Professional Documents
Culture Documents
Brand Image Terhadap Loyalitas Pelanggan J.Co Donuts & Coffee Di Plaza
Brand Image Terhadap Loyalitas Pelanggan J.Co Donuts & Coffee Di Plaza
Antonio Nalau
Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman
Abstrac
Abstrak
I. Pendahuluan
A. LATAR BELAKANG
Pada persaingan pasar global belakangan ini banyak sekali barang dan
jasa yang bermunculan di pasaran. Pasar global telah diramaikan dengan berbagai
produk barang dan jasa untuk memikat konsumen. Dalam sebuah pasar global
tentu saja terjadi persaingan antara produsen dengan merek masing-masing untuk
memikat konsumen. Menurut Kotler dan Keller (2007: 256) persaingan pasar
global adalah situasi dimana banyak bermunculan para produsen sedangkan
konsumen sangat kritis dan pintar dalam memilih produk. Konsumen akan
membeli merek atau produk apapun asalkan produk tersebut bagus, berkualitas
2
3
3
4
4
5
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah yang menjadi
perumusan masalah dalam penelititan ini adalah :
1. apakah Citra Merek (Brand Image) melalui variable-variabel keunggulan
asosiasi merek (favorability of brand association), kekuatan asosiasi
merek (strenght of brand association) dan keunikan asosiasi merek
(uniqueness of brand association) berpengaruh secara positif terhadap
Loyalitas Pelanggan J.CO Donuts & Coffee di Plaza Mulia Samarinda ?
2. variabel Citra Merek (Brand Image) manakah yang dominan berpengaruh
terhadap Loyalitas Pelanggan J.CO Donuts & Coffee di Plaza Mulia
Samarinda ?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengaruh Citra Merek (Brand Image) melalui variabel
keunggulan asosiasi merek (favorability of brand association), kekuatan
asosiasi merek (strenght of brand association) dan keunikan asosiasi
merek (uniqueness of brand association) terhadap Loyalitas Pelanggan
J.CO Donuts & Coffee di Plaza Mulia Samarinda.
2. Untuk mengetahui variabel Citra Merek (Brand Image) yang mana yang
dominan mempengaruhi Loyalitas Pelanggan J.CO Donuts & Coffee di
Plaza Mulia Samarinda.
5
6
Konsumen yang memiliki citra yang positif terhadap suatu merek, akan lebih
memungkinkan untuk melakukan pembelian.
Menurut Tjiptono (2011:112), brand image atau brand description yakni
deskrispi tentang asosiasi dan keyakinan konsumen terhadap merek tertentu. Sejumlah
teknik kuantitatif dan kualitatif telah dikembangkan untuk membantuk mengungkap
presepsi dan asosiasi konsumen terhadap sebuah merek tertentu, diantaranya multi-
dimensional scaling, projection techniques, dan sebagainya.
Brand image itu sendiri diartikan “the set of beliefs consumers hold about a
particular brand” (Kotler et al., 1999:770 dalam penelitian terdahulu). Maksudnya,
brand image adalah sejumlah kepercayaan yang dipegang konsumen berkaitan dengan
merek. Pelanggan mungkin mengembangkan serangkaian kepercayaan merek mengenai
di mana posisi setiap merek menurut masing-masing atribut. Kepercayaan merek itu
yang membentuk citra merek atau brand image. Setiap pelanggan memiliki kesan
tertentu terhadap suatu merek. Kesan dapat timbul setelah calon pelanggan melihat,
mendengar, membaca atau merasakan sendiri merek tersebu, baik melalui TV, radio,
maupun media cetak. brand image adalah persepsi pelanggan terhadap suatu merek yang
digambarkan melalui asosiasi merek yang ada di dalam ingatan pelanggan, sebagaimana
yang dikatakan Keller (1993:3), “brand image is perceptions about brand as reflected by
the brand association held in consumen memory.”
Bagi Aaker (1995:45) Perusahaan dalam menerapkan brand image harus didasari
oleh kualitas dari merek tersebut, loyalitas konsumen terhadap merek dan asosiasi yang
diterapkan pada merek tersebut.
Brand Image yang positif dapat diukur melalui tanggapan konsumen tentang
asosiasi merek tersebut, yang meliputi “keunggulan asosiasi merek (favorability of brand
association), kekuatan asosiasi merek (strenght of brand association) dan keunikan
asosiasi merek (uniqueness of brand association)” (Keller, 1993:8). Ketiga pengukuran
brand image tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Keunggulan asosiasi merek (favorability of brand association)
Keunggulan asosiasi merek dapat membuat konsumen percaya bahwa atribut
dan manfaat yang diberikan oleh suatu merek dapat memuaskan kebutuhan
dan keinginan konsumen sehingga menciptakan sikap yang positif terhadap
merek tersebut. Tujuan akhir dari setiap konsumsi yang dilakukan oleh
konsumen adalah mendapatkan kepuasan akan kebutuhan dan keinginan
6
7
7
8
Loyalitas Pelanggan
Dalam Hasan (2009:81) isitilah loyalitas sudah sering di perdengarkan
oleh pakar marketing maupun praktisi bisnis, loyalitas merupakan konsep yang
tampak mudah dibicarakan dalam konteks sehari-hari, tetapi menjadi lebih sulit
ketika dianalisis maknanya. Dalam banyak literature mengemukakan definisi
loyalitas sebagai berikut :
1. Sebagai konsep generik, loyalitas ,menujukkan kecendrungan konsumen
untuk membeli sebuah merek tertentu dengan tingkat konsistensi yang tinggi.
2. Sebagai konsep perilaku, pembelian ulang kerap kali dihubungkan dengan
loyalitas merek (brand loyalty). Perbedaanya, bila loyalitas merek
mencerminkan komitmen psikologis terhadap merek tertentu, prilaku
pembelian ulang menyangkut pembelian merek yang sama berulang kali.
3. Pembelian ulang merupakan hasil dominasi perusahaan (1) berhasil membuat
produknya menjadi satu-satunya alternative yang tersedia, (2) yang terus-
menerus melakukan promosi untuk memikat dan membujuk pelanggan
membeli kembali merek yang sama (Hasan, 2009:81).
Griffin (2005:5) berpendapat bahwa sesorang pelanggan dikatakan setia atau
loyal apabila pelanggan tersebut menunjukkan perilaku pembelian secara teratur atau
terdapat sesuatu kondisi dimana mewajibkan pelanggan membeli paling sedikit dua kali
dalam selang waktu tertentu. Upaya memberikan kepuasan pelanggan dilakukan untuk
mempengaruhi sikap pelanggan, sedangkan konsep loyalitas pelanggan lebih berkaitan
dengan perilaku pelanggan daripada sikap dari pelanggan.
Boulding (1993) dalam Hasan (2009:83) mengemukakan bahwa terjadinya
loyalitas merek pada konsumen itu terjadi karena adanya pengaruh kepuasan-
ketidakpuasan dengan merek tersebut yang terakumulasikan secara terus-menerus di
samping adanya persepsi tentang kualitas produk.
8
9
Untuk menjadi pelanggan yang loyal seorang pelanggan harus melalui beberapa
tahapan. Proses ini berlangsung lama, dengan penekanan dan perhatian yang berbeda-
beda untuk masing-masing tahapan, karena setiap tahap mempunyai kebutuhan yang
berbeda. Dengan memperhatikan masing-masing tahapan dan memenuhi kebutuhan
dalam setiap tahap tersebut, perusahaan memiliki peluang yang lebih besar untuk
membentuk calon pembeli menjadi konsumen yang loyal dan klien perusahaan.
B. Kerangka Konsep
9
10
Kerangka konsep dalam model penelitian ini dapat dilihat pada gambar
berikut ini :
C. Pengembangan Hipotesis
Hubungan antar variabel dalam penelitian ini memiliki hipotesis sebagai
berikut :
10
11
Populasi dari penelitian ini adalah pelanggan J.CO Donuts & Coffee di
Plaza Mulia Samarinda. Dimana populasi dari penelitian ini jumlahnya tidak
diketahui atau tidak terhingga.
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive
sampling dimana kriteria responden telah ditentukan dan disesuaikan dengan
masalah yang akan diteliti. Lalu responden yang diambil dalam penelitian adalah
sebanyak 100 responden.
Metode Analisis
Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier
berganda. Regresi linier berganda disini digunakan untuk melihat pengaruh-
pengaruh dari citra merek melalui keunggulan asosiasi merek, kekuatan asosiasi
merek dan keunikan asosiasi merek terhadap loyalitas pelanggan J.CO Donuts &
Coffee di Plaza Mulia Samarinda. Rumus dari regresi linier berganda ini adalah
𝑌 = 𝛼 + 𝛽1 𝑋1 + 𝛽2 𝑋2 + 𝛽3 𝑋3 + 𝑒 dimana Y merupakan loyalitas konsumen, α
merupakan konstanta, X1 merupakan keunggulan asosiasi merek, X2 merupakan
kekuatan asosiasi merek dan X3 merupakan keunikan asosiasi merek sedangkan e
adalah error.
11
12
J.CO Donuts & Coffee (Y). hal ini menunjukkan bahwa dengan adanya
penambahan satu satuan kekuatan asosiasi merek akan terjadi penurunan
loyalitas konsumen sebesar -0,151 dan begitu pula sebaliknya.
3. Koefisien regresi (β) 𝑋3 sebesar 0,233 memberikan arti bahwa keunikan
dari asosiasi merek (𝑋3 ) berpengaruh positif terhadap loyalitas pelanggan
J.CO Donuts & Coffee (Y). hal ini menunjukkan bahwa bahwa dengan
adanya penambahan satu satuan keunikan asosiasi merek akan terjadi
kenaikan loyalitas pelanggan sebesar 0,233 dan begitu pula sebaliknya.
12
13
tidak signifikan terhadap loyalitas pelanggan karena nilai signifikan > 0,05. Pengujian ini
juga dapat ditentukan dengan t tabel dengan kriteria t hitung > t tabel. Nilai t tabelnya
adalah: db = n-1; db = 100-1 = 99 sehingga nilai t tabelnya adalah 1.660.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data serta pembahasan yang dilakukan pada bagian
sebelumnya, maka penelitian ini menghasilkan beberapa kesimpulan sebagai berikut:
13
14
SARAN-SARAN
Berdasarkan kesimpulan dari penelitian ini, penulis memberikan beberapa saran sebagai
berikut:
14
15
DAFTAR PUSTAKA
Aaker, David A. 1995. Building Strong Brands. The Free Press Publisher. New
York.
Agungdsp. Brand Product Coice 2007.
http://agungdsp.wordpress.com/2008/03/19/product-choices-2007-2/.
Diakses tanggal, 5 Mei 2012.
Ariprabowo, Tri. 2007. Analisis Brand Image Handphone Nokia terhadap
Loyalitas Pelanggan Di Kecamatan Kebomas Kabupaten Gresik. Jurnal
Logos 5 (1) Juli.
Arista, Elisabeth Putri. 2011. Analisis Pengaruh Iklan, Brand Trust Dan Brand
Image Terhadap Minat Beli Konsumen Telkom Speedy Di Kota Semarang.
Semarang. Universitas Diponegoro.
Griffin, Jill. 2005. Costumer Loyalty : How To Earn It, How To Keep It. Yahya,
Dwi Kartini. (Terjemahan). Costumer Loyalty : Menumbuhkan dan
Mempertahankan Kesetiaan Pelanggan. Penerbit Erlangga. Jakarta.
Hasan, Ali. 2009. Marketing. Media Pressindo. Yogyakarta.
Indonesia, Franchise. www.franchise-indonesia.com, diakses tanggal 5 Mei 2012.
Irawati, Nisrul dan Rina Primadha. 2008. Pengaruh Kualitas Pelayanan tehadap
Brand Image pada Unit Rawat Jalan Poliklinik Penyakit dalam RSU Dr.
Pirngadi di Medan, Jurnal Manajemen Bisnis 1 (2) Mei: 78-88.
J.CO Donuts & Coffee Profile. http://www.jcodonuts.com/. Diakses tanggal 5 Mei
2012.
Keller, Kevin Lane. 1993. Conceptualizing, Measuring and Managing Customer-
Based Brand Equity. Journal of Marketing (57) Jan: 1-22.
15
16
16
17
17