Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 6

PERAN GEL LIDAH BUAYA DALAM MENGURANGI XEROSIS

Fatimah Khoirini

Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Bengkulu, Jurusan Keperawatan,


Jalan Indragiri Nomor 03 Padang Harapan Kota Bengkulu
jmkbengkulu@gmail.com

Abstract : The management of patients with Chronic Renal Failure (CRF) is the
immediate treatment of the infection to prevent infection to the patient's kidney due to
decreased immunity. CRF patients almost all have dermatological disorders, including
xerosis. Pharmacological treatment causes a lot of side effects. One natural ingredient is
aloe vera. Aloe vera as a moisturizer, antibiotics and as well itching. This study aims to
analyze the effectiveness of aloe vera gel as a material alternative to nursing
implementations in xerosis CRF patients in Semarang hospitals. This type of research is
experiment with using pretest posttest control group design, selection sampling with
random sampling taking random table. The number of respondents 36 people, that are 18
people giving the control group a placebo gel skin lotion 2 times daily after bath for 3
days and 18 people experimental group with the administration of aloe gel 2 times daily
after bath for 3 days. Observations using Akhyani modifications observation sheet.
Xerosis difference in the two groups were analyzed by paired samples T-test, while the
relationship with the respondent characteristics xerosis is analyzed by independent
sample T-test and corelations. Statistical test results showed no significant difference
xerosis before and after administration of aloe vera gel with xerosis value (p =
0.000).The implication of this study is the Aloe vera gel can be considered to be
alternatives to nursing implementations xerosis patients with CRF.
Keywords : Aloe vera gel, xerosis

Abstrak: Penatalaksanaan pasien Gagal Ginjal Kronik (GGK) yaitu pengobatan segera
terhadap infeksi untuk mencegah infeksi sampai ke ginjal karena pasien mengalami
penurunan imunitas. Pasien GGK hampir semua memiliki gangguan dermatologis,
diantaranya xerosis. Penanganan farmakologis banyak menimbulkan efek samping, untuk
menghindari hal tersebut maka digunakan salah satu bahan alami yaitu lidah buaya. Lidah
buaya digunakan sebagai pelembab, antibiotik dan mengatasi rasa gatal. Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisa efektifitas gel lidah buaya sebagai bahan alternatif tindakan
keperawatan pada xerosis penderita GGK. Jenis penelitian ini adalah Eksperimen
menggunakan pre test post test control group design, tehnik pengambilan sampel dengan
random sampling. Jumlah responden 36 orang yaitu : 18 orang kelompok kontrol
pemberian lotion kulit gel placebo 2 kali sehari setelah mandi selama 3 hari dan 18 orang
kelompok eksperimen dengan pemberian gel lidah buaya 2 kali sehari setelah mandi
selama 3 hari. Observasi menggunakan lembar observasi modifikasi Akhyani. Dianalisis
dengan uji paired sample T-test. Hasil Uji statistik menunjukkan ada perbedaan bermakna
xerosis sebelum dan sesudah pemberian gel lidah buaya dengan nilai xerosis (p = 0.000).
Implikasi dari penelitian ini adalah Gel lidah buaya bisa dipertimbangkan menjadi bahan
alternatif tindakan keperawatan pada xerosis penderita GGK.
Kata kunci : Gel lidah buaya, Xerosis

Pasien dengan penyakit ginjal stadium lanjut kasar terjadi pada 50-70% pasien dialisa.
hampir semua memiliki minimal satu gang- Xerosis dimanifestasikan dengan sedikitnya
guan dermatologis (Linde, 2007). Manifes- turgor kulit, kulit kering, pecah-pecah khu-
tasi kulit paling umum timbul pada penyakit susnya permukaan ekstremitas. Kondisi ini
ginjal stadium lanjut diantaranya xerosis. dapat membuat sangat tidak nyaman karena
Xerosis yaitu gambaran kulit kering atau menyebabkan bertambahnya celah di kulit,

72
Fatimah,K Peran Gel Lidah Buaya Dalam Mengurangi … 73

ulcer, iritasi, dermatitis kontak ataupun pengurang nyeri dan peradangan. Lidah
alergi. Hal ini juga predisposisi terhadap buaya juga dapat digunakan sebagai anti-
infeksi karena membahayakan pertahanan septik dan antibiotik (Rajeswari, 2012).
kulit normal. Tertundanya penyembuhan lu- Lidah buaya ini menghasilkan 6 agent
ka pada pasien penyakit ginjal stadium lan- antiseptik seperti lupeol, salicylic acid, urea
jut ini meningkatkan risiko infeksi (Linde, nitrogen, cinnamonic acid, phenol dan
2007). Salah satu penatalaksanaan pasien sulphur. Semua subtansi ini tergolong anti-
Gagal Ginjal Kronik (GGK) yaitu pengo- septik karena dapat membunuh kuman atau
batan segera terhadap infeksi untuk mence- mengontrol pembentukan bakteri jamur dan
gah infeksi sampai keginjal karena pada virus (Rajeswari, 2012). Lidah buaya meng-
penderita GGK terjadi penurunan imunitas hambat migrasi sel PMN (neutrophil) ke
(Stahle dalam Halim, 2012). jaringan vena yang meradang, sehingga
Xerosis disebabkan berkurangnya ke- proses inflamasi vena dihambat. Kandungan
lembaban akibat hilangnya lipid dan faktor asam amino, glikoprotein dan aloe emodin
pelembab alami di stratum corneum. Xerosis dalam lidah buaya mempercepat perkem-
ditandai dengan gejala kekeringan pada bangan sel-sel baru dalam proses regenerasi
permukaan kulit yang menjadi bersisik, epitel pembuluh darah (Rajin, 2008).
keras dan rasa tidak nyaman (Draelos Gel lidah buaya dapat melembabkan
dalam Pray, 2006). Kondisi yang berkelan- kulit karena mengandung air yang banyak
jutan akan menyebabkan permukaan kulit (West, 2003). Gel lidah buaya mempunyai
retak dan pecah-pecah yang berakibat kadar air tinggi yaitu 94,83% (Ramadhia,
timbulnya iritasi dan inflamasi. Xerosis 2012). Penelitian oleh Schulz mengatakan
dapat menimbulkan masalah yang cukup gel lidah buaya mengandung air 99% dan
serius bila tidak ditangani sejak dini. Jika yang lainnya glucomanans, asam amino, li-
kedalaman pecahan tersebut cukup dalam pid, sterol dan vitamin (Schulz, 2014).
hingga lapisan dermis akan menimbulkan Mucopolysakarida membantu dalam meng-
perdarahan yang memicu infeksi oleh jamur ikat kelembaban kulit. Lidah buaya men-
dan bakteri (Bauman dalam Pray, 2006). stimulasi fibroblast yang menghasilkan
Banyak penelitian menyebutkan daun kolagen dan serat elastis yang membuat kulit
lidah buaya dapat sebagai anti inflamasi, lebih elastis dan mengurangi kerutan.
anti jamur, anti bakteri dan regenerasi sel Asam amino di dalam lidah buaya juga
(Furnawanthi, 2002). Telah diteliti oleh Atik mengurangi kulit yang kasar dan zink
(2007) tanaman lidah buaya dapat diguna- bertindak sebagai astringent untuk memper-
kan untuk perawatan luka, penelitian oleh erat pori-pori kulit juga mempunyai efek
Wijaya (2013) lidah buaya dapat digunakan anti jerawat (West, 2003).
untuk luka bakar, penelitian oleh Tjahayani Lidah buaya mengandung zat aktif
(2007) lidah buaya dapat digunakan pada lignin yang mempunyai kemampuan penye-
luka rongga mulut. Serta penelitian Rajin rapan tinggi sehingga memudahkan peresap-
(2008) didapatkan bahwa pemberian kom- an gel ke dalam kulit atau mukosa (Furna-
pres lidah buaya dapat menurunkan tingkat wanthi, 2002). Menurut Kumar biasanya li-
phlebitis pada 8 jam ketiga setelah pembe- dah buaya digunakan sebagai pelembab,
rian kompres. Penelitian eksperimenal penelitian menunjukkan lidah buaya efektif
laboratoris oleh Hidayah (2006) menyim- mengurangi kekeringan pada kulit, member-
pulkan penggunaan gel aloe vera tidak tok- sihkan jerawat, alergi pada kulit, noda
sik terhadap sel fibroblast sehingga aman kehitaman dan kulit yang berwarna tidak
untuk digunakan dalam rongga mulut. rata dan membuat kulit menjadi cerah
Lidah buaya dapat digunakan untuk (Kumar, 2010).
pengobatan luar untuk beberapa kondisi Sabun yang mengandung lidah buaya
kulit seperti ekszema, luka dan luka bakar. juga telah diteliti oleh Olsen dapat me-
Lidah buaya juga bisa digunakan sebagai
74 Jurnal Media Kesehatan, Volume 9 Nomor 1, April 2016, hlm 001-113

nurunkan insiden reaksi kulit pada pasien nefroprotektif yang signifikan (Chatterjee,
dengan kemoterapi (Olsen, 2001). 2012).
Pada penelitian tentang uji racun dan Penelitian ini bertujuan untuk menga-
fungsi hati terhadap penggunaan lidah buaya nalisa efektifitas gel lidah buaya sebagai
oleh Sultana di dapatkan hal sebagai berikut bahan alternatif tindakan keperawatan pada
: tidak terdapat kejadian kematian hewan uji xerosis penderita GGK
selama total periode eksperimen, terdapat
peningkatan bilirubin total yang signifikan BAHAN DAN CARA KERJA
pada hewan uji coba yang mendapat Penelitian ini menggunakan desain
aloe vera, terdapat penurunan Bilirubin eksperimen dengan menggunakan pre test
direct, SGPT, γ GT, alkalin phospat dan post test control group design. Pada peneli-
SGOT yang signifikan selama 30 hari pem- tian ini sampel dibagi dalam dua kelompok
berian aloe vera (Sultana, 2012). Lidah yaitu satu kelompok perlakuan dengan gel
buaya mempunyai efek hepatoprotektif (Sa- lidah buaya dan satu kelompok kontrol
leh, 2008). dengan placebo Carboxyl Methyl Cellulosa
Menurut Ramachandraiagari perban- (CMC).
dingan hasil histologi ginjal mencit diabetes Populasi pada penelitian ini adalah
yang diberi ekstrak lidah buaya terdapat seluruh pasien Gagal Ginjal Kronik yang
perbaikan epitel pada tubulus sedangkan menjalani terapi Hemodialisa di Rumah
pada yang tidak diberi lidah buaya terdapat Sakit Umum Daerah Kota Semarang pada
kerusakan glomerulus yang komplit serta bulan oktober tahun 2015 berjumlah 75
pembesaran tubulus. orang. Jumlah minimal sampel pada pene-
Aktifitas Superoxide dismutase (SOD), litian ini adalah 15 subyek per kelompok
Catalase (CAT), Glutathione peroxidase ditambah kemungkinan drop out 20 %
(GPx) dan Glutathione reductase (GR) sehingga menjadi 18 orang per group. Sam-
meningkat didalam jaringan hati dan ginjal pel yang diambil adalah yang memenuhi
mencit diabetes pada pemberian ekstrak persyaratan penelitian Kriteria inklusi:
lidah buaya (Ramachandraiahgari, 2012). Pasien GGK yang berobat pada saat
Pada penelitian pemeriksaan histologi penelitian bulan Oktober 2015, mengalami
jaringan ginjal mencit yang mengalami xerosis, tidak masuk dalam kriteria penu-
diabetes oleh Bolkent terdapat regenerasi runan kesadaran, kooperatif, bersedia
jaringan epitel tubulus ginjal yang signifikan menjadi responden dan mengikuti tata
setelah pemberian glibenclamid dan ekstrak cara penelitian. Kriteria eksklusi: meng-
lidah buaya. Walaupun pada masing-masing gunakan gel atau obat-obatan yang bertujuan
individu berbeda, tikus yang diberi gel lidah mencegah atau mengatasi xerosis dan
buaya regenerasinya lebih baik sehingga pruritus, serta memiliki alergi sediaan atau
jaringan ginjal yang rusak akibat diabetes hasil pemeriksaan patch test positif.
lebih sedikit dibanding yang hanya menda- Pada penelitian ini cara merandom
patkan glibenclamid saja dengan penurunan subyek dengan menggunakan tabel angka
derajat kerusakan jaringan ginjal berubah random.Intrumen yang digunakan adalah
dari kerusakan sedang menjadi kerusakan lembar observasi tentang xerosis pada kulit
derajat rendah. Juga ditemukan ekstra lidah pasien GGK berdasarkan modifikasi.
buaya dapat mengurangi level urea dan
kreatinin (Bolkent, 2004). HASIL
Hasil penelitian Chatterjee mengung-
Gambaran xerosis sebelum intervensi
kapkan gel ekstrak lidah buaya mempunyai
efek perlindungan yang sangat signifikan Keluhan xerosis dinilai sebelum pem-
terhadap cisplatin dan gentamicin yang ber- berian gel. Hasil penelitian menunjukkan
akibat neprotoxic, ini mengindikasikan bah- bahwa xerosis sebelum intervensi pada
wa ekstrak lidah buaya mempunyai efek kelompok eksperimen didapatkan rata-rata 6
Fatimah,K Peran Gel Lidah Buaya Dalam Mengurangi … 75

dan kelompok kontrol didapatkan xerosis Pada kelompok eksperimen didapatkan


rata-rata adalah 5,5. Hasil statistik menun- nilai mean pruritus sebelum intervensi
jukkan bahwa skor xerosis pada masing- 6.3 dan nilai mean pruritus setelah intervensi
masing kelompok sebelum dilakukan peng- 4.8 setelah di uji dengan uji t dependen
olesan gel adalah setara (p value 0.279 didapat hasil nilai pruritus (p value
>α = 0.05). 0.000<α=0.05). Sehingga dapat disimpulkan
Tabel. 1. Gambaran kesetaraan xerosis sebelum ada perbedaan yang signifikan nilai pruritus
dilakukan intervensi sebelum dan sesudah pemberian gel lidah
kontrol eksperimen p value buaya selama 3 hari pada kelompok
(n= 18) (n=18) eksperimen.
Skor xerosis
Pre ntervensi 5.5 (1.4) 6.0 (1.0) 0.279
, mean (SD)
PEMBAHASAN
Pengaruh pemberian gel lidah buaya dan gel Gel lidah buaya dapat menurunkan
placebo terhadap xerosis pasien Gagal Ginjal keluhan xerosis karena gel lidah buaya dapat
Kronik melembabkan kulit karena kandungan air
Grafik 1. Gambar perubahan nilai xerosis sebelum
yang tinggi dalam lidah buaya berdasarkan
dan setelah di berikan intervensi gel lidah penelitian Ramadhia (2012) kandungan air
buaya dan gel placebo pada pasien GGK dalam lidah buaya yaitu 94,83%. Kandung-
an air dapat membuat kulit menjadi lembab
hal ini sesuai dengan penelitian Okada
tahun 2004 yang berjudul effect of skin care
with an emollient containing a high water
content on mild uremic pruritus. Emollient
adalah sejenis pelembab berbahan dasar
lipid dari tumbuhan dan hewan atau minyak
mineral atau sintetik yang kandungan airnya
SD,standar deviasi
*Statistik signifikan (nilai p) diperoleh melalui uji t
80%. Pada penelitian Okada ini didapatkan
penurunan pruritus yang signifikan disertai
Pengaruh gel placebo terhadap xerosis penurunan kekeringan kulit pada kelompok
kelompok kontrol Berdasarkan hasil peneli- yang menggunakan emollient (Okada,
tian pada kelompok kontrol didapatkan hasil 2004).
nilai mean xerosis sebelum intervensi 5.5 Pada keadaan normal, air mengalir
dan setelah intervensi nilai mean xerosis 5.6 secara difusi dari dermis menuju ke epider-
Setelah di uji dengan uji t dependen dida- mis melalui dua cara yaitu melalui stratum
patkan hasil nilai xerosis (p value corneum dan ruang interseluler. Oleh sebab
0.915>α=0.05). Berdasarkan statistik ini itu normal air akan keluar dari tubuh melalui
diketahui nilai p>α=0.05 sehingga dapat epidermis, keadaan tersebut dikenal dengan
disimpulkan tidak ada perbedaan yang istilah transepidermal water loss (TEWL).
signifikan nilai xerosis sebelum dan sesudah Proses difusi pasif terjadi karena terdapatnya
pemberian gel placebo. perbedaan kandungan air dari stratum
Pada kelompok eksperimen didapatkan basalis (60-70%), stratum granulosum (40-
nilai mean xerosis sebelum intervensi 6.0 60%) dan stratum corneum kurang dari 15%
dan setelah intervensi nilai mean xerosis sehingga air mengalir dari stratum basalis ke
3.0 setelah di uji dengan uji t dependen stratum corneum. Dengan demikian maka
didapat hasil nilai xerosis (p value stratum corneum merupakan barier hidrasi
0.000<α=0.05) Sehingga dapat disimpulkan yang sangat penting dalam memeperta-
ada perbedaan yang signifikan nilai xerosis hankan kelembaban kulit. Pada kulit yang
sebelum dan sesudah pemberian gel lidah sakit (terdapat kelainan epidermis), barier
buaya selama 3 hari pada kelompok eks- kulit melemah sehingga kecepatan TEWL
perimen. meningkat 10 kali lebih besar dari normal.
76 Jurnal Media Kesehatan, Volume 9 Nomor 1, April 2016, hlm 001-113

Dengan tingginya kandungan air dalam Lidah buaya bukan hanya dapat
lidah buaya membantu mensuplai kebutuhan mengurangi kekeringan pada kulit pasien
air pada kulit yang mengalami penurunan GGK tapi Sabun yang mengandung lidah
fungsi (Purwandhani, 2008). buaya juga telah diteliti oleh Olsen dapat
Selain kandungan air yang tinggi menurunkan insiden reaksi kulit pada pasien
pada lidah buaya zat lain yang diduga dapat dengan kemoterapi (Olsen, 2001). Penelitian
membantu proses penurunan keluhan xerosis invitro Tanaka tahun 2015 tentang pem-
yaitu zat lignin, mucopolisakarida, asam berian 40µg aloe sterol secara oral setiap
amino dan zink. Lidah buaya mengandung hari selama 2 minggu menunjukkan menu-
zat aktif lignin yang mempunyai kemam- runnya kerutan kulit wajah pada wanita
puan penyerapan tinggi sehingga memu- jepang yang berumur ≥ 40 tahun karena
dahkan peresapan gel ke dalam kulit atau aloe vera merangsang colagen dan hyalu-
mukosa (Hart, 1990). Mucopolysakarida ronic acid yang diproduksi oleh dermal
membantu dalam mengikat kelembaban fibroblast (Tanaka, 2015).
kulit sehingga air tertahan didalam lapisan
kulit, serta menstimulasi fibroblast yang KESIMPULAN
menghasilkan kolagen dan serat elastis yang Pada peneltian ini berdasarkan penye-
membuat kulit lebih elastis dan mengurangi bab implikasi dari penelitian ini adalah Gel
kerutan. Kandungan lidah buaya yang lidah buaya bisa dipertimbangkan menjadi
lainnya adalah Asam amino yang berfungsi bahan alternatif tindakan keperawatan pada
mengurangi kulit yang kasar serta zink xerosis penderita GGK.
bertindak sebagai astringent untuk mem-
pererat pori-pori kulit (West, 2003).

DAFTAR RUJUKAN
Atik N, Januarsih Iwan A.R. 2007 Perbedaan efek oxidative metabolism and cytotoxic and
pemberian topical gel lidah buaya dengan bactericidal activities of human neutrophils.
solusion pavidon iodine terhadap Int Journal Immunopharmacol.
penyembuhan luka sayat pada kulit mencit. Hidayah B. 2006. Uji toksisitas aloe vera berbagai
(Thesis) kosentrasi terhadap sel fibroblast. Fakultas
Baumann L. 2002. Cosmetic dermatology: kedokteran gigi Unair.
principles and practice. The McGraw-hill. Kumar K.P.S, Debjit B, Chiranjib, Biswijit. 2010.
Companies. New York. dalam Pray W.S.and Aloe vera a potential herb and its medicinal
Pray J.J. 2006. Managing Dry Skin. US importance. J.Chem.Pharm. Res.
Pharmacist. Kuypers DRJ. 2009. Skin problem in cronic kidney
Bolkent S, Akev N, Ozsoy N, Inceli MS, Can A, disease. Medscap.
Okyar A, Yanardag R. 2004. Effect of aloe Lynde C and John K.2007. Skin manifestations of
vera leaf gel and pulp ekstracs on kidney in kidney disease conditions range from benign
tipe-II diabetic rat. Indian Journal of to life-threatening.
experimental biology. Mettang T, Weisshaar E. 2010. Pruritus : Control
Chatterjee P, Muherjee A, Nandy S. 2012. of itch in patient undergoing dialysis.
Protective effects of the aqueous leaf extract Okada K, Matsumoto K. 2004. Effect of skin care
of aloe barbadensis on gentamicin and with an emollient containing a high water
cisplatin induced nefrotoxic rats. Asian content on mild uremic pruritus. Ther
Pacific journal of tropical Biomedicine. apherdial.
Draelos Z.D.2000. Dermatologic aspects of Olsen SL, Raub W Jr, Brandley C, Johnson M,
cosmetic : Therapeutic moisturizers. Macias JL, Love V, Markoe A. 2001.The
Dermatol Clin. dalam Pray W.S.and Pray J.J. effect of aloe vera gel/mild soap versus mild
Managing Dry Skin.2006. US Pharmacist. soap alone in preventing skin reactions in
Furnawanthi. 2002. Khasiat dan manfaat lidah patients undergoing radiation therapy.Oncol
buaya.cetakan 1. Jakarta. Argo Media Nurs Forum.
Pustaka. Purwandhani E, Effendi EHF. 2000. Pelembab dan
Hart LA, Nibbering PH, Van Den Bars ellar MT, emolien untuk kelainan kulit pada bayi dan
Van Dijik H, Labadei RP. 1990. Effects of anak. MDVI vol 27 no 4 september 2000
molecular constituents from aloe vera gel on dalam Donna partogi.2008 : kulit kering.
Fatimah,K Peran Gel Lidah Buaya Dalam Mengurangi … 77

Rajeswari R, Umadevi M, Sharmila RC, Pushpa R, 2014. Aloe vera : a miracle plant with
Selvavenkhades S, Sampath Kumar KP, biological actions. World Journal of
Debjid B. 2012. aloe vera the miracle plant Pharmacy and Pharmaceutical science.
its medicinal and traditional uses in india. Sultana N, Rahila N. 2012. gross toxicities and
Rajin M, Indah M. 2008. Pemamfaatan kompres hepatoprotektif effect of aloe vera (L)
ekstra lidah buaya pada pasien phlebitis burm.f.International Research J. Of
untuk mengurangi biaya di rumah sakit. Pharmacy.
(Thesis). Tanaka M, Misawa E, Yamauchi K, Abe F, Ishizaki
Ramachandraiahgari RMY, Somesula SR, Adi PJ, C, 2015. Effects of plant sterolderived from
Mannur IS, Enamala M, Matcha B. 2012. aloe vera gel on human dermal fibroblast in
Protective role of ethanolic ekstrak of aloe vitro and on skin condition in japanese
vera antioxidant properties on liver and women. Clint cosmet investig dermatol.
kidney of stertozotocin induced diabetic rat. West DP, Zhu Y. 2003. evaluation of aloe vera gel
Digest journal of nanomaterials and gloves in the treatment of dry skin associated
biostructures with occpruritusational exposure. Am J
Ramadhia M. 2012. pembuatan tepung lidah buaya Infect Control.
dengan metode foam – mat drying. (Thesis). Wijaya A.R. 2013 Formulasi krim ekstrak lidah
Ro J.Y, Lee B.C, Kim J.Y, Chung Y.J, Chung buaya sebagai alternatif penyembuh luka
M.H, Lee S.K, Jo T.H, Kim K.H, Park bakar.(Thesis)
Saleh I, Alqasaumi, Tawfiq A, Al Howiriny and Y.I. 2000. Inhibitory mechanism of aloe single
Majed S, Abdel Hirsute. 2008. Curcumis component (Alprogen) on mediator release
prophatarum and bee propolis against in guinea pig lung mast cells activated with
experimentally induced liver injury in rats. specific antigen-antibody reactions. Journal
Int J. Pharmacol. of pharmacology and experimental
Schulz V, Hansel R, Tyler VE. 1997. Rational therapeutic.
phytoterapy: a physician guide to herbal
medicine.Berlin:springer. dalam Senan P.

You might also like