Professional Documents
Culture Documents
Analisa Keterlambatan Penyerahan Dokumen Rekam Medis Rawat Inap Di Rumah Sakit Polri Dan TNI Semarang
Analisa Keterlambatan Penyerahan Dokumen Rekam Medis Rawat Inap Di Rumah Sakit Polri Dan TNI Semarang
Analisa Keterlambatan Penyerahan Dokumen Rekam Medis Rawat Inap Di Rumah Sakit Polri Dan TNI Semarang
2 / September 2010
Enny Rachmani*)
*) Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro
Jl Nakula I No 5-11 Semarang
Email : rachma@dosen.dinus.ac.id
ABSTRACT
107
Analisa Keterlambatan ... - Enny Rachmani
108
JURNAL VISIKES - Vol. 9 / No. 2 / September 2010
pengembalian dokumen rekam medis pasien Oleh sebab itu perlu menganalisa tingkat
dari bangsal ke Assembling. Tidak adanya keterlambatan dan penyebab keterlambatan
tenaga rekam medis yang di tempatkan di Unit penyerahan dokumen rekam medis rawat
Rawat Inap untuk meneliti kelengkapan isi inap dari bangsal rawat inap ke assembling
dokumen rekam medis. Adanya di RS berlatar belakang angkatan yaitu RS
keterlambatan pengembalian dokumen Bhayangkara & RST Bhati Wira Tamtama.
rekam medis dikarenakan belum lengkapnya Perumusan Masalah
pengisian dokumen rekam medis salah Bagaimana keterlambatan penyerahan
satunya pada tanda tangan dokter. Maka dari dokumen rekam medis rawat inap dari
itu dokumen tersebut belum bisa bangsal ke assembling di RS Bhayangkara
dikembalikan ke assembling dalam waktu Semarang serta factor penyebab
2x24 jam, karena dokumen tersebut tidak keterlambatan di RST Bhati Wira Tamtama?
lengkap atau belum lengkap pengisiannya. Tujuan dalam penelitian ini adalah
Dan untuk mengetahui penyebab a) Mendeskripsikan tingkat keterlambatan
keterlambatan pengembalian dokumen penyerahan dokumen rekam medis rawat
rekam medis dari bangsal ke Assembling inap ke assembling di RS Bhayangkara
peneliti mendeskripsikan dengan b) Mendeskripsikan penyebab keterlambatan
mengunakan 3 faktor perilaku yaitu : penyerahan dokumen rekam medis rawat
1. Predisposing Factor inap ke assembling di RST Bhakti Wira
2. Enabling Factor Tamtama
3. Reinforcing Factor Jenis Analisis Dokumentasi Rekam Medis
Pengembalian dokumen rekam medis Ada 3 jenis analisis dokumentasi Rekam
dikatakan terlambat apabila melebihi batas Medis, antara lain :
waktu pengembalian yaitu maksimal 2×24 jam 1. Analisis kuantitatif
setelah pasien keluar dari rumah sakit dari Analisis Kuantitatif adalah suatu review
hal hal tersebut akan menghambat tertentu catatan medis untuk
pelaksanaan kinerja petugas rekam medis mengidentifikasi definisiensi spesifik.
terutama di bagaian Assembling 2. Analisis Kualitatif
Penyebab Keterlambatan :
• Faktor presdisposing
URI • Faktor enabling
• Faktor reinforcing
Terlambat
Penyerahan >2x24 jam
Assembling
DRM rawat
inap
Tidak Terlambat
?2x24 jam
Gambar 1.
109
Analisa Keterlambatan ... - Enny Rachmani
Analisis Kualitatif adalah review isi entry oleh dokter atau tenaga kesehatan lainnya
catatan medis untuk mencari sesuai dengan kewenangannya dan
inkonsistensi yang bisa menyebabkan ditulis nama terangnya serta diberi
catatan tersebut dianggap tidak tepat atau tanggal.
tidak lengkap. 3. Pencatatan yang dibuat oleh mahasiswa
3. Analisis Statistik kedokteran dan mahasiswa lainnya
Analisis Statistik adalah mencakup ditanda tangani dan menjadi tanggung
pengabstrakan (peringkasan) data dari jawab dokter yang merawat atau oleh
catatan medik untuk pengambilan dokter yang membimbingnya.
keputusan administrasi dan klinik. 4. Pencatatan yang dibuat oleh residens
Ketentuan Kelengkapan Isi Rekam Medis harus diketahui oleh dokter yang
1. Setiap tindakan atau konsultasi yang membimbingnya.
dilakukan terhadap pasien selambat- 5. Dokter yang merawat harus memperbaiki
lambatnya dalam waktu 1x24 jam harus kesalahan penulisan dan melakukannya
ditulis dalam lembar formulir rekam pada saat itu juga serta dibubuhi paraf.
medis. 6. Penghapusan tulisan dengan cara
2. Semua pencatatan harus di tandatangani apapun tidak diperbolehkan.
Lama Waktu
No Nama Bangsal
Minimal Maksimal Frekuensi Terbanyak
110
JURNAL VISIKES - Vol. 9 / No. 2 / September 2010
111
Analisa Keterlambatan ... - Enny Rachmani
Tabel 5. Distribusi frekwensi persepsi petugas tentang jarak bangsal dengan URM di RS
Bhakti Wira Tamtama semarang
Ya Tidak
No Pernyataan
∑ % ∑ % ∑ %
1. Jarak antara bangsal ke 11 68,75 5 31,25 16 100
assembling jauh.
Membuat merasa malas untuk
2. mengembalikan dokumen 4 25 12 75 16 100
rekam medis ke assembling.
112
JURNAL VISIKES - Vol. 9 / No. 2 / September 2010
113
Analisa Keterlambatan ... - Enny Rachmani
dan mendatangi bangsal ketika sudah masuk pengetahuan petugas, 100% petugas sudah
waktu pengembalian dokumen rekam medis, mengetahui tentang batas waktu
87,5 % responden tidak pernah ditegur oleh pengembalian dokumen rekam medis yaitu
petugas URM karena belum lengkapnya 2x24jam. Namun pada kenyataanya sikap
pengisian dokumen rekam medis, 87,5 % yang dilakukan oleh petugas hanya 56,25%
responden menyatakan petugas URM tidak yang setuju pengembalian dokumen rekam
pernah mengembalikan dokumen rekam medis di Assembling harus tepat waktu
medis yang belum lengkap 2x24jam. Hal itu menunjukan bahwa
pengetahuan yang dimiliki oleh petugas tidak
PEMBAHASAN selalu sesuai dengan sikap dan praktek yang
Tingkat Keterlambatan Pengembalian dilaksanakan.
DRM Kelengkapan isi dari dokumen rekam
Berdasarkan hasil pengamatan diketahui medis dan ketentuan kelengkapan dokumen
jumlah dokumen yang terlambat masuk ke rekam medis yaitu : Setiap tindakan atau
assembling 95,10% yang tidak terlambat konsultasi yang dilakukan terhadap pasien
masuk sebanyak 4,89%. Tingkat selambat lambatnya dalam waktu 2x24 jam
keterlambatan yang terjadi tinggi, sehingga harus ditulis dalam lembar ( formulir ) rekam
petugas assembling tidak dapat segera medis, Semua pencatatan harus ditanda-
melakukan analisa dokumen terjadi kesulitan tangani oleh dokter atau tenaga kesehatan
bila dokumen rekam medis akan digunakan lainnya sesuai dengan kewenangan dan ditulis
untuk rawat inap lagi. nama terangnya serta diberi tanggal.
Berdasarkan hasil penelitian di RS Berdasarkan hasil wawancara sebanyak
Bhayangkara Semarang keterlambatan 87,5% petugas sudah mengetahui ketentuan
penyerahan dokumen pada masing-masing kelengkapan isi dokumen rekam medis
bangsal, tingkat keterlambatan penyerahan tersebut dan 43,75% petugas tidak setuju bila
dokumen rawat inap ke assembling terjadi dokumen rekam medis yang belum lengkap
pada bangsal mawar sebanyak 43,41%. Hal pengisiannya langsung dikembalikan ke As-
ini dimungkinkan terjadi karena letak bangsal sembling. Sehingga dalam prakteknya masih
yang jauh dari ruang URM, selain itu bangsal ada dokumen rekam medis yang belum
mawar merupakan kelas 2 dan 3 kelas yang lengkap pengisianya dan hal ini menyebabkan
mempunyai jumlah tempat tidur lebih banyak dokumen rekam medis terlambat
sehingga beban kerjanya pun lebih banyak. dikembalikan
Karena dokumen rekam medis diserahkan Pengembalian dokumen rekam medis
terlambat petugas assembling tidak dapat yang sering terlambat akan menganggu
segera melakukan analisa terhadap dokumen kinerja petugas assembling dan pelayanan
rawat inap. kepada pasien. Berdasarkan hasil
Berdasarkan pengamatan, untuk wawancara 68,75% petugas mengetahui hal
menghitung lamanya waktu keterlambatan tersebut. Namun mereka beranggapan
penyerahan dokumen rekam medis rawat bahwa pelayanan di Unit rawat inap lebih
inap dari masing-masing bangsal, waktu penting daripada mengembalikan dokumen
keterlambatan paling lama terjadi di bangsal rekam medis ke Assembling dan sebanyak
mawar yang mencapai 159 hari. 75% setuju dengan anggapan itu.
Faktor Penyebab keterlambatan Sebanyak 62,5 % mengetahui siapa yang
Presdisposing Factor berkewajiban mengisi dokumen rekam medis
Wawancara terhadap responden tentang adalah tenaga medis (dokter, perwat, bidan),
114
JURNAL VISIKES - Vol. 9 / No. 2 / September 2010
tenaga rekam medis dan sebanyak 43,75 % Berdasarkan hasil wawancara 100%
petugas mengetahui dokumen rekam medis petugas setuju bila ditambahkan sarana atau
dikatakan lengkap bila setiap tindakan atau alat bantu tersebut untuk mempermudah
konsultasi yang dilakukan terhadap pasien pengembalian dokumen rekam medis agar
selambat lambatnya dalam waktu 2x24 jam beban petugas menjadi lebih ringan.
harus ditulis dalam lembar (formulir) rekam Berdasarkan hasil wawancara terhadap
medis. Semua pencatatan harus responden 87,5% petugas menjawab bahwa
ditandatangani oleh dokter atau tenaga tidak ada prosedur tetap yang mengatur
kesehatan lainnya sesuai dengan tentang pengembalian dokumen rekam
kewenangan dan ditulis nama terangnya medis dari bangsal ke Assembling.
serta diberi tanggal. Seharusnya setiap rumah sakit harus ada
Sedangkan 37,5 % petugas mengetahui prosedur tetap pengembalian dokumen
yang menyebabkan dokumen rekam medis rekam medis dari bangsal ke Assembling.
terlambat dikembalikan ke Assembling karena Menurut teori prosedur tetap pengembalian
belum lengkapnya pengisian dokumen rekam dokumen rekam medis dari bangsal ke As-
medis pada item tanda tanggan dokter,nama sembling sebagai berikut :
dokter dan kurang lengkapnya identitas 1) Setelah pasien dinyatakan keluar dari
pasien. Hal ini yang menyebabkan rumah sakit,maka dokter segera mengisi
terlambatnya pengembalian dokumen rekam isi dokumen rekam medis pasien.
medis ke Assembling karena belum 2) Dokumen rekam medis diserahkan ke as-
lengkapnya pengisiannya. Dari sinilah dapat sembling.
diketahui bahwa sebagian besar petugas 3) Di assembling akan diteliti kelengkapan
sudah mengetahui tentang ketetapan batas isi dokumen rekam medis dan mencatat
waktu pengembalin dokumen rekam medis identitas pasien ke dalam kartu
dan ketentuan kelengkapan isi rekam medis. kendali,sambil meneliti kelengkapan isi
Akan tetapi masih ada petugas yang lebih sekaligus formulir rekam medis diatur
mementingkan pelayanan di unit rawat inap kembali sehingga sejarah dan riwayat
dari pada mengembalikan dokumen rekam penyakit pasien mudah ditelusuri.
medis. 4) Bila dokumen rekam medis tidak lengkap.
Enabling Factor a) Tulis ketidak lengkapannya pada
Hasil wawancara terhadap responden secarik kertas kecil (kartu
68,75% petugas menjawab “ya” jarak antara kendali),kemudian ditempelkan pada
bangsal ke Assembling jauh. Sedangkan alamat depan folder dokumen rekam
75% menjawab tidak merasa malas untuk medis.
mengembalikan dokumen rekam medis. Dan b) Dengan mengunakan buku
pengembalian dokumen rekam medis ke ekspedisi, mengembalikan dokumen
Assembling ditempuh dengan jalan kaki, dan rekam medis tidak lengkap ke unit
dokumen rekam medis dibawa dengan pencatat untuk diteruskan kepada
tangan. Maka dari itu perlu ditambahkan petugas yang bertanggung jawab
sarana atau alat bantu untuk mempermudah terhahadap kelengkapan isi data
pengembalian dokumen rekam medis ke As- rekam medis yang bersangkutan
sembling. Karena jarak antara bangsal untuk dilengkapi.
dengan Unit Rekam Medis jauh. Sarana c) Mengambil dokumen rekam medis
seperti sepeda ,troli,box merupakan alat tidak lengkap pada 2×24 jam setelah
bantu yang digunakan oleh petugas. waktu pengembalian, bila batas waktu
115
Analisa Keterlambatan ... - Enny Rachmani
116
JURNAL VISIKES - Vol. 9 / No. 2 / September 2010
DAFTAR PUSTAKA
Shofari, Bambang, Pengelolaan Sistem
Rekam Medis,Semarang, 2002
Huffman, EK Health Informasi Management,
Physician Record Company, Berwyn
lilions, 1994.
Director Jendral Pelayanan Medik. Pedoman
Catatan Medik Rumah Sakit, Jakarta,
Desember, 1997.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia
Direktorat Jenderal Pelayanan Medik,
Petunjuk Teknis Penyelenggaran Rekam
Medis 1 Medical Record Rumah Sakit,
Jakarta, 1993.
Wijono, Djoko, manajemen Mutu Pelayanan
Kesehatan, volume 1, Erlangga Univer-
sity Press, 1994.
Shofari, Bambang, Sistem dan Prosedur
Pelayanan Rekam medis, Semarang,
2002.
Huffman, EK, Health Information Manage-
ment, APIKES Dharma Lanbaw Padang,
1999.
117