Download as pdf
Download as pdf
You are on page 1of 2
TRIASE RS UMMI |}—____ = = ee _ bee een ee No. Dokumen No. Revisi Halaman JI. Empang 1 No.2 02.08.003 y 2 | Bogor Tanggal Terbit Standar 26 September 2018 Prosedur | Operasional | y = = a | am Pengertian Sistem pembagiar’klasifikasi prioritas pasien berdasarkan bera ringannya kondisi Klien atau kegawatan yang memerlukan tindakan segera. Tujuan 1. Mengidentifikasi kondisi mengancam nyawa. 2, Menetapkan derajat kegawatan yang memerlukan pertolongan kedaruratan 3. Memberikan kebutuhan pelayanan pasien yang tepat, cepat, akurat dan aman, Berdasarkan SK Direktur Utama nomor 129/SK-DIR/VII/2018 tentang Panduan Triase. dilakukan dalam waktu < 60 detik sejak pasien datang 2. Pasien distabilisasi dan dibaringkan di bed triase (bila perlu). 3. Dokter jaga IGD menilai keadaan umum pasien saat datang untuk menilai tingkat kegawatan dan penanganan selanjutnya 4. Apabila pasien datang bersamaan, lakukan penilaian terhadap pasien untuk dapat ditentukan kegawatannya sesuai dengan kriteria Australasian Triage Scale (ATS) sebagai berikut Kategori I. Resusitasi/Kritis (segera) Kategori 2. Emergensi/Gawat Darurat (10 menit) Kategori 3. Urgensi/Gawat Tidak-Darurat (30 menit) Kategori 4. Semi-Urgent (60 menit) Kategori 5. Non-Urgent (120 menit) Catatan a, Tangani dulu pasien dengan tingkat kedaruratan lebih tinggi (urutan Kategori 1, 2, 3, 4 dan 5). b, Apabila perawat dan dokter sedang menangani pasien, kemudian datang pasien dengan kategori lebih tinggi, maka segera tangani pasien baru tersebut lebih dulu dengan memberikan penjelasan keadaan tersebut kepada pasien yang sedang ditangani 5. Petugas IGD mengarahkan pasien ke alokasi bed sesuai ya, sesuai bagan berikut: MI @ aye JI Empang II No.2 Bogor | TRIASE ‘No. Dokumen “No. Revisi | Halaman 02.08.003 22 Unit Terkait Gambar 1. Alokasi bed IGD sesuai Triase | Catatan | a. Pasien yang datang dengan terkontaminasi bahan kimia, | Jakukan pembersihan terlebih dahulu di ruang dekontaminasi, sebelum kemudian diarahkan ke alokasi bed sesuai ATS. b. Pasien kebidanan yang membutuhkan pelayanan gawat- darurat dengan tanda vital stabil, segera arahkan ke VK, | ©. Saat bed IGD penuh, pasien baru dengan ATS kategori 4 | dan 5, diarahkan untuk menunggu di ruang tunggu | 6. Dalam keadaan bencana (disaster), penderita/korban diseleksi | dengan cara sebagai berikut a. Kenali segera pasien yang berada dalam keadaan gawat darurat yang mengancam jiwa b. Kelompokkan pasien sesuai dengan tingkat kegawatannya ¢. Tentukan tujuan pelayanan selanjutnya 7. Dokumentasikan semua tindakan yang terhadap pasien kedalam lembar triase 8. Prosedur triase selesai, lanjutkan pelayanan pasien sesuai alur pelayanan IGD. Instalasi Gawat Darura (IGD)

You might also like