Professional Documents
Culture Documents
Keywords: Accountability, Village Government, Management of The Village Budget (Apbdes), Village Fund Allocation (Add)
Keywords: Accountability, Village Government, Management of The Village Budget (Apbdes), Village Fund Allocation (Add)
Keywords: Accountability, Village Government, Management of The Village Budget (Apbdes), Village Fund Allocation (Add)
abstract
This research describes and analyzes accountability in managing
Budget management of the village (APBDes) in the village government
of Kerepkidul Bagor districts Nganjuk regency for Village Fund
Allocation (ADD). The research method used is qualitative research,
including the type critical. The sources of this study consisted of the
headman of Kerepkidul, village secretary, village treasurer, event
organizer, and also the chief of BPD and the members of BPD. The
collecting data technics used are interview, observation, and document.
The data analysis is done with collecting the data, reducing data,
interpretation, and taking a conclusion, verification and reflection.
The results of this study indicate KerepKidul Village Government
Bagor districts Nganjuk regency has implemented the application of
the principle of accountability in the management of APBDes fiscal
year 2015. The village government of Kerepkidul has proven its
commitment or responsibility with how to obey and follow the stages as
well as the applicable provisions in accordance with regulations issued
by the Nganjuk regency. But in implementing there still found it the
problem is for the exceed percentage. But in practicing they found the
problem that the large percentage amount which is a little more than is
specified. It is expected for future implementation, the village
government of Kerepkidul Bagor districts Nganjuk regency can
implement the management of Village Fund Allocation (ADD) based on
existing regulations as a whole.
Keywords: Accountability, Village government, management of the
village budget (APBDes), Village Fund Allocation (ADD)
abstrak
Penelitian ini mendeskripsikan dan menganalisis akuntabilitas dalam
Writer: pengelolaan APBDes di pemerintahan Desa Kerepkidul Kecamatan
Indrian Supheni Bagor Kabupaten Nganjuk pada Alokasi Dana Desa (ADD). Metode
Penelitian yang diggunakan adalah penelitian kualitatif yang termasuk
Correspondence: dalam jenis Critical. Adapun narasumber penelitian ini terdiri dari
an.indri@yahoo.com Kepala Desa Kerepkidul, Sekretaris Desa, Bendahara Desa, Pelaksana
Kegiatan, serta Ketua BPD dan Anggota BPD. Teknik pengumpulan
Institution: data yang digunakan berupa wawancara, observasi, serta dokumen.
Analisis data dilakukan dengan pengumpulan data, reduksi data,
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
interpretasi, dan penarikan simpulan, verifikasi, dan refleksi.
(STIE) Nganjuk Hasil penelitian ini menunjukkan Pemerintah Desa Kerepkidul
Kecamatan Bagor Kabupaten Nganjuk sudah melaksanakan penerapan
prinsip-prinsip akuntabilitas pada pengelolaan APBDes tahun anggaran
EKSIS 2015. Pemerintah Desa Kerepkidul telah membuktikan komitmennya
Vol XI No 2, 2016 atau tanggungjawabnya dengan cara mematuhi dan mengikuti tahapan
serta ketentuan yang berlaku sesuai dengan Peraturan yang telah
ISSN: dikeluarkan oleh Bupati Nganjuk. Namun dalam penerapannya masih
1907-7513 ditemukan permasalahan yakni pada besar jumlah persentase yang
sedikit melebihi dari yang ditetapkan. Diharapkan untuk pelaksanaan
kedepannya, pemerintah Desa Kerepkidul Kecamatan Bagor
http://ejournal.stiedewantara.ac.id/
Kabupaten Nganjuk bisa melaksanakan pengelolaan ADD berdasarkan
peraturan yang ada secara keseluruhan.
Kata Kunci: Akuntabilitas, Pemerintah Desa, APBDes, ADD.
Desa Tahun Anggaran 2015 dalam langsung dari sumbernya dengan cara
pertanggungjawaban di Desa Kerepkidul observasi dan wawancara yang sesuai
Kecamatan Bagor Kabupaten Nganjuk. dengan fokus penelitian. Sedangkan
Sumber sekunder merupakan data yang
B. METODE PENELITIAN diperoleh dari pihak ketiga atau data
Paradigma penelitian ini yang diperoleh atau dikumpulkan dari
menggunakan metode penelitian sumber-sumber yang telah ada seperti
kualitatif yang termasuk dalam jenis dokumen, buku ilmiah, Undang-undang,
Critical. Critical (kritis) adalah proses media elektronik dan hasil penelitian
kritis penyelidikan yang melampaui ilusi terdahulu.
permukaan untuk mengungkap struktur Teknik Pengumpulan Data yang
nyata di dunia material untuk membantu digunakan dalam penelitian ini meliputi:
perubahan kondisi orang lain dan 1. Interview ( wawancara). Wawancara
membangun dunia yang lebih baik bagi ialah proses komunikasi atau interaksi
diri mereka sendiri. Tujuan dari riset untuk mengumpulkan informasi
Critical (kritis) adalah senantiasa dengan cara tanya jawab antara
mencoba menghasilkan sesuatu yang peneliti dengan informan atau subjek
lebih baik, atau minimal ada perubahan penelitian. Dengan kemajuan
dari situasi tertentu, dan bukan teknologi informasi seperti saat ini,
menjustifikasi suatu permasalahan. wawancara bisa saja dilakukan tanpa
Sedangkan metode kualitatif menurut tatap muka, yakni melalui media
Bogdan dan Taylor (1992: 21-22) telekomunikasi.
menjelaskan bahwa penelitian kualitatif 2. Dokumen. Telaah catatan arsip
adalah salah satu prosedur penelitian organisasi dilalukan untuk
yang menghasilkan data deskriptif berupa mendapatkan bukti yang sumber
ucapan atau tulisan dan perilaku orang- datanya dapat berupa catatan
orang yang diamati. adminsitrasi, surat-menyurat, memo,
Penelitian ini mengambil lokasi di agenda dan lain yang relevan, untuk
Desa Kerepkidul Kecamatan Bagor mendukung data dari observasi dan
Kabupaten Nganjuk. Jenis data yang interview di mana telaah terhadap
digunakan dalam penelitian ini adalah catatan organisasi dapat memberikan
data kuantitatif dan kualitatif. Data data tentang konteks historis setting
Kuantitatif merupakan data yang organisasi diteliti.
disajikan dalam bentuk angka-angka dan Teknik Analisa Data yang
tabel yang diperoleh dari penjumlahan digunakan pada penelitian ini dilakukan
atau pengukuran. Data kuantitatif yang pada saat maupun segera setelah
diperlukan oleh peneliti adalah SPJ Dana pengumpulan data melalui tiga langkah
Transfer Alokasi Dana Desa Tahun analisis yaitu Reduksi Data Data,
Anggaran 2015, LKPJ ADD Tahun 2015 Interpretasi, Penarikan simpulan,
Desa Kerepkidul. Sedangakan data verifikasi, dan refleksi. Dimana penulis
kualitatif merupakan data yang disajikan menganalisis jawaban yang telah dibuat
secara deskriptif atau yang diperoleh dari dari hasil wawancara dan dokumen-
rekaman, pengamatan, wawancara, atau dokumen yang didapat. Dari hasil
bahan tertulis berbentuk uraian. Sumber analisis tersebut akan ditarik suatu
data yang digunakan dalam penelitian ini kesimpulan. Analisis data dimulai dengan
adalah sumber primer dan sumber mengumpulkan data primer yang
sekunder. Sumber primer adalah sumber diperoleh dari wawancara kepada pihak
data yang diperoleh atau dikumpulkan yang terkait dalam penelitian ini.
dengan dana yang terbatas tersebut program yang ditetapkan dalam rangka
akibatnya biaya untuk program pembangunan desa.
pemberdayaan masyarakat desa menjadi Pemberian informasi dilaksanakan
berkurang karena digunakan untuk secara terbuka terhadap pendapat
program Belanja Aparatur dan masyarakat dilihat sebagai partisipasi
Operasional Pemerintah Desa. masyarakat untuk melakukan perbaikan.
Jika dilihat dari sisi akuntabilitas Hal ini menunjukkan adanya penerapan
tahap perencanaan ADD di Desa transparansi yang mengacu pada
Kerepkidul sudah melakukan dengan kejujuran pemerintah Desa Kerepkidul
cukup baik. Hal tersebut diketahui dalam perencanaan ADD yang dapat di
berdasarkan komitmen pemerintah Desa ketahui oleh masyarakat Desa Kerepkidul
Kerepkidul khususnya Kepala Desa dan secara khusus dan masyarakat luas secara
Tim Pelaksana ADD. Dukungan tersebut umum.
terlihat dari pelaksanaan Musrenbangdes Pelaksanaan ADD di Desa Kerepkidul
terus berjalan setiap tahun dan warga Kecamatan Bagor Kabupaten Nganjuk
desa juga berpartisipasi untuk Pelaksanaan menjadi bagian
menghadirinya. Penerapan prinsip terpenting dalam suatu kegiatan atau
akuntabilitas di Desa Kerepkidul dalam pelaksanaan program, di Desa
tahap perencanaan sudah baik. Hal ini Kerepkidul dalam pengelolaan ADD
sesuai dengan konsep Partisipasi dibentuk sebuah tim yang bertugas untuk
masyarakat (Menurut Suskasmanto, melaksanakan serta mengelola kegiatan
2004:73), Partisipasi masyarakat yang dibiayai oleh ADD. Pengelola
menyangkut kemampuan pemerintah terkait dengan ADD ini dikelola oleh tim
desa untuk membuka peluang seluruh pelaksana atau PTPKD dan Bendahara
komponen masyarakat untuk terlibat dan yang diketuai oleh Kepala Desa sendiri.
berperan serta dalam proses Baik PTPKD dan Bendahara dipilih
pembangunan desa. Hal ini sesuai dengan langsung oleh Kepala Desa. PTPKD
prinsip otonomi daerah yang memiliki tugas dilapangan sedangkan
menitikberatkan pada peran serta untuk bendahara bertugas mengerjakan
masyarakat. urusan bidang administrasi.
Dari sisi transparansi perencanaan, Guna mendukung keterbukaan dan
pemerintah Desa Kerepkidul telah penyampaian informasi secara jelas
memberikan informasi kepada kepada masyarakat, maka di setiap
masyarakat tentang kegiatan apa yang kegiatan fisik wajib dilengkapi dengan
akan dilaksanakan yang bersumber dari papan informasi kegiatan yang dipasang
ADD. Hal tersebut telah menunjukkan dilokasi kegiatan. Papan informasi
bahwa perencanaan ADD di Desa tersebut sekurang-kurangnya memuat
Kerepkidul juga telah melaksanakan nama kegiatan, volume kegiatan, besaran
penerapan bertahap prinsip transparansi anggaran dari ADD maupun swadaya
dan akuntabilitas walaupun belum masyarakat, dan waktu pelaksanaan
sepenuhnya baik. Namun hal ini kegiatan.
merupakan pembelajaran bersama untuk Selain papan nama kegiatan,
melaksanakan tata pemerintahan yang informasi tentang seluruh program ADD
baik. Hal ini sesuai konsep transparansi wajib disajikan di kantor desa yang dapat
(Menurut Suskasmanto, 2004:73), diakses oleh masyarakat desa. Kedua hal
Transparansi menyangkut keterbukaan tersebut dilakukan dalam rangka
pemerintah desa kepada masyarakat melaksanakan prinsip transparansi
mengenai berbagai kebijkan atau pembangunan desa, sehingga masyarakat
umum, buku pajak serta laporan penata Terkait dengan kemudahan akses
usahaan. masyarakat untuk mendapatkan
Dimensi akuntabilitas yang ketiga informasi. Diwujudkan dengan
adalah Akuntabilitas Program, penempelan hasil Musrenbangdes di
pencapaian visi, misi, dan tujuan papan informasi desa di balai desa, Selain
organisasi sudah sesuai dengan program itu secara administratif transparansi
yang ada di Desa Kerepkidul misalnya pengelolaan ADD terlihat dalam
seperti Posyandu (Balita dan Lansia), pemberian SPJ yang sesuai dengan
Polindes, Pos Kesehatan Desa dan PKK. RAPBD.
Karena visi dan misi berfokus pada Faktor penghambat serta pendukung
peningkatan kesehatan masyarakat, yang mempengaruhi pengelolaan ADD
kemandirian, dan kesejahteraan a) Faktor Penghambat
masyarakat. Pencapaian hasil terbagi 1. Kemampuan Sumberdaya.
menjadi dua yaitu hasil secara Aparatur Kemampuan sumberdaya
administratif dan hasil secara teknis. disini berkaitan dengan
Secara administratif hasilnya sudah baik penyelesaian administrasi.
karena SPJ yang ada sudah tertib secara Diketahui bahwa dalam
administratif. Secara teknis program pengelolaan keuangan desa
sudah optimal khususnya Posyandu khususnya pengelolaan ADD
Lansia dan Posyandu Balita. Selanjutnya memiliki prosedur mulai dari
adalah manfaat seluruh program yang ada perencanaan hingga pelaporannya
pada ADD maupun APBDes akan tidak terhindarkan dari
bermanfaat bagi masyarakat Desa penyelesaian urusan administrasi.
Kerepkidul. Hal ini karena seluruh Untuk itu sangat diperlukan
program yang ada berorientasi pada aparatur yang memiliki
masyarakat dan untuk kemajuan serta berkemampuan.
kesejahteraan masyarakat Desa 2. Terbatasnya Dana ADD. Dana
Kerepkidul. bantuan ADD yang diberikan tidak
Dimensi akuntabilitas yang terlalu besar jumlahnya sehingga
keempat adalah akuntabilitas kebijakan, tidak dapat digunakan untuk
tujuan dari kebijakan yang tertuang membiayai program atau kegiatan
dalam Rencana Pembangunan Jangka secara penuh sedangkan program
Menengah Desa (RPJMD) adalah untuk yang diajukan juga banyak, dengan
kepentingan dan kesejahteraan dana yang terbatas tersebut
masyarakat Desa Kerepkidul sesuai program atau kegiatan tidak dapat
dengan strategi dan arah kebijakan desa. semuanya dibiayai oleh ADD.
Dimensi akuntabilitas yang b) Faktor Pendukung
kelima adalah akuntabilitas financial, 1. Komunikasi. Komunikasi dalam
berdasarkan pengawasan BPD dalam penyelenggaraan pemerintahan
pengelolaan ADD sudah sesuai dengan sangatlah penting. Dengan adanya
rencana dan terbukti dengan adanya Surat komunikasi yang lancar akan
Pertanggungjawaban (SPJ) yang sesuai menciptakan hubungan yang
dengan Rincian Anggaran Pendapatan solid dan harmonis. Di desa
dan Belanja Desa (RAPBD). Kerepkidul komunikasi yang
Akuntabilitas ini mengharuskan lembaga- terjalin antara pemeintah desa
lembaga publik untuk membuat laporan dan masyarakat berjalan dengan
keuangan untuk meggambarkan kinerja lancar terbukti setiap pemerintah
financial organisasi kepada pihak luar. desa mengadakan kegiatan selalu