Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 6

18 | Natiqotul Fatkhiyah, Ayu Izzatul / Indonesia Jurnal Kebidanan Vol. 3 No.

1 (2019) 18-23

KETERATURAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE DI WILAYAH


KERJA PUSKESMAS SLAWI KABUPATEN TEGAL
Natiqotul Fatkhiyah a*, Ayu Izzatul b
a
natirozak@gmail.com, b rifkiaji@gmail.com
a,b
STIKes Bhakti Mandala Husada
Jalan Cut Nya Dhien Kaliapu-Slawi, Kab.Tegal, Jawa Tengah

Abstrak
Antenatal care (ANC) adalah pengawasan kehamilan untuk mengetahui kesehatan umum ibu,
menegakkan secara dini penyakit yang menyertai kehamilan, menegakkan secara dini komplikasi
kehamilan, dan menetapkan risiko kehamilan. Tujuan utama antenatal care adalah
menurunkan/mencegah kesakitan dan kematian maternal dan perinatal. Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui keteraturan ANC berdasarkan faktor determinan maternal. Penelitian ini menggunakan
metode deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Jumlah responden penelitian sejumlah 30 ibu hamil
di wilyah kerja Pusekesmas Slawi. Analisis data secara univariat. Hasil penelitian menunjukan ibu hamil
yang teratur melakukan ANC sebesar 86.67%. Berdasarkan faktor determinan maternal, ibu hamil yang
teratur pemeriksaan kehamilan didominasi oleh usia reproduksi sehat (80%), multigravida (85%) dan
kehamilan normal (100%). Diharapkan ibu hamil rutin melakukan ANC sebagai upaya deteksi awal
komplikasi dalam kehamilan dan tenaga kesehatan mampu memberikan pelayanan ANC sesuai standar
prosedur operasional.

Kata kunci : ibu hamil, antenatal care

Abstract

Antenatal care (ANC) is the monitoring of pregnancy to find out the general health of the mother,
upholding the disease that accompanies pregnancy, upholding pregnancy complications early, and
determining the risk of pregnancy. The main purpose of antenatal care is to reduce / prevent maternal
and perinatal morbidity and mortality. The aim of the study was to determine the regularity of ANC based
on maternal determinant factors. This research uses descriptive method with cross sectional approach.
The number of research respondents was 30 pregnant women in the work area of the Slawi Pusekesmas.
Univariate data analysis. The results showed that pregnant women who regularly performed ANC were
86.67%. Based on maternal determinant factors, regular pregnant women undergoing pregnancy checks
are dominated by healthy reproductive age (80%), multigravida (85%) and normal pregnancy (100%). It
is expected that pregnant women routinely perform ANC as an effort to detect early complications in
pregnancy and health workers are able to provide ANC services according to standard operating
procedures.

Keywords: pregnant women, antenatal care

kelahiran hidup, AKABA 44 per 1.000


I. PENDAHULUAN kelahiran hidup. Berdasarkan kesepakatan
Angka Kematian Ibu (AKI), Angka global (Sustainable Development Goals/
Kematian Neonatus (AKN), Angka Kematian SDGs, 2015) pada tahun 2030 yaitu
Bayi (AKB), dan Angka Kematian Balita mengurangi 70 per 100.000 KH, mengakiri
(AKABA) merupakan beberapa indikator kematian bayi yang dapat dicegah, dengan
status kesehatan masyarakat. Dewasa ini AKI menurunkan AKN hingga 12 per 1.000 KH
dan AKB di Indonesia masih tinggi dan AKABA 25 per 1.000 KH ( Depkes RI,
dibandingkan dengan negara ASEAN 2017).
lainnya. Menurut data SDKI 2007, AKI 228 Menurut data SDKI (Survei Demografi
per 100.000 kelahiran hidup, AKB 34 per dan Kesehatan Indonesia), Angka Kematian
1.00 kelahiran hidup, AKN 19 per 1.000 Ibu mengalami penurunan pada periode
Natiqotul Fatkhiyah, Ayu Izzatul / Indonesia Jurnal Kebidanan Vol. 3 No.1 (2019) 18-23 | 19

1994-2012 yaitu pada tahun 1994 sebesar ditetapkan. Dalam hal ini, istilah kunjungan
390 per 100.000 kelahiran hidup, tahun 1997 tidak hanya mengandung arti bahwa ibu
sebesar 334 per 100.000 kelahiran hidup, hamil yang datang ke fasilitas pelayanan,
tahun 2002 sebesar 307 per 100.000 tetapi setiap ibu hamil yang melakukan
kelahiran hidup, tahun 2007 sebesar 228 per kontak dengan tenaga kesehatan, baik di
100.000 kelahiran hidup namun pada tahun posyandu, pondok bersalin desa, dan
2012, Angka Kematian Ibu meningkat kunjungan rumah dapat dianggap sebagai
kembali menjadi sebear 359 per 100.000 kunjungan ibu hamil (Depkes RI 2008).
kelahiran hidup. Untuk AKB dapat dikatakan Studi pendahuluan yang dilakukan pada
penurunan on the track (terus menurun) dan tanggal 12 Oktober 2018 di Puskesmas
pada SDKI 2012 menunjukkan angka Slawi, Kabupaten Tegal, diperoleh data
32/1.000 kelahiran hidup (SDKI, 2012). Dan jumlah keseluruhan ibu hamil di Puskesmas
pada tahun 2015, berdasarkan data SUPAS Slawi, Kabupaten Tegal, pada bulan Januari
(Survey Penduduk Antar Sensus) 2015 baik sampai Desember 2017 sebanyak 1.367 ibu
AKI maupun AKB menunjukkan penurunan hamil dengan cakupan kunjungan K1
(AKI 305/ 100.000 KH; AKB sebanyak 93,4% dan cakupan kunjungan K4
22,23/1.000KH). Dari uraian diatas sebanyak 84,5%. Adapun data yang
menunjukkan bahwa Indonesia belum diperoleh untuk tahun 2018 ( Januari-Juni)
mencapai target dalam hal menurunkan AKI terdapat sebanyak 1290 ibu hamil cakupan
namun telah mencapai target dalam wilayah kerja Puskesmas Slawi dengan
menurunkan AKB (DirKesKel, 2016). cakupan kunjungan K1 sebanyak 82,1% dan
Salah satu penyebab Angka Kematian Ibu cakupan K4 sebanyak 79%. Adapun untuk
diantaranya yaitu kematian ibu karena hasil wawancara yang dilakukan pada 5
komplikasi kehamilan maupun persalinan orang ibu hamil tentang antenatal care
sebesar kurang lebih 830 wanita di seluruh dengan hasil 1 orang ibu hamil
dunia setiap harinya. Wanita meninggal berpengetahuan baik, dan 4 orang
akibat komplikasi selama dan setelah berpengetahuan cukup.
kehamilan dan persalinan. Sebagian besar Berdasarkan uraian di atas, ibu hamil
komplikasi ini berkembang selama perlu mengetahui tentang antenatal care
kehamilan dan sebagian besar dapat dicegah bahkan menjadi penting karena dengan
dan diobati. Komplikasi utama yang adanya stimulus praktik ibu dalam
menyebabkan hampir 75% kematian melakukan kunjungan ibu hamil (ANC) dan
maternal adalah perdarahan, pre berkaitan dengan perilaku perawatan
eklamsia/eklamsia, infeksi, komplikasi kehamilan ibu. Maka dari itu penulis tertarik
persalinan dan unsafe abortion (Syalfina, untuk melakukan penelitian dengan judul
2016). Kehamilan adalah masa dimana “Keteraturan Kunjungan ANC Di Wilayah
terdapat janin didalam rahim seorang Kerja Puskesmas Slawi, Kab. Tegal ”.
perempuan. Masa kehamilan didahului oleh Tujuan penelitian untuk mengetahui
terjadinya pembuahan yaitu bertemunya sel keteraturan ANC berdasarkan faktor
sperma laki-laki dengan sel telur yang determinan maternal.
dihasilkan oleh indung telur. Masa
pembuahan terbentuk kehidupan baru berupa II. LANDASAN TEORI
janin dan tumbuh didalam rahim ibu yang Antenatal care (ANC) adalah pengawasan
merupakan tempat berlindung yang aman dan kehamilan untuk mengetahui kesehatan
nyaman bagi janin (Dep Kes, 2009). umum ibu, menegakkan secara dini penyakit
Kehamilan adalah sejak dimulainya konsepsi yang menyertai kehamilan, menegakkan
sampai lahirnya janin lamanya hamil normal secara dini komplikasi kehamilan, dan
adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 menetapkan risiko kehamilan. Asuhan
hari) (Prawirohardjo, 2008). antenatal juga untuk menyiapkan persalinan
ANC merupakan kunjungan ibu hamil menuju well born baby dan well health
dengan tenaga kesehatan untuk mendapatkan mother, mempersiapkan perawatan bayi dan
pelayanan ANC sesuai dengan standar yang laktasi, serta memulihkan kesehatan ibu yang
optimal saat akhir kala nifas (Manuaba,
20 | Natiqotul Fatkhiyah, Ayu Izzatul / Indonesia Jurnal Kebidanan Vol. 3 No.1 (2019) 18-23
2008). Pengetahuan ibu hamil tentang Menurut Wagiyo dan Purnomo (2016),
antenatal care (pemeriksaan kehamilan) tujuan ANC yaitu sebagai berikut
sangat penting karena dapat mengurangi 1. Memantau kemajuan kehamilan untuk
angka kematian ibu dan bayi. memastikan kesehatan ibu dan tumbuh
Tujuan utama antenatal care adalah kembang bayi.
menurunkan/mencegah kesakitan dan 2. Meningkatkan dan mempertahankan
kematian maternal dan perinatal. Tujuan kesehatan fisik, mental, dan sosial ibu
khususnya adalah mengawasi ibu hamil dan bayi.
selama masa kehamilan sampai masa 3. Mengenali secara dini adanya
persalinan, merawat dan memeriksa ibu ketidaknormalan atau komplikasi yang
hamil dalam arti jika didapatkan kelainan mungkin terjadi selama hamil,
sejak dini yang dapat mengganggu tumbuh termasuk riwayat penyakit secara
kembang janin, harus diikuti upaya untuk umum, obstetric, dan pembedahan.
memberikan pengobatan adekuat, 4. Mempersiapkan persalinan cukup
menemukan penyakit ibu sejak dini, bulan, melahirkan dengan selamat, ibu
mempersiapkan ibu hamil sehingga proses maupun bayinya dengan trauma
persalinan yang dialaminya dapat dijadikan seminimal mungkin.
pengalaman yang menyenangkan dan 5. Mempersiakan ibu supaya masa nifas
diharapkan serta mempersiapkan ibu hamil berjalan normal dan pemberian ASI
agar dapat memelihara bayi dan menyusui eksklusif.
secara optimal (Manuaba, 2010). Adapun 6. Mempersiapkan peran ibu dan
untuk manfaat antenatal care bagi ibu hamil keluarga dalam menerima kelahiran
sangat penting untuk mengetahui ada atau bayi supaya dapat tumbuh dan
tidaknya penyakit, risiko, dan komplikasi berkembang secara normal.
kehamilan dan menjamin proses alamiah
kelahiran berjalan normal dan sehat, baik III. METODE PENELITIAN
pada ibu maupun pada bayi yang dilahirkan Penelitian ini menggunakan metode
dan proses persalinan (Manuaba, 2003). deskriptif dengan pendekatan cross sectional.
Perawatan pada kehamilan merupakan Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
salah satu tahapan penting menuju kehamilan ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Slawi
yang sehat salah satunya adalah pemeriksaan sebanyak 1.290 orang tahun 2018 (bulan
kehamilan. Untuk mengurangi angka Januari-Juni). Sampel yang digunakan adalah
kematian ibu akibat melahirkan kelak, ibu hamil dari masing – masing kelurahan
sehingga kesejahteraan ibu betul – betul yang ada di wilayah kerja Puskesmas Slawi
sudah diperhatikan sejak masa nifas. dan memenuhi kriteria inklusi, dengan
Kelainan kehamilan dapat diketahui secara jumlah sampel minimal yaitu 30 ibu hamil.
dini sehingga dapat diantisipasi secara dini, Kriteria inklusi yang digunakan yaitu Ibu
kelainan – kelainan selama kehamilan. Boleh hamil dengan usia kehamilan TM III yang
dikatakan pemeriksaan kehamilan merupakan memeriksakan kehamilan di Wilayah kerja
hal yang wajib dilakukan oleh para ibu Puskesmas Slawi dan bersedia menjadi
hamil. Menurut Rashad dan Essa (2010) responden riset. Teknik pengumpulan data
tindakan yang tepat dapat menghindarkan ibu dengan data sekunder, merupakan data yang
hamil dari penyebab kematian maternal yang diperoleh tidak secara langsung dari
dapat dicegah. Tindakan dalam bentuk responden. Dalam hal ini peneliti mengambil
perawatan kehamilan yang dapat dilakukan dari jumlah ibu hamil dan data kunjungan
dapat berupa antenatal care, menjaga ANC di wilayah kerja Puskesmas Slawi Kab.
kebersihan diri, memenuhi kebutuhan nutrisi, Tegal. Teknik analisis data secara univariat
melakukan aktivitas fisik dan aktivitas adalah analisa yang dilakukan menganalisis
seksual sewajarnya, tidur dan istirahat yang tiap variabel dari hasil penelitian (Sujarweni,
cukup, dan lain sebagainya (Bobak, 2014).
Lowdermilk, & Jensen, 1995/2005; Pillitteri,
2010).
Natiqotul Fatkhiyah, Ayu Izzatul / Indonesia Jurnal Kebidanan Vol. 3 No.1 (2019) 18-23 | 21

IV. HASIL PENELITIAN DAN Berdasarkan tabel 2. dapat diketahui ibu


hamil yang teratur melakukan ANC sebagian
PEMBAHASAN besar pada kelompok usia ibu 20-30 tahun
Tabel 1. Hasil analisis univariat variabel determinan sebesar 80%, multigravida (85%) dan
maternal kehamilan normal (100%).
Variabel Kunjungan ANC (K4) Kunjungan ibu hamil ke tenaga
F % kesehatan dilakukan untuk mendapatkan
Usia Ibu pelayanan ANC sesuai standar yang
<20 tahun 0 0.0 ditetapkan. Istilah kunjungan tidak hanya
20-35 tahun 20 66,67 mengandung arti bahwa ibu hamil hanya
>35 tahun 10 33,33 berkunjung ke fasilitas pelayanan. Namun
Graviditas setiap kontak tenaga kesehatan, baik
Primi(1) 8 26.67
posyandu, polindes, atau kunjungan rumah
Multi (2-3) 20 66.67
Grande (≥4) 2 6.66 dapat dianggap sebagai kunjungan ibu hamil
Kehamilan (Depkes RI,2008).
Normal 18 60.0 Menurut Manuaba (2010), jadwal
Komplikasi 12 40.0 kunjungan ANC yaitu sesuai dengan usia
K1 kehamilan atau trimester.
Sesuai standar 25 83.33 1. Trimester I dan II. Dilakukan setiap
Tidak sesuai 5 16.67 bulan sekali. Diambil data tentang
K4 laboratorium. Dilakukan pemeriksaan
Sesuai standar 26 86.67 ultrasonigrafi (kontribusi bidan).
Tidak sesuai 4 13,33 Diberikan nasihat diet (gizi seimbang):
Berdasarkan tabel 1. diketahui hasil yang protein 0,5 g per kgBB atau tambah
dominan pada variabel riset yaitu usia ibu satu telur per hari. Observasi: penyakit
reproduktif sebesar 66,67%, status yang dapat memengaruhi kehamilan
multigravida (kehamilan kedua dan ketiga) dan komplikasi kehamilan. Rencana:
sebesar 66.67%, kehamilan normal (60%) pengobatan terhadap penyakit,
dan telah memenuhi standar K1 sebesar menghindari terjadinya komplikasi
83.33% serta teratur melaksanakan ANC kehamilan, dan imunisasi tetanus I.
86.76% 2. Trimester III. Dilakukan setiap dua
Tabel 2. Tabel silang keteraturan ANC (K4) dengan minggu – seminggu sampai ada tanda
variabel determinan maternal kelahiran tiba. Dilakukan evaluasi data
Variabel Kunjungan Kunjungan laboratorium untuk melihat hasil
ANC >4x ANC <4x pengobatan. Dilakukan diet gizi
F % F % seimbang, pemeriksaan ultrasonografi,
Usia Ibu dan imunisasi tetanus II. Observasi:
<20 tahun 0 0.0 0 0.0 penyakit yang menyertai kehamilan
20-35 tahun 16 80.0 4 20.0 trimester III. Rencana pengobatan.
>35 tahun 7 70.0 3 30.0 Nasihat dan petunjuk tentang tanda in
Graviditas partu dan kemana harus datang untuk
Primi (1) 3 37.5 5 62.5 melahirkan.
Multi (2-3) 17 85.0 3 15.0 Jika dipatuhi, total jadwal melakukan
Grande (≥4) 2 100.0 0 0.0 ANC sebanyak 12–13 kali selama hamil.
Kehamilan Namun, di negara berkembang dilakukan
Normal 18 100.0 0 0.0 sebanyak empat kali sudah cukup: satu kali
Komplikasi 7 58.33 5 41.67 pada trimester I dan II dan dua kali pada
K1 trimester III.
Sesuai 24 100.0 0 0.0 Menurut WHO dan Depkes RI 2015,
standar 6 100.0 0 0.0 kunjungan ANC sebaiknya dilakukan 4 kali
Tidak sesuai selama kehamilan;
22 | Natiqotul Fatkhiyah, Ayu Izzatul / Indonesia Jurnal Kebidanan Vol. 3 No.1 (2019) 18-23
1. Satu kali pada trimester pertama (K1) 13. Pemberian terapi kapsul yodium untuk
dengan usia kehamilan 1 – 12 minggu daerah endemis gondok (T13)
untuk mendapatkan pemeriksaan 14. Pemberian terapi anti-malaria untuk
kehamilan, perencanaan persalianan daerah endemis malaria (T14)
dan pelayanan kesehata trimester Apabila suatu daerah tidak dapat
pertama. melaksanakan 14T sesuai kebijakan dapat
2. Satu kali pada trimester kedua (K2) dilakukan standar minimal pelayanan ANC
dengan usia kehamilan 13 – 24 yaitru 7T.
minggu untuk mendapatkan pelayanan
antenatal sesuai standar selama satu V. KESIMPULAN
periode berlangsung. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan
3. Dua kali pada trimester ketiga (K3 & ibu hamil yang teratur melakukan ANC
K4) denga usia kehamilan > 24 sebesar 86.67%. Berdasarkan faktor
minggu untuk memantapkan rencana determinan maternal, ibu hamil yang teratur
persalinan dan mengenali tanda – pemeriksaan kehamilan didominasi oleh usia
tanda persalinan. reproduksi sehat (80%), multigravida (85%)
4. Pemeriksaan pertama sebaiknya dan kehamilan normal (100%). Diharapkan
dilakukan segera setelah diketahui ibu hamil rutin melakukan ANC sebagai
terlambat haid dan pemeriksaan upaya deteksi awal komplikasi dalam
khusus dilakukan jika terdapat keluhan kehamilan dan tenaga kesehatan mampu
– keluhan tertentu. memberikan pelayanan ANC sesuai standar
Menurut Wagiyo & Putrono (2016), prosedur operasional. Bagi peneliti
Kebijakan program pelayanan asuhan selanjutnya dapat melakukan penelitian
antenatal harus sesuai standar yaitu “14 T” terkait faktor risiko yang mempengaruhi
meliputi: keteraturan ibu hamil dalam melaksanakan
1. Timbang berat badan (T1) pemeriksaan kehamilan (ANC).
Ukur berat badan dalam kilo tiap
kali kunjungan. Kenalkan berat badan
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI. 2015. Pedoman Pelayanan
normal pada waktu hamil 0,5 kg perm
Antenatal Care. Depkes RI. Jakarta
minggu mulai trimester kedua.
2. Ukur tekanan darah (T2) Dirkeskel. 2016. Laporan Tahunan
Tekanan darah yang normal 110/80 Direktorat Kesehatan Keluarga. Jakarta:
hingga 140/90 mmHg, bila melebihi Laptah
dari 140/90 mmHg perlu diwaspadai Effendi, Makhfudli. 2009. Keperawatan
adanya preeklamsi. Kesehatan Komunitas. Jakarta: Salemba
3. Ukur tinggi fundus uteri (T3) Medika.
4. Pemberian tablet Fe sebanyak 90
tablet selama kehamilan (T4) Gunawan, Joko & Sukama. 2012. Potret
5. Pemberian imunisasi (T5) Keperawatan Di Belitung Indonesia.
6. Pemeriksaan Hb (T6) Sulawesi Tenggara: Penerbit YCAB.
7. Pemeriksaan VDRL (T7) Manuaba, Ida Bagus Gede. 2008. Buku Ajar
8. Perawatan payudara, senam payudara, Patologi Obstetri. Jakarta: EGC.
dan pijat tekan payudara (T8)
9. Pemeliharaan tingkat kebugaran atau Manuaba, Ida Bagus Gede. 2003.
senam ibu hamil (T9) Kepaniteraan Klinik Obstetri dan
10. Temu wicara dalam rangka persiapan Ginekologi. Jakarta: EGC.
rujukan (T10) Manuaba, Ida Bagus Gede. 2010. Ilmu
11. Pemeriksaan protein urine atas Kebidanan, Penyakit Kandungan &
indikasi (T11) Keluarga Berencana untuk Pendidikan
12. Pemeriksaan reduksi urine atas Bidan. Jakarta: EGC.
indikasi (T12)
Nae, Montolalu. 2011. Hubungan
Pengetahuan Ibu Hamil TMIII dengan
Natiqotul Fatkhiyah, Ayu Izzatul / Indonesia Jurnal Kebidanan Vol. 3 No.1 (2019) 18-23 | 23

Frekuensi Kunjungan Antenatal Care. Complications. Journal of American


Jurnal Science.6 (10), 1299-1306.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2007. Promosi Setiawan, Saryono. 2010. Metodologi
Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Penelitian Kebidanan. Yogyakarta :
Jakarta: Rineka Cipta. Nuha Medika
Notoatmodjo, Soekidjo. 2014. Ilmu Perilaku Sugiyono. 2012. Metode Penelitian
Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Kuantitatif kualitatif dan R&D .
Bandung: Alfabeta.
Nugroho, dkk,. 2014. Buku Ajar Askeb 1
Kehamilan. Yogyakarta: Nuha Medika. Sugiyono. 2015. Metode Penelitian
Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Pilitteri, A. 2010. Maternal & child health
nursing: Care of childbearing & Sunaryo. 2004. Psikologi Untuk
childrearing family. Philadelphia: Keperawatan. Jakarta: EGC.
Lippincott Williams & Wilkins. Susilawati, Febriyanti . 2012. Hubungan
Prawirohardjo, Sarwono. 2008. Ilmu Pengetahuan Ibu Hamil Tentang
Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Antenatal Care Terhadap Perilaku
Pustaka. Kunjungan Kehamilan. Universitas
Diponegoro Semarang. Jurnal.
Rosmawati, Cuci. 2014. Hubungan
Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil Timotius, Krist. 2017. Pengantar Metodologi
dengan Pemeriksaan Kehamilan (ANC) Penelitian. Jakarta: Penerbit ANDI
di Puskesmas Kalitanjung Cirebon . Wagiyo & Purnomo. 2016. Asuhan
Universitas Esa Unggul. Jurnal. Keperawatan Antenatal, Intranatal ,
Rashad, W.A., & Essa, R.M,. 2010. Women’s Dan Bayi Baru Lahir. Yogyakarta:
Awareness of Danger Sign of Obstetrics Penerbit AND

You might also like