Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematis Menggunakan Teori Belajar Gagne Dan Media Kartu Pecahan Dalam Materi Pecahan Senilai

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 14

Vol. 3, No.

1 (2019) 48-61 ISSN: 2597-4866


Indonesian Journal of Primary Education

Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematis


Menggunakan Teori Belajar Gagne dan Media Kartu Pecahan
dalam Materi Pecahan Senilai
Aulina Nur Azizah1, Dyah Worowirastri Ekowati2, Belinda Dewi Regina3
Universitas Muhammadiyah Malang
*Corresponding author: aulinaazizah@gmail.com 1, worowirastri@umm.ac.id 2, belindadewi@umm.ac.id3
Diterima 24 April; 2019; Direview 10 Mei 2019; Diterima 28 Mei 2019
Diterbitkan online 25 Juni 2019

Abstract
Mathematical communication capability in fourth grade of Elementary School 3 Sumberdadi was quite low. Based
on the interview, the average 62% of fouth grade students of Elementary School 3 Sumberdadi Trenggalek don’t have
the mathematical communication capability. Departing from this issue, it was needed a learning which contained
stimulus response, so this research was conducted. This research aims to describe the use of Gagne Learning Theory
and fraction card media, and explain the development of mathematical communication capability of fourth grade
students Elementary School 3 Sumberdadi Trenggalek in equality of rational number. This classroom action reaserch
used two cycles. The subject of the reaserch was fourth grade students in the amount of 20 students. Data collection
techniques utilized in the from of tests, observations, interview, documentation dan field notes. Data analysis techniques
used are triangulation techniques. The results in the first cycle as much as 40% students get the value ≥70 with an
average value 65,15. In the second cycle as much as 100% students get value ≥70 with an average value 85,7. The
conclusions are the utilization of Gagne learning theory and fraction card media can escalate the mathematical
communication competence of fourth grade students of Elementary School 3 Sumberdadi Trenggalek.

Keywords: Mathematical Communication Capability, Gagne Learning Theory, Fraction Cards, Equality of Rational
Number.

Abstrak
Kemampuan komunikasi matematis di kelas IV SDN 3 Sumberdadi Trenggalek cukup rendah. Berdasarkan hasil
wawancara, rata-rata 62% siswa kelas IV SDN 3 Sumberdadi Trenggalek belum memiliki kemampuan komunikasi
matematis. Dari permasalahan tersebut dibutuhkan pembelajaran yang mengandung stimulus respon, maka dilakukanlah
penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan teori belajar Gagne dan media kartu pecahan,
serta menjelaskan peningkatan peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa kelas IV SDN 3 Sumberdadi
Trenggalek pada materi pecahan senilai. Penelitian tindakan kelas ini menggunakan 2 siklus. Subjek penenelitiannya
siswa kelas IV yang berjumlah 20. Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa tes, observasi, wawancara,
dokumentasi dan catatan lapangan. Teknik analisis data yang digunakan yaitu triangulasi teknik. Hasil penelitian pada
siklus 1 sebanyak 40% siswa mendapatkan nilai ≥70 dengan nilai rata-rata 65,15. Pada siklus 2 sebanyak 100% siswa
mendapatkan nilai ≥70 dengan nilai rata-rata 85,7. Kesimpulannya yaitu pengunaan teori belajar Gagne dan media kartu
pecahan dapat meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa kelas IV SDN 3 Sumberdadi Trenggalek.

Kata Kunci: Kemampuan Komunikasi Matematis, Teori Belajar Gagne, Kartu Pecahan, Pecahan Senilai.

PENDAHULUAN yang dapat digunakan untuk komunikasi


Komunikasi adalah salah satu hal yang dalam kehidupan sehari-hari (Umar, 2012:2).
penting dalam kehidupan sehari-hari. Dalam dunia pendidikan, komunikasi juga
Matematika adalah salah satu dari bahasa sangat diperlukan. Dalam pembelajaran

© 2019 - Indonesian Journal of Primary Education – Vol .3, No. 1 (2019) 48-61 - http://ejournal.upi.edu/index.php/IJPE/index - All rights reserved
Aulina Nur Azizah1, Dyah Worowirastri Ekowati2, Belinda Dewi Regina3 49
Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematis Menggunakan Teori Belajar Gagne dan Media Kartu Pecahan
dalam Materi Pecahan Senilai

matematika, kemampuan komunikasi dan bahasa matematika; 2) Menjelaskan relasi


sangatlah penting. Menurut (Hodiyanto, matematik, situasi dan ide secara tulisan
2017:11) kemampuan komunikasi matematis maupun lisan dengan grafik, benda nyata,
merupakan suatu kemampuan yang harus gambar dan aljabar; 3) Simbol matematika
dimiliki oleh siswa dalam menyampaikan digunakan dalam menyatakan peristiwa
idenya secara lisan maupun secara tertulis. sehari-hari; 4) Menulis dan berdiskusi tentang
Sehingga siswa dapat menyampaikan idenya matematika.
menggunakan bahasa matematika. Berdasarkan hasil wawancara yang telah
Adanya kemampuan ini, memiliki tujuan dilakukan pada tanggal 15 Oktober 2018 di
tersendiri. Tujuan tersebut merupakan target kelas IV SDN 3 Sumberdadi Trenggalek,
yang digunakan setelah siswa memiliki terdapat beberapa masalah yang berkaitan
kemampuan komunikasi matematis. Dalam dengan komunikasi matematis siswa yaitu: 1)
(Hodiyanto, 2017:12) dirumuskan tujuan dari Dari 20 siswa 60% diantaranya belum mampu
komunikasi matematis yaitu: 1) Agar siswa menyatakan pecahan senilai dalam gambar
mampu memadukan serta menyusun dan benda nyata; 2) Dari 20 siswa 70%
pemikiran secara matematis melalui diantaranya belum mampu menjelaskan
komunikasi; 2) Agar siswa mampu hubungan pecahan senilai dengan benda nyata
mengkomunikasikan sebuah pemikiran dan gambar secara lisan maupun tertulis; 3)
matematika dengan logis dan sistematis Dari 20 siswa 70% diantaranya belum mampu
kepada teman sebayanya, guru, maupun menggunakan simbol-simbol matematika
kepada orang lain; 3) Agar siswa mampu untuk menyatakan peristiwa sehari-hari; 4)
mengkritisi dan memberikan evaluasi dari Dari 20 siswa 50% diantaranya belum mampu
pemikiran matematika orang lain; 4) Agar menafsirkan dan memberikan evaluasi
siswa mampu menyampaikan idenya terhadap ide-ide matematika; 5) Dari 20 siswa
menggunakan bahasa matematis secara benar. 60% diantaranya belum mampu menyatakan
Pada kemampuan komunikasi matematis, pendapatnya secara lisan dan tertulis saat
terdapat beberapa indikator yang telah berdiskusi. Dari data tersebut, maka dapat di
dijabarkan. Indikator tersebut digunakan rata-rata kemampuan komunikasi matematis
untuk mengukur kemampuan siswa secara secara klasikal adalah 62% siswa kelas IV
klasikal. Menurut (Sinaga, 2017) ada empat SDN 3 Sumberdadi Trenggalek belum
indikator komunikasi matematis untuk memiliki kemampuan komunikasi matematis.
jenjang sekolah dasar, yaitu: 1) Menyatakan Mengacu pada permasalahan yang ada di
suatu kondisi ke dalam gambar, benda nyata kelas IV SDN 3 Sumberdadi Trenggalek,
dan diagram yang dituangkan dalam simbol maka peneliti ingin melalukan Penelitian

© 2019 - Indonesian Journal of Primary Education – Vol .3, No. 1 (2019) 48-61 - http://ejournal.upi.edu/index.php/IJPE/index - All rights reserved
50 Aulina Nur Azizah1, Dyah Worowirastri Ekowati2, Belinda Dewi Regina3
Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematis Menggunakan Teori Belajar Gagne dan Media Kartu Pecahan
dalam Materi Pecahan Senilai

Tindakan Kelas menggunakan teori menunjang proses belajar. Penggunaan media


pembelajaran yang dalam tahapannya terdapat pembelajaran yang menunjang juga akan
stimulus dan respon. Teori tersebut adalah lebih mempermudah siswa dalam memaknai
teori pembelajaran dari Robert M. Gagne suatu proses pembelajaran.
yang diharapkan mampu menjadi solusi dari Media pembelajaran yang dibutuhkan
permasalahan tersebut. Gagne (Akib, untuk menerapkan teori belajar Gagne dalam
2015:29) telah menemukan fase-fase belajar materi pecahan senilai adalah media kartu
yang harus dilaksanakan secara berurutan. pecahan. Dari penjelasan (Ekasari dkk,
Terdapat sembilan fase yang disebut dengan 2012:2) media yang berupa kartu pecahan
fase-fase belajar. Fase-Fase tersebut yaitu: 1) merupakan benda yang dapat digunakan
Memelihara perhatian; 2) Memberikan untuk perantara dalam menyampaikan materi
informasi tentang tujuan pembelajaran; 3) pecahan yang mempunyai bentuk seperti
Memberikan rangsangan kepada siswa untuk kartu pada umumnya dan media ini secara
mengingat kembali materi yang sudah langsung dapat dilihat dan digunakan oleh
dipelajari siswa sebelumnya; 4) Memberikan setiap siswa. Media kartu pecahan juga dapat
stimulus; 5) Membimbing siswa; 6) digunakan dalam penerapan teori belajar
Memberikan pemantapan dari materi yang Gagne pada tahapan memberikan stimulus
telah dipelajari siswa; 7) Memberikan suatu yang salah satunya dengan melakukan
umpan balik kepada siswa; 8) Mengevaluasi permainan. Media kartu pecahan digunakan
hasil belajar siswa; 9) Menggeralisasikan dengan cara permainan.
yang telah dipelajari. Teori pembelajaran dan Mengacu pada penelitian terdahulu dan
dikemukakan Gagne dapat menjadi salah satu yang relevan dengan penelitian saya, dengan
acuan dalam mengembangkan proses jenis penelitian yaitu penelitian tindakan kelas
pembelajaran yang lebih bermakna. Karena yang dilakukan oleh Harry Suryanto (2013)
metode pembelajaran ceramah tidak cukup dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar
untuk meningkatkan komunikasi matematis Siswa Menyelesaikan Pecahan Senilai
siswa. Melalui Metode Pemberian Tugas Mata
Penerapan teori belajar Gagne, menurut Pelajaran Matematika Kelas IV SDN
(Akib, 2015:43) dalam memelihara perhatian Kolpajung II Kabupaten Pamekasan”
dan melakukan bimbingan belajar dibutuhkan menunjukkan hasil yang meningkat dari
untuk menyajikan objek-objek yang relevan siklus 1 ke siklus 2. Pada siklus 1 siswa yang
dan dengan menunjukkan contoh dari materi. tuntas dalam belajar adalah 70%, sedangkan
Untuk menyajikan objek yang relevan maka siswa yang tidak tuntas dalam belajar adalah
dibutuhkan media pembelajaran untuk 30%. Di siklus 1 ini dapat diketahui bahwa

© 2019 - Indonesian Journal of Primary Education – Vol .3, No. 1 (2019) 48-61 - http://ejournal.upi.edu/index.php/IJPE/index - All rights reserved
Aulina Nur Azizah1, Dyah Worowirastri Ekowati2, Belinda Dewi Regina3 51
Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematis Menggunakan Teori Belajar Gagne dan Media Kartu Pecahan
dalam Materi Pecahan Senilai

dari 20 orang siswa hanya 70% yang tuntas kelas IV SDN 3 Sumberdadi Trenggalek.
dalam belajarnya, berarti masih ada 6 siswa Serta menjelaskan peningkatan kemampuan
yang belum tuntas atau mendapat nilai di komunikasi matemtatis siswa kelas IV pada
bawah KKM. Pada siklus 2 siswa yang tuntas materi pecahan senilai menggunakan teori
dalam belajar sebanyak 95%, dan siswa yang belajar Gagne dan media kartu pecahan di
tidak tuntas dalam belajar sebanyak 5%. Di SDN 3 Sumberdadi Trenggalek.
siklus 2 menunjukkan bahwa hanya 1 orang METODE
yang tidak tuntas dalam belajar, dikarenakan Penelitian ini menggunakan pendekatan
1 orang tidak hadir atau tidak masuk karena kualitatif deskriptif. Sedangkan jenis
sakit. Maka dapat disimpulkan bahwa penelitian dari penelitian ini adalah Penelitian
penelitian tindakan kelas ini berhasil. Tindakan Kelas (PTK). Diadakannya PTK ini
Persamaannya adalah sama-sama dikarenakan adanya permasalahan yang
menggunakan materi pecahan senilai. dialami oleh siswa. Dalam penelitian ini,
Sedangkan perbedaannya adalah pada peneliti berkolaborasi dengan guru untuk
penelitian yang dilakukan oleh Harry melakukan penelitian tindakan kelas tentang
Suryanto menggunakan metode pemberian peningkatan kemampuan komunikasi
tugas dan pada penelitian ini menggunakan matematis menggunakan teori belajar Gagne
teori belajar Gagne dan media kartu pecahan. dan media kartu pecahan pada materi pecahan
Meninjau dari kondisi di atas, peneliti senilai.
merasa sangat perlu untuk melakukan sebuah Penelitian ini dilakukan di kelas IV SDN
Penelitian Tindakan Kelas untuk 3 Sumberdadi Trenggalek dengan subjek
meningkatkan kemampuan komunikasi penelitian berjumlah 20 siswa. Dilakukannya
matematis siswa. Peneliti menggunakan Teori penelitian ini yaitu pada bulan Januari sampai
Pembelajaran Gagne dan media kartu dengan Februari 2019. Data penelitian ini
pecahan. Karena dengan menggunakan Teori adalah dari kemampuan komunikasi
Pembelajaran Gagne dan media kartu matematis siswa yang telah ditetapkan dalam
pecahan, pembelajaran akan lebih indikator keberhasilan. Sumber data berasal
komunikatif dan mampu meningkatkan dari kegiatan pembelajaran yang dilakukan
kemampuan komunikasi siswa. dan hasil dari kemampuan komunikasi
Penelitian ini bertujuan untuk matematis siswa.
mendeskripsikan penggunaan teori belajar Teknik pengumpulan data yang digunakan
Gagne dan media kartu pecahan yang dapat yaitu observasi, wawancara, tes tulis dan
meningkatkan kemampuan komunikasi lisan, dokumentasi, catatan lapangan.
matematis pada materi pecahan senilai di Sedangkan instrument penelitian yang

© 2019 - Indonesian Journal of Primary Education – Vol .3, No. 1 (2019) 48-61 - http://ejournal.upi.edu/index.php/IJPE/index - All rights reserved
52 Aulina Nur Azizah1, Dyah Worowirastri Ekowati2, Belinda Dewi Regina3
Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematis Menggunakan Teori Belajar Gagne dan Media Kartu Pecahan
dalam Materi Pecahan Senilai

digunakan yaitu lembar observasi siswa, seseorang dalam merespon suatu stimulus
lembar observasi guru, lembar observasi yang ada. Kemudian guru menunjukkan kartu
keterlaksanaan teori belajar Gagne, lembar pecahan dan menjelaskan keterkaitannya
observasi kemampuan komunikasi matematis, dengan materi yang akan dipelajari. Kegiatan
pedoman wawancara, soal tes, pedoman yang dilakukan ini telah sesuai dengan yang
dokumentasi, dan catatan lapangan. Teknik dijelaskan (Akib, 2015:29) yaitu dalam proses
analisis data dalam penelitian ini memelihara perhatian bisa dilakukan dengan
menggunakan analisis deskriptif kualitatif. memberikan motivasi kepada siswa,
Pada penelitian ini menggunakan triangulasi bernyanyi atau memberikan pertanyaan yang
teknik. tidak sulit mengenai materi tersebut.
HASIL DAN PEMBAHASAN 2. Menginformasikan tujuan pembelajaran
dalam membangun kapabilitas sikap
Dari hasil pengamatan yang dilakukan
Guru menginformasikan tujuan
pada saat dilakukannya tindakan siklus 1 dan
pembelajaran yang akan dicapai setelah
2, dapat diketahui bahwa penggunaan teori
mempelajari materi pecahan senilai dalam
Gagne dan media kartu pecahan dilakukan
membangun kapabilitas sikap. Menurut
dengan langkah-langkah yang disesuaikan
Gagne (dalam Amir dan Risnawati, 2016:30)
dengan sembilan tahapan belajar Gagne serta
sikap merupakan tingkah laku yang
terdapat lima kapabilitas belajar pada
ditunjukkan seseorang dalam merespon suatu
Sembilan tahapan tersebut. Penggunaan teori
stimulus yang ada. Menginformasikan tujuan
belajar Gagne dan media kartu pecahan pada
pembelajaran bertujuan agar siswa
siklus 1 dan 2 dapat dijabarkan sebagai
mengetahui manfaat memperlajari materi.
berikut:
Sehingga siswa bisa menyelesaikan pecahan
1. Memelihara perhatian dalam membangun
senilai dengan teliti. Menurut (Akib, 2015:30)
kapabilitas sikap
Guru melakukan kegiatan bernyanyi memberikan informasi tujuan pembelajaran
bersama siswa dan memberikan pertanyaan harus dilakukan, karena siswa harus
ringan seputar materi yang akan dipelajari. mengatahui tujuan memperlajari materi
Guru memberikan contoh terlebih dahulu tersebut.
untuk bernyanyi. Siswa dalam hal ini 3. Memberikan rangsangan kepada siswa
untuk mengingat kembali materi yang telah
menunjukkan respon yang positif yaitu
dipelajari sebelumnya dalam membangun
dengan menirukan bernyanyi seperti yang kapabilitas intelektual
Guru melakukan apresepsi dengan
dicontohkan guru. Menurut Gagne (dalam
bertanya dan mengingatkan siswa materi yang
Amir dan Risnawati, 2016:30) sikap
sudah dipelajari sebelumnya yang berkaitan
merupakan tingkah laku yang ditunjukkan
dengan materi pecahan senilai dalam

© 2019 - Indonesian Journal of Primary Education – Vol .3, No. 1 (2019) 48-61 - http://ejournal.upi.edu/index.php/IJPE/index - All rights reserved
Aulina Nur Azizah1, Dyah Worowirastri Ekowati2, Belinda Dewi Regina3 53
Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematis Menggunakan Teori Belajar Gagne dan Media Kartu Pecahan
dalam Materi Pecahan Senilai

membangun kapabilitas ketrampilan pecahan senilai. Hal ini sesuai dengan yang
intelektual. Menurut Gagne (dalam Amir dan dijelaskan oleh (Akib, 2015:31) dalam
Risnawati, 2016:30) ketrampilan intelektual menyajikan stimulus, guru melakukan
merupakan kemampuan untuk dapat pembelajaran yang menarik serta menantang.
membedakan, menguasaui konsep, aturan, Dalam tahap memberikan stimulus ini, siswa
dan memecahkan masalah. Dengan belajar memecahkan masalah yang diberikan
melakukan tanya jawab tentang materi guru dengan mengkomunikasikan fakta-fakta
sebelumnya dan dikaitkan dengan materi yang tentang pecahan senilai yang ia temukan.
akan dipelajari maka siswa dapat membentuk Menurut Gagne (dalam Amir dan Risnawati,
konsep tentang materi yang akan dipelajari. 2016:29) informasi verbal adalah kemampuan
Menurut (Akib, 2015:30) dengan bertanya, mengkomunikasikan secara lisan
maka siswa akan mengingat kembali materi pengetahuannya tentang fakta-fakta dan
yang telah dipelajari sebelumnya. kapabilitas kemampuan intelektual salah
4. Memberikan stimulus dalam membangun satunya adalah belajar pemecahan masalah.
kapabilitas informasi verbal, ketrampilan
Serta siswa juga menulis dan menggambarkan
intelektual dan ketrampilan motorik
Guru melakukan pembagian kelompok. pecahan senilai menggunakan penggaris
Satu kelas dibagi menjadi empat kelompok. sehingga dapat melihat kecepatan, ketepatan
Setiap perwakilan kelompok dan kelancaran gerakan otot serta badan.
mendemonstrasikan cara bermain kartu Menurut Gagne (dalam Amir dan Risnawati,
pecahan dengan kecepatan, ketepatan dan 2016:31) ketrampilan motorik digunakan
kelancaran gerakan otot serta badan. Menurut untuk mengetahui kecepatan, ketepatan dan
Gagne (dalam Amir dan Risnawati, 2016:31) kelancaran gerakan otot serta badan.
untuk mengetahui ketrampilan motorik 5. Membimbing siswa dalam membangun
kapabilitas strategi kognitif dan informasi
seseorang bisa melihat kecepatan, ketepatan
verbal
dan kelacaran gerakan. Dalam setiap Siswa diminta untuk mencatat hasil
kelompok mendapatkan kartu pecahan yang pecahan senilai yang ditemukan dalam lembar
digunakan untuk melakukan permainan. kerja kelompok. Kemudian siswa berdiskusi
Menurut (Nugraheni, dkk, 2013:2) kartu untuk mengerjakan soal yang terdapat dalam
pecahan adalah salah satu media lembar kerja kelompok tersebut. Setelah itu,
pembelajaran yang dapat digunakan untuk siswa mempresentasikan hasil diskusinya di
menarik perhatian dan minat siswa dalam depan kelas dan dibahas bersama. Siswa
mempelajari suatu materi. Permainan mengkomunikasikan fakta-fakta pecahan
digunakan agar siswa tertarik dan merasa senilai yang ditemukannya. Menurut Gagne
tertantang dalam memperlajari materi (dalam Amir dan Risnawati, 2016:29)

© 2019 - Indonesian Journal of Primary Education – Vol .3, No. 1 (2019) 48-61 - http://ejournal.upi.edu/index.php/IJPE/index - All rights reserved
54 Aulina Nur Azizah1, Dyah Worowirastri Ekowati2, Belinda Dewi Regina3
Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematis Menggunakan Teori Belajar Gagne dan Media Kartu Pecahan
dalam Materi Pecahan Senilai

informasi verbal adalah kemampuan memecahkan masalah. Kegiatan tersebut telah


mengkomunikasikan secara lisan sesuai dengan yang dijelaskan (Akib,
pengetahuannya tentang fakta-fakta. 2015:31) bahwa dalam tahapan memberikan
Kemudian siswa dalam kelompok lain pemantapan materi, siswa mendapatkan
mengkoreksi hasil pekerjaan yang ada di penguatan terhadap materi yang telah
papan tulis. Sehingga kemampuan dipelajari.
mengembangkan proses berpikir dan 7. Memberikan umpan balik dalam
membangun kapabilitas intelektual
membuat analisis akan terbangun. Menurut
Guru melakukan tanya jawab dengan siswa
Gagne (dalam Amir dan Risnawati, 2016:30)
tentang materi yang belum dipahami siswa.
strategi kognitif merupakan kemampuan
Dengan melakukan tanya jawab ini membantu
untuk mengkoordinasikan serta
siswa dalam belajar pembentukan konsep.
mengembangkan proses berpikir dengan cara
Menurut Gagne (dalam Amir dan Risnawati,
membuat analisis. Kegiatan ini telah sesuai
2016:30) kapabilitas ketrampilan intelektual
dengan yang dijelaskan oleh (Akib, 2015:31)
salah satunya adalah belajar pembentukan
bahwa membimbing siswa dapat dilakukan
konsep. Hal ini juga bertujuan untuk
dengan tanya jawab, memberikan soal-soal,
mengetahui tingkat pemahaman siswa
pendampingan, dan memberikan lembar
terhadap materi yang dipelajari. Menurut
kerja.
(Akib, 2015:32) umpan balik menunjukkan
6. Memberikan pemantapan materi dari
bahwa siswa telah atau belum mengerti
materi yang telah dipelajari siswa dalam
membangun kapabilitas ketrampilan tentang materi yang dipelajari.
intelektual
8. Mengevaluasi hasil belajar dalam
Guru memberikan penjelasan untuk
membangun informasi verbal, ketrampilan
menguatkan materi yang telah dipelajari intelektual dan ketrampilan motorik
Guru memberikan soal-soal evaluasi
siswa. Guru juga melakukan tanya jawab
berupa tulis dan lisan tentang materi pecahan
dengan siswa untuk meluruskan kesalahan
senilai yang disesuaikan dengan indikator
konsep yang dipahami siswa. Kemudian
kemampuan komunikasi matematis. Dalam
siswa mengerjakan soal-soal yang diberikan
megerjakan soal secara tertulis siswa dapat
guru. Dengan mengerjakan soal-soal
belajar rangkaian gerak dalam
kemampuan siswa dalam membedakan,
menggambarkan pecahahan senilai, belajar
menguasai konsep dan memecahkan masalah
membedakan, dan belajar pemecahan
akan terlihat. Menurut Gagne (dalam Amir
masalah. Menurut Gagne (dalam Amir dan
dan Risnawati, 2016:30) ketrampilan
Risnawati, 2016:30) ketrampilan intelektual
intelektual merupakan kemampuan untuk
dibagi menjadi 8 tipe belajar yaitu belajar
dapat membedakan, menguasai konsep, dan

© 2019 - Indonesian Journal of Primary Education – Vol .3, No. 1 (2019) 48-61 - http://ejournal.upi.edu/index.php/IJPE/index - All rights reserved
Aulina Nur Azizah1, Dyah Worowirastri Ekowati2, Belinda Dewi Regina3 55
Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematis Menggunakan Teori Belajar Gagne dan Media Kartu Pecahan
dalam Materi Pecahan Senilai

isyarat, belajar ragkaian verbal, belajar proses berpikir dengan cara merekam,
memperbedakan, belajar pembentukan membuat analisis dan sintesis.
konsep, belajar pembentukan aturan, dan Kemampuan komunikasi matematis siswa
belajar pemecahan masalah. Serta dalam tes mengalami peningkatan dari siklus 1 sampai
lisan siswa dapat belajar mengkomunikasikan siklus 2. Peningkatan kemampuan
fakta-fakta dan generalisasi yang yang telah ia komunikasi matematis ini menunjukkan
dapatkan. Menurut Gagne (dalam Amir dan bahwa penggunaan teori belajar Gagne dan
Risnawati, 2016:29) informasi verbal media kartu pecahan dapat meningkatkan
merupakan kemampuan untuk kemampuan komunikasi matematis siswa
mengkomunikasikan secara lisan dalam materi pecahan senilai di kelas IV SDN
pengetahuannya tentang fakta-fakta. Hasil 3 Sumberdadi Trenggalek. Sesuai dengan
evaluasi tersebut digunakan untuk mengukur penjelasan NTCM (dalam Hayati, 2014:11)
tingkat kemampuan komunikasi matematis kemampuan komunikasi matematis
siswa. Menurut (Akib, 2015:32) dalam merupakan salah satu kemampuan yang harus
mengevaluasi hasil belajar, guru dapat dimiliki siswa. Dalam peningkatan
memberikan soal-soal kepada siswa. kemampuan komunikasi matematis media
9. Menyimpulkan pembelajaran dalam kartu pecahan juga membantu siswa yang
membangun kapabilitas strategi kognitif.
mempunyai pengalaman yang berbeda-beda
Siswa dengan bimbingan guru
tingkatannya. Hal ini sesuai dengan yang
menyimpulkan pembelajaran yang telah
dinyatakan oleh (Haryono, 2015:49) bahwa
dilakukan. Guru memberikan petanyaan-
media pembelajaran membantu siswa yang
pertanyaan mengenai contoh-contoh penerpan
memiliki keterbatasan pengalaman.
dari materi sehingga siswa dapat
Berikut ini adalah perbandingan nilai
menyimpulkannya. Menurut (Amir dan
kemampuan komunikasi matematis siswa
Risnawati, 2016:35) dijelaskan bahwa materi
siklus 1 dan siklus 2, soal nomor 1, indikator
pembelajaran akan kurang nilainya jika siswa
1.1 menyatakan soal pecahan senilai ke dalam
tidak mengetahui penerapan dari materi
gambar yang mengilustrasikan pecahan
tersebut. Siswa menyimpulkan pembelajaran
senilai. Perbandingan tersebut dapat dilihat
hari ini sesuai dengan pengetahuan yang telah
pada gambar 1.
ia dapatkan sehingga siswa dapat membuat
analisis dan sintesis. Menurut Gagne (dalam
Amir dan Risnawati, 2016:30) strategi
kognitif adalah kemampuan untuk
mengkoordinasikan serta mengembangkan

© 2019 - Indonesian Journal of Primary Education – Vol .3, No. 1 (2019) 48-61 - http://ejournal.upi.edu/index.php/IJPE/index - All rights reserved
56 Aulina Nur Azizah1, Dyah Worowirastri Ekowati2, Belinda Dewi Regina3
Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematis Menggunakan Teori Belajar Gagne dan Media Kartu Pecahan
dalam Materi Pecahan Senilai

dan perasaannya sesuai dengan kondisi di


10
kelas.
5
Selanjutnya adalah perbandingan nilai
0 kemampuan komunikasi matematis pada
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19
siswa siklus 1 dan siklus 2, soal nomor 2,
Siklus 1 Siklus 2
indikator 1.2 menyatakan angka pecahan
Gambar 1 senilai ke dalam benda nyata yang ada di
Perbandingan Nilai Kemampuan
Komunikasi Matematis Indikator 1.1 kehidupan sehari-hari. Perbandingan tersebut
dapat dilihat pada gambar 2.
Berdasarkan gambar 1 diketahui bahwa
terdapat peningkatan nilai kemampuan 10

komunikasi matematis dari siklus 1 ke siklus 5


2 pada soal nomor 1 indikator 1.1. Pada siklus
0
1 masih terdapat 1 siswa yang nilainya sangat 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19

rendah yaitu 0. Hal ini terjadi karena siswa Siklus 1 Siklus 2

tidak aktif dalam melakukan diskusi sehingga Gambar 2


pemahamannya tentang konsep pecahan Perbandingan Nilai Kemampuan
Komunikasi Matematis Indikator 1.2
senilai masih kurang. Pada siklus 2 siswa
tersebut telah mengalami peningkatan, karena Berdasarkan gambar 2 diketahui bahwa
pada siklus kedua siswa tersebut telah terdapat peningkatan nilai kemampuan
melakukan diskusi dengan temannya, komunikasi matematis dari siklus 1 ke siklus
sehingga siswa tersebut telah memahami 2 pada soal nomor 2, indikator 1.2. Tetapi
konsep pecahan senilai yang diilustrasikan terdapat dua siswa pada nomor 1 dan 7 tidak
pada gambar. Sedangkan pada siklus 2 mengalami peningkatan nilai kemampuan
seluruh siswa mendapatkan nilai 10. Hal ini komunikasi matematis dari siklus 1 ke siklus
terjadi karena siswa aktif saat berdiskusi 2. Hal ini disebabkan karena siswa belum
sehingga mereka telah memahami konsep memahami bahwa pecahan senilai dapat
dengan tingkat kesulitan soal yang rendah. digunakan untuk menyatakan benda nyata.
Sehingga ketika siswa aktif berdiskusi dan Serta terdapat siswa yang mendapatkan
mengeluarkan pendapat, siswa akan lebih peningkatan nilai sangat drastis yaitu pada
memahami konsep. Sesuai dengan yang siklus 1 mendapatkan nilai 0 sedangkan pada
dijelaskan oleh Baroody (dalam Umar, siklus 2 mendapatkan nilai 10. Hal ini terjadi
2012:6) dalam melakukan aktivitas di kelas, karena siswa tersebut telah memahami
siswa diarahkan untuk mengekspresikan ide konsepnya pada siklus 2. Serta terdapat juga

© 2019 - Indonesian Journal of Primary Education – Vol .3, No. 1 (2019) 48-61 - http://ejournal.upi.edu/index.php/IJPE/index - All rights reserved
Aulina Nur Azizah1, Dyah Worowirastri Ekowati2, Belinda Dewi Regina3 57
Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematis Menggunakan Teori Belajar Gagne dan Media Kartu Pecahan
dalam Materi Pecahan Senilai

siswa yang tidak mengalami peningkatan siswa telah memahami konsep yang ada
maupun penurunan. Hal ini disebabkan dalam diskusi kelompoknya. Sehingga yang
tingkat pemahaman anak terhadap soal masih perlu ditingkatkan adalah memperbanyak
kurang. Sehingga yang perlu ditingkatkan kegiatan diskusi, karena kegiatan diskusi
adalah dalam pembelajaran guru harus dapat memberikan rangsangan kepada siswa
mengkaitkan dengan benda yang ada di untuk mengeluarkan pendapatnya.
sekitarnya. Sesuai dengan yang dijelaskan Perbandingan nilai kemampuan
oleh Baroody (dalam Umar, 2012:6) bahwa komunikasi matematis pada siswa siklus 1
guru harus selalu mengkaitkan pembelajaran dan siklus 2, soal nomor 4, indikator 2.2
dengan kehidupan sehari-hari. menjelaskan angka pecahan yang berbeda
Perbandingan nilai kemampuan tetapi memiliki nilai yang sama.
komunikasi matematis pada siswa siklus 1 Perbandingan tersebut dapat dilihat pada
dan siklus 2, soal nomor 3, indikator 2.1 gambar 4.
menjelaskan hubungan antar gambar dan
10
angka pecahan senilai. Perbandingan tersebut
5
dapat dilihat pada gambar 3.
0
20 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19

Siklus 1 Siklus 2
10
Gambar 4
0 Perbandingan Nilai Kemampuan
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19
Komunikasi Matematis Indikator 2.2
Siklus 1 Siklus 2
Berdasarkan gambar 4 diketahui bahwa
Gambar 3
Perbandingan Nilai Kemampuan Komunikasi terdapat peningkatan nilai kemampuan
Matematis Indikator 2.1 komunikasi matematis dari siklus 1 ke siklus
Berdasarkan gambar 3 diketahui bahwa
2 pada soal nomor 4, indikator 2.2. Tetapi
terdapat peningkatan nilai kemampuan
juga terdapat 2 siswa yang mengalami
komunikasi matematis dari siklus 1 ke siklus
penurunan dikarenakan tingkat emosi siswa
2 pada soal nomor 3, indikator 2.1. Pada
yang berubah-ubah saat mengerjakan soal,
siklus 1 masih terdapat 1 siswa yang nilainya
dan 1 siswa tidak mengalami peningkatan dari
sangat rendah yaitu 0. Hal ini terjadi karena
siklus 1 ke siklus 2 dikarena siswa kurang
siswa tidak memahami makna dari pecahan
memahami konsep dari pecahan senilai.
senilai yang dikaitkan dengan gambar.
Siswa yang mengalami peningkatan nilai
Sedangkan pada siklus 2 seluruh siswa telah
dikarenakan siswa mampu menjelaskan
mengalami peningkatan nilai dikarenakan
makna pecahan senilai setelah mereka belajar

© 2019 - Indonesian Journal of Primary Education – Vol .3, No. 1 (2019) 48-61 - http://ejournal.upi.edu/index.php/IJPE/index - All rights reserved
58 Aulina Nur Azizah1, Dyah Worowirastri Ekowati2, Belinda Dewi Regina3
Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematis Menggunakan Teori Belajar Gagne dan Media Kartu Pecahan
dalam Materi Pecahan Senilai

dari siklus 1. Sehingga yang perlu selalu mengkaitkan matematika ke dalam


ditingkatkan adalah mengkaitkan suatu situasi tertentu. Sesuai dengan yang
definisi dalam matematika dengan kehidupan dijelaskan oleh Baroody (dalam Umar,
sehari-hari. Menurut Baroody (dalam Umar, 2012:6) bahwa pembelajaran matematika
2016:6) suatu definisi atau simbol matematika harus selalu dikaitkan dengan kehidupan
harus dijelaskan keterkaitannya dengan sehari-hari.
kehidupan sehari-hari. Perbandingan nilai kemampuan
Perbandingan nilai kemampuan komunikasi matematis pada siswa siklus 1
komunikasi matematis pada siswa siklus 1 dan siklus 2, soal nomor 6, indikator 2.4
dan siklus 2, soal nomor 5, indikator 2.3 menjelaskan hubungan antara benda nyata
mengilustrasikan pecahan senilai ke dalam dan angka pecahan senilai. Perbandingan
situasi tertentu. Perbandingan tersebut dapat tersebut dapat dilihat pada gambar 6.
dilihat pada gambar 5.
20

10 15
10

5 5
0
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19
0
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19
Siklus 1 Siklus 2
Siklus 1 Siklus 2
Gambar 6
Gambar 5 Perbandingan Nilai Kemampuan
Perbandingan Nilai Kemampuan Komunikasi Matematis Indikator 2.4
Komunikasi Matematis Indikator 2.3
Berdasarkan gambar 6 diketahui bahwa
Berdasarkan gambar 5 diketahui bahwa terdapat peningkatan nilai kemampuan
terdapat peningkatan nilai kemampuan komunikasi matematis dari siklus 1 ke siklus
komunikasi matematis dari siklus 1 ke siklus 2 pada soal nomor 6, indikator 2.4. Tetapi
2 pada soal nomor 5, indikator 2.3. Tetapi juga terdapat 1 siswa yang mengalami
juga terdapat 2 siswa yang mengalami penurunan dikarenakan tingkat emosi siswa
penurunan dikarenakan tingkat emosi siswa yang berubah-ubah ketika mengerjakan soal
yang berubah-ubah ketika mengerjakan soal, dan terdapat siswa yang mengalami hanya
dan 3 siswa tidak mengalami peningkatan dari sedikit peningkatan dikarenakan siswa kurang
siklus 1 ke siklus 2 dikarenakan tingkat memahami hubungan antara benda nyata dan
kesulitan soal yang tinggi sehingga siswa pecahan senilai dalam soal. Serta terdapat
susah dalam mengekspresikan pendapatnya. juga siswa sudah memahami hubungan antara
Sehingga yang perlu ditingkatkan adalah benda nyata dan pecahan senilai tetapi siswa

© 2019 - Indonesian Journal of Primary Education – Vol .3, No. 1 (2019) 48-61 - http://ejournal.upi.edu/index.php/IJPE/index - All rights reserved
Aulina Nur Azizah1, Dyah Worowirastri Ekowati2, Belinda Dewi Regina3 59
Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematis Menggunakan Teori Belajar Gagne dan Media Kartu Pecahan
dalam Materi Pecahan Senilai

belum mampu menyatakannya secara lisan. mengerjakan soal dan terdapat siswa yang
Sehingga yang perlu ditingkatkan adalah tidak mengalami peningkatan dikarenakan
setiap angka dalam matematika yang tingkat kesulitan soal yang tinggi. Sehingga
mempunyai makna harus dikaitkan dengan yang perlu ditingkatkan adalah membiasakan
sesuatu yang nyata dan membiasakan siswa siswa untuk mengungkapkan kehidupan
untuk mengungkapkan idenya secara tulis dan sehari-harinya dengan angka atau simbol
lisan. Sesuai dengan yang dijelaskan oleh matematika. Manurut Baroody (dalam Umar,
Baroody (dalam Umar, 2012:6) bahwa 2012:6) dalam mengenalkan bahasa
aktivitas pembelajaran matematika harus matematika dapat dilakukan dengan selalu
dilakukan dengan menulis, mendengarkan dan mengkaitkan dengan peristiwa sehari-hari.
berbicara sehingga siswa mampu Perbandingan nilai kemampuan
mengekspresikan ide dan perasaannya. komunikasi matematis pada siswa siklus 1
Perbandingan nilai kemampuan dan siklus 2, soal nomor 8, indikator 4.1
komunikasi matematis pada siswa siklus 1 menuliskan jawaban dari soal pecahan senilai
dan siklus 2, soal nomor 7, indikator 3.1 dengan tepat. Perbandingan tersebut dapat
menyatakan suatu peristiwa dengan dilihat pada gambar 8.
menggunakan pecahan senilai. Perbandingan
10
tersebut dapat dilihat pada gambar 7.
5
10
0
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19
5
Siklus 1 Siklus 2
0
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 Gambar 8.
Perbandingan Nilai Kemampuan
Siklus 1 Siklus 2 Komunikasi Matematis Indikator 4.1
Gambar 7
Berdasarkan gambar 8 diketahui bahwa
Perbandingan Nilai Kemampuan
Komunikasi Matematis Indikator 3.1 terdapat peningkatan nilai kemampuan
komunikasi matematis dari siklus 1 ke siklus
Berdasarkan gambar 7 diketahui bahwa
2 pada soal nomor 8, indikator 4.1. Tetapi
terdapat peningkatan nilai kemampuan
juga terdapat 2 siswa yang mengalami
komunikasi matematis dari siklus 1 ke siklus
penurunan tetapi tidak signifikan dikarenakan
2 pada soal nomor 7, indikator 3 sub indikator
siswa kurang teliti dan tergesa-gesa dalam
3.1. Tetapi juga terdapat 3 siswa yang
mengerjakan soal nomor 8 ini.
mengalami penurunan dikarenakan tingkat
Berikut ini adalah perbandingan nilai
emosi siswa yang berubah-ubah ketika
tes kemampuan komunikasi matematis secara

© 2019 - Indonesian Journal of Primary Education – Vol .3, No. 1 (2019) 48-61 - http://ejournal.upi.edu/index.php/IJPE/index - All rights reserved
60 Aulina Nur Azizah1, Dyah Worowirastri Ekowati2, Belinda Dewi Regina3
Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematis Menggunakan Teori Belajar Gagne dan Media Kartu Pecahan
dalam Materi Pecahan Senilai

klasikal. Penilaian ini merupakan jumlah dari kemampuan komunikasi matematis siswa di
keseluruhan nilai setiap siswa. Nilai kelas IV SDN 3 Sumberdadi Trenggalek,
kemampuan komunikasi matematis tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan teori
dapat dilihat pada gambar 9. belajar Gagne dilakukan dengan menerapkan
100 sembilan tahapan dan lima kapabilitas belajar
90
80 yaitu: 1) memelihara perhatian dalam
70
60
membangun kapabilitas sikap; 2)
50
40
menginformasikan tujuan pembelajaran dalam
30 membangun kapabilitas sikap; 3) memberikan
20
10 rangsangan kepada siswa untuk mengingat
0
1 3 5 7 9 11 13
Siklus 1
15 17 19 kembali materi yang telah dipelajari
Gambar 9 sebelumnya dalam membangun kapabilitas
Perbandingan Nilai Kemampuan Komunikasi
Matematis Siklus 1 dan Siklus 2 intelektual; 4) memberikan stimulus dalam
membangun kapabilitas informasi verbal,
Berdasarkan gambar 9 dapat diketahui
ketrampilan intelektual dan ketrampilan
bahwa terdapat peningkatan nilai kemampuan
motoric; 5) membimbing siswa dalam
komunikasi matematis siswa dari siklus 1 ke
membangun kapabilitas strategi kognitif dan
siklus 2. Pada siklus 1 masih terdapat
informasi verbal; 6) memberikan pemantapan
beberapa siswa yang nilainya belum mencapai
materi dari materi yang telah dipelajari siswa
KKM yaitu 70. Prosentase siswa yang
dalam membangun kapabilitas ketrampilan
mendapatkan nilai ≥ 70 dalam siklus 1 adalah
intelektual; 7) memberikan umpan balik
40% dengan nilai rata-rata klasikal 65,15.
dalam membangun kapabilitas intelektual; 8)
Sedangkan pada siklus 2 100% siswa telah
mengevaluasi hasil belajar dalam membangun
mendapatkan nilai ≥ 70 dengan nilai rata-rata
informasi verbal, ketrampilan intelektual dan
klasikal 85,7, sehingga dapat dinyatakan
ketrampilan motorik; 9) menyimpulkan
bahwa kemampuan komunikasi matematis
pembelajaran dalam membangun kapabilitas
siswa mengalami peningkatan. Karena
strategi kognitif. Penerapan tersebut
keseluruhan siswa telah mendapatkan nilai ≥
ditunjang dengan media kartu pecahan. Media
70 dan ≥75% siswa telah tuntas.
kartu pecahan digunakan pada tahapan
memberikan stimulus kepada siswa. Stimulus
KESIMPULAN
yang diberikan berupa permainan yang
Berdasarkan data yang dideskripsikan
menggunakan media kartu pecahan tersebut.
tentang penggunaan teori belajar Gagne dan
Stimulus tersebut dapat memberikan respon
media kartu pecahan untuk meningkatkan

© 2019 - Indonesian Journal of Primary Education – Vol .3, No. 1 (2019) 48-61 - http://ejournal.upi.edu/index.php/IJPE/index - All rights reserved
Aulina Nur Azizah1, Dyah Worowirastri Ekowati2, Belinda Dewi Regina3 61
Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematis Menggunakan Teori Belajar Gagne dan Media Kartu Pecahan
dalam Materi Pecahan Senilai

yang baik terhadap peningkatan kemampuan Pembelajaran. Malang: GENIUS


MEDIA
komunikasi matematis siswa.
Penggunaan teori belajar Gagne dan media Hayati, Ila Bainatul. 2014. Penerapan Model
Treffinger untuk Meningkatkan
kartu pecahan pada materi pecahan senilai di
Kemampuan Komunikasi Matematis
kelas IV SDN 3 Sumberdadi Trenggalek Siswa. Skripsi. Jakarta: Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan Universitas
mampu meningkatkan kemampuan
Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
komunikasi matematis siswa. Kemampuan
Hodiyanto. 2017. Kemampuan Komunikasi
komunikasi matematis siswa dapat meningkat
Matematis dalam Pembelajaran
sebanyak 60% ketuntasan siswa secara Matematika. AdMathEdu, 7(1): hlm.11-
12, (Online) dalam neliti
klasikal pada materi pecahan senilai.
(https://www.neliti.
Ketuntasan klasikal pada siklus pertama com/id/publications/177556/kemampua
n-komunikasi-matematis-dalam-
sebanyak 8 siswa (40%) dengan nilai rata-rata
pembelajaran-matematika), diakses 26
klasikal 65,15 meningkat menjadi 20 siswa Oktober 2018.
(100%) dengan nilai rata-rata klasikal 85,7
Sinaga, Chrisna. 2017. Kemampuan
pada siklus kedua. Komunikasi Matematika
(Communication Mathematics Ability),
REFERENSI
(Online),
Akib, Irawan. 2015. Implementasi Teori (https://www.researchgate.net/publicati
Belajar Robert Gagne Dalam on/
Pembelajaran Konsep Matematika 321835644_KEMAMPUAN_KOMUNI
(Suatu Alternatif Kegiatan Belajar KASI_MATEMATIKA_COMMUNIC
Mengajar Konsep Matematika). Dari ATION_MATHEMATICS_ABILITY),
ResearchGate, (Online), diakses 20 diakses 27 Oktober 2018.
Oktober 2018.
Umar, Wahid. 2012. Membangun
Amir, Zubaidah dan Risnawati. 2016. Kemampuan Komunikasi Matematis
Psikologi Pembelajaran Matematika. Dalam Pembelajaran Matematika.
Yogyakarta: Aswaja Pressindo. Jurnal Ilmiah Infinity, 1(1): hml.2-6,
(Online) dalam GARUDA Garba
Ekasari, Lucia Yuanita., Soegiyanto, H., dan Rujukan Digital
Mahkamah, Endang Sri. 2012. Upaya (http://garuda.ristekdikti.go.id/
Meningkatkan Kemampuan journal/article/133689), diakses 26
Menjumlahkan Pecahan Melalui Oktober 2018.
Penggunaan Media Visual Kartu
Pecahan. Jurnal Didaktika Dwija
Indria, 2(3):hlm.2, (Online) dalam
GARUDA Garba Rujukan Digital
(http://garuda.ristekdikti.
go.id/journal/article/107744), diakses
15 November 2018.

Haryono, Ari Dwi. 2015. Metode Praktis


Pengembangan Sumber dan Media

© 2019 - Indonesian Journal of Primary Education – Vol .3, No. 1 (2019) 48-61 - http://ejournal.upi.edu/index.php/IJPE/index - All rights reserved

You might also like