Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 6

HOTEL RESORT LHOKNGA DI ACEH BESAR DENGAN PENDEKATAN

NATURAL

Lia Maisari1, Bustari2, Izziah2


1
Mahasiswa Jurusan Arsitektur dan Perencanaan, Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala
2
Dosen Jurusan Arsitektur dan Perencanaan, Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala
Alamat Email penulis: lia.maisari@gmail.com

Abstract

Urban people generally have activity that tend to be solid and high pressure in their work. So they need refreshing for
their physical and spiritual refreshment. Refreshing can be done by traveling to tourist attractions. Aceh has a huge
natural tourism potential, wether its beach or mountain and hilly tourism. The government need to promote that
potential to improve economic development in that area. Based on statistical data of tourism development issued by the
Office of Culture and Tourism of Aceh, the number of domestic and foreign visitors who come to Aceh continues to
increase every year. The increasing number of domestic and foreign tourists is a positive opportunity in the field of
tourism. Aceh Besar is a region that has many natural potentials, so the government in this case, the tourism office
plays an important role in processing and improving facilities and accommodation facilities that support the
development of tourist objects that exist. One of the most famous tourist attraction in Aceh Besar is Lhoknga Marine
Park with beach tour. The way to support the development of tourism is to provide Resort Hotel which is an
accomodation that can support the development of tourist attractions. With this facility, it expected to develop the area
and later as a business opportunity to provide new economic land for the government, local communities, hotel business
and other accomodation business to be increased as well as human resources. The design of Lhoknga Resort Hotel in
Aceh Besar is using the approach of Organic Architecture theory with Natural theme to combine between the object of
design and nature so that create an harmonious relationship.

Keywords : Lhoknga Resort Hotel in Aceh Besar, Organic Architecture, Natural

Abstrak

Masyarakat perkotaan umumnya memiliki aktivitas yang cenderung padat serta tingginya tekanan dalam
pekerjaan mereka. Sehingga mereka membutuhkan refreshing untuk penyegaran kembali jasmani dan rohaninya.
Refreshing dapat dilakukan dengan melakukan perjalanan ke tempat wisata. Aceh memiliki potensi wisata alam yang
sangat besar, baik itu wisata pantai maupun pegunungan dan perbukitan. Pemimpin perlu mempromosikan potensi
tersebut untuk meningkatkan perkembangan ekonomi di suatu daerah. Berdasarkan data statistik perkembangan
pariwisata yang dikeluarkan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, jumlah tamu nusantara dan mancanegara yang
datang ke Aceh terus mengalami peningkatan tiap tahunnya. Meningkatnya jumlah wisatawan nusantara maupun
mancanegara merupakan peluang positif dibidang wisata. Aceh Besar termasuk daerah yang banyak memiliki potensi
alamnya, sehingga pemerintah dalam hal ini dinas pariwisata berperan penting dalam mengolah dan meningkatkan
fasilitas dan sarana akomodasi yang mendukung perkembangan objek- objek wisata yang ada. Salah satu objek wisata
yang sangat terkenal di Aceh Besar yaitu Taman Tepi Laut Lhoknga dengan wisata pantai. Untuk mendukung
perkembangan parawisata yaitu dengan menyediakan Hotel Resort yang merupakan salah satu fasilitas yang dapat
mendukung perkembangan objek wisata. Dengan adanya fasilitas ini diharapkan dapat mengembangkan daerah tersebut
dan nantinya dapat sebagai peluang bisnis dengan memberikan lahan perekonomian baru bagi pemerintah dam
masyarakat setempat, dan bisnis perhotelan maupun penginapan lainnya menjadi meningkat begitu juga dengan sumber
daya manusianya. Perancangan Hotel Resort Lhoknga di Aceh Besar menggunakan pendekatan teori Arsitektur Organik
dengan tema Natural untuk menyatukan antara objek rancangan dengan alam sehingga tercipta hubungan yang
harmonis.

Kata Kunci: Hotel Resort Lhoknga di Aceh Besar, Arsitektur Organik, Natural

1. Pendahuluan

Masyarakat perkotaan umumnya memiliki membutuhkan refreshing untuk penyegaran kembali


aktivitas yang cenderung padat serta tingginya tekanan jasmani dan rohaninya. Setiap daerah di Indonesia
dalam pekerjaan mereka. Sehingga mereka memiliki potensi yang besar dalam bidang wisata.

JURNAL  ILMIAH  MAHASISWA  ARSITEKTUR  DAN  PERENCANAAN   15  


VOLUME  1,  No.1,  2017,  hal  15-­‐19  
 
Potensi parawisata yang telah dimiliki daerah harus perkembangan parawisata yaitu dengan menyediakan
diberi perhatian lebih agar daerah tersebut dapat Hotel Resort di tempat yang memiliki potensi alam
berkembang [1]. seperti Taman Tepi Laut Lhoknga, Aceh Besar. Hotel
resort bagi kawasan Lhoknga dapat menjadi akomodasi
Seiring dengan perkembangan zaman, saat ini
penginapan yang dapat memenuhi segala kebutuhan dari
pariwisata bukan hanya sebagai salah satu kegiatan
wisatawan lokal maupun mancanegara yang bukan
rekreasi atau liburan semata. Parawisata adalah sektor
hanya membutuhkan tempat istirahat yang nyaman
yang dapat menunjang kemajuan suatu daerah.
tetapi juga memiliki fasilitas penunjang yang memadai
Perkembangan sumber daya manusia yang semakin
yang tidak ditemukan di Lhoknga, Aceh Besar.
baik, serta fasilitas wisata yang memadai memberikan
dampak pada persaingan- persaingan di dalam industri 2. Metode Perancangan
pariwisata dunia [2]. Perlu ada nya bidang promosi,
penyediaan fasilitas, serta mutu dan kelancaran Metode yang digunakan terdiri dari beberapa
pelayanan disuatu daerah yang memiliki potensi alam langkah merancang, yaitu:
yang baik, seperti Aceh. 1) Studi Objek
Perancangan Hotel Resort Lhoknga di Aceh Besar
Aceh memiliki potensi wisata alam yang sangat
diawali dengan kajian berupa studi terhadap objek
besar, baik itu wisata pantai maupun pegunungan dan
dan menganalisis beberapa studi banding yang
perbukitan. Dalam sambutan singkat dihadapan para
sesuai dengan objek.
peserta Rapat Koordinasi Kebudayaan dan Pariwisata di
2) Studi Lokasi
Ballroom Hermes Place Hotel, Senin (19/9/2016)
Kajian yang dilakukan berupa studi terhadap tapak
Gubernur Aceh, Zaini Abdullah mengatakan bahwa
dan lingkungan. Studi dilakukan pada lingkup yang
Aceh memiliki sekitar 803 objek wisata dan 774 situs
berhubungan langsung dengan tapak yang berlokasi
dan cagar budaya yang tersebar diberbagai daerah
di Jalan Meulaboh- Banda Aceh.
diseluruh Aceh. Potensi wisata di Aceh saat ini
3) Studi Tema
sangatlah besar, dan banyak yang belum dimanfaatkan
Tema pada perancangan ini diuraikan secara
sebagai objek wisata disetiap daerah. Padahal seluruh
deskriptif yang menjadi gagasan ide dan konsep
potensi wisata tersebut dapat menjadi magnet bagi
pada bangunan. Sehingga gagasan ide digunakan
wisatawan untuk datang ke daerah berjuluk Serambi
sebagai konsep secara fungsional dan dasar
Mekah ini.
pemikiran cara awal membentuk masa bangunan.
Menurut BPS Aceh jumlah wisatawan 4) Analisis Perancangan
Mancanegara terus meningkat, pada tahun 2011 adalah Merancang Hotel Resort Lhoknga di Aceh Besar
12.630, tahun 2012 adalah 12.816, tahun 2013 adalah diperlukan suatu analisis mengenai fungsional,
16.004, tahun 2014 adalah 24.769, dan tahun 2015 kondisi lingkungan serta analisis fisik bangunan.
adalah 27.216 [3]. Sehingga akan hadirnya konsep perancangan.
5) Konsep Perancangan
Aceh Besar termasuk daerah yang banyak Setelah menganalisis dan menstudi, maka akan
memiliki potensi alamnya, pemerintah dalam hal ini muncul beberapa konsep perancangan yang akan
dinas pariwisata berperan penting dalam mengolah dan diterapkan pada bangunan. Dengan demikian,
meningkatkan fasilitas dan sarana akomodasi yang terwujudlah hasil rancangan.
mendukung perkembangan objek- objek wisata yang
ada. Salah satu objek wisata yang sangat terkenal di
3. Hasil dan Pembahasan
Aceh Besar yaitu Taman Tepi Laut Lhoknga.
Berdasarkan pantauan GoAceh.co, Minggu 3.1. Kebutuhan Ruang
(24/1/2016), taman tepi laut Lhoknga ramai dikunjungi.
Hotel resort yaitu hotel yang menyediakan
Pantai Lhoknga sangat cocok menjadi salah satu tempat
akomodasi berupa penginapan, disajikannya makanan
untuk liburan keluarga. Taman tepi laut memiliki ombak
dan minuman, diberikannya pelayanan (service) sera
yang indah, air laut yang jernih dengan pasir putih serta
menyediakan fasilitas untuk berlibur, rekreasi dan olah
berserakan dengan terumbu- terumbu karang membuat
raga yang terletak di kawasan wisata. Berikut terdapat
taman tepi laut semakin mempesona [4].
rekapitulasi besaran ruang/ fasilitas yang diperoleh
Taman tepi laut berbeda dengan pantai lainnya, berdasarkan kegiatan pengguna.
karena pantai taman tepi laut tempatnya sangat sejuk
yang dikelilingi oleh pohon pinus yang berjejer rapi di
pinggir pantai. Jajaran pohon pinus yang asri
memberikan kesejukan pandangan dan kesegaran udara.
[5].
Pemandangan yang indah merupakan salah satu
potensi yang dapat dikembangkan oleh investor
parawisata untuk meningkatkan perekonomian daerah.
Salah satu yang dapat dilakukan untuk mendukung

JURNAL  ILMIAH  MAHASISWA  ARSITEKTUR  DAN  PERENCANAAN   16  


VOLUME  1,  No.1,  2017,  hal  15-­‐19  
 
Tabel 1 Rekapitulasi Besaran Ruang
No. Kelompok Kegiatan Besaran
Ruang
1. Kegiatan Penerimaan 385,5 m2
2. Kegiatan Penunjang 4387 m2
3. Kegiatan Penginapan 13182 m2
4. Kegiatan Pengelola 980,2 m2
5. Parkir 3159 m2
TOTAL 22093,7 m2

Gambar 2 Potensi Site

Taman Tepi Laut Lhoknga sering dikunjungi oleh


wisatawan untuk berlibur bersama keluarga. Selain
itu, para wisatawan juga memanfaatkan pemandangan
alam untuk dapat dijadikan momen perjalanan mereka
3.2 Perancangan dengan Penerapan Natural dengan melakukan pengambilan gambar. Air laut
3.2.1. Studi Tapak dan Lingkungan sering dimanfaatkan oleh pengunjung untuk
bersenang- senang.
Judul Tugas Akhir yang diambil adalah Hotel
Resort Lhoknga di Aceh Besar dengan tema Natural. Site terletak di pinggir jalan nasional Banda
Lokasi site berada di Taman Tepi Laut, Kecamatan Aceh- Melaboh. Akses menuju site sangat mudah dan
Lhoknga, Aceh Besar. Luas lahan yang dimilik 5,5 Ha terjangkau. Disekitar site memiliki listrik sehingga
dengan kondisi sedikit berkontur. Koefisien Dasar merupakan potensi yang bagus untuk didirikan
Bangunan (KDB) yaitu 40% dengan Koefisien Lantai bangunan.
Bangunan (KLB) 1. Garis Sempadan Bangunan (GSB)
10 m dan Garis Sempadan Pantai (GSP) 50 m. 3.2.2. Studi Tema
Kondisi tapak saat ini difungsikan sebagai Perancangan ini menggunakan tema Natural
tempat berjualan bagi para pedagang. Disekitar site dengan pendekatan teori Arsitektur Organik. Menurut
banyak ditumbuhi pohon pinus sehingga tercipta kamus ekabahasa resmi Bahasa Indonesia natural
suasana sejuk. Potensi tapak untuk lokasi Hotel Resort bersifat alam, alamiah, bebas dari pengaruh- pengaruh,
Lhoknga dinilai sangat baik, view yang terdapat di bukan buatan, asli, dan dapat dipakai untuk warna apa
sekitar site mendukung keberadaan hotel resort. saja.
Batasan- batasan pada site dapat dilihat sebagai berikut. Menurut Fleming, Honour dan Pevsner (1999)
dalam Penguin Dictionary of Architechture,
mendiskripsikan bahwa ada dua pengertian mengenai
arsitektur organik. Yang pertama adalah, arsitektur
organik menurut mereka yaitu sebuah istilah yang
diaplikasikan pada bangunan atau bagian dari
bangunan yang terorganisir berdasarkan analogi
biologi atau yang dapat mengingatkan pada bentuk
natural. Misalnya arsitektur yang menggunakan
bentuk- bentuk biomorfik. Pengertian kedua,
arsitektur organik menurutnya adalah sebuah istilah
yang digunakan oleh Frank Iloyd Wright, Hugo
Haring, dan arsitek lainnya untuk arsitektur yang
secara visual dan lingkungan saling harmonis,
terintegrasi dengan tapak dan merefleksikan
kepedulian terhadap proses bentuk alam yang
diproduksinya. Jadi yang akan mempengaruhi dalam
Gambar 1 Batasan- Batasan Site perancangan Hotel Resort Lhoknga ini yaitu:
1. Harmonisasi antara bangunan dengan alam
2. Bentuk Natural
Lhoknga memiliki potensi pariwisata yang
sangat potensial dengan menyuguhkan panorama alam Prinsip Arsitektur Organik terdiri dari sembilan
yang indah yaitu pantai. prinsip. Yaitu:
1. Bangunan dan site harus selaras,

JURNAL  ILMIAH  MAHASISWA  ARSITEKTUR  DAN  PERENCANAAN   17  


VOLUME  1,  No.1,  2017,  hal  15-­‐19  
 
2. mengekspresikan unsur alam dari material yang
digunakan
3. warna- warna yang ada pada lingkungan
4. cahaya alami
5. bangunan harus memberikan rasa aman dan
nyaman
6. ruang yang harus mengalir bebar
7. proporsi dan skala
8. alam
9. kesederhanaan.

Dari prinsip diatas perancang membatasi


prinsip yang akan diterapkan yaitu menggunakan
prinsip kesederhanaan dan alam. Kesederhanaan yang
diterapkan pada bangunan yaitu:
Gambar 5 Konsep Sirkulasi
1. Dekorasi ornamen garis vertikal, horizontal, dan
diagonal yang sederhana pada dinding dengan
tata ornamen yang sederhana. Konsep sirkulasi dalam perancangan Hotel Resort
2. Ruang- ruang saling terhubung dengan ruang- Lhoknga di Aceh Besar ini dibagi menjadi 3 jenis
ruang perantara dibatasi oleh interior yang tidak sirkulasi, yaitu sirkulasi untuk kendaraan umum seperti
masif. mobil pengunjung/ pengguna, motor pengunjung/
pengguna maupun bus yang menggunakan aspal.
Sedangkan prinsip alam yang diterapkan pada Sirkulasi untuk mobil golf dan untuk pejalan kaki
bangunan yaitu: menggunakan paving blok. Pada garis biru merupakan
sirkulasi untuk kendaraan umum dan pada garis merah
1. Bentuk mengikuti site merupakan sirkulasi mobil golf. Mobil Golf disediakan
2. Menggunakan warna yang terdapat dialam sebagai sarana transportasi didalam kawasan Hotel
3. Menggunakan material dari alam Resort. Hal ini dikarenakan untuk mempermudah
4. pengunjung mencapai semua kawasan yang ada di site
yang memiliki luas 5,5 Ha.
3.2.3. Penerapan Tema Terhadap Bangunan
3.2.3.1. Konsep Penataan Massa
3.2.3.3. Konsep Bentuk

Citra bangunan harus sesuai dengan tema yang ada yaitu


natural. Maka pola fikir dalam merancang dapat dilihat
sebagai berikut.

Gambar 4 Konsep Penataan Massa


Bangunan

Penataan masa bangunan pada Hotel Resort


Lhoknga di Aceh Besar dibagi berdasarkan zonasi
yang telah dianalisa. Area publik diletakkan dekat
dengan sumber kebisingan yaitu pada bagian depan
dan bagian kanan. Kemudian dilanjutkan dengan area
semi publik dan privasi. Area privasi merupakan area
yang hanya boleh dilewati pengguna yang menginap
di hotel resort ini. Hotel dan resort dibagi dan Gambar 7 Diagram konsep
peletakannya dikelompokkan menjadi satu. Area hotel
terletak pada bagian kiri kemudia dilanjutkan dengan
resort.
3.2.3.4. Konsep Vegetasi
3.2.3.2. Konsep Sirkulasi Vegetasi yang direncakan yaitu pohon rindang
sebagai peneduh, pohon palem sebagai pengarah jalan,
Lakoni dan lobelia sebagai bunga hias, juga green wall
sebagai pembatas antara zonasi private dengan zonasi
publik dan semi publik.

JURNAL  ILMIAH  MAHASISWA  ARSITEKTUR  DAN  PERENCANAAN   18  


VOLUME  1,  No.1,  2017,  hal  15-­‐19  
 
Kotoran Septictank Sumur Resapan
(Black Water)

Air Kotor (Grey


Water)
!

Gambar 10 Utilitas Air Kotor

b. Fire Protection

Pencegahan Aktif Pencegahan Pasif

Gambar 8 (A) Pohon Palem dan Pohon Rindang


yang Terletak di Area Parkir; (B) Bunga Hias yang Fire Hydrant Tangga dan
Terletak di Depan Resort Penerangan Darurat

Detektor Asap
Koridor

Pemadam Api
Ringan Pintu Darurat

Sprinkler
Sumber Cadangan
Listrik
!

3.2.3.5. Konsep Utilitas dan Struktur


Gambar 11 Fire Protection
a. Air Bersih dan Air Limbah
c. Sistem Elektrikal

Gambar 12 Sistem Elektrikal

d. Sistem Penghawaan

Gambar 13 Sistem Penghawaan

Gambar 9 Utilitas Air Bersih


JURNAL  ILMIAH  MAHASISWA  ARSITEKTUR  DAN  PERENCANAAN   19  
VOLUME  1,  No.1,  2017,  hal  15-­‐19  
 
e. Sistem Struktur menggunakan tema Natural dengan pendekatan teori
Arsitektur Organik. Tema tersebut mempengaruhi
- Pondasi dan Kolom
perancangan seperti material dan warna yang alami,
Jenis pondasi yang digunakan yaitu pondasi tapak,
atap perisai maupun pelana yang didasarkan oleh iklim
mengingat kondisi tanah yang keras. Pondasi tapak
setempat, bentuk yang mengikuti site, dan menerapkan
memiliki kelebihan dan kekurangan, diantaranya
kesederhanaan.
sebagai berikut.
1. Kelebihan:
Daftar Pustaka
- Biaya pondasi relatif murah
- Galian tanah lebih sedikit (hanya pada kolom [1] Dewi, Qamara. ”Partisipasi Warga Mempromosikan
struktur saja) Pariwisata Daerah Wisata Gunung Bromo- Jawa
- Dapat digunakan untuk bangunan mulai 1 Timur”.
lantai- 4 lantai http://www.kepnas.com/media/uploads/2016/05/P
- Sistem pengerjaannya relatif muddah, apabila GPP-Jati_D1510634.doc (diakses tanggal 18
proses pengecoran dilakukan ditempat Oktober 2016)
(dilobang galian pondasi tersebut). [2]   Universitas Udayana, diakses dari
https://wisuda.unud.ac.id/pdf/1012014013-2-
2. Kerugian: BAB%20I.pdf (diakses tanggal 18 Oktober
- Apabila pembuatan struktur pondasi tapak 2016)
dibuat di luar lobang galian pondasi, maka
[3]   Badan Pusat Statistik, diakses dari http://www.
diperlukan waktu pengerjaan lebih lama,
karena pondasi setempat dibuat/ dicetak aceh.bps.go.id (diakses tanggal 20 Oktober
dengan menggunakan bekisting/ cetakan 2016)
terlebih dahulu [4]   Nursmalia, Cut.”Taman Tepi Laut Lhoknga”.
- Diperlukan waktu untuk menunggu beton https://www.goaceh.co/berita/baca/2016/01/24/
kering sesuai umur beton, agar dapat pesona-lain-dari-pantai-lhoknga-taman-tepi-
dipindahkan ke posisi lobang pondasi tapak. laut-mempunyai-keindahan-tersendiri (diakses
tanggal 21 Oktober 2016)
[5]   Tour Aceh, diakses dari
Sistem struktur yang digunakan adalah sistem http://touraceh.com/?Objek_Wisata_Aceh/Ace
struktur rangka kaku (struktur grid), yang terdiri dari h_Besar (diakses tanggal 21 Oktober 2016)
kolom dan balok. Kolom dan balok menggunakan
struktur beton bertulang. Masing- masing bagian
struktur tengah ini saling terikat sehingga membuat
rangka bangunan menjadi kokoh. Ukuran dan besi
disesuaikan dengan kebutuhan. Dimensi balok dapat
dilihat sebagai berikut.
• Atap
Atap menggunakan material penutup WPC (
wood plastic composite) pada resort maupun gedung
utama dan sirap kayu digunakan pada atap hotel. Atap
WPC dan sirap kayu menggunakan kuda- kuda kayu.
Ukuran kayu disesuaikan dengan kebutuhan

Gambar 14 Kuda- Kuda Kayu

4. Kesimpulan
Terdapat beberapa kesimpulan dari perancangan
Hotel Resort Lhoknga di Aceh Besar ini. Perancang
JURNAL  ILMIAH  MAHASISWA  ARSITEKTUR  DAN  PERENCANAAN   20  
VOLUME  1,  No.1,  2017,  hal  15-­‐19  
 

You might also like