Professional Documents
Culture Documents
Minimum Resistance Spark Plug Ignition Connector From Plastic Waste (Spicoplast)
Minimum Resistance Spark Plug Ignition Connector From Plastic Waste (Spicoplast)
Minimum Resistance Spark Plug Ignition Connector From Plastic Waste (Spicoplast)
Abstract
Plastic is the one of material that have easy use value. This is increase the existence of
plastic waste in environment. The increase of plastic waste in Yogyakarta based on data
from the Yogyakarta Environmental Agency shows that 300 tons of waste produced
every day. A total of 40% of which are inorganic waste consisting of 13-14% plastic
waste. The existence of plastic waste in the environment has bad impacts, especially for
human health. One of ways in waste management is by applying recycle process. By
increasing the possibility that plastic waste can be recycled into useful new products,
this will certainly help in reducing the problem of plastic waste. This is in line with
SDG’s 2030 program to reduce environmental pollution in the world. Based on these
problems, we were motivated to make Minimum Resistance Spark Plug Ignition
Connector from Plastic Waste (SPICoPlast). To make it is by melting plastic waste at a
temperature of 200-280˚C and print them with molding that has been designed. The
process of testing this product uses experimental method. Honda Beat FI 2015 was used
as the test object of SPICoPlast. This product testing was using dynamometer test to
determine changes in engine performance before and after using this product. From the
tests carried out, the performance increased by 0.8 Horse Power in engine power, 2.25
Nm in torque, and 1.1 Km/liter more efficient in fuel consumption. Therefore,
SPICoPlast is the innovation to the plastic waste problem and can improve the engine
performance easily.
Keywords: Plastic Waste, Environment, Recycle, Automotive, Engine Performance.
bekas botol minum dan gelas plastik air mengurangi penggunaan bahan yang
minum (cup) yang tergolong jenis plastik tidak ramah terhadap lingkungan. Reuse
PET. Untuk jenis plastik lain seperti berarti menggunakan kembali sampah-
botol oli bekas dan botol sampo yang sampah yang masih dapat digunakan dan
tergolong jenis plastik HDPE lebih Recycle berarti mengolah kembali atau
jarang untuk dimanfaatkan. mendaur ulang sampah menjadi produk
Meskipun di TPST Piyungan baru yang memiliki nilai guna.
terdapat banyak sekali orang-orang yang Saat ini berbagai produk hasil daur
memunguti sampah, namun sampah- ulang sampah plastik semakin banyak
sampah plastik yang ada di TPST dan bervariasi, mulai dari kerajinan
Piyungan, Yogyakarta belum tangan, paving block, bahkan ada yang
sepenuhnya dimanfaatkan secara besar- mengolahnya dengan cara pirolisis
besaran, sehingga setiap hari sampah- menjadi bahan bakar. Berbagai inovasi
sampah tersebut semakin menggunung tersebut dilakukan untuk memperbanyak
hingga mengakibatkan overload kemungkinan sampah plastik untuk bisa
(Anonim, 2019). Sampai saat ini digunakan kembali atau digunakan
berbagai upaya dalam mengatasi menjadi bahan baku (material) benda-
permasalahan sampah plastik telah benda yang memiliki daya guna. Dengan
dilakukan, diantaranya yakni sanitary begitu kuantitas sampah yang masih
landfill. Sanitary landfill merupakan mencemari lingkungan akan semakin
sistem pengelolaan sampah plastik berkurang. Pengolahan sampah plastik
dengan cara menimbun tumpukan menjadi konektor busi (cop busi) juga
sampah plastik dengan tanah, kemudian merupakan salah satu cara pemanfaatan
memadatkannya. Sistem seperti ini telah sampah plastik menjadi produk baru
diterapkan di berbagai TPST di yang memiliki nilai guna. Hal ini sejalan
Indonesia dan telah diakui secara dengan program SDG’s 2030 untuk
internasional. Kelemahan dari sistem meraih manajemen ramah lingkungan
pengelolaan dengan cara ini yaitu dari bahan kimia dan limbah lainnya
apabila lahan yang digunakan sudah serta secara signifikan mengurangi
melebihi ambang batas maka pelepasan bahan-bahan tersebut ke
pengelolaan sampah plastik dengan udara, air, dan tanah dalam rangka
sistem ini sudah tidak dapat diterapkan meminimalisir dampak buruk bahan
kembali. tersebut terhadap kesehatan manusia dan
Selain itu, sistem pengelolaan lingkungan.
sampah yang lain yakni controlled Cop busi merupakan sebuah
landfill. Sistem ini merupakan bentuk komponen mesin kendaraan bermotor
pengelolaan sampah plastik yang hampir berbahan dasar plastik atau karet yang
sama dengan sanitary landfill. berfungsi untuk mengalirkan arus listrik
Perbedaan sistem ini yaitu adanya dari ignition coil (koil) ke spark plug
saluran drainase untuk mengendalikan (busi) pada mesin pembakaran dalam
aliran air hujan, pos pengendalian (internal combustion engine).
operasional, dan fasilitas pengendalian Komponen ini merupakan komponen
gas metan. Kelemahannya juga hampir yang bersifat detachable, yakni dapat
sama dengan sistem sanitary landfill. dipasang atau dilepas (Bungo and Jack,
Sistem lainnya dalam pengelolaan 1977). Pada mesin kendaraan bermotor
sampah plastik yakni dengan bakar diperlukan sistem pengapian yang
menerapkan prinsip 3R (Reduce, Reuse, berfungsi memberikan arus listrik
and Recycle). Reduce berarti sebesar 2500 volt sebagai penyuplai
13 | J u r n a l I l m i a h P e n a l a r a n d a n P e n e l i t i a n M a h a s i s w a
Volume 4 Nomor 2, 2020
percikan api ke dalam ruang bakar berbahan baku plastik akan menjadi
dengan tujuan untuk proses pembakaran sampah yang sulit diuraikan oleh
campuran bahan bakar dan udara yang mikroba tanah dan akan mencemari
ada di dalam ruang bakar mesin. Koil lingkungan (Wahyudi et al., 2018).
pengapian merupakan alat untuk Berdasarkan sifatnya, plastik dapat
mempertinggi tegangan listrik dari 12 dikelompokkan menjadi 2 yakni jenis
volt pada baterai menjadi 15.000 sampai thermoplastic dan jenis thermosetting.
25.000 volt, kemudian dialirkan ke Plastik jenis thermoplastic merupakan
elektroda busi melalui kabel dan sebuah jenis plastik yang bila digunakan sebagai
konektor (cop busi) untuk membakar material pembuatan suatu benda dapat
campuran bahan bakar dan udara pada didaur ulang dan dibentuk menjadi
akhir langkah kompresi (Mochtar benda lain melalui proses pemanasan.
Asroni, 2008). Sedangkan plastik jenis thermosetting
Plastik merupakan material terbuat merupakan jenis plastik yang tidak dapat
dari nafta yang merupakan produk dibentuk ulang. Jadi apabila plastik jenis
turunan minyak bumi yang diperoleh ini sudah dibentuk menjadi suatu benda
melalui proses penyulingan. Salah satu maka sudah tidak dapat didaur ulang dan
karakteristik plastik adalah memiliki dibentuk kembali menjadi benda lain
ikatan kimia yang sangat kuat. Sehingga melalui proses pemanasan (Sarthak Das
banyak material yang dipakai oleh dan Saurabh Pandey, 2007; Untoro Budi
masyarakat berasal dari plastik. Namun, Surono dan Ismanto, 2016). Dari uraian
kebanyakan plastik merupakan material tersebut yang memiliki kemungkinan
yang tidak dapat terdekomposisi secara untuk didaur ulang atau dibentuk
alami (non-biodegradable) sehingga kembali adalah plastik jenis
setelah digunakan, material yang thermoplastic.
PVC (Polyvinyl Biasa digunakan pada pipa air dan beberapa botol
Chloride) minuman. Plastik jenis ini sangat berbahaya bagi
kesehatan bila mengkontaminasi makanan yang
dibungkusnya.
E - I S S N : 2 5 9 8 - 0 2 6 2 | 14
LDPE (Low Secara fisik plastik jenis ini mirip dengan plastik
Density HDPE, hanya saja lebih lembek. Plastik jenis ini
Polyethylene) biasa digunakan pada botol-botol lembek.