Tugas

RESUME

“ KONFERENSI INTERNASIONAL “

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Epidemiologi Gizi Kesehatan Masyarakat yang
diampuh oleh Ibu Sabrina Najib Mohamad, S.Km M.kes.

DISUSUN OLEH
Nama : Sarintan Hiola
NIM : 811418034

PEMINATAN GIZI
PRODI KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2020
Materi 1
Pemateri DR. (H.C) Drs, A. Halim, Iskandar, M.pd
Indonesia, Village Innovation
Villages need innovations, and keep innovating
a). commitment carel consist of intended innovations to be replicated by village government

b). increasing commitment cards indicates : needs of village innovations increased higher than
others.

Replication of innovations on village budget 2019

1). Entrepre Neurship IDR 570.962.998.068 for 9.494 activites

2). Human Resources IDR 392.081.978.626, for 9,683 activities

3). Infrastruc Tures IDR 856.970.738.745 for 8.456 activities

Village innovations scaled up, as indicated below

1). There are 78.030 village innovations at 2018 :

 Entrepreneurship = 31.031 innovations

 Human Resources = 23.032 innovations
 Infrastructure = 23.964 innovations

2). In 2019, there are 24.890 village spent IDR 1.820.015.715.439 to replicate the innovations

Localizing Global SDGS into Village SDGS

 The implementation of global SDGS in Indonesia was enacted in Presidential Decree No.
59 Year 2017 on implementing the achievement of sustainable development goals.
 Village SDGs is formulated based on Presidential of decree No. 59 Year 2017.
 Village SDGs contribute to the achievements of national sustainable development goals,
up to 74%.

Village SDGS

 village SDGs is a comprehensive development of village

 All thedevelopment aspects must be felt by the village community, with no exception (no
one left behind).
 The village development is direted toward the 18 village’s sustainable development
goals.
 Next generation will keep beneficiating from the development
Materi 2
Pemateri Prof Dr. Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, SE.,M.U.P,Ph.D

Research and Innovation Towards

Indonesia Onward

National Research and Innovation Framework

Paradigm shift of economic development

1). Resource-driven Economy : A nation relying on natural resources where science,
technology and innovation needs to be encouraged
2). Innovation-driven Economy : An innovative nation mastering science & technology,
independent, and globally competitive

Innovation Process Triple Helix

1). Government : Financial Institution, Bappenas, Teachnical ministry
2). Industry : Public, BUMD/BUMN, Investor
3). Academic : University, LPNK, Research and development institute

Ministry of Research and Teachnology/National Reseaech and Innovation Agency Policies

1. Improving the quality of digital services
2. Improving the quality of human resources (HR)
3. Integrating research, design and development
4. Encouraging the development of fintech
5. Strengthening the innovation ecosystem
6. Encouraging starup or starup company collaboration
Contribution of Higher Education to Enhance Science, Technology, and Innovation
Increasing the number of research groups including the collaboration with global
researchers on the theme of industry 4.0 and health issues (COVID-19 pandemic).
Digital transformation in education sector requires lecturers and students to have campurational
thinking skills to create innovations and to solve problems.

 Strengthening the capacity and competiviness of science, technology, and innovation in

higher education
 The increase of lecturers and students researches
 Collaboration of researchers, universities and industries
 The publication of scientific journals and citation
 The provision of science and technology infrastructure
 The implementation of R&D result in the community
 The acquisition of IPR (HAKI) and patents
Materi 3
Pemateri Prof.drh. Aris Junaidi, Ph.D
Perspektif Society 5.0 : Breakthrough 5 walss

1. Wall of the ministries and agencies : formulation of national strategies and integration
of government promotion system
2. Wall of the legal system : development of laws toward implementation of advanced
techniques
3. Wall of technologies : formation of the knowledge foundation
4. Wall of human resources : dynamic engagement of all citizens in the new economy and
society
5. Wall of social acceptance : integration of advanced technologies and society

Abilities that 21 st century students must have

1. Foundational Literacies : Literacy, Numeracy, Scientific literacy, ICT literacy,
Financial literacy, Cultural and civic literacy.
2. Competencies : critical thinking/problem solving, creativity, communication,
collaboration.
3. Character Qualities : curiosity, intiative, persistence/grit, leadership, social and cultural
awareness
Independent Campus
1. Opening of new study programs
2. Higher education accreditation system
3. State university, legal bodies
4. The right to study three semester outside the study program
SPADA Services
1. MOOC’S the first higher education in indonesia
2. All content and materials have passed the quality test of the directorate general of higher
education
3. Facilitating credit transfer activities between universities and integrated with the
independent campus
4. LSM that can be used by all lecturers and students in indonesia
Model Of ICE-Institute
1. Apply and submite-learning course for vertification and curation
2. Verify and curate e-learning/digital courses
3. Search and select e- learning course
4. Enroll in a course and do the study
5. Reporting
6. Issue certificate of accomplishment
Terjemahan Pemateri Prof Dr. Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro,
SE.,M.U.P,Ph.D
 Indonesia, Desa inovasi Desa butuh inovasi, dan terus berinovasi
a). komitmen carel terdiri dari inovasi yang dimaksudkan untuk direplikasi oleh pemerintah
desa
b). Meningkatnya kartu komitmen menunjukkan: kebutuhan inovasi desa meningkat lebih
tinggi dari yang lain.
Replikasi inovasi anggaran desa 2019
1). kewiraswastaan IDR 570.962.998.068 untuk 9.494 kegiatan
2). Sumber Daya Manusia Rp 392.081.978.626, untuk 9.683 kegiatan
3). Infrastruktur Rp 856.970.738.745 untuk 8.456
kegiatan Inovasi desa ditingkatkan, seperti yang ditunjukkan di bawah ini
1). Terdapat 78.030 inovasi desa pada tahun 2018:
• Kewirausahaan = 31.031 inovasi
• Sumber Daya Manusia = 23.032 inovasi
• Infrastruktur = 23.964 inovasi
2).Pada tahun 2019 terdapat 24.890 desa yang mengeluarkan dana sebesar Rp
1.820.015.715.439 untuk mereplikasi inovasi tersebut Melokalkan SDGS Global ke
SDGS Desa
• Pelaksanaan SDGS global di Indonesia telah ditetapkan dalam Peraturan Presiden
Nomor 59 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan.
• SDGs Desa disusun berdasarkan Perpres No. 59 Tahun 2017.
• SDGs Desa berkontribusi terhadap pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan
nasional, hingga 74%. SDGS Desa
• SDGs desa adalah pembangunan desa yang komprehensif
• Semua aspek pembangunan harus dirasakan oleh masyarakat desa, tidak terkecuali
(tidak ada yang tertinggal).
• Pembangunan desa diarahkan pada 18 tujuan pembangunan desa yang berkelanjutan.
• Generasi penerus akan terus mendapat manfaat dari pembangunan

Terjemahan Pemateri Prof Dr. Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro,

SE.,M.U.P,Ph.D
 Menuju Riset dan Inovasi Indonesia Maju

Kerangka Kerja Riset dan Inovasi Nasional Pergeseran paradigma pembangunan ekonomi
1. Ekonomi yang Digerakkan oleh Sumber Daya: Sebuah negara yang mengandalkan
sumber daya alam di mana sains, teknologi, dan inovasi perlu didorong
2. Ekonomi yang Digerakkan oleh Inovasi: Bangsa inovatif yang menguasai sains &
teknologi, mandiri, dan kompetitif secara global Proses Inovasi Triple Helix
1) Pemerintah: Lembaga Keuangan, Bappenas, Kementerian Teknis
2) Industri: Umum, BUMD / BUMN, Investor
3) Akademik: Universitas, LPNK, Lembaga Penelitian dan Pengembangan
Kebijakan Kementerian Riset dan Teknologi / Badan Riset dan Inovasi Nasional
1. Meningkatkan kualitas layanan digital
2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM)
3. Mengintegrasikan penelitian, desain dan pengembangan
4. Mendorong perkembangan fintech
5. Memperkuat ekosistem inovasi
6. Mendorong kolaborasi starup atau starup perusahaan Kontribusi Perguruan Tinggi untuk
Meningkatkan Ilmu, Teknologi, dan Inovasi
Meningkatnya jumlah kelompok penelitian termasuk kerja sama dengan peneliti
global bertema industri 4.0 dan isu kesehatan (pandemi COVID-19). Transformasi digital di
bidang pendidikan menuntut dosen dan mahasiswa memiliki kemampuan berpikir campurasional
untuk menciptakan inovasi dan memecahkan masalah.
Penguatan kapasitas dan daya saing ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi di
perguruan tinggi
• Meningkatnya penelitian dosen dan mahasiswa
• Kolaborasi peneliti, universitas dan industri
• Penerbitan jurnal ilmiah dan kutipan
• Penyediaan infrastruktur iptek • Penerapan hasil R&D di masyarakat
• Akuisisi HAKI (HAKI) dan hak paten

Terjemahan Pemateri Prof.drh. Aris Junaidi, Ph.D

 Masyarakat Perspektif 5.0: Terobosan 5 wals

1. Tembok kementerian dan lembaga: perumusan strategi nasional dan integrasi sistem
promosi pemerintah
2. Dinding sistem hukum: pengembangan hukum menuju penerapan teknik-teknik lanjutan
Dinding teknologi: pembentukan fondasi pengetahuan
3. Dinding sumber daya manusia: keterlibatan dinamis semua warga negara dalam ekonomi
dan masyarakat baru
4. Dinding penerimaan sosial: integrasi teknologi maju dan masyarakat
Kemampuan yang harus dimiliki mahasiswa abad 21
1. Literasi Dasar: Literasi, Berhitung, Literasi Ilmiah, Literasi TIK, Literasi Keuangan,
Literasi Budaya dan Kewarganegaraan.
2. Kompetensi: berpikir kritis / pemecahan masalah, kreativitas, komunikasi, kolaborasi.
3. Kualitas Karakter: rasa ingin tahu, inisiatif, ketekunan / ketabahan, kepemimpinan,
kesadaran sosial dan budaya Kampus Mandiri
1. Pembukaan program studi baru
2. Sistem akreditasi pendidikan tinggi
3. Perguruan tinggi negeri, badan hukum
4. Hak kuliah tiga semester di luar program studi
Layanan SPADA
1. MOOC adalah pendidikan tinggi pertama di Indonesia
2. Semua konten dan materi telah lulus uji mutu direktorat jenderal pendidikan tinggi
3. Memfasilitasi kegiatan transfer kredit antar universitas dan terintegrasi dengan kampus
mandiri
4. LSM yang dapat dimanfaatkan oleh seluruh dosen dan mahasiswa di Indonesia
Model Lembaga ICE
1. Mendaftar dan mengirimkan kursus pembelajaran untuk vertifikasi dan kurasi
2. Verifikasi dan kurasi kursus belajar / digital
3. Cari dan pilih kursus belajar
4. Mendaftar ke kursus dan melakukan studi
5. Pelaporan
6. Menerbitkan sertifikat pencapaian