Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 8

PENGARUH TANGGUNG JAWAB SOSIAL (CSR) TERHADAP BRAND IMAGE DAN

DAMPAKNYA PADA MINAT BELI


(Survey Pada PT Pabrik Gula Krebet Baru di Kabupaten Malang)
Mochammad Juhairi
Zainul Arifin
Sunarti
Fakultas Ilmu Administrasi
Universitas Brawijaya
Malang
E-mail : mochammadjoehairi@yahoo.co.id

ABSTRACT

The perception of the company at this time is not only looking for profits, but the company pays attention to
corporate social responsibility. This research aims to determine the influence of Corporate Social Responsibility
(CSR) on Brand Image, the influence of Corporate Sosial Responsibility (CSR) on Purchase Intention, and the
effect of Brand Image on Purchase Intention. The population in this study is about people who work in PT Pabrik
Gula Krebet Baru there sample used in this research was 100 people to the research method used is explanatory
research (explanatory research). Data analysis was performed using path analysis. The results of path analysis
shows that, Corporate Social Responsibility (CSR) Variable have significant effect on Brand Image Variable,
Corporate Social Responsibility (CSR) Variable have significant effect on Purchase Intention Variable and Brand
Image Variable have significant effect on Purchase Purchase Intention Variable. Based on the results of this
research in the implementation of the program of corporate social responsibility (CSR) has been good, visible
from the implementation of corporate social responsibility (CSR) is done on several fronts, but these activities
are not optimal due to lack of extension or expansion of the activities of corporate social responsibility (CSR) is
given PT Pabrik Gula Krebet Baru

Keywords : Corporate Social Responsibility (CSR), Brand Image, Purchase Intention

ABSTRAK

Persepsi perusahaan saat ini tidak hanya mencari keuntungan semata, tetapi perusahaan memperhatikan tanggung
jawab sosial terhadap masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Tanggung Jawab Sosial
(CSR) terhadap Brand Image, pengaruh Tanggung Jawab Sosial (CSR) terhadap Minat Beli, dan pengaruh Brand
Image terhadap Minat Beli. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat sekitar yang bekerja di PT Pabrik
Gula Krebet Baru dengan jumlah sampel sebanyak 100 orang responden dengan metode penelitian yang
digunakan adalah penelitian penjelasan (explanatory research). Analisis data dilakukan dengan metode path
analysis. Hasil dari analisis jalur (path analysis) menunjukkan bahwa, Variabel Tanggung Jawab Sosial (CSR)
berpengaruh signifikan terhadap Variabel Brand Image, Variabel Tanggung Jawab Sosial (CSR) berpengaruh
signifikan terhadap Variabel Minat Beli, dan Variabel Brand Image berpengaruh signifikan terhadap Variabel
Minat Beli. Berdasarkan hasil penelitian ini dalam pelaksanaan program Tanggung Jawab Sosial (CSR) sudah
baik, terlihat dari pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial (CSR) yang dilakukan di beberapa bidang, namun kegiatan
tersebut belum optimal karena kurangnya ekstensi atau perluasan kegiatan tanggung jawab sosial (CSR) yang
diberikan PT Pabrik Gula Krebet Baru.

Kata Kunci : Tanggung Jawab Sosial (CSR), Brand Image, Minat Beli

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 39 No. 2 Oktober 2016| 19


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
A. PENDAHULUAN bukanlah sekedar nama, istilah, tanda, simbol atau
Indonesia merupakan negara dengan luas kombinasi, lebih dari itu, merek adalah ‘janji’
lebih dari 1,9 juta km² yang perkembangan perusahaan secara konsisten memberikani fakta
industrinya cukup besar, sehingga Indonesia (features), manfaat (benefit) dan layanan (services)
berpotensi sebagai tempat atau wilayah pemasaran kepada para pelanggan, ‘janji’ inilah yang membuat
produk bagi para produsen barang dan jasa. Untuk masyarakat luas mengenal merek (brand) tersebut,
perusahaan produk hal ini disikapi dengan lebih lebih dari merek yang lain (Nurmiyati, 2009).
banyak berinvestasi dalam kapabilitas distribusi Kenyataannya, sekarang ini karakteristik unik dari
suatu perusahaan. Perkembangan industri yang pemasaran modern bertumpu padan penciptaan
cukup besar berdampak positif seperti meningkatkan merek-merek yang berbeda (different) sehingga
perekonomian masyarakat di sekitarnya juga dapat memperkuat brand image perusahaan. Semua
berdampak negatif seperti kerusakan lingkungan perusahaan ingin membangun ekuitas merek yang
yang ditimbulkannya. Peraturan Pemerintah No. 18 kuat, karena adanya korelasi positif antara ekuitasi
Tahun 1999 menyebutkan bahwa lingkungan hidup merek yang kuat dengan keuntungan yang tinggi dan
perlu dijaga kelestariannya sehingga tetap mampu memberi laba bersih masan depan bagi perusahaan.
menunjang pelaksanaan pembangunan di segala Konsumen menilai sebuah produk sesuai
bidang, khususnya pembangunan di bidang industri dengan pemahan dan pengetahuan untuk bekal
yang semakin meningkat. membeli produk. Perusahaan melakukan kegiatan
Program Tanggung Jawab Sosial (CSR) operasional agar merek (image) bisa diketahui oleh
merupakan investasi bagi perusahaan demi suatu konsumen. Persepsi yang positif dan
pertumbuhan dan keberlanjutan (sustainability) kepercayaan konsumen terhadap suatu merek
perusahaan dan bukan lagi dilihat sebagai sarana (image) yang menciptakan brand image yang baik.
biaya (cost centre) melainkan sebagai sarana meraih Brand image akan menjadi prioritas utama
keuntungan (profit centre). Komitmen perusahaan yang dijadikan acuan bagi konsumen sebelum
untuk mendukung terciptanya pembangunan melakukan pembelian. Karena itu perusahaan harus
berkelanjutan (sustainable development) salah dapat menciptakan suatu merek yang menarik dan
satunya dengan program Tanggung Jawab Sosial menggambarkan manfaat produk yang sesuai dengan
(CSR). Konsep tata kelola perusahaani yang baik keinginan konsumen agar membentuk respon positif
(Good Corporate Governance) yaitu bentuk suatu merek (image) tersebut. Brand Image yang
penerapan program Tanggung Jawab Sosial (CSR), baik merupakan salah satu aset bagi perusahaan,
diperlukan tata kelola perusahaan yang baik (Good karena merek (image) akan memberikan dampak
Corporate Governance) agar perilaku pelaku bisnis pada setiap persepsi konsumen, di mana masyarakat
mempunyai arah yang bisa dirujuk dengan mengatur akan mempunyai kesan positif terhadap perusahaan.
hubungan seluruh kepentingan pemangku Persepsi konsumen yang secara positif dapat
kepentingan (stakeholders) yang dapat dipenuhi berpengaruh terhadap perusahaan atau produk-
secara proporsional, mencegah kesalahan-kesalahan produk perusahaan, sehingga dapat memicu
signifikan dalam strategi korporasi dan memastikan pengetahuan konsumen untuk menilai dan memilih
kesalahan-kesalahan yang terjadi dapat diperbaiki suatu produk/jasa sesuai dengan asosiasi yang
dengani segera. (Dazahro, 2012) tertanam dalam ingatan konsumen. Citra (brand) dari
Pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial (CSR) sebuah perusahaan berawal dari perasaan pelanggan
untuk sebuah perusahan memberikan banyak dan para pelaku bisnis yang dirasakan oleh
manfaat di antaranya mempertahankan dan konsumen. Citra perusahaan yang positif cenderung
mendongkrak brand image perusahaan. Merek

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 39 No. 2 Oktober 2016| 20


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
akan memicu pembeli atau konsumen untuk bersifat sukarela (voluntary), yaitu dilaksanakan
membeli produk tersebut. karena pemilik perusahaan memang bersedia berbuat
Konsumen sebelum melakukan pembelian baik dan tidak ada sanksi bagi pihak yang tidak
terlebih dahulu memperhatikan pilihan produk atau melaksanakannya. Berlandaskan kedermawanan
jasa yang akan dibeli dan mencari informasi akan (philanthropy) disertai dengan sifat kemurahan hati
produk-produk tersebut. Hasil informasi yang (charity), perusahaan berkala menyisihkan atau
diperoleh oleh konsumen memberikan presepsi yang mengurangi laba yang diperoleh untuk digunakan
ditentukan oleh suatu konsumen untuk memilih kegiatan sosial.
produk/jasa. Beberapa hal yang diperhatikan The Word Business Council for Sustainable
konsumen meliputi kualitas produk, harga, maupun Development (WBCSD) dalam Hadi (2011: 47)
merek. Konsumen dengan demikian konsumen dapat mendefinisikan Tanggung Jawab Sosial (CSR)
memutuskan tentang produk mana yang merupakan komitmen dunia usaha untuk
akaniudibeli. berkontribusi terhadap peningkatan ekonomi,
Minat beli diperoleh dari suatu proses belajar bersama denga peningkatan kualitas hidup dari
dan proses pemikiran yang membentuk suatu karyawan dan keluarganya sekaligus juga
persepsi. Minat beli ini menciptakan suatu motivasi peningkatan kualitas komunitas lokal dan
yang terus terekam dalam benaknya dan menjadi masyarakat secara lebih luas.
suatu keinginan yang sangat kuat yang pada akhirnya
ketika seorang konsumen harus memenuhi Brand Image
kebutuhannya akan mengaktualisasikan apa yang Kotler dan Amstrong (1995), mengatakan
ada didalam benaknya itu. Perilaku pengetahuan bahwa konsumen akan mengembangkan suatu
kognitif yang dimiliki konsumen dengan mengaitkan kepercayaan akan merek. Kepercayaan konsumen
atribut, manfaat, dan obyek, sementara itu sikap akan merek tertentu dinamakan brand image.
mengacu pada perasaan atau respon efektifnya. Kepercayaan konsumen ini akan bervariasi sesuai
Ketertarikan objek tertentu yang membuat seseorang dengan citra yang sebenarnya sampai konsumen
merasa senang dan mempunyai keinginan atau suatu sikap preferensi ke arah alternative mereka
berhubungan dengan objek tersebut sehingga timbul melalui prosedur evaluasi tertentu. Salah satu
suatu rasa ingin memiliki. Selera masing-masing prosedur yang mempengaruhi evaluasi itu adalah
orang yang menjadi dasar pemilihan sesuatu, minat kepercayaan mereka atau brand image.
beli menunjukkan pada kecenderungan seseorang
untuk lebih menyukai produk dengan merek tertentu. Minat Beli
Persaingan bisnis kian ketat, perusahaan saat
B. KAJIAN PUSTAKA ini melakukan strategi pemasaran dan mampu
Tanggung Jawab Sosial (CSR) memunculkan perbedaan atau keunikan agar
Tanggung Jawab Sosial (CSR) bermula dari konsumen dapat tertarik untuk membeli produk yang
konsep corporate social responsibility, menurut dipasarkan. Minat beli akan timbul sendirinya jikan
konsumen sudah merasa tertarik atau memberikan
Hadi (2011:48) menyatakan konsep social
respon yang positif terhadap apa yang ditawarkan
responsibility muncul akibat adanya pergeseran
oleh perusahaan. ketika keyakinan akan suatu produ
legitimasi masyarakat disertai dengan perubahan menguat (positif), maka akan menimbulkan
nilai, norma, dan peradaban masyarakat yang keputusan untuk melakukan pembelian
menuntut tanggung jawab perusahaan secara meluas. (Shimp,2003: 374).
Letak konsep ini ada pada bagian perluasan tanggung Schiffman dan Kanuk (2007: 201)
jawab perusahaan, sehingga social responsibility mengatakan bahwa minat merupakan satu aspek

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 39 No. 2 Oktober 2016| 21


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
psikologis yang memiliki pengaruh cukup besar dengan cara melakukan Tanggung Jawab Sosial
terhadap sikap perilaku. Minat beli juga bisa (CSR). Tanggung Jawab Sosial (CSR) dapat
diartikan sebagai suatu bentuk pikiran yang nyata meyakinkan kepercayaan eksekutif perusahaan
dari refleksi rencana pembeli untuk membeli bahwa hal tersebut dapat membantu perusahaan
beberapa unit dalam jumlah tertentu dari beberapa mendapatkan pelanggan baru atau minat beli
merek yang tersedia dalam periode waktu tertentu, konsumen. (Redman, 2005).
Schiffman dan Kanuk (2007: 206). Berdasarkan teori diatas dapat disimpulkan
bahwa Tanggung Jawab Sosial (CSR) mampu
Hubungan Tanggung Jawab Sosial (CSR) dengan meningkatkan penjualan, penguasaan pasar dan
Brand Image, dan Minat Beli mendapatkan pelanggan barau atau minat beli
Hubungan Tanggung Jawab Sosial (CSR) konsumen.
dengan Brand Image dikemukakan oleh Kaitan antara Brand Image dengan minat beli
Mahardikanto (2014: 84) yang menyatakan bahwa dikemukakan Häubl (1996). Dikemukakan bahwa
seiring perkembangan definisi Tanggung Jawab Brand Image akan berpengaruh langsung terhadap
Sosial (CSR) dapat menjadi alat perusahaan untuk tingginya minat beli terhadap suatu produk. Hal ini
digunakan secara praktis dalam meredam kritik dan tersebut didukung oleh pendapat Graeff (1996) yang
melindungi citra perusahaan atau dapat menjadi alat menyatakan bahwa perkembangan pasar yang
yang efektif dalam masyarakat yang demokratif utuk demikian pesat mendorong konsumen untuk lebih
membuat perusahaan bertanggung jawab sosial dan memperhatikan citra merek dibandingkan
lingkungan dengan menciptakan etos bisnis yang karakteristik fisik suatu produk dalam memutuskan
berkelenjutan, dengan kata lain Tanggung Jawab pembelian. Hal tersebut menjustifikasi pengaruh
Sosial (CSR) akan selalu menjadi cermin citra merek terhadap minat beli. Selain itu penelitian
pembangunan sosial dalam masyarakat yang Jalilvand (2012) menemuka bahwa brand image
demokratif. memiliki pengaruh secara langsung terhadap minat
Berdasarkan pendapat Mahardikanto diatas beli dan juga pengaruh tidak langsung dari EWOM
dapat disimpulkan bahwa Tanggung Jawab Sosial terhadap minat beli itu sendiri.
(CSR) bisa berdampak pada baik buruknya citra
perusahaan dengan kata lain Tanggung Jawab Sosial HIPOTESIS PENELITIAN
(CSR) mempunyai hubungan dengan citra Gambar 1 dibawah ini adalah model hipotesis
perusahaan. Pernyataan tersebut diperkuat dalam penelitian.
Mahardikanto (2014: 14) yang menyebutkan
beberapa alasan mengapa Tanggung Jawab Sosial
(CSR) penting salah satunya adalah untuk Brand
meningkatkan citra perusahaan. Hasil survei yang Image H2
H1
dilakukan oleh The Apen Institute yang menemukan (Y1)
arti penting Tanggung Jawab Sosial (CSR) bagi
perusahaan salah satunya adalah meningkatkan Minat
Tanggun
reputasi atau citra publik yang semakin membaik Beli (Y2)
g Jawab
(Mahardikanto; 2014: 130). H3
Sosial
Menurut Kotler dan Lee (2005), Tanggung
Jawab Sosial (CSR) banyak manfaat bagi perusahaan
yang telah melakukan, ketika perusahaan ingin Gambar 1. Model Hipotesis
meningkatkan penjualan dan penguasaan pasar

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 39 No. 2 Oktober 2016| 22


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Penelitian ini menggunakan hipotesis sebagai berdasarkan kemasan gula sering dibeli kebanyakan
berikut: responden membeli sebesar 1.000gr sebanyak 65
H1: Tanggung Jawab Sosial (X) berpengaruh orang responden. Distribusi berdasarkan jarak rumah
signifikan secara langsung terhadap dengan PT Pabrik Gula Krebet Baru mayoritas yang
variabel Brand Image (Y1). 3 bekerja di PT Pabrik Gula Krebet Baru berjarak
H2: Brand Image (Y1) berpengaruh signifikan 1Km-<3Km sebanyak 33 orang responden.
secara langsung terhadap variabel Minat Variabel Tanggung Jawab Sosial (CSR)
Beli (Y2). terdiri dari 3 indikator dan 8 items dengan mean butir
H3: Tanggung Jawab Sosial (X) berpengaruh sebagai berikut: X.1.1=4,37; X.1.2=4,23; X.1.3=4,29;
signifikan secara langsung terhadap X.2.1=4,35; X2.2=4,23; X.3.1=4,54; X.3.2=4,24;
variabel Minat Beli (Y2). X.3.3=4,47. Variabel Brand Image terdiri dari 3
indikator dan 9 items dengan mean butir sebagai
C. METODE PENELITIAN berikut: Y1.1.1=4,50; Y1.1.2=4,72; Y1.1.3=4,72;
Penelitian ini menggunakan penelitian Y1.2.1=4,71; Y1.2.2=4,55; Y1.2.3=4,40; Y1.3.1=4,29;
explanatory research atau bisa disebut juga dengan Y1.3.2=4,11; Y1.3.3=4,30. Dan variabel ketiga yaitu
penelitian penjelasan dengan pendekatan kuantitatif. Minat Beli terdiri dari 3 indikator dan 6 items dengan
Penelitian dilakukan secara langsung dengan cara mean item sebagai berikut: Y2.1.1=4,31; Y2.1.2=4,27;
menyebarkan angket di PT Pabrik Gula Krebet Baru. Y2.2.1=4,35; Y2.2.2=4,11; Y2.3.1=4,43; Y2.3.2=3,98.
Variabel yang diteliti meliputi Tanggung Jawab
Sosial, Brand Image, dan Minat Beli. Sampel dalam Hasil Analisis Jalur (Path Analysis)
penelitian ini sebanyak 100 orang responden yang Hasil analisis jalur pada penelitian ini ditunjukkan
diperoleh dari rumus machin and Champbel dengan dalam Tabel 1.
r= 0,35; α=0,05; Z1-α=1,96, β=0,10; Z1-β=1,645. Tabel 1. Hasil Uji Analisis Jalur (Path Analysis)
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian 2Variabel 2Variabel 2Beta 2t 2Prob 2Keputu
Eksogen Endogen hitu abilit san
ini adalah probability sampling dengan purposive ng as
sampling. Data pada penelitian ini dianalisis dengan 2Tangg 2Brand 20,741 210 20,0 2Siginfi
menggunakan analisis deskriptif dan path analysis. ung Image ,93 00 kan
Jawab 1
Sosial
D. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN (CSR)
Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa Tanggu Minat 0,547 0,6 0,00 Signifik
ng Beli 470 0 an
dari 100 orang responden pada penelitian ini, terdiri Jawab
dari 85 orang responden berjenis kelamin pria dan 15 Sosial
orang responden berjenis kelamin wanita. (CSR)
Berdasarkan distribusi responden umur mayoritas Brand Minat 0,601 7,4 0,00 Signifik
yang bekerja di PT Pabrik Gula Krebet Baru antara Image Beli 53 0 an
35-39tahun sebanyak 30 orang responden. Distribusi
responden berdasarkan pendapatan perbulan
mayoritas pendapatan perbulan di PT Pabrik Gula Ketepatan Model
Krebet Baru sebesar 2.188.000-< 3.188.000 Ketetapan model hipotesis dapat diukur melalui
sebanyak 36 orang responden. Distribusi hubungan koefisien diterminasi (R2) pada kedua
berdasarkan kebutuhan gula perbulan mayoritas persamaan. Hasil ketepatan model adalah sebagai
kebutuhan gula banyak mengkonsumsi sebanyak berikut:
1.000gr sebesar 35 orang responden. Distribusi R2 = 1 – (1 - R12) (1 – R22)
= 1 – (1 – 0,549) (1 – 0,299)
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 39 No. 2 Oktober 2016| 23
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id 4
= 1 – 0,316 Hasil ini mendukung penelitian yang
= 0,684 atau 68,4% dilakukan oleh Rahmasari (2012) yang menyatakan
Berdasarkan hasil perhitungan ketepatan model ada pengaruh positif dan signifikan variabel yang
sebesar 68,4% menerangkan bahwa kontribusi terdiri dari dukungan terhadap masyarakat
model untuk menjelaskan hubungan struktural dari (community support), ligkungan (environment) dan
ketiga variabel yang diteliti adalah sebesar 68,4% tidak beroperasi di negara asal (Non U.S Operations)
dan sisanya sebesar 31,6% dijelaskan oleh variabel mempunyai pengaruh positif dan hubungan
lain yang tidak terdapat dalam model penelitian ini. signifikan terhadap citra perusahaan. PT Pabrik Gula
Krebet Baru salah satu penghasil gula yang
Pembahasan mempunyai beragan kemasan gula mulai dari 250gr-
PengAruh Tanggung Jawab Sosial (CSR) 50kg dan adanya Tanggung Jawab Sosial (CSR)
terhadap Brand Image digunakan PT Pabrik Gula Krebet Baru sebagai
Berdasarkan hasil perhitungan berdasarkan komitmen untuk mengembangkan kesejahteraan
frekuensi jawaban responden sebagian besar masyarakat melalui praktek bisnis. Tanggung Jawab
responden setuju terhadap pernyataan-pernyataan Sosial (CSR) PT Pabrik Gula Krebet Baru
pada variabel Tanggung Jawab Sosial (CSR) ini merupakan kegiatan rutin yang dilakukan, sehingga
terdapat 3 (tiga) indikator, antara lain: Keuntungan konsumen mudah mengenal produk dari PT Pabrik
(Profit), Masyarakat (People), dan Lingkungan Gula Krebet Baru dan tertarik untuk membeli.
(Planet). Hasil uji analisis jalur yang menunjukkan
bahwa terdapat pengaruh korelasi positif variabel Pengaruh Tanggung Jawab Sosial (CSR)
Tanggung Jawab Sosial (CSR) terhadap variabel terhadap Minat Beli
Brand Image yang memiliki nilai koefisien jalur (β) Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
sebesar 0,741 atau sebesar 74,1%. Tanggung Jawab dalam variabel Tanggung Jawab Sosial (CSR)
Sosial (CSR) terbukti berhasil membuat konsumen terdapat tiga indikator yang mempengaruhi minat
memiliki ketertarikan terhadap produk PT Pabrik beli konsumen, dalam analisis jalur hasil yang
Gula Krebet Baru. diperoleh adalah adanya korelasi positif antara
Hasil ini memiliki persamaan dengan variabel Tanggung Jawab Sosial (CSR) dengan
penelitian sebelumnya oleh Sugiarti (2015) yang variabel minat beli. Nilai yang ditunjukkan pada nilai
mengatakan bahwa variabel Tanggung Jawab Sosial koefisien jalur (β) sebesar 0,547 atau sebesar 54,7%.
(CSR) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Berdasarkan hasil tersebut menunjukkan bahwa
Brand Image. Menurut Kotler and Lee (2011: 59) Tanggung Jawab Sosial (CSR) berpengaruh positif
menyatakan alasan perusahaan perlu melakukan dan signifikan terhadap minat beli sebesar 54,7%.
Tanggung Jawab Sosial (CSR) adalah agar dapat Hasil ini mendukung penelitian yang
membangun positioning merek, mendongkrak dilakukan oleh Samuel (2008) yang menyatakan
penjualan, memperluas pangsa pasar, meningkatkan bahwa Tanggung Jawab Sosial (CSR) memberikan
loyalitas karyawan, mengurangi biaya operasional, pengaruh yang signifikan terhadap minat beli, hal ini
serta meningkatkan daya tarik korporat di mata juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
investor. Tanggung Jawab Sosial pada produk gula Septiani (2016) yang menyatakan bahwa ada
PT Pabrik Gula Krebet Baru terbukti membentuk pengaruh yang signifikan dari Tanggung Jawab
Brand Iamage. Brand Image merupakan salah satu Sosial (CSR) secara bersamaan terhadap minat beli.
faktor penting dalam mempengaruhi konsumen Tanggung Jawab Sosial (CSR) dapat menarik minat
terhadap minat beli. konsumen, perilaku pembelian konsumen seringkali
diawali dan dipengaruhi oleh banyaknya rangsangan

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 39 No. 2 Oktober 2016| 24


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
(stimuli) dari luar dirinya, baik berupa rangsangan E. KESIMPULAN DAN SARAN
pemasaran maupun rangsangan dari lingkungannya. Kesimpulan
Menurut Redman (2005) Tanggung Jawab Sosial 1. Variabel Tanggung Jawab Sosial (CSR) (X)
(CSR) dapat meyakinkan kepercayaan eksekutif berpengaruh signifikan terhadap Brand
perusahaan bahwa hal tersebut dapat membantu Image (Y1). Hal ini dibuktikan dengan
perusahaan mendapatkan pelanggan baru atau minat koefisien beta sebesar 0,741 atau sebesar
beli konsumen. 74,1%, dan nilai probabilitas sebesar 0,000
(p<0,05).
Pengaruh Brand Image terhadap Minat Beli 2. Variabel Tanggung Jawab Sosial (CSR) (X)
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa berpengaruh signifikan terhadap Minat Beli
variabel brand image dengan indikator citra (Y2). Hal ini dibuktikan dengan koefisien
perusahaan (corporate image), citra pemakai (user beta sebesar 0,547 atau sebesar 54,7%, dan
image), dan citra produk (product image) nilai probabilitas sebesar 0,000 (p < 0,05).
berpengaruh terhadap minat beli, yaitu ditentukan 3. Variabel Brand Image (Y1) terbukti menjadi
dengan pengaruh antara variabel brand image variabel intervening atau variabel perantara
terhadap variabel minat beli yang ditunjukkan dari variabel Tanggung Jawab Sosial (CSR)
dengan nilai koefisien jalur (β) 0,601 atau sebesar (X) dengan Minat Beli (Y2) berpengaruh
60,1%. signifikan yaitu ditunjukkan dengan
Hasil ini mendukung penelitian yang pengaruh antara variabel Brand Image
dilakukan oleh Herudin (2010) yang menemukan terhadap Minat Beli yang ditunjukkan
bahwa ada pengaruh yang signifikan dari variabel dengan koefisien jalur beta sebesar 0,601
brand image dan variabel minat beli. Selain itu atau sebesar 60,1%, dan nilai probabilitas
penelitian ini juga mendukung penelitian sebesar 0,000 (p<0,05). Berdasarkan
sebelumnya yang dilakukan oleh Oktaviani (2014) perhitungan menunjukkan bahwa pengaruh
yang menyatakan bahwa variabel independen (citra total (TE) dalam penelitian ini adalah sebesar
merek, kualitas produk, dan harga), variabel 0,9922berdasarkan hasil (TE) dapat
dependen (purchase intention) secara bersama-sama disimpulkan bahwa variabel Brand Image
berpengaruh signifikan terhadap minat beli mie diperlukan untuk memperkuat keberadaan
instan Supermie khususnya di Kota Semarang. PT Tanggung Jawab Sosial (CSR) terhadap
Pabrik Gula Krebet Baru merupakan perusahaan Minat Beli.
penghasil gula dengan harga yang terjangkau namun
kualitas yang tidak kalah saing dengan produk gula Saran
perusahaan lain. Penemuan tersebut mendukung Peneliti melihat kurangnya ekstensi atau
pendapat Broad dan Cooper dalam Meenaghan perluasan kegiatan tanggung jawab sosial (CSR)
(1995) bahwa agar image dan symbol suatu merek yang diberikan PT Pabrik Gula Krebet Baru
dapat berhasil maka image tersebut haruslah
berhubungan dan mengeksploitasi kebutuhan, nilai DAFTAR PUSTAKA
serta gaya hidup konsumen yang dapat memberikan Graeff, T.R., 1996, Using promotional messages to
nilai tambah manage the effects of brand and self image
dan2membedakan2merek2suatu2produk2dengan on brands evaluation, Journal of Consumer
merek2dari2produk2lain. Marketing, Vol.13, No.3, pp 4-18.
Hadi, Nor. 2011. Corporate Social Responsibility.
Yogyakarta: Graha Ilmu.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 39 No. 2 Oktober 2016| 25


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Haerudin. 2010. Pengaruh Citra Merek Sepeda Responsibility (CSR) Terhadap Citra
Motor Honda Terhadap Minat Beli Perusahaan. Universitas Brawaijaya
Konsumen. Universitas Pasundan. Malang: Skripsi Tidak Diterbitkan.
Bandung: Skripsi Tidak Ditampilkan Redman, Elizabeth. (2005). Three Models of
Häubl, G., A cross-national investigation of the Corporate Social Responsibility:
effects of country of origin and brand name Implications for Public policy. Roosevelt
on the evaluation of a new car, Review
International Marketing Review,Vol. 13 Samuel. 2008. Corporate Social Responsibility,
No. 5, /pp. 76-97. Purchase Intention dan Corporate Image
Jalilvand, R. 2012. The effect of electronic word of Pada Restoran di Surabaya Dari Perspektif
mouth on brand image and purchase Pelanggan. Vol. 3, No. 1, 35-54. Surabaya.
intention, Marketing Intelligence and Schiffman, Leon G., Kanuk, Leslie Lazar. 2008.
Planning, Vol 30/No 4, Januari, hal 460 - Perilaku Konsumen. Edisi ketujuh. Alih
476. Bahasa: Zoelkifli Kasip. Jakarta: Indeks.
Kotler, Philip and Nancy Lee. 2005. Corporate Septiani. 2016. Aktivitas Corporate Social
Social Responsibility Doing the Most Good Responsibility (CSR) dan publisitas Media:
for Your Company and Your Cause. New Dampaknya terhadap Citra perusahaan dan
Jersey; John Willey & Sons. Minat Beli. Vol. 5, No. 1. Semarang
Mahardikanto, M.S. 2014. CSR Corporate Social Shimp, A. Terrance. 2003. Periklanan dan
Responsibility. Bandung: Alfabeta. Promosi: Aspek Tambahan Komunikasi
Meenaghan. 1995. “The Role of Advertising in Pemasaran Terpadu jilid 1. Alih bahasa
Brand Image Development”. Journal of oleh Revyani Syahrial dan Dyah
Product and Brand Manageent, Vol. 4 No. Anikasari. Jakarta: Penerbit Erlangga.
4. Sugiarti. 2015. Pengaruh Persepsi Tentang
Oktaviani. 2014. Analisis Pengaruh Brand Image Corporate Social Responsibility Terhadap
(Citra Merek), Kualitas Produk, Dan Reputasi Perusahaan Yang Dimediasi Oleh
Harga Terhadap Minat Beli Produk Mie Citra Merek. Universitas Udayana Bali:
Instan Supermi. Universitas Diponegoro. Skripsi Tidak Diterbitkan
Semarang: Skripsi Tidak Ditampilkan World Summit on Sustainable Development
Rahmansari. 2012. Pengaruh Tanggung Jawab (WSSD), 2002, Earth Observation for
Sosial Perusahaan / Corporate Social Sustainable Development, Bali, Indonesia.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 39 No. 2 Oktober 2016| 26


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

You might also like