Download as pdf
Download as pdf
You are on page 1of 32
SALINAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL, PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 70 TAHUN 2019 TENTANG PETUNJUK TEKNIS KERJA SAMA PENYELENGGARAAN DAN PENGELOLAAN KURSUS ANTARA LEMBAGA PENDIDIKAN ASING DENGAN LEMBAGA PENDIDIKAN DI INDONESIA DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan pasal 38 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 31 Tahun 2014 tentang Kerja Sama Penyelenggaraan dan Pengelolaan Pendidikan Lembaga Pendidikan Asing dengan Lembaga Pendidikan Indonesia, perlu menetapkan Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Penidikan Masyarakat tentang Kerja Sama Penyelenggaraan dan Pengelolaan Kursus Antara Lembaga Pendidikan Asing dengan Lembaga Pendidikan di Indonesia; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496), sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 45, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5670); Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5105) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5157); Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2015 tentang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 15) sebagaimana telah diubah dengan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 101 Tahun 2018 tentang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 192); Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 91/M Tahun 2015 tentang Pengangkatan Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat; Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 49 tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Nonformal, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2013 tentang Pendirian Satuan Pendidikan Nonformal (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 877); Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2014 tentang Kerja Sama Penyelenggaraan dan Pengelolaan Pendidikan oleh Lembaga Pendidikan Asing dengan Lembaga Pendidikan di Indonesia (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 580); 9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69 Tahun 2014 tentang Izin Penyelenggaraan Pendidikan Nonformal dengan Modal Asing (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1133); 10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 11 Tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 575) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 9 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 11 Tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 236); 11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 25 Tahun 2018 tentang Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik Sektor Pendidikan dan Kebudayaan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 896); 12. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 10 Tahun 2018 tentang Tata Cara Penggunaan Tenaga Kerja Asing (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 882); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TENTANG KERJA SAMA PENYELENGGARAAN DAN PENGELOLAAN KURSUS ANTARA LEMBAGA PENDIDIKAN ASING DENGAN LEMBAGA PENDIDIKAN DI INDONESIA. Pasal 1 Penyelenggaraan dan Pengelolaan Kursus Antara Lembaga Pendidikan Asing dengan Lembaga Pendidikan di Indonesia sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat ini. Pasal 2 Peraturan Direktur Jenderal ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 12 Desember 2019 Direktur Jenderal, TTD. Harris Iskandar Salinan sesuai dengan aslinya, fa Bagian Hukum, Tatalaksana, dan Kepegawaian, 07291990011001 SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT NOMOR 70 TAHUN 2019 TENTANG KERJA SAMA PENYELENGGARAAN DAN PENGELOLAAN KURSUS ANTARA LEMBAGA PENDIDIKAN ASING DENGAN LEMBAGA PENDIDIKAN DI INDONESIA BABI PENDAHULUAN A. Latar Belakang Globalisasi merupakan kondisi dimana batasan ruang dan waktu tidak lagi menjadi penghalang, semua masyarakat bisa terhubung dengan masyarakat lainnya sekaligus memperluas aktivitas manusia melintasi wilayah dan benua. Hal ini mendorong kemajuan masyarakat di berbagai bidang diantaranya pendidikan, sosial budaya, ekonomi dan politik, Salah satu dampak globalisasi terjadi dalam bidang pendidikan diantaranya kerja sama dengan asing baik dalam penyelenggaraan maupun_ pengelolaan pendidikan. Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelengaraan Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelengaraan Pendidikan, penyelenggaraan pendidikan oleh lembaga pendidikan asing wajib dikerjasamakan dengan lembaga pendidikan Indonesia. Sebagai peraturan pelaksana dari peraturan pemerintah tersebut telah diterbitkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 31 Tahun 2014 tentang Kerja Sama Penyelenggaraan dan Pengelolaan Pendidikan oleh Lembaga Pendidikan Asing dengan Lembaga Pendidikan di Indonesia. Peraturan tersebut mengatur kerja sama tidak hanya jalur pendidikan formal tetapi juga nonformal. Kerja sama penyelenggaraan pendidikan merupakan bentuk kerja sama penyelenggaraan bersama antara Lembaga Pendidikan Indonesia (LPI) dengan Lembaga Pendidikan Asing (LPA) untuk mendirikan Satuan Pendic ikan Kerja sama (SPK). Sedangkan kerja sama pengelolaan merupakan bentuk kerja sama pengelolaan di bidang akademik dan/atau non-akademik antara LPI dan LPA. Salah satu bentuk satuan pendidikan pada jalur pendidikan nonformal adalah Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP). Dalam Pasal 26 ayat 5 dijelaskan bahwa kursus dan pelatihan diselenggarakan bagi masyarakat yang memerlukan bekal pengetahuan, keterampilan, kecakapan hidup, dan sikap untuk mengembangkan diri, mengembangkan profesi, bekerja, usaha mandiri dan atau melanjutkan pendidikan ke jenjang yeng lebih tinggi. Globalisasi memberikan kesempatan bagi LKP untuk menjalin kerja sama tidak hanya dengan sesama lembaga pendidikan di Indonesia tetapi juga lembaga pendidikan di luar negeri. Untuk melaksanakan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 31 Tahun 2014, perlu ditetapkan petunjuk teknis yang mengatur kerja sama penyelenggaraan dan pengelolaan LKP oleh LPI dan LPA. B. Tujuan ‘Tujuan petunjuk teknis ini untuk memberikan acuan pelaksanaan kerja sama penyelenggaraan dan pengelolaan Kursus antara Lembaga Pendidikan Asing dengan Lembaga Pendidikan di Indonesia. C. Pengertian 1. Lembaga Kursus dan Lembaga Pelatihan adalah satuan pendidikan nonformal yang menyelenggarakan pendidikan umum dan/atau vokasi untuk mengembangkan kemampuan peserta didik dengan penekanan pada penguasaan keterampilan, standar kompetensi, pengembangan sikap kewirausahaan serta pengembangan kepribadian profesional. 2. Kursus dan Pelatihan adalah salah satu jalur pendidikan nonformal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. 3. Lembaga Pendidikan di Indonesia, yang selanjutnya disebut LPI, adalah institusi yang bergerak di bidang pendidikan atau satuan pendidikan di Indonesia. aoe de 12. 13. 14, Lembaga Pendidikan Asing, yang selanjutnya disebut LPA, adalah institusi yang bergerak di bidang pendidikan atau satuan pendidikan asing. Satuan Pendidikan Kerja Sama, yang selanjutnya disebut SPK, adalah satuan pendidikan yang diselenggarakan atau dikelola atas dasar kerja sama antara LPA yang terakreditasi/diakui di negaranya dengan LPI pada jalur formal atau nonformal yang sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. Kementerian adalah Kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pendidikan. Menteri adalah Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pendidikan. Dirjen adalah Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat. Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Nonformal (BAN PAUD dan PNF) adalah badan evaluasi mandiri yang menetapkan kelayakan satuan pendidikan anak usia dini dan pendidikan nonformal dengan mengacu pada standar nasional pendidikan. Penyelenggara adalah LPA dan LPI yang melakukan kerja sama dalam penyelenggaraan dan/atau pengelolaan kursus di Indonesia. Warga Negara Indonesia (WNI) adalah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan oleh undang-undang sebagai warga negara. Warga Negara Asing (WNA) adalah orang-orang yang bukan warga negara Indonesia. ‘Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) adalah media/alat bantu yang digunakan untuk transfer data baik itu untuk memperoleh suatu data/informasi maupun memberikan informasi kepada orang lain serta dapat digunakan untuk alat berkomunikasi baik satu arah maupun dua arah. Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik atau Online Single Submission yang selanjutnya disingkat OSS adalah perizinan berusaha yang diterbitkan oleh Lembaga OSS untuk dan atas nama menteri, pimpinan lembaga, gubernur, atau bupati/wali kota kepada pelaku usaha melalui sistem elektronik yang terintegrasi. 15. 16. Nomor Izin Berusaha (NIB) adalah identitas pelaku usaha yang diterbitkan oleh Lembaga OSS setelah pelaku usaha melakukan pendaftaran. Program Kembaran adalah penyelenggaraan kegiatan antar lembaga kursus untuk melaksanakan suatu program kursus secara bersama serta saling mengakui lulusannya. . Negara Calling Visa adalah negara tertentu yang kondisi atau keadaan negaranya di pandang mempunyai tingkat kerawanan di tinjau dari aspek sosial, politik, keamanan negara, dan aspek keimigrasian. . Pihak Terkait Kerja Sama 1 2. 3. LPI yang akan melakukan kerja sama dengan LPA. LPA yang akan melakukan kerja sama dengan LPI. Pihak-pihak yang akan melaksanakan kerja sama dalam bidang kursus dan pelatihan. Dinas pendidikan provinsi dan/atau dinas pendidikan kabupaten/kota. Direktorat Jenderal PAUD dan Dikmas, dalam hal ini Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan. BABI RUANG LINGKUP KERJA SAMA A. Ruang Lingkup Kerja Sama Penyelenggaraan 1. Kerja sama penyelenggaraan merupakan bentuk kerja sama penyelenggaraan bersama antara LPI dengan LPA untuk mendirikan SPK. 2. Lokasi SPK dapat berada pada LPI atau pada lokasi baru. 3. SPK dilarang menggunakan kata “Internasional” baik untuk nama SPK maupun program /jenis ketrampilan. 4, SPK dapat menyelenggarakan satu program/jenis ketrampilan atau lebih. 5. SPK wajib memiliki Nomor Pokok Satuan Pendidikan Kerja Sama yang diterbitkan oleh Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan (PDSPK) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 6. Kerja sama penyelenggaraan dilaksanakan dengan syarat: a, memperoleh izin Menteri atau pejabat yang ditunjuk; b. mengikuti standar nasional pendidikan yang diperkaya dengan standar negara lain yang mempunyai keunggulan di bidang pendidikan atau sistem pendidikan yang berlaku di negara lain, setelah memperoleh persetujuan menteri atau pejabat yang ditunjuk; mengikuti akreditasi BAN PAUD dan PNF; memiliki perjanjian kerja sama antara LPI dengan LPA; memiliki Rencana Induk Pengembangan (RIP); dan ao ° {, mematuhi ketentuan peraturan perundang-undangan. B. Ruang Lingkup Kerja Sama Pengelolaan 1. Kerja sama pengelolaan merupakan bentuk kerja sama di bidang akademik dan/atau non-akademik antara LPI dengan LPA. 2. Kerja sama akademik berbentuk: a. pertukaran pendidik dan/atau tenaga kependidikan; b. pertukaran peserta didil c. pemanfaatan sumber daya; a |. penyelenggaraan program kembaran; 2 penyelenggaraan kegiatan ekstrakurikuler; dan/atau f. kerja sama lain yang dianggap perlu. 3. Kerja sama non-akademik berbentuk: kontrak manajemen; . pendayagunaan aset; penggalangan dana; pembagian jasa dan royalti atas hak kekayaan intelektual; . penyelenggaraan program pemagangan peserta didik; penyelenggaraan ujian internasional; dan/atau . kerja sama lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- ve mnmepaoe undangan. . LPI dapat melakukan lebih dari satu bentuk kerjasama pengelolaan dan lebih dari satu LPA mitra kerja sama. . Dalam satu surat pengajuan permohonan izin kerjasama pengelolaan dapat dicantumkan lebih dari satu bentuk kerjasama pengelolaan dengan satu LPA yang sama. . Masa berlaku izin kerjasama pengelolaan pada prinsipnya hanya untuk jangka waktu sesuai dalam surat pengajuan permohonan dan surat perjanjian kerjasama antara LPI dan LPA. BAB III KERJA SAMA PENYELENGGARAAN SPK A, Umum LPI dan LPA menyelenggarakan LKP dalam bentuk SPK. B, Tata Laksana 1. Kedudukan SPK berkedudukan di Indonesia setelah mendapat izin pendirian dari menteri/pejabat yang ditunjuk. 2. Tata cara perizinan a. Penyelenggara mendaftarkan usaha kepada lembaga OSS. b. Lembaga OSS menerbitkan NIB. c. Penyelenggara mengajukan izin usaha kepada lembaga OSS. d. Lembaga OSS menerbitkan izin usaha. e. Penyelenggara memenuhi komitmen Izin Lokasi, Izin Lokasi Perairan, Izin Lingkungan/SPPL, dan/atau Izin Mendirikan Bangunan (IMB). f. Penyelenggara akan menerima notifikasi dari OSS bahwa Izin Usaha telah diaktivasi setelah penyelenggara memenuhi dan telah melakukan pembayaran (jika dipersyaratkan). g. Penyelenggara mengajukan izin operasional dengan memenuhi Komitmen Izin Operasional yang meliputi: 1) perjanjian kerja sama antara LPI dan LPA untuk mendirikan SPK, paling sedikit memuat: a) Klausul tentang kurikulum yang digunakan; b) Klausul tentang komposisi pendidik dan tenaga kependidikan; c) klausul tentang kepemilikan aset pada SPK sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; d) Klausul tentang pembiayaan SPK; dan e) klausul tentang pilihan forum penyelesaian sengketa. 2) salinan dokumen status badan hukum lembaga pendidikan di Indonesia berupa akta yayasan atau akta perkumpulan beserta perubahannya yang telah disahkan oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia; 3) salinan sertifikat akreditasi satuan pendidikan nasional dengan hasil terakreditasi yang dimiliki oleh LPI; 4) 5) 6) 7) 8) 9) 10) 11) 12) izin pendirian dan/atau izin operasional satuan pendidikan nasional yang dimiliki oleh LPI; salinan dokumen mengenai status badan hukum LPA dari negara asalnya; salinan dokumen akreditasi atau pengakuan LPA atau dokumen pengakuan dari negara asalnya; salinan bukti kepemilikan dan/atau penguasaan atas tanah dan/atau bangunan dalam bentuk: a) sertifikat hak milik; b) sertifikat hak guna bangunan; ©) sertifikat hak pakai; dan/atau d) surat perjanjian sewa menyewa. Rencana Induk Pengembangan SPK, yang sekurang kurangnya memuat: a) visi dan mi b) kurikulum; ©) standar kompetensi lulusan; d) proses pembelajaran; e) data peserta didik; data pendidik; g) data tenaga kependidikan; > h) sarana dan prasarana; i) penilaian; j) pengelolaan; dan k) pembiayaan. Rencana Umum Tata Ruang SPK; referensi bank atas nama LPI; bukti mengenai jaminan sumber pembiayaan paling sedikit 3 (tiga) tahun; dan hasil studi kelayakan paling sedikit memuat: a) prospek pendirian satuan pendidikan dari segi tata ruang, geografis, dan ekologis; b) prospek pendirian satuan pendidikan dari segi pendaftar, keuangan, sosial, dan budaya; c) kapasitas daya tampung dan lingkup jangkauan satuan pendidikan sejenis yang ada; dan d) perkiraan pembiayaan untuk kelangsungan pendidikan paling sedikit untuk 1 (satu) periode program kursus berikutnya. h. Komitmen Izin Operasional sebagaimana dimaksud pada huruf g wajib dipenuhi oleh Penyelenggara paling lama 1 (satu) tahun sejak diterimanya Izin Usaha. i. Menteri sesuai dengan kewenangannya wajib memastikan terpenuhinya Komitmen Izin Operasional oleh penyelenggara sebagaimana dimaksud pada hurof g paling lama 30 (tiga puluh) hari setelah diterimanya pemenuhan komitmen dari penyelenggara. j. Izin Operasional akan dikeluarkan oleh Lembaga OSS setelah Menteri memastikan terpenuhinya Komitmen Izin Operasional oleh penyelenggara sebagaimana dimaksud pada huruf i. 3. Peserta Didik a. Penerimaan peserta didik diatur oleh SPK yang terdiri dari peserta didik WNI dan WNA. SPK dilarang menolak calon peserta didik WNI yang memenuhi persyaratan SPK. b. Bagi peserta didik WNA wajib mendapatkan surat izin belajar dari Menteri sesuai dengan rekomendasi Dirjen. c. Peserta didik SPK wajib dimasukkan dalam Data Pokok Pendidikan (DAPODIK) yang ditetapkan oleh Kemendikbud. 4. Pendidik a. Pendidik pada SPK harus memenuhi standar nasional pendidikan dan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Jumlah pendidik WNI pada SPK paling sedikit 30 % (tiga puluh persen). Seluruh pendidik mampu memfasilitasi pembelajaran berbasis TIK. Bes Sehat jasmani rohani; e. Tidak mengkonsumsi/dibawah pengaruh minuman keras atau narkoba; Tidak terlibat dalam kegiatan politik praktis, klandestin, propaganda agama, dan pengumpulan dana; ® ‘SPK menerapkan remunerasi yang berkeadilan; h. Pendidik asing untuk pembelajaran bahasa asing adalah penutur asli bahasa negaranya dan/atau orang yang mempunyai sertifikat pendidik untuk bahasa asing tersebut; dan i, Bagi pendidik asing yang ditempatkan di wilayah Papua dan Aceh dan/atau yang berasal dari negara calling visa wajib memperoleh rekomendasi dari lembaga yang menangani bidang keamanan. 5. Tenaga Kependidikan a. Tenaga kependidikan pada SPK paling sedikit meliputi pimpinan satuan pendidikan, tenaga perpustakaan, tenaga laboratorium, teknisi sumber belajar, tenaga administrasi, tenaga kebersihan, dan tenaga keamanan; b, Tenaga kependidikan asing pada SPK dilarang menduduki jabatan yang secara khusus menangani personalia; c. Tenaga kependidikan pada SPK sebagaimana dimaksud pada huruf a memenuhi standar nasional pendidikan yang dapat diperkaya dengan standar tenaga kependidikan satuan pendidikan negara asing; d. Jumlah tenaga kependidikan asing maksimal 20% (dua puluh persen); e. Sehat jasmani rohani; { Tidak mengkonsumsi/di bawah pengaruh minuman keras dan/atau narkoba; g. Tidak terlibat dalam kegiatan politik praktis, klandestin, propaganda agama, dan pengumpulan dana; h. SPK wajib menerapkan sistem remunerasi yang berkeadilan bagi semua tenaga kependidikan; dan Bagi tenaga kependidikan asing yang ditempatkan di wilayah Papua dan ‘Aceh dan/atau yang berasal dari negara calling visa wajib memperoleh rekomendasi dari lembaga yang menangani bidang keamanan. 6. Kurikulum Kurikulum pada SPK sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan dan dapat diperkaya dengan standar pendidikan negara asing/negara asal LPA atau dapat juga menggunakan kurikulum negara lain setelah memperoleh Menteri atau pejabat lain yang ditunjuk. 7. Proses Pembelajaran a. Memenuhi Standar Nasional Pendidikan yang diperkaya standar pendidikan negara lain; b. Menggunakan TIK dalam proses pembelajaran pada materi yang sesuai. 8. Pengelolaan SPK a. Memenuhi Standar Nasional Pendidikan yang diperkaya dengan standar pendidikan negara lain atau menerapkan standar pendidikan negara lain setelah memperoleh izin Menteri atau pejabat lain yang ditunjuk; b, Menerapkan prinsip kesetaraan gender; c. Menggunakan sistem administrasi berbasis TIK. 9. Pembiayaan a. Memenuhi Standar Nasional Pendidikan di Indonesia atau menggunakan standar pembiayaan yang berlaku pada sistem pendidikan negara asal LPA setelah memperoleh izin Menteri atau pejabat lain yang ditunjuk; b. Pembiayaan meliputi jenis, sumber, dan pemanfaatan, serta pengawasan dan pertanggungjawaban dalam penyelenggaraan dan pengembangan SPK yang dikelola secara baik dan transparan. 10. Sarana dan Prasarana a. Memenuhi Standar Nasional Pendidikan yang diperkaya standar negara lain atau menggunakan standar negara asal LPA setelah memperoleh izin Menteri atau pejabat lain yang ditunjuk; b, Ruang kelas dilengkapi sarana berbasis TIK; c. Perpustakaan dilengkapi dengan sarana digital untuk akses sumber pembelajaran berbasis TIK. 11. Penilaian Penilaian pada SPK menerapkan Standar Nasional Pendidikan yang diperkaya dengan standar negara lain yang mempunyai keunggulan di bidang pendidikan atau standar yang berlaku pada sistem pendidikan negara lain setelah memperoleh izin Menteri. C. Penjaminan Mutu 1. Akreditasi a. Akreditasi SPK dilakukan oleh BAN PAUD dan PNF; b. Proses akreditasi dilakukan 2 (dua) tahun setelah izin operasional diterbitkan. 2. Uji Kompetensi SPK wajib mengikutkan peserta didiknya untuk uji kompetensi pada lembaga sertifikasi kompetensi nasional dan/atau internasional. BAB IV KERJA SAMA PENGELOLAAN SPK A. Umum 1. LPI dan LPA bekerja sama melaksanakan pengelolaan bidang akademik dan/atau non-akademik. 2. Kerja sama pengelolaan pendidikan bertujuan untuk: a. Meningkatkan mutu pengelolaan pendidikan di lembaga kursus. b, Memperluas jaringan kemitraan untuk kepentingan lembaga kursus. c. Memberikan layanan pendidikan yang lebih baik kepada masyarakat. 3. Ketentuan pelaksanaan kerja sama diatur lebih lanjut dalam perjanjian kerjasama antara LPI dan LPA. a. Perjanjian kerja sama memuat hak dan kewajiban masing-masing pihak LPI dan LPA. b. Perjanjian kerja sama menyatakan tujuan, bentuk, durasi, dan ruang lingkup kerja sama pengelolaan dengan jelas. 4. LPI dan LPA mengembangkan lingkungan satuan pendidikan yang bersih, tertib, asri, aman, sehat, bebas asap rokok dan narkoba, bebas budaya kekerasan, dan berbudaya ahlak mulia. 5. LPI dan LPA mengembangkan budaya kompetitif dan kolaboratif serta jiwa kewirausahaan yang dilandasi oleh moral dan etika yang tinggi. 6. LPI dan LPA tetap mengutamakan budaya dan nilai Indonesia. lai Iuhur bangsa B. Tata Laksana Tata cara pelaksanaan kerja sama pengelolaan pendidikan meliputi langkah- langkah sebagai berikut: 1, Pengajuan usul rencana kerja sama pengelolaan pendidikan oleh LPI. 2. Permintaan rekomendasi dari pemerintah kabupaten/kota. 3. Pengurusan Izin kerja sama pengelolaan pendidikan oleh Menteri atau pejabat yang ditunjuk. 4. Penerbitan izin kerja sama pengelolaan oleh Menteri atau pejabat yang ditunjuk. 5. Permohonan izin kerja sama pengelolaan disampaikan kepada Menteri melalui Dirjen terkait paling lambat 6 (enam) bulan sebelum pelaksanaan kerja sama. 6. Kerja sama pengelolaan pendidikan dapat dibatalkan oleh Menteri apabila terbukti melanggar ketentuan peraturan perundang-undangan setelah dilakukan pemeriksaan oleh Inspektorat Jenderal Kementerian atas instruksi Menteri. Cc. Persyaratan Usul kerja sama pengelolaan diajukan kepada Menteri melalui Dirjen terkait yang dilengkapi dengan bukti persyaratan: 1. Perjanjian kerja sama LPI dan LPA. 2. Dokumen proposal kerja sama antara LPI dan LPA. A BABV PEMANTAUAN DAN EVALUASI, PEMBINAAN, PELAPORAN, DAN SANKSI Pemantauan dan Evaluasi 1. Pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan kerja sama dilakukan secara berkala oleh tim yang dibentuk oleh Kementerian sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun dengan menggunakan instrumen yang telah ditetapkan. 2. Hasil pemantauan dan evaluasi dilaporkan kepada Menteri dengan tembusan Dirjen terkait. 3. Biaya pemantauan dan evaluasi dialokasikan pada unit kerja di tingkat pusat, provinsi dan kabupaten/kota sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Pembinaan Pembinaan terhadap lembaga pelaksana kerja sama dilakukan secara terkoordinasi antara unit utama di pusat, provinsi dan kota/kabupaten sesuai kewenangannya. Biaya pembinaan dialokasikan pada unit kerja terkait dan hasil pembinaan wajib dilaporkan. . Pelaporan Laporan kerja sama penyelenggaraan dan pengelolaan terdiri atas: 1. Laporan Berkala Pelaporan dilaksanakan setiap satu tahun sekali, Dalam hal kerja sama pengelolaan yang jangka waktu pelaksanaannya di bawah 1 (satu) tahun maka penanggungjawab pelaksana hanya berkewajiban menyampaikan laporan akhir pelaksanaan kerja sama. 2. Laporan Akhir Lembaga pelaksana kerja sama penyelenggaraan dan/atau pengelolaan wajib membuat laporan akhir pada saat berakhirnya kerja sama. Lembaga pelaksana kerja sama menyampaikan kedua laporan sesuai dengan format yang telah ditetapkan kepada Menteri melalui Dirjen dengan tembusan kepada Kepala Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota setempat. . Sanksi ‘Apabila dalam hasil pengawasan dan evaluasi ditemukan ketidaksesuaian atau penyimpangan dalam pelaksanaan kerja sama, maka Kementerian dan/atau Pemerintah daerah mengambil tindakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Sanksi tersebut dikeluarkan setelah mendapat pertimbangan dari tim monitoring dan evaluasi. Bentuk sanksi berupa: 1. Teguran tertulis; 2, Penghentian kerja sama a. Penghentian pelaksanaan kerja sama penyelenggaraan: 1) Prosedur a) Menteri atau pejabat yang berwenang menugaskan tim untuk melakukan investigasi terhadap SPK yang akan dihentikan kerja samanya. b) Tim merekomendasikan penghentian kerja sama berdasarkan laporan hasil investigasi. ¢) Dirjen a.n Menteri menetapkan keputusan penghentian kerja sama. 2) Kewajiban SPK a) Menyalurkan atau memindahkan peserta didik ke SPK lain yang sama jenjang dan jenisnya, atau mengembalikan biaya yang dikeluarkan oleh peserta didik paling lambat dalam waktu 6 (enam) bulan. b) Menyelesaikan pembayaran pendidik dan tenaga kependidikan dan mengembalikan ke negara asalnya selambat-lambatnya dalam jangka waktu (3) bulan. c) Menyerahkan aset kepada LPI atau sesuai dengan perjanjian kerja sama selambat-lambatnya dalam waktu 1 (satu) tahun. b. Apabila terjadi penghentian pelaksanaan kerja sama pengelolaan: 1) Prosedur a) Menteri menugaskan tim melakukan investigasi terhadap SPK yang akan dihentikan kerja samanya. b) Tim merekomendasikan penghentian kerja sama berdasarkan laporan hasil investigasi. ©) Dirjen a.n. Menteri menetapkan keputusan penghentian kerja sama. 2) Para pihak yang melakukan kerja sama wajib memenuhi kewajibannya sesuai perjanjian. 3. Rekomendasi pencabutan izin usaha ke lembaga OSS. Ketetapan pencabutan izin usaha selanjutnya menjadi kewenangan lembaga oss. BAB VI PENUTUP Petunjuk teknis kerja sama penyelenggaraan dan pengelolaan kursus merupakan panduan bagi LKP yang ingin menyelenggarakan kerja sama dengan pihak asing. Diharapkan dengan adanya kerja sama antara LPI dan LPA, kualitas lembaga kursus semakin meningkat dan dapat bersaing dengan lembaga pendidikan luar negeri. Di samping itu, wawasan dan kompetensi peserta didik mampu berkontribusi dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang berdaya saing. Untuk konfirmasi dan klarifikasi lebih lanjut dapat menghubungi Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan dengan nomor telepon 021-5725041, 57854236, atau dapat juga mengirimkan surat elektronik ke kk.binsus@kemdikbud.go.id, Hal-hal yang belum diatur dalam petunjuk teknis ini, akan ditindaklanjuti dengan surat edaran atau surat resmi Direktur Pembinaan Kursus dan Pelatihan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 12 Desember 2019 Direktur Jenderal, TTD. Harris Iskandar Sésuai dengan aslinya, a Bagian Hukum, Tatalaksana, dan Kepegawaian, : BAB VI PENUTUP Petunjuk teknis kerja sama penyelenggaraan dan pengelolaan kursus merupakan panduan bagi LKP yang ingin menyelenggarakan kerja sama dengan pihak asing. Diharapkan dengan adanya kerja sama antara LPI dan LPA, kualitas Jembaga kursus semakin meningkat dan dapat bersaing dengan lembaga Pendidikan luar negeri. Di samping itu, wawasan dan kompetensi peserta didik mampu berkontribusi dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang berdaya saing. Untuk konfirmasi dan Klarifikasi lebih lanjut dapat menghubungi Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan dengan nomor telepon 021-5725041, 57854236, atau dapat juga mengirimkan surat elektronik ke kk. binsus@kemdikbud.go.id. Hal-hal yang belum diatur dalam petunjuk teknis ini, akan ditindaklanjuti dengan surat edaran atau surat resmi Direktur Pembinaan Kursus dan Pelatihan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 12 Desember 2019 Direktur Jenderal, TTD. Harris Iskandar SALINAN LAMPIRAN II PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT NOMOR 70 TAHUN 2019 TENTANG KERJA SAMA PENYELENGGARAAN = DAN KURSUS ANTARA LEMBAGA PENDIDIKAN ASING DENGAN LEMBAGA PENDIDIKAN DI INDONESIA FORMULIR ISIAN Format I: Contoh Laporan Pelakeanaan Kegiatan Tanggal Pengisian Laporan Berkala Kerjasama Penyelenggaraan PENGELOLAAN A. IDENTITAS SATUAN PENDIDIKAN KERJA SAMA (SPK) No. Deskripst Uraian ‘Nama SPK 2 ‘Nomor Pokok Satuan Pendidikan Kerja Sama dari PDSPK 3 ‘Alamat SPK ‘Tanggal Pendirian SPK Legalitas Pendirian SPK ‘Akta Notaris Pendirian Tzin dari pejabat yang berwer | berwenang ‘Masa Berlaku Izin Pendirian Program/Keterampilan yang Diselenggarakan ‘Nama Lembaga Mitra Kerjasama Lembaga Pendidikan Indonesia ‘Lembaga Pendidikan Asing ‘Asal Negara Mitra Kerjasama Kurikulum yang Digunakan ‘Akreditasi dari BAN PAUD dan PNF Informasi Lainnya ‘Nomor Telepon ‘Web/email Media Sosial IDENTITAS KEPALA/PIMPINAN SPK No Deskripsi ‘Uraian 1 Nama Kepala/Pimpinan 2 Jenis Kelamin Pria/Wanita 3 Kualifikesi Pendidikan Kepala/ Pimpinan ‘Alamat Kepala/Pimpinan Kontak Nomor HP/Whatsapp Email Media Sosial DATA PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN No Deskripsi 1 ‘Jumlah Pendidik Menurut Jenis Kelamin Pria Wanita Jumlah Pendidik Menurat Kualifikasi Pendidikan Tumlah Pendidik Menurut Asal Kewarganegaraan Jumlah Tenaga Kependidikan Menurut Jenis Kelamin Jumlah Tenaga Kependidikan Menurut Kualifikasi Pendidikan Jumlah Tenaga Kependidikan ‘Menurut Asal Kewarganegaraan D. DATA PESERTA DIDIK No Deskripst Uraian T | Jumlah Peserta Didik Menurut |__| Jenjang 7 | Jumlah Peserta Didik Menurat Jenis Kelamin 3 | Jumlah Peserta Didik Menurut ‘Asal Kewarganegaraan @ | Jumlah Lulusan Menurut Tahun Kelulusan E. DATA SARANA DAN PRASARANA No Deskripsi Uraian 1 | Loas Cahan 2 | Luas Bangunan Keseluruhan 3 | Status Lahan dan Bangunan OMilik Sendiri/SPK O Sewa, selama .... Tahun O Pinjam, dari @ | Sarana Pembelajaran yang Dimiliki (uraikan) F._RENCANA PENGEMBANGAN SPK. No Deskripsi Uraian T | Reneana Pengembangan SPK (uraikan) 2 | Target yang Akan Dicapai (terukur) G. KENDALA, SOLUSI DAN SARAN No Deskripsi: T | Saran untuk Pemerintah Uraian (nama kepala/pimpinan) Format I: Contoh Laporan Berkala Kerjasama Pengelolaan Laporan Berkala Kerjasama Pengelol: Tanggal Pengisian A. IDENTITAS LEMBAGA PENDIDIKAN INDONESIA (LPI) No Deskripsi Uraian 1 | Nama LPI 72) Tanggal Pendirian LPI 3 | Nomor Dapodik dari PDSPK 4 | Alamat LPI 3 | Nama Kepala/Pimpinan LPT © | Nomor Kontak Kepala/Pimpinan LPL 7_| Akreditasi dari BAN PAUD dan PNF 8 | Legalitas Pendirian LPT ‘Akta Notaris Pendirian Tain dari pejabat yang berwenang Masa Berlaku Izin Pendirian 9 | Tnformasi Lainnya ‘Nomor Telepon Web/email Media Sosial B. IDENTITAS LEMBAGA PENDIDIKAN ASING (LPA) No Deskripsi Uraian 1 [Nama LPA 2 | Tanggal Pendirian LPA 3 Alamat LPA di Negara Asal 4 | Legalitas Pendirian LPA (uraikan) 3 | Nama Kepala/Pimpinan LPI 6 | Nomor Kontak Kepala/Pimpinan LPI 7 J Informasi Lainnya ‘Nomor Telepon Web/email Media Sosial C. PROGRAM/KETERAMPILAN KERJA SAMA. No Deskripsi Uraian 1 | Kerja Sama Pengelolaan D Akademik CNon-Akademik 7 | Bentuk Kerjasama yang Dilakukan (uraikan) 3, | Durasi Masa Berlaku Kerja Sama ‘tahun Dari tahun .....sampai dengan tahun .... 4 | Hasil yang Telah Dicapat (uraikan) D,_RENCANA PENGEMBANGAN KERJA SAMA No Deskripsi Uraian 1 | Rencana Pengembangan Kerja ‘Sama Pengelolaan (uraikan) 2 | Target yang Akan Dicapai (terukcur) KENDALA, SOLUSI DAN SARAN No Deskripsi Uraian 1 | Saran untuk Pemerintah (nama kepale/pimpinan) Format Ill: Contoh Laporan Akhir Kerjasama Penyelenggaraan Tanggal Pengisian Laporan Akhir Kerjasama Penyelenggaraan A. IDENTITAS SATUAN PENDIDIKAN KERJA SAMA (SPK) Deskripsi Uraian No 1 ‘Nama SPK 2 ‘Nomor Pokok Satuan Pendidikan Kerja Sama dari PDSPK. 3 Alamat SPK a Tanggal Pendirian SPK egalitas Pendirian SPK ‘Akta Notaris Pendirian Tzin dari pejabat yang berwenang ‘Masa Berlaku Izin Pendirian Program/Keterampilan yang Diselenggarakan ‘Nama Lembaga Mitra Kerjasama Lembaga Pendidikan Indonesia Lembaga Pendidikan Asing ‘Asal Negara Mitra Kerjasama Karikalum yang Digunakan ‘Akreditasi dari BAN PAUD dan PNF Tnformasi Lainnya ‘Nomor Telepon ‘Web/email “Media Sosial NTITAS KEPALA/PIMPINAN SPK Deskripsi Uraian ‘Nama Kepala/Pimpinan Jenis Kelamin Pria/Wanita Kualifikasi Pendidikan Kepala/ Pimpinan ‘Alamat Kepala/Pimpinan 5 | Kontak ‘Nomor HP/Whatsapp Email Media Sosial . DATA PENDIDIK DAN TENAGA KE! ‘PENDIDIKAN, No Deskripsi 1 | Jumlah Pendidik Menurut Jenis Kelamin 2 | Jumlah Pendidik Menurut Kualifikasi Pendidikan 3 | Jumlah Pendidik Menurut Asal Kewarganegaraan 4 | Tumlah Tenaga Kependidikan Menurut Jenis Kelamin 3 | Jumlah Tenaga Kependidikan Menurut Kualifikasi Pendidikan © | Jumlah Tenaga Kependidikan Menurut Asal Kewarganegaraan ). DATA PESERTA DIDIK No. Deskripsi 1 | Jumlah Peserta Didik Menurut Jenjang 2 | Jumlah Peserta Jenis Kelamin ik Menurut 3 | Jumlah Peserta Didik Menurut Asal Kewarganegaraan 4 | Jumlah Lulusan Menurut Tahun Kelulusan E. DATA SARANA DAN PRASARANA_ No Deskripsi Uraian 1 | Luas Lahan 2 | Luas Bangunan Keseluruhan 3_| Status Lahan dan Bangunan OMilik Sendiri/SPK Sarana Pembelajaran yang Dimiliki (uraikan) PENGHENTIAN KERJASAMA PENYELENGGARAAN SPK_ No Deskripsi Uraian 1 | Alasan Penghentian Kerja Sama Penyelenggaraan (uraikan) Penyelenggaraan Tanggal Penghentian Kerja Sama (nama kepala/pimpinan) Format IV: Contoh Laporan Akhir Kerjasama Pengelolaan Tanggal Pengisian Laporan Akhir Kerjasama Pengelolaan A. IDENTITAS LEMBAGA PENDIDIKAN INDONESIA (LPI) No. Deskripsi ‘Uraian. 1 ‘Nama LPI “Tanggal Pendirian LPI ‘Nomor Dapodik dari PDSPK ‘Alamat LPI 2 3 4 3 6 ‘Nama Kepala/Pimpinan LPI Nomor Kontak Kepala/Pimpinan LPL ‘Akreditasi dari BAN PAUD dan PNF Legalitas Pendirian LPT ‘Akta Notaris Pendirian Tain dari pejabat yang berwer nang ‘Masa Berlaku Izin Pendirian Tnformasi Lainnya Nomor Telepon ‘Web/email ‘Media Sosial B. IDENTITAS LEMBAGA PENDIDIKAN ASING (LPA) No. Deskripsi Uraian ‘Nama LPA, ‘Tanggal Pendirian LPA, ‘Alamat LPA di Negara Asal afefy|| Legalitas Pendirian LPA (uraikan) ‘Nama Kepala/Pimpinan LPI ‘Nomor Kontak Kepala/Pimpinan LPI Tnformasi Lainnya ‘Nomor Telepon ‘Web/email Media Sosial (C. PROGRAM/KETERAMPILAN KERJA SAMA. No Deskrij Uraian Kerja Sama Pengelolaan O Akademik ONon-Akademik 2 | Bentuk Kerjasama yang Dilakukan (uraikan) 3 | Durasi Masa Berlaku Kerja Sama | ..... tahun Dari tahun .....sampai dengan tahun .... 4 | Hasil yang Telah Dicapai (uraikan) D._PENGHENTIAN KERJASAMA PENGELOLAAN No Deskripsi Uraian T | Alasan Penghentian Kerja Sama Pengelolaan (uraikan) 2 | Tanggal Penghentian Kerja Sama Pengelolaan Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 12 Desember 2019 Direktur Jenderal, TID. Harris Iskandar Salinan sesuai dengan aslinya, jagian Hukum, Tatalaksana, dan Kepegawaian, 0? NIP 186407291990011001 2 | Bentuk Kerjasama yang Dilakukan (uraikan) 3 | Durasi Masa Berlaku Kerja Sama ‘tahun Dari tahun .....sampai dengan tahun .... 4 | Hasil yang Telah Dicapai (uraikan) D._PENGHENTIAN KERJASAMA PENGELOLAAN No Deskripsi Uraian 1 | Alasan Penghentian Kerja Sama Pengelolaan (uraikan) 2 | Tanggal Penghentian Kerja Sama Pengelolaan (nama kepala/pimpinan) Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 12 Desember 2019 Direktur Jenderal, TTD. Harris Iskandar

You might also like