian minum yang tidak
adekuat menyebabkan menurunnya Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian
kemampuan hati untuk memproses Suatu Pendekatan Praktik
bilirubin dan akhirnya terjadi ikterus Edisi Revisi.Jakarta :
(Dhila, 2011). Hal ini sesuai dengan Rineka Cipta.
teori Roesli (2010), salah satu . 2008.
mekanisme pijat bayi adalah Prosedur Penelitian Suatu
peningkatan aktivitas nervous vagus Pendekatan Praktik Edisi
yang menyebabkan penyerapan Revisi Keempat. Jakarta :
makanan menjadi lebih baik sehingga Rineka Cipta.
bayi cepat lapar dan akan lebih sering
6

Bobak. 2005. Buku Ajar Keperawatan Saryono. 2010. Metode Penelitian


Maternitas Edisi 4. Jakarta : Kesehatan. Jogjakarta: Mitra
EGC. Cendekia.
DepKes RI. 2009. Buku Kesehatan Ibu Schwartz, M. William. 2005. Pedoman
Dan Anak. Jakarta: Klinis Pediatri. Jakarta :
Departemen Kesehatan EGC.
Republik Indonesia. Setiadi. 2007. Konsep dan Penulisan
Dhila. 2011. Pijat Bayi. Yogyakarta. Riset Kepenelitian.
Pinang Merah Publiser. Jogjakarta : Graha Ilmu.
Guslihan. (2009). Dasa Tjipta, Kuning Setiati, Eni. 2009. Mengenal Penyakit
Pada Bayi Baru Lahir. Kapan Balita. Yogyakarta: Medika
Harus Ke Dokter?. Medan. Sugiyono. 2008. Statistika untuk
Devisi Perinatologi Penelitian. Bandung :
Departemen Ilmu Kesehatan Alfabeta.
Anak FK USU. Suradi dan Debby. 2013. Air Susu Ibu
Heath dan Bainbridge. 2007. Baby dan Ikterus. Diakses 17
Massage. Dian Rakyat: Februari, Dari
Jakarta. http://idai.or.id/public-
Isgianto, A. 2009. Tehnik Pengambilan articles/klinik/asi/air-susu-ibu-
Sampel Pada Penelitian dan-ikterus.html
Non-Eksperimental. Suriadi dan Yuliani. 2010. Asuhan
Yogyakarta: Mitra Cendekia. Keperawatan pada anak.
Maryunani, Anik. 2009. Asuhan Jakarta : CV. Sagung Seto.
Kegawatdaruratan dan Varney, H. 2007. Buku Ajar Asuhan
penyulit pada neonatus. Kebidanan Edisi 4 Volume 1.
Jakarta: CV. Trans Info Jakarta : EGC.
Media
Naurah, Lee. 2009. Cara Pintar Merawat
Bayi 0-12 Bulan. CV Solusi
Distribusi:Yogyakarta.
Notoatmodjo, S. 2010. Metode
Penelitian Kesehatan.
Jakarta : Rineka Cipta
. 2010. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta
: Rineka Cipta
Nursalam. 2009. Keperawatan
Kesehatan Komunitasteori
dan Praktek dalam
Keperawatan. Jakarta :
Salemba Medika.
Prawirohardjo, S. 2009. Ilmu Kebidanan.
Jakarta : Yayasan Bina
Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.
Roesli, Utami. 2010. Pedoman Pijat
Bayi. PT. Trubus Agri Widia:
Jakarta.
. .. 2010. Pedoman Pijat Bayi
Prematur. PT Trubus Agri
Widia: Jakarta.
Saifuddin, AB. 2009. Buku Panduan
Praktis Pelayanan
Kesehatan Maternal dan
Neonatal. Jakarta : Yayasan
Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.

You might also like