Professional Documents
Culture Documents
839 1660 1 PB
839 1660 1 PB
Email: linawatinovikasari@gmail.com
3Dosen PSIK Universitas Malahayati Bandar Lampung
Email: triyoso@gmail.com
81
[MANUJU: MALAHAYATI NURSING JOURNAL, P- ISSN: 2655-2728
Januari 2019 E-ISSN: 2655-4712 VOLUME 1, NOMOR 1, JANUARI 2019] 81-89
82
[MANUJU: MALAHAYATI NURSING JOURNAL, P- ISSN: 2655-2728
Januari 2019 E-ISSN: 2655-4712 VOLUME 1, NOMOR 1, JANUARI 2019] 81-89
sebesar 0,3% atau diperkirakan sekitar Menurut Pandey (2017) dalam jurnal
530.068 orang. Berdasarkan diagnosis yang berjudul Predictors and Prognostic
dokter, estimasi jumlah penderita penyakit Implications of Incident Heart Failure in
gagal jantung terbanyak terdapat di Patients With Prevalent atrial Fibrilation
Provinsi Jawa Timur sebanyak 54.826 orang dikatakan bahwa berdasarkan studi cohort
(0,19%), sedangkan Provinsi Maluku Utara kejadian gagal jantung dengan Atrial
memiliki jumlah penderita paling sedikit, Fibrilasi lebih tinggi dari yang dilaporkan
yaitu sebanyak 144 orang (0,02%). yaitu meningkat sekitar 3 sampai 4 pasien
Berdasarkan diagnosis/gejala, estimasi dari 100 pasien pertahun (FraminghamHeart
jumlah penderita penyakit gagal jantung Study).
terbanyak terdapat di Provinsi Jawa Barat Atrial Fibrilasi menyebabkan
sebanyak 96.487 orang (0,3%), sedangkan peningkatan mortalitas dan morbiditas,
jumlah penderita paling sedikit ditemukan termasuk gagal jantung serta penurunan
di Provinsi Kep. Bangka Belitung, yaitu kualitas hidup. Pasien dengan Atrial
sebanyak 945 orang (0,1%) (Pusdatin, 2014; Fibrilasi memiliki risiko gagal jantung 3
Naziah, Nuraini & Zainaro, 2017) kali lebih tinggi dibanding pasien tanpa
Di propinsi Lampung khususnya di RSUD Atrial Fibrilasi.(Yunadi, 2014).
dr. H. Abdul Moeloek, prevalensi penyakit Atrial Fibrilasi juga berkaitan erat
gagal jantung menempati posisi pertama di dengan penyakit kardiovaskular lain
laporan 10 penyakit terbanyak di Ruang seperti hipertensi, gagal jantung,
Tulip RSUD dr. H. Abdul Moeloek yaitu penyakit jantung koroner, hipertiroid,
sebanyak 905 pasien dari seluruh total diabetes melitus, obesitas, penyakit
pasien yang di rawat di ruang Tulip yaitu jantung bawaan seperti defek septum
sebesar 1320 di tahun 2017. Berdasarkan atrium, kardiomiopati, penyakit ginjal
presurvey yang telah dilakukan pada kronis maupun penyakit paru obstruktif
tanggal 18 Desember 2017 di ruang Tulip kronik (PPOK) .Gagal jantung simtomatik
bahwa dari 12 orang pasien yang di rawat di dengan kelas fungsional NYHA
Ruang Tulip RSUD Dr. H. Abdul Moeloek (NewYorkHeartAssociation) II sampai IV
Propinsi Lampung, 8 diantaranya adalah dapat terjadi pada 30% pasien Atrial
pasien gagal jantung NYHA I - IV dari 8 Fibrilasi, namun sebaliknya Atrial Fibrilasi
pasien tersebut 4 pasien atau 50 % adalah dapat terjadi pada 30-40% pasien dengan
pasien gagal jantung dengan Atrial Fibrilasi. gagal jantung tergantung dari penyebab
3 pasien atau 75% diantaranya memiliki dari gagal jantung itu sendiri. Atrial
gejala seperti palpitasi dan perasaan tidak Fibrilasi dapat menyebabkan gagal
enak pada dada. Penanganan pasien jantung melalui mekanisme peningkatan
tersebut berfokus pada kontrol irama dan tekanan atrium, peningkatan beban
laju jantung. (Register Ruang Tulip. 2017) volume jantung, disfungsi katup dan
Prevalensi Atrial Fibrilasi mencapai 1-2% stimulasi neurohormonal yang kronis.
dan akan terus meningkat dalam 50 tahun Distensi pada atrium kiri dapat
mendatang.Framingham Heart Study yang menyebabkan Atrial Fibrilasiseperti yang
merupakan suatu studi kohor pada tahun terjadi pada pasien penyakit katup
1948 dengan melibatkan 5209 subjek jantung dengan prevalensi sebesar 30%
penelitian sehat (tidak menderita penyakit dan 10-15% pada defekseptal atrium.
kardiovaskular) menunjukkan bahwa dalam (Yuniadi, 2013)
periode 20 tahun, angka kejadian Atrial Menurut Yunadi (2013) pada atrial
Fibrilasiadalah 2,1% pada laki-laki dan 1,7% fibrilasi, fungsi ventrikel kiri juga
pada perempuan.Selain itu, karena terjadi terganggu dengan adanya irama tidak
peningkatan signifikan persentase populasi teratur dan cepat, yang menyebabkan
usia lanjut di Indonesia yaitu 7,74% (pada hilangnya fungsi kontraksi atrium dan
tahun 2000-2005) menjadi 28,68% (estimasi meningkatnya tekanan pengisian pada saat
WHO tahun 2045-2050),maka angka akhir diastolik ventrikel kiri. Sehubungan
kejadian Atrial Fibrilasi juga akan dengan hal tersebut maka akan adanya
meningkat secara signifikan.
83
[MANUJU: MALAHAYATI NURSING JOURNAL, P- ISSN: 2655-2728
Januari 2019 E-ISSN: 2655-4712 VOLUME 1, NOMOR 1, JANUARI 2019] 81-89
tanda dan gejala yang ditimbulkan sebagai mineralocorticoid receptor blockers. Untuk
akibat dari kompensasi jantung. kelas III - IV selain pemberian tersebut
Berdasarkan anamnesa pada pedoman dapat dilakukan kardioversi. Kardioversi
tatalaksana Atrial Fibrilasi (Perhimpunan juga dapat dilakukan saat terapi tersebut
Dokter Kardiovaskuler Indonesia, 2014 ) belum menunjukan hasil yang maksimal.
bahwa Atrial Fibrilasi dapat terjadi mulai Pengklasifikasian gagal jantung menurut
dari asimtomatik sampai dengan simtomatik Brown n Co dalam New York Heart
dan berakhir dengan syok kardiogenik. Association Functional Clasification (2016)
Atrial Fibrilasi dengan asimtomatik bisa NYHA lebih dapat diukur berdasarkan
disebut juga silent atrial fibrilation adalah keadaan pasien secara langsung daripada
dimana episode Atrial Fibrilasi tidak menggunakan klasifikasi AHA (American
menimbulkan gejala pada pasien. Atrial Heart Association) yang harus mengunakan
Fibrilasi simtomatik yaitu beberapa gejala pemeriksaan tambahan untuk
ringan yang mungkin dikeluhkan pasien pengklasifikasiannya. Klasifikasi NYHA
antara lain palpitasi. diekspresikan oleh menyediakan cara sederhana untuk
pasien sebagai pukulan genderang, gemuruh mengklasifikasikan tingkat gagal jantung
guntur didalam dada. Mudah lelah atau .Ini menempatkan pasien dalam satu dari
toleransi rendah terhadap aktivitas fisik, empat kategori berdasarkan seberapa kecil
presinkop atau sinkop, kelemahan umum, keterbatasannya selama aktivitas
pusing. Selain itu, Atrial Fibrilasi juga dapat fisik;keterbatasan / gejala berkaitan
menyebabkan gangguan hemodinamik, dengan pernapasan normal dan derajat
kardiomiopati yang diinduksi oleh yang bervariasi dalam sesak napas dan /
takikardia, dan tromboembolisme sistemik. atau angina.
Yuniadi (2013) menyatakan bahwa, Sistem klasifikasi NYHA memberikan
penanganan atrial fibrilasi di fokuskan pada penilaian cepat mengenai status fungsional
dua hal yaitu penanganan kontrol irama selama aktivitas fisik.Hal ini sangat mapan
jantung dan kontrol laju jantung. untuk memprediksi prognosis saat
Mempertahankan irama sinus mempunyai digunakan untuk membagi pasien secara
beberapa keunggulan: meningkatkan dikotomis.Kemampuan prognostik yang kuat
hemodinamik dan respons ventrikel kiri; dari klasifikasi NYHA dapat
restorasi fungsi sistolik atrium; mengurangi menyebabkannya menjadi satu-satunya
laju jantung sehingga mencegah terjadinya bagian dari penilaian rutin gagal jantung
takikardiomiopati; mencegah terjadinya yang secara langsung berkaitan dengan
remodeling miokard; mengurangi gejala dan olahraga.Teknik penilaian lain yang banyak
meningkatkan kapasitas fisik; meningkatkan digunakan, termasuk pemeriksaan, EKG dan
kualitas hidup; mengurangi episode silent ekokardiografi, dilakukan saat istirahat
AF. Sehingga dapat disimpulkan bahwa (Rapael, 2008).
dalam atrial fibrilasi asimtomatik biasa Menurut Linda Brookes (2017) dalam
terjadi pada pasien gagal jantung NYHA I artikel Incorrect Classification of Patients
dengan penanganan berupa kontrol laju by the AHA/ACC Stages of Heart Failure ,
jantung. Sedangkan atrial fibrilasi telah dilakukan studi retrospektif mengenai
simtomatik terjadi pada pasien gagal perbandingan antara AHA/ACC dan NYHA
jantung NYHA II – IV dengan fokus Heart Failure Stages dinyatakan bahwa dari
penanganan kontrol irama jantung lalu 76 praktisi kardiologist yang tergabung
kontrol laju jantung (Yunadi, 2013) dalam Advancent in US selama dua tahun
Selain itu, menurut Efremidis dalam mempublikasikan klasifikasi gagal jantung
European Journal (2009) bahwa penanganan menurut ACC/AHA terjadi kesalahan
Atrial Fibrilasi berbeda dalam tiap kelas sebesar 33% dalam mengklasifikasikan
gagal jantung menurut NYHA. Pada kelas I- tingkatan gagal jantung.
II penanganan Atrial Fibrilasi berupa Baik kelas NYHA dan ACC / AHA stadium
pemberian β-blockers, angiotensin- gagal jantung memiliki validitas prediktif
converting enzyme inhibitors atau yang baik untuk menentukan fungsi
angiotensin receptor blockers dan kognitif. Namun, gangguan kognitif saat ini
84
[MANUJU: MALAHAYATI NURSING JOURNAL, P- ISSN: 2655-2728
Januari 2019 E-ISSN: 2655-4712 VOLUME 1, NOMOR 1, JANUARI 2019] 81-89
bukanlah faktor risiko di antara pasien gagal tahun sebanyak 21 orang (56,8%), berjenis
jantung yang menjamin skrining. Kelas kelamn laki-laki sebanyak 26 orang (70,3%).
NYHA menunjukkan validitas prediktif yang Atrial fibrilasi asimtomatik biasa terjadi
baik untuk status fungsional dan harus pada pasien gagal jantung NYHA I dengan
digunakan oleh dokter dalam menentukan penanganan berupa kontrol laju jantung.
kelas fungsional NYHA (Athilingham, 2013) Sedangkan atrial fibrilasi simtomatik terjadi
Di Lampung, berdasarkan data dari buku pada pasien gagal jantung NYHA II – IV
register Ruang Tulip RSUD Dr. H. Abdul dengan fokus penanganan kontrol irama
Moeloek Propinsi Lampung dari Bulan jantung lalu kontrol laju jantung (Yunadi,
Januari – Desember 2016 terdapat 1044 2013)
pasien, 602 pasien atau sekitar 57,66% Menurut Pusdatin Kemenkes RI
menderita gagal jantung NYHA I-IV dan dari (2014)setiap tahunnya lebih dari 36 juta
data tersebut 308 pasien atau 51,16% orang meninggal karena Penyakit Tidak
diantaranya adalah pasien gagal jantung Menular (PTM) (63% dari seluruh kematian).
dengan Atrial Fibrilasi. Data tersebut Lebih dari 9 juta kematian yang disebabkan
meningkat di tahun 2017 bahwa terdapat oleh penyakit tidak menular terjadi
sebanyak 905 atau sekitar 68,56 % pasien sebelum usia 60 tahun, dan 90% dari
gagal jantung dari seluruh total pasien yang kematian “dini” tersebut terjadi di negara
di rawat di ruang Tulip yaitu sebesar 1320 berpenghasilan rendah dan menengah.
di tahun 2017. Dan terdapat sekitar 53,01 % Secara global PTM penyebab kematian
atau sekitar 479 pasien yang menderita nomor satu setiap tahunnya adalah penyakit
gagal jantung dengan Atrial Fibrilasi. kardiovaskuler. Penyakit kardiovaskuler
adalah penyakit yang disebabkan gangguan
METODE PENELITIAN fungsi jantung dan pembuluh darah,
Jenis penelitian deskriptif korelasional, seperti:Penyakit Jantung Koroner, Penyakit
desain penelitian cross sectional. Populasi Gagal jantung atau Payah Jantung,
dalam penelitian ini adalah Populasi dari Hipertensi dan Stroke.
penelitian ini adalah jumlah pasien gagal Menurut Framingham Heart Study yang
jantung NYHA I - IV yang dirawat di Ruang merupakan suatu studi kohor pada tahun
Tulip Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. 1948 dengan melibatkan 5209 subjek
Abdul Moeloek Propinsi Lampung Tahun penelitian sehat (tidak menderita penyakit
2017 yaitu sebanyak 1320 pasien. Teknik kardiovaskular) menunjukkan bahwa dalam
pengambilan sampel yang digunakan pada periode 20 tahun, angka kejadian Atrial
penelitian ini menggunakan teknik Fibrilasiadalah 2,1% pada laki-laki dan 1,7%
accidental sampling. Instrimen penelitian pada perempuan.
ini menggunakan medikal record. Analisis Menurut Smeltzer (2013), Gagal Jantung
data secara univariat (rata-rata) dan adalah ketidakmampuan jantung untuk
bivariat (t test). memompa darah dalam jumlah cukup untuk
memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi
HASIL PENELITIAN jaringan. Gagal jantung merupakan sindrom
A. Gagal jantung berdasarkan klasifikasi klinis yang ditandai dengan kelebihan beban
menurut New York Heart Association (overload) cairan dan perfusi jaringan yang
Berdasarkan hasil penelitian diketahui buruk. Mekanisme terjadinya gagal jantung
bahwa sebagian besar pasiendi Ruang Tulip kongestif meliputi gangguan kontraktilitas
Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Abdul jantung (disfungsi sistolik) atau pengisian
Moeloek Propinsi Lampung tahun 2018 jantung (diastole) sehingga curah jantung
adalah pasien dengan penyakit gagal lebih rendah dari nilai normal. Curah
jantung New York Heart Association (NYHA) jantung yang rendah dapat memunculkan
2-4 yaitu sebanyak 33 orang (89,2%). Hasil mekanisme kompensasi yang mengakibatkan
penelitian juga menunjukkan bahwa peningkatan beban kerja jantung dan pada
sebagian besar pasiendi Ruang Tulip Rumah akhirnya terjadi resistensi pengisian
Sakit Umum Daerah Dr. H. Abdul Moeloek jantung.
Propinsi Lampung tahun 2018 berusia 51-60
85
[MANUJU: MALAHAYATI NURSING JOURNAL, P- ISSN: 2655-2728
Januari 2019 E-ISSN: 2655-4712 VOLUME 1, NOMOR 1, JANUARI 2019] 81-89
86
[MANUJU: MALAHAYATI NURSING JOURNAL, P- ISSN: 2655-2728
Januari 2019 E-ISSN: 2655-4712 VOLUME 1, NOMOR 1, JANUARI 2019] 81-89
87
[MANUJU: MALAHAYATI NURSING JOURNAL, P- ISSN: 2655-2728
Januari 2019 E-ISSN: 2655-4712 VOLUME 1, NOMOR 1, JANUARI 2019] 81-89
88
[MANUJU: MALAHAYATI NURSING JOURNAL, P- ISSN: 2655-2728
Januari 2019 E-ISSN: 2655-4712 VOLUME 1, NOMOR 1, JANUARI 2019] 81-89
Jhon Camm. (2015). European Hearth Rapael (2008). Sistem klasifikasi Fungsional
Rhythm Association score of atrial New York Health Association. Diakses:
Fibrilation. Diakses: http://www. http://newyorkhealthassociationclasif
European Hearth Rhythm ication.go.id.
Association.ac.id.
Siswanto. (2015). Pedoman tata Laksana
Judith. (2012). Buku Saku Diagnosa Gagal Jantung. Jakarta: Perhimpunan
Keperawatan: Diagnosis Nanda, Dokter Spesialis Kardiovaskuler
Intervensi Nic, Kriteria Hasil Indonesia.
Noc. Edisi 9. Jakarta: Buku
Kedokteran EGC. Smeltzer S, Brenda G. (2013). Buku Ajar
Keperawatan Medikal Bedah Brunner
Kriswiastiny. (2014). Hubungan kadar & Suddarth. Vol 2. Jakarta: Buku
glukosa darah puasa dan 2 jam Kedokteran EGC.
postprandial pada pasien diabetes
melitus tipe 2 dengan kejadian Syamsudin. (2011). Buku Ajar
penyakit jantung koroner di rsud dr. Farmakoterapi Kardiovaskuler dan
H. Abdoel moeloek. Diakses: Renal. Jakarta: Salemba Medik.
http://www.ejournal
malahayati.ac.id. Trisnawati. (2015). Jurnal Hubungan
Hipertensi dengan Kejadian Penyakit
Melly. (2017). Laporan Kasus Stroke Non Gagal Jantung di RS Pertamina
Hemoragic di RS. Pertamina Bintang Bintang Amin. Diakses:
Amin. Diakses: http://www.ejournalmalahayati.ac.i
http://www.laporankasusstroke.unive d.
rsitasmalahayati.ac.id.
Tumiwa. (2009). Journal Mengatasi
Michalis Efremidis, Loukas Pappas. (2009). Fibrilasi Atrium RVR dengan
Atrial Fibrilation in Heart Patients Bisoprolol. Diakses: http://jurnal
ECR Journal. Diakses : biomedikvol.1
http://www.ecrjournal.com/articles/
atrial-fibrilation-heart-failure- Yancy. (2013). Prevalensi Gagal Jjantung.
patients. Diakses:
http:/yancy.blogspot.co.id/2013/03/p
Notoadmojo. (2008). Metodologi Penelitian revalensi-gagal-jantung.
Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Yuniadi. (2014). Pedoman Tata Laksana
Nurarif, Kusuma. (2016). Asuhan Fibrilasi Atrium. Jakarta:
Keperawatan Praktis : Berdasarkan Perhimpunan Dokter Spesialis
Penerapan Diagnosa Nanda, Nic, Noc Kardiovaskuler Indonesia.
dalam Berbagai Kasus. Jilid 1.
Jogjakarta: Mediaction Jogja. Naziah, N., Nuraini, N., & Zainaro, M. A.
(2018). PENGARUH PENDIDIKAN
Prima. (2016). Klasifikasi CCS untuk KESEHATAN DENGAN MEDIA BOOKLET
Angina Pektoris. Diakses: TENTANG PENCEGAHAN PRIMER &
http://documents/klasifikasi-ccs- SEKUNDER TERHADAP PENGETAHUAN
untuk-angina-pektoris-html. PASIEN CORONARY ARTERY DISEASE
(CAD) DI KLINIK SEHAT NATURAL
Pusdatin. (2013). Prevalensi Gagal Jantung CILEDUG TANGERANG SELATAN TAHUN
di Indonesia. Diakses: 2016. HOLISTIK JURNAL
http://www.depkes.go.id.pusdatin.pd KESEHATAN, 12(1), 10-20.
f.
89