Sinergi

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 14

ISSN 1410 - 9018

SINERGI
KAJIAN BISNIS DAN MANAJEMEN
Vol. 13 No. 1, Juni 2012
Hal. 15 – 28

MENGELOLA HUBUNGAN DENGAN PELANGGAN PADA


PRAKTIK PEMASARAN BUSINESS TO BUSINESS (B2B)
DENGAN ORIENTASI PENCIPTAAN LOYALITAS

Audita Nuvriasari
Fakultas Ekonomi Universitas Mercu Buana Yogyakarta
email: audy_nuvriasari@ymail.com

Abstract

The relationship between organization and their customers is a critical issue when
establishing a long-term relationship. It is not only in Business to Customer (B2C) relationship but
also in Business to Business (B2B). To maintenance the long-term relationship, the organization
must create a customer loyalty in the business. The importance and benefits of attracting and
maintaining loyal customers has arisen because there is a general acceptance that profitability
follows customer loyalty. The objective of this research is to increase the understanding of
managing and maintaining the relationship between customer and supplier in B2B marketing.
Furthermore, the result of this research is to give some recommendations to create a customer
loyalty in B2B marketing practice. Qualitative analysis is used in this research since it is the
appropriate method to meet our purpose. In order to accomplish this research, one company in
mattress industry (PT. Dinamika Indonusa Prima) has been used as an object. Some indicators to
evaluate the practice of B2B marketing are: purpose of exchange, nature of communication,
managerial intent, managerial focus, managerial investment, and managerial level. The result of
this study indicate that the practice of B2B Marketing has done in a good practice and organization
must meet the customer need in order to maintain customers and create a customer’s loyalty.

Keywords: Business to Business (B2B) marketing, maintaining customer, customer’s loyalty

PENDAHULUAN memiliki lebih banyak pilihan dan posisi


tawar tawar yang kuat. Sehingga apabila
Keberhasilan perusahaan salah satunya
perusahaan tidak memperharikan kebutu-
diciptakan melalui keberhasilan kuantitas
han dan keinginan konsumen maka
penjualan produk pada pasar masal,
konsumen akan dengan mudah beralih
asumsinya semakin produktif suatu per-
pada produk lain. Hal ini tidak hanya
usahaan maka keuntungan atau manfaat
akan menyertainya. Kondisi semacam ini terjadi pada pasar Business to Customer
harus diimbangi dengan upaya per- (B2C) akan tetapi juga terjadi pada pasar
Business to Business (B2B).
usahaan untuk mengelola hubungan baik
Business to Business (B2B) Marketing
dengan pelanggan sehingga akan tercipta
merupakan sistem pemasaran dari satu
kepuasan dan loyalitas. Secara umum
perusahaan kepada perusahaan lain yang
kepuasan akan memberikan dampak yang
cukup unik dan tidak menggunakan tek-
positif pada terciptanya loyalitas pelang-
nik atau cara pemasaran seperti yang biasa
gan. Loyalitas pelanggan yang meningkat
diketahui oleh pasar. Dimana pada pema-
menyebabkan profitabilitas yang lebih
saran Business to Business (B2B) lingkupnya
tinggi, retensi pegawai yang lebih tinggi
terbatas dan tidak untuk seluruh kalangan.
dan basis keuangan yang lebih stabil
Hanya dibutuhkan beberapa orang saja
(Griffin, 2003).
untuk memutuskan pembelian ataupun
Saat ini pasar telah mengalami
penjualan antar perusahaan. Business to
banyak perubahan dimana konsumen
Business (B2B) merupakan kegiatan per-
16 SINERGI Vol. 13 No. 1, Juni 2012: 15 – 28

usahaan yang menjual barang dan jasa merupakan hal penting yang harus di-
bisnis yang menghadapi pembeli profe- lakukan untuk membina dan memper-
sional yang terlatih dan banyak tahu, tahankan hubungan jangka panjang
terampil dalam menilai tawaran yang ber- sehingga dapat tercipta keunggulan kom-
saing (Kotler dan Keller, 2009). petitif yang berkesinambungan (Sustainable
Dalam merancang strategi pema- Competitive Advantage).
saran pada Business to Business (B2B) maka Berdasarkan hasil dari sejumlah
perlu dilakukan pergeseran pemikiran dari penelitian pada konteks pemasaran
mindset pelanggan ke mindset bisnis, yakni Business to Business (B2B) dijelaskan bahwa
bisnis yang efektif dan efisien. Strategi loyalitas merupakan hasil dari kepuasan
pemasaran pada Business to Customer (B2C) secara ekonomis dari mitra bisnis yang
secara umum lebih mefokuskan pada man- bersumber dari volume, margin dan
faat dan keputusan pembelian tidak hanya potongan harga khusus. Kepuasan akan
berdasarkan pada fungsi saja melainkan berhubungan positif dengan tingkat keber-
juga dipengaruhi oleh nilai emosional. tahanan konsumen, hal ini mengindikasi-
Berbeda pada Business to Business (B2B), kan bahwa hubungan jangka panjang
pasar bisnis tidak akan melakukan pem- dengan mitra bisnis tercipta karena adanya
belian karena nilai emosional tetapi lebih kepuasan terhadap kinerja perusahaan
cenderung bersifat rasional. Pelanggan (Rauyruen, Miller dan Barret, 2007).
Business to Business (B2B) lebih memper- Dalam penelitian ini indikator
hatikan komponen harga dan kualitas dalam pengkajian praktik Business to Busi-
serta fungsi yang ditawarkan oleh suatu ness (B2B) dikembangkan dan didaptasi
produk. Selain nilai fungsional. Di sam- dari hasil penelitian pada Journal of Mar-
ping itu pelanggan bisnis juga mem- keting oleh Coviello, Brodie, Danaher dan
fokuskan pada efisiensi sehingga perlu Johnston (2002) dalam Tjiptono, Chandara,
diperhatikan manfaat penghematan yang Diana (2004) . Dimana kajian terhadap
ditawarkan oleh penyedia produk. Peng- praktik Business to Business (B2B) meliputi:
hematan tersebut dapat dalam bentuk (1) tujuan pertukaran, (2). Karakteristik
biaya, waktu maupun sumber daya. komunikasi, (3). Sasaran manajerial, (4).
Pengelolaan Business to Business Fokus manajerial, (5). Investasi manajerial,
(B2B) secara prinsip berbeda dengan dan (6). Jenjang manajerial. Pengkajian
Business to Customer (B2C) meskipun dari tidak hanya dilakukan pada praktik
sisi market size lebih sempit tetapi bukan pemsaan Business to Business (B2B) saja
berarti lebih mudah dalam pengelola- akan tetapi juga menggali rekomendasi
annya. Hubungan pelanggan bisnis dan strategi yang dapat diimplementasikan
pemasok lebih dekat dibandingkan pada oleh perusahaan guna terciptnya hubung-
pasar konsumen dan secara geografis an (relationship) yang baik dengan pelang-
pembelinya lebih terkonsentrasi (Kotler, gan di pasar bisnis sehingga dapat tercipta
2009). Dari sisi konsumen Business to Busi- kepuasan dan loyalitas pelanggan.
ness (B2B) memiliki kompleksitas dalam
hal pengambilan keputusan dimana KAJIAN PUSTAKA
banyak pihak internal customer yang secara Penelitian yang dilakukan oleh Tonton dan
langsung maupun tidak langsung terlibat Gyamfi (2006) mengenai “Maintaining
dalam pengambilan keputusan sehingga Customer Relationship in Business To Busi-
pemasar harus mampu mengidentifikasi ness Marketing” menjelaskan tentang
siapa saja yang menempati posisi tersebut hubungan supplier dengan pelanggan
dan kemudian berusaha menjalin relation- dalam pengelolaan dan pemeliharaan
ship yang efektif. Menjaga hubungan hubungan tersebut. Penelitian ini meng-
antara perusahaan dengan konsumen
Mengelola Hubungan dengan Pelanggan … (Audita Nuvriasari) 17

gunakan pendekatan analisis kualitatif distribusi frekuensi dan nilai rata-rata.


dengan penghimpunan data primer Berdasarkan hasil penelitian dapat dijelas-
melalui wawancara secara terstruktur kan bahwa faktor-faktor yang mempe-
dengan 2 (dua) perusahaan berskala inter- ngaruhi kepuasan konsumen pada indus-
nasional yang bergerak dibidang logistik try mesin photocopy dan Teknologi Infor-
dan industri mekanik. Narasumber masi berdasarkan peringkatnya (ranking 1
wawancara adalah manajer penjualan dan sampai dengan 10) adalah sebagai berikut.
staf pemasaran pada kedua perusahaan 1) Kualitas produk. 2) Kemudahan peng-
tersebut. Berdasarkan hasil penelitian gunaan. 3) Dukungan teknis. 4) Harga. 5)
dapat disimpulkan bahwa agar per- Ketersediaan staf. 6) Perlakuan staf ter-
usahaan dapat mengelola dan memelihara hadap pelanggan. 7) Pemahaman tentang
hubungan yang baik dengan pelanggan produk. 8). Waktu penghantaran. 9) Seleksi
maka perlu disususn perencanaan startegis produk. 10) Penanganan tagihan.
dimana harus didukung dengan adanya Dalam penelitian tersebut dapat
kemampuan dan kinerja perusahaan yang disimpulkan bahwa salah satu strategi
baik. Perusahaan tidak hanya mendasar- untuk menciptakan kepuasan pelanggan
kan pada hubungan transaksional akan adalah dengan menghantarkan kinerja
tetapi lebih menempatkan pelanggan perusahaan sesuai dengan apa yang
sebagai faktor kunci dengan membina diharapkan oleh pelanggan sehingga perlu
hubungan relasional. Apabila perusahaan dilakukan identifikasi terhadap kebutuhan
meunjukkan kinerja yang buruk maka dan keinginan pelanggan.
tidak akan tercipta kepuasan dan loyalitas Penelitian yang dilakukan oleh Yee
pelanggan dan sebaliknya apabila per- (2008) mengenai “Customer Perceived Qual-
usahaan berhasil menunjukkan kinerja ity, Relationship Quality and Business Loyalty:
yang baik maka akan mampu menciptakan An Example of B2B Organization” antara lain
kepuasan dan loyalitas pelanggan. Disam- meneliti tentang pengaruh CPQ (kualitas
ping itu untuk menciptakan kepuasan dan yang diterima pelanggan) terhadap RQ
loyalitas pelanggan perlu adanya koor- (kualitas hubungan) dan pengarug RQ
dinasi, kemitraan dan komunikasi yang (kualitas hubungan) terhadap BL (loyalitas
bersifat intensif dengan pelanggan. Pada pelanggan bisnis). Dimensi pada Customer
dasarnya loyalitas tidak bersifat statis Perceived Quality meliputi: kualitas produk
tetapi sangat tergantung pada kinerja per- dan kualitas layanan, sedangkan dimensi
usahaan seperti: kualitas produk yang Relationship Quality meliputi: kepuasan
ditawarkan, ketepatan waktu penghan- kemitraan, kepercayaan dan komitmen.
taran, layanan pendukung yang diberikan Loyalitas pelanggan bisnis meliputi loya-
dan lain-lain. Loyalitas dapat diciptakan litas yang bersifat aktif dan pasif. Ber-
dengan meningkatkan kualitas hubungan dasarkan hasil penelitian dapat disimpul-
dengan pelanggan serta perlu mengem- kan bahwa terdapat pengaruh yang positif
bangkan program-program loyalitas. dan signifikan antara Customer Perceived
Penelitian yang dilakukan oleh Quality terhadap Relationship Quality baik
Henriksoon dan Wall (2009) mengenai secara parsial maupun simultan. Dimana
“How To Create Customer Satisfaction: semakin baik kualitas produk dan layanan
Customer Satisfaction in Business to Business yang diterima pelanggan maka semakin
Relationship” meneliti tentang faktor-faktor tinggi tingkat kualitas hubungan dengan
yang mempengaruhi penciptaan kepuasan pelanggan. Hasil penelitian selanjutnya
pelanggan pada pemasaran B2B. Penelitian adalah terdapat pengaruh yang positif dan
dilakukan pada industri mesin photocopy signifikan antara Relationship Quality ter-
dan Teknologi Informasi dengan meng- hadap Business Loyalty. Dimana semakin
gunakan pendekatan kualitatif model baik kualitas hubungan (kepuasan kemi-
18 SINERGI Vol. 13 No. 1, Juni 2012: 15 – 28

traan, kepercayaan dan komitmen) maka KAJIAN TEORI


aan semakin tinggi tingkat loyalitas Mengelola Hubungan Pelanggan B2B
pelanggan bisnis. Untuk memperbaiki efektivitas dan
Penelitian tentang kepuasan dan efisiensi maka rekanan dan pelanggan
loyalitas konsumen pada pasar bisnis juga mengeksporasi cara yang berbeda-beda
dilakukan oleh Liao (2012) dengan topik dalam mengelola hubungan bisnis mereka,
“Service Quality and Customer Satisfaction: anatar lain dengan cara melakukan
Direct and Indirect Effects in a B2B Customer
koordinasi vertikal (Adisaputro, 2010).
Loyalty Framework”. Penelitian dilakukan
Koordinasi vertikal antara pembeli dan
pada industri besi baja di Taiwan dengan
penjual diharapkan dapat meningkatkan
tujuan penelitian untuk mengkaji lebih
hubungan antar mereka dan didukung
dalam hubungan antara kualitas layanan,
dengan mengembangkan kepercayaan
kepuasan konsumen dan loyalitas kon-
sehingga diharapkan terjadi hubungan
sumen pada konteks B2B. Berdasarkan
jangka panjang yang sehat. Adapun
hasil penelitian dapat disimpilkan bahwa
manfaat dari hubungan ini adalah sebagai
kualitas pelayanan dan kepuasan kon-
berikut. 1) Terjadi peningkatan bisnis yang
sumen pada pasar B2B secara langsung
lebih substansial antar kedua belah pihak.
berhubungan atau mempengaruhi loyali-
2) Menghasilkan keuntungan yang lebih
tas konsumen. Sedangkan kualitas layanan
banyak bagi kedua belah pihak. 3)
secara tidak langsung mempengaruhi
Mencegah jika salah satu pihak mengacau-
loyalitas konsumen dimana kepuasan kon-
kan hubungan baik yang telah terjadi. 4)
sumen sebagai variabel perantara. Kualitas
Mencegah jika salah satu pihak menjadi
pelayanan merupakan faktor yang paling
lebih mampu mengendalikan pihak lain. 5)
signifikan mempengaruhi kepuasan kon-
Kedua belah pihak akan memetik manfaat
sumen pada imdustri besi baja.
terjadinya economics of scale.
Pengelolaan hubungan dengan pe-
langgan pada pasar B2B terkait dengan
Loyalitas Pelanggan Pada B2B
nilai pelanggan, kepuasan, loyalitas dan
biaya peralihan dilakukan oleh Lam, Loyalitas pelanggan dalam konteks pema-
Shankar dan Murthy (2009). Penelitian di- saran B2B adalah komitmen untuk mem-
lakukan pada kelompok industry jasa beli produk/jasa secara konsisten dalam
penghantaran yang bergerak dalam pasar waktu kedepan, baik merek maupun cara
global (DPS Company) dengan mitra bis- pembeliannya dan berpengaruh secara
nis adalah sub agen jasa penghantaran. situasi serta merupakan usaha pemasaran
Adapun hasil penelitian antara lain se- yang dimiliki secara potensial dalam per-
bagai berikut. Nilai pelanggan memiliki tukaran dan perilaku. Loyalitas pelanggan
pengaruh yang positif terhadap kepuasan menunjukkan perilaku pembelian yang
konsumen, kepuasan konsumen memiliki berlangsung secara kontinyu terhadap
pengaruh yang positif terhadap loyalitas produk atau jasa perusahaan, dimana
konsumen, dan biaya peralihan memiliki evaluasinya dapat ditunjukkan melalui
pengaruh yang positif terhadap loyalitas perilaku konsumen, intensitas pembelian
konsumen. Dalam penelitian ini direko- ulang, dan rekomendasi positif dari mulut
mendasikan bahwa dalam rangka mening- ke mulut (Liao, 2012)
katkan kepuasan pada konsumen bisnis Loyalitas pelanggan dipahami
maka perlu berupaya untuk meningkatkan sebagai pembelian nonrandom (pembelian
nilai yang diterima oleh konsumen dan yang bersifat tidak acak dan tindakan
meminimalkan faktor-faktor yang menu- pembelian terjadi tidak kurang dari dua
runkan kepuasan konsumen seperti ketidak kali) yang diungkapkan dari waktu ke
terbukaan perusahaan dengan mitra bisnis. waktu oleh beberapa unit pengambilan
Mengelola Hubungan dengan Pelanggan … (Audita Nuvriasari) 19

keputusan (Griffin, 2003). Dua kondisi dan asesoris keperluan tidur kepada mitra
penting yang berhubungan dengan bisnis seperti: toko mebel, jasa penginapan,
loyalitas termasuk dalam koteks pasar instansi pemerintah dan swasta.
bisnis adalah retensi pelanggan (customer Subyek penelitian adalah pimpinan
retention) dan total pangsa pelanggan (total dan karyawan yang terlibat langsung
share of customer). Idealnya perilaku pem- dalam kegiatan pemasaran yang terdiri
belian dari pelanggan yang loyal mencer- dari manajer regional (1 orang), supervisor
mikan kedua kondisi tersebut. Loyalitas (1 orang) dan staf pemasaran (3 orang).
pelanggan yang meningkat menyebabkan Data penelitian berupa data primer dengan
profitabilitas yang lebih tinggi, retensi menggunakan instrumen pengumpul data
pegawai yang lebih tinggi dan basis kuesioner dan wawancara terstruktur
keuangan yang lebih stabil. dengan pimpinan perusahaan untuk
Dalam mengadopsi program- menggali informasi strategi yang telah
program loyalitas, fokus utama perusa- diimplementasikan dalam mengelola
haan bukanlah untuk menarik konsumen hubungan dengan pelanggan.
baru, melainkan untuk mendapatkan Adapun dimensi yang digunakan
loyalitas dari para konsumen yang sudah untuk pengkajian praktik B2B mengadopsi
ada atau pelanggan, dan pada akhirnya dari penelitian yang dilakukan oleh
untuk meningkatkan hubungan pelanggan Coviello, Brodie, Danaher dan Johnston
dan penyedia layanan (Zeithaml dan (2002) dalam Tjiptono, Chandara, Diana
Bitner, 2000). Upaya untuk mengelola dan (2004) dengan 6 (enam) dimensi pokok
memelihara hubungan dengan pelanggan yang terdiri dari: (1) tujuan perrtukaran,
agar dapat tercipta kepuasan dan loyalitas, (2). Karakteristik komunikasi, (3). Sasaran
antara lain dapat dilakukan dengan cara manajerial, (4). Fokus manajerial, (5).
(Adisaputro, 2010): 1) Meningkatkan man- Investasi manajerial, dan (6). Jenjang
faat financial bagi pelanggan yang mem- manajerial. Pengukuran skala mengguna-
beli lebih sering atau lebih banyak dengan kan skala Likert berjenjang 5 yakni: Tidak
memberikan insentif moneter. 2) Mem- Pernah (score 1), Jarang (score 2), Kadang-
bentuk program keanggotaan sehingga Kadang (score 3), Sering (score 4) dan
dapat diperoleh informasi pasar yang me- Selalu (score 5). Metode penelitian meng-
madahi tentang situasi bisnis. 3) Menam- gunakan deskriptif (kualitatif) dengan alat
bah manfaat social dengan cara menci- mean arithmetic yang kemudian dikategori-
ptakan hubungan yang lebih personal kan atas penilaian rentang skala (Budi-
antar anggota dengan perusahaan. 4) Mem- yuwono, 2010).
perkuat hubungan struktural, misalnya
menciptakan kontrak penjualan jangka HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
panjang, harga lebih rendah untuk pem- Deskripsi Praktik Pemasaran Business to
belian dengan kuantitas yang lebih besar Business (B2B)
dan menambah atau menyediakan jasa Dimensi Tujuan Pertukaran
pelayanan jangka panjang sebagai tambahan
terhadap pembelian produk perusahaan. Tujuan pertukaran mendeskripsikan fokus
perusahaan dalam berinteraksi dengan
METODOLOGI PENELITIAN pasar baik dalam hal tujuan memeroleh
laba, mendapatkan informasi dari pelang-
Penelitian diakukan pada perusahaan gan maupun tujuan untuk membina hubu-
yang bergerak pada industri kasur pegas ngan jangka panjang dengan pelanggan.
PT. Dinamika Indonusa Prima Cabang Adapun tujuan pertukaran pada PT.
Yogyakarta yang bertidak selaku supplier Dinamika Indonusa Prima Cabang Yogya-
dan distributor kasur pegas merk Airland karta dapat dijelaskan sebagai berikut.
20 SINERGI Vol. 13 No. 1, Juni 2012: 15 – 28

Tabel 1: Tujuan Pertukaran - Interaksi Perusahaan dengan Pasar


No Dimensi Tujuan Pertukaran Mean Kategori
1. Meraih laba atau ukuran financial kinerja Selalu menjadi tujuan
4,80
lainnya pertukaran
2. Sering menjadi tujuan
Mendapatkan informasi pelanggan 4,00
pertukaran
3. Membina hubungan jangka panjang dengan Selalu menjadi tujuan
4,80
pelanggan pertukaran
Sumber: Data Primer yang diolah

Berdasarkan Tabel 1 dapat dijelas- Jogja dan lain-lain. Dimana kegiatan ini
kan bahwa fokus perusahaan dalam ber- sebagai salah satu bentuk penghargaan
interaksi dengan pasar orientasi utamanya yang diberikan oleh perusahaan kepada
adalah untuk meraih laba dan membina mitra bisnis yang dapat mencapai target
hubungan jangka panjang dengan pelang- yang telah ditentukan. Selain iklan,
gan. Mengingat tujuan untuk memperoleh kegiatan promosi lainnya yang ditanggung
laba atau kinerja financial lainnya menjadi oleh PT. Dinamika Indonusa Prima
salah satu orientasi perusahaan, maka PT. Cabang Yogyakarta adalah pameran dan
Dinamika Indonusa Prima Cabang Yogya- pemasangan billboard di toko-toko selaku
karta menetapkan target penjualan mini- mitra bisnis. 2) Penambahan insentif
mal setiap bulannya yakni 600 unit per berupa tambahan diskon maupun special
bulan atau 3600 unit per semester. gift bagi toko maupun SPG. 3) Memberikan
Penetapan target ini diperlukan untuk bonus-bonus khusus kepada mitra bisnis
menjaga keberlangsungan pertumbuhan yang secara kontinyu berhasil melebihi
perusahaan. Secara rata-rata setiap bulan target penjualan yang telah ditentukan,
realisasi penjualan selalu melebihi target seperti: program liburan ke luar negeri.
penjualan sehingga perusahaan dapat Interaksi perusahaan dengan pasar
meraih laba. Sebagai ilustrasi pada tahun guna memperoleh informasi pasar juga
2010 semester I realisasi penjualan sebesar sering menjadi tujuan pertukaran perusa-
6069 unit dan pada semester II sebesar haan. Pencarian informasi pasar dilakukan
6365 unit. oleh supervisor dan tim khusus pemasaran
Orientasi utama lainnya adalah (team sales) dengan kegiatan tersebut
membina hubungan jangka panjang antara lain berupa: 1) Kunjungan lapangan
dengan pelanggan, hal ini ditujukan agar secara langsung kepada pihak mitra bisnis
tercipta kepuasan dan loyalitas pelanggan untuk memantau perkembangan pasar. 2)
sehingga akan memberikan dampak positif Memantau aktivitas dan perkembangan
bagi perusahaan. Sejumlah program pem- pesaing. 3) Menghimpun masukan dan
binaan hubungan jangka panjang yang minat pasar terhadap produk-produk
telah dilakukan antara lain: 1) Mengcover perusahaan yang diperoleh melalui
seluruh biaya promosi pemasaran produk kegiatan pameran.
dimana biaya iklan ini tidak dibebankan
kepada mitra bisnis (toko-toko sebagai Dimensi Karakteristik Komunikasi
mitra) tetapi ditanggung sepenuhnya oleh
Komunikasi pemasaran perusahaan dalam
PT. Dinamika Indonusa Prima Cabang
penelitian ini meliputi: cakupan komuni-
Yogyakarta. Kegiatan promosi yang di- kasi, sasaran komunikasi, interaksi dengan
lakukan antara lain advertising yang rutin pelanggan dan kemitraan dengan organi-
dilakukan setiap bulannya (10 kali
sasi atau institusi lain, dengan hasil se-
penayangan) melalui media cetak seperti: bagai berikut.
Kedaulatan Rakyat, Tribun Jogja, Harian
Mengelola Hubungan dengan Pelanggan … (Audita Nuvriasari) 21

Tabel 2: Karakteristik Komunikasi


No Dimensi Karakteristik Komunikasi Mean Kategori
1. Sering menjadi orientasi
Perusahaan berkomunikasi dengan pasar masal 4,00
komunikasi
2. Perusahaan memiliki segmen khusus yang Sering menjadi orientasi
4,20
disasar komunikasi
3. SDM khususnya di bagian pemasaran secara Sering menjadi orientasi
4,20
intensif berinteraksi dengan pelanggan komunikasi
4. Adanya kemitraan atau jalinan kerjasama Sering menjadi orientasi
4,00
dengan organisasi/institusi lain komunikasi
Sumber: Data Primer yang diolah

Komunikasi pemasaran pada PT. training kepada SPG toko selaku mitra bis-
Dinamika Indonusa Prima Yogyakarta nis, memberikan penjelasan produk secara
dengan pasar masal dilakukan melalui langsung kepada SPG toko maupun
sejumlah kegiatan seperti: periklanan dan pengunjung pameran.
pameran. Kegiatan periklanan antara lain Program jalinan kemitraan dengan
dilakukan secara rutin setiap bulan melalui pihak lain selaku partner bisnis juga di-
media cetak lokal seperti: Kedaulatan lakukan guna memperluas jaringan bisnis
Rakyat, Tribun Jogja, Merapi dan Radar dan mempertahankan pelanggan yang
Jogja. Kegiatan pameran secara umum sudah ada. Bentuk kemitraan antara lain
dilakukan di pusat-pusat perbelanjaan dilakukan melalui kegiatan komunikasi
seperti: Malioboro Mall, Ambarukmo pemasaran baik dalam bentuk iklan mau-
Plaza Mall dan Progo. Informasi kegiatan pun pameran serta memberikan sejumlah
pameran selain melalui media surat kabar fasilitas tambahan lainnya sperti penye-
juga bekerjasama dengan media radio diaan billboard, spanduk, brosur, flayer dan
seperti: Geronimo, Swaragama, GCD, dan tools promosi lainnya serta beragam insentif
lain-lain (Marantika, 2012). seperti bonus, discount dan lain-lain.
Perusahaan memiliki segmen Disampig itu juga memberikan fasilitas
khusus yang menjadi sasaran dalam training product knowladge bagi mitra bisnis.
komunikasi pemasarannya yakni toko- Mitra bisnis secara mayoritas adalah toko-
toko yang menjadi mitra bisnis. Kegiatan toko di wilayah DIY seperti: Sami Agung
periklanan maupun pameran yang dilaku- Galeri, Adil Jaya, Griya Indah Mebel,
kan oleh perusahaan merupakan bentuk Berdikari Mebel, Contempo, Asram, Sum-
fasilitas yang diberikan kepada mitra ber Abadi, Margo Murah, Sami Agung,
bisnis dimana seluruh biaya ditanggung Makmur Jaya dan lain-lain (Marantika,
oleh perusahaan. Segmen khusus perusa- 2012).
haan bukanlah end user (konsumen akhir)
akan tetapi adalah konsumen bisnis Dimensi Sasaran Manajerial
seperti: toko, perhotelan, balai diklat yang Sasaran manajerial mendeskripsikan
dikelola oleh instansi pemerintah maupun
aktivitas pemasaran perusahaan yang
swasta.
ditujukan untuk sejumlah tujuan yang
Dalam menjalankan komunikasi
meliputi: upaya menarik pelanggan baru,
pemasaran menugaskan tim khusus yakni
mempertahankan pelanggan yang sudah
Team Sales yang berinteraksi secara intensif
ada, menjalin hubungan dengan pelang-
dengan pelanggan. Kegiatan yang dilaku-
gan lain dan marketing coordination dengan
kan antara lain adalah: melakukan kun-
sejumlah pihak. Berdasarkan hasil pene-
jungan pada mitra bisnis, menghimpun
litian dapat dirangkum pada tabel berikut.
informasi pasar dan pesaing, memberikan
22 SINERGI Vol. 13 No. 1, Juni 2012: 15 – 28

Tabel 3: Sasaran Manajerial


No Dimensi Sasaran Manajerial Mean Kategori
Selalu menjadi sasaran
1. Menarik pelanggan baru 4,80
manajerial
Selalu menjadi sasaran
2. Mempertahankan pelanggan yang sudah ada 5,00
manajerial
Selalu menjadi sasaran
3. Menjalin hubungan kerjasama dengan pelanggan lain 4,80
manajerial
Mengkoordinasikan aktivitas antara perusahaan dengan Selalu menjadi sasaran
4. 4,60
pihak lain seperti: distributor dan konsumen non personal manajerial
Sumber: Data Primer yang diolah

Beradasarkan Tabel 3 dapat dijelas- pemasaran perusahaan dengan pihak


kan bahwa perusahaan selalu berorientasi mitra (sub agen) dilakukan oleh Team Sales
pada upaya menarik pelanggan baru, PT. Dinamika Indonusa Prima Cabang
mempertahankan pelanggan yang sudah Yogyakarta dibawah koordinasi supervisor
ada, menjalin hubungan dengan pelang- dan manager area. Koordinasi dilakukan
gan lain dan marketing coordination dengan secara berkala dimana pihak perusahaan
sejumlah pihak. Hal tersebut ditujukan melakukan kunjungan secara langsung
untuk memperluas pangsa pasar dan kepada mitra bisnis. Hal tersebut dituju-
mempertahankan pasar yang telah kan untuk memepertahankan dan me-
diperoleh sehingga diharapkan dapat melihara hubungan jangka panjang
meningkatkan kinerja financial perusahaan. dengan pelanggan.
Upaya menarik pelanggan baru
dilakukan perusahaan dengan strategi Dimensi Fokus Manajerial
market development dimana pelanggan tidak Dalam melakukan perencanaan pemasaran
hanya terbatas pada toko-toko mebel tetapi
perusahaan difokuskan pada sejumlah hal
juga diperluas pada segmen jasa peng- yang berhubungan dengan penawaran
inapan, instansi pemerintah dan swasta produk dan pelanggan. Adapun hasil
khusunya untuk balai diklat dan rumah
penelitian terkait dengan fokus manajerial
dinas. Sedangkan perluasan secara
pada PT. Indonusa Prima Cabang Yogya-
geografis dilakukan dengan memperluas
karta dapat dijelaskan sebagaimana
area pemasaran tidak hanya di DIY tetapi
tampak pada Tabel 4.
juga di Jawa Tengah. Upaya memper-
Fokus perencanaan pemasaran per-
tahankan pelanggan yang sudah ada di-
usahaan utamanya adalah melakukan
lakukan oleh PT. Dinamika Indonusa
penawaran produk perusahaan yang di-
Prima Yogyakarta dengan strategi market lakukan secara intensif untuk meingkatkan
penetration dimana perusahaan mendorong volume penjualan perusahaan. Penawaran
penjualan produk secara maksimal kepada produk yang bersifat masal dilakukan
pasar yang telah ada. Hal ini didukung melalui kegiatan periklanan dan pameran
dengan kegitan komunikasi pemasaran
sedangkan kegiatan penawaran yang di-
yang agresif.
tujukan pada sub agen atau mitra bisnis
Menjalin hubungan kerjasama
dilakukan dengan personal selling.
dengan pelanggan dan koordinasi aktivitas

Tabel 4: Fokus Manajerial Bidang Pemasaran


No Dimensi Fokus Manajerial Mean Kategori
1. Penawaran produk perusahaan 4,60 Selalu menjadi fokus pemasaran
2. Pelanggan pada pasar perusahaan 3,80 Selalu menjadi fokus pemasaran
Sumber: Data Primer yang diolah
Mengelola Hubungan dengan Pelanggan … (Audita Nuvriasari) 23

Perencanaan pemasaran perusa- perusahaan berkomitmen untuk mengem-


haan yang berorientasi pada pelanggan bangkan perusahaan sejalan dengan misi-
juga sering menjadi fokus perusahaan. nya untuk menjadi pemipin pasar pada
Dimana pelanggan dalam hal ini adalah industri mebel khususnya kasur pegas. PT.
mitra bisnis atau sub agen (seperti toko- Dinamika Indonusa Prima Cabang Yogya-
toko mebel) menjadi target pemasaran karta mengembangkan relasi jaringan
produk perusahaan. Keberadaan sub agen khususya bekerjasama dengan toko mebel
ini akan mempermudah jalur penyam- selaku sub agen untuk penjualan kasur
paian produk kepada end-user. Perusahaan pegas. Saat ini upaya untuk mengembang-
juga mendukung aktivitas pemasaran kan jaringan bisnis tidak hanya sebatas
mitra bisnis baik dalam kegiatan komuni- dengan toko-toko mebel akan juga dikem-
kasi pemasaran, pemberian training bangkan kerjasama dengan pihak per-
product knowledge dan pemberian fasili- hotelan, wisama, balai diklat pemeritah
tas-fasilitas promosi lainnya. Hal ini di- dan rumah dinas. Selain itu cakupan
tujukan agar pelanggan menjadi lebih wilayah juga tidak hanya sebatas di DIY
loyal kepada perusahaan. Bagi pelanggan tetapi juga bergerak di wilayah Kariside-
yang memiliki kinerja yang baik seperti nan Solo, Karisidenan Kedu dan Kariside-
dalam hal kinerja penjualan maka per- nan Banyumas.
usahaan akan memberikan kompensasi- Fokus investasi manajerial di
kompensasi tertentu. bidang pemasaran yang mencakup bauran
pemasaran (produk, harga, promosi dan
Dimensi Investasi Manajerial distribusi), teknologi untuk memperbaiki
komunikasi pemasaran dan membina
Investasi manajerial mendeskripsikan
hubungan secara personal dengan
sasaran investasi sumber daya pemasaran
pelanggan juga sering menjdai sasaran
perusahaan yang mencakup sumber daya
manusia, waktu dan finansial. Adapun majerial perusahaan.
sasaran investasi sumber daya pemasaran Pada bauran pemasaran per-
usahaan berorientasi untuk menghasilkan
pada PT. Dinamika Indonusa Prima
Cabang Yogyakarta dapat dijelaskan produk yang berkualitas dengan infra-
sebagai tampak pada Tabel 5. struktur yang memenuhi standar terbaik
pada industry kasur pegas. Produk ung-
Sasaran Investasi manajerial
gulan yang dihasilkan adalah kasur pegas
khususnya investasi sumber daya pe-
dengan merek Airland dan sudah berserti-
masaran secara mayoritas berorientasi
fikasi ISO 9002. Selain produk kasur pegas
pada sasaran untuk mengembangkan
juga memproduksi asesoris perlengkapan
relasi jaringan bisnis pada system pema-
tidur seperti bantal dan guling.
saran yang lebih luas. Hal ini dikarenakan

Tabel 5: Sasaran Investasi Manajerial


No Dimensi Investasi Manajerial Mean Kategori
Sering sebagai sasaran
1. Produk, promosi, harga dan aktivitas distribusi 3,80
investasi manajerial
Teknologi untuk memperbaiki komunikasi dengan Sering sebagai sasaran
2. 3,60
pelanggan investasi manajerial
Meciptakan dan membina hubungan personal Sering sebagai sasaran
3. 3,80
dengan pelanggan investasi manajerial
Mengembangkan relasi jaringan bisnis pada system Selalu sebagai sasaran
4. 4,20
pemasaran yang lebih luas investasi manajerial
Sumber: Data Primer yang diolah
24 SINERGI Vol. 13 No. 1, Juni 2012: 15 – 28

Penetapan harga bersifat terstan- kepada partner bisnis (seperti toko, hotel
darisasi mengacu pada harga yang dan lain-lain) atau kepada konsumen
ditetapkan oleh kantor pusat. Akan tetapi akhir. Selain itu Team delivery juga mem-
setiap cabang memiliki kebijakan bantu dalam pemasangan barang display
tersendiri terkait dengan pemberian harga baik di toko, pameran maupun di tempat
khusus kepada partner bisnis khususnya penghantaran akhir konsumen.
bagi partner bisnis yang mampu malam- Teknologi untuk memperbaiki
paui penjualan diatas target yang telah komunikasi pemasaran dikembangkan
ditetapkan. Penetapan harga kepada mitra tidak hanya bersifat konvensional melalui
bisnis secara prinsip adalah seragam atau brosur, flayer, billboard dan sejenisnya akan
sama dan yang membedakan adalah tetapi juga memanfaatkan teknologi
program atau jenis kontrak apa yang informasi yang berupa internet melalui
diikuti oleh mitra bisnis sehingga akan web-site sehingga calon konsumen dapat
mempengaruhi besaran discount yang beriteraksi secara langsung. Pemanfaatan
diberikan. Harga khusus juga diberikan teknologi informasi ditujukan untuk
kepada mitra bisnis yang bersifat non mempermudah dan mempercepat komu-
kontrak seperti tender pengadaan atau nikasi pemasaran yang dilakukan.
adanya pengambilan dalam jumlah besar Menciptakan hubungan secara per-
dalam satu waktu dan satu nota faktur. sonal dengan pelanggan terus dilakukan
Promosi sebagai alat untuk dengan cara melakukan kunjungan secara
mengkomunikasikan secara pesuasif yang langsung pada mitra bisnis baik yang di-
bersifat dua arah dari penyedia produk lakukan oleh Team Sales, Supervisor mau-
kepada konsumen. Kegiatan promosi yang pun Area Manager. Kegiatan tersebut juga
digunakan berupa iklan dan pameran. didukung dengan memberikan pelayanan
Sasaran iklan dan pameran adalah se- sebaik-baiknya kepada partner bisnis
kelompok orang, perusahaan dan instansi sehingga tercipta kepuasan.
yang dikategorikan mempunyai kepen-
tingan terhadap produk. Media iklan yang Dimensi Jenjang Manajerial
digunakan adalah media cetak (surat kabar Jenjang manajerial menunjukkan pihak-
lokal) dan media elektronik (radio lokal). pihak dalam perusahaan yang menangani
Sedangkan pameran dilakukan di pusat-
aktivitas pemasaran yang meliputi: tim
pusat perbelanjaan.
khusus pemasaran, pimpinan perusahaan
System distribusi produk dilaku-
dan tim non-pemasar pada perusahaan
kan secara langsung oleh PT. Dinamika
yang bertanggungjawab atas pemasaran
Indonusa Prima Cabang Yogyakarta yang
dan kegiatan bisnis lainnya, dengan hasil
ditangai khusus oleh Team Delivery dengan
sebagai berikut.
menghantarkan barang secara langsung

Tabel 6: Jenjang Manajerial Yang Menangani Aktivitas Pemasaran


No Dimensi Jenjang Manajerial Mean Kategori
Selalu menangani aktivitas
1. Tim khusus pemasaran 4,80
pemasaran
Selau menangani aktivitas
2. Pimpinan Perusahaan atau Jajaran Pimpinan 4,20
pemasaran
Non-pemasar yang bertanggungjawab atas pemasaran Kadang-kadang menangani
3. 2,80
dan aspek bisnis lainnya yang dimiliki oleh perusahaan aktivitas pemsaran
Sumber: Data Primer yang diolah
Mengelola Hubungan dengan Pelanggan … (Audita Nuvriasari) 25

Penangan aktivitas pemasaran kepada general manager. 3) Menjalin


pada PT. Dinamika Indonusa Prima hubungan kemitraan dengan pihak lain
Cabang Yogyakarta ditangani secara selaku calon konsumen maupun pelang-
khusus oleh tim khusus pemasaran dalam gan tetap. 4) Melakukan kunjungan lapan-
hal ini adalah tim sales. Disamping itu gan dengan pihak klien atau mitra bisnis
penangan aktivitas pemasaran dan moni- sehingga dapat dilakukan monitoring ter-
toring terhadap aktivitas tersebut dilaku- hadap perkembangan bisnis, permintaan
kan oleh jajaran pimpinan perusahaan produk dan informasi pasar. 5) Melakukan
yakni regional manager (kepala cabang) dan pengawasan pelaksanaan kegiatan yang
supervisor. Sedangkan SDM non-pemasar berkaitan dengan pemasaran produk.
tidak bertanggungjawab secara langsung Berdasarkan hasil analisis deskrip-
terhadap aktivitas pemasaran perusahaan. tif dapat dijelaskan bahwa perusahaan
SDM non-pemasar bertanggungjawab ter- telah melaksanakan prkatik pemasaran
hadap tugas pokok dan fungsi masing- Business to Business (B2B) dengan baik. Hal
masing sesuai dengan bidang kerjanya, ini ditunjukkan dari orientasi praktik
seperti: administrator, kepala gudang, pemasaran yang lebih bersifat relational
sekretaris, tim delivery dan security. dengan berorientasi pada pelanggan baik
Adapun penanganan aktivitas pe- pada aspek tujuan transaksi atau per-
masaran oleh Tim Sales pada PT. Dinamika tukaran perusahaan, orientasi komunikasi
Indonusa Prima Cabang Yogyakarta, meli- perusahaan, sasaran aktivitas pemasaran,
puti (Marantika, 2012): 1) Melakukan fokus manajerial, investasi manajerial di
kunjungan berdasarkan area cover sesuai bidang pemasaran dan penanggungjawab
dengan klasifikasi kelas toko. 2) Melaku- aktivitas pemasaran. Meskipun demikian
kan active selling berkaitan dengan pro- masih diperlukan adanya upaya untuk
gram insentif toko/SPG toko, training memperbaiki efektifitas dan efisiensi
product knowledge kepada SPG toko, cek dalam pengelolaan hubungan dengan
stok atau ketersediaan barang untuk mitra bisnis sehingga akan menghasilkan
mengisi stok toko maupun mengisi dis- hubungan jangka panjang yang lebih baik.
play. 3) Melakukan pengecekan terhadap
barang-barang pendukung promosi (bro- Rekomendasi Strategi Pengelolaan
sur, flayer, catalog, daftar harga, billboard Hubungan Dengan Pelanggan Guna
dan lain-lain). 4) Melakukan pencatatan Penciptaan Kepuasan dan Loyalitas
administrasi terkait dengan hasil kun- Pelanggan Business to Business (B2B)
jungan ke mitra bisnis, baik yang bersifat Berdasarkan hasil wawancara dengan
informasi competitor ataupun informasi jajaran pimpinan PT. Dinamika Indonusa
penjualan. 5) Melakukan passive selling Prima Cabang Yogyakarta yang diwakili
dengan mitra bisnis melalui program- oleh supervisor, dapat dijelaskan sejumlah
program sosial. strategi loyalitas pelanggan (mitra bisnis)
Sedangkan penangan aktivitas yang telah diimplementasikan, sebagai
pemasaran dan monitoring dilakukan oleh berikut.
kepala cabang dan supervisor, antara lain
mencakup: 1) Menyusun perencanaan dan Mendanai Program Komunikasi Pema-
bertanggungjawab atas perencanaan, saran Mitra Bisnis
pelaksanaan serta pengawasan aktivitas-
aktivitas bisnis perusahaan termasuk Guna mengelola hubungan jangka panjang
aktivitas pemasaran agar sesuai dengan dengan mitra bisnis, perusahaan secara
tujuan yang telah ditetapkan. 2) Memberi- rutin mendanai dan memfasilitasi kegiatan
kan laporan seluruh aktivitas bisnis per- pemasaran yang dilakukan oleh mitra
usahaan termasuk aktivitas pemasaran bisnis. Hal ini dilakukan dengan meng-
26 SINERGI Vol. 13 No. 1, Juni 2012: 15 – 28

cover seluruh biaya periklanan dan biaya untuk semakin memperkuat terciptanya
pameran bagi toko-toko yang menjadi kepuasan dan loyalitas pelanggan, maka
mitra bisnis perusahaan. Disamping itu dalam penelitian ini direkomendasikan
perusahaan juga memberikan fasilitas- sejumlah strategi berikut.
fasilitas pendukung pemasaran seperti: 1) Membangun Kepercayaan dan
billboard, sepanduk, brosur dan tools Kredibilitas Perusahaan. Upaya mem-
promosi lainnya. Kegiatan-kegiatan ter- bangun kepercayaan perusahaan kepada
sebut memberikan dampak positif dengan mitra bisnis dapat dilakukan dengan
semakin termotivasinya mitra bisnis untuk menunjukan kompetensi dan integritas
meningkatkan kinerja penjualannya dan perusahaan terhadap pelanggannya
terbangun hubungan yang baik antara sehingga akan tercipta hubungan jangka
perusahaan dengan mitra bisnis. panjang yang sehat. Kredibilitas perusa-
haan perlu dibangun dan diciptakan
Merancang Progam Loyalitas Pelanggan karena hal ini mengindikasikan tingkat
Program loyalitas pada mitra bisnis selaku dimana pelanggan yakin bahwa perusa-
pelanggan diberikan oleh perusahaan haan dapat merancang dan mengirimkan
dalam bentuk Frequency Program yang produk sesuai dengan kebutuhan dan
dirancang untuk memberikan peng- keinginan pelanggan. Kredibilitas perusa-
hargaan kepada pelanggan yang secara haan dapat dibangun melalui: kepercayaan
kontinyu melakukan pembelian produk perusahaan, keahlian perusahaan dan pe-
dan dalam kuantitas minimal tertentu. layanan perusahaan terhadap pelanggan.
Reward yang diberikan perusahaan 2) Meningkatkan Kualitas Pelaya-
beragam, seperti: pemberian harga khusus, nan Pada Pelanggan. Peningkatan kualitas
pemberian kompensasi khusus baik yang layanan dapat dilakukan dengan mening-
berupa financial maupun non financial katkan frekuensi layanan kepada pelang-
seperti: wisata ke luar negeri. gan atau mitra bisnis baik sebelum mau-
pun sesudah transaksi. Kulaitas layanan
Memberikan Layanan Tambahan perlu didukung pula dengan sejumlah
Pemberian layanan tambahan diberikan aktivitas berikut (Lupiyoadi dan Hamdani,
oleh pihak perusahaan kepada mitra bisnis 2006) : menjalankan accountable marketing
sebagai layanan penyerta dari penghan- yakni perusahaan secara kontinyu
taran produk inti. Layanan tambahan yang melakukan checking pada pelanggan
diberikan antara lain berupa: training pro- untuk mengidentifikasi tingkat kebutuhan
duct knowledge yang diberikan oleh pihak pelanggan dan informasi pasar, melaku-
perusahaan kepada mitra bisnis khusnya kan reactive marketing yakni perusahaan
bagian penjualan (wiraniaga, SPG). Hal ini menyediakan akes yang mencukupi dan
ditujukan agar wiraniaga mampu men- mudah dihubungi oleh mitra bisnis, mela-
jelaskan produk dengan baik dan tepat kukan partnership mareting yakni dengan
kepada konsumen. Selain pelatihan, per- manjalin kerjasama secara regular dengan
usahaan juga memberikan jasa layanan mitra bisnis dengan tujuan untuk mem-
tambahan yang berupa penataan atau bantu memperbaiki kinerja mitra bisnis.
display product di lokasi penjualan mitra 3) Meningkatkan Koordinasi Ver-
bisnis maupun pada saat kegiatan tikal. Koordinasi vertikal antara per-
pameran berlangsung. usahaan penyedia produk dengan mitra
Mengacu pada strategi yang telah bisnis perlu ditingkatkan sehingga
diimplementasikan untuk mengelola hubungan aktivitas transaksi bisnis men-
hubungan dengan pelanggan pada jadi lebih bernilai bagi kedua belah pihak.
pemasaran Business to Business (B2B) maka Dengan meningkatkan koordinasi vertikal
diharapkan dapat: meningkatkan kegiatan
Mengelola Hubungan dengan Pelanggan … (Audita Nuvriasari) 27

bisnis yang lebih substansial antar kedua 5) Memanfaatkan Teknologi Infor-


belah pihak, meningkatkan tingkat keun- masi dalam Mendukung Aktivitas Pe-
tungan, dan mencegah terjadinya ketidak masaran. Dengan memanfaatkan teknologi
harmonisan hubungan bisnis antar kedua informasi maka akan meningkatan efek-
belah pihak. tifitas dan efisiensi dalam aktivitas pe-
4) Mengelola Hubungan Yang Ber- masaran kepada mitra bisnis, sehingga
sifat Kon traktual dan Kolaboratif. diharapkan dapat meningkatkan kepuasan
Hubungan kontraktual dengan mitra dan loyalitas pelanggan. Adapun manfaat
bisnis bersifat lebih jangka panjang menggunakan teknolgi informasi dalam
sehingga diharapkan mamapu memper- pemsaran B2B anatar lain sebagai beikut
tahankan tingkat loyalitas mitra bisnis dan (Kotler dan Amstrong, 2009): memangkas
secara langsung akan berpengaruh pada biaya transaksi baik bagi penyedia produk
kinerja financial perushaan. Disamping itu maupun mitra bisnis, mengurangi waktu
perlu dikembangkan hubungan bisnis antara pemesanan dan pengiriman, men-
yang bersifat kolaboratif dimana tercipta ciptakan system pembelian yang lebih
hubungan saling membantu bukan hanya efisien, dan membangun hubungan yang
dalam hal-hal yang bersifat transaksional. lebih personal dengan mitra bisnis.

DAFTAR PUSTAKA
Adisaputro, G, (2010), Manajemen Pemasaran: Analisis untuk Perancangan Stratgei
Pemasaran, Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
Budiyuwono, N (2010), Pengantar Statistik Ekonomi dan Perusahaan, Yogyakarta: UPP AMP
YKPN
Coviello N.E., R.J. Brodie, P. J. Danaher, W. J. Johnston, (2002), “How Firms Relate to
Their Markets: An Empirical Examination of Contemporary Marketing Practices”,
Journal of Marketing: Vol. 66, No. 3, pp. 33-46.
Griffin, J (2003), Customer Loyalty: How To Earn it, How to Keep it, John Willey and Sons,
Inc. Co
Hennkisson, T dan Wall W (2009), How To Create Satisfaction: Customer Satisfaction in B2B
Relationship, Thesis: Uppasala University.
Kotler, P. (2009), Marketing Management: Analysis, Planning, Implementation and Control,
12th Edition. Upper Saddle River, New Jersey: Prentice Hall Inc.
Kotler P, dan Keller K (2009), Marketing Management, 13th edition, Pearson education, Inc.
Kotler, P. dan Armstrong, G, (2009), Prinsip-Prinsip Pemasaran, edisi ke 12, PT. Erlangga.
Lam, Y, Shankar, V, Murthy (2004), “Customer Value, Satisfaction, Loyalty and Switching
Cost: An Illustration From A B2B Service Context”, Journal of The Academy Of
Marketing Science, Vol. 32, No. 3
Liao, H (2012), “Service Quality and Customer Satisfaction: Direct and Indirect Effects in a
B2B Customer Loyalty Framework”, The Journal of Global Business Management, Vol. 8
Lupiyoadi, R. dan Hamdani, A, (2006), Manajemen Pemasaran Jasa, Jakarta: Salemba Empat
Marantika, A (2012), Analisis Tingkat Efektivitas Promosi Terhadap Penjualan Springbed
Airland di DIY Tahun 2008 – 2010, Skripsi, Universitas Mercu Buana Yogyakarta,
tidak dipublikasikan
28 SINERGI Vol. 13 No. 1, Juni 2012: 15 – 28

Rauyruen, P, Miller, E, Barrett, J (2007), Relationship Quality as A Predictor Of B2B Customer


Loyalty, School Of Marketing, University Technology of Sydney.
Tonton, A. dan Gyamfi,O (2006), Maintaining Customer Relationship in B2B Market, Thesis in
Business Administration, Jonkoping International Business School.
Tjiptono, Chandara, Diana (2004), Marketing Scales, Yogyakarta: Andi Offset
Yee, S (2008), Customer Perceived Quality, Relationship Quality and Business Loyalty: An
Example of B2B Organization, University of Malaya.
Zeithaml, V.A., Bitner, M.J., (2000), Service Marketing, New York: McGraw-Hill.

You might also like