Analisa Keterlambatan Penyerahan Dokumen Rekam Medis Rawat Inap Di Rumah Sakit Polri Dan TNI Semarang

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 11

JURNAL VISIKES - Vol. 9 / No.

2 / September 2010

ANALISA KETERLAMBATAN PENYERAHAN


DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP
DI RUMAH SAKIT POLRI DAN TNI SEMARANG

Enny Rachmani*)
*) Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro
Jl Nakula I No 5-11 Semarang
Email : rachma@dosen.dinus.ac.id

ABSTRACT

Background : Medical record is used as a guide or a binding legal protection because in it


there is any record of the actions, services, therapy, time of therapy, the treating physician
signature, signature concerned patients, and others. Document the return of a delay in medi-
cal records due to the charging document is not complete medical records of one doctor in
the signature. Therefore the document can not be returned to the assembling within 2x24
hours, because the documents are not complete or incomplete filling. The general aim of this
study describes the causes of delay return of medical records to document assembling with
three behavioral factors predisposing factors, enabling factors, reinforcing factors in RST
Bhakti Wira Tamtama and degree of delay return of medical records to assembling in RS
Bhayangkara .
Method : Type of research is descriptive research that is depicted in accordance with the
observations of research results to produce a clear picture approach that is done using a
cross sectional approach is to analyze the variables study conducted during the research
conducted. Instrument used in this study is observation and interview guidelines. While this
type of data used are primary and secondary. The data processing is the editing and tabula-
tion. Then the data will be analyzed through descriptive.
Result : Results obtained from this study that 100% of the officers already knew about the
return time limit is 2x24jam medical record documents. But in fact the attitude taken by the
officers who agree to only 56.25% return of the documents in the medical record must be
timely Assembling 2x24jam. Returns medical record documents that are often too late will
disrupt the performance of worker assembling and service to patients. While 68.75% of the
officers know about it. However, they assume that the service in the inpatient unit is more
important than return the documents to the Assembling and medical records as much as
75% agree with that assumption. Results obtained from this study are the percentage of the
overall level of delay that is equal to 95,10%%, where the level of delay is high. Level of delay
in each ward occurred in wards which rose 43,41%.

107
Analisa Keterlambatan ... - Enny Rachmani

PENDAHULUAN rekam medis rawat inap diserahkan ke unit


Dalam permenkes RI No.269 / MENKES pencatatan data untuk dilengkapi isi rekam
/ PER / III /2008 Bab I pasal 1 disebutkan medisnya. Dalam melengkapi isi rekam
bahwa Rekam Medis adalah berkas yang medis pada dokumen rekam medis rawat
berisikan catatan dan dokumen tentang inap ada batas waktu selambat-lambatnya
identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, 2x24 jam setelah pasien pulang.
tindakan dan pelayanan lain yang telah Dokumen rekam medis dirumah sakit
diberikan kepada pasien. Sistem Rekam bertujuan untuk menunjang tercapainya tertib
Medis disuatu Rumah Sakit merupakan administrasi dalam meningkatkan mutu
proses pengumpulan data, pengolahan data, pelayanan kesehatan di rumah sakit. Untuk
penyimpanan data dan pelaporan data, maka mencapai tujuan tersebut maka dalam
setiap Rumah Sakit harus memperhatikan pengisian atau pencatatan rekam medis
sistem informasinya. harus lengkap dan dapat di baca sehingga
Rekam medis digunakan sebagai informasi yang di hasilkan akan dapat
pedoman atau perlindungan hukum yang digunakan sebagai pertanggung jawaban,
mengikat karena di dalamnya terdapat segala oleh karena pentingnya dokumen rekam
catatan tentang tindakan, pelayanan, terapi, medis sebagai sumber informasi maka
waktu terapi, tanda tangan dokter yang diperlukan adanya analisis kuantitatif.
merawat, tanda tangan pasien yang Dokumen rekam medis di isi oleh dokter atau
bersangkutan, dan lain-lain. Dengan kata lain, perawat tentang hasil kegiatan yang telah
rekam medis dapat memberikan gambaran dilakukan, namun bisa saja, karena kesibukan
tentang standar mutu pelayanan yang dokter dan perawat maka dokumen rekam
dibarikan oleh fasilitas pelayanan kesehatan medis tidak di isi dengan lengkap atau
maupun oleh tenaga kasehatan yang mungkin di catat pada formulir yang salah.
berwenang. Berkas rekam medis juga Pengisian dokumen rekam medis yang tidak
menyediakan data untuk membantu lengkap ataupun belum tepat pengisiannya,
melindungi kepentingan hukum pasien, dokter membutuhkan daftar catatan sehingga dapat
dan penyedia fasilitas pelayanan kesehatan. diketahui bagian mana yang tidak akan
Catatan ini juga menyediakan data yang dapat lengkap.
melindungi kepentingan hukum pasien dalam Dengan demikian untuk memperta-
kasus-kasus kompensasi pekerja, hankan mutu pelayanan rumah sakit tersebut
kecelakaan pribadi atau malpraktek. perlu ditunjang oleh adanya pengolahan
Pelayanan rekam medis terdiri dari rekam medis yang baik,salah satunya di
pelayanan pencatatan dan pengolahan data. bagian assembling.Tugas assembling adalah
Salah satu pelayanan pencatatan data Sebagai perakit formulir rekam medis, peneliti
sekaligus pelayanan kesehatan yaitu URI. URI isi data rekam medis,pengendali dokumen
merupakan bagian pelayanan klinis yang rekam medis,yang tidak lengkap,pengendali
melayani pasien karena keadaannya harus penguna nomor rekam medis dan formulir
dirawat 1 hari atau lebih. Tugas pokok URI rekam medis.
adalah mencatat semua hasil pelayanan Berdasarkan survei awal di Rumah Sakit
klinis dicatat oleh petugas rekam medis dan Bhakti Wira Tamtama Semarang dan RS
dokter. Kemudian dokumen rawat inap Bhayangkara belum ada protap
diserahkan ke bagian URM bagian Assem- pengembalian dokumen rekam medis dari
bling untuk diteliti kelengkapan isi rekam bangsal ke assembling, sehinga masih
medis. Bila belum lengkap, maka dokumen dijumpai masalah keterlambatan

108
JURNAL VISIKES - Vol. 9 / No. 2 / September 2010

pengembalian dokumen rekam medis pasien Oleh sebab itu perlu menganalisa tingkat
dari bangsal ke Assembling. Tidak adanya keterlambatan dan penyebab keterlambatan
tenaga rekam medis yang di tempatkan di Unit penyerahan dokumen rekam medis rawat
Rawat Inap untuk meneliti kelengkapan isi inap dari bangsal rawat inap ke assembling
dokumen rekam medis. Adanya di RS berlatar belakang angkatan yaitu RS
keterlambatan pengembalian dokumen Bhayangkara & RST Bhati Wira Tamtama.
rekam medis dikarenakan belum lengkapnya Perumusan Masalah
pengisian dokumen rekam medis salah Bagaimana keterlambatan penyerahan
satunya pada tanda tangan dokter. Maka dari dokumen rekam medis rawat inap dari
itu dokumen tersebut belum bisa bangsal ke assembling di RS Bhayangkara
dikembalikan ke assembling dalam waktu Semarang serta factor penyebab
2x24 jam, karena dokumen tersebut tidak keterlambatan di RST Bhati Wira Tamtama?
lengkap atau belum lengkap pengisiannya. Tujuan dalam penelitian ini adalah
Dan untuk mengetahui penyebab a) Mendeskripsikan tingkat keterlambatan
keterlambatan pengembalian dokumen penyerahan dokumen rekam medis rawat
rekam medis dari bangsal ke Assembling inap ke assembling di RS Bhayangkara
peneliti mendeskripsikan dengan b) Mendeskripsikan penyebab keterlambatan
mengunakan 3 faktor perilaku yaitu : penyerahan dokumen rekam medis rawat
1. Predisposing Factor inap ke assembling di RST Bhakti Wira
2. Enabling Factor Tamtama
3. Reinforcing Factor Jenis Analisis Dokumentasi Rekam Medis
Pengembalian dokumen rekam medis Ada 3 jenis analisis dokumentasi Rekam
dikatakan terlambat apabila melebihi batas Medis, antara lain :
waktu pengembalian yaitu maksimal 2×24 jam 1. Analisis kuantitatif
setelah pasien keluar dari rumah sakit dari Analisis Kuantitatif adalah suatu review
hal hal tersebut akan menghambat tertentu catatan medis untuk
pelaksanaan kinerja petugas rekam medis mengidentifikasi definisiensi spesifik.
terutama di bagaian Assembling 2. Analisis Kualitatif

Penyebab Keterlambatan :
• Faktor presdisposing
URI • Faktor enabling
• Faktor reinforcing

Terlambat
Penyerahan >2x24 jam
Assembling
DRM rawat
inap

Tidak Terlambat
?2x24 jam

Gambar 1.

109
Analisa Keterlambatan ... - Enny Rachmani

Analisis Kualitatif adalah review isi entry oleh dokter atau tenaga kesehatan lainnya
catatan medis untuk mencari sesuai dengan kewenangannya dan
inkonsistensi yang bisa menyebabkan ditulis nama terangnya serta diberi
catatan tersebut dianggap tidak tepat atau tanggal.
tidak lengkap. 3. Pencatatan yang dibuat oleh mahasiswa
3. Analisis Statistik kedokteran dan mahasiswa lainnya
Analisis Statistik adalah mencakup ditanda tangani dan menjadi tanggung
pengabstrakan (peringkasan) data dari jawab dokter yang merawat atau oleh
catatan medik untuk pengambilan dokter yang membimbingnya.
keputusan administrasi dan klinik. 4. Pencatatan yang dibuat oleh residens
Ketentuan Kelengkapan Isi Rekam Medis harus diketahui oleh dokter yang
1. Setiap tindakan atau konsultasi yang membimbingnya.
dilakukan terhadap pasien selambat- 5. Dokter yang merawat harus memperbaiki
lambatnya dalam waktu 1x24 jam harus kesalahan penulisan dan melakukannya
ditulis dalam lembar formulir rekam pada saat itu juga serta dibubuhi paraf.
medis. 6. Penghapusan tulisan dengan cara
2. Semua pencatatan harus di tandatangani apapun tidak diperbolehkan.

Tabel 1. Lama Waktu Keterlambatan di RS Bhayangkara Semarang.

Lama Waktu
No Nama Bangsal
Minimal Maksimal Frekuensi Terbanyak

1 Seruni 3 hari 23 hari 15 hari


2 Cendana 5 hari 152 hari 9 hari
3 Melati 4 hari 36 hari 15 hari
4 Mawar 3 hari 159 hari 5 hari

Tabel 2. Daftar 10 Dokumen Rekam Medis Yang Terlambat Di Kembalikan Ke Assembling


Di Rumah Sakit Bhakti Wira Tamtama Semarang 2010
Tanggal keluar Tanggal masuk Terlam Tidak
No No RM Keterangan
pasien ke assembling bat terlambat

1 No RM 1 24 Januari 2010 27 Januari 2010 √ 3 hari


2 No RM 2 26 Januari 2010 27 Januari 2010 √ 1 hari
3 No RM 3 24 Januari 2010 27 Januari 2010 √ 3 hari
4 No RM 4 26 Januari 2010 27 Januari 2010 √ 1 hari
5 No RM 5 24 Januari 2010 27 Januari 2010 3 hari

6 No RM 6 25 Januari 2010 27 Januari 2010 √ 2 hari
7 No RM 7 23 Januari 2010 27 Januari 2010 4 hari
8 No RM 8 24 Januari 2010 27 Januari 2010 √ 3 hari
9 No RM 9 24 Januari 2010 27 Januari 2010 √ 3 hari
10 No RM 10 26 Januari 2010 27 Januari 2010 √ 1 hari

110
JURNAL VISIKES - Vol. 9 / No. 2 / September 2010

METODE PENELITIAN 4. Faktor reinforcing : sikap dan perilaku


Jenis penelitian petugas URM
Jenis penelitian yang dilakukan adalah Populasi Sampel
jenis penelitian deskriptif yaitu Objek Penelitian :
mengambarkan keadaan dan kegiatan yang Objek penelitian dalam penelitian ini
ada di unit rawat inap dan rekam medis adalah dokumen rekam medis rawat inap
khususnya di bagian assembling di RS yaitu selama bulan januari 2009 adalah 327
Bhayangkara Semarang secara obyektif dokumen. Sampel adalah dokumen rekam
dengan metode observasi dan pendekatan medis yang terlambat yang tercatat pada
secara cross sectional yaitu menganalisis bulan pemantauan pada bulan januari 2009
variabel penelitian yang dilakukan pada saat di RS Bhayangkara.
penelitian. Subjek Penelitian :
Variabel Penelitian Dipenelitian ini jumlah petugas bangsal
1. Penyerahan dokumen rekam medis rawat di Rumah Sakit Bhakti Wira Tamtama
inap ke assembling : sebayak 84 petugas dari 7 bangsal yaitu :
a. Terlambat (> 24 jam) Flamboyan, Anggrek, Melati, Dahlia, ICU,
b. Tidak terlambat Bogenvil, Nusa Indah. Sampel yang akan
2. Faktor predisposing : pengetahuan dan diambil untuk petugas bangsal sebanyak 16
sikap tentang prosedur pengembalian petugas bangsal.
DRM Cara Pengumpulan Data
3. Faktor enabling : fasilitas, jarak bangsal 1. Wawancara

Tabel 3. Distribusi frekwensi kebenaran jumlah pengetahuan petugas bangsal tentang


keterlambatan pengembalian dokumen rekam medis di RS Bhakti Wira Tamtama
Semarang
Benar Salah Total
No Pertanyaan
∑ % ∑ % ∑ %

1. Ketetapan batas waktu 16 100 0 0 16 100


pengembalian DRM ke
Assembling.
2. Dokumen rekam medis 11 68,75 5 31,25 16 100
terlambat di kembalikan,
apakah menganggu kinerja
petugas assembling.
3. Ketentuhan kelengkapan isi 14 87,5 2 12,5 16 100
dokumen rekam medis.
4. Yang berkwajiban mingisi 10 62,5 6 37,5 16 100
dokumen rekam medis.
Dokumen rekam medis
5. 7 43,75 9 56,25 16 100
dikatakan lengkap jika.
Yang menyebabkan
6. 6 37,5 10 62,5 16 100
dokumen rekam medis
terlambat dikembalikan ke
assembling.

111
Analisa Keterlambatan ... - Enny Rachmani

2. Observasi Memeriksa data hasil penelitian untuk


3. Table checkclist mengoreksi kesalahan-kesalahan yang
Jenis Data ada sehingga diperoleh data yang valid
1. Data primer dan dapat dipertanggung jawabkan.
Yaitu data yang diperoleh dari hasil 2. Tabulasi
wawancara dengan petugas bangsal dan Memasukan data ke dalam bentuk table.
petugas assembling dan hasil dari Analisis Data
observasi. Analisis data yang dilakukan dalam
2. Data sekunder penelitian ini adalah analisis deskritif dimana
Yaitu data yang diambil dari data yang memaparkan hasil penelitian yang diperoleh
sudah ada (prosedur tetap) penyerahan yaitu tentang tingkat keterlambatan
dokumen rekam medis rawat inap ke as- penyerahan dokumen rekam medis rawat
sembling inap ke assembling dan factor penyebab
Pengolahan data keterlambatan.
1. Editing

Tabel 4. Distribusi frekwensi sikap petugas bangsal tentang keterlambatan pengembalian


dokumen rekam medis di RS Bhakti Wira Tamtama semarang
Setuju Tidak setuju Ragu-ragu Total
No Pertanyaan
∑ % ∑ % ∑ % ∑ %
1 DRM dikembalikan ke
assembling dalam waktu 56.2 43.7
9 7 0 0 16 100
2x24 jam setelah selesai 5 5
pelayanan
2 DRM yang belum lengkap
pengisiannya langsung 18.7 43.7
3 7 6 37.5 16 100
dikembalikan ke 5 5
assembling
3 Lebih mementikan
pelayanan di unit rawat
inap dari pada
12 75 4 25 0 0 16 100
mengembalikan dokumen
rekam medis ke
assembling tepat waktu

Tabel 5. Distribusi frekwensi persepsi petugas tentang jarak bangsal dengan URM di RS
Bhakti Wira Tamtama semarang
Ya Tidak
No Pernyataan
∑ % ∑ % ∑ %
1. Jarak antara bangsal ke 11 68,75 5 31,25 16 100
assembling jauh.
Membuat merasa malas untuk
2. mengembalikan dokumen 4 25 12 75 16 100
rekam medis ke assembling.

112
JURNAL VISIKES - Vol. 9 / No. 2 / September 2010

HASIL & PEMBAHASAN Menghitung rata-rata lamanya tingkat


Tingkat Keterlambatan Penyerahan DRM keterlambatan penyerahan dokumen
Rawat Inap ke Assembling rekam medis rawat inap.
Berdasarkan hasil pengamatan di RS Berdasarkan hasil pengamatan yang
Bhayangkara Semarang, DRM Rawat Inap diperoleh di rumah sakit lamanya waktu
dikatakan terlambat masuk ke assembling tingkat keterlambatan penyerahan dokumen
apabila melebihi batas waktu penyerahan rekam medis rawat inap dari masing-masing
yaitu 1x24 jam setelah pasien pulang dari bangsal dapat dilihat pada table berikut :
RS Bhayangkara Semarang. Batas waktu Faktor Penyebab Keterlambatan
keterlambatan diperoleh dari tanggal masuk Pengiriman DRM
DRM ke assembling dikurangi tanggal Predisposing faktor
pasien pulang. Berdasarkan tabel 4 diatas dapat
Tanggal DRM Rawat Inap masuk ke as- diketahui bahwa 56,25 % responden setuju
sembling dapat diperoleh datanya dari buku bila dokumen rekam medis di kembalikan ke
ekspedisi, sedangkan untuk tanggal pasien assembling dalam waktu 2x24jam setelah
pulang dapat diketahui datanya dari CM1 pelayanan, 43,75 % tidak setuju bila dokumen
(ringkasan masuk dan keluar) ataupun melalui rekam medis yang belum lengkap langsung
komputer. Data tentang keterlambatan dapat dikembalikan ke assembling, 75 %
dilihat pada lampiran, sehingga persentase responden setuju untuk lebih mementingkan
keterlambatan adalah sebagai berikut : pelayanan rawat inap daripada mengem-
balikan dokumen rekam medis ke assem-
Persentase tingkat keterlambatan bling tepat waktu.
Jumlah DRM terlambat Enabling Faktor
= ------------------------------------ x 100% Berdasarkan penelitian diketahui bahwa
Jumlah seluruh dokumen
56,25 % responden menjawab trecer bukan
311
= ------ x 100% alat bantu yang digunakan petugas untuk
327 mengembalikan dokumen rekam medis, 100
= 95,10% % responden setuju untuk menambah sarana
agar mempermudah pengembalian dokumen
Berdasarkan perhitungan diatas tingkat rekam medis.
keterlambatan penyerahan dokumen rawat Berdasarkan penelitian diketahui bahwa
inap ke assembling tergolong tinggi yaitu 87,5 % responden menyatakan tidak ada
95,10%. protap tentang pengembalian dokumen
Menghitung Tingkat Keterlambatan rekam medis dari bangsal ke assembling,
Penyerahan DRM Rawat Inap ke Assem- 81,25 % responden menyatakan bahwa
bling pada Masing-masing Bangsal petugas tidak bekerja sesuai dengan protap.
Berdasarkan hasil penelitian di RS Berdasarkan tabel 5 dapat diketahui
Bhayangkara Semarang diketahui jumlah bahwa 68,75 % responden setuju bahwa jarak
seluruh dokumen rawat inap yang terlambat antara bangsal ke assembling jauh, 75 %
diserahkan ke assembling yaitu 311 dokumen responden bahwa petugas tidak malas untuk
yang terdiri dari bangsal seruni 42 DRM, mengembalikan dokumen rekam medis ke
cendana 89 DRM, melati 45 DRM, mawar assembling meskipun jaraknya jauh.
135 DRM. Sehingga yang paling tinggi yaitu Reinforcing Factor
di bangsal mawar sebanyak 43,41% dari 4 Berdasarkan penelitian diketahui bahwa
bangsal. 56,25 % responden tidak pernah menelfon

113
Analisa Keterlambatan ... - Enny Rachmani

dan mendatangi bangsal ketika sudah masuk pengetahuan petugas, 100% petugas sudah
waktu pengembalian dokumen rekam medis, mengetahui tentang batas waktu
87,5 % responden tidak pernah ditegur oleh pengembalian dokumen rekam medis yaitu
petugas URM karena belum lengkapnya 2x24jam. Namun pada kenyataanya sikap
pengisian dokumen rekam medis, 87,5 % yang dilakukan oleh petugas hanya 56,25%
responden menyatakan petugas URM tidak yang setuju pengembalian dokumen rekam
pernah mengembalikan dokumen rekam medis di Assembling harus tepat waktu
medis yang belum lengkap 2x24jam. Hal itu menunjukan bahwa
pengetahuan yang dimiliki oleh petugas tidak
PEMBAHASAN selalu sesuai dengan sikap dan praktek yang
Tingkat Keterlambatan Pengembalian dilaksanakan.
DRM Kelengkapan isi dari dokumen rekam
Berdasarkan hasil pengamatan diketahui medis dan ketentuan kelengkapan dokumen
jumlah dokumen yang terlambat masuk ke rekam medis yaitu : Setiap tindakan atau
assembling 95,10% yang tidak terlambat konsultasi yang dilakukan terhadap pasien
masuk sebanyak 4,89%. Tingkat selambat lambatnya dalam waktu 2x24 jam
keterlambatan yang terjadi tinggi, sehingga harus ditulis dalam lembar ( formulir ) rekam
petugas assembling tidak dapat segera medis, Semua pencatatan harus ditanda-
melakukan analisa dokumen terjadi kesulitan tangani oleh dokter atau tenaga kesehatan
bila dokumen rekam medis akan digunakan lainnya sesuai dengan kewenangan dan ditulis
untuk rawat inap lagi. nama terangnya serta diberi tanggal.
Berdasarkan hasil penelitian di RS Berdasarkan hasil wawancara sebanyak
Bhayangkara Semarang keterlambatan 87,5% petugas sudah mengetahui ketentuan
penyerahan dokumen pada masing-masing kelengkapan isi dokumen rekam medis
bangsal, tingkat keterlambatan penyerahan tersebut dan 43,75% petugas tidak setuju bila
dokumen rawat inap ke assembling terjadi dokumen rekam medis yang belum lengkap
pada bangsal mawar sebanyak 43,41%. Hal pengisiannya langsung dikembalikan ke As-
ini dimungkinkan terjadi karena letak bangsal sembling. Sehingga dalam prakteknya masih
yang jauh dari ruang URM, selain itu bangsal ada dokumen rekam medis yang belum
mawar merupakan kelas 2 dan 3 kelas yang lengkap pengisianya dan hal ini menyebabkan
mempunyai jumlah tempat tidur lebih banyak dokumen rekam medis terlambat
sehingga beban kerjanya pun lebih banyak. dikembalikan
Karena dokumen rekam medis diserahkan Pengembalian dokumen rekam medis
terlambat petugas assembling tidak dapat yang sering terlambat akan menganggu
segera melakukan analisa terhadap dokumen kinerja petugas assembling dan pelayanan
rawat inap. kepada pasien. Berdasarkan hasil
Berdasarkan pengamatan, untuk wawancara 68,75% petugas mengetahui hal
menghitung lamanya waktu keterlambatan tersebut. Namun mereka beranggapan
penyerahan dokumen rekam medis rawat bahwa pelayanan di Unit rawat inap lebih
inap dari masing-masing bangsal, waktu penting daripada mengembalikan dokumen
keterlambatan paling lama terjadi di bangsal rekam medis ke Assembling dan sebanyak
mawar yang mencapai 159 hari. 75% setuju dengan anggapan itu.
Faktor Penyebab keterlambatan Sebanyak 62,5 % mengetahui siapa yang
Presdisposing Factor berkewajiban mengisi dokumen rekam medis
Wawancara terhadap responden tentang adalah tenaga medis (dokter, perwat, bidan),

114
JURNAL VISIKES - Vol. 9 / No. 2 / September 2010

tenaga rekam medis dan sebanyak 43,75 % Berdasarkan hasil wawancara 100%
petugas mengetahui dokumen rekam medis petugas setuju bila ditambahkan sarana atau
dikatakan lengkap bila setiap tindakan atau alat bantu tersebut untuk mempermudah
konsultasi yang dilakukan terhadap pasien pengembalian dokumen rekam medis agar
selambat lambatnya dalam waktu 2x24 jam beban petugas menjadi lebih ringan.
harus ditulis dalam lembar (formulir) rekam Berdasarkan hasil wawancara terhadap
medis. Semua pencatatan harus responden 87,5% petugas menjawab bahwa
ditandatangani oleh dokter atau tenaga tidak ada prosedur tetap yang mengatur
kesehatan lainnya sesuai dengan tentang pengembalian dokumen rekam
kewenangan dan ditulis nama terangnya medis dari bangsal ke Assembling.
serta diberi tanggal. Seharusnya setiap rumah sakit harus ada
Sedangkan 37,5 % petugas mengetahui prosedur tetap pengembalian dokumen
yang menyebabkan dokumen rekam medis rekam medis dari bangsal ke Assembling.
terlambat dikembalikan ke Assembling karena Menurut teori prosedur tetap pengembalian
belum lengkapnya pengisian dokumen rekam dokumen rekam medis dari bangsal ke As-
medis pada item tanda tanggan dokter,nama sembling sebagai berikut :
dokter dan kurang lengkapnya identitas 1) Setelah pasien dinyatakan keluar dari
pasien. Hal ini yang menyebabkan rumah sakit,maka dokter segera mengisi
terlambatnya pengembalian dokumen rekam isi dokumen rekam medis pasien.
medis ke Assembling karena belum 2) Dokumen rekam medis diserahkan ke as-
lengkapnya pengisiannya. Dari sinilah dapat sembling.
diketahui bahwa sebagian besar petugas 3) Di assembling akan diteliti kelengkapan
sudah mengetahui tentang ketetapan batas isi dokumen rekam medis dan mencatat
waktu pengembalin dokumen rekam medis identitas pasien ke dalam kartu
dan ketentuan kelengkapan isi rekam medis. kendali,sambil meneliti kelengkapan isi
Akan tetapi masih ada petugas yang lebih sekaligus formulir rekam medis diatur
mementingkan pelayanan di unit rawat inap kembali sehingga sejarah dan riwayat
dari pada mengembalikan dokumen rekam penyakit pasien mudah ditelusuri.
medis. 4) Bila dokumen rekam medis tidak lengkap.
Enabling Factor a) Tulis ketidak lengkapannya pada
Hasil wawancara terhadap responden secarik kertas kecil (kartu
68,75% petugas menjawab “ya” jarak antara kendali),kemudian ditempelkan pada
bangsal ke Assembling jauh. Sedangkan alamat depan folder dokumen rekam
75% menjawab tidak merasa malas untuk medis.
mengembalikan dokumen rekam medis. Dan b) Dengan mengunakan buku
pengembalian dokumen rekam medis ke ekspedisi, mengembalikan dokumen
Assembling ditempuh dengan jalan kaki, dan rekam medis tidak lengkap ke unit
dokumen rekam medis dibawa dengan pencatat untuk diteruskan kepada
tangan. Maka dari itu perlu ditambahkan petugas yang bertanggung jawab
sarana atau alat bantu untuk mempermudah terhahadap kelengkapan isi data
pengembalian dokumen rekam medis ke As- rekam medis yang bersangkutan
sembling. Karena jarak antara bangsal untuk dilengkapi.
dengan Unit Rekam Medis jauh. Sarana c) Mengambil dokumen rekam medis
seperti sepeda ,troli,box merupakan alat tidak lengkap pada 2×24 jam setelah
bantu yang digunakan oleh petugas. waktu pengembalian, bila batas waktu

115
Analisa Keterlambatan ... - Enny Rachmani

di lampui dokumen rekam medis SIMPULAN


tersebut akan diserahkan ke bagian Dari hasil penelitian dan pembahasan,
filling untuk disimpan tersendiri,oleh maka dapat diambil kesimpulan sebagai
bagian filling akan diulangi lagi berikut :
tatacara tersebut dalam batas waktu 1. Tingkat keterlambatan penyerahan
2×24 jam setelah waktu penyerahan dokumen rekam medis ke assembling
dokumen rekam medis tidak lengkap. adalah sebesar 95,10%.Waktu
5) Bila dokumen rekam medis lengkap,maka keterlambatan dokumen rekam medis
dokumen rekam medis dan kartu kendali rawat inap yaitu pada bangsal mawar
diserahkan kebagian koding/indeksing. yang paling cepat 3 hari paling lama 159
Reinforcing Factor hari paling banyak 5 hari.
Berdasarkan hasil wawancara dengan 2. Faktor penyebab keterlambatan terbesar
responden 56,25 % petugas tidak pernah adalah pada sikap responden yang
diberi isyarat oleh petugas Unit Rekam Medis menganggap pelayanan di Unit rawat inap
seperti contoh menelfon bangsal, petugas lebih penting daripada mengembalikan
Unit rekam medis mendatangi bangsal pada dokumen rekam medis ke Assembling
saat masuk waktu pengembalian dokumen dan sebanyak 75% setuju dengan
rekam medis, sebanyak 87,5 % tidak pernah anggapan itu, serta anggapan jauhnya
ditegur oleh petugas Unit rekam medis jarak antara bangsal dengan Unit Rawat
karena belum lengkapnya pengisian dokumen Inap yang dirasakan oleh sekitar 70 %
rekam medis dan 87,5 % petugas, menjawab responden.
petugas Unit rekam medis tidak pernah
mengembalikan dokumen rekam medis yang SARAN
belum lengkap. Dari kesimpulan diatas dapat diberikan
Sedangkan menurut standar pelayanan saran sebagai berikut :
rekam medis dokumen rekam medis yang 1. Perlunya sosialisasi tentang protap
belum lengkap pengisiannya harus kepada petugas bangsal atau ruangan
dikembalikan ke Unit Pencatatan Data untuk rawat inap mengenai pentingnya tingkat
dilengkapi pengisiannya. keterlambatan pengembilan dokumen
Berdasarkan hasil wawancara dengan rekam medis rawat inap ke assembling
responden 50% petugas masih ragu ragu adalah 2x24 jam.
dalam melakukan prosedur pengembalian 2. Perlu adanya penelitian yang
dokumen rekam medis sesuai waktu 2x24 membandingkan secara langsung antara
jam sedangkan 87,5 % petugas tidak langsung tingkat keterlambatan dan penyebab
melengkapi dokumen rekam medis yang keterlambatan dari dua rumah sakit
belum lengkap pada saat itu juga. angkatan tersebut.
Menurut Permenkes 269 bila setelah
selesai pelayanan maka dokter / tenaga
kesehatan harus segera mengisi isi dokumen
rekam medis pasien.

116
JURNAL VISIKES - Vol. 9 / No. 2 / September 2010

DAFTAR PUSTAKA
Shofari, Bambang, Pengelolaan Sistem
Rekam Medis,Semarang, 2002
Huffman, EK Health Informasi Management,
Physician Record Company, Berwyn
lilions, 1994.
Director Jendral Pelayanan Medik. Pedoman
Catatan Medik Rumah Sakit, Jakarta,
Desember, 1997.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia
Direktorat Jenderal Pelayanan Medik,
Petunjuk Teknis Penyelenggaran Rekam
Medis 1 Medical Record Rumah Sakit,
Jakarta, 1993.
Wijono, Djoko, manajemen Mutu Pelayanan
Kesehatan, volume 1, Erlangga Univer-
sity Press, 1994.
Shofari, Bambang, Sistem dan Prosedur
Pelayanan Rekam medis, Semarang,
2002.
Huffman, EK, Health Information Manage-
ment, APIKES Dharma Lanbaw Padang,
1999.

117

You might also like