Professional Documents
Culture Documents
E Health Jurnal
E Health Jurnal
Abstract
Public service in Indonesia is an important part and being a concern for every individual. Every individual is
entitled to get a good service in any field, one of them in health. The innovation issued by the Surabaya City
Government in health is e-health. E-health Surabaya is among the top 25 in public service innovation in 2015. E-health
is applied to 63 Puskesmas and two Hospitals. The purpose of this research is to know the implementation of e-health at
Puskesmas in Surabaya from the perspective of new public service. The seven principles in new public service are serve
citizen not customer; seek the public interest; value citizenship over enterpreneurship; think strategically,act
democratically; recognize that accountability is not easy; serve rather than steer; value people,not just productivity.
Location of this research was on Puskesmas Manukan Kulon, Puskesmas Pucangsewu, Puskesmas Jagir, and
Puskesmas Sawah Pulo. This method was used qualitative research with descriptive research type. The technique of
determining the informant is purposive technique, and all the data collected trhough the process of observation,
interview, and document study.
The result of this research is the implementation of e-health in Surabaya when viewed from perspective of new
public service, is the implementation is not evenly distributed, because Puskesmas Pucang Sewu can’t feel the same
thing as other Puskesmas in Surabaya. Puskesmas Pucang Sewu can’t enjoyed the easiness that offered by e-health. In
addition, is not available of e-kios machine, and the unavailability option of Puskesmas Sawah Pulo on e-health
website. Uncertain network is the biggest problem for this time.
1
Kebijakan dan Manajemen Publik ISSN 2303 - 341X
Volume 6, Nomor 3, September-Desember 2018
123.364 pengguna yang mendaftar melalui aplikasi wawasan dalam kajian Ilmu Administrasi Negara
telepon genggam. khususnya dalam bidang pelayanan publik dengan
Jumlah keseluruhan Puskesmas yang menerapkan menggunakan prinsip-prinsip dalam perspektif New
layanan e-health adalah sebanyak 63 puskesmas. Public Service. Selain itu, penelitian ini diharapkan
Pengguna terbanyak adalah Puskesmas Manukan dapat menambah referensi bagi pihak-pihak terkait
Kulon, yakni 81.932 pengguna. Kemudian urutan baik yang berhubungan langsung maupun tidak
kedua adalah Puskesmas Pucangsewu. Posisi tertinggi langsung, sehingga nantinya dapat memberikan
ketiga adalah Puskesmas Jagir. Sedangkan, pengguna kontribusi terhadap kemajuan untuk keilmuan yang
e-health yang paling sedikit adalah Puskesmas Sawah lebih baik.
Pulo, dengan 114 pengguna, yang mana berbanding 2. Manfaat praktis dari adanya penelitian ini adalah
terbalik dengan puskesmas yang lain walau memiliki memberikan gambaran umum bagi instansi terkait,
prosentase yang kecil. Data di lapangan menunjukkan seperti Dinas Kesehatan. Hasil dari penelitian ini
bahwa Puskesmas Sawah Pulo adalah puskesmas yang dapat menjadi acuan bagi peneliti lain untuk
baru berdiri sejak dua tahun terakhir. Fasilitas dan digunakan dalam penelitian selanjutnya.
infrastrukur pada Puskesmas Sawah Pulo dirasa belum
maksimal, namun dipaksakan agar tetap dapat berjalan. METODE PENELITIAN
Sehingga masyarakat wilayah Sawah Pulo tidak Metode penelitian yang digunakan adalah metode
menikmati pelayanan yang sama seperti puskesmas penelitian kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif.
lain. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah
Melalui penggunaan e-health, berbagai dengan metode wawancara mendalam, observasi pada
kemudahan bisa didapatkan. Dengan memanfaatkan e- lokasi penelitian, dan studi dokumen terdahulu yang
health, pemohon tidak perlu datang ke loket pelayanan. dapat dijadikan sebagai penunjang. Informan
Melainkan, cukup mendaftar dari rumah apabila ditentukan dengan teknik purposive, dimana informan
pendaftar terhubung dengan koneksi internet, maupun dianggap layak dan mengetahui dan ahli pada bidang e-
di e-kios yang tersedia di seluruh kantor Kelurahan health. Teknik analisis data menurut Miles dan
atau Kecamatan dan ada di setiap Puskesmas Kota Huberman (dalam Sugiyono, 2015) adalah reduksi
Surabaya. Aplikasi E-health dapat juga diunduh pada data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
smartphone dan kemudian diakses dengan jaringan Terakhir adalah teknik uji keabsahan data
internet yang mendukung. menggunakan teknik triangulasi data. Triangulasi
Layanan e-health terhubung dengan beberapa merupakan cara terbaik untuk menghilangkan
dinas, seperti Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Dinas perbedaan-perbedaan konstruksi kenyataan yang ada
Kependudukan dan Catatan Sipil, Dinas Komunikasi dalam konteks suatu studi pada saat proses
dan Informatika Kota Surabaya, 63 Puskesmas yang mengumpulkan data tentang berbagai kejadian dan
ada di Surabaya, dan dua RSUD pilihan yang ada di hubungan dari berbagai pandangan
Surabaya. Adapun demikian, yang menjadi lokasi
penelitian antara lain ialah: KERANGKA TEORI
1. Dinas Kesehatan Kota Surabaya Implementasi
2. Puskesmas Manukan Kulon Menurut Daniel A. Mazmanian dan Paul A.
3. Puskesmas Pucangsewu Sabatier, mengutarakan pengertian dari implementasi
4. Puskesmas Jagir adalah memahami apa yang senyatanya terjadi sesudah
5. Puskesmas Sawah Pulo suatu program dinyatakan berlaku atau dirumuskan
6. Masyarakat pengguna layanan e-health merupakan fokus perhatian dalam implementasi
Berdasarkan pemaparan diatas, peneliti akan kebijaksanaan, yakni kejadian-kejadian dan kegiatan-
berfokus untuk mendeskripsikan tentang pelaksanaan kegiatan yang timbul sesudah disahkannya pedoman-
e-health pada Puskesmas di Kota Surabaya ditinjau pedoman kebijaksanaan negara, yang mencakup baik
dari perspektif new public service. Salah satu tugas usaha-usaha untuk mengadministrasikannya maupun
utama yang harus dilaksanakan adalah memberikan untuk menimbulkan akibat/dampak nyata pada
informasi mengenai pelayanan yang ada, dan mampu masyarakat atau kejadian-kejadian (solichin, 2008).
melaksanakan peran penting yakni menempatkan hak Apabila dikaitkan dengan penelitian, maka
masyarakat dalam memberikan kritik dan saran bagaimanakah pelaksanaan e-health pada puskesmas
maupun keluhan yang dirasakan terhadap birokrasi yang menjadi pilihan peneliti di Kota Surabaya ditinjau
pelayanan publik. Hal ini dilakukan agar dapat dari perspektif new public service.
beradaptasi dengan apa yang diharapkan masyarakat
dapat diwujudkan melalui ruang publik. Pelayanan Publik
Penelitian ini diharapkan mempunyai dua Pelayanan Publik adalah Pengertian pelayanan
manfaat, yakni manfaat akademis dan praktis. Adapun publik atau pelayanan umum menurut Ratminto dan
manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah : Atik Septi Winasih (dalam Hardiyansyah, 2011) dapat
1. Secara akademis, diharapkan dapat memberikan didefinisikan sebagai segala bentuk jasa pelayanan,
sumbangsih berupa pemikiran dan menambah baik dalam bentuk barang publik maupun jasa publik
3
Kebijakan dan Manajemen Publik ISSN 2303 - 341X
Volume 6, Nomor 3, September-Desember 2018
yang pada prinsipnya menjadi tanggung jawab dan ketersediaannya baik di pasar maupun di
dilaksanakan oleh instansi pemerintah di pusat, di gudang dalam bentuk cadangan atau persediaan.
daerah, dan di lingkungan Badan Usaha Milik Daerah,
dalam upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat
maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan 2. Pelayanan umum
perundang-undangan. Sedangkan pengertian pelayanan Pelayanan umum yang harus diberikan
publik menurut Sadu Wasistiono (dalam Hardiyansyah, pemerintah kepada seluruh masyarakat terbagi
2011) adalah pemberian jasa baik oleh pemerintah, dalam tiga kelompok, yaitu: Pelayanan
pihak swasta atas nama pemerintah maupun pihak administratif, pelayanann barang, dan pelayanan
swasta kepada masyarakat, dengan atau tanpa jasa.
pembayaran guna memenuhi kebutuhan dan atau Pelayanan administratif
kepentingan masyarakat. Pelayanan administratif adalah bentuk
Berdasarkan beberapa penjelasan diatas, dapat pelayanan berupa penyediaan berbagai bentuk
ditarik kesimpulan bahwa pengertian dari pelayanan dokumen yang dibutuhkan oleh publik,
publik adalah beragam kegiatan pemerintah dalam misalnya sertifikat tanah, paspor, kartu
memberikan pelayanan untuk masyarakat dalam keluarga, dan lain sebagainya.
rangka memenuhi kepentingan seluruh pihak. Pelayanan barang
Pelayanan publik dilakukan untuk memberikan Pelayanan barang adalah pelayanan yang
kepuasan bagi pengguna jasa, oleh karena itu pada menghasilkan berbagai bentuk/jenis barang
proses penyelenggaraannya dibutuhkan asas-asas yang menjadi kebutuhan publik, misalnya
pelayanan. Dengan kata lain, dalam memberikan jaringan telepon.
pelayanan publik kepada masyarakat, instansi penyedia Pelayanan jasa
pelayanan publik harus memperhatikan asas pelayanan Pelayanan jasa adalah pelayanan yang
publik. Menurut Keputusan Menpan Nomor 63/2003, menghasilkan berbagai bentuk jasa yang
asas-asas pelayanan publik adalah transparansi, dibutuhkan oleh publik, misalnya pemeliharaan
akuntabilitas, kondisional, partisipatif, kesamaan hak, kesehatan, pelayanan sosial, persampahan, dan
serta keseimbangan hak dan kewajiban. lain sebagainya.
Menurut Mahmudi, pelayanan Publik yang harus
diberikan oleh pemerintah dapat diklasifikasikan ke New Public Service
dalam dua kategori utama, yaitu pelayanan kebutuhan New Public Service merupakan paradigma baru
dasar dan pelayanan umum (dalam Hardiyansyah, yang muncul setelah New Public Management. New
2011): Public Service merupakan pendekatan dalam
1. Pelayanan kebutuhan dasar administrasi publik yang menekankan peran
Kesehatan pemerintah yang bukan lagi mengendalikan warga
Kesehatan menjadi modal terbesar untuk negara, akan tetapi melayani warga negara dengan
mencapai kesejahteraan. Oleh karena itu, sepenuh hati. New Public Service memiliki orientasi
melakukan perbaikan pelayanan kesehatan pada yakni warga negara sebagai publik yang sudah
dasarnya merupakan suatu investasi sumber seharusnya dilayani, bukan sebagai pelanggan. New
daya manusia untuk mencapai masyarakat yang Public Service berfokus pada bagaimana cara-cara
sejahtera (welfare society). Karena kesehatan yang dapat dilakukan untuk menjalin hubungan yang
merupakan faktor utama kesejahteraan baik berdasar pada kepercayaan dan kerjasama antar
masyarakat yang hendak diwujudkan oleh warga.
pemerintah, baik pusat maupun daerah. Maka, Secara garis besar dapat dikatakan bahwa
kesehatan harus menjadi perhatian utama bagi perspektif New Public Service mengedepankan nilai-
pemerintah sebagai penyelenggara pelayanan nilai demokrasi dan berfokus pada pemenuhan hak-hak
publik. yang sudah seharusnya di peroleh masyarakat dalam
Pendidikan dasar semua aspek pemerintahan.
Pendidikan merupakan suatu bentuk investasi New public service memiliki prinsip-prinsip yang
sumber daya manusia. Tinggi rendahnya tingkat menjadi dasar untuk menjalankan perspektif ini. Dalam
pendidikan akan memberikan pengaruh perspektif New Public Service (NPS). Pada New Public
terhadap tingkat kemakmuran individu. Karena Service, terdapat perbedaan pada proses pelayanan
tingkat pendidikan merupakan salah satu yang dilakukan oleh aparat sipil negara, yakni
komponen utama dalam lingkaran setan pada menempatkan masyarakat pada proses pelayanan
kemiskinan. publik. Terdapat tujuh prinsip dalam NPS yang
Bahan kebutuhan pokok dikemukakan oleh Janet V. Denhardt dan Robert B.
Dalam hal penyediaan bahan kebutuhan pokok, Denhardt. Tujuh prinsip New Public Service (NPS)
pemerintah perlu menjamin stabilitas harga menurut Denhardt & Denhardt (Denhardt dan
kebutuhan pokok masyarakat dan menjaga Denhardt, 2007), yaitu:
4
Kebijakan dan Manajemen Publik ISSN 2303 - 341X
Volume 6, Nomor 3, September-Desember 2018
1) Serve citizen, not customer (melayani bukan memberikan instruksi atau arahan-arahan yang
mengendalikan) menyulitkan masyarakat. Publik administrator
Hal ini berarti bahwa pelayanan publik yang ada mempunyai tanggung jawab untuk melayani
tidak hanya memberikan komunikasi yang baik masyarakat dengan menjadi pelayan sumber daya
kepada pelanggan, namun harus diberikan kepada publik (Kass 1990), serta fasilitator dari
seluruh warga negara dengan fokus pada masyarakat dan dialog demokrasi (Box 1998;
membangun hubungan kepercayaan dan Chapin dan Denhardt 1995; King dan Stivers
kerjasama yang baik antara masing-masing 1998).
masyarakat. 7) Value people, not just productivity
2) Seek the public interest (memahami (Memanusiakan Manusia)
kepentingan publik) Maksudnya adalah, aparatur negara harus
Maksudnya adalah cara untuk mencari tahu apa menghargai masyarakat, dengan cara memberikan
saja kepentingan publik, yang mana kepentingan penghargaan sesuai dengan apa yang telah
publik tidak harus identik dengan kepentingan dilakukan dan dihasilkan, jadi tidak hanya menilai
individu saja, namun merupakan kepentingan pada hasil produktivitasnya saja. Budaya
bersama. organisasi dipahami sebagai membuat konteks
3) Value citizenship over enterpreneurship (lebih normatif untuk perilaku dalam berorganiasi.
menekankan pada nilai-nilai kewarganegaraan Orang-orang dipandang membawa kebutuhan
diatas kewirausahaan) sosial dan emosional mereka untuk bekerja.
Disini, peran pemerintah berubah, dari satu Karakter masing-masing individu bisa
kontrol ke satu agenda setting, membawa individu mempengaruhi lingkungan organisasi seperti
yang tepat “dapat” dan memfasilitasi, bagaimana mereka menekankan tingkat
menegosiasikan, atau “memberikan perantara” kehidupan dari para pekerja dan karakteristik
sebagai solusi untuk masalah publik. Respon yang masing-masingnya.
harus dilakukan adalah bekerja sama dengan
masyarakat untuk menyelesaikan masalah yang Layanan Kesehatan
terjadi dan membuat tujuan menjadi nyata. Capaian kualitas yang baik dapat tercapai ketika
4) Think strategically, act democratically (berpikir kebutuhan dan harapan pelanggan dapat terpenuhi.
strategis, bertindak demokratis) Mutu layanan dijanjikan melalui suatu penekanan pada
Melalui keterlibatan pemerintah dalam program struktur (penyelenggara dan institusi) dan hanya
pendidikan kewarganegaraan dan dengan ditekankan sedikit pada proses (mengenai cara layanan
membantu mengembangkan wilayah yang diberikan) (A-Assaf, 2009). Salah satu layanan
kepemimpinan, pemerintah dapat memberikan kesehatan di Surabaya adalah e-health.
stimulasi baru mengenai rasa kepercayaan dan E-health dapat dipandang sebagai solusi dalam
tanggung jawab kewarganegaraan. Maksudnya bidang kesehatan yang melibatkan dukungan seluruh
adalah aparatur negara harus mampu berpikir aspek tatanan pemerintahan, seperti rumah sakit,
dengan strategis dan tepat sasaran dalam puskesmas, dinas kesehatan, dinas komunikasi dan
mengatasi masyarakat masalah yang muncul dan informatika, dinas kependudukan dan catatan sipil,
berhubungan dengan pelayanan untuk industri farmasi, dan sebagainya. E-health merupakan
masyarakat, namun dalam pelaksanaannya aplikasi layanan kesehatan yang dikembangkan agar
aparatur negara harus bertindak berdasarkan azaz dapat memberikan pelayanan terbaik untuk
demokrasi yang ada. masyarakat. E-health merupakan salah satu wujud dari
5) Recognize that accountability isn’t simple penerapan pengembangan teknologi komunikasi dan
(bahwa pertanggung jawaban tidak informasi yang mampu memberikan kontribusi besar
sederhana) dalam memberikan pelayanan yang prima kepada
Harus dipahami bahwa tanggung jawab aparatur pasien.
negara terhadap khalayak umum tidaklah mudah. Adanya keberadaan e-health dapat memberikan
Aparatur negara harus melihat berbagai aspek beragam manfaat, diantaranya:
yang terkait, baik dari sisi internal maupun 1. Efisiensi dan efektivitas dalam pengelolaan
eksternal. Jika dilihat dari sisi internal adalah kegiatan pelayanan kesehatan yang berbasis IT
administrator itu sendiri. Apabila dilihat dari sisi mulai dari proses pendaftaran, pemeriksaan,
eksternal bisa berupa pengawasan legislatif, pemberian resep, dan pelaporan puskesmas/
aktivitas audit, adanya kritik ombudsman dari rumah sakit.
pers, dan lain sebagainya. 2. Membantu dalam mengolah data puskesmas
6) Serve rather than steer (melayani bukan dengan penyimpanan database dalam server
mengendalikan) cloud.
Aparatur negara harus mampu berperan untuk 3. Memberikan kemudahan bagi dinas kesehatan
melayani apa yang dibutuhkan oleh publik, untuk memantau data kesehatan masyarakat.
daripada mengendalikan masyarakat dengan
5
Kebijakan dan Manajemen Publik ISSN 2303 - 341X
Volume 6, Nomor 3, September-Desember 2018
E-health memiliki beberapa dimensi yang harus telah berjalan sebelumnya. Timbal balik ini terbagi
diperhatikan demi terlaksananya program dengan baik. dalam dua, yakni dalam sisi positif dan sisi negatif.
Layaknya sebuah siklus, di dalamnya terdapat fungsi Apabila timbal balik yang di dapatkan berupa hasil-
masukan, proses, keluaran, dan hasil. Adapun hasil yang positif maka program yang ada dapat
demikian, digambarkan sebagai berikut (Koliba, 2011): dipertimbangkan lagi agar tetap bisa berjalan.
Sedangkan bila timbal balik yang di dapat dirasa
negatif maka dapat dipertimbangkan agar program
yang ada tidak dilanjutkan agar tidak memberikan
dampak yang tidak baik pada masyarakat.
6
Kebijakan dan Manajemen Publik ISSN 2303 - 341X
Volume 6, Nomor 3, September-Desember 2018
Inputnya, banyaknya volume antrean baik di di harapkan adalah peningkatan pelayanan baik dari
Puskesmas maupun Rumah Sakit. Kemudian proses segi tampilan maupun segi performa.
yang dilaksanakan adalah pemerintah menampung 7. Value People, not Juts Productivity
dan mempertimbangkan kebutuhan masyarakat (Memanusiakan Manusia)
akan pelayanan publik. Hasilnya, ada petugas yang Pada inputnya, apresiasi berupa pengembangan
dengan sigap membantu masyarakat yang layanan e-health dan pada prosesnya, masyarakat
mengalami kesulitan dalam penggunaan layanan e- dapat melakukan proses pendaftaran dengan cepat
health. Dampakya untuk masyarakat Sawah Pulo dan mudah. Hasilnya, hadiah yang diterima oleh
tidak dapat menikmati fasilitas yang sama dengan masyarakat bukan berupa uang, namun berupa
puskesmas lain karena pada Puskesmas Sawah Pulo kemudahan akses dalam memperoleh layanan
tidak terdapat mesin e-kios dan pilihan Puskesmas kesehatan. Dampaknya, masyarakat tidak perlu
Sawah Pulo untuk layanan e-health dalam website. antri untuk mendaftar dan timbal balik yang
Timbal baliknya adalah perlu diadakan jajak diharapkan adalah masyarakat menjadi pribadi yang
pendapat. mandiri dan disiplin.
4. Think Strategically, Act Democratically (Berpikir
Strategis, Bertindak Demokratis) KESIMPULAN
Kebutuhan untuk melaksanakan perbaikan Berdasarkan hasil penelitian dilapangan, dapat
pelayanan kesehatan dan memahami apa yang ditarik kesimpulan bahwa:
dibutuhkan oleh masyarakat sudah menjadi dasar 1. Pada dimensi e-health yang pertama yakni dasar
dari poin keempat. Kemudian pada prosesnya, atau masukannya, jika dikaitkan dengan prinsip
menampung dan mempertimbangkan kebutuhan new public service yang pertama adalah adanya
masyarakat akan pelayanan publik yang dapat layanan e-health untuk menawarkan kemudahan
dilakukan melalui tahap birokrasi. Hasilnya, selalu akses dan perbaikan layanan kesehatan.
dilakukan sosialisasi dan pembekalan mengenai e- Kemudian pada prosesnya, pasien mendapatkan
health. Diharapkan masyarakat dapat mematuhi pelayanan secara mudah dan cepat dengan cara
prosedur yang ada dan timbal baliknya adalah online. Akan tetapi proses ini tidak berlangsung di
terbentuknya pribadi masyarakat yang mandiri. seluruh puskesmas, karena Puskesmas Sawah
5. Recognize that Accountability is not Simple (Bahwa Pulo belum merasakan proses ini dengan
pertanggung Jawaban Tidak Sederhana) maksimal. Hasil yang di dapatkan adalah layanan
Pelayanan yang tersedia harus dapat diakses oleh e-health mempermudah petugas dalam mengolah
seluruh lapisan masyarakat. Sehingga dalam data pasien, dan mempermudah dalam proses
prosesnya, pemerintah turun langsung untuk antrean. Dampaknya adalah observasi di lapangan
mengetahui keadaan yang terjadi. Namun, tanggung menunjukkan bahwa sudah tidak terjadi lagi
jawab yang dilakukan oleh pemerintah tidak merata antrian panjang di loket pendaftaran, karena telah
karena Puskesmas Sawah Pulo belum sepenuhnya beralih menggunakan layanan e-health. Akan
menikmati layanan e-health seperti pada puskesmas tetapi masih banyak masyarakat yang belum
lain. Hasilnya, petugas memberikan pelayanan mengetahui cara menggunakan layanan e-health.
sesuai dengan prosedur yang ada, karena petugas Kemudian timbal balik yang diharapkan adalah
diberi pembekalan sebelum turun di lapangan. masyarakat dapat memanfaatkan layanan e-health
Dampaknya, partisipasi masyarakat dalam layanan dengan baik dan penggunaan e-health dapat
e-health meningkat namun tetap diperlukan merata di Surabaya.
adaptasi akan datangnya hal baru. Timbal balik 2. Kemudian pada prinsip ke dua dalam new public
yang diharapkan adalah melakukan pengawasan service, yakni bagaimana pemerintah dapat
dan evaluasi program dan diharapkan agar keluhan memahami kepentingan publik jika dikaitkan
yang diutarakan dapat ditindak lanjuti dengan dengan dimensi-dimensi e-health yakni pada
segera. masukannya masyarakat dilibatkan dalam
6. Serve Rather than Steer (Melayani Bukan MUSRENBANG dan kegiatan yang lainnya.
Mengendalikan) Kemudian pada prosesnya, masyarakat
Inputnya, layanan e-health ada untuk melayani merupakan sasaran utama dari layanan e-health
masyarakat, bukan mengendalikan, dan prosesnya itu sendiri. Hasilnya volume antrian baik pada
sangat mudah untuk diterapkan. Namun, prosesnya puskesmas maupun rumah sakit kini berkurang.
tidak berjalan lancar bagi Puskesmas Sawah Pulo Dampak yang timbul adalah masyarakat perlahan
karena terkendala oleh tidak tersedianya mesin e- menyesuaikan diri dengan adanya layanan e-
kios. Hasilnya, volume antrian terpenuhi terbukti health karena setiap layanan yang dibutuhkan di
dengan Indeks kepuasan masyarakat untuk Puskesmas harus menggunakan e-health. Pada
puskesmas pada tahun 2017 menunjukkan hasil akhirnya timbal baliknya adalah selalu melakukan
baik yakni 71,49%. Dampaknya, kemudahan akses pengembangan layanan e-health.
untuk layanan kesehatan dengan timbal balik yang 3. Prinsip ketiga adalah value citizenship over
enterpreneurship. Dasarnya adalah banyaknya
7
Kebijakan dan Manajemen Publik ISSN 2303 - 341X
Volume 6, Nomor 3, September-Desember 2018
volume antrian baik di puskesmas maupun di baliknya adalah diharapkan masyarakat menjadi
rumah sakit. Prosesnya, pemerintah menampung pribadi yang mandiri dan disiplin.
dan mempertimbangkan kebutuhan masyarakat Berdasarkan tujuh prinsip yang telah dipaparkan,
akan pelayanan publik. Hasil yang di dapatkan secara keseluruhan telah sesuai dengan pelaksanaan e-
adalah adanya petugas yang sigap membantu health, namun belum berjalan secara maksimal karena
masyarakat. Dampaknya, tidak meratanya layanan masih terdapat masyarakat yang tidak merasakan hal
e-health di Surabaya, karena masyarakat Sawah yang sama. Kendala yang sering dihadapi adalah
Pulo tidak memahami dengan baik seperti apa melemahnya jaringan dan tidak tersedianya pilihan
layanan e-health. Timbal baliknya adalah perlu Puskesmas Sawah Pulo pada situs web e-health, namun
diadakan jajak pendapat. pada layanan aplikasi berbasis android terdapat pilihan
4. Keempat, adalah pemerintah harus dapat berpikir Puskesmas Sawah Pulo.
strategis, bertindak demokratis. Pada inputnya
adalah kebutuhan untuk melaksanakan perbaikan SARAN
pelayanan kesehatan dan memahami apa yang Saran diberikan guna perbaikan mengenaui
dibutuhkan oleh masyarakat. Prosesnya pelayanan e-health di Puskesmas yang tersebar di Kota
membutuhkan tahap dan birokrasi yang berbelit. Surabaya. Saran praktis yang dapat ditujukan untuk
Namun tetap menampung dan layanan e-health adalah melaksanakan pemerataan
mempertimbangkan kebutuhan masyarakat akan pelayanan, seperti segera menyediakan e-kios di
pelayanan publik. Hasilnya, selalu dilakukan Puskesmas Sawah Pulo. Agar seluruh puskesmas di
sosialisasi dan pembekalan mengenai e-health, Surabaya mendapatkan hak yang sama.
namun masyarakat tetap banyak yang belum Dalam rangka menciptakan pelayanan yang
mengerti. Dampak yang diharapkan adalah lebih berkualitas dan dapat memberikan kepuasan
masyarakat dapat memenuhi prosedur yang ada, kepada seluruh warga masyarakat, Dinas Kesehatan
dan memiliki timbal balik berupa terbentuknya Kota Surabaya khususnya pada bagian Program
pribadi masyarakat yang mandiri. Informasi dan Humas, agar lebih memperhatikan
5. Prinsip ke lima adalah pertanggung jawaban itu keluhan yang ditujukan untuk Dinas Kesehatan Kota
tidak sederhana. Dasarnya adalah pelayanan yang Surabaya, utamanya terkait layanan e-health. Selain itu
tersedia dapat diakses oleh seluruh lapisan Dinas Kesehatan Kota Surabaya perlu melakukan
masyarakat. Kemudian prosesnya pemerintah koordinasi dengan Dinkominfo, terkait dengan jaringan
turun langsung ke lokasi untuk mengetahui apa yang digunakan untuk layanan e-health. Karena
yang dirasakan oleh masyarakat, namun ini tidak banyak masyarakat yang mengeluh karena jaringan
merata karena fasilitas yang ada di Puskesmas internet pada layanan e-health sering mengalami
Sawah Pulo tidak lengkap. Hasilnya petugas gangguan sehingga masyarakat tidak dapat menikmati
memberikan pelayanan dengan baik karena sudah layanan dengan baik.
diberikan bekal. Dampak yang timbul adalah Untuk saran akademis, diharapkan untuk
partisipasi masyarakat dalam menggunakan e- penelitian selanjutnya dapat meneliti kelanjutan dari
health meningkat, sehingga timbal balik yang new public service. Sehingga merujuk pada layanan e-
diharapkan adalah melakukan pengawasan dan health ditinjau dari perspektif new public service.
evaluasi program.
6. Selanjutnya adalah, melayani bukan DAFTAR PUSTAKA
mengendalikan. Dasarnya adalah, layanan e- Buku
health ada untuk melayani masyarakat, bukan Al-Assaf, A.F. 2009 Mutu Pelayanan Kesehatan –
mengendalikan masyarakat. Kemudian prosesnya Perspektif Internasional. Jakarta: Penerbit Buku
sangat mudah diterapkan, namun hal ini tidak Kedokteran EGC.
berlaku bagi Puskesmas Sawah Pulo. Hasil yang Carver. Scheier. 1998. On the Self-Regulation of
didapatkan adalah indeks kepuasan masyarakat Behavior. Cambridge: Cambridge University
untuk puskesmas yang mencapai prosesntase Press.
71,49%. Kemudian dampaknya adalah Hardiyansyah. 2011. Kualitas Pelayanan Publik
kemudahan akses untuk layanan kesehatan, dan (Konsep, Dimensi, Indikator, dan
timbal balik nya adalah peningkatan segi Implementasinya). Yogyakarta: PENERBIT
pelayanan dan performa. GAVA MEDIA.
7. Terakhir adalah memanusiakan manusia. Koliba, Christopher, Jack W. Meek dan Asim Zia.
Dasarnya adalah, apresiasi berupa pengembangan 2011. Governance Networks in Public
layanan e-health. Dan prosesnya masyarakat Administration and Public Policy. United States
dapat melakukan pendaftaran dengan murah cepat of America: Taylor and Francis Group.
dan mudah. Hasilnya, berupa layanan kesehatan Saleh, Akhmad Mumafik. 2010. Public Service
yang semakin baik, bukan berupa benda. Communication. Malang: UMM Press.
Dampaknya adalah masyarakat tidak perlu antri Satori, Djam’an dan Aan Komariah. 2010. Metode
untuk mendapatkan layanan kesehatan, dan timbal Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
8
Kebijakan dan Manajemen Publik ISSN 2303 - 341X
Volume 6, Nomor 3, September-Desember 2018
Buku Elektronik
Denhardt, Janet V, and Robert B. Denhardt. 2007. The
New Public Service: Serving Not Steering
(Expanded edition), New York London, England:
M.E. Sharpe, Armonk.
Undang-Undang
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun
2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik
Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2014 tentang
Sistem Informasi Kesehatan
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 55 Tahun 2013
tentang Penyelenggaraan Rekam Medis
Peraturan Walikota Surabaya Nomor 5 Tahun 2013
tentang Pedoman Pemanfaatan Teknologi
Informasi dan Komunikasi Dalam
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah