Professional Documents
Culture Documents
Dietetik II Hiv-Covid
Dietetik II Hiv-Covid
,RD
Department of Nutrition Science, Nahdlatul Ulama Surabaya
University
1
• Human: Menginfeksi manusia
• I mmunodeficiency: Kadar imun dalam
tubuh menurun
• Virus: Patogen yang bereplikasi dalam
sel inang manusia
2
¡ Acquired: To come into possession of something
new
¡ Immune Deficiency: Decrease or weakness in the
body’s ability to fight off infections and illnesses
¡ Syndrome: A group of signs and symptoms that
occur together and characterize a particular
abnormality
7
8
9
10
11
. Candidiasis of Bronchi,
Trachea, Esophagus or
Lungs
2. Chronic Diarrhea
3. Chronic Fever
4. Skin rash
. Vomitting and Nausea
6. TB
Toxoplasmosis cerebral
8. Meningitis
Invasive Cervical Cancer
. Cytomegalovirus disease
11. Encephalopathy HIV
12
13
Poor Nutrition
resulting in weight loss,
muscle wasting, weakness,
nutrient deficiencies
Increased vulnerability to
infections e.g. Enteric
infections, flu, TB hence
Increased HIV replication,
Hastened disease progression
Increased morbidity
15
16
17
18
19
Virus melewati membran mukosa, terutama
mukosa nasal dan laring, kemudian memasuki
paru-paru melalui traktus respiratorius.
Selanjutnya, virus akan menyerang organ
target yang mengekspresikan Angiotensin
Converting Enzyme 2 (ACE2), seperti paru-
paru, jantung, sistem renal dan traktus
gastrointestinal (Gennaro dkk., 2020).
20
21
22
23
24
25
26
27
Sumber : The American Society for Parenteral and Enteral Nutrition
(ASPEN) 2008
Standar Operating Procedure for The Thai AIDS Reseach Centre Nutrition
Service, February 2010 28
Sumber: Krause’s Food and the Nutrition Care Process 13th Edition, 2012 29
Kadar CD4
30
31
32
¡ FASE I
Tujuan Diet : Mempertahankan status Gizi Normal
Prinsip Diet : Diet TETP (Energi 110% diatas
kebutuhan normal; Protein 45gr-50gr)
Syarat Diet: Asupan cairan perlu ditingkatkan auntuk
mempertahankan status hidrasi , Yoghurt dan bahan
makanan lain yang mengandung kultur Lactobacillus
acidophilus sebaiknya diberikan, untuk mengantisipasi
efek dari penggunaan obat anti infeksi jangka panjang
Porsi kecil tetapi sering untuk meringankan kerja
saluran cerna, Suplemen multivitamin untuk membantu
penyediaan vitamin untuk meningkatkan imun
33
¡FASE II/III
Tujuan Diet : Mengurangi gejala & komplikasi (anorexia,
candidiasis oral, malabsorpsi, dll)
Prinsip Diet : Diet TETP (Energi ditingkatkan 20%-50%
diatas kebutuhan normal; Protein ditingkatkan 10% dari kebutuhan
normal)
Syarat Diet: Asupan cairan perlu ditingkatkan auntuk
mempertahankan status hidrasi , Yoghurt dan bahan makanan lain
yang mengandung kultur Lactobacillus acidophilus sebaiknya
diberikan, untuk mengantisipasi efek dari penggunaan obat anti
infeksi jangka panjang Porsi kecil tetapi sering untuk meringankan
kerja saluran cerna, Suplemen multivitamin untuk membantu
penyediaan vitamin untuk meningkatkan imun
34
¡FASE IV
Tujuan Diet : Mengatasi komplikasi (anorexia, candidiasis
oral, malabsorpsi, dll)
Prinsip Diet : Diet TETP (Energi ditingkatkan 20%-50%
diatas kebutuhan normal; Protein ditingkatkan 10% dari kebutuhan
normal) dalam bentuk enteral / parenteral feeding
Syarat Diet: Asupan cairan perlu ditingkatkan auntuk
mempertahankan status hidrasi , Yoghurt dan bahan makanan lain
yang mengandung kultur Lactobacillus acidophilus sebaiknya
diberikan, untuk mengantisipasi efek dari penggunaan obat anti
infeksi jangka panjang Porsi kecil tetapi sering untuk meringankan
kerja saluran cerna, Suplemen multivitamin untuk membantu
penyediaan vitamin untuk meningkatkan imun
35
Monitoring yang dilakukan pertama kali sebaiknya adalah daya
terima pasien terhadap makanan tersebut. Daya terima makan
yang dimaksud adalah apakah makanan tersebut bisa dihabiskan,
atau pasien masih terasa lapar. Selain itu apakah makanan
tersebut dapat diterima oleh tubuh yang ditandai dengan tidak ada
mual, muntah, diare, maupun konstipasi. Setelah itu baru dievalusi
outcome dengan melakukan pengukuran antropometri, misalnya,
berat badan. Apakah ada penambahan atau penurunan berat
badan atau berat badan tetap sesuai dengan tujuan intervensinya
dan lain-lain. Jika tujuan tidak tercapai perlu dilakukan
perencanaan kembali sesuai dengan masalah dan tujuan yang ingin
dicapai Hal lain yang perlu dimonitor dan dievaluasi adalah hasil
pemerikasaan laboratorium terkait gizi yaitu lemak darah puasa;
kadar insulin/glukosa darah; status protein; tekanan darah; kadar
testosterone; jumlah sel CD4, dan beban virus
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50