Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 7

JIIA, VOLUME 4 No.

1, JANUARI 2016

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM GERAKAN SERENTAK MEMBANGUN


KAMPUNG (GSMK) DI KECAMATAN GEDUNG AJI BARU KABUPATEN TULANG BAWANG

(Society participation of Simultaneus Movement for Village Development Program (GSMK Program) in
Gedung Aji Baru Subdistrict of Tulang Bawang Regency)

Rahmad Hidayat Batubara, Irwan Effendi, Rio Tedi Prayitno

Jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung, Jl. Prof. Dr. Soemantri Brodjonegoro No. 1
Bandar Lampung, Telp. 081367226388, e-mail: barahrb@gmail.com

ABSTRACT

The purposes of this research are to analize about 1) The level of people’s participation in Gedung Aji Baru
District, Tulang Bawang Regency on GSMK’s Program, 2) People’s group role on powering people’s
participation on GSMK’s Program in Gedung Aji Baru District, Tulang Bawang Regency, 3) The
relationship between people group role and people participation’s level on GSMK’s Program at Gedung Aji
Baru District, Tulang Bawang Regency. This study was conducted in Gedung Aji Baru District, Tulang
Bawang Regency. The number of samples on this research were 98 respondents choosen by Proportional
Random Sampling method, and the method of analysis used Rank Spearman correlation. The results showed
1) Most of society have already participated very well on GSMK’s program in Gedung Aji Baru subdistrict
of Tulang Bawang regency, although there are society of Village Sido Mekar who haven’t well participated
yet. 2) Most of people’s group role moved the society participation in Gedung Aji Baru subdistrict of Tulang
Bawang regency was acted very well, although there are people’s group role act activeless whitin identified
self-supporting potential and people’s participation are people’s group role of Sido Mekar village. 3) The
research result show that people’s group role as high as level of society participation.

Key words: GSMK’s Program, participation, people’s group, public

PENDAHULUAN
Program GSMK merupakan upaya pemerintah
Provinsi Lampung merupakan salah satu provinsi Kabupaten Tulang Bawang untuk mendorong
dengan jumlah penduduk miskin yang cukup besar berkembangnya program pembangunan dengan
di Indonesia. Berdasarkan data Badan Pusat memanfaatkan potensi dan pranata sosial khas
Statistik Provinsi Lampung (2012), jumlah yang ada di Tulang Bawang. Program GSMK
penduduk miskin di Provinsi Lampung pada tahun dilakukan melalui pemberian bantuan dana
2012 sebanyak 1.253 juta jiwa atau 16,18% dari langsung sebagai stimulan kepada masyarakat
total penduduk Provinsi Lampung. Selama kurun kampung/kelurahan untuk pembangunan sarana
waktu tahun 2011-2012, Kabupaten Tulang dan prasarana (infrastruktur) yang sangat
Bawang merupakan kabupaten dengan tingkat dibutuhkan dan bermanfaat untuk masyarakat.
kemiskinan tertinggi ke tiga di Provinsi Lampung Besaran dana bantuan yang diberikan oleh
(BPS Provinsi Lampung 2012). pemerintah Kabupaten Tulang Bawang dalam
Program GSMK terhadap masing-masing
Konsentrasi penduduk miskin terbesaar terdapat di kampung/kelurahan adalah sebesar 200 juta rupiah.
wilayah pedesaan dibandingkan dengan wilayah
perkotaan, salah satu penyebabnya adalah sulitnya Pelaksana Program GSMK di tingkat
akses kepedesaan (Jayadinata 1999). Terkait kampung/kelurahan, dijalankan dan
dengan program pengentasan kemiskinan melalui dikoordinasikan oleh kelompok masyarakat
pengembangan prasarana pedesaan di Provinsi (Pokmas). Terdapat delapan peran Pokmas dalam
Lampung, telah banyak program pembangunan Petunjuk Pelaksanaan dan Petunjuk Teknis
yang digulirkan, salah satunya adalah yang Program GSMK, diantaranya adalah peranan
dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Tulang dalam menghimpun potensi swadaya masyarakat
Bawang. Sejak tahun 2013, Kabupaten Tulang untuk pelaksanaan kegiatan dan membimbing dan
Bawang telah menggulirkan Program Gerakan mengarahkan masyarakat dalam pelaksanaan
Serentak Membangun Kampung/Kelurahan kegiatan. Partisipasi masyarakat dalam program
(GSMK). ini yaitu keikutsertaan masyarakat dalam

111
JIIA, VOLUME 4 No. 1, JANUARI 2016

mensukseskan program ini dan swadaya N


masyarakat berupa tenaga bantuan, dana bantuan n …………………………….. (1)
dan material bahan bangunan yang berguna bagi N d 21
kelancaran program ini.
Keterangan:
Lokasi sasaran kegiatan Program GSMK adalah n : Jumlah sampel
kampung/kelurahan di Kabupaten Tulang Bawang, N : Jumlah populasi
salah satunya adalah kampung/kelurahan yang d : Presisi (ditetapkan 10% dengan tingkat
berada di Kecamatan Gedung Aji Baru. Merujuk kepercayaan 90%)
jumlah BLM dan swadaya masyarakat dalam
program GSMK, Kecamatan Gedung Aji Baru Berdasarkan persamaan di atas, dengan jumlah
dengan sembilan kampung/kelurahan mendapatkan rumah tangga di Gedung Aji Baru sebanyak 5.539,
total bantuan 1,8 miliar rupiah. Total dana diperoleh jumlah sampel sebanyak 98 orang.
swadaya masyarakat Kecamatan Gedung Aji Baru Penentuan jumlah sampel untuk setiap pokmas
dalam Program GSMK adalah 362 juta rupiah, dalam penelitian ini dilakukan dengan
dana swadaya masyarakat Kecamatan Gedung Aji menggunakan metode proportional random
Baru termasuk rendah jika dibandingkan dengan sampling yaitu pengambilan sampel berdasarkan
dana swadaya masyarakat kecamatan lain di perbandingan dari masing-masing populasi unit
Kabupaten Tulang Bawang. sampel. Pengambilan sampel dilakukan dengan
memberi kesempatan yang sama pada setiap
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk anggota populasi untuk menjadi anggota sampel,
mempelajari tingkat partisipasi masyarakat dalam dengan memilih sejumlah sampel n dari populasi N
Program GMSK. Atas dasar tersebut, maka yang dilakukan secara random dengan rumus:
penelitian ini ditujukan untuk menganalisis tingkat
partisipasi masyarakat di Kecamatan Gedung Aji Nk
ni  x n ……………………………… (2)
Baru dalam Program GSMK, menganalisis peran N
kelompok masyarakat dalam menggerakkan
partisipasi masyarakat pada Program GSMK di Keterangan:
Kecamatan Gedung Aji Baru dan menganalisis ni : Jumlah sampel pada masing-masing desa
hubungan antara peranan kelompok masyarakat Nk : Jumlah populasi pada masing-masing desa
dengan tingkat partisipasi masyarakat dalam N : Jumlah responden yang diambil
Program GSMK di Kecamatan Gedung Aji. n : Jumlah populasi

METODE PENELITIAN Jumlah sampel rumah tangga pada penelitian ini


sebanyak 98 rumah tangga yang terbagi di 9
Penelitian dilakukan di Kecamatan Gedung Aji kampung/kelurahan yang ada di Kecamatan
Baru, Kabupaten Tulang Bawang, Provinsi Gedung Aji Baru, di mana terdapat jumlah yang
Lampung. Penentuan lokasi dilakukan secara berbeda-beda di setiap kampung/kelurahan. Batu
sengaja (purposive), karena Kecamatan Gedung Ampar sebanyak 12 sampel, Suka Bakthi sebanyak
Aji Baru pada tahun 2013 memiliki tingkat 20 sampel, Sido Mukti sebanyak 17 sampel,
partisipasi kategori rendah menurut penilaian dari Makarti Tama sebanyak 22 sampel, Setia Tama
tim monitoring dan evaluasi GSMK. sebanyak 7 sampel, Mesir Dwi Jaya sebanyak 4
sampel, Sumber Jaya sebanyak 6 sampel, Mekar
Responden dalam penelitian ini adalah kelompok Asri sebanyak 3 sampel, dan Sido Mekar sebanyak
masyarakat (Pokmas) dan penduduk di Kecamatan 7 sampel.
Gedung Aji Baru yang sudah berumah tangga.
Penentuan sampel pada penelitian ini ditentukan HASIL DAN PEMBAHASAN
dengan sengaja (purposie) yaitu presidium ketua
sekretaris dan bendahara pada masing-masing Tingkat Partisipasi Masyarakat dalam Program
Pokmas yang ada di setiap kampung/kelurahan di GSMK
Kecamatan Gedung Aji Baru. Hal ini dikarenakan
status keanggotaan yang dipegang. Penentuan Mubyarto dalam Ndraha (1990) mendefinisikan
jumlah sampel masyarakat dilakukan berdasarkan partisipasi sebagai kesediaan untuk membantu
rumus Yamane yang dikutip oleh Kuncoro (2008) berhasilnya setiap program sesuai kemampuan
adalah: setiap orang tanpa berarti mengorbankan
kepentingan diri sendiri. Tingkat partisipasi

112
JIIA, VOLUME 4 No. 1, JANUARI 2016

masyarakat dalam Program GSMK diukur memperbaiki tingkat kesejahteraan mereka dengan
berdasarkan 5 indikator. Indikator pertama adalah pembangunan sarana dan prasarana ini, terutama
partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan akses jalan dan jembatan yang lebih baik.
kegiatan, indikator ke dua adalah partisipasi
masyarakat dalam rapat, perencanaan, dan 2. Partisipasi dalam rapat, perencanaan, dan
pengambilan keputusan, indikator ke tiga adalah pengambilan keputusan
partisipasi masyarakat dalam pengawasan
penggunaan dana, indikator ke empat adalah Menurut Sherif (1966), prinsip perencanaan selalu
partisipasi masyarakat dalam pengawasan dan berusaha menyertakan anggota-anggota dalam
evaluasi dan indikator ke lima adalah partisipasi berbagai kelompok. Hal ini dimaksudkan supaya
masyarakat dalam menikmati dan pemanfaatan pembangunan yang dilaksanakan sesuai dengan
hasil. Merujuk pada indikator tersebut diketahui kebutuhan masyarakat setempat. Berdasarkan
bahwa partisipasi masyarakat pada Program hasil penelitian diketahui bahwa tingkat partisipasi
GSMK di Kecamatan Gedung Aji Baru Kabupaten masyarakat pada indikator rapat, perencanaan, dan
Tulang Bawang termasuk dalam kategori sangat pengambilan keputusan berada pada klasifikasi
tinggi. Rekapitulasi tingkat partisipasi masyarakat tinggi (35,71%). Kegiatan rapat yang dilakukan
pada Program GSMK di Kecamatan Gedung Aji oleh Pokmas bersama masyarakat dalam
Baru disajikan pada Tabel 1. perencanaan program adalah rapat musyawarah
perencanaan pembangunan desa, rapat penyusunan
Hasil penelitian terkait tingkat partisipasi proposal kegiatan serta menyiapkan dokumen
masyarakat pada program GSMK di Kecamatan administrasi kegiatan. Pokmas melibatkan
Gedung Aji Baru menunjukkan bahwa partisipasi masyarakat dalam semua kegiatan program GSMK
masyarakat dalam program GSMK didominasi seperti rapat perencanaan, gotong-royong, rapat
oleh klasifikasi sangat tinggi (43,87%). Data pencairan dana, serta evaluasi akhir program yang
rekapitulasi tingkat partisipasi masyarakat di atas dilaksanakan di akhir program GSMK.
menjelaskan bahwa sebanyak 43,87% partisipasi Pengambilan keputusan dilakukan oleh pokmas
masyarakat di Kecamatan Gedung Aji Baru dalam dalam setiap rapat dengan cara musyawarah untuk
program GSMK termasuk dalam klasifikasi sangat keputusan mufakat dengan melibatkan seluruh
tinggi. anggota masyarakat yang hadir dalam rapat itu.

Tingkat partisipasi masyarakat pada kelima 3. Partisipasi dalam pengawasan penggunaan


indikator dapat dilihat pada Tabel 2. Berikut ini dana
penjelasan dari setiap indikator pada partisipasi
masyarakat dalam Program GSMK di Kecamatan Pegawasan adalah kegiatan yang dilakukan untuk
Gedung Aji Baru melihat konsekuensi kebijakan tertentu, bagaimana
dan seberapa jauh hasil yang terjadi (Purba 2005).
1. Partisipasi dalam pelaksanaan kegiatan Evaluasi adalah suatu proses dalam merencanakan,
memperoleh dan menyediakan informasi yang
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa diperlukan untuk membuat alternatif-alternatif
tingkat partisipasi masyarakat pada indikator keputusan (Stark dan Thomas 1994). Berdasarkan
pelaksanaan kegiatan berada pada klasifikasi hasil penelitian diketahui bahwa tingkat partisipasi
sedang (50,00%). Sebagian besar responden masyarakat pada indikator pengawasan
berpartisipasi pada keseluruhan pelaksanaan penggunaan dana berada pada klasifikasi sangat
program dan pelaksanaan gotong-royong yang tinggi (38,77). Responden berpartisipasi dengan
dilaksanakan dalam rangka pelaksanaan program menghadiri kegiatan transparansi penggunaan dana
GSMK. Pada saat pelaksanaan program, GSMK yang dilaksanakan oleh pokmas yaitu
masyarakat mampu menerima inovasi berupa rapat yang dilaksanakan setiap pencairan
pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah dana yang dilaksanakan sebanyak tiga tahap.
Kabupaten Tulang Bawang.

Faktor yang mendorong masyarakat untuk


berpartisipasi pada pelaksanaan program GSMK
adalah kesadaran dan keinginan masyarakat untuk
memperbaiki sarana dan prasarana yang ada di
Kecamatan Gedung Aji Baru. Faktor lainnya
adalah besarnya harapan masyarakat untuk

113
JIIA, VOLUME 4 No. 1, JANUARI 2016

Tabel 1. Rekapitulasi tingkat partisipasi efektif, karena pelaksanaan program sudah sesuai
masyarakat pada program GSMK di dengan perencanaan yang telah dilakukan pada
kecamatan Gedung Aji Baru saat awal program yang dibuktikan dengan
tingginya peran pokmas dalam mengarahkan
Interval (Skor) Klasifikasi
Jumlah
% masyarakat pada Program GSMK (Tabel 4).
Masyarakat
19,00 – 20,64 Sangat Rendah 7 7,14
20,65 – 22,09 Rendah 9 9,18 5. Partisipasi dalam menikmati dan
22,10 – 23,54 Sedang 10 10,20 pemanfaatan hasil
23,55 – 24,99 Tinggi 29 29,59
25,00 – 26,40 Sangat Tinggi 43 43,87 Selama proses penelitian diketahui bahwa tingkat
Jumlah 98 100,00 partisipasi masyarakat pada indikator menikmati
dan memanfaatkan hasil berada pada klasifikasi
Tabel 2. Partisipasi masyarakat dalam Program sangat tinggi (78,57%). Hasil yang dapat
GSMK di Kecamatan Gedung Aji Baru diperoleh dan dinikmati oleh masyarakat
Kecamatan Gedung Aji Baru setelah pelaksanaan
Jumlah
Partisipasi Klasifikasi
Masyarakat
% program GSMK adalah adanya manfaat ekonomis
a. Pelaksanaan Sedang 49 50,00 yaitu bertambahnya kesejahteraan masyarakat,
Kegiatan dikarenakan lebih mudahnya akses jalan, sehingga
b. Rapat, perencanaan, Tinggi 35 35,71 mempermudah mobilisasi masyarakat. Manfaat
dan pengambilan teknis yang diperoleh masyarakat sendiri yaitu
keputusan
c. Pengawasan Sangat Tinggi 38 38,77 mempermudah akses jalan dan semakin lancarnya
penggunaan dana drainase yang dibangun pada saat pelaksanaan
d. Pelaksanaan Sangat Tinggi 65 66,32 program GSMK.
program dan
evaluasi
e. Menikmati dan Sangat Tinggi 77 78,57
Peran Pokmas dalam Program GSMK
memanfaatkan hasil
Peranan diartikan sebagai suatu tindakan ataupun
Kesesuaian kebutuhan dana anggaran dengan perilaku yang harus dilaksanakan seseorang yang
rencana kegiatan masih kurang, sehingga pada menempati suatu posisi tertentu dalam keadaan
proses pelaksanan sebagian besar dana yang sosial. Peranan menentukan apa yang
diproleh berasal dari sumbangan swadaya diperbuatnya bagi masyarakat serta kesempatan-
masyarakat. Dana yang diperoleh dari pemerintah kesempatan apa yang diberikan oleh masyarakat
Kabupaten Tulang Bawang dan bantuan swadaya kepadanya (Effendi 2007). Indikator pertama
masyarakat dapat tersalurkan dengan baik padaa adalah menghimpun potensi swadaya masyarakat
proses pembangunan dan sesuai dengan rencana untuk pelaksanaan kegiatan. Kinerja Pokmas
awal pembangunan. berdasarkan indikator pertama dapat dilihat pada
Tabel 3.
4. Pengawasan pelaksanaan program dan
evaluasi Berdasarkan hasil penelitian diketahui masih
kurangnya kesadaran masyarakat untuk
Selama proses penelitian diketahui bahwa tingkat berpartisipasi dalam bentuk swadaya pada program
partisipasi masyarakat pada indikator pengawasan GSMK. Rata-rata jumlah total swadaya yang
pelaksanaan program dan evaluasi berada pada diberikan oleh masyarakat pada pelaksanaan
klasifikasi sangat tinggi (66,32%). Pengawasan Program GSMK di masing-masing kampung/
yang dilaksanakan responden terbagi tiga tahap kelurahan di Kecamatan Gedung Aji Baru hampir
yaitu tahap pelaksanaan pembangunan, tahap sama yaitu sebesar 16% dari total bantuan yang
pencairan dana yang dilaksanakan sebanyak tiga diberikan oleh pemerintah Kabupaten Tulang
tahap, dan tahap evaluasi program GSMK setelah Bawang. Jumlah swadaya masyarakat dalam
selesainya program GSMK. Tujuan dilaksanakan program GSMK di Kecamatan Gedung Aji Baru
evaluasi adalah untuk menilai apakah pelaksanaan Kabupaten Tulang Bawang dihitung dengan
pembangunan sudah sesuai dengan hasil rapat mengkonversikan sumbangan yang diberikan ke
perencanaan pembangunan, menilai sejauh mana dalam nilai rupiah. Swadaya lahan dihitung dengan
pelaksanaan pembangunan yang telah menghitung luas lahan yang disumbangkan oleh
dilaksanakan, melakukan proyeksi pembangunan masyarakat untuk pembangunan infrastruktur
kedepannya, serta menilai kinerja pokmas. kampung/kelurahan dalam Program GSMK.
Pelaksanaan program GSMK sudah efisien dan

114
JIIA, VOLUME 4 No. 1, JANUARI 2016

Tabel 3. Persentase swadaya masyarakat untuk 1. Pengadaaan FGD atau diskusi langsung
pelaksanaan kegiatan dalam Program dengan masyarakat terkait program
GSMK
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa
Interval
Klasifikasi
Jumlah Persentase pengadaan FGD atau diskusi langsung dengan
(%) Pokmas (%) masyarakat mengenai pelaksaanaan program
0 – 20 Sangat Rendah 9 100
21 – 40 Rendah 0 0
GSMK berada pada klasifikasi sangat tinggi
41 – 60 Sedang 0 0 (44,45%). Pelaksanaan kegiatan ini yaitu pada saat
61 – 80 Tinggi 0 0 pencairan dana, gotong-royong, dan perencanaan
80 – 100 Sangat Tinggi 0 0 program, dengan tujuan agar pembangunan yang
Jumlah 9 100 dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan kampung,
saling terjadi keterbukaan antara pokmas dan
Swadaya material dihitung dengan menghitung masyarakat, serta terjalinnya koordinasi antar
nilai jumlah material yang disumbangkan oleh anggota masyarakat.
warga dalam Program GSMK, dan swadaya tenaga
dihitung dengan menghitung jumlah upah tenaga Anggota masyarakat yang ikut berpartisipasi dalam
kerja yang ikut berpartisipasi dalam pelaksanaan FGD atau diskusi langsung mengenai program
program per 1 HKO. Jumlah swadaya tenaga yang GSMK adalah seluruh anggota masyarakat yang
dapat terkumpulkan di 9 kampung/kelurahan yang ada di 9 kampung/kelurahan di Kecamatan Gedung
ada di Kecamatan Gedung Aji Baru dalam Aji Baru. Fungsi masyarakat ikut dalam FGD atau
program GSMK yaitu sebesar Rp210.182.000 atau diskusi langsung mengenai program GSMK yaitu
sekitar 1.501 HKO, jumlah HKO terbanyak memberikan saran serta masukan agar
terkumpul yaitu pada saat gotong-royong pembangunan yang dilaksanakan sesuai dengan
pelaksanaan program GSMK. Mekanisme Pokmas kebutuhan kampung, menciptakan keterbukaan
dalam menghimpun dan mengumpulkan swadaya antara pokmas dan masyarakat, serta menjalin
masyarakat yaitu dengan melakukan pendataan koordinasi antar anggota masyarakat.
pada saat awal program dan pada saat pelaksaan
program. 2. Pengarahan langsung terhadap masyarakat
dalam pelaksanaan program GSMK
Indikator ke dua adalah membimbing dan
mengarahkan masyarakat dalam pelaksanaan Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa
kegiatan. Indikator ini terbagi dalam tiga kategori pengarahan langsung terhadap masyarakat dalam
yaitu 1) pengadaan FGD atau diskusi langsung pelaksanaan program GSMK berada pada
dengan masyarakat, 2) pengarahan langsung klasifikasi tinggi (44,45%) dapat dilihat pada tabel
terhadap masyarakat dalam pelaksanaan program 5. Kegiatan pengarahan dilakukan oleh Pokmas
GSMK, dan 3) evaluasi pelaksanaan program langsung kepada masyarakat ketika gotong-
GSMK. Kinerja pokmas dalam membimbing dan royong, tahap perencanaan, pencairan dana, dan
mengarahkan masyarakat dalam pelaksanaan evaluasi. Pengarahan langsung yang dilaksanakan
kegiatan pada 3 kategori di atas dapat dilihat pada Pokmas dalam pelaksanaan program adalah
Tabel 4. dengan hadirnya seluruh pengurus Pokmas untuk
melakukan pengarahan pada saat gotong-royong
Tabel 4. Kinerja pokmas dalam membimbing yang dilakukan sebanyak 8 kali dalam sebulan.
masyarakat dalam pelaksanaan Program Bentuk pengarahan yang dilasanakan oleh Pokmas
GSMK yaitu dengan mengajak masyarakat ikut serta
berpartisipasi dalam gotong-royong dan mengikuti
Jumlah Persentase
Kinerja Pokmas Klasifikasi
Pokmas (%)
musyawarah terkait program.
a. Pengadaan FGD Sangat 4 44,45
atau diskusi Tinggi 3. Evaluasi pelaksanaan program GSMK
langsung
b. Pengarahan Tinggi 4 44,45 Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa
langsung dalam
pelaksanaan peran Pommas dalam kegiatan evaluasi
c. Evaluasi program Tinggi 3 33,34 pelaksanaan program GSM berada pada klasifikasi
tinggi (33,34%). Tujuan dilaksanakannya evaluasi
adalah untuk menilai apakah pembangunan yang
telah dilaksanakan sudah sesuai dengan
perencanaan yang disepakati secara bersama dan

115
JIIA, VOLUME 4 No. 1, JANUARI 2016

melakukan proyeksi untuk pembangunan Hasil pengujian antara variabel X2 dan Y untuk
selanjutnya. hipotesis kedua menunjukkan bahwa peranan
Pokmas dalam membimbing dan mengarahkan
Kegiatan evaluasi dilakukan pada saat pelaksanaan masyarakat berhubungan nyata dengan tingkat
program dan ketika di akhir program GSMK. partisipasi masyarakat dalam program GSMK.
Kegiatan ini dilakukan pada saat rapat pencairan Nilai koefisien korelasi Rank Spearman (rs)adalah
dana dan pada saat gotong royong yang melibatkan sebesar 0,783 dan tingkat signifikansi 0,013< α/2
seluruh anggota masyarakat. Kegiatan evaluasi (0,05). Hal ini dikarenakan peran Pokmas sangat
dilakukan oleh Pokmas yaitu pada saat awal baik dalam membimbing dan mengarahkan
kegiatan program, ketika program masih berjalan, masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan program
dan pada akhir program dengam mekanisme GSMK. Masyarakat mampu menerima inovasi-
evaluasi yaitu dengan pelaksanaan rapat kampung. inovasi dan arahan yang diberikan oleh Pokmas,
sehingga pembangunan yang dilaksanakan dapat
Secara keseluruhan, kinerja Pokmas pada indikator berjalan dengan baik dan sesuai dengan tujuan
membimbing dan mengarahkan masyarakat dalam awal yang telah disepakati secara bersama oleh
pelaksanaan program GSMK berada pada masyarakat. Kedua variabel di atas menunjukkan
klasifikasi tinggi (44,45%). Hal ini menjelaskan terdapat hubungan yang linear atau nyata antara
bahwa sebagian besar sebagian besar partisipasi variabel (X) dengan variabel (Y) pada kedua
masyarakat di Kecamatan Gedung Aji Baru hipotesis yang ada dalam penelitian ini dengan
termasuk dalam kategori tinggi, karena diarahkan tingkat kepercayaan sebesar 95%.
dan dibimbing oleh Pokmas yang berperan aktif
dalam Program GSMK. Rekapitulasi peran Penelitian Hadi (2013) tentang Peranan Kader
Pokmas dapat dilihat pada Tabel 5. Pemberdayaan Masyarakat Desa (KPMD) dan
partisipasi masyarakat pada Program Nasional
Pengujian Hipotesis Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan
(PNPM-MP) di Kecamatan Wonosobo Kabupaten
Hasil pengujian antara variabel X1 dan Y untuk Tanggamus menunjukkan bahwa terdapat
hipotesis pertama menunjukkan bahwa peranan hubungan yang signifikan antara tingkat peranan
Pokmas dalam menghimpun potensi swadaya KPMD dengan tingkat partisipasi masyarakat
masyarakat berhubungan nyata dengan tingkat dalam program PNPM-MP di Kecamatan
partisipasi masyarakat dalam Program GSMK. Wonosobo Kabupaten Tanggamus. Hasil
Nilai koefisien korelasi Rank Spearman (rs) adalah penelitian Hadi sejalan dengan penelitian ini yaitu
sebesar 0,751 dan tingkat signifikansi 0,020< α/2 terdapat hubungan yang signifikan antara peranan
(0,05). Hal ini dikarenakan kinerja Pokmas yang pokmas dengan partisipasi masyarakat pada
sudah cukup baik dalam menghimpun potensi program GSMK di Kecamatan Gedung Aji Baru.
swadaya masyarakat walaupun pada pelaksanaanya
swadaya masyarakat di Kecamatan Gedung Aji KESIMPULAN
Baru pada pelaksanaan program GSMK masih
berapa pada klasifikasi sangat rendah. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan
bahwa sebagian besar masyarakat Kecamatan
Tabel 5. Rekapitulasi peran Pokmas dalam Gedung Aji Baru Kabupaten Tulang Bawang
mengarahkan masyarakat pada Program sudah berpartisipasi dengan sangat baik dalam
GSMK di Kecamatan Gedung Aji Baru program GSMK. Tingkat partisipasi masyarakat
dalam Program GSMK ini berhubungan erat
Interval Klasifikasi
Jumlah Persentase dengan tingkat peran Pokmas dalam mengelola
Pokmas (%) Program GSMK, terutama dalam menggerakkan
7,00 – 9,00 Sangat Rendah 1 11,11 partisipasi masyarakat dan menghimpun swadaya
9,01 – 11,01 Rendah 0 33,33 masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan
11,02 – 13,02 Sedang 3 0 semakin tinggi peranan Pokmas maka akan
13,03 – 15,03 Tinggi 4 44,45
semakin tinggi tingkat partisipasi masyarakat.
15,04 – 17,00 Sangat Tinggi 1 11,11
Jumlah 9 100,00
DAFTAR PUSTAKA

BPS [Badan Pusat Statistik] Provinsi Lampung


2012. Lampung dalam Angka. Badan Pusat
Statistik Provinsi Lampung. Bandar Lampung.

116
JIIA, VOLUME 4 No. 1, JANUARI 2016

Effendi I. 2007. Meningkatkan Partisipasi Purba J. 2005. Pengelolaan Lingkungan Sosial.


Masyarakat dalam Pembangunan melalui Yayasan Obor Indonesia. Jakarta.
Program Pemberdayaan. Bandar Lampung: Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang. 2013.
Universitas Lampung. Peraturan Pemerintah Kabupaten Tulang
Hadi AR, I Effendi, dan T Hasanuddin. 2013. Bawang Nomor 42 tentang Pedoman
Peranan Kader Pemberdayaan Masyarakat Pelaksanaan Program Gerakan Serentak
Desa (KPMD) dan partisipasi masyarakat Membangun Kampung (GSMK). Pemerintah
pada Program Nasional Pemberdayaan Kabupaten Tulang Bawang. Tulang Bawang.
Masyarakat Mandiri Pedesaan (PNPM-MP) di Ndraha. 1990. Pengembangan. Masyarakat :
Kecamatan Wonosobo Kabupaten Mempersiapkan Masyarakat Tinggal Landas.
Tanggamus. JIIA, 1(1): 66-72. http://jurnal. Rineka Cipta. Jakarta.
fp.unila.ac.id/index.php/JIA/article/view/13 Sherif M. 1966. Kelompok Masyarakat dan
3/137. [4 November 2015] Dinamika Kelompok Sosial. Universitas
Jayadinata TJ. 1999. Tata Guna Tanah dalam Diponegoro. Semarang.
Perencanaan Desa, Perkotaan dan Wilayah. Stark JS dan A Thomas. 1994. Penilaian dan
ITB. Bandung. Evaluasi Program. Rineka Cipta. Jakarta.
Kuncoro A. 2008. Metode Penelitian untuk
Skripsi dan Tesis Bisnis. PT Raja Grafindo
Persada. Jakarta.

117

You might also like