Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 9

Jurnal Pemikiran dan Pengembangan SD Volume 6, Nomor 1, April 2018

p-ISSN: 2338-1140 (Halaman 27-35)


e-ISSN: 2527-3043

ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS MELALUI


PRAKTIKUM IPA MATERI BAGIAN-BAGIAN BUNGA DAN BIJI
PADA MAHASISWA PGSD STKIP MUHAMMADIYAH
BANGKA BELITUNG

Yuanita, M.Pd
STKIP Muhammadiyah Bangka Belitung
Yuanitaa87@gmail.com

Abstract: This study aims to analyze the ability of science process skill of students of
PGSD STKIP Muhammadiyah Bangka Belitung on the science laboratory of the flower
and seed sections, and analyze the difficulty of science process skill on the science lab. The
sample used is PGSD students consisting of 42 students. The sampling technique used is
simple random technique. Data collection tool consists of observation sheet, LKS, and
interview. From the result of data analysis, it is known that the science process skill of
PGSD study program on science process skill is high where the result shows the skill of
using the tools and the materials with the average score is 76,4 in medium category,
observation skill and observation with the average value is 81,4 in high category,
grouping/classification capability with an average grade of 82.1 in high category and
communicating ability with an average grade of 82.8 in high categories. From the interview
result, it is found that PGSD students' difficulties are due to their social science field
background when they were still in senior school and they are not accustomed to apply the
science process skill especially the use of science process skill, materials.

Keywords: science process skills, science Practicum

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan keterampilan proses


sains mahasiswa PGSD STKIP Muhammadiyah Bangka Belitung pada praktikum IPA
materi bagian bunga dan biji dan analisis kesulitan keterampilan proses sains pada
praktikum IPA. Sampel yang digunakan yaitu mahasiswa prodi PGSD yang terdiri dari 42
mahasiswa. Pengambilan sampel menggunakan teknik simple random sampling. Alat
pengumpul data terdiri dari lembar observasi, LKS dan wawancara. Dari hasil analisis data
diketahui bahwa keterampilan proses sains mahasiswa prodi PGSD pada keterampilan
proses sains tergolong tinggi dimana hasil menunjukkan keterampilan menggunakan alat
dan bahan dengan nilai rata-rata 76,4 kategori sedang, keterampilan mengamati dan
mengobservasi dengan nilai rata-rata 81,4 kategori tinggi, kemampuan
mengelompokkan/klasifikasi dengan nilai rata-rata 82,1 kategori kategori tinggi dan
kemampuan mengkomunikasikan dengan nilai rata-rata 82,8 kategori tinggi. Dari hasil
wawancara kesulitan mahasiswa PGSD pada Keterampilan Proses Sains saat praktikum
IPA yaitu latar belakang bidang ilmu Sosial saat masih di Sekolah Menengah Atas sehingga
tidak terbiasa dalam keterampilan Proses Sains terutama keterampilan Proses Sains
penggunaan alat dan bahan.

Kata Kunci: Keterampilan Proses Sains, Praktikum Ipa.


PENDAHULUAN mengembangkan potensi dirinya untuk
Undang-undang nomor 20 tahun memiliki kekuatan spiritual, keagamaan,
2003 tentang Sistem Pendidikan pengendalian diri, kepribadian,
Nasional menyebutkan dalam pasal 1 kecerdasan, akhlak mulia, serta
ayat 1, “Pendidikan merupakan usaha keterampilan yang diperlukan dirinya,
sadar dan terencana untuk mewujudkan masyarakat, bangsa dan Negara”. Dari
suasana belajar dan proses pembelajaran undang-undang tersebut bahwanya
agar peserta didik secara aktif pendidikan harus membangun kualitas

27
28 Jurnal Pemikiran dan Pengembangan SD, Volume 6, Nomor 1, April 2018 hlm 27-35

manusia yang berkualitas untuk oleh para ilmuwan dalam meneliti


kemajuan bangsa dan Negara. fenomena alam.
LPTK merupakan salah satu Rustaman (2005:95)
sarana untuk menghasilkan manusia mendefinisikan keterampilan proses
yang berkualitas terutama menghasilkan sains merupakan keterampilan yang
calon pendidik/guru salah satunya guru diperlukan untuk memperoleh,
Sains. Melihat semakin maju peradaban mengembangkan dan menerapkan
semakin maju pula sains dan teknologi, konsep-konsep, prinsip-prinsip, hukum-
perkembangan sains dan teknologi ini hukum, dan teori sains, baik berupa
mengharuskan para guru untuk keterampilan mental, keterampilan fisik
mengingkatkan kemampuan dan (manual) maupun keterampilan sosial.
mengembangkan keahliannya. Dimyati dan Mudjiono
Paradigma baru dalam pembelajaran (2002:140) menjelaskan bahwa berbagai
sains adalah pembelajaran dimana siswa keterampilan dalam keterampilan proses
tidak hanya dituntut untuk lebih banyak terdiri dari keterampilan-keterampilan
mempelajari konsep-konsep dan prinsip- dasar dan keterampilan terintegrasi.
prinsip sains secara verbalistis, hafalan, Keterampilan dasar terdiri dari enam
pengenalan rumus-rumus, dan keterampilan, yaitu: mengobservasi,
pengenalan istilah-istilah melalui mengklasifikasi, memprediksi,
serangkaian latihan secara verbal, namun mengukur, menyimpulkan, dan
hendaknya dalam pembelajaran sains, mengkomunikasikan. Keterampilan
guru lebih banyak memberikan terintergrasi terdiri dari:
pengalaman kepada siswa untuk lebih mengidentifikasi variabel, membuat
mengerti dan membimbing siswa agar tabulasi data, menyajikan data dalam
dapat menggunakan pengetahuannya bentuk grafik, menggambarkan
tersebut dalam kehidupannya sehari- hubungan antar variabel, mengumpulkan
hari. Oleh sebab itu, dalam pembelajaran dan mengolah data, menganalisis
sains diperlukan kemampuan berfikir. penelitian, menyusun hipotesis,
Dengan demikian, sebagai hasil belajar mendefinisikan variabel secara
sains diharapkan siswa memiliki operasional, merancang penelitian atau
kemampuan berfikir dan bertindak eksperimen.
berdasarkan pengetahuan sains yang Donna (1994:241)
dimilikinya melalui kerangka berfikir mengemukakan bahwa: Keterampilan
sains terutama keterampilan proses proses Sains adalah teknik yang
sains. digunakan oleh ilmuwan dalam
Banyak sekali yang kurang memperoleh informasi. Pada dasarnya,
memahami pentingnya keterampilan ini adalah keterampilan dan teknik yang
proses sains. Keterampilan proses sains ilmuwan di laboratorium untuk
ini sangat penting untuk mendidik anak menemukan informasi baru tentang
menjadi lebih tanggap dan bisa berpikir dunia. Keterampilan proses sains adalah
kritis. Tugas terpenting guru adalah teknik bahwa anak-anak yang
membangun keterampilan proses sains menggunakan dalam mendapatkan
pada peserta didik salahsatunya melalui informasi secara pengalaman pertama
praktikum IPA. dari aktivitas atau kegiatan belajar siswa.
Usman Samatowa (2006:137) Salah satu bentuk pembelajaran yang
mengemukakan bahwa keterampilan dapat memberikan pengalaman belajar
proses sains merupakan keterampilan adalah kegiatan praktikum. Kajian yang
intelektual yang dimiliki dan digunakan dilakukan pada penelitian ini berkaitan
29 Jurnal Pemikiran dan Pengembangan SD, Volume 6, Nomor 1, April 2018 hlm 27-35

dengan matakuliah pratikum IPA materi mahasiswa setelah melakukan kegiatan


bagian-bagian bunga dan biji Mahasiswa praktikum yang tersaji dalam petunjuk
dengan panduan LKS mereka akan praktikum IPA.
mengidentifikasi bunga dan biji. Oleh b. Studi tentang Keterampilan
karena itu perlu dianalisis lebih jauh Proses Sains SD
tentang bagaimana keterampilan proses Keterampilan proses Sains adalah
sains yang ada pada pembelajaran merupakan kemampuan dasar dalam
praktikum IPA serta anaisis kesulitan bereksperimen, metode ilmiah dan
keterampilan proses sains pada berinkuiri dalam sebuah pembelajaran.
praktikum IPA. Penelitian ini bertujuan Keterampilan berarti kemampuan
untuk mengetahui kemampuan menggunakan pikiran, nalar, dan
keterampilan proses sains mahasiswa perbuatan secara efisien dan efektif
PGSD STKIP Muhammadiyah Bangka untuk mencapai suatu hasil tertentu,
Belitung pada praktikum IPA materi termasuk kreativitas. Proses
bagian bunga dan biji, dan untuk didefinisikan sebagai perangkat
menganalisis kesulitan keterampilan keterampilan kompleks yang digunakan
proses sains pada praktikum IPA ilmuwan dalam melakukan penelitian
ilmiah. Proses merupakan konsep besar
KAJIAN PUSTAKA yang dapat diuraikan menjadi
a. Studi tentang praktikum IPA komponen-komponen yang harus
SD dikuasai seseorang bila akan melakukan
Praktikum merupakan bentuk latihan penelitian dan Sains (science) diambil
yang bertujuan untuk mengembangkan dari kata latin scientia yang arti
keterampilan dasar, seperti harfiahnya adalah pengetahuan. Juhji
menggunakan alat, mengukur, dan (2016:67) mengatakan bahwa untuk
mengamati. Berikut ini beberapa meningkatkan keterampilan proses sains
penelitian terkait dengan petunjuk siswa hendaknya dibiasakan untuk lebih
praktikum IPA yang pernah banyak belajar sendiri agar bisa
dilaksanakan. Penelitian oleh I Gede menemukan konsep-konsep, prinsip
Margunayasa dan puti Nanci (2014:356) ilmiah, serta mengembangkan
mengatakan bahwa petunjuk praktikum kreativitas dalam pemecahan masalah-
IPA dapat berpengaruh terhadap masalah sains yang dalam
pemahaman konsep IPA. Temuan pelaksanaannya dalam dbimbing guru
peneliti terkait dengan penerapan secara intensif.
petunjuk IPA pertama, dalam proses Rustaman (2007:5) memaparkan KPS
pemebelajaran bermakna harus secara rinci sebagai berikut.
memperhatikan pengetahuan awal 1) Melakukan pengamatan
mahasiswa dimana menjadi salah satu (observasi)
alternative dalam mengakomodasi Menggunakan indera penglihat,
pengetahuan awal mahasiswa dalam pembau, pendengar, pengecap, dan
kegiatan praktikum. Kedua, dalam peraba pada waktu mengamati ciri-
pembelajaran praktikum IPA lebih ciri semut, capung, kupu-kupu, dan
dianjurkan untuk menggunakan hewan lain yang termasuk serangga
petunjuk praktikum IPA, hal ini merupakan kegiatan yang sangat
dikarenakan dalam proses pembelajaran, dituntut dalam belajar IPA.
mahasiswa dihadapkan kepaka pola pikir Menggunakan fakta yang relevan dan
yang masih bersifat miskonsepsi memadai dari hasil pengamatan juga
kemudian sajian konsep ilmiah diperoleh
30 Jurnal Pemikiran dan Pengembangan SD, Volume 6, Nomor 1, April 2018 hlm 27-35

termasuk keterampilan proses diagram juga termasuk


mengamati. berkomunikasi. Selain itu termasuk
2) Menafsirkan pengamatan ke dalam berkomunikasi juga adalah
(interpretasi) menjelaskan hasil percobaan,
Mencatat setiap hasil pengamatan misalnya mempertelakan atau
tentang fermentasi secara terpisah memberikan tahap-tahap
antara hasil utama dan hasil perkembangan daun, termasuk
sampingan termasuk menafsirkan menyusun dan menyampaikan
atau interpretasi. Menghubung- laporan secara sistematis dan jelas.
hubungkan hasil pengamatan tentang 6) Berhipotesis
bentuk alat gerak dengan habitatnya Hipotesis menyatakan hubungan
menunjukkan bahwa siswa antara dua variabel, atau mengajukan
melakukan interpretasi. Begitu pula perkiraan penyebab sesuatu terjadi.
jika siswa menemukan pola atau Dengan berhipotesis diungkapkan
keteraturan dari satu seri pengamatan cara melakukan pemecahan masalah,
tentang jenis-jenis makanan berbagai karena dalam rumusan hipotesis
burung, misalnya semuanya bergizi biasanya terkandung cara untuk
tinggi, dan menyimpulkan bahwa mengujinya. Umpamanya, apabila
makanan bergizi diperlukan oleh ingin diketahui faktor-faktor yang
burung. mempengaruhi kecepatan tumbuh,
3) Mengelompokkan (klasifikasi) dapat dibuat hipotesis:
Penggolongan makhluk hidup “Jika diberikan pupuk NPK, akar
dilakukan setelah siswa mengenali tumbuhan A akan lebih cepat
ciri-cirinya. Dengan demikian dalam tumbuh”.
proses pengelompokkan tercakup Dalam hipotesis tersebut terdapat dua
beberapa kegiatan seperti mencari variabel (faktor pupuk dan cepat
perbedaan, mengontraskan ciri-ciri, tumbuh), ada perkiraan penyebabnya
mencari kesamaan, membandingkan, (meningkatkan), serta mengandung
dan mencari dasar penggolongan. cara
4) Meramalkan (prediksi) untuk mengujinya (diberi pupuk
Keterampilan meramalkan atau NPK).
prediksi mencakup keterampilan 7) Merencanakan percobaan atau
mengajukan perkiraan tentang penyelidikan
sesuatu yang belum terjadi Beberapa kegiatan menggunakan
berdasarkan suatu kecenderungan pikiran termasuk ke dalam
atau pola yang sudah ada. keterampilan proses merencanakan
Memperkirakan bahwa besok penyelidikan. Apabila dalam lembar
matahari akan terbit pada jam tertentu kegaiatan siswa tidak dituliskan alat
di sebelah timur merupakan contoh dan bahan secara khusus, tetapi
prediksi. tersirat dalam masalah yang
5) Berkomunikasi dikemukakan, berarti siswa diminta
Membaca grafik, tabel atau diagram merencanakan dengan cara
dari hasil percobaan tentang faktor- menentukan alat dan bahan untuk
faktor yang mempengaruhi penyelidikan tersebut. Menentukan
pertumbuhan atau pernapasan variabel atau perubah yang terlibat
termasuk berkomunikasi dalam dalam suatu percobaan tentang
pembelajaran IPA. Menggambarkan pengaruh pupuk terhadap laju
data empiris dengan grafik, tabel, atau pertumbuhan tanaman juga termasuk
31 Jurnal Pemikiran dan Pengembangan SD, Volume 6, Nomor 1, April 2018 hlm 27-35

kegiatan merancang penyelidikan. perkiraan untuk menguji atau


Selanjutnya menentukan variabel memeriksanya. Dengan demikian
kontrol jelaslah bahwa bertanya tidak sekedar
dan variabel bebas, menentukan apa bertanya tetapi melibatkan pikiran.
yang diamati, diukur atau ditulis,
serta c. Studi tentang keterampilan
menentukan cara dan langkah kerja berpikir kritis SD
juga termasuk merencanakan Keterampilan berpikir kritis
penyelidikan. Sebagaimana dalam merupakan kemampuan untuk
penyusunan rencana kegiatan memahami suatu permasalahan dan
penelitian perlu ditentukan cara mencari solusi pemecahan
mengolah data untuk dapat masalahnya, serta selalu berpikiran
disimpulkan, maka dalam terbuka terhadap hal-hal baru untuk
merencanakan penyelidikan pun menemukan solusi terbaik dari
terlibat kegiatan menentukan cara permasalahan yang dihadapi.
mengolah data sebagai bahan untuk Masalah dalam pembelajaran. Ilmu
menarik kesimpulan. Pengetahuan Alam yang dipelajari di
8) Menerapkan konsep atau prinsip Sekolah Dasar adalah salah satu
Setelah memahami konsep permasalahan yang mampu
pembakaran zat makanan merangsang kemampuan siswa dalam
menghasilkan kalori, barulah seorang berpikir kritis karena dengan
siswa dapat menghitung jumlah kalori menyelesaikan permasalahan pada
yang dihasilkan sejumlah gram bahan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan
makanan yang mengandung zat Alam siswa mampu berpikir secara
makanan. Apabila seorang siswa kritis, logis dan ilmiah sehingga
mampu menjelaskan peristiwa baru kemampuan mereka dalam berpikir
(misal banjir) dengan menggunakan kritis juga dapat terus dikembangkan.
konsep yang telah dimiliki (erosi dan Menurut Hassoubah (2007: 87),
pengangkutan air), berarti ia berpikir kritis adalah “berpikir secara
menerapkan prinsip yang telah beralasan dan reflektif dengan
dipelajarinya. Begitu pula apabila menekankan pembuatan keputusan
siswa menerapkan konsep yang telah tentang apa yang harus dipercayai
dipelajari dalam situasi baru. atau dilakukan”. Sutrisno (2007:
9) Mengajukan pertanyaan 1.19) menjelaskan bahwa di dalam
Pertanyaan yang diajukan dapat Ilmu Pengetahuan Alam terdapat tiga
meminta penjelasan, tentang apa, pertanyaan mendasar yaitu apa yang
mengapa, bagaimana, atau terjadi?, bagaimana itu terjadi?, dan
menanyakan latar belakang hipotesis. mengapa itu terjadi?. Jawaban dari
Pertanyaan yang meminta penjelasan pertanyaan-pertanyaan tersebut selain
tentang pembahasan ekosistem dapat membangun ilmu pengetahuan
menunjukkan bahwa siswa ingin alam yang sedang dipelajari juga
mengetahui dengan jelas tentang hal dapat merangsang kemampuan
itu. Pertanyaan tentang mengapa dan berpikir kritis siswa dalam
bagaimana keseimbangan ekosistem mempelajari suatu hal. Mukhlis
dapat dijaga menunjukkan si penanya (2015:20) mengatakan dalam hasil
berpikir. Pertanyaan tentang latar penelitiannya untuk meningkatkan
belakang hipotesis menunjukkan si kemampuan berpikir kritis siswa
penanya sudah memiliki gagasan atau Karakreistik LKS dengan penerapan
32 Jurnal Pemikiran dan Pengembangan SD, Volume 6, Nomor 1, April 2018 hlm 27-35

model pembelajaran 5E yang memuat Tabel 1 Keterampilan yaitu: keterampilan


langkah-langkah saintifik menggunakan alat dan bahan
No Indikator Aspek Nilai Kategori
(mengamati, menanya, mencoba, Pengamatan %
1 Mengunakan Memegang 74 sedang
menalar, menyimpulkan dan alat praktikum mikroskop
menyajikan) yaitu materi pengamatan dengan baik
dan benar
dengan tangan
kanan dan
memuat konteks permasalahan yang menyangga
dasarnya
dekat dengan kehidupan di sekitar menggunakan
tangan kiri
siswa, dan dirancang mengikuti Pengaturan 76,5 sedang
tahapan model 5E, komponen cahaya pada
mikroskop
petunjuk kerja siswa meliputi judul terang
Menggunakan 72 sedang
pengamatan, masalah pengamatan, pembesaran
tujuan, prosedur pengamatan yang mikroskop
secara berurutan
memuat alat dan bahan dan langkah dimulai dari
yang paling
kerja, bahan diskusi, dan kesimpulan. kecil
Penggunaan 83 Tinggi
pipet tetes
METODE PENELITIAN dengan dipencet
terlebih dahulu
Penelitian ini merupakan penelitian
kualitatif. Penelitian dilakukan di Menggunakan
alat secara
73,3 sedang

program studi pendidikan guru sekolah berurutan


Dapat 85 Tinggi
dasar (PGSD) STKIP Muhammadiyah membedakan
Bangka Belitung tahun 2017 dengan antara alat dan
bahan
subjek sebanyak 42 mahasiswa yang 2 Membuat Melakukan 72,4 Sedang
sayatan pada sayatan dengan
menempuh mata kuliah praktikum IPA biji dan benar
Bungan
menggunakan teknik random sampling. Hasil sayatan di
preparat terlihat
75 Sedang

Instrumen yang digunakan lembar jelas pada


mikroskop
observasi, LKS dan Wawancara. Rata-rata tiap indikator 76,4 Sedang
Observasi keterampilan proses sains
menggunakan analisis deskriptif. Melakukan percobaan dalam IPA
membutuhkan alat dan bahan. Berhasil
HASIL DAN PEMBAHASAN suatu percobaan atau eksperimen kerap
Berdasarkan hasil penelitian berupa data, kali tergantung dari kemampuan
keterampilan proses sains yang diamati memilih dan menggunakan alat secara
terdiri dari empat keterampilan yaitu : tepat. Pengalaman menggunakan alat
keterampilan menggunakan alat dan dan bahan merupakan pengalaman
bahan, keterampilan mengelompokkan konkrit yang dibutuhkan mahasiswa
atau klasifikasi, keterampilan untuk menerima gagasan-gasan baru.
mengamati, dan keterampilan Pada tabel 1 terlihat kemampuan
mengkomunikasikan (Rustaman, 2007). mahasiswa dalam menggunakan alat dan
Secara umum hasil penelitian bahan masih tergolong sedang,
menunjukkan tingkat keterampilan walaupun secara umum kemampuan
proses sains mahasiswa PGSD STKIP dalam membedakan alat dan bahan
Muhammadiyah Bangka Belitung sudah tergolong tinggi. Hal tersebut
tergolong tinggi. Hal ini diketahui disebabkan karena mereka belum
dengan menghitung persentase rata-rata terbiasa dalam menggunakan alat/bahan
tiap indikator pada pada masing-masing yang sedikit agak rumit dalam
keterampilan. Hasil dapat dilihat pada pemakaiannya seperti mikroskop dan
tabel 1 berikut. saat penyayatan suatu objek/specimen.
Sedangkan untuk pipet tetes bagi
33 Jurnal Pemikiran dan Pengembangan SD, Volume 6, Nomor 1, April 2018 hlm 27-35

n bunga
mahasiswa masih tergolong mudah. sempurna
Berdasarkan hasil wawancara mahasisa Mampu 79 Sedang
mengelompokka
tidak terbiasa karena hampir 60 persen n Bunga tidak
sempuna
dari 42 orang mahasiswa yang 2 Menyebutkan Menjelaskan 85 Tinggi
mengambil mata kuliah praktikum IPA bagian-bagian alasan
bunga dan biji pengolongan
tersebut dari ilmu sosial saat SMA, oleh yang diamati buah dan biji
dengan benar
karena itu mereka tidak terbiasa dalam Rata-rata tiap indikator 82,0 Tinggi
menyayat dan menggunakan mikoskop 6

bahkan banyak yang baru menggunakan


mikroskop saat praktikum IPA.
Tabel 2: Keterampilan mengamati/observasi Kemampuan
No Indikator Aspek Nilai% Kategori mengelompokkan/mengklasifikasikan
Pengamatan
1 Kemampuan Memilah bagian 88,5 Sangat merupakan hasil dari analisa sebuah
melihat Bunga secara Tinggi
bentuk objek detail praktikum IPA. Pada materi bagian-
n secara jelas Memilah bagian 83 Tinggi bagian Bunga dan biji mahasiwa PGSD
biji secara detail
Menemukan 78 Sedang dilatih untuk mengidentifikasi hasil
bakal buah
Menemukan 76 Sedang
pengamatannya dan kemudian
serbuk sari menganalis dan menjawab hasil
Rata-rata tiap Indikator 81,4 Tinggi
pertanyaan. Berdasarkan hasil pada tabel
Mengamati merupakan suatu 3 kemampuan mahasiswa PGSD sudah
keterampilan berpikir fundamental yang tergolong tinggi walaupun pada
menjadi dasar utama dari praktikum pengelompokkan Bunga masih
IPA. Mengamati merupakan suatu tergolong sedang sedangkan pada biji
kemampuan menggunakan semua indera tergolong tinggi. Hal ini disebabkan,
yang harus dimiliki oleh setiap orang. bagian-bagian bunga lebih kompleks dan
Dahar (2003: 71) mengatakan dalam banyak sehingga memerlukan
kegiatan ilmiah mengamati berart kecermatan dan kejelian saat akan
memilih fakta-fakta yang relevan dengan mengelompokkan.
tugas tertentu dari hal-hal yang diamati, Tabel 4 : Keterampilan berkomunikasi
No Indikator Aspek Nilai Kategori
atau memilih fakta-fakta untuk Pengamatan %
menafsirkan peristiwa tertentu. Dengan 1 Mengambar menuliskan 73,5 Sedang
hasil hasil
membandingkan hal-hal yang diamati, pengamatan pengamatan
secara jelas dalam bentuk
berkembang kemampuan untuk mencari gambar secara
persamaan dan perbedaan. Kemampuan jelas (warna,
bagian, dan
membandingkan mahasiswa PGSD keterangan
gambar)
STKIP MBB rata-rata berkategori 2 Menjelaskan menyebutkan 80 Tinggi
tinggi, dengan praktikum IPA mereka hasil
pengamatan
dan
menjelaskan
dituntut untuk memiliki ketelitian dan hasil
pengamatan
konsentrasi saat pengerjaan, hal ini pada soal di
LKS
terlihat dari hasil memilah Bunga dan 3 Menyusun dan menuliskan 86,6 Sangat
biji yang tergolong sangat tinggi. menyampaikan judul pada Tinggi
laporan laporan
Tabel 3: keterampilan mengelompokkan/ secacra praktikum
klasifikasi sistematis dan
N Indikator Aspek Nilai Kategor jelas merumuskan 87 Sangat
o Pengamatan % i tujuan Tingi
1 Mengelompokka Mampu 83,4 Tinggi
n bunga dan biji mengelompokka
secara benar n biji dikotil
Mampu 84 Tinggi menuliskan alat 87 Sangat
mengelompokka dan bahan Tinggi
n biji monokotil
Mampu 78,9 Sedang
mengelompokka
34 Jurnal Pemikiran dan Pengembangan SD, Volume 6, Nomor 1, April 2018 hlm 27-35

menuliskan 78 Sedang
hasil
analisis dapat disimpulakan bahwa
pengamatan keterampilan proses sains mahasiswa
dalam bentuk
gambar prodi PGSD pada keterampilan proses
menggunakan
kata kerja pasif
78,9 Sedang sains tergolong tinggi. Dari hasil
wawancara kesulitan mahasiswa PGSD
pada keterampilan proses sains saat
menjelaskan
hasil
86,7 Sangat
Tinggi
praktikum IPA yaitu latar belakang
pengamatan bidang ilmu Sosial saat masih di Sekolah
Menengah Atas sehingga tidak terbiasa
menarik
kesimpulan
88 Sangat
Tinggi
dalam keterampilan Proses Sains
terutama keterampilan Proses Sains
penggunaan alat dan bahan dan
Rata-rata tiap indikator 82,8 Tinggi keterampilan mengkomunikasikan.
Mengkomunikasikan pada praktikum
DAFTAR PUSTAKA
IPA merupakan salah satu cara untuk
melaporkan hasil-hasil percobaan secara
Dahar., Ratna Wilis. 2003. Aneka
sistematis dan jelas baik dalam bentuk
Wacana Pendidikan IPA.
tabel, grafik maupun diagram. Semua
Bandung: UPI
kegiatan ini perlu dikembangkan
Dimyati dan Mujdiono. 2002. Belajar
terutama kepada calon guru SD dalam
dan Pembelajaran. Jakarta:
mendidik agar menghasilkan calon-
Rineka Cipta.
calon ilmuan pada masa yang akan
Donna M. Wolfinger. (1994). Science
datang. Berdasarkan hasil pada tabel 4
and Mathematics In Early
tersebut kemampuan dalam menyusun
Childhood Education. New York:
dan membuat laporan pada LKS yang
Harper Collins College Publisher
sudah disediakan tergolong tinggi
Hassoubah, Z. I. 2007. Mengasah
bahkan pada beberapa komponen
Pikiran Kreatif dan Kritis:
tergolong tinggi walaupun pada
Disertai Ilustrasi dan Latihan.
kemampuan mengambar hasil
Terjemahan Bambang Suryadi.
pengamatan masih tergolong sedang.
Developing Creative & Critical
Hal ini ternyata tidak dipengaruhi oleh
Thinking Skills: A Handbook for
latar belakang pendidikan semasa
Students. 2002. Bandung: Nuansa.
Sekolah Menengah Atas. Selain itu
mahasiswa sudah terlatih membuat tugas
Juhji.2016. Peningkatan keterampilan
dalam bentuk laporan atau makalah.
Proses Saisn Siswa melalui
pendekatan inkuiri terbimbing.
KESIMPULAN
JPPI, Vol. 2 No.1, Juni 2016, Hal
58-70 e-ISSN 2477-2038
Keterampilan menggunakan alat dan
bahan dengan nilai rata-rata 76,4
Mukhlis, Muh.Nasir.,dkk.2015.
kategori sedang, keterampilan
Pengembangan Perangkat
mengamati dan mengobservasi dengan
Pembelajaran Model 5E untuk
nilai rata-rata 81,4 kategori tinggi,
Meningkatkan Kemampuan
kemampuan mengelompokkan atau
Berpikir Kritis Siswa. E-Journal
klasifikasi dengan nilai rata-rata 82,1
Penelitian Pendidikan IPA e-
kategori kategori tinggi dan kemampuan
ISSN: 2407-795x Vol I, No, 2 July
mengkomunikasikan dengan nilai rata-
2015.
rata 82,8 kategori tinggi Dari hasil
35 Jurnal Pemikiran dan Pengembangan SD, Volume 6, Nomor 1, April 2018 hlm 27-35

Wilujeng, Insih. 2012. Redesain


Rustaman, Y. Nuryani. 2005. Strategi kurikulum s1 pendidikan IPA
Belajar Mengajar Biologi. menuju Standards for secondary
Malang: UN PRESS. science teacher preparation.
Rustaman, Nuryani Y. 2007. Prosiding Seminar Nasional ISPI,
Keterampilan Proses Sains. 2012. academia.edu
Bandung: Sekolah Pasca Sarjana
UPI
(online)(http://www.keterampilan
proses_sains.upi.com) Diakses 25
Desember 2017)

Sutrisno, Leo, dkk. 2007. Pembelajaran


IPA SD. Konsorsium PJJ
Departemen Pendidikan Nasional:
Jakarta.

Usman Samatowa (2006). Bagaimana


Membelajarkan IPA di Sekolah
Dasar. Jakarta:Depdiknas Dikjen
Pendidikan Tinggi Direktorat
Ketenagaan .

You might also like