Makalah Kad

You might also like

Download as doc, pdf, or txt
Download as doc, pdf, or txt
You are on page 1of 13

TUGAS KIMIA ANALISIS DASAR

Disusun Oleh :

061630401019 Inggit Auliyya Addinie


061630401020 Laura irsalen v

Dosen pembimbing : Ibu Meilianti, S.T., M.T.


JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
2016-2017

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
dengan judul KESETIMBANGAN ASAM BASA. Makalah ini disusun dalam rangka
memenuhi tugas kelompok dengan mata kuliah kimia analisis dasar.
Atas bimbingan ibu Meilianti, S.T.,M.T dan dukungan teman-teman sekelas KD
maka tersusunlah makalah ini. Semoga dengan tersusunnya makalah ini diharapkan
dapat berguna bagi kami semua dalam memenuhi salah satu syarat tugas kami di
perkuliahan. Makalah ini diharapkan bisa bermanfaat dengan efisien dalam proses
perkuiahan.
Dalam menyusun makalah ini, penulis banyak memperoleh bantuan dari beberapa
pihak, maka penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak terkait. Dalam
menyusun karya tulis ini penulis telah berusaha dengan segenap kemampuan untuk
membuat karya tulis yang sebaik-baiknya.
Sebagai pemula tentunya masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam
makalah ini, oleh karenanya kami mengharapkan kritik dan saran agar makalah ini
bisa menjadi lebih baik.
Demikianlah kata pengantar makalah ini dan penulis berharap semoga karya
ilmiah ini dapat digunakan sebagaimana mestinya. Amin

Palembang, 17 september 2016

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Istilah asam dan basa sudah terkenal sejak dulu. Istilah asam (acid) berasal dari
bahasa Latin acetum yang berarti cuka. Istilah basa (alkali) berasal dari bahasa Arab
yang berarti abu. Basa digunakan dalam pembuatan sabun. Juga sudah lama diketahui
bahwa asam dan basa saling menetralkan.
Senyawa asam dan basa banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Secara
umum zat-zat yang berasa asam mengandung asam, misalnya asam sitrat pada jeruk,
asam cuka, asam tartrat pada anggur, asam laktat ditimbulkan oleh susu yang rusak.
Sedangkan basa pada umumnya mempunyai sifat yang licin dan berasa pahit,
misalnya sabun, penderita maag yang selalu meminum obat yang mengandung
magnesium hidroksida.
Di alam, asam ditemukan dalam buah-buahan misalnya asam sitrat dalam buah
jeruk berfungsi untuk memberi rasa limun yang tajam. Cuka mengandung asam
asetat, dan asam tanak dari kulit pohon digunakan untuk menyamak kulit. Asam
mineral yang lebih kuat telah dibuat sejak abad pertengahan, salah satunya adalah
aqua forti (asam nitrat) yang digunakan oleh para peneliti untuk memisahkan emas
dan perak.
Kekuatan asam suatu senyawa dapat diukur dengan menggunakan indikator
atau pH meter. Demikian juga dengan basa, kekuatan basa dapat ditentukan dengan
indikator dan pH meter. Hal menyangkut asam basa akan dipelajari dalam
pembahasan berikut.
B. RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang di atas, kita bisa menentukan rumusan masalah yang akan
dibahas dalam makalah ini, yaitu :
1. Apa saja teori asam basa dan bagaimana perbandingan teori asam basa ?
2. Apa itu pH ?
3. Apa hubungan antara tetapan ionisasi untuk asam dan untuk basa konyugatnya ?

C. TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan penulisan dalm penulisan makalah ini, yaitu :
1. Sebagai salah satu syarat dalam mengikuti mata kuliah kimia analisis dasar.
2. Mendefinisikan asam dan basa dalam sistem Bronsted-Lowry dan Lewis.
3. Mendefinisikan fungsi pH.
4. Menyatukan hubungan antara tetapan ionisasi untuk asam dan basa konyugatnya.

D. MANFAAT TULISAN
Adapun manfaat makalah ini, yaitu:
1.   Sebagai pedoman untuk menambah pengetahuan dalam membuat suatu karya ilmiah.
2.      Sebagai referensi bagi penulis dalam pembuatan makalah berikutnya.
3.      Sebagai bahan bacaan.
BAB II
PEMBAHASAN

1. TEORI ASAM DAN BASA


Asam dan basa adalah sifat kimia zat yang sangat penting untuk diketahui. Sifat asam
basa sangat berkaitan dengan lingkungan kimiawi zat tersebut. Ada 3 teori dasar asam
basa.
1.1 Arrhenius
Dalam air murni terdapat sedikit ion hydrogen dan ion hidroksida yang sama. Asam
merupakan zat yang bila dilarutkan dalam air akan menambah jumlah ion hydrogn yang
sudah ada dalam air murni, kemudian gas hydrogen klorida beraksi dengan air
menghasilkan asam klorida:
HCl(aq) H+(aq) + Cl-(aq)
Basa merupakan zat yang bila dilarutkan akan menambah jumlah ion hidroksida yang
sudah ada dalam air murni. Natrium hidroksida banyak larut dalam air dan merukan basa
kuat.
NaOH(aq) Na+(aq) + OH-(aq)
Amonia merupakan basa lainnya:
NH3 (aq) + H2O(aq) NH4+(aq) + OH-(aq)
Bila larutan asam dan larutan basa dicampurkan, terjadilah reaksi netralisasi.
H+(aq) + OH-(aq) H2O(l)
Sedangkan garam didefinisikan sebagai produk dari reaksi asam basa.
HCl + NaOH H2O + NaCl

1.2 Bronsted dan Lowry


Asam Brosted-Lowry didefinisikan sebagai suatu zat yang dapat memberikan ion
hydrogren, dan basa Brosted-Lowry adalah suatu zat yang menerima ion hydrogren.
Dalam reaksi asam basa Brosted-Lowry, ion hydrogen dipindahkan dari asam ke basa.
Contoh
HCl(aq) + NH3(aq) NH4-(aq) + Cl-(aq)
Asam1(a1) basa1(b1) asam2(a2) basa2(b2)

Setiap asam mempunyai basa konyugat, demikian juga setiap basa mempunyai
asam konyugat. Dari contoh reaksi diatas maka b2 disebut basa konyugat dari HCl
sebab bila HCl melepaskan ion H + maka tersisa adalah ion Cl- yang bersifat
basa,demikian juga a2 adalah asam konyugat dari b1 sebab bila NH3 menerima H+
maka terbentuk ion NH4+ yang bersifat asam.

1.3 Lewis
Struktur model Lewis dapat digunakan untuk menggambarkan prilaku yang lebih
umum dari asam-basa dimana definisi Arrhenius dan Bronsted-Lowry merupakan
kasus istimewa. Sebuah basa lewis merupakan basa yang menyumbangkan sepasang
elektron tersebut. Asam adalah suatu spesies yang dapat menerima pasangan electron
bebas(akseptor pasangan elektron) dalam suatu reaksi kimia. Basa adalah suatu
spesies yang dapat memberikan pasangan electron bebas (donor pasangan elektron).
AlCl3 + PCl3 Cl3Al + PCl3
AlCl3 adalah asam karena dapat menerima pasangan electron dari PCl3 dan
PCl3 adalah basa karena dapat memberikan pasangan electron bebasnya.

2. PERBANDINGAN ANTARA DEFINISI ARRHENIUS, BRONSTED-LOWRY


DAN LEWIS
Reaksi netralisasi antara HCl dan NaOH:
HCl + NaOH H2O + NaCl
Asam basa air garam
Menurut definisi Arrhenius, HCl adalah asam dan NaOH adalah basa. Menurut
Bronsted-Lowry, H3O+ adalah asam dan OH- adalah basa. Menurut lewis, H+ adalah asam
dan OH - adalah basa, karena proton menerima sepasang elektron bebas yang diberikan
oleh OH - dalam reaksi :
H+ (aq) + OH- (aq) H2O(l)

3. Kekuatan Asam Basa


Kekuatan asam dan basa tergantung pada kemampuannya berionisasi, makin
banyak yang terionisasi berarti makin kuat sifatnya. Kekuatan basa juga tergantung
dari ukuran ion positif dan negatifnyaserta besar muatannya, bila ion positifnya
bertambah besar dan muatannya lebih kecil maka kecenderungannya mengadakan
pemisahan antara ion positif dan negative besar. Basa dari logam alkali adalah basa
kuat karena ukuran ion positifnya besar dan muatannya kecil. Sebagai contoh, KOH
adalah basa kuat dibanding NaOH karena ion K+ lebih besar dari pada ion Na. dalam
periode yang sama pada susunan berkala dijumpai NaOH adalah basa kuat dari
Mg(OH)2 dan lebih kuat dari Al(OH)3 maka susunan kebasaannya adalah NaOH >
Mg(OH)2 > Al(OH)3. HBr adalah asam kuat disbanding HCl karena Br - lebih besar
dari pada Cl-. HCl disebut juga asam berbasa satu karena mengikat satu atom h yang
dapat dilepaskan, demikian juga H2SO4 adalah asam yang berbasa dua. Untuk asam
yang berbasa banyak, sebagai contoh asam fosfat dalam larutan air terionisasi seperti
dibawah :
H3PO4 H+ + H2PO4 ionisasi primer
H2PO-4 H+ + H2PO-4 ionisasi sekunder
HPO4 H+ + PO-3 ionisasi tersier
Untuk asam-asam yang berasal dari atom yang sama seperti atom S atau Cl
yang mempunyai beberapa bilangan oksidasi, maka kekuatan asamnya bergantung
pada bilangan oksidasi dari atom tersebut. Bolangan oksidasi yang lebih tinggi
mempunyai kekuatan asam yang lebih besar. Contoh antara H2SO4 dan H2SO3.
Atom S pada H2SO4 dan H2SO3 mempunyai bilangan oksidasi masing-masing
+6 dan +4 maka atom S pada H 2SO4 mempunyai gaya tarik terhadap electron lebih
besar terhadap electron yang dipakai bersama berkaitan antara atom O dan atom H
menyebabkan atom H mudah lepas. Jadi H2SO4 bersifat asam lebih kuat dari pada
H2SO3. Kekuatan asam juga dipengaruhi oleh atom yang terikat keeletronegatifannya
besar menggantikan atom H seperti atom Cl yang bersifat menarik electron sehingga
mempengaruhi mudahnya ion H+ lepas.

Atom Asam struktur Kekuatan asam


Cl yang HClO (Cl = +1) Cl(OH)
mempunyai HClO2 (Cl = +3) ClO(OH)
beberapa bilangan HClO3 (Cl = +5) ClO2(OH)
oksidasi HClO4 (Cl = +7) ClO3(OH)

Cl menggantikan HC2H3O2 CH3CO(OH)


H ClCH2CO(OH)
HC2H2ClO2
Cl2CHCO(OH)
HC2Cl2O2 Cl3CCO(OH)
HC2Cl3O2

4. AUTOIONISASI AIR
Mengingat air dapat berfungsi baik sebagai asam maupun basa, maka setiap
larutan air mengalami proses auto ionisasi, dimana satu mol H 2O menyerahkan satu
proton ke molekul air yang lain. Kesetimbangan auto-ionisasi air harus selalu
dipenuhi, baik bila asam atau basa terdapat dalam larutan ataupun tidak
            2H2O         H3O+ +   OH-
   
Kw  = [H+ ][OH-]
Dalam menuliskan Kw di atas dituliskan bentuk proton tanpa hidrasi, tetapi boleh
juga dituliskan dalam notasi H3O+ . namun [H2O] tidak muncul dalam persmaan Kw,
karena penerapannya dalam laurutan encer, dimana H2O tetap dalam keadaan baku.
    Pada suhu 25OC , Harga Kw =  [H+ ][OH-] = 1,00 x 10-14. Dalam air murni yang
tidak mengandung asam maupun basa konsentrasi  [H+] dan [OH-] harus sama, oleh
karena itu pada suhu 25OC
    [H+]=[OH-]=     = 1,00 x 10-7.
Jadi larutan netral dapat didefinisikan larutan yang mempunyai  [H+]=[OH-]=   .
nilainya bergantung pada suhu, misalnya pada 0OC dalam air murni  [H+]=[OH-]= 0,34
x 10-7. Pada suhu 25OC larutan asam mempunyai  [H+] lebih besar dari 10-7 dan
[OH-] lebih kecih 10-7. Sebaliknya suhu 25OC larutan basa mempunyai  [H+] lebih
kecil dari 10-7 dan [OH-] lebih besar 10-7.

5. ASAM KUAT DAN BASA KUAT DALAM AIR


Asam kuat dan basa kuat dianggap terurai sempurna dalam larutan air
sehingga tidak terjadi keseimbangan, konsentrasi ion H+ atau ion OH- yang terbentuk
sama dengan konsentrasi semula. Asam kuat ialah asam yang dapat memberikan
hampir semua protonnya pada air meskipun berada dalam larutan yang encer.

A. Asam kuat dalam air


Larutan HCl 0,1 M dalam air menghasilkan ion H + sebanyak 0,1 M. H+ adalah
proton yang terhidrasi berbentuk H3O+. Reaksinya, HCl + H2O à H3O+ + Cl-. Sehingga
nilai pH-nya = -log 0,1 = 1. Asam kuat yang lain adalah H 2SO4, HNO3, HBr, HI dan
sebagainya.
B. Keasaman dari suatu larutan
Keasaman sebenarnya ialah menentukan konsentrasi ion H+ dalam larutan. Maka
pH larutan menentukan keasaman yang sebenarnya. Keasaman potensial tidak
ditentukan oleh konsentrasi ion H+, tapi oleh jumlah ion [H+] yang dapat diikat oleh
ion hidroksil [OH-]. Jadi keasaman potensial dapat ditentukan dengan cara netralisasi
oleh suatu basa. Sebagai contoh dalam larutan HCl 0,1 M dan asam asetat 0,1 M,
maka derajat keasaman potensialnya adalah sama sebab jika dititrasi memerlukan
NaOH dengan jumlah yang sama. Tetapi larutan asam kuat HCl mempunyai lebih
banyak ion H+ karena dalam larutan terurai sempurna (dianggap terurai semua)
sedangkan asam asetat (asam cuka) hanya sebagian kecil molekul asam asetat yang
terurai menjadi ion asetat dan ion H + maka derajat keasaman sebenarnya untuk HCl
lebih tinggi daripada asam cuka atau pHnya lebih rendah.
C. Basa kuat dalam air
Larutan NaOH 0,1 M dalam air menghasilkan OH- sebanyak 0,1 M juga sehingga
pOHnya = -log 0,1 = 1 yang berarti pH = 14-pOH= 14-1 = 13. Contoh lain basa kuat
adalah semua larutan basa yang berasal dari golongan IA dan IIA seperti KOH,
CsOH, Ca(OH)2, dan sebagainya.

7. FUNGSI pH
pH adalah derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman atau kebasaan
yang dimiliki oleh suatu larutan. Ia didefinisikan sebagai kologaritma aktivitas ion hidrogen (H+) yang
terlarut. Koefisien aktivitas ion hidrogen tidak dapat diukur secara eksperimental, sehingga nilainya
didasarkan pada perhitungan teoritis. Skala pH bukanlah skala absolut. Ia bersifat relatif terhadap
sekumpulan larutan standar yang pH-nya ditentukan berdasarkan persetujuan internasional. Dari
aktivitas ion hidrogen dalam larutan berpelarut air dapat didefinisikan :
pH= -log10 ɑH= log10 1
H
Dengan aH adalah aktivitas ion hidrogen. Alasan penggunaan definisi ini adalah bahwa aH
dapat diukur secara eksperimental menggunakan elektrode ion selektif yang
merespon terhadap aktivitas ion hidrogen ion.
pH = 7 (bersifat netral)
pH < 7 (bersifat asam dalam air)
pH > 7 (bersifat basa dalam air)
Perubahan satu satuan pH menandakan terjadinya perubhaan sebesar 10 (yaitu,
satu orde besaran) dalam konsentrasi H3O+ dan OH-. pH diukur secara langsung
dengan menggunakan pH meter.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari bab pembahasan di atas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa ada beberapa teori
asam basa, yaitu teori Arrhenius, Bronsted dan Lowry, dan teori Lewis. Kekuatan
asam dan basa tergantung pada kemampuannya berionisasi, makin banyak yang
terionisasi berarti makin kuat sifatnya. Dan pH memiliki perubahan satu satuan pH
pada suhu lain sebesar 10 atau satu orde besaran.
DAFTAR PUSTAKA

Zubaidah, Nyayu. Aisyah Suci Ningsih, dan Erlina Wati. 2011. Modul Kuliah Kimia
Analisis Dasar. Palembang: Percetakan dan Penerbitan Politeknik Negeri
Sriwijaya.
http://andellaforester.blogspot.co.id/2014/04/makalah-kesetimbangan-asam-basa.html
http://rumahpintarkimia.blogspot.co.id/2011/04/larutan.html
https://id.wikipedia.org/wiki/PH

You might also like