Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 12

NAMA : ELY MARLIYANA

NIM : P00620219013
TK : 2A

ANATOMI RESPIRASI

1. Sistem respirasi atas :


 Hidung
 Nasal conchae/ tonjolan pada hidung
 Nasal cavity/ rongga pada hidung
 Internal nares (choanae)/ struktur akhir pada hidung
 Sphenoidal sinus/ lubang
 Frontal sinus/ lubang
 Lidah
 Faring/pharynx
 Laring/larynx
 Hyoid bone
2. Sistem respirasi bawah :
 Trachea
 Esophagus
 Clavicle
 Bronchus
 Bronchioles
 Right lung/paru kanan
 Left lung/paru kiri
3. Bagian leher / anterior view
 Epiglotis
 Hyoid bone
 Lesser cornu
 Thyrohyoid ligament
 Larynx
 Thyroid cartilage
 Laryngeal prominence
 Cricoid cartilage
 Cricothyroid ligament
 Trachea
 Tracheal cartilages
 Cricotracheal ligament
4. Bagian leher / posterior view
 Epiglottis
 Vestibular ligament
 Vocal ligament : mengatur pita suara
 Thyroid cartilage
 Arytenoid cartilage
 Tracheal cartilages
5. Bagian leher / sagittal section
 Epiglottis
 Hyoid bone
 Thyroid cartilage
 Corniculate cartilage
 Cricoid cartilage
 Arytenoid cartilage
 Tracheal cartilages
 Cricothyroid ligament
 Cricotracheal ligament
 Vestibular ligament
 Vocal ligament
6. Glottis in the open position :
 Glottis (open)
 Aryepiglottic fold
 Corniculate cartilage
 Cuneiform cartilage
 Vestibular fold
 Vocal fold
 Epiglottis
 Root of tongue
7. Glottis in the closed position :
 Corniculate cartilage
 Glottis (closed)
 Vestibular fold
 Vocal fold
 Epiglottis
 Root of tongue
8. Otot-otot pada laring :
 Epiglotis
 Aryepiglottic fold
 Cuneiform tubercle
 Corniculate tubercle
 Aryepiglottic muscle
 Oblique arytenoid muscle
 Transverse arytenoid muscle
 Posterior cricoarytenoid muscle
 Cricoid cartilage
9. The branching pattern of bronchi in the left lung, simplified :
 Trachea
 Cartilage plates
 Left primary bronchus
 Visceral pleura
 Secondary bronchus
 Tertiary bronchi
 Smaller bronchi
 Bronchioles
 Terminal bronchiole
 Respiratory bronchiole
 Alveoli in a pulmonary lobule
 Bronchopulmonary segment
10. Paru/ right lung & left lung
 Superior lobe
 Inferior lobe
 Middle lobe
 Oblique fissure : batas antara lobus superior dan inferior
 Horizontal fissure : batas antara lobus superior dan middle
 Apex
 Base
 Pulmonary artery
 Pulmonary veins
11. Segmen paru / paru kanan (10)
 Pada lobus superior : apical, psterior, anterior (3)
 Pada lobus middle : lateral, medial (2)
 Pada lobus inferior : superior, middle basal, antero basal, laterol basal, postior basal (5)
12. Segmen paru / paru kiri (8)
 Lobus atas : apical posterior, anterior, superior, inferior (4)
 Lobus bawah : superior, antero basal, lateral basal, posterior basal (4)
13. Otot-otot yang berfungsi pada sistem pernapasan :
14. Primary muscle of inhalation primer : untuk kebetuhan inhalasi sehari hari/ utama
 External intercostal muscles
 Diafragma : otot inspirasi utama
15. Primary muscle of inhalation sekunder : sebagai otot tambahan, untuk usaha nafas yg ekstra.
16. Accessory mucles of inhalation :
 Sternocleidomastoid muscle
 Scalene muscles
 Pectoralis minor muscle
 Serratus anterior muscle
17. Accessory muscles of exhalation / proses pengeluaran nafas
 Internal intercostal muscles : untuk ekspirasi
 Transversus thoracis muscle
 External oblique muscle : proses eshalasi atau espirasi
 Rectus abdominus
 Internal oblique muscle : proses eshalasi atau espirasi

ANATOMI DAN FISIOLOGI


SISTEM PERNAPASAN

A. Pengertian
Pernafasan atau respirasi adalah suatu proses pengambilan udara yang mengandung oksigen
(O2), pengeluaran karbondioksida (CO2) ke lingkungan (Majumder, N.(2015).
Oksigen yang dibutuhkan untuk proses respirasi sel ini berasal dari atmosfer, yang menyediakan
kandungan gas oksigen sebanyak 21% dari seluruh gas yang ada.
Manusia membutuhkan suplai oksigen secara terus menerus untuk proses respirasi sel, dan
membuang kelebihan karbondioksida sebagai limbah beracun produk dari proses tersebut.
Pertukaran gas antara oksigen dengan karbondioksida dilakukan agar proses respirasi sel terus
berlangsung.
B. Respirasi dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu :
 Respirasi luar : pertukaran antara O2 dan CO2 antara darah dan udara
 Respirasi dalam : pertukaran O2 dan CO2 dari aliran darah ke sel-sel tubuh.
C. Respirasi dilakukan dengan 2 cara :
 Respirasi dada :
 Otot antar tulang rusuk luar berkontraksi atau mengerut
 Tulang rusuk terangkat ke atas
 Rongga dada membesar yg mengakibatkan tekanan udara dalam dada kecil
sehingga udara masuk kedalam paru-paru
 Respirasi perut :
 Otot diafragma pada perut mengalami kontraksi
 Diafragma datar
 Volume rongga dada menjadi besar yang mengakibatkan tekanan udara pada
dada mengecil sehingga udara masuk ke paru-paru.
D. Alat-alat pernapasan :
1. Cavum nasalis (rongga hidung) : adalah organ indra penciuman. Ujung saraf yg mendeteksi
penciuman berada di atap hidung diarea lempeng kribriformis tulang etmoid dan konka superior.
 Udara dari luar akan masuk lewat rongga hidung
 Dalam selaput lendir terdapat kelenjar minyak (kelenjar sebasea) dan kelenjar keringat
(kelenjar sudorifera).
 Juga terdapat konka yg mempunyai banyak kapiler darah yg berfungsi menghangatkan
udara yg masuk.
 Disebelah belakang rongga hidung terhubung dengan nasofaring melalui dua lubang yg
disebut choanae. Ujung saraf ini distimulasi oleh bau di udara. Impuls saraf dihantarkan
oleh saraf olfaktorius ke otak dimana sensasi bau dipersepsikan.
 Udara yg dihirup dari lubang akan membawa zat kimia, seperti aroma. Udara tersebut
disaring bulu hidung, kemudian zat kimia yg terbawa udara akan melebur bersama dgn
lendir didalam rongga hidung.
 Zat kimia diterima sel olfaktorius yg peka terhadap rangsangan bau berbentuk uap atau
gas.
 Informasi rangsangan menuju otak. Sehingga aroma yg tercium akan terdeteksi.
Fungsi hidung :
 Sebagai saluran udara pernafasan
 Penyaring udara pernafasan yg dilakukan oleh bulu-bulu hidung.
 Penghangat udara pernafasan oleh mukosa
 Membunuh kuman-kuman yg masuk, bersama-sama udara pernafasan oleh leukosit yg
terdapat dalam selaput lendir atau hidung.
2. Faring : adalah pipa berotot yg berjalan dari dasar tengkorak sampai persambungannya dengan
oesofagus pd ketinggian tulang rawan krikoid.
 Faring merupakan percabangan dua saluran, yg menghubungkan mulut dan
kerongkongan
 Faring memiliki panjang 12-14 cm dan memanjang dari dasar tengkorak hingga vertebra
servikalis ke-6
 Udara yang telah sampai ke faring telah diatur kelembapanya sehingga hampir bebas
debu, bersuhu mendekati suhu tubuh.
Fugsi faring :
 Penghangat dan pelembab, dengan cara yg sama seperti hidung, udara dihangatkan dan
dilembabkan saat masuk ke faring.
 Fungsi suara, bekerja sebagai bilik resonasi untuk suara yg naik dari laring, faring
membantu memberikan suara yg khas dan berbeda pada setiap orang
 Fungsi pengecap, terdapat ujung saraf olfaktorius dari indra pengecap di epitelium oral
bagian faringeal.
 Fungsi pendengaran, saluran auditori memanjang dari nasofaring pada tiap telinga
tengah,
 Fungsi perlindungan, jaringan limfatik faring dan tonsil laring menghasilkan antibodi
dalam berespon terhadap antigen, misal mikroba.
3. Laring :
 organ berongga dengan panjang 42 mm dan diameter 40 mm.
 Terletak antara faring dan trakea. Dinding dibentuk oleh tulang rawan tiroid dan krikoid
 Fungsi laring untuk membentuk suara, dan menutup trakea pada saat menelan. Ada 2
lipatan mukosa yaitu pita suara palsu & pita suara. Celah diantara pita suara disebut rima
glotis.
Dibagian laring terdapat beberapa organ yaitu :
 Epiglotis : katup tulang rawan untuk menutup laring sewaktu menelan
 Pada saat bernafas epiglotis terbuka tapi pada saat menelan epiglotis menutup laring.
 Jika bernafas melalui mulut udara yg masuk ke paru-paru tak dapat disaring, dilembabkan
atau dihangatkan.
 Pita suara, terdapat dua pita suara yg dapat ditegangkan dan dikendurkan, sehingga lebar
sela-sela antara pita-pita tersebut berubah-ubah sewaktu bernafas dan berbicara. Selama
pernafasan pita suara sedikit terpisah sehingga udara dapat keluar masuk.
4. Trakea
 Tersusun atas 16-20 cincin tulang rawan. Celah diantaranya dilapisi oleh jaringan ikat
fibro elastik.
Trakea terdiri atas 3 lapis jaringan yaitu :
 Lapisan luar terdiri atas jaringan elastik dan fibrosa yg membungkus kartilago
 Lapisan tengah terdiri atas kartilago dan pita otot polos yg membungkus trakea dalam
susunan helik. Ada sebagian jaringan ikat, mengandung pembuluh darah dan limfe, serta
saraf otonom.
 Lapisan dalam terdiri atas epitelium kolumnar penyekresi mukus.
Fungsi trakea :
 Mengirim udara ke paru-paru
 Menyaring benda asing, sel goblet dalam trakea, memproduksi lendir untuk menahan
benda asing, bakteri, dan virus agar tidak masuk kedalam paru-paru.
 Membantu fungsi sistem pencernaan, tulang rawan yg berbentuk cincin, memungkinkan
trakea menciptakan ruang besar bagi jadi lebih mudah menelan makanan.
 Membantuk batuk, trakea akan berkontraksi untuk mempersempit lumen trakea, agar
udara mengalir lebih cepat melalui trakea saat keluar sehingga lendir dan partikel debu
lebih mudah dikeluarkan.
5. Bronkus
 Bronkus, merupakan percabangan trachea. Setiap bronkus primer bercabang 9 sampai 12
kali dengan diameter yg semakin kecil
 Cabang utama trakea disebut bronki primer atau bronki utama
 Bronki primer bercabang menjadi : bronki lobar, bronki segmental, bronki subsegmental
 Struktur bronkus primer mirip dengan trakea hanya cincin berupa lempeng tulang rawan
tidak teratur
 Struktur mendasar dari paru-paru adalah percabangan bronchial yg selanjutnya secara
berurutan adalah bronki, bronkiolus, bronkiolus terminalis, bronkiolus respiratorik,
duktus alveolar, dan alveoli
Fungsi bronkus :
 Memastikan udara dari mulut atau hidung tiba di alveoli dengan bersih
 Membantu mengeluarkan debu dan partikel asing yang beresiko membahayakan paru-
paru, pada dinding bronkus juga terdapat bulu-bulu halus (silia) yg mampu menyaring
mikroba dan debu keluar dari saluran pernapasan.
 Menghasilkan dahak untuk mencegah peradangan pada bronkus, dahak yg dihasilkan
dinding bronkus ini dapat mencegah debu dan partikel berbahaya lainya yg menyebabkan
peradangan atau iritasi.
6. Bronkiolus
 Cabang ke 12-15 bronkus. Tidak mengandung lempeng tulang rawan, tidak mengandung
kelenjar submukosa.
 Otot polos bercampur dengan jaringan ikat longgar. Epitel kuboid bersilia dan sel
bronkiolar tanpa silia. Lamina propria tidak mengandung sel goblet
 Cabang bronkus kanan dan kiri bercabang lagi menjadi bronkus lobaris dan segmentalis.
Percabangan ini terus menjadi kecil sampai akhirnya menjadi bronkiolus terminalis.
 Bronkiolus, tidak diperkuat oleh cincin tulang rawan. Hanya otot polos sehingga
ukuranya dapat berubah.
7. Paru-paru
 Adalah organ pernapasan utama manusia yg lokasinya dirongga dada.
 Paru-paru dipisahkan oleh area yg disebut dengan mediastinum. Area ini berisis jantung,
trakea, esofagus, dan kelenjar getah bening. Paru-paru ditutupi oleh selaput pelindung yg
dikenal sebagai pleura dan dipisahkan dari rongga perut oleh diafragma otot.
 Paru-paru sebelah kanan memiliki massa yg paling besar karena memiliki lobus yg lebih
banyak. Massa paru-paru kanan berkisar 375-600 gram pd orang dewasa, sedangkan
paru-paru kiri 325-550 gram.
 Setiap paru-paru terbagi lagi ke bebrapa bagian yg disebut lobus
 Dibagian kanan terdapat 3 lobus dan disebelah kiri terdapat 2 lobus
 Paru-paru kanan dibagian atas terdapat lobus superior, dibagian tengah terdapat lobus
medius, dan yg paling bawah terdapat lobus inferior.
 Sedangkan dibagian kiri hanya terdapat dua bagian, atas dan bawah. Sehingga hanya
memiliki lobus superior dan inferior.
 Setiap lobus dipisahkan oleh struktur yg disebut fisura
8. Alveoli
 Kantong berdinding sangat tipis pada bronkioli terminalis
 Jumlahnya 200-500 juta
 Bentuknya bulat poligonal,
 Sel epitel terdiri dari :
o Sel alveolar gepeng tipe I jumlahnya hanya 10%, menempati 95% alveolar paru
o Sel alveolar besar tipe II jumlahnya 12% menempati 5% alveolar
Fungsi Alveoli :
 Alveoli memiliki peran sebagai tempat oksigen dan karbon dioksida saling bertukar.
Setelah oksigen diserap, darah akan mengalirkan karbon dioksida menuju alveoli untuk
dihembuskan keluar. Karbondioksida sendiri dianggap sebagai limbah dalam tubuh.
Pertukaran antara oksigen dan karbon dioksida tersebut terjadi pada dinding alveoli dan
kapiler.
9. Pleura
 Membran serosa pembungkus paru.
 Jaringan tipis ini mengandung serat elastin, fibroblas, kolagen.
 Yg melekat pada paru disebut pleura viseral, yg melekat pada dinding toraks disebut
pleura parietal.
 Diantara pleura viscelar dan pleura parietal terdapat cairan pleura yg berfungsi sebagai
pelumas sehingga memungkinkan pergerakan dan pengembangan paru secara bebas tanpa
ada gesekan dengan dinding dada.
 Ciri khas mengandung banyak kapiler dan pembuluh limfe. Saraf adalah cabang n.
Frenikus dan n. Interkostal
Fungsi Pleura
 Membantu mengoptimalkan fungsi paru-paru saat pernapasan
 Sebagai kantong tempat paru-paru menukar oksigen dari udara dgn karbondioksida yg
ada di darah.
 Fungsi mekanis pleura adalah meneruskan tekanan negatif thoraks kedalam paru-paru.

ANATOMI SALURAN RESPIRASI

1. Nasal cavity :
 Vestibulum nasi
 Limen nasi
 Concha nasalis superior
 Concha nasalis media
 Concha nasalis inferior
 Meatus nasi superior
 Meatus nasi media
 Meatus nasi inferior
 Fila olfactoria : bulbus olfactorius, traktus olfactorius
Pada saat udara masuk ke hidung – disaring – rambut2 rongga hidung – dihangatkan – anyaman
vena – dilembabkan – lapisan mukus.
2. Pharynx :
Dibagi 2 menjadi nasofaring dan orofaring dan pemisah antara kedua daerah ini palatummolle.
3. Larynx terdapat struktur lipatan laring yg terdiri dari :
 Plica vocalis : berperan untuk pembentukan suara
 Plica vestibularis :
 Rima glottidis : celah diantara kedua plica yg memisahkan saluran nafas atas dan bawah.
4. Trachea
Diujung strukturnya terdapat karina yg banyak mengandung saraf sehingga menyebabkan
bronkospasme dan batuk berat jika dirangsang.
5. Bronchi
Masuk ke Bronkus lobaris - Bronkus segmentalis - Bronkus terminalis dan masuk ke asinus yg
mengandung banyak alveolus atau kantung udara, dimana disini merupakan tempat pertukaran
oksigen (O2) dan karbondioksida (CO2).
6. Asinus
Unit fungsional paru : tempat pertukaran gas terjadi
Yang termasuk asinus ini adalah :
 Bronkeolus respiratorius yg mengandung beberapa alveoli pada dinding
 Duktus alveolaris yg seluruh dindingnya mengandung alveolus
 Sakus alveolaris yg merupakan kantung alveolus.
7. Otot-otot pernapasan utama
 Otot diafragma
 Otot intercostalis eksterna
Otot-otot pernapasan tambahan :
 Otot sternokleido mastoideus
 Otot-otot skalenus
 Pektoralis minor
 Serratus anterior
Otot-otot ekspirasi tambahan digunakan pada saat melakukan ekspirasi aktif yg terdiri dari :
 Otot interkostalis interna
 Obliquus abdominis eksterna
 Obliquus abdominis interna
 Otot rectus abdominis
8. Respirasi adalah proses pertukaran oksigen dan karbondioksida antara udara dan sel-sel tubuh.
9. Respirasi Ekternal : O2 – CO2 yg terjadi diantara paru-paru dan pembuluh darah
10. Respirasi Internal : O2 – CO2 yg terjadi diantara pembuluh darah dan sel tubuh
11. 3 tahap respirasi :
 Ventilasi : peristiwa masuk dan keluarnya udara kedalam paru-paru
 Perfusi : proses distribusi darah ke menuju kapiler paru
 Difusi : perpindahan oksigen (O2) dari alveoli ke pembuluh darah, dan perpindahan
karbondioksida (CO2) dari pembuluh darah kedalam alveoli
12. Tekanan pada ventilasi
 Tekanan intra paru (intra-alveolus) 760 MMHG
 Tekanan atmosfer : tekanan oleh berat udara di atmosfer 760 MMHG
 Tekanan intrapleura yaitu tekanan yg berada didalam rongga pleura yg berada diantara
pleura viseralis & pleura parietalis yaitu sekitar 756 MMHG

You might also like