Hubungan Kejadian Plasenta Previa Dengan Riwayat Kehamilan Sebelumnya

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 6

eISSN 2337-5949 e-CliniC.

2020;8(1):46-51
Terakreditasi Nasional: SK Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan DOI: https://doi.org/10.35790/ecl.8.1.2020.27095
KemenRistekdikti RI No. 28/E/KPT/2019 Available from: https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/eclinic

Hubungan Kejadian Plasenta Previa dengan Riwayat Kehamilan


Sebelumnya

Widia R. Husain,1 Freddy Wagey,2 Eddy Suparman2

1
Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
2
Bagian Kebidanan dan Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi
Manado
Email: widiarhusain@yahoo.com

Abstract: To date, the main cause of maternal mortality rate is bleeding. Placenta previa is
one of the causes of bleeding in pregnant women. This study was aimed to obtain the
relationship between the occurence of placenta previa and pregnancy history among patients at
RS Bhayangkara Manado, RSU GMIM Pancaran Kasih Manado, Prof. Dr. R. D. Kandou
Hospital Manado. This was a descriptive and retrospective study with a cross sectional design.
Subjects were pregnant women or women who laboured from January 2017 to December 2018
that had placenta previa. There were 72 cases as subjects, obtained by using non random
sampling. The results showed that placenta previa were most common among subjects aged
≥35 tahun as many as 30 subjects (41.7%), multiparity as many as 39 subjects (54.2%), no
history of sectio caesarea as many 39 subjects (54.2%), and no history of curetage as many as
66 subjects (91.7%). In conclusion, there were relationships between the occurence of placenta
previa and age ≥35 years as well as multiparity, albeit, there were no relationships between the
occurence of placenta previa and sectio caesaria as well as curetage history.
Keywords: placenta previa, age, parity, histories of sectio caesarea and curetage

Abstrak: Penyebab angka kematian ibu (AKI) yang utama ialah perdarahan. Plasenta previa
merupakan salah satu penyebab perdarahan yang tersering terjadi pada ibu hamil. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kejadian plasenta previa dengan riwayat kehamilan
sebelumnya di RS Bhayangkara Manado, RSU GMIM Pancaran Kasih Manado dan RSUP
Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Jenis penelitian ialah deskriptif retrospektif dengan desain
potong lintang. Subyek penelitian ialah ibu hamil atau bersalin yang mengalami plasenta
previa pada periode Januari 2017-Desember 2018 yang berjumlah 72 kasus, diperoleh dengan
metode non random sampling. Hasil penelitian menunjukkan kejadian plasenta previa
terbanyak pada usia ibu >35 tahun yaitu 30 orang (41,7%), paritas multipara yaitu 39 orang
(54,2%), tidak ada riwayat seksio sesarea yaitu 39 orang (54,2%), dan tidak ada riwayat
kuretase yaitu 66 orang (91,7%). Simpulan penelitian ini ialah terdapat hubungan kejadian
plasenta previa dengan usia ibu dan multiparitas namun tidak terdapat hubungan dengan
riwayat seksio sesarea dan riwayat kuretase.
Kata kunci: plasenta previa, umur ibu, paritas, riwayat seksio sesaria dan riwayat kuretase

PENDAHULUAN 303.000 wanita meninggal selama dan


Berdasarkan data dari World Health setelah kehamilan dan persalinan.1
Organization (WHO) angka kematian ibu Di Indonesia, menurut Survei Demo-
sangat tinggi. Sekitar 830 wanita mening- grafi dan Kesehatan Indonesia (SDKI)
gal karena komplikasi kehamilan atau tahun 2012, angka kematian ibu di
persalinan diseluruh dunia setiap harinya. Indonesia masih tinggi sebesar 359 per
Diperkirakan pada tahun 2015 sekitar 100.000 kelahiran hidup. Berdasarkan data

46
Husain, Wagey, Suparman: Hubungan kejadian plasenta previa ... 47

dari tahun 2010-2013 penyebab kematian Ditemukan 80% dari kasus plasenta
terbesar kematian ibu ialah perdarahan.2 previa terjadi pada wanita yang multiparitas
Kematian ibu di Indonesia umumnya dise- dan risikonya meningkat pada ibu hamil
babkan oleh perdarahan, eklampsi, kompli- yang berusia >35 tahun. Usia kecil dari 20
kasi aborsi, partus macet dan sepsis. tahun juga dinilai berisiko karena hipo-
Perdarahan yang bertanggung jawab atas plasia endometrium. Hal ini juga disebab-
28% kematian ibu sering tidak dapat kan endometrium belum siap menerima
diperkirakan.3 hasil konsepsi yang berdampak pada
Perdarahan sebagai penyebab kematian gangguan vascular dan selanjutnya terjadi
ibu terdiri atas perdarahan antepartum dan plasenta previa.9-11
perdarahan postpartum. Perdarahan ante- Berdasarkan latar belakang yang telah
partum merupakan kasus gawat darurat diuraikan, maka penulis tertarik untuk
yang kejadiannya berkisar 3% dari semua mengetahui sejauh mana hubungan antara
persalinan. Penyebabnya antara lain plasen- plasenta previa dengan riwayat kehamilan
ta previa, solusio plasenta, dan vasa previa.4 sebelumnya seperti usia, paritas, riwayat
Pada tahun 2011 di RSUP Prof Dr. R. seksio sesarea, dan riwayat kuretase pada
D. Kandou Manado, dari 4155 kasus, kehamilan sebelumnya.
terdapat dua penyebab utama perdarahan
obstetrik yaitu 60 kasus (1,44%) perdarah- METODE PENELITIAN
an antepartum dan 36 kasus (0,86%) Penelitian ini dilakukan di Bagian
perdarahan postpartum sedangkan penye- Obstetri dan Ginekologi di RSUP Prof. Dr.
bab utama perdarahan antepartum ialah R. D. Kandou Manado, RS Bhayangkara
plasenta previa pada 59 kasus (98,3%) dan Manado, dan RSU GMIM Pancaran Kasih
retensio plasenta pada 10 kasus (27,8%). Manado pada bulan September 2019-
Oleh karena itu, kemungkinan terjadinya November 2019. Jenis penelitian ini ialah
plasenta previa pada perdarahan ante- deskriptif retrospektif dengan desain
partum harus dipikirkan terlebih dahulu.5 potong lintang.
Menurut data dari Kemenkes RI 2007, Populasi penelitian ini ialah semua ibu
prevalensi plasenta previa di Indonesia hamil atau bersalin di RSUP Prof. Dr. R. D.
pada tahun 2005 ialah 2,77% dan 0,85% di Kandou Manado, RS Bhayangkara Manado
antaranya meninggal.6 dan RSU GMIM Pancaran Kasih Manado
Plasenta previa adalah komplikasi terhitung bulan Januari 2017 sampai
kehamilan dimana plasenta terletak di Desember 2018 yang tercatan di rekam
bagian bawah rahim, sebagian atau seluruh- medis yaitu sebesar 8.328.
nya menutupi leher rahim. Hal ini menye- Teknik pengambilan sampel dalam
babkan perdarahan vagina tanpa rasa sakit penelitian ini dengan menggunakan teknik
dan beberapa mengarah ke perdarahan yang non random sampling atau purposive
mungkin cukup besar untuk mengancam sampling. Sampel penelitian ini ialah
kehidupan ibu dan janin yang mengarahkan semua anggota populasi yang memenuhi
ke persalinan segera, baik secara elektif kriteria inklusi diambil sebagai subjek
atau darurat.7 penelitian. Kriteria inklusi yaitu ibu yang
Plasenta previa disebabkan oleh im- melakukan persalinan dan didiagnosis
plantasi blastokista yang terletak rendah plasenta previa, serta tercatat pada rekam
dalam rongga rahim. Faktor-faktor yang medik rumah sakit tempat dilakukannya
memengaruhi terjadinya plasenta previa penelitian sebanyak 72 orang.
ialah meningkatnya paritas ibu, mening- Variabel dalam penelitian ini terdiri
katnya usia ibu, kehamilan ganda, tindakan dari plasenta previa, usia ibu, jumlah
kuratase, riwayat seksio sesarea sebelum- paritas, riwayat seksio sesarea, dan riwayat
nya, adanya bekas luka pada rahim dan kuretase.
miomektomi atau endometritis, riwayat Penelitian ini telah mendapat persetu-
plasenta previa, dan kebiasaan merokok.8 juan dari Komisi Etik Penelitian Kesehatan
48 e-CliniC, Volume 8, Nomor 1, Januari-Juni 2020, hlm. 46-51

RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado, (91,7%) tidak mempunyai riwayat kuretase.
dengan nomor keterangan layak etik yaitu
No. 047/EC/KEPK-KANDOU/X/2019. Tabel 2. Distribusi subyek penelitian berdasar-
kan paritas
HASIL PENELITIAN Paritas N %
Analisis uniavariat pada penelitian ini Nulipara 5 6,9
bertujuan untuk mengetahui distribusi Primipara 28 38,9
frekuensi variabel yang diteliti, baik Multipara 39 54,2
variabel dependen maupun independen. Jumlah 72 100 %
Pada penelitian ini didapatkan bahwa dari
72 kasus plasenta previa, frekuensi terba- Tabel 3. Distribusi subyek penelitian berdasar-
nyak pada usia ≥35 tahun (52,8%). Berda- kan riwayat seksio sesarea (SC)
sarkan paritas, frekuensi terbanyak pada Riwayat SC N %
wanita dengan multipara yaitu 39 kasus Ya 33 45,8
(54,2%). Berdasarkan riwayat seksio sesa- Tidak 39 54,2
ria, frekuensi terbanyak ialah ibu yang Jumlah 72 100
tidak ditemukan riwayat seksio sesarea
yaitu 39 kasus (54,2%). Berdasarkan riwa- Tabel 4. Distribusi subyek penelitian berdasar-
yat kuretase, frekuensi terbanyak ialah ibu kan riwayat kuretase
yang tidak ditemukan riwayat kuretase
yaitu 66 kasus (91,7%). Riwayat N %
kuretase
Tabel 1 memperlihatkan dari 72 sub-
Ya 6 8,3
yek yang mengalami plasenta previa, usia Tidak 66 91,7
terbanyak mengalami kejadian plasenta Jumlah 72 100
previa ialah ≥35 tahun pada 38 orang
(52,8). BAHASAN
Keseluruhan dari jumlah ibu hamil
Tabel 1. Distribusi subyek penelitian
yang mengalami plasenta previa dengan
berdasarkan usia
usia risiko tinggi lebih besar dibandingkan
Usia (tahun) N % ibu yang mengalami plasenta previa dengan
20-24 10 13,9 usia risiko rendah. Hal ini disebabkan
25-29 15 20,8 karena pada usia <20 tahun organ repro-
30-34 9 12,5 duksi wanita belum siap untuk menerima
≥35 38 52,8 kehamilan, demikian juga dengan jaringan
Jumlah 72 100 endometriumnya, sedangkan pada usia >35
tahun ibu hamil berisiko mengalami plasen-
Tabel 2 memperlihatkan dari 72 sub- ta previa dikarenakan adanya penurunan
yek yang mengalami plasenta previa, fungsi fisiologis dan reproduksi secara
paritas terbanyak mengalami kejadian umum. Lebih besarnya jumlah ibu hamil
plasenta previa ialah multipara pada 39 yang mengalami plasenta previa pada usia
orang (54,2%). risiko tinggi dibandingkan dengan usia
Tabel 3 memperlihatkan bahwa dari 72 risiko rendah menandakan bahwa terdapat
subyek yang mengalami plasenta previa hubungan antara usia dengan kejadian
terdapat 33 subyek (45,8%) dengan riwayat plasenta previa.12,13
seksio sesarea (SC) dan 39 subyek (54,2%) Hasil penelitian ini sejalan dengan
tidak mempunyai riwayat SC. pernyataan Manuaba10 yang menyebutkan
Tabel 4 memperlihatkan bahwa dari bahwa ibu yang berisiko mengalami pla-
jumlah 72 subyek yang mengalami plasenta senta previa merupakan ibu dengan usia
previa terdapat 6 subyek (8,3%) dengan diatas 35 tahun karena terjadinya penu-
riwayat kuretase dan mayoritas 66 subyek runan kualitas pertumbuhan dinding endo-
Husain, Wagey, Suparman: Hubungan kejadian plasenta previa ... 49

metrium akibat sklerosis pembuluh darah orang ibu primipara sebanyak 2 orang
arteri kecil dan arteriol miometrium yang (10%) mengalami plasenta previa, sedang-
menyebabkan aliran darah ke edometrium kan ibu multipara mengalami plasenta
tidak merata sehingga endometrium menja- previa sebanyak 30 orang (25,3%) dari 76
di kurang subur dan menyebabkan implan- orang mengalami plasenta previa.
tasi terjadi pada segmen bawah rahim. Penelitian ini juga sejalan dengan
Demikian pula dengan ibu yang usianya penelitian yang dilakukan oleh Hartuti15 di
lebih muda dengan pertumbuhan dinding RSUD Syech Yusuf Gowa yang menun-
endometrium yang belum sempurna. jukkan hasil analisis chi-square dengan
Hasil penelitian ini sejalan dengan nilai p=0,008 (<α=0,05) yang berarti
penelitian yang dilakukan oleh Metti14 di terdapat hubungan antara paritas dengan
RSUP Dr. Hi. Abdul Moeloek Provinsi kejadian plasenta previa. Selain itu,
Lampung, yang melaporkan bahwa dari 96 penelitian yang dilakukan oleh Junita16 di
orang yang dijadikan sampel dominan usia RSUD Rokan Hulu 2 mengenai hubungan
dengan risiko tinggi (<20 atau >35 tahun) paritas ibu dengan plasenta previa setelah
dapat mengalami plasenta previa dengan dilakukan analisis uji chi-square memper-
nilai p=0,018 (<α=0,05) sehingga dapat oleh nilai p=0,0001 (<α=0,05) yang me-
disimpulkan bahwa terdapat hubungan nunjukkan terdapat hubungan bermakna
atara usia dengan kejadian plasenta previa. antara paritas dengan kejadian plasenta
Hasil penelitian ini juga selaras dengan previa.
penelitian yang dilakukan oleh Hartuti15 di Riwayat seksio sesarea pada ibu di
RSUD Syech Yusuf Gowa yang menun- kehamilan sebelumnya bukan menjadi hal
jukkan hasil analisis chi-square dengan yang mutlak sebagai penyebab terjadinya
nilai p=0,015 (<α=0,05) yang berarti terda- plasenta previa di kehamilan berikutnya.
pat hubungan antara usia dengan kejadian Terdapat faktor lain yang dapat menyebab-
plasenta previa. kan plasenta previa seperti usia ibu yang
Pada ibu dengan risiko tinggi atau sudah lanjut, multiparitas, gemeli, hipo-
multipara, makin tinggi paritas ibu maka plasia endometrium, endometrium cacat,
semakin menurun kualitas endometrium. bekas aborsi, dan riwayat plasenta previa
Hal ini diakibatkan oleh vaskularisasi yang sebelumnya. Dengan demikian dapat dika-
berkurang ataupun perubahan atrofi pada takan tidak terdapat hubungan bermakna
desidua akibat persalinan yang lampau. dari kejadian plasenta previa dengan
Implantasi plasenta yang berulang pada riwayat seksio sesarea pada kehamilan
daerah fundus dapat menyebabkan terjadi- sebelumnya.
nya plasenta previa karena aliran darah ke Mochtar11 menyatakan bila melahirkan
plasenta tidak cukup dan memperluas per- janin dengan sayatan pada dinding uterus,
mukaannya untuk mencari bagian dengan sayatan inilah yang dapat mengakibatkan
pasokan darah yang banyak untuk meme- parut di dalam rahim sehingga mening-
nuhi kebutuhan nutrisi dan oksigen begi katkan kemungkinan terjadinya plasenta
janin yaitu bagian segmen bawah uterus previa. Cunningham et al17 juga menyata-
dan menutupi jalan lahir. Lebih besarnya kan kejadian plasenta previa akan mening-
jumlah kejadian plasenta previa pada ibu kat pada wanita yang sudah dilakukan 2
dengan paritas tinggi atau multipara diban- kali atau lebih seksio sesarea. Penyebab
dingkan ibu dengan paritas rendah atau terjadinya plasenta previa belum diketahui
primipara menandakan adanya hubungan secara pasti, namun kerusakan endo-
antara paritas dengan kejadian plasenta metrium pada persalinan sebelumnya dan
previa.16 gangguan vaskularisasi desidua dianggap
Hasil penelitian ini sejalan dengan sebagai mekanisme yang mungkin menjadi
penelitian yang telah dilakukan Metti14 di faktor penyebab terjadinya plasenta previa.
RSUP Dr. Hi. Abdul Moeloek Provinsi Faktor kuatnya perlekatan plasenta dise-
Lampung yang menunjukkan hasil dari 20 babkan oleh adanya luka parut ada uterus
50 e-CliniC, Volume 8, Nomor 1, Januari-Juni 2020, hlm. 46-51

akibat persalinan secara seksio sesarea, serta mensosialisasikan kepada masyarakat


sering plasenta tertanam pada jaringan mengenai pengenalan dini plasenta pevia.
uterus dan desidua melapisi jaringan ini Bagi peneliti selanjutnya agar mencari
Jika jaringan parut bekas seksio sesarea faktor-faktor lain yang dapat memengaruhi
mengakibatkan implantasi plasenta menjadi kejadian plasenta previa seperti tingkat
rendah pada ostium uteri internum maka pendidikan, tingkat sosial ekonomi, status
hal ini akan meningkatkan risiko plasenta nutrisi, riwayat plasenta previa, sehingga
previa. Riwayat persalinan seksio sesarea dapat diketahui faktor mana yang dominan
akan meningkatkan risiko terjadinya pla- hubungannya dengan kejadian plasenta
senta previa yaitu 3,9% lebih tinggi bila previa.
dibandingkan dengan angka 1,9% untuk
keseluruhan kejadian obstetrik.10 Konflik Kepentingan
Riwayat kuretase tidak mutlak berpe- Penulis menyatakan tidak terdapat konflik
ngaruh dengan kejadian plasenta previa. kepentingan dalam studi ini.
Hal ini juga dapat dipengaruhi oleh sebab
lainnya yaitu usia, paritas, riwayat seksio DAFTAR PUSTAKA
sesarea, dan riwayat plasenta previa sebe- 1. Alkema L, Chou D, Hogan D, Zhang S, Moller
lumnya sehingga pada hasil penelitian ini A-B, Gemmill A, et al. Global,
tidak ditemukan hubungan plasenta previa regional, and national levels and trends
dengan riwayat kuretase. in maternal mortality between 1990 and
Penelitian ini juga sejalan dengan 2015, with scenario-based projections
to 2030: a systematic analysis by the
penelitian yang telah dilakukan di Fakultas
UN Maternal Mortality Estimation
Kedokteran, Rumah Sakit King Chulalong- Inter-Agency Group. Lancet. 2016;
korn Memorial, Universitas Chulalongkorn 387(10017):462–74.
yang melaporkan bahwa riwayat operasi 2. Departemen Kesehatan RI. Pusat Data dan
uterus sebelumnya ditemukan pada kelom- Informasi Profil Kementerian Kese-
pok plasenta previa lebih banyak daripada hatan Indonesia 2014. Jakarta Selatan:
kelompok kontrol tetapi pada uji statistik Departemen Kesehatan RI, 2014.
tidak ditemukan perbedaan bermakna. 3. Saifudin AB. Kematian ibu di Indonesia
Riwayat seksio sesaria (18,9% vs 16,5%, Dapatkah kita mencapai target MDGs
p=0,6), riwayat miomektomi sebelumnya 2015. MOGI. 2006;30:3-7.
(1,5% vs 0%, p=0,1), serta dilatasi dan 4. Wardana GA, Karkata MK. Faktor resiko
plasenta previa. CDK. 2007;34:229-32.
kuretase sebelumnya (17,5% vs 11,2%,
5. Londok THM, Lengkong RA, Suparman E.
p=0,1). Odds ratio dari seksio sesarea Karakteristik perdarahan antepartum
sebelumnya dan dilatasi serta kuretase dan perdarahan postpartum. eBio-
sebelumnya untuk plasenta previa ialah medik. 2013;1(1):614-20.
masing-masing 1,2 (95% CI 0,7 - 1,9) dan 6. Kemenkes RI. Profil Kesehatan Indo-nesia
1,7 (95% CI 0,9 - 2,9), masing-masing.18 2005. Jakarta: Departemen Kesehatan
RI, 2007.
SIMPULAN 7. Adigun TA, Eyelade O. Choice of anaesthetic
Terdapat hubungan antara kejadian technique for delivery of pregnancy
plasenta previa dengan riwayat kehamilan complicated by placenta previa in
sebelumnya yaitu usia ibu dan paritas, Ibadan. OMICS Publishing Group,
2012. DOI: 10.4172/2155-6148.1000
sedangkan riwayat seksiso sesarea dan
205
kuretase tidak memiliki hubungan dengan 8. Giordano R, Cacciatore A, Ciginini P, Vigna
kejadian plasenta previa. R, Romano M. Antepartum haemor-
Bagi profesi bidang kesehatan perlu rhage. Journal of Prenatal Medicine.
meningkatkan upaya preventif dengan 2010;4(1):12-6.
deteksi dini saat pemeriksaan kehamilan 9. Dutta DC. Textbook of Obstetrics Including
sehingga dapat mengidentifikasi tanda- Perinatalogy and Contraception. New
tanda kelainan pada ibu hamil dan bersalin Delhi: Jaypee The Health Sciences
Husain, Wagey, Suparman: Hubungan kejadian plasenta previa ... 51

Pubhlisher, 2015. 15. Hartuti N. Hubungan paritas dan umur


10. Manuaba IAC. Ilmu Kebidanan, Penyakit terhadap kejadian plasenta previa di
Kandungan dan KB. Jakarta: EGC, RSUD Syech Yusuf Gowa tahun 2018.
2012. Jurnal Kesehatan Delima Pelamonia.
11. Mochtar R. Sinopsis Obstetric Fisiologi dan 2018;II(I):24-32.
Patologi jilid 1. Jakarta: EGC, 2012. 16. Junita E. Hubungan umur dan paritas dengan
12. Boyle M. Kedaruratan dalam Persalinan: kejadian plasenta previa di RSUD
Buku Saku Bidan. Jakarta: EGC, 2008. Rokan Hulu tahun 2012. Jurnal
13. Rambei I. Gambaran faktor resiko pada kasus Maternity and Neonatal. 2013;
plasenta previa di RSUP Dr.M. Djamil 1(3):122-132.
Padang periode Januari 2005-Desember 17. Cunningham FG, Leveno KJ,.Bloom SL,
2006 [Tesis]. Padang: Universitas Dashe JS,, Hoffman BL, Casey BM,
Andalas; 2008. et al. Williams Obstetrics (23rd ed).
14. Metti D. Hubungan umur dan paritas dengan McGraw-Hill Education, 2014; p. 801.
kejadian plasenta previa pada ibu 18. Suknikhom W, Tannirandom Y. Previous
bersalin. Jurnal Keperawatan. 2016; uterine operation and placenta previa. J
12(1):112-6. Med Assoc Thai. 2011;94(3):272-7.

You might also like