Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 14

Vol. 4 No.

2, Januari - Juni 2014 ISSN 2087 - 5576

ANALISIS KEBIJAKAN KREDIT TERHADAP EFEKTIVITAS PENGUMPULAN


PIUTANG DI BALI GARDEN HOTEL

Ketut Sudarsana, SS., MM.


Sekolah Tinggi Pariwista (STP) Nusa Dua Bali

ABSTRACT

Hotels do credit sales to increase sales , but also should consider about credit terms
and also how the path should be taken in the collection of accounts receivable policy . This
has often times become a problem in the process of collecting receivables where companies
only consider one or two things that a strength of the debtor or loan recipient . The slow
turnover rate and the amount of the accounts receivable average collection of accounts
receivable could be due to the credit policies applied by the Bali Garden Hotel is less
efektif.Pokok problem of this study is the extent to which the effectiveness of credit policy
should be set out in the Bali Garden Hotel ?
To avoid widespread discussion of the subject matter , the study was limited to the collection
of accounts receivable credit policy of the travel agent . While other accounts not examined.
The results of the analysis of the results obtained credit policies established by the
management of Bali Garden Hotel , has not been properly implemented . This can be
evidenced from the few things that still deviate from established procedures and theories
associated with the credit policy . Credit analysis has been done on the discussions , the
collection of accounts receivable that will take place in Bali Garden Hotel is not effective
because it does not meet the standards set . This is evidenced by some of the quantitative
analysis is relevant in calculating the effectiveness of the collection of accounts receivable at
the Bali Garden Hotel , namely : Turn Over Accounts Receivable, Accounts Receivable
Average Collection Period, and Accounts Receivable as Percentage of Revenue.

Keywords: Credit Policy, collection of accounts receivable.

ABSTRAK

Hotel melakukan penjualan kredit untuk meningkatkan penjualan, namun juga harus
mempertimbangkan tentang persyaratan kredit dan juga bagaimana jalan yang seharusnya
ditempuh dalam kebijakan pengumpulan piutang. Hal inilah yang sering kali menjadi suatu
permasalahan dalam proses pengumpulan piutang dimana perusahaan hanya
mempertimbangkan satu atau dua hal yang menjadi kekuatan dari debitur atau si penerima
kredit. Lambatnya tingkat perputaran piutang dan besarnya hari rata-rata pengumpulan
piutang diduga terjadi akibat kebijakan kredit yang diterapkan oleh pihak Bali Garden Hotel
kurang efektif.Pokok masalah penelitian ini adalah sejauh manakah efektivitas kebijakan
kredit yang seharusnya ditetapkan di Bali Garden Hotel?
Untuk menghindari pembahasan yang meluas dari pokok permasalahan, maka
penelitian hanya dibatasi pada kebijakan kredit pengumpulan piutang terhadap travel agent.
Sedangkan piutang lain tidak diteliti.
Hasil analisis diperoleh hasil kebijakan Kredit yang ditetapkan oleh manajemen Bali
Garden Hotel, belum dilaksanakan dengan baik. Hal tersebut dapat dibuktikan dari beberapa
hal yang masih menyimpang dari prosedur yang telah ditetapkan maupun teori yang
berhubungan dengan kebijakan kredit. Analisis Kredit yang telah dilakukan pada
pembahasan, akan pengumpulan piutang yang terjadi di Bali Garden Hotel tidak efektif

Jurnal Ilmiah Hospitality Management 1


ISSN 2087 - 5576 Vol. 4 No. 2, Januari - Juni 2014

karena belum sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Hal ini dibuktikan melalui
beberapa analisis kuantitatif yang relevan dalam menghitung efektifitas pengumpulan
piutang di Bali Garden Hotel, yaitu: Account Receivable Turn Over, Account Receivable
Average Collection Period, dan Account Receivable as Percentage of Revenue.

Kata Kunci: Kebijakan Kredit, pengumpulan piutang.

I. PENDAHULUAN Semakin banyak pendapatan dalam


Penjualan hotel ada yang secara bentuk piutang yang tidak dapat tertagih
kredit maupun secara tunai, penjualan tepat pada waktunya akan menimbulkan
secara kredit memang sangat meng- investasi dalam piutang. Akan ada banyak
untungkan bagi kedua belah pihak, baik biaya yang dikeluarkan untuk menagih
hotel maupun travel agent. Namun di piutang tersebut yang meliputi biaya
balik banyaknya keuntungan yang di- pengiriman invoice, biaya telepon, dan
peroleh, akan lebih bijaksana apabila biaya lainnya. Biaya ini akan meningkat
pihak manajemen juga mempertimbang- seiring meningkatnya piutang. Selanjutnya
kan resiko yang akan ditimbulkan dari ada kemungkinan piutang tersebut tidak
penjualan secara kredit. Penjualan secara dapat tertagih. Ini merupakan resiko yang
kredit tidak segera menghasilkan peneri- sangat fatal dimana pada akhirnya piutang
maan dalam bentuk kas, tetapi akan yang tidak tertagih ini akan menjadi biaya
menimbulkan piutang. Penerimaan dalam yang nantinya akan mengurangi keuntung-
bentuk kas akan terealisasi apabila piutang an.
dapat tertagih. Keterlambatan pengumpul- Bali Garden Hotel merupakan hotel
an piutang akan berdampak buruk bagi bintang empat yang terletak tepat di
perusahaan karena piutang merupakan jantung pariwisata Kuta, Bali, merupakan
pendapatan yang tidak berbentuk kas se- salah satu hotel yang memperoleh pen-
hingga tidak dapat ikut digunakan dalam dapatan dari penjualan secara kredit. Un-
kegiatan operasional perusahaan dimana tuk mengetahui lebih jelas pendapatan
mengakibatkan laba yang di peroleh oleh yang diperoleh oleh Bali Garden Hotel,
perusahaan tersebut tidak maksimal. disampaikan dalam Tabel 1.1 berikut:

Tabel 1. Data Penjualan Tunai, Penjualan Kredit, dan Total Penjualan Bali Garden Hotel
Periode Tahun 2007-2011
Keterangan
Tahun
Penjual Tunai % Penjual Kredit % Total Penjualan
2007 19.328.991.836 30,76 43.514.229.406 69,24 62.843.221.242
2008 20.913.617.719 34,76 39.245.994.193 65,24 60.159.611.912
2009 19.271.881.027 29,80 45.396.015.617 70,20 64.667.896.644
2010 22.816.509.161 36,11 40.371.702.132 63,89 63.188.211.293
2011 20.482.993.828 31,95 43.619.199.181 68,05 64.102.193.009
Rata-rata 20.562.798.714 32,68 42.429.428.106 67,32 62.992.226.820
Sumber: Departemen Akuntansi, Bali Garden Hotel (data diolah)

2 Jurnal Ilmiah Hospitality Management


Vol. 4 No. 2, Januari - Juni 2014 ISSN 2087 - 5576

Dari tabel di atas dapat terlihat berpedoman kepada The 5 C’s of Credit
bahwa dari tahun 2007 sampai dengan yang terdiri dari Character (Karakter),
tahun 2011, penjualan kredit jauh lebih Capacity (Kemampuan), Capital (Modal),
besar dibandingkan penjualan tunai. Rata- Collateral (Jaminan), dan Condition
rata penjualan secara kredit mencapat (Kondisi Ekonomi). Perusahaan juga
67,32% atau sekitar Rp.42.429.428.106. harus mempertimbangkan tentang per-
Walaupun secara statistik penjualan secara syaratan kredit dan juga bagaimana jalan
kredit tidak mengalami peningkatan secara yang seharusnya ditempuh dalam
berkesinambungan dan sempat mengalami kebijakan pengumpulan piutang. Hal
titik terendah di tahun 2008 yaitu sebesar inilah yang sering kali menjadi suatu
34,76% atau sebanyak Rp.39.245.994.193, permasalahan dalam proses pengumpulan
namun tetap jauh melampaui penjualan piutang dimana perusahaan hanya
secara tunai yang rata-ratanya pada tahun mempertimbangkan satu atau dua hal yang
2007 hingga 2011 hanya mencapai Rp. menjadi kekuatan dari debitur atau si
20.562.798.714 atau sebanyak 32,68%. penerima kredit. Dalam latar belakang
Resiko akan timbulnya piutang diatas, lambatnya tingkat perputaran
macet atau tidak terbayarkan, akan lebih piutang dan besarnya hari rata-rata
baik jika dalam pengelolaannya pihak pengumpulan piutang diduga terjadi akibat
hotel menggunakan cara yang tepat se- kebijakan kredit yang diterapkan oleh
hingga resiko yang timbul atas pemberian pihak Bali Garden Hotel kurang efektif.
kredit dapat diperkecil sehingga kerugian Berdasarkan uraian pada latar
yang ditimbulkan tidak begitu signifikan belakang yang menjadi rumusan masalah
berpengaruh pada kelangsungan operasio- adalah sejauh manakah efektivitas
nal perusahaan. kebijakan kredit yang seharusnya ditetap-
Tabel diatas diindikasikan bahwa kan di Bali Garden Hotel?. Penelitian ha-
piutang tersebut tidak dapat tertagih tepat nya dibatasi pada kebijakan kredit dan
pada waktunya dan modal kerja operasio- pengumpulan piutang terhadap travel
nal yang tertanam dalam bentuk piutang agent.
tersebut menjadi semakin lama. Apabila II. KAJIAN PUSTAKA
tingkat perputaran piutang serta rata-rata A. Pengertian Kredit
hari pengumpulan piutang tidak sesuai Menurut Tucker (dalam Hadiwi-
dengan apa yang diharapkan maka selisih djaja, 1991:6), “Credit is the transfer of
yang terjadi tersebut menunjukkan bahwa something valuable to another, whatever
kurang efektifnya proses pengumpulan money, goods or services in the confidence
piutang. Masalah proses pengumpulan taht will be both willing and able, at the
piutang tersebut dapat dipengaruhi oleh future day, to pay its aquivalent”, atau
berbagai faktor, seperti kondisi ekonomi dalam terjemahan bebasnya kredit adalah
secara keseluruhan, kondidi perusahaan pertukaran atau pemindahaan sesuatu yang
dan debitur, serta faktor-faktor internal berharga, baik berupa uang, barang,
dari perusahaan itu sendiri seperti dalam maupun jasa dengan keyakinan bahwa ia
pemberian kebijakan kredit. Dalam akan dapat atau mampu membayar dengan
penerapan kebijakan kredit, perusahaan nilai atau harga yang sama diwaktu yang
harus mengevaluasi dan selektif dalam akan datang.
memilih pelanggan tersebut yang

Jurnal Ilmiah Hospitality Management 3


ISSN 2087 - 5576 Vol. 4 No. 2, Januari - Juni 2014

Suhardjono (2003:11) menyatakan disebut dengan istilah 5C, yang terdiri


bahwa “Kredit adalah penyediaan uang dari: Character, Capacity, Capital,
atau yang disamakan dengan itu berdasar- Collateral, dan Conditions
kan persetujuan pinjam meminjam antara Persyaratan kredit atau credit term
bank dengan lain pihak dalam hal mana menunjukan kepada aturan pembayaran
pihak peminjam berkewajiban melunasi yang disyaratkan kepada para langganan
hutangnya setelah jangka waktu tertentu yang membeli secara kredit, misalnya 2/10
dengan jumlah bunga yang telah diten- net 30, persyaratan kredit seperti ini
tukan”. Komaruddin (2004:15) me- mengandung arti bahwa pembeli akan
nyatakan bahwa “Kredit adalah kemam- menerima potongan tunai sebesar 2 %
puan untuk melakukan suatu pembelian apabila pembayaran kredit dilakukan
atau suatu pinjaman dengan suatu janji dalam waktu paling lama 10 hari setelah
pembayarannya akan dilakukan, ditang- awal periode kredit. Bilamana pembeli
guhkan pada suatu jangka waktu yang tidak menggambil potongan tunai yang
disepakati”. Menurut Teguh Pudjo ditawarkan (tidak membayar dalam waktu
(2001:12), “Kredit adalah suatu 10 hari) maka keseluruhan jumlah
penyerahan uang atau tagihan yang dapat utangnya (piutang bagi perusahaan
dipersamakan dengan itu, berdasarkan penjual) harus dibayar dalam jangka
persetujuan atau kesepakatan pinjam waktu paling lambat 30 hari sesudah awal
meminjam untuk melunasi hutangnya periode. Teknik pengumpulan piutang
setelah jangka waktu tertentu dengan adalah sebagai berikut: melalui Surat,
bunga jumlah imbalan atau pembagian melalui Telepon, kunjungan Personal, dan
hasil keuntungan”. tindakan Yuridis.
B. Kebijakan Kredit C. Pengertian Efektivitas
Proses perencanaan pemberian Menurut Siagian (2001:24)
kredit dan kebijakan piutang yang akan “Efektivitas adalah pemanfaatan sumber
diambil harus benar-benar melalui proses daya, sarana dan prasarana dalam jumlah
perencanaan dan pengamatan yang matang tertentu yang secara sadar ditetapkan
dari pihak manajemen perusahaan. Karena sebelumnya untuk menghasilkan sejumlah
hal itu akan berkaitan dengan kelangsung- barang atas jasa kegiatan yang dijalankan-
an hidup perusahaan, dari situasi ini nya. Efektivitas menunjukan keberhasilan
peranan seorang manajer kredit sangatlah dari segi tercapai tidaknya sasaran yang
besar dalam mengelola dan menjalankan telah ditetapkan. Jika hasil kegiatan
kebijakan kredit perusahaan. Perubahan semakin mendekati sasaran, berarti makin
tidak hanya perlu mementingkan penentu- tinggi efektivitasnya.
an standar kredit tetapi juga penerapan “Efektivitas merupakan suatu ukuran yang
standar tersebut. memberikan gambaran seberapa jauh
Menurut Sartono (2001:432) target dapat tercapai. Pengertian efektivi-
“Standar kredit adalah salah satu kriteria tas ini lebih berorientasi kepada keluaran
yang dipakai perusahaan untuk menye- sedangkan masalah penggunaan masukan
leksi para langganan yang akan diberi kurang menjadi perhatian utama.” (Sedar-
kredit dan berapa jumlah yang akan mayanti, 2001:59).
diberikan. Secara singkat, penganalisaan
terhadap kedua faktor tersebut seringkali

4 Jurnal Ilmiah Hospitality Management


Vol. 4 No. 2, Januari - Juni 2014 ISSN 2087 - 5576

D. Piutang Instruction) atau surat jaminan. Group


Baridwan (2000:124) memberikan Master Bill adalah semua tagihan untuk
suatu pengertian tentang piutang, ”Piutang anggota group yang sesuai dengan PI
dagang menunjukan piutang yang timbul (Payment Instruction). Personal Account
dari penjualan barang-barang atau jasa Bill adalah rekening pribadi tamu yang
yang dihasilkan oleh perusahaan, dalam bersangkutan yang akan dibayar sebelum
kegiatan normal perusahaan biasanya check-out. City Ledger adalah Rekening
piutang dagang akan dilunasi dalam dari tamu-tamu hotel yang telah check-out,
jangka waktu kurang dari satu tahun, yang belum dilunasi tetapi dijamin dengan
sehingga dikelompokan dalam aktiva surat jaminan, voucher atau quarante
lancar”. Menurut Munandar (2000:79) letter sudah tentu mendapat persetujuan
definisi piutang adalah “Piutang adalah dari pimpinan hotel sebelumnya
hak atau tagihan perusahaan kepada pihak Menurut Riyanto (1995:88) untuk
lain yang akan dilunasi pembayarannya memperkecil resiko piutang dapat
atau pelunasannya bilamana telah sampai dilakukan dengan beberapa langkah beri-
jatuh tempo”. Piutang timbul karena kut:
adanya penjualan baik barang atau jasa a. Penentuan Besarnya Resiko yang
yang dilakukan secara kredit. Normalnya Akan Ditanggung oleh Perusahaan.
piutang akan terselesaikan jika pihak yang Dalam hubungan ini pertama
berhutang melunasi hutangnya kepada haruslah ditentukan terlebih dahulu
perusahaan. “batas resiko” yang ditanggung
Secara umum, pengklasifikasian oleh perusahaan, yang akan dise-
piutang dilakukan untuk memudahkan diakan sebagai cadangan piutang.
pencatatan transaksi. Berikut klasifikasi b. Penyelidikan tentang Kemampuan
piutang menurut beberapa pakar: menurut Perusahaan untuk Memenuhi Ke-
Keiso, Weygandt, Warfield (2002:38), wajibannya.
piutang dapat diklasifikasikan sebagai c. Mengadakan Klasifikasi dari Para
berikut: Langganan Berdasarkan Resiko
a. Piutang lancar (piutang jangka pe- Pembayaran.
ndek) d. Melakukan Seleksi dari Para
b. Piutang tak lancar (jangka pan- Langganan
jang) Menurut Nitisemito (1978:16),
Sedangkan menurut Sedana (1991: untuk memperkecil resiko piutang dapat
44), pada umumnya tagihan atau piutang dilakukan dengan beberapa cara, yaitu:
yang terjadi di hotel terdiri dari: Guest Memberika Potongan Harga Bagi yang
Ledger atau Guest Bill adalah semua Membayar Kontan atau dalam Tempo
rekening tamu hotel yang belum check-out yang Lebih Pendek. Mengusahakan Bara-
atau juga “active bill” yang masih di kasir ng dan Jasa yang Digemari Orang.Melatih
kantor depan yang terdiri atas: Individual Verkooper Lebih Baik. Pembatasan
Bill adalah semua rekening orang atau satu Piutang.
keluarga yang akan dibayar pada waktu Analisis piutang dapat dilakukan
tamu check-out. Master Bill adalah dengan beberapa cara yaitu:
tagihan untuk satu orang atau satu 1. Tingkat Perputaran Piutang/ Account
keluarga yang sesuai dengan PI (Payment Receivable Turn Over (A/R TO)

Jurnal Ilmiah Hospitality Management 5


ISSN 2087 - 5576 Vol. 4 No. 2, Januari - Juni 2014

Rasio yang dipergunakan untuk Menurut Syamsuddin (2001:258)


mengetahui gambaran hubungan antara Sebagai cara untuk mengetahui tingkat
Annual Credit Sales dengan Average efektifitas piutang yang diberikan peru-
Account Receivable. Hal ini menunjukkan sahaan kepada pelanggan, maka perusaha-
secara umum efektifitas kebijakan kredit an dapat menggunakan rasio penghitungan
perusahaan dan upaya dalam mengumpul- sebagai berikut:
kan piutang.

𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
𝑇𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝑃𝑒𝑟𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑃𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 =
𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑃𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔
𝑃𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐴𝑤𝑎𝑙 + 𝑃𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐴𝑘ℎ𝑖𝑟
( )
2

2. Hari Rata-Rata Pengumpulan Piutang / untuk mengumpulkan piutangnya. Menu-


Account Receivable Average rut Syamsuddin (2001:285). Dalam
Collection Period perhitungannya dapat dilakukan sebagai
Merupakan jumlah periode waktu berikut:
atau hari yang akan diperlukan perusahaan

365
𝐻𝑎𝑟𝑖 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑢𝑚𝑝𝑢𝑙𝑎𝑛 𝑃𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 =
𝑃𝑒𝑟𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑃𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔

3. Account Receivable as Percentage of Menurut Coltman (1979:17), Account


Revenue Receivable as Percentage of Revenue
Digunakan untuk mengetahui perhitungannya dapat dilakukan sebagai
jumlah penjualan kredit yang belum berikut:
terbayarkan dalam bentuk presentase.

𝐴⁄ 𝑎𝑠 𝑃𝑟𝑒𝑐𝑒𝑛𝑡𝑎𝑔𝑒 𝑜𝑓 𝑅𝑒𝑣𝑒𝑛𝑢𝑒 = 𝐴𝑣𝑒𝑟𝑎𝑔𝑒 𝐴𝑐𝑐𝑜𝑢𝑛𝑡 𝑅𝑒𝑐𝑒𝑖𝑣𝑎𝑏𝑙𝑒 𝑥 100%


𝑅 𝐴𝑛𝑛𝑢𝑎𝑙 𝐶𝑟𝑒𝑑𝑖𝑡 𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠

4. Chi Square 𝑘
2
(01 − 𝐸1 )2
Chi Square digunakan untuk 𝑥 = ∑
mengetahui efektivitas pengumpulan 𝐸1
𝑖=1
piutang dengan membandingkan hasil
yang terjadi dengan hasil yang diharapkan. Keterangan:
Dalam penelitian ini digunakan untuk O = Hasil yang terjadi
membandingkan tingkat perputaran piu- E = Hasil yang diharapkan
tang yang terjadi dengan tingkat perputar-
an piutang yang diharapkan. Menurut III. PEMBAHASAN
Navidi (2010:240), formulanya adalah A. Paparan Data
sebagai berikut: Penjualan secara kredit dilakukan
oleh pihak Bali Garden Hotel sebagai

6 Jurnal Ilmiah Hospitality Management


Vol. 4 No. 2, Januari - Juni 2014 ISSN 2087 - 5576

upaya untuk meningkatkan volume yang dilakukan oleh pihak Bali Garden
penjualan dimana nantinya dengan me- Hotel, berikut adalah tabel mengenai
ningkatnya volume penjualan akan informasi penjualan kredit Bali Garden
meningkatkan pendapatan. Dalam kaitan- Hotel.
nya dengan informasi pengelolaan piutang

Tabel 2. Iznformasi Penjualan Kredit Bali Garden Hotel Periode 2007-2011


Tahun
No Keterangan
2007 (Rp) 2008 (Rp) 2009 (Rp) 2010 (Rp) 2011 (Rp)
1 Piutang Awal (A) 3.270.392.897 5.751.292.994 2.230.607.564 8.496.956.791 3.280.3957.595
2 Piutang Baru (B) 33.494.727.489 37.536.312.874 37.536.312.874 33.460.565.131 36.879.301.390
Total Putang
3 36.765.120.386 39.766.920.438 39.766.920.438 41.957.521.922 40.159.658.985
(C=A+B)
Pembayaran Piutang
4 31.013.827.392 31.269.963.647 31.269.963.647 38.677.164.327 29.220.530.746
(D)
Piutang Akhir (E=C-
5 5.751.292.994 8.496.956.791 8.496.956.791 3.280.357.595 10.939.128.239
D)
Sumber: Bagian Kredit, Bali Garden Hotel

Dalam pemberian kredit kepada seperti: Visa Card, Master Card,


para calon debitur, pihak Bali Garden Amex, JCB, BCA Card, dan
Hotel memiliki kebijakan kredit untuk Dinner Club.
menentukan apakah calon pelanggan atau c) Departmen Sales and Marketing
debitur tersebut berhak atau tidak diberi- merekomendasikan sebanyak-
kan kredit oleh pihak Bali Garden Hotel. banyaknya calon debitur atau
Hal-hal yang berkaitan dengan yang pelanggan dengan tujuan mencapai
berkaitan dengan kebijakan kredit yang tingkat hunian kamar yang sesuai
ditetapkan oleh pihak manajenem Bali dengan target yang telah diteteap-
Garden Hotel kepada calon debitur atau kan. Asalkan para calon pelanggan
pelanggan meliputi: tersebut dinilai mampu memenuhi
 Standar Kredit kewajiban-kewajiban finasialnya.
Standar kredit yang ditetapkan Pengumpulan piutang pada Bali
oleh manajemen Bali Garden Hotel adalah Garden Hotel dilakukan dengan prosedur
sebagai berikut: sebagai berikut: Mengirim Surat Tagihan,
a) Bali Garden Hotel hanya memberi- Mengirimkan Surat Peringatan, Melalui
kan kepada calon pelanggan yang Telepon, Melakukan Kunjungan Personal,
berasal dari perusahaan bukan dan Tindakan Yuridis.
perseorangan. B. Analisis Data
b) Penggunaan kartu kredit (credit Keakuratan dalam menganalisis
card) sebagai alternatif lain dalam suatu informasi merupakan salah satu hal
melakukan pembayaran, hanya di- yang menentukan keberhasilan manaje-
berikan kepada perusahaan pener- men piutang suatu perusahaan. Dari
bit kartu kredit yang sudah beker- sumber informasi kredit dapat diketahui
jasama dan diterima oleh pihak keefektifan sebuah perusahaan dalam
manajemen Bali Garden Hotel melaksanakan penjualan secara kredit.

Jurnal Ilmiah Hospitality Management 7


ISSN 2087 - 5576 Vol. 4 No. 2, Januari - Juni 2014

Dalam menganalisis informasi kredit akan bentuk piutang semakin rendah,


digunakan 3 pendekatan, yaitu: sebaliknya semakin rendah tingkat per-
1. Account Receivable Turn Over putaran piutang maka semakin tinggi
Account Receivable Turn Over modal yang tertanam dalam bentuk
atau tingkat perputaran piutang menunjuk- piutang.
kan tingkat perputaran piutang yang dapat Tingkat perputaran piutang dapat
ditagih sehingga berubah menjadi kas diketahui dengan membagi jumlah pen-
dalam suatu periode tertentu. Dengan kata jualan kredit (credit sales) selama satu
lain, semakin tinggi tingkat perputaran periode tertentu dengan jumlah rata-rata
piutang maka modal yang tertanam dalam piutang (average account receivable).

𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
𝑇𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝑃𝑒𝑟𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑃𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 =
𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑃𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔
𝑃𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐴𝑤𝑎𝑙 + 𝑃𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐴𝑘ℎ𝑖𝑟
( )
2

Besarnya tingkat perputaran piuta- Berdasarkan hasil perhitungan


ng yang terjadi di Bali Garden Hotel tingkat perputaran piutang pada Bali
adalah sebagai berikut: Garden Hotel dapat diketahui bahwa
terjadi tingkat perputaran piutang yang
𝐴⁄ 𝑇𝑂 2007 = 36.765.120.386 = 7,43 lambat. Pada tahun 2007 perputaran
𝑅 4.510.842.946 piutang adalah 7 kali, sedikit mengalami
= 7 𝑘𝑎𝑙𝑖 kenaikan pada tahun 2008 yaitu 8 kali,
namun pada tahun 2009 menglami
𝐴⁄ 𝑇𝑂 2008 = 36.254.298.229 = 7,64 penurunan yaitu 7 kali dan selanjutnya
𝑅 3.990.950.279 terus menurun di tahun-tahun berikutnya,
= 8 𝑘𝑎𝑙 yaitu 6 kali di tahun 2010 dan yang
terendah di tahun 2011 yaitu 5 kali.
𝐴⁄ 𝑇𝑂 2009 = 39.766.920.438 = 7,00
Sedangkan Standar perputaran piutang
𝑅 5.363.782.178 yang ditetapkan oleh manajemen Bali
= 7 𝑘𝑎𝑙𝑖 Garden Hotel adalah 12 kali dalam satu
tahun. Rendahnya realisasi berbanding
dengan standard ini mengindikasikan
𝐴⁄ 𝑇𝑂 2010 = 41.957.521.922 = 5,68
𝑅 5.888.657.193 bahwa kurang efektifnya proses pengum-
= 6 𝑘𝑎𝑙𝑖 pulan piutang yang dilakukan oleh pihak
Hotel.

𝐴⁄ 𝑇𝑂 2011 = 40.159.658.985 = 5,19


𝑅 7.109.742.917
= 5 𝑘𝑎𝑙𝑖

8 Jurnal Ilmiah Hospitality Management


Vol. 4 No. 2, Januari - Juni 2014 ISSN 2087 - 5576

Tabel 3. Standar dan Realisasi Tingkat Periode pengumpulan piutang atau


Perputaran Piutang Bali rata-rata hari pemgumpulan piutang dapat
Garden Hotel Periode Tahun dihitung dengan membagi tahun dalam
2007 – 2011 hari (1 tahun = 365 hari) dengan tingkat
Keterangan perputaran piutang (account receivable
Tahun Standar Realisasi Penyimpangan turn over).
(A) (B) C=A–B
2007 12 7,43 4,57 𝐴/𝑅 𝐴𝑣𝑒𝑟𝑎𝑔𝑒 𝐶𝑜𝑙𝑙𝑒𝑐𝑡𝑖𝑜𝑛 𝑃𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑
2008 12 7,64 4,36 365
=
2009 12 7,00 5,00 𝑃𝑒𝑟𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑃𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔
2010 12 5,68 6,32
2011 12 5,19 6,81 Periode pengumpulan piutang atau
Sumber : Analisis Account Receivable hari rata-rata pengumpulan piutang di Bali
Turn Over Garden Hotel adalah sebagai berikut:

Berdasarkan data yang dipaparkan 𝐴⁄ 𝐴𝑣𝑒𝑟𝑎𝑔𝑒 𝐶𝑜𝑙𝑙𝑒𝑐𝑡𝑖𝑜𝑛 𝑃𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑 2007


𝑅
pada tabel 2, dapat diketahui bahwa terjadi 365
= = 49 ℎ𝑎𝑟𝑖
penyimpangan pada tingkat perputaran 7,43
dari standar yang telah ditetapkan pihak 𝐴⁄ 𝐴𝑣𝑒𝑟𝑎𝑔𝑒 𝐶𝑜𝑙𝑙𝑒𝑐𝑡𝑖𝑜𝑛 𝑃𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑 2008
𝑅
manajemen Bali Garden Hotel terhadap 365
realisasinya. Dapat dilihat pada tahun = = 48 ℎ𝑎𝑟𝑖
7,64
2007 terjadi penyimpangan sebesar 4,57 𝐴⁄ 𝐴𝑣𝑒𝑟𝑎𝑔𝑒 𝐶𝑜𝑙𝑙𝑒𝑐𝑡𝑖𝑜𝑛 𝑃𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑 2009
kali. Mengalami sedikit penurunan 𝑅
365
diangka 4,36 pada tahun 2008, namun = = 52 ℎ𝑎𝑟𝑖
kembali meningkat di tahun 2009 yaitu 7,00
𝐴⁄ 𝐴𝑣𝑒𝑟𝑎𝑔𝑒 𝐶𝑜𝑙𝑙𝑒𝑐𝑡𝑖𝑜𝑛 𝑃𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑 2010
sebesar 5,00 kali, selanjutnya pada tahun 𝑅
2010 sebesar 6,32 kali dan penyimpangan 365
= = 64 ℎ𝑎𝑟𝑖
tingkat perputaran piutang terbesar terjadi 5,68
pada tahun 2011 yaitu 6,81 kali. 𝐴⁄ 𝐴𝑣𝑒𝑟𝑎𝑔𝑒 𝐶𝑜𝑙𝑙𝑒𝑐𝑡𝑖𝑜𝑛 𝑃𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑 2011
𝑅
2. Account Receivable Average Collec- 365
= = 70 ℎ𝑎𝑟𝑖
tion Period 5,19
Account Receivable Average
Collection Period akan menunjukkan Berdasarkan perhitungan A/R
jumlah periode waktu atau hari yang akan Average Collection Period diatas, realisasi
diperlukan perusahaan untuk mengumpul- yang terjadi pada tahun 2007 rata-rata hari
kan piutangnya. Semakin cepat periode pengumpulan piutang yang terjadi adalah
yang diperlukan suatu perusahaan dalam 49 hari, mengalami peningkatan pada
mengumpulkan piutangnya maka semakin tahun 2008 yaitu 48 hari, turun cukup
baik. Sebaliknya, apabila suatu perusahaan signifikan pada tahun 2009 sebanyak 52
memerlukan periode yang lama maka akan hari, yang terus merosot di tahun 2010
memberi kemungkinan semakin besar yaitu 64 hari dan selanjutnya 70 hari di
untuk tidak tertagihnya piutang. tahun 2011.

Jurnal Ilmiah Hospitality Management 9


ISSN 2087 - 5576 Vol. 4 No. 2, Januari - Juni 2014

Melirik target yang ditetapkan oleh menetapkan standar hari rata-rata


pihak manajemen Bali Garden Hotel yaitu pengumpulan piutang selama 30 hari,
30 hari sedangkan jika realisasi di- namun pada kenyataannya terjadi penyim-
bandingkan dengan target yang ditetapkan pangan sebesar 19 hari pada tahun 2007,
terjadi frekuensi hari rata-rata yang terjadi pada tahun 2008 sebesar 18, meningkat di
tergolong lambat. Tentunya ini berdampak tahun 2009 sebesar 22 hari dan kembali
tidak baik bagi perusahaan dimana modal melonjak naik di angka 34 hari pada tahun
yang tertanam dalam piutang tersebut 2010 dan puncaknya ditahun 2011 yaitu
semakin lama sehingga tidak dapat 40 hari.
digunakan dalam operasional perusahaan. Keterlambatan pengumpulan piuta-
Berikut disajikan tabel yang memual ng ini dapat disebebkan oleh masalah-
standar dan realisasi dari A/R Average masalah antara lain keadaan finansial
Collection Period Bali Garden Hotel. perusahaan yang sedang mengalami
masalah, kesalahan pembebanan atas
Tabel 4. Standar dan Realisasi Hari transaksi yang terjadi serta alasan lain
Rata-Rata Pengumpulan yang sengaja dibuat oleh pihak debitur
Piutang Bali Garden Hotel untuk mengulur waktu pembayaran.
Periode 2007 – 2011 Tentunya peningkatan periode pengum-
Keterangan
pulan piutang yang terjadi mengakibatkan
Tahun Standar Realisasi Penyimpangan meningkatnya jumlah piutang yang belum
A B C=A-B tertagih oleh pihak hotel.
2007 30 49 19 3. Account Receivable as Percentage of
2008 30 48 18 Revenue
2009 30 52 22
2010 30 64 34 Account Receivable as Percentage
2011 30 70 40 of Revenue digunakan untuk mengetahui
Sumber: Analisis Account Receivable jumlah penjualan kredit yang belum
Average Collection Period terbayarkan pada periode sekarang dalam
bentuk presentase. Account Receivable as
Berdasarkan paparan tabel 4.3, Percentage of Revenue dihitung dengan
dapat diketahui bahwa terjadi penyim- membagi jumlah rata-rata piutang
pangan standar jumlah hari rata-rata (average account receivable) dengan total
pengumpulan piutang dengan realisasinya. penjualan (credit sales) selama periode
Pihak manajeman Bali Garden Hotel tertentu dikali dengan 100%.

𝐴⁄ 𝑎𝑠 𝑃𝑟𝑒𝑐𝑒𝑛𝑡𝑎𝑔𝑒 𝑜𝑓 𝑅𝑒𝑣𝑒𝑛𝑢𝑒 = 𝐴𝑣𝑒𝑟𝑎𝑔𝑒 𝐴𝑐𝑐𝑜𝑢𝑛𝑡 𝑅𝑒𝑐𝑒𝑖𝑣𝑎𝑏𝑙𝑒 𝑥 100%


𝑅 𝐴𝑛𝑛𝑢𝑎𝑙 𝐶𝑟𝑒𝑑𝑖𝑡 𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠

Berikut adalah Account Receivable as Percentage of Revenue Bali Garden Hotel:

𝐴⁄ 𝑎𝑠 𝑃𝑟𝑒𝑐𝑒𝑛𝑡𝑎𝑔𝑒 𝑜𝑓 𝑅𝑒𝑣𝑒𝑛𝑢𝑒 2007 = 4.510.842.946 𝑥 100% = 12,27%


𝑅 36.765.120.386

𝐴⁄ 𝑎𝑠 𝑃𝑟𝑒𝑐𝑒𝑛𝑡𝑎𝑔𝑒 𝑜𝑓 𝑅𝑒𝑣𝑒𝑛𝑢𝑒 2008 = 3.990.950.279 𝑥 100% = 11,01%


𝑅 36.254.298.229

10 Jurnal Ilmiah Hospitality Management


Vol. 4 No. 2, Januari - Juni 2014 ISSN 2087 - 5576

𝐴⁄ 𝑎𝑠 𝑃𝑟𝑒𝑐𝑒𝑛𝑡𝑎𝑔𝑒 𝑜𝑓 𝑅𝑒𝑣𝑒𝑛𝑢𝑒 2009 = 3.990.950.279 𝑥 100% = 13,49%


𝑅 36.254.298.229

𝐴⁄ 𝑎𝑠 𝑃𝑟𝑒𝑐𝑒𝑛𝑡𝑎𝑔𝑒 𝑜𝑓 𝑅𝑒𝑣𝑒𝑛𝑢𝑒 2010 = 5.363.782.178 𝑥 100% = 14,03%


𝑅 39.766.920.438

𝐴⁄ 𝑎𝑠 𝑃𝑟𝑒𝑐𝑒𝑛𝑡𝑎𝑔𝑒 𝑜𝑓 𝑅𝑒𝑣𝑒𝑛𝑢𝑒 2011 = 7.109.742.917 𝑥 100% = 17,70%


𝑅 40.159.658.985

Berdasarkan hasil perhitungan tahunnya adalah 12 kali, namun pada


terhadap Account Receivable as realisasi perputaran piutang yang terjadi
Percentage of Revenue pada Bali Garden selalu stagnant berada dibwah angka 12
Hotel, terlihat dengan jelas terjadinya kali. Berikut akan disajikan mengenai
perubahan presentase terhadap penjualan hasil yang diharapkan dengan realisasi
kredit dari tahun 2007 sampai dengan yang terjadi terhadap tingkat perputaran
tahun 2011. Dari 100% jumlah penjualan piutang pada Bali Garden Hotel:
kredit, pada tahun 2007 masih terdapat
12,27% modal operasional perusahaan Tabel 5. Tingkat Perputaran Piutang
yang tertahan dalam bentuk piutang. yang Diharapkan dan Tingkat
Mengalami sedikit penurunan pada tahun Perputaran Piutang yang terjadi
2008 yaitu sebesar 11,01%, naik pada pada Bali Garden Hotel
tahun 2009 di angka 13,49% selanjutnya Periode Tahun 2007 – 2010
terus merangkak naik sebesar 14,03% Keterangan
pada tahun 2010 dan pada tahun 2011 Tahun Standar Realisasi
sebesar 17,70%. Hal tersebut sangat (diharapkan) (kenyataan)
berbeda dari standar presentase pihak 2007 12 7,43
manajeman Bali Garden Hotel yang 2008 12 7,64
menetapkan 10% piutang yang boleh 2009 12 7,00
2010 12 5,68
tersisa setiap tahunnya. Dengan tingginya
2011 12 5,19
realisasi berbanding dengan standar yang
Sumber: Analisis Account Receivable
ada, hal ini menunjukkan bahwa realisasi
Turn Over
yang terjadi tidak sesuai dengan harapan
Faktor-faktor yang menyebabkan
pihak manajemen Bali Garden Hotel.
terjadinya ketidaksesuaian standar yang
C. Uji Chi Square
diharapkan dengan realisasi yang terjadi
Chi Square digunakan untuk me-
adalah keterlambatan pembayaran piutang
ngetahui efektivitas pengumpulan piutang
setiap tahunnya sehingga perputaran
dengan membandingkan hasil yang terjadi
piutang yang terjadi menjadi lambat.
dengan hasil yang diharapkan. Dalam
Pihak manajeman Bali Garden Hotel juga
penelitian ini digunakan untuk memban-
tidak menerapkan keseluruhan The 5 C’s
dingkan tingkat perputaran piutang yang
of Credit. Pihak manajeman Bali Garden
terjadi dengan tingkat perputaran piutang
Hotel juga tidak menerapkan sistem
yang diharapkan. Pihak manajeman Bali
potongan atau diskon bagi para debitur
Garden Hotel mengharapkan bahwasanya
yang membayar kewajibannya sebelum
perputaran piutang yang terjadi setiap

Jurnal Ilmiah Hospitality Management 11


ISSN 2087 - 5576 Vol. 4 No. 2, Januari - Juni 2014

waktu jatuh tempo (30 hari) hal tersebut Jika X2 hitung  X2 tabel, maka Ho
dianggap kurang memberi motivasi bagi ditolak.
para debitur untuk membayar sebelum Catatan:
waktu jatuh tempo. Ho = pengumpulan piutang efektif
Uji Chi Square dapat dihitung Ha = pengumpulan piutang tidak
dengan rumus sebagai berikut: efektif
Berdasarkan standar dan realisasi
𝑘 yang diharapkan oleh pihak manajeman,
2
(01 − 𝐸1 )2
𝑥 = ∑ maka efektivitas pengumpulan piutang di
𝐸1
𝑖=1 Bali Garden Hotel dapat dihitung sebagai
Keterangan: berikut:
O = Hasil yang terjadi
E = Hasil yang diharapkan

Tabel 6. Perhitungan Efektivitas Pengumpulan Piutang Bali Garden Hotel Periode


Tahun 2007 – 2011
Chi Square
Tahun
Oi Ei (Oi - Ei) (Oi - Ei)2 (Oi - Ei)2 / Ei
2007 7,43 12 (4,57) 20,88 1,74
2008 7,64 12 (4,36) 19,01 1,58
2009 7,00 12 (5,00) 25,00 2,08
2010 5,68 12 (6,32) 39,94 3,33
2011 5,19 12 (6,81) 46,38 3,86
X2 12,60

Catatan: 1. Kebijakan Kredit yang ditetapkan


Nilai k = 5 oleh manajemen Bali Garden Hotel,
Nilai  = 10% belum dilaksanakan dengan baik. Hal
Nilai db = k- 1 tersebut dapat dibuktikan dari
=4 beberapa hal yang masih menyimpang
dari prosedur yang telah ditetapkan
Dengan nilai  = 10% atau 0,1 dan maupun teori yang berhubungan
db = 4, maka nilai X2 tabel berdasarkan dengan kebijakan kredit.
tabel distribusi Chi Square adalah 2. Analisis Kredit yang telah dilakukan
7.777943. Sehingga X2 hitung adalah lebih pada pembahasan, akan pengumpulan
besar (>) dari X2 tabel atau 12,60 > piutang yang terjadi di Bali Garden
7.777943, maka Ho ditolak. Sehingga Hotel tidak efektif karena belum sesuai
dapat disimpulkan bahwa pengumpulan dengan standar yang telah ditetapkan.
piutang pada Bali Garden Hotel tidak Hal ini dibuktikan melalui beberapa
efektif. analisis kuantitatif yang relevan dalam
IV. SIMPULAN DAN SARAN menghitung efektifitas pengumpulan
Berdasarkan pembahasan di atas piutang di Bali Garden Hotel, yaitu:
dapat disimpulkan: Account Receivable Turn Over,

12 Jurnal Ilmiah Hospitality Management


Vol. 4 No. 2, Januari - Juni 2014 ISSN 2087 - 5576

Account Receivable Average pelanggan untuk menghindari resiko


Collection Period, dan Account Re- tertagihnya piutang melewati batas
ceivable as Percentage of Revenue. waktu jatuh tempo serta piutang tidak
Berdasarkan hasil pembahasan dan tertagih sebagian atau seluruhnya.
simpulan yang telah dipaparkan sebelum- DAFTAR PUSTAKA
nya maka untuk mengatasi masalah Abdurahmat. 2003. Investasi yang Meng-
pengumpulan piutang serta untuk meng- untungkan.Yogyakarta: Andi.
hindari kerugian bagi pihak manajemen Baridwan, Zaki. 2000. Sistem Informasi
Bali Garden Hotel, saran yang dapat Akuntasi Edisi Kedua. Yogyakarta:
dberikan dalam upaya untuk mempercepat BPPE.
pengumpulan piutang adalah sebagai Dwi Prastowo dan Rifka Julianti. 2002.
berikut: Analisis Laporan Keuangan (Kon-
1. Dalam menentukan calon pelanggan sep dan Aplikasi) Edisi Revisi.
pihak manajemen haruslah lebih Yogyakarta: YKPN.
selektif dengan mempertimbangkan Gunawan, Adisaputra dkk. 1990. Anggar-
keseluruhan prinsip The 5 C’s of an Perusahaan Jilid 1 dan 2.
Credit yaitu character, capacity, Yogyakarta: BPFE.
capital, collateral dan condition. Guritno. 1994. Kamus Ekonomi Edisi
2. Pihak manajemen Bali Garden Hotel Ketiga Cetakan Kelima. Jakarta:
hendaknya menetapkan besarnya Rajawali Pers.
jumlah kredit yang diberikan kepada Hadiwidjaja, H. 1990. Analisis Kredit.
debitur untuk menghindari jumlah Bandung: Pionir Jaya.
piutang yang terlalu besar sehingga Handayaningrat, Soewarno. 1995. Azas-
resiko tidak tertagihnya piutang juga azas Organisasi Manajemen. Ja-
semakin kecil. karta: CV Mas Agung.
3. Kebijakan kredit berupa pemberian Hidayat. 1986. Teori Efektifitas Dalam
potongan bagi para debitur hendaknya Kinerja Karyawan. Yogyakarta:
dilakukan oleh pihak manajemen Bali Gajah Mada University Press
Garden Hotel sebagai motivasi dan Komarudin, Sastradipoera. 2004. Strategi
rangsangan kepada pelanggan untuk Manajemen Bisnis Perbankan,
membayar kewajibannya sebelum Konsep dan Implementasi untuk
jangka waktu jatuh tempo yang telah Bersaing. Bandung: Kappa-Sigma.
ditetapkan. Mohammad, Muslich. 2003. Manajemen
4. Pihak manajemen Bali Garden Hotel Keuangan Modern. Jakarta: Bumi
harus lebih tegas dalam pemberian Aksara/
sanksi terhadap pelanggan yang Navidi, William. 2010. Principles of
berusaha memperpanjang waktu pem- Statistics for Engineers &
bayaran piutang seperti dengan mem- Scientists. New York-America:
berikan denda apabila melewati batas The McGraw-Hill Companies, Inc
waktu jatuh tempo atau dengan tidak Nitisemito, Alex. 1978. Pedoman
memberika kredit baru apabila kredit Memperkecil Resiko Pengumpulan
lama tidak dilunasi. Piutang. Yogyakarta: Ghalia Indo-
5. Bagian kredit harus lebih aktif dalam nesia.
upaya penagihan piutang terhadap

Jurnal Ilmiah Hospitality Management 13


ISSN 2087 - 5576 Vol. 4 No. 2, Januari - Juni 2014

Riyanto, Bambang. 2001. Dasar-dasar Suhardjono. 2003. Manajemen Perkredit-


Pembelanjaan Perusahaan. Yog- an Usaha Kecil Dan menengah.
yakarta : Gajah Mada Yogyakarta: UPP AMP JKPN.
Salim, Peter dan Yenny Salim. 2002. Suharso dan Ana Retnoningsih. 2005.
Kamus Bahasa Indonesia Kontem- Kamus Besar Bahasa Indonesia
porer. Jakarta: Modern English Edisi Lux. Semarang: CV Widya
Press. Karya.
Sartono, R. Agus. 2001. Manajemen Syamsudin, Lukman. 2007. Manajemen
Keuangan (Teori dan Aplikasi), Keuangan Perusahaan. Yogya-
Edisi Keempat, Cetakan Ketujuh. karta : Gajah Mada
Yogyakarta : BPFE. Teguh Pudjo, Mulyono. 2001. Manajemen
Sedana, Dewa Putu. 1984. Akuntansi Perkreditan Bagi Bank Komersil.
Perhotelan. Bali: BPLP Yogyakarta: BPFE.
Sedarmayanti. 2001. Sumber Daya Manu- Undang-Undang Republik Indonesia No-
sia dan Produktivitas Kerja. mor 10 Tahun 1998 tentang
Bandung: CV. Mandar Maju. Perbankan, (LNRI Tahun 1998
Siagian, Sondang P. 2001. Manajemen Nomor 182, TLNRI Nomor 3790).
Sumber Daya Manusia, Cetakan Weygandt, Jerry et.al. 2010. Accounting
Ketujuh. Jakarta: Radar Jaya Principles; 9th Edition. River
Offset. Street, Hoboken, NY: John Wiley
& Sons, Inc

14 Jurnal Ilmiah Hospitality Management

You might also like