Professional Documents
Culture Documents
Hotel Resort Lhoknga Di Aceh Besar Dengan Pendekatan Natural
Hotel Resort Lhoknga Di Aceh Besar Dengan Pendekatan Natural
NATURAL
Abstract
Urban people generally have activity that tend to be solid and high pressure in their work. So they need refreshing for
their physical and spiritual refreshment. Refreshing can be done by traveling to tourist attractions. Aceh has a huge
natural tourism potential, wether its beach or mountain and hilly tourism. The government need to promote that
potential to improve economic development in that area. Based on statistical data of tourism development issued by the
Office of Culture and Tourism of Aceh, the number of domestic and foreign visitors who come to Aceh continues to
increase every year. The increasing number of domestic and foreign tourists is a positive opportunity in the field of
tourism. Aceh Besar is a region that has many natural potentials, so the government in this case, the tourism office
plays an important role in processing and improving facilities and accommodation facilities that support the
development of tourist objects that exist. One of the most famous tourist attraction in Aceh Besar is Lhoknga Marine
Park with beach tour. The way to support the development of tourism is to provide Resort Hotel which is an
accomodation that can support the development of tourist attractions. With this facility, it expected to develop the area
and later as a business opportunity to provide new economic land for the government, local communities, hotel business
and other accomodation business to be increased as well as human resources. The design of Lhoknga Resort Hotel in
Aceh Besar is using the approach of Organic Architecture theory with Natural theme to combine between the object of
design and nature so that create an harmonious relationship.
Abstrak
Masyarakat perkotaan umumnya memiliki aktivitas yang cenderung padat serta tingginya tekanan dalam
pekerjaan mereka. Sehingga mereka membutuhkan refreshing untuk penyegaran kembali jasmani dan rohaninya.
Refreshing dapat dilakukan dengan melakukan perjalanan ke tempat wisata. Aceh memiliki potensi wisata alam yang
sangat besar, baik itu wisata pantai maupun pegunungan dan perbukitan. Pemimpin perlu mempromosikan potensi
tersebut untuk meningkatkan perkembangan ekonomi di suatu daerah. Berdasarkan data statistik perkembangan
pariwisata yang dikeluarkan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, jumlah tamu nusantara dan mancanegara yang
datang ke Aceh terus mengalami peningkatan tiap tahunnya. Meningkatnya jumlah wisatawan nusantara maupun
mancanegara merupakan peluang positif dibidang wisata. Aceh Besar termasuk daerah yang banyak memiliki potensi
alamnya, sehingga pemerintah dalam hal ini dinas pariwisata berperan penting dalam mengolah dan meningkatkan
fasilitas dan sarana akomodasi yang mendukung perkembangan objek- objek wisata yang ada. Salah satu objek wisata
yang sangat terkenal di Aceh Besar yaitu Taman Tepi Laut Lhoknga dengan wisata pantai. Untuk mendukung
perkembangan parawisata yaitu dengan menyediakan Hotel Resort yang merupakan salah satu fasilitas yang dapat
mendukung perkembangan objek wisata. Dengan adanya fasilitas ini diharapkan dapat mengembangkan daerah tersebut
dan nantinya dapat sebagai peluang bisnis dengan memberikan lahan perekonomian baru bagi pemerintah dam
masyarakat setempat, dan bisnis perhotelan maupun penginapan lainnya menjadi meningkat begitu juga dengan sumber
daya manusianya. Perancangan Hotel Resort Lhoknga di Aceh Besar menggunakan pendekatan teori Arsitektur Organik
dengan tema Natural untuk menyatukan antara objek rancangan dengan alam sehingga tercipta hubungan yang
harmonis.
Kata Kunci: Hotel Resort Lhoknga di Aceh Besar, Arsitektur Organik, Natural
1. Pendahuluan
b. Fire Protection
Detektor Asap
Koridor
Pemadam Api
Ringan Pintu Darurat
Sprinkler
Sumber Cadangan
Listrik
!
d. Sistem Penghawaan
4. Kesimpulan
Terdapat beberapa kesimpulan dari perancangan
Hotel Resort Lhoknga di Aceh Besar ini. Perancang
JURNAL
ILMIAH
MAHASISWA
ARSITEKTUR
DAN
PERENCANAAN
20
VOLUME
1,
No.1,
2017,
hal
15-‐19