Naskah Publikasi

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 14

NASKAH PUBLIKASI

EFEKTIVITAS PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA VIDEO


DALAM MENINGKATKAN PENGETAHUAN TENTANG JAJANAN
SEHAT PADA ANAK SEKOLAH USIA 11-12 TAHUN

DWI HARYATI
NIM : P1337424516027

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN MAGELANG


JURUSAN KEBIDANAN POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
TAHUN 2020
“Efektivitas Pendidikan Kesehatan Menggunakan Media Video
dalam Meningkatkan Pengetahuan Jajanan Sehat pada Anak
Sekolah Usia 11-12 Tahun”

Dwi Haryati 1), Masini S.Kep.Ns, S.Tr.Keb, M.Kes2), Christin Hiyana


TD, M.Kes3)
Poltekkes Kemenkes Semarang Jurusan Kebidanan Semarang
Program Studi Sarjana Terapan Kebidanan Magelang

Abstrak

BPOM has informed there were 157 cases of poisoning due to junk food
consumption. The result of preliminary study in SD N 3 Temanggung II, 2 student
brought food from home and 18 students food, which means they bought junk food
to be consumed at school. In addition there were 3 students knows about the
meaning of healthy food, 5 students could mention farious kind of junk food, 2
students knows about the impact of consumption of junk food, and all students did
not know about the characteristic of junk food and how to chose healthy food.
This study aims to determine the effect of health education with video to
increase knowledge about healthy food for student.
This study is quasy experiment with Pretest-Posttest-With Control Group
Design. Sampling technique that used slovin with 66 respondents. In this study, a
comparative categorical hypothesis test was conducted for 2 groups of paired data
using wilxocon test.
Result of the study showed that video was more effective in increasing
knowledge about healthy food with a P value is 0.007 and Z-score value is -2.715
while leaflet media had a P value of 0.497 and -679 of Z-score.
From the result of this study, futher research is expected to use other media that are
more creative and easy for student to understand about healthy food. As well as
being able to add research variable related to the health of the student especialy
regarding to students attitude and behavior of junk food in school as well as paying
attention to other factors that can influence to get knowledge.
Keyword : Health education,video,leaflet, knowledge level, healthy food for
student.

1. Pendahuluan sepenuhnya menjadi tanggung jawab


orang tua seperti pada tahun-tahun
Usia anak antara 6-12 tahun prasekolah. Anak sekolah dianggap
merupakan masa setelah golden mulai bertanggung jawab pada
period. Pada permulaan usia 6 tahun perilakunya sendiri dalam
anak mulai masuk sekolah dan berhubungan dengan orang tua, teman
mengalami perubahan penguasaan sebaya, maupun orang lain
tugas-tugas perkembangan tidak lagi (Purnamasari, 2018). Pada usia
tersebut, menurut Hurlock (2018) tahun 2018 melakukan pemeriksaan
anak usia sekolah mengalami terhadap 228 sarana produksi pangan
perubahan dari tahap praoperasional dengan hasil 203 diantaranya tidak
ke tahap operasional dimana anak terdaftar, yang artinya pangan tersebut
sekolah memperoleh dasar-dasar tidak diketahui status gizi, mutu dan
pengetahuan untuk penyesuaian diri keamanannya. Menurut uji
dan memperoleh keterampilan laboratorium pengambilan sampel di
tertentu seperti melukis, melempar 67 sekolah oeh Badan Pengawasan
bola, dapat menghitung sederhana, Obat dan Makanan (BPOM)
mampu membaca dan menulis. Semarang terdapat temuan produk
Perkembangan sosial pada pangan yang mengandung bahan
anak usia sekolah, anak cenderung berbahaya pada Pedoman Pangan
memiliki energi untuk Jajanan Anak Sekolah (PJAS) 7
mengeksplorasi lingkungan, sampel positif mengandung bahan
meningkatkan ruang lingkup interaksi berbahaya seperti rhodamin, formalin,
interpersonal, dan menuangkan rasa dan boraks.
ingin tahu mereka terhadap dunia Berdasarkan hasil wawancara
disekelilingnya. Secara langsung langsung dengan 20 siswa di SD
lingkungan di sekolah dapat Negeri Temanggung II, 2 anak
mempengaruhi kebiasan makan anak. diantaranya membawa bekal makan
Berdasarkan survei penduduk dari rumah dan 18 anak tidak
antar sensus (Supas) 2015 jumlah membawa bekal yang artinya anak
penduduk Indonesia pada 2019 membeli jajanan untuk dikonsumsi di
diperkirakan mencapai 266,91 juta sekolah. Selain itu, pengetahuan
jiwa. Menurut jenis kelamin, jumlah mengenai jajanan terdapat 3 anak
tersebut terdiri atas 134 juta jiwa laki- mengetahui tentang pengertian
laki dan 132,89 juta jiwa perempuan. jajanan sehat, 5 anak dapat
Adapun penduduk dengan kelompok menyebutkan macam-macam jajanan,
umur 0-14 tahun (usia anak-anak) 2 anak mengetahui dampak konsumsi
mencapai 66,17 juta jiwa atau sekitar jajanan, serta semua anak belum
24,8% dari total populasi (Badan mengetahui tentang tanda makanan
Pusat Statistik, 2018). tidak aman dan cara memilih jajanan
Di Indonesia, khususnya pada yang aman. Menurut wawancara
anak-anak, masih mengalami masalah dengan kepala sekolah dan guru wali
gizi ganda (double burden) akibat kelas di SD tersebut juga belum
ketidakseimbangan konsumsi pernah mendapatkan pendidikan
makanan anak, yaitu pada waktu yang kesehatan tentang jajanan sehat. Oleh
sama sebagian anak mengalami karena itu, peneliti tertarik untuk
kekurangan gizi dan sebagian lainnya melakukan penelitian tentang
mengalami kelebihan gizi. Hasil efektifitas pendidikan kesehatan
analisa yang menunjukan tingginya dengan media video dalam
konsumsi jajanan yang tidak aman meningkatkan pengetahuan tentang
menjadi perhatian selain diluar gizi jajanan sehat pada anak sekolah umur
ganda tersebut (Purnamasari, 2018). 11-12 tahun di SD Negeri 3
Badan Pengawasan Obat dan Temanggung II.
Makanan ( BPOM) di Semarang pada
2. Metode pengetahuan jajann sehat anak
Penelitian ini menggunakan sekolah.
pendekatan kuantitatif, metode yang Teknik sampling merupakan
digunakan dalam penelitian ini adalah suatu proses seleksi sampel yang
quasi experiment atau eksperimen digunakan dalam penelitian ini dari
semu. Penelitian quasi experiment populasi yang ada, sehingga jumlah
merupakan penelitian yang sampel akan mewakili keseluruhan
dimaksudkan membandingkan populasi yang ada (Sugiono, 2016).
intervensi untuk mengetahui ada Teknik sampel yang digunakan adalah
tidaknya akibat yang dikenakan pada Purposive Sampling yaitu
subjek peneliti pengambilan sampel didasarkan pada
(Notoatmodjo,2014.h.62) pertimbangan tertentu yang dibuat
Desain penelitian yang oleh peneliti sendiri, berdasarkan ciri
digunakan dalam penelitian ini atau sifat-sifat populasi yang sudah
Pretest-Posttest With Control Group diketahui sebelumnya (Notoadmodjo,
Design dengan intervensi yang 2014).
diberikan adalah penggunaan media Instrumen penelitian adalah
video dan leaflet sebagai kelompok semua bentuk alat yang digunakan
kontrol. Penelitian ini dilakukan untuk dalam pengumpulan data oleh
mengetahui perubahan tingkat peneliti. Bentuk bentuk instrumen
pengetahuan tentang jajanan sehat antara lain : kuisioner (daftar
pada anak sekolah, sebelum dan pertanyaan), formulir observasi,
sesudah dilakukan pendidikan angket, atau formulir formulir lain
kesehatan dengan media video dan yang berkaitan dengan pencatatan
leaflet. data dan sebagainya.
Dalam penelitian ini
pengukuran dilakukan sebanyak dua 3. Uji Instrumen Penelitian
kali yakni sebelum perlakuan (pre Uji validitas pada penelitian
test) dan sesudah perlakuan (post test). ini dengan cara mengkonsulkan media
Keseluruhan objek penelitian atau video kepada ahli bidang IT,
objek yang diambil peneliti tersebut kemudian mengkonsulkan kuisioner
adalah populasi penelitian dan leaflet pada satu ahli gizi dari
(Notoatmodjo, 2018). Objek ini Puskesmas Temanggung dan satu
terdapat dalam wilayah generalisasi dosen S2 Poltekkes Kemenkes
yang mempunyai kualitas dan Semarang. Hasi uji validitas yaitu
karakteristik tertentu yang ditetapkan adanya penggantian kata dan
peneliti untuk dianalisa dan kemudian pemilihan kata yang lebih tepat pada
diambil kesimpulannya (Setiawan & beberapa pernyataan agar mudah
Prasetyo, 2015). Populasi dalam dipahami serta dimengerti oeh
penelitian ini adalah seluruh anak responden. Selain itu, materi pada
sekolah yang berada di Sekolah Dasar leaflet dan pernyataan kuisioner
Negeri Temanggung II usia 11-12 disesuaikan dengan video yang telah
tahun sebanyak 78 responden. dibuat.
Ada 2 variabel dalam penelitian, 1) Reliabilitas (reliability) beasal
variabel bebas yaitu media vidio dan dari kata “reliable” yang berarti dapat
leaflet, 2) variabel teikat yaitu tingkat dipercaya. Reliabelitas adalah suatu
kepercayaan pada alat yang digunakan sebanyak 33 responden
terbukti dengan pencapaian indeks (100%).
yang dikatakan pada taraf diandalkan. Berdasarkan tabel 4.1
Makna lain dari reabilitas yaitu suatu dapat diketahui rata-rata
konsistensi atau keajegan, ketepatan, tingkat pengetahuan anak
dan kestabilan (Machali, 2017)). Hasil sekolah sebelum diberikan
pengukuraan yang realibilitas pendidikan kesehatan
menghasilkan data pengukuran melalui media video sebesar
berkali kali oleh oraang lain akan tetap 94,39 meningkat menjadi
sama menggunakan alat ukur yang 97,42 sesudah diberikan
sama (Notoatmodjo, 2018). pendidikan kesehatan
melalui video tentang jajanan
4. Hasil dan Pembahasan sehat. Berdasarkan
1. Analisa Univariat hasil penelitian menunjukkan
a. Tingkat Pengetahuan Anak bahwa tingkat pengetahuan
Sekolah Tentang Jajanan secara umum siswa tentang
Sehat Sebelum dan Sesudah jajanan sehat sudah baik. Hal
Pendidikan Kesehatan ini ditunjukan dari skor yang
melaui Media Video. didapatkan oleh responden
Tabel 1. Pengetahuan Anak sebelum diberikan
Sekolah Pre dan Post Media pendidikan kesehatan dengan
Video media video terdapat 31
Pre Penkes Post Penkes responden (93,9%) dengan
Tingkat Media Video Media Video kategorik baik, 2 responden
Pengetahuan f Presentase F Presentase (6,1%) kategorik cukup dan
(%) (%)
Cukup 2 6,1 0 0 tidak ada responden dalam
Baik 31 93,9 33 100,0 kategorik pengetahuan
Kurang 0 0 0 0 kurang.
Total 33 100 33 100
Median Pre Median Post
Terdapat 2 responden yang
Test : 95,00 Test : 100,00 sebelumnya dalam kategorik
cukup meningkat menjadi
Berdasarkan tabel 1 berpengetahuan baik
menunjukan bahwa sehingga tidak ada responden
mayoritas responden yang memiliki tingkat
sebelum mendapatkan pengetahuan cukup sesudah
pendidikan kesehatan diberikan pendidikan
melalui media video tentang kesehatan. Hal ini diperkuat
jajanan sehat memiliki dengan distribusi frekuensi
tingkat pengetahuan baik jawaban responden pada
sebanyak 31 responden lampiran yang menunjukkan
(93,9%). Sesudah bahwa terdapat peningkatan
mendapatkan pendidikan jumlah jawaban yang benar
kesehatan melalui media sesudah responden
video tentang jajanan sehat mendapatkan pendidikan
semua responden memiliki kesehatan.
tingkat pengetahuan baik Berdasarkan hasil penelitian
ini juga menunjukkan bahwa membawa bekal makanan
pernyataan yang paling sediri dari rumah.
sedikit dijawab benar oleh Hasil yang ditunjukkan 97%
responden adalah tentang responden telah menjawab
dampak baik jajanan untuk benar sebelum mendapatkan
memperkenalkan keragaman pendidikan kesehatan akan
jenis makanan dengan 82% tetapi terjadi penurunan
responden yang menjawab pengetahuan sebesar 94%
benar sebelum mendapatkan setelah mendapatkan
pendidikan kesehatan, akan pendidikan kesehatan.
tetapi sesudah diberikan Dalam penelitian ini dapat
pendidikan kesehatan dipengaruhi kurangnya
meningkat menjadi 88%. Hal kebiasaan dalam mencuci
tersebut juga diperkuat tangan sebelum dan sesudah
dengan pernyataan yang mengonsumsi makanan
paling sedikit mengalami untuk menjaga kebersihan
peningkatan skor jawaban diri.
yaitu pernyataan tentang Uraian tersebut sejalan
tanda makanan tidak aman dengan penelitian (Santoso et
(mengandung pewarna), al., 2018) menyatakan hasil
tentang cara memilih jajanan nilai pengetahuan terdapat
dengan masing-masing peningkatan rata-rata
pernyataan terkait minuman pengetahuan setelah
berwarna dan beraroma, diberikan pendidikan gizi
makanan cepat saji (fast dengan media minicard dari
food), serta membatasi awalnya nilai rata-rata
jajanan yang mengandung sebesar 60,6 menjadi 91,9.
pemanis dan lemak dengan b. Tingkat Pengetahuan Anak
hasil yang sama hanya Sekolah Tentang Jajanan
mengalami peningkatan Sehat Sebelum dan Sesudah
sebesar 3% jawaban benar Pendidikan Kesehatan
dari sebelum mendapatkan melaui Media Leaflet.
pendidikan kesehatan. Tabel 2. Pengetahuan Anak
Keterangan dari pihak Sekolah Pre dan Post Media
sekolah SD Negeri 3 Video
Temanggung II belum
pernah diberikan sosialisasi Tingkat Pre Penkes Post Penkes
Pengetahuan Media Leaflet Media Leaflet
dengan menggunakan media Presentase Presentase
audio visual maupun media f f
(%) (%)
yang lainnya tentang Cukup 1 3,0 3 9,1
pemilihan jajanan sehat Baik 32 97,0 30 90,9
Total 33 100,0 33 100,0
tatapi pihak sekolah selalu Meadian Pre Median Post
memberikan peringatan Test : 95,00 Test : 100,00
untuk selalu membeli jajanan
di kantin sekolah yang sudah Berdasarkan tabel 2
disediakan atau bisa menunjukan bahwa mayoritas
responden sebelum leaflet terdapat 32 responden
mendapatkan pendidikan (97,0%) dengan kategorik
kesehatan melalui media baik, 1 responden (3,0%)
leaflet tentang jajanan sehat kategorik cukup dan tidak ada
memiliki tingkat pengetahuan responden dalam kategorik
baik sebanyak 32 responden pengetahuan kurang.
(97%). Setelah mendapatkan Terjadi penurunan
pendidikan kesehatan melalui tingkat pengetahuan hanya 30
media leaflet tentang jajanan responden (90,9%) dalam
sehat, terdapat penurunan kategorik baik. Terdapat 2
tingkat pengetahuan baik responden yang sebelumnya
menjadi 30 responden dalam kategorik baik menurun
(90,9%). menjadi berpengetahuan
Berdasarkan tabel 4.2 cukup sehingga terdapat 3
juga dapat diketahui bahwa responden (9,1%) dalam
rata-rata tingkat pengetahuan kategorik cukup sesudah
anak sekolah sebelum diberikan pendidikan
diberikan pendidikan kesehatan. Hal ini dikarenakan
kesehatan melalui leaflet pemberian leaflet dalam
sebesar 94,09 sedikit bentuk foto melalui
meningkat menjadi 94,70 handphone sehingga
sesudah diberikan pendidikan mengalami keterbatasan
kesehatan dengan media dalam membaca materi dalam
leaflet tentang jajanan sehat. leaflet sekaligus menurunkan
Hal tersebut juga diperkuat tingkat pengetahuan siswa.
dengan pernyataan yang Leaflet ini termuat dalam
paling sedikit mengalami selembaran kertas yang berisi
peningkatan skor jawaban tulisan cetak tentang suatu
yaitu pernyataan nomor 9 masalah khusus untuk sasaran
tentang tanda makanan tidak dan tujuan tertentu untuk
aman (mengandung pewarna), disebarluaskan pada saat
nomor 15, 16, 20 tentang cara pertemuan-pertemuan
memilih jajanan dengan (Mubarak, 2011).
masing-masing pernyataan Pernyataan yang
terkait minuman berwarna dan paling sedikit dijawab benar
beraroma, dan makanan cepat oleh responden tentang cara
saji (fast food). memilih jajanan terkait
Berdasarkan hasil makanan junk food yang
penelitian menunjukkan kurang sehat karena hanya
bahwa tingkat pengetahuan 79% responden menjawab
secara umum siswa tentang benar sebelum mendapatkan
jajanan sehat sudah baik. Hal pendidikan kesehatan, akan
ini ditunjukan dari skor yang tetapi meningkat menjadi 91%
didapatkan oleh responden sesudah diberikan pendidikan
sebelum diberikan pendidikan kesehatan. Hal ini juga
kesehatan dengan media diperkuat dengan pernyataan
yang paling sedikit mengalami Berdasarkan hasil
peningkatan tentang tanda penelitian yang telah
makanan tidak aman tampak dilakukan ini juga didapatkan
ada jamur serta kemasan sobek bahwa dengan uji statistik
dengan hasil peningkatan yang dilakukan menggunakan
sebesar 3% jawaban benar uji wilcoxon mendapatkan
responden yang semula nilai p value sebesar 0,000
sebesar 88% sebelum <0,05 ditingkat pengethuan
mendapatkan pendidikan mendapatkan nilai p value
kesehatan media leaflet, hanya sebesar 0,000 < 0,05 sebelum
meningkat menjadi 91% dari diberikan intervensi dengan
jawaban benar setelah media leaflet makanan sehat
diberikan pendidikan pretest nilai median tingkat
kesehatan. hal ini sesuai pengetahuan sbesar 19,00 dan
dengan penelitian (Purwadi et setelah dilakukan intervensi
al., 2019) hasil penelitian dengan media leaflet makanan
menyatakan bahwa sehat posttest nilai median
pengetahuan sesudah pengetahuan menjadi 24,00.
penyuluhan kesehatan tentang 2. Analisa Birufat
jajanan sehat menunjukkan a) Efektivitas pendidikan
kenaikan yang kurang kesehatan dengan media video
signifikan pengetahuan dalam meningkatan
sebelum mendapatkan pengetahuan tentang jajanan
penyuluhan kesehatan sebesar sehat.
77,8% sedikit meningkat Tabel 3. Hasil Efektivitas Media
setelah diberikan penyuluhan Video
kesehatan menjadi 86,1%. Hal Perubahan
P Nilai Z
ini dapat disebabkan oleh Tingkat Jumlah
value
adanya penambahan informasi Pengetahuan
Turun 2
lain yang didapatkan oleh
Naik 15 .007 -2.715
anak. Faktor lain yang dapat
menambah pengetahuan anak Tetap 16

memilih makanan jajanan Hasil menunjukan


yaitu tayangan pada media bahwa terjadi penurunan
massa. Makanan jajanan yang tingkat pengetahuan anak
sering masuk iklan itulah yang sekolah tentang jajanan sehat
diketahui anak baik untuk sebanyak 2 orang setelah
dikonsumsi. Makanan yang diberikan pendidikan
sering ditayangkan di media kesehatan dengan media
massa lebih populer di video. Namun secara rata-rata
kalangan anak-anak dan tingkat pengetahuan yang
membuat anak tertarik dimiliki banyak mengalami
meskipun makanan tersebut peningkatan. Analisa
tidak sehat yang kebanyakan mengenai efektivitas
jenis makanan junk food. pendidikan kesehatan dengan
media video dalam
meningkatkan pengetahuan pembelajaran khususnya video
tentang jajanan sehat pada ketiga tingkatan tersebut dapat
anak sekolah menggunakan uji tercapai dengan baik. Hal ini
wilxocon, dengan hasil nilai Z terbukti dari hasil penelitian
= -2,175, hal ini berarti secara yang telah dilakukan (P. K. M.
statistika pendidikan Dewi, Srimiati, & Septiani,
kesehatan dengan media video 2019) menunjukkan bahwa
efektif dalam meningkatkan ada pengaruh frekuensi
pengetahuan tentang jajanan pendidikan gizi dengan media
sehat sebanyak 3 kali. audiovisual terhadap tingkat
Berdasarkan hasil perilaku dan asupan gizi pada
analisis diatas, diperoleh siswa sekolah dasar dengan
probabilitas asymp sig (2- hasil uji-t satu sampel
tailed) adalah 0.000 < 0,05 berpasangan menunjukkan
maka pendidikan kesehatan bahwa ada perbedaan perilaku
dengan media video efektif dan asupan gizi sebelum dan
dalam meningkatkan sesudah pemberian konseling
pengetahuan tentang jajanan dengan media audiovisual
sehat pada anak sekolah. tentang sayuran dan buah
Penelitian ini dengan nilai p = 0,000. Hasil
menghasilkan adanya uji One Way Anova juga
perubahan pengetahuan. menunjukkan hasil signifikan
Setelah pemberian pendidikan nilai p = 0,000.
kesehatan, pengetahuan Pengetahuan
responden yang naik sejumlah meningkat dengan beberapa
15 responden, turun sejumlah tahapan yang diawali dengan
2 responden, dan yang tetap hanya melihat video
sejumlah 16 responden. mengalami penyerapan yang
Dengan hasil p-value adalah kemudian akan diingat oleh
0.007 maka pendidikan responden, dalam tahap ini
kesehatan dengan media video responden pada tingkat tahu
efektif dalam meningkatkan atau know yang sebatas dapat
pengetahuan anak sekolah mengingat materi atau
tentang jajanan sehat. pengetahuan yang baru
Pada penelitian ini didapatkan. Dengan
menggunakan media video kemampuan mengingat yang
untuk membantu proses baik pada tahap tahu ini dapat
pembelajaran dan layanan, meningkatkan menjadi paham
menurut bruner dalam atau comprehension yang
(Hariyadi, 2012) menjelaskan berarti responden dalam
bahwa terdapat 3 tingkatan tingkat dapat
utama modul belajar, yaitu menginterpretasikan materi
pengalam langsung, tersebut secara benar.
pengalaman gambar dan Responden dapat
pengalaman abstrak. Ciri-ciri mengisi dengan benar dalam
dan karakteristik media meningkatkan pengetahuan
lebih baik dibandingkan tentang jajanan sehat pada
sebelumnya. Dalam penelitian anak sekolah menggunakan uji
ini, pendidikan kesehatan wilxocon, dengan hasil nilai Z
mengunakan media = -.679, hal ini berarti secara
audiovisual merupakan salah statistika pendidikan
satu alat bantu suara/gambar kesehatan dengan media
yang dipergunakan proses leaflet hanya efektif dalam
pembelajaran untuk meningkatkan pengetahuan
membantu penyampaian tentang jajanan sehat sebanyak
tulisan atau kata yang 1 kali.
diucapkan dalam Berdasarkan hasil
mempengaruhi pengetahuan, analisis diatas, diperoleh
sikap, dan praktik tentang probabilitas asymp sig (2-
jajanan sehat, dimana dengan tailed) adalah 0.000 > 0,05
menggunakan metode ini maka pendidikan kesehatan
dapat menambah wawasan dengan media leaflet kurang
secara tidak langsung. Anak- efektif dalam meningkatkan
anak sekolah akan paham dan pengetahuan tentang jajanan
diharapkan penerapannya sehat pada anak sekolah.
dalam kehidupan sehari-hari Penelitian ini
(Notoadmodjo, 2014). menghasilkan adanya
b) Efektivitas pendidikan penurunan pengetahuan.
kesehatan dengan media Setelah pemberian pendidikan
leaflet dalam meningkatan kesehatan, pengetahuan
pengetahuan tentang jajanan responden yang naik sejumlah
sehat 12 responden, turun sejumlah
Tabel 4. Hasil Efektivitas 5 responden, dan yang tetap
Media Leaflet sejumlah 16 responden.
Perubahan Dengan hasil p-value adalah
P Nila
Tingkat Jumla 0.497 maka pendidikan
valu iZ
Pengetahu h
an
e kesehatan dengan media
Turun 5 - leaflet tidak meningkatkan
Naik 12 .497 .67 pengetahuan anak sekolah
Tetap 16 9 tentang jajanan sehat.
Pengetahuan yang
Hasil menunjukan
ditunjukkan responden dilihat
bahwa terjadi sedikit
dari pengisian kuisioner
penurunan tingkat
menunjukkan anak sekolah
pengetahuan anak sekolah
tidak memahami materi
tentang jajanan sehat sebanyak
tentang jajanan anak sehat.
5 orang setelah diberikan
Perubahan yang terjadi
pendidikan kesehatan dengan
dipengaruhi oleh beberapa
media leaflet. Analisa
faktor dari pemberian
mengenai efektivitas
pendidikan kesehatan maupun
pendidikan kesehatan dengan
dari individu responden itu
media leaflet dalam
sendiri. Selain itu, tingkat
meningkatkan pengetahuan
pengetahuan anak dapat saat ini susah untuk dipahami
termasuk pendidikan, umur, anak karena pembelajaran
lingkungan dan sosial budaya. dengan akses online pada anak
Tingkat pengetahuan yang belum pernah dilakukan
baik adanya keadaan sebelumnya. Sehingga peneliti
lingkungan yang tersedia dalam memberikan materi
disekitar manusia dan kurang tersampaikan akibat
berpengaruh dalam faktor tersebut.
perkembangan maupun
perilaku individu atau 5. Kesimpulan
kelompok (Wawan & Dewi, Berdasarkan hasil penelitian yang
2010). telah dilaksanakan, dapat
Menurut hasil disimpulkan bahwa :
penelitian yang berjudul 1. Gambaran tingkat pengetahuan
pengaruh penyuluhan anak sekolah tentang jajanan
kesehatan terhadap tingkat sehat sebelum diberikan
pengetahuan, sikap, dan pendidikan kesehatan melalui
praktik ibu dalam pencegahan media video menunjukan bahwa
demam berdarah pada anak mayoritas responden memiliki
(Kusumawardani, Arkhaesi, & tingkat pengetahuan baik
Hardian, 2017) menyatakan sebanyak 31 responden
bahwa terjadi peningkatan (93,9%), kemudian sesudah
pengetahuan pada saat pretest mendapatkan pendidikan
dan posttest hari ke-15 namun kesehatan melalui media video
pada posttest hari ke-30 terjadi semua responden meningkat
sedikit penurunan dengan dalam tingkat pengetahuan baik
hasil pretest 7,22 posttest 15 sebanyak 33 responden (100%).
hari 10,78 dan posttest 30 hari 2. Gambaran tingkat pengetahuan
10,74. anak sekolah tentang jajanan
Anak usia sekolah ini sehat sebelum diberikan
mulai memiliki kemampuan pendidikan kesehatan melalui
operasi konkret yaitu mampu media leaflet menunjukan
berpikir logis walaupun bahwa sebagian besar
terbatas. Anak mulai memiliki responden memiliki tingkat
alasan rasional dan sistematik pengetahuan baik sebanyak 32
(Purnamasari,2018). responden (97,0%), kemudian
Pemberian pendidikan sesudah mendapatkan
kesehatan kepada anak-anak pendidikan kesehatan melalui
idealnya dapat dilakukan media leaflet terdapat
dengan suasanan yang penurunan pada tingkat
menyenangkan dan materi pengetahuan baik menjadi 30
yang sederhana menggunakan responden (90,9%).
media yang mudah diterima. 3. Pendidikan kesehatan dengan
Berdasarkan penuturan media video efektif dalam
orang tua pemberian materi meningkatkan pengetahuan
leaflet dengan media online anak sekolah tentang jajanan
sehat, dengan hasil p-value 1–31). Jakarta: Badan
0.007. Pengawasan Obat dan Makanan.
4. Pendidikan kesehatan dengan BPOM. (2018). Evauasi Pengetahuan,
media leaflet kurang efektif Sikap dan Perilaku Tentang
dalam meningkatkan Keamanan Pangan.
pengetahuan anak sekolah Demitri, A., Nasution, E., &
tentang jajanan sehat, dengan Aritonang, E. (2017). Pengaruh
hasil p-value 0.497. Pendidikan Gizi Tentang Pola
Makan Seimbang Melalui Game
6. Daftar Pustaka Puzzle Terhadap Peningkatan
Pengetahuan Anak, 1535–1540.
Adawiyah, E. R., Kurniati, E., & Dewi, D. R. (2018). Media Realia
Romadona, N. F. (2017). dalam Pendidikan Kesehatan
Efektivitas Pendidikan Gizi Tentang Makanan Jajanan
Melalui Media Video Dalam Terhadap Pengetahuan dan
Meningkatkan Pengetahuan Gizi Sikap.
Anak Usia Dini. Edusentris, Dewi, P. K. M., Srimiati, M., &
4(1), 46. Septiani. (2019). Pengaruh
https://doi.org/10.17509/edusent Pendidikan Gizi (Audio-Visual)
ris.v4i1.369 terhadap Perilaku dan Asupan
Adriani, M. (2012). Peranan Gizi pada Siswa Sekolah Dasar.
Dalam Siklus Kehidupan.pdf. Jurnal Binawan, 1(1), 58–63.
Jakarta: Kencana. Retrieved from
Amandyakissya, T., Maelissa, S. R., http://journal.binawan.ac.id/inde
& Lilipory, M. (2019). Media x.php/bsj/article/view/52/53
Film Pendek Berhasil Direktorat Bina Gizi. (2011).
Mneingkatkan Pengetahuan Pedoman Keamanan Pangan di
Anak Usia Sekolah Dalam Sekolah Dasar. Jakarta:
Memilih Jajanan Sehat, 1, 90–96. Direktorat Bina Gizi, Ditjen Bina
Anestya, M. (2018). Pengaruh Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak
Pendidikan Gizi Dengan Media Kementerian Keseharan RI.
Video Terhadap Pengetahuan Fitriani, S. (2011). Promosi
Siswa Dalam Pemilihan Jajanan Kesehatan. Yogyakarta: Graha
Di SMP Muhammadiyah 10 Ilmu.
Surakarta, (2). Hariyadi, S. (2012). Video Sebagai
https://doi.org/10.20961/ge.v4i1. Media Layanan Bimbingan dan
19180 Konseling.pdf. Bandung: Prima
Badan Pusat Statistik. (2018). Profil Karya.
Anak Indonesia. In Ilmu Hastuti, Rochadi, & Sudaryati.
Pendidikan (Vol. 5, pp. 12–21). (2019). Perbandingan Media
Jakarta: Kementerian Audiovisual dan Ceramah
Pemberdayaan dan Perlindungan Terhadap Sikap Siswa Tentang
Anak. Pentingnya Konsumsi Sayur dan
BPOM. (2013). Pedoman Pangan Buah. Concept and
Jajanan Anak Sekolah Untuk Communication.
Pencapaian Gizi Seimbang (pp. https://doi.org/10.15797/concom
.2019..23.009 Nurahman, N. A., Hartati, L. E., &
Jayanti, R. (2018). Pengaruh Lestari, T. W. (2019). Pengaruh
Penyuluhan Tentang Pentingnya Penggunaan Audio Visual
Sarapan Pagi Terhadap Terhadap Pengetahuan dan Sikap
Pengetahuan dan Sikap Anak Anak Dalam Memilih Jajanan Di
Sekolah. Sekolah Dasar.
Kemendikbud RI. (2016). Gizi dan Purnamasari, D. U. (2018). Panduan
Kesehatan Anak Usia Sekolah Gizi dan Kesehatan Anak
Dasar. Jakarta: SEAMEO Sekolah. Yogyakarta: Penerbit
RECFON. Andi.
Khotimah, K., Subandriani, D. N., & Purwadi, H. N., Dwi, N., &
Susiloretni, K. A. (2018). Sabarguna, B. S. (2019).
Pengaruh Penyuluhan Gizi Perbedaan Pengetahuan dan
Melalui Media Puzzle Terhadap Sikap Anak Usia Sekolah
Pengetahuan, Sikap Dan Praktik Sebelum dan Sesudah Diberikan
Tentang Makanan Jajanan Pada Penyuluhan Kesehatan Melalui
Anak Sekolah Dasar Di Sd N Media Video Tentang Jajanan
Tlogosari Kulon 02 Dan Sd N Sehat Di SD Negeri Pamulang
Pedurungan Lor 01. Jurnal Riset Barat Tahun 2019, 3(May), 48–
Gizi, 6(1), 61. 59. Retrieved from
https://doi.org/10.31983/jrg.v6i1 https://www.opensocietyfoundat
.4376 ions.org/explainers/what-open-
Kusumawardani, E., Arkhaesi, N., & access?utm_source=facebook.co
Hardian, H. (2017). Pengaruh m&utm_medium=referral&utm
Penyuluhan Kesehatan Terhadap _campaign=osffbpg
Tingkat Pengetahuan, Sikap Dan Rusilanti, Dahlia, M., & Yulianti, Y.
Praktik Ibu Dalam Pencegahan (2015). Gizi dan Kesehatan Anak
Demam Berdarah Dengue Pada Prasekolah. Bandung:
Anak. Jurnal Kedokteran RosdaKarya.
Diponegoro, 1(1), 104456. Sadiman, Raharrdjo, Haryono, &
Machali, I. (2017). Metode Penelitian Rahardjito. (2011). Media
Kuantitatif.pdf. Yogyakarta: Pendidikan.Pdf. Jakarta:
MPI. Grafindo Persada.
Mubarak, W. I. (2011). Promosi Santoso, A., Devi, M., & Kurniawan,
Kesehatan unuk Kebidanan.pdf. A. (2018). Sehat Menggunakan
Jakarta: Salemba Medika. Media Minicard. Preventia: The
Notoadmodjo, S. (2014). Promosi Indonesian Journal of Public
Kesehatan dan Perilaku Health, 3, 1–15.
Kesehatan. Jakarta: Rineka Sinuhaji, L. N. B. (2018). Efektifitas
Cipta. Penyuluhan Dan Media Leaflet
Notoatmodjo, S. (2014). Promosi Terhadap Pengetahuan dan Sikap
Kesehatan dan Perilaku Ibu Balita Tentang Gizi Buruk,
Kesehatan. 2(2009), 227–249.
Notoatmodjo, S. (2018). Metodologi Sugiono. (2016). Metode
Penelitian Kesehatan. Jakarta: Penelitian.pdf. Bandung:
Rineka Cipta. Alfabeta.
Suiraoka, I. P., & Supariasa, I. D. N.
(2012). Media Pendidikan
Kesehatan. Graha Ilmu.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Wawan, A., & Dewi. (2010).
Pengetahuan, Sikap, dan
Perilaku Manusia. Yogyakarta:
Nuha Medika.

You might also like