Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 17

Penelitian Perhubungan Udara

PT.GMF AeroAsia

Telaahan Literatur Tentang Program Perawatan Pesawat Udara

Literature Review On Aircraft Maintenance Program

Peneliti Pusat Penelitian dan Pengembangan Udara

INFO SUBSTANCE

Maintenance is one of the most important thing in aviation. Maintenance is the


Histori :
process where a systems designed-in level of failure resistance is restored to or as close as
Diterima : 4 Nopember 2012 economic viable to the most adequate level of the design. In order to conduct maintenance
Disetujui : 18 Desember 2012 in the right way, each aircraft is required to have a Maintenance Program (MP). There are
three main actors relating to the initial development of the MP, which are the
Keywords: manufacturer, the Industrial Steering Committee (ISC) and the Maintenance Review
Board (MRB). In the manufacturers, PPH (Policies and Procedures Handbook) process for
Aircraft, Maintenance developing the initial MP is clearly described. The PPH is prepared by the manufacturer
Program, MRBR, MPD and presented to the ISC (Industrial steering committee) for review and approval. ISC
then forwards it to the MRB chairpersons and other regulatory authorities for
Kata kunci: acceptance.Based on MRB review, the manufacturer develop Maintenance Review Board
Report (MRBR) and Maintenance Planning Document (MPD). When introducing a new
Pesawat udara, Program fleet of aircraft into the operator, there is no experience and the organization must follow
Perawatan, MRBR, MPD the MRBR (Maintenance Review Board Report) and MPD (Maintenance Planning
Document) when setting up their own MP. It is the operator’s responsibility to ensure
that their MP is up to date. When a new revision of the MRBR and MPD is released the
operator should incorporate the alterations into their MP and update their maintenance
system and make the revision active at next suitable opportunity. The next suitable
opportunity would be before next major base input or c-check.

Perawatan pesawat udara merupakan salah satu unsur penting dalam


penerbangan. Perawatan adalah semua kegiatan yang dilakukan untuk
mempertahankan pesawat udara, komponen-komponen pesawat udara
dan perlengkapannya dalam keadaan laik udara termasuk inspeksi,
reparasi, servis, overhaul dan penggantian part. Untuk dapat melakukan
perawatan dengan benar, maka setiap pesawat udara diharuskan
memiliki Program Perawatan. terdapat 3 (tiga) pihak yang terlibat dalam
penyusunan awal Program Perawatan, yaitu pabrikan pesawat udara,
the Maintenance Review Board (MRB), dan the Industrial Steering Committee
(ISC). Pabrikan berkewajiban membuat Policy and Procedures Handbook
(PPH) yang berisi informasi lengkap dan jelas tentang proses
penyusunan Program Perawatan Pesawat Awal. PPH kemudian
diserahkan kepada ISC yang berkewenang untuk melakukan peninjauan
terhadap PPH dan apabila telah memenuhi persyaratan maka ISC
mengeluarkan persetujuan terhadap PPH (approval). Selanjutnya, ISC
menyerahkan PPH kepada MRB untuk evaluasi dan analisis lebih lanjut.
Berdasarkan evaluasi dan analisis MRB, pabrikan membuat Maintenance
Review Board Report (MRBR) dan Maintenance Planning Document (MPD).
MRBR dan MPD merupakan panduan bagi operator pesawat udara
untuk melakukan perawatan pesawat udara dan membuat Program
Perawatan pesawat udara sendiri. Namun, operator berkewajiban untuk
memperbahatui Program Perawatannya apabila terdapat perubahan
MRBR dan MPD dari pabrikan.

Penelitian Perhubungan Udara Vol. 38 No. 4 Desember 2012 356


PENDAHULUAN penerbangan, tergelincir di landas
Latar Belakang pacu, over run, dan lain lain.
Pesawat udara sebagai salah satu Pada dasarnya terdapat tiga unsur
sarana transportasi semakin menjadi yang memberikan kontribusi pada
primadona masyarakat seiring dengan keselamatan penerbangan. Pertama,
makin banyaknya perusahaan armada pesawat udaranya sendiri;
angkutan udara serta persaingan harga bagaimana pesawat didesain,
yang sangat kompetitif. Permintaan diproduksi dan dirawat. Kedua, sistem
yang tinggi terhadap sarana penerbangan negara, bandar udara,
transportasi ini menyebabkan jalur lalu lintas udara dan pengatur lalu
terjadinya peningkatan produksi lintas udara (Air Traffic Control/ATC).
angkutan udara yang cukup tajam. Hal Ketiga, airlines flight operations yang
ini terlihat dari meningkatnya jumlah berkaitan dengan pengendalian dan
perusahaan angkutan udara niaga pengoperasian pesawat di maskapai
berjadwal dari 16 maskapai penerbangan.
penerbangan pada tahun 2009 menjadi Perawatan pesawat udara
19 maskapai penerbangan pada tahun merupakan salah satu unsur penting
2010, atau bertambah sekitar 19%. dalam penerbangan. Perawatan
Sementara untuk penerbangan tidak pesawat udara berfungsi untuk
berjadwal meningkat dari 38 menjadi memastikan kelaikudaraan
41 maskapai penerbangan pada tahun pengoperasian pesawat udara. Apabila
2010. Demikian juga armada angkutan perawatan pesawat udara tidak
udara nasional niaga berjadwal yang dilakukan sesuai dengan standar dan
beroperasi hingga Oktober 2010 prosedur yang berlaku, maka hal
meningkat menjadi 821 yang tersebut akan membahayakan
sebelumnya pada tahun 2009 terdapat keselamatan penerbangan. Untuk
766, atau meningkat sebesar 7,2% dan melakukan kegiatan perawatan, setiap
diperkirakan akan mencapai 923 pesawat udara memiliki Program
armada pada tahun 2015. Perawatan (Maintenance Program) yang
Masalah keselamatan penerbangan berisi informasi detail tentang apa,
merupakan suatu tantangan yang tidak kapan dan bagaimana sebuah pesawat
terelakkan dengan meningkatnya udara dirawat. Dalam bentuk yang
pengoperasian pesawat udara di sederhana, sebuah Program Perawatan
Indonesia. Walaupun pemerintah telah adalah jadwal perawatan yang telah
bekerja keras untuk melakukan ditetapkan dengan serangkaian
pengawasan terhadap pengoperasian prosedur yang ditinjau secara terus
pesawat udara, namun masih sering menerus baik penggunaan maupun
terjadi kecelakaan dan kejadian serius efektifitasnya untuk pesawat udara
pesawat udara yang membahayakan yang dimaksud. Untuk membuat
keselamatan penerbangan, seperti sebuah Program Perawatan Pesawat
engine shutdown pada saat Udara dibutuhkan keterlibatan dan
koordinasi beberapa pihak seperti

357 Penelitian Penelitian Perhubungan Udara Vol. 38 No. 4 Desember


2012
pabrik pembuat pesawat udara (OEM/ bertujuan untuk menjaga kelaikan
Original Equipment Manufacturer), terbang pesawat yang
operator pesawat udara dan regulator. bersangkutan. Proses penjagaan
Dalam kajian ini dilakukan telaahan kelaikan dimulai sejak pesawat
literatur tentang Program Perawatan udara masih dalam tahap desain,
Pesawat Udara yang bertujuan untuk tahap pengembangan dan
mengetahui prosedur penyusunan sertifikasi pesawat baru dan
sebuah Program Perawatan Pesawat berlanjut terus pada saat pesawat
Udara, organisasi yang terlibat serta udara dioperasikan.
tanggung jawab masing-masing Untuk melakukan kegiatan
organisasi. perawatan, setiap pesawat udara
memiliki Program Perawatan
METODE DAN BAHAN (Maintenance Program) yang berisi
Metode informasi detail tentang apa, kapan
Kajian ini merupakan telaahan dan bagaimana sebuah pesawat
literatur dari sudut pandang regulasi udara dirawat. Dalam bentuk yang
baik regulasi Nasional yaitu Civil sederhana, sebuah Program
Aviation Safety Regulation (CASR) dan Perawatan adalah jadwal
regulasi Internasional seperti perawatan yang telah ditetapkan
International Civil Aviation Organization dengan serangkaian prosedur yang
(ICAO) Annex Standard and ditinjau secara terus menerus baik
Recommended Practices, Federal Aviation penggunaan maupun
Regulation (FAR) Amerika Serikat dan efektifitasnya untuk pesawat udara
Joint Aviation Regulation (JAR) Uni yang dimaksud. Sebuah Program
Eropa dan lain-lain. Perawatan merupakan kombinasi
antara prosedur manajemen
Bahan (management procedures) dan tugas
A. Definisi Program Perawatan perawatan (maintenance tasks). Agar
Pesawat Udara Program Perawatan dapat
Berdasarkan Civil Aviation Safety dijalankan dengan baik dan efektif,
Regulation (CASR) part 43 tentang maka dibutuhkan struktur
Maintenance, Preventive organisasi yang terintegrasi dan
Maintenance, Rebuilding and
personil yang berkualitas untuk
Alteration pengertian maintenance
menjalankan dan mengatur
(perawatan) adalah semua
pelaksanaan perawatan pesawat
kegiatan yang dilakukan untuk
udara .
mempertahankan pesawat udara,
komponen-komponen pesawat B. Konsep Perawatan Pesawat Udara
udara dan perlengkapannya dalam Awal mula konsep perawatan
keadaan laik udara (airworthy) pesawat udara (juga industri
termasuk inspeksi, reparasi, service, lainnya) dikenal dengan istilah
overhaul dan penggantian part. 'fixed it when broke', yaitu perbaikan
Perawatan pesawat udara

Penelitian Perhubungan Udara Vol. 38 No. 4 Desember 2012 358


dilakukan apabila terjadi MSG-1. sehingga dibentuklah lagi
kerusakan. Tapi kemudian, mulai konsep yang kemudian diterapkan
banyak kebutuhan ketika faktor pada pada DC-10. Pada tahap ini
keselamatan mulai Eropa juga mulai mengadaptasi
diperhitungkan, sehingga konsep MSG-2 dengan sebutan E-
muncullah preventive maintenance MSG. Beberapa pesawat yang
(perawatan pencegahan), dengan masih memakai konsep MSG-2
sistem overhaul yang dikenal diantaran adalah B-737 dan MD-80.
dengan istilah Hard Time (HD). Pada konsep MSG-2 ini dikenal
Sistem Hard Time mengacu kepada istilah Condition Monitoring (CM).
prinsip umur komponen/ part. Konsep CM ini tidak seperti HT
Apabila komponen/ part pesawat atau OC yang merupakan
udara sudah mencapai umur yang preventive maintenance, tetapi
ditentukan, maka komponen/ part berupa pengecekan apabila
harus diganti walaupun komponen dirasakan bermasalah.
komponen/ part tersebut masih Salah satu sistem pemeriksaan dari
dalam kondisi yang bagus. Sistem konsep CM adalah MTBUR (Mean
Hard Time ini sangat merugikan Time Between Unscheduled Removals
maskapai penerbangan, karena = waktu rata-rata diantara
mengeluarkan biaya yang besar penggantian komponen yang di
untuk perawatan. luar jadwal). Komponen yang
Kemudian pada tahun 60-an termasuk dalam CM harus selalu
(ketika B-747 akan diluncurkan), dilakukan monitor terhadap umur,
dirasakan perlu untuk membuat karena apabila mendekati
suatu konsep perawatan pesawat perkiraan umurnya maka harus
udara yang lebih jelas, apalagi ada siap2 melakukan penggantian.
tuntutan maskapai penerbangan Namun tidak ada usia wajib untuk
agar program perawatan yang menggantikan komponen tersebut
baru bisa lebih menghemat biaya. atau melakukan pengecekan
Akhirnya terbentuk MSG-1 kondisinya.
(Maintenance Steering Group) yang Sekitar tahun 1978, UAL (United
merumuskan konsep program Airlines) bersama DoD (Department
perawatan untuk B-747. Dalam of Defense) Amerika Serikat
konsep ini, selain istilah Hard Time, bekerjasama untuk menyusun
dikenal juga istilah On Condition suatu konsep manajemen
(OC). OC ini adalah suatu inspeksi perawatan yang lebih baik yang
berkala untuk menentukan apakah dikenal dengan istilah RCM
komponen tersebut masih bisa (Reliability Centered Maintenance).
berfungsi atau tidak. Teknisi UAL yang dimotori
Pada tahun 70-an, dibentuk Nowlan dan Heap,
MSG-2, karena dirasakan masih memperkenalkan konsep RCM ini
banyak kekurangan di konsep yang kemudian berkembang luas

359 Penelitian Penelitian Perhubungan Udara Vol. 38 No. 4 Desember


2012
sampai sekarang (dengan beberapa bersama-sama saat pembuatan
revisi dan variasi). Karena konsep handbook atau manual.
yang dibuat lebih baik dari MSG-2,
maka mulailah dibakukan ke dunia C. Klasifikasi Perawatan Pesawat
penerbangan yang kemudian Udara
Setiap pesawat udara selama
dikenal sebagai MSG-3.
beroperasi pasti mempunyai
Bila MSG-2 dikenal dengan
jadwal untuk perawatan.
istilah 'process oriented' karena
Perawatan ini harus dilakukan
untuk suatu komponen ditentukan
karena setiap komponen
berdasarkan tipe perawatan yang
mempunyai batas usia tertentu
berupa procesnya saja (HT, OC,
sehingga komponen tersebut harus
dan CM), sedangkan MSG-3
diganti. Selain itu, komponen juga
dikenal dengan istilah 'Task
harus diperbaiki bila ditemukan
Oriented' dimana bentuk
telah mengalami kerusakan. Secara
perawatannya langsung
garis besar, program perawatan
berdasarkan tipe pekerjaannya
dapat dibagi menjadi dua
(servicing, lubrication, cleaning,
kelompok besar, yaitu perawatan
replace, discard). Pada MSG-3 ini
preventif dan korektif. Perawatan
konsep HT, OC, dan CM tidak
preventif adalah perawatan yang
digunakan lagi.
mencegah terjadinya kegagalan
Pada umumnya program
komponen sebelum komponen
perawatan yang disusun
tersebut rusak. Sedangkan
berdasarkan MSG-3 tidak
perawatan korektif adalah
mengenal lagi namanya A-check, C-
perawatan yang memperbaiki
check, dsb (atau dikenal dengan
komponen yang rusak agar
istilah letter check atau Block
kembali ke kondisi awal.
Maintenance). Semua taskcard
diberikan interval berdasarkan
Perawatan preventif dapat dibagi
Flight Hour (FH), Flight Cycle (FC),
menjadi 2 jenis yaitu:
atau waktu kalender (DY = Day,
1. Perawatan periodik atau hard
MO = Month, YR = Year). Jumlah
time, merupakan perawatan
taskcard di MSG-3 lebih sedikir
yang dilakukan berdasarkan
daripada MSG-2 sehingga
batas waktu dari umur
memudahkan maskapai
maksimum suatu komponen
penerbangan dalam melakukan
pesawat. Dengan kata lain,
perawatan pesawat, namun
perawatan ini merupakan
persyaratannya lebih rumit
perawatan pencegahan dengan
dibandingkan MSG-2/letter check.
cara mengganti komponen
Saat ini baik EASA maupun FAA
pesawat meskipun komponen
sudah menggunakan panduan
tersebut belum mengalami
metode MSG-3 yang sama, karena
kerusakan;
kedua otoritas tersebut terlibat

Penelitian Perhubungan Udara Vol. 38 No. 4 Desember 2012 360


2. Perawatan on-condition, landas dan pendaratan dihitung
merupakan perawatan yang satu cycle;
memerlukan inspeksi untuk 3. Calendar time, merupakan
menentukan kondisi suatu interval inspeksi yang
komponen pesawat. Setelah itu dilakukan sesuai dengan jadwal
ditentukan tindakan selanjutnya tertentu.
berdasarkan hasil inspeksi
tersebut. Bila ada gejala Dari jumlah tugas perawatan
kerusakan, komponen tersebut atau inspeksi yang dilaksanakan,
dapat diganti bila alasan-alasan perawatan dapat dibagi dalam
teknik dan ekonominya minor maintenance seperti transit
memenuhi. check, before departure check, daily
check, weekly check dan heavy
Perawatan korektif dikenal pula maintenance seperti A-Check, B-
dengan nama condition monitoring Check, C-Check dan D-Check.
yaitu perawatan yang dilakukan 1. Minor maintenance, terdiri dari:
setelah ditemukan kerusakan pada a. Transit check. Inspeksi ini
suatu komponen, dengan cara harus dilaksanakan setiap
memperbaiki komponen tersebut. kali setelah melakukan
Bila cara perbaikan tidak dapat penerbangan saat transit di
dilakukan dengan alasan teknik station mana pun. Operator
maupun ekonomi, maka harus biasanya memeriksa pesawat
dilakukan penggantian. untuk memastikan bahwa
Perawatan pesawat udara pada pesawat tidak terdapat
biasanya dikelompokkan satu pun kerusakan struktur,
berdasarkan interval yang sepadan semua sistem berfungsi
dalam paket-paket kerja atau dengan sebagaimana
disebut dengan clustering. Hal ini mestinya, dan servis yang
dilakukan agar tugas perawatan diharuskan telah dilakukan;
lebih mudah, efektif dan efisien. b. Before Departure Check.
Interval yang dijadikan pedoman Inspeksi ini harus dilakukan
untuk melaksanakan paket-paket sedekat mungkin sebelum
tersebut adalah sebagai berikut: tiap kali pesawat berangkat
1. Flight hours, merupakan interval beroperasi, maksimal dua
inspeksi yang didasarkan pada jam sebelumnya;
jumlah jam operasional suatu c. Daily Check (Overnight Check).
pesawat udara; Pemeriksaan ini harus
2. Flight cycle, merupakan interval dilakukan satu kali dalam
inspeksi yang didasarkan pada jangka waktu 24 jam setelah
jumlah lepas landas dan daily check sebelumnya
pendaratan yang dilakukan dilakukan. Setiap hari
pesawat udara. Satu kali lepas pesawat telah diprediksi

361 Penelitian Penelitian Perhubungan Udara Vol. 38 No. 4 Desember


2012
akan ground stop minimal pesawat. Pemeriksaan
selama empat jam. Inspeksi berkisar antara 9 hingga 28
ini mencakup pemeriksaan jam ground time dan biasanya
komponen, pemeriksaan dilakukan kira-kira setiap
keliling pesawat secara visual lima bulan. Perawatan
untuk mendeteksi ada atau pesawat dalam skala kecil ini
tidaknya ketidaksesuaian, hanya meliputi proses
melakukan pengamanan pembersihan, pelumasan,
lebih lanjut, dan pemeriksaan penggantian ban apabila
sistem operasional; sudah aus, penggantian
d. Weekly check. Pemeriksaan ini baterai, dan inspeksi struktur
harus telah dilakukan dalam bagian dalam;
tujuh hari penanggalan. c. C-Check — sebuah pesawat
Termasuk dalam inspeksi ini harus melakukan C-Check
adalah before departure check. setelah 15-18 bulan.
2. Heavy maintenance, terdiri dari: Bergantung pada tipe
a. A-Check — dilakukan kira- pesawat, pemeriksaan ini
kira setiap satu bulan. bisa memakan waktu 10 hari.
Pemeriksaan ini biasanya Perawatan pesawat tipe ini
dilakukan hingga 10 jam. merupakan inspeksi
Pemeriksaan ini bervariasi, komprehensif termasuk
bergantung pada tipe bagian-bagian yang
pesawat, jumlah siklus (lepas tersembunyi, sehingga
landas dan pendaratan kerusakan dan keretakan di
dianggap sebagai siklus bagian dalam dapat
pesawat, atau jam terbang ditemukan. Untuk Boeing
sejak pemeriksaan terakhir). 737-300 dan 737-500, inspeksi
Perawatan pesawat jenis ini ini dilakukan setiap 4.000 FH.
hanya melakukan Untuk Boeing 737-400
pemeriksaan pada pesawat dilakukan setiap 4.500 FH.
untuk memastikan kelaikan Sedangkan untuk Boeing 747-
mesin, sistem-sistem, 400 dilakukan setiap
komponen-komponen, dan 6.400 FH dan Airbus A-330-
struktur pesawat untuk 341 dilakukan setiap 21
beroperasi. Untuk Boeing 737 bulan.
Classic, A-check dilakukan d. D-Check — inspeksi ini biasa
setelah 300 jam terbang, disebut overhaul.
Airbus A340 setelah 450 jam Pemeriksaan jenis ini adalah
terbang, Boeing 747-200 perawatan yang paling
setelah 650 jam; detail. Pesawat Boeing 737-
b. B-Check — bergantung pada 300, 737-400 dan 737-500
masing-masing jenis inspeksi ini dilakukan setiap

Penelitian Perhubungan Udara Vol. 38 No. 4 Desember 2012 362


24.000 FH. Sedangkan untuk 35% dari total perawatan
Boeing 747-400 dilakukan pesawat udara;
setiap 28.000 FH dan untuk 4. Heavy maintenance, yaitu
Airbus A-330-341 dilakukan perawatan yang meliputi
setiap 6 tahun. Pada modifikasi struktur pesawat
pengecekan jenis ini pesawat udara, perbaikan landing gear,
diinspeksi secara perubahan mesin pesawat
keseluruhan, biasanya udara, dan termasuk juga
memakan waktu 1 bulan. didalamnya pemeriksaan
regular pesawat udara yang
Berdasarkan jenis layanannya, meliputi A-Check, B-Check, C-
bisnis perawatan dibagi menjadi 4 Check, dan D-Check.
(empat), yaitu:
1. Line maintenance, yaitu jenis D. Dokumen Perawatan Pesawat
perawatan yang melakukan Udara
pemeriksaan dan perbaikan Dalam perawatan pesawat
terhadap pesawat udara baik udara, seorang aircraft maintenance
pemeriksaan minor maupun engineer harus menggunakan
major. Jenis perawatan ini dokumen perawatan yang sesuai.
membutuhkan pekerja/ teknisi Ada banyak dokumen yang
yang intensif. Secara umum, digunakan dalam proses
hanya 15% jenis perawatan ini perawatan pesawat. Dokumen
yang di kerjakan diluar tersebut sebagian besar disediakan
maskapai penerbangan; oleh manufacturer (pabrik pesawat
2. Component maintenace, yaitu udara). Secara garis besar,
jenis perawatan yang dokumen perawatan pesawat
melakukan perbaikan terhadap udara dari pabrik pesawat udara
komponen pesawat udara, dibedakan menjadi 2 macam:
seperti roda pendaratan, rem 1. Customized, yaitu dokumen
dan komponen interior. Sekitar yang memiliki efektivitas
70% dari jenis perawatan ini tertentu berdasarkan registrasi
dikerjakan di luar maskapai pesawat. Dokumen ini
penerbangan; disesuaikan dengan
3. Engine maintenance, yaitu konfigurasi pesawat yang
perawatan mesin pesawat udara dimaksud. Sehingga masing-
yang meliputi kegiatan masing pesawat akan
membongkar (dismantling), mempunyai dokumen yang
pemeriksaan (inspecting), berbeda. Dokumen untuk
pemasangan kembali pesawat A tidak boleh
(assembling), dan melakukan tes digunakan untuk pesawat B;
(testing). Perawatan mesin 2. Non customized, yaitu dokumen
pesawat udara mengambil porsi dengan efektivitas bersifat
umum. Biasanya untuk

363 Penelitian Penelitian Perhubungan Udara Vol. 38 No. 4 Desember


2012
pesawat dalam satu tipe, akan harus selalu updated, sehingga
mempunyai dokumen yang apabila terdapat perubahan
sama. wiring di pesawat udara, maka
diagram WDM juga harus
Berikut deskripsi singkat dirubah.
mengenai beberapa dokumen dari 4. SRM (Structural Repair Manual)
pabrik pesawat udara yang SRM adalah dokumen yang
digunakan dalam proses digunakan sebagai pedoman
perawatan udara. Penamaan dalam perbaikan struktur
dokumen mengacu kepada standar pesawat. Struktur pesawat yang
penamaan dari pihak pabrik dimaksud meliputi bagian skin,
pesawat udara. kerangka pesawat dan juga
1. AMM (Aircraft Maintenance pintu pesawat (doors). SRM
Manual) adalah dokumen yang non
AMM adalah dokumen yang customized, sehingga hanya ada
menjelaskan prosedur (langkah satu dokumen untuk tipe
demi langkah) yang dilakukan pesawat yang sama.
dalam perawatan pesawat. 5. SWPM (Standar Wiring Practices
AMM tersusun memakai urutan Manual )
ATA Chapter; SWPM memberikan informasi
2. IPC (Illustrated Parts Catalog) IPC mengenai standar praktis
adalah dokumen yang penanganan wiring di pesawat.
menjelaskan mengenai SWPM akan memberi informasi
parts/komponen yang mengenai jenis-jenis wiring
terpasang dalam pesawat udara. (kabel) yang terpasang, dan juga
IPC akan memberi informasi prosedur pemasangan wiring
mengenai lokasi komponen, tersebut di pesawat, karena jenis
jumlah dan juga PN dari wiring yang berbeda juga
komponen yang efektif. Sama mempunyai prosedur
seperti AMM, IPC juga pemasangan yang berbeda.
tersususn memakai urutan ATA
Chapter;
3. WDM (Wiring Diagram Manual)
WDM memberi informasi
mengenai rangkaian wiring
(perkabelan) di pesawat udara.
Wiring yang menghubungkan
antar komponen-komponen di
pesawat, akan digambarkan
disini. Satu hal yang menjadi
catatan, dokumen perawatan
pesawat adalah dokumen yang

Penelitian Perhubungan Udara Vol. 38 No. 4 Desember 2012 364


Gambar 1 Aircraft Maintenance Manual

Gambar 2 Illustrated Part Catalog

365 Penelitian Penelitian Perhubungan Udara Vol. 38 No. 4 Desember


2012
Gambar 3 Wiring Diagram Manual

Gambar 4 Structural Repair Manual

Penelitian Perhubungan Udara Vol. 38 No. 4 Desember 2012 366


PEMBAHASAN harus menguasai berbagai aspek
1. Pembangunan awal Program perancangan pesawat udara dari
Perawatan Pesawat Udara sudut pandang perawatan pesawat,
Dalam pembangunan awal Program oleh karena itu ISC terdiri dari
Perawatan untuk pesawat udara spesialis dari disiplin ilmu yang
dengan Sertifikat Tipe (Type berbeda-beda seperti struktur,
Certificate/TC) baru atau pesawat powerplant, avionik, dan lain-lain.
udara turunannya (Supplemental
Type Certificate) terdapat 3 (tiga) Pembangunan awal Program
pihak utama yang terlibat, yaitu Perawatan Pesawat udara melalui
pabrik tempat pesawat udara beberapa tahap, yaitu:
dibuat, the Maintenance Review Board a. Pabrikan pesawat udara
(MRB) dan the Industrial Steering menyusun Policy and Procedures
Committee (ISC). Handbook (PPH). Dalam PPH
terdapat informasi lengkap dan
MRB adalah sebuah dewan yang jelas tentang proses penyusunan
beranggotakan otoritas penerbangan Program Perawatan Pesawat
nasional negara yang telah Awal dan memuat beberapa
melakukan perjanjian atau tertarik rekomendasi yaitu tentang
untuk melakukan pembelian kriteria pelatihan yang
pesawat udara tertentu. MRB dibutuhkan, interval perawatan
diketuai oleh otoritas penerbangan dasar, proses analisis, partisipasi
negara tempat pesawat udara otoritas penerbangan, dan lain-
dibuat. Sebagai contoh, PT.Garuda lain. PPH selanjutnya diserahkan
Indonesia melakukan kontrak kepada ISC untuk dilakukan
pembelian pesawat B737-800NG peninjauan dan persetujuan
dengan pabrikan Boeing di Amerika (approval).. Setelah disetujui oleh
Serikat, maka otoritas penerbangan ISC, PPH kemudian
nasional Indonesia yaitu Direktorat disampaikan ke MRB. Di MRB,
Jenderal Perhubungan Udara PPH dibahas secara mendalam
menjadi anggota MRB yang diketuai melalui diskusi dan pertemuan
oleh otoritas penerbangan Amerika Maintenance Steering Group
Serikat yaitu Federal Aviation (MSG). Pada tahapan ini
Administration (FAA) yang dilakukan peninjauan terhadap
merupakan otoritas penerbangan semua data teknis dan
negara tempat pesawat udara memberikan masukan yang
dibuat. terkait dengan tugas dan
frekuensi perawatan
ISC adalah sebuah komite yang (maintenance tasks and
beranggotakan perwakilan dari frequencies). ISC harus
otoritas penerbangan, pabrikan dan memastikan MSG bekerja sesuai
operator pesawat udara. Komite ini dengan TC pesawat udara.

367 Penelitian Penelitian Perhubungan Udara Vol. 38 No. 4 Desember


2012
b. Berdasarkan hasil MSG, otoritas Apabila sebuah operator membeli
penerbangan tempat pesawat pesawat udara, maka operator
udara dibuat (FAA di Amerika pesawat udara tersebut harus
Serikat atau EASA di Uni Eropa) membuat program perawatan yang
mengharuskan pabrikan untuk mengacu kepada buku panduan dari
mempersiapkan dan melakukan pabrikan yang disebut Maintenance
revisi terhadap persyaratan Planning Document (MPD). Salah
jadwal perawatan minimum. satu tipe perawatan yang dilakukan
Dokumen ini disebut oleh operator pesawat udara adalah
Maintenance Review Board Report Reliability Centered Maintenance
(MRBR). Laporan ini memuat (RCM). Operator perlu
jadwal tugas perawatan dan mempersiapkan diri terhadap
frekuensi perawatan untuk kondisi komponen yang terpasang,
sistem pesawat udara (termasuk yaitu dengan statistik tren kinerja
power plant) dan struktur. MRBR komponen yang didapatkan dari
dibangun berdasarkan metoda penggunaan di maskapai
MSG-3. penerbangan itu sendiri, yang
kemudian dibandingkan dengan
c. Selanjutnya, pabrikan pesawat data pabrik. Data ini digunakan
udara mengeluarkan untuk perhitungan MTBUR (Mean
Maintenance Planning Document Time Between Unscheduled Removal),
(MPD). MPD merupakan MTBF (Mean Time Between Failure),
panduan bagi operator pesawat dan beberapa parameter lainnya
udara untuk melakukan sehingga operator pesawat udara
perawatan pesawat udara yang dapat mengambil tindakan yang
meliputi tugas perawatan dan tepat dalam melakukan perawatan
periode perawatan untuk setiap pesawat udara.
part pada pesawat udara, mesin,
aksesoris, instumen, equipment, Aplikasi RCM di operator pesawat
sistem dan instalasi. Dalam MPD udara berbeda dengan industri
juga terdapat jadwal lainnya. Di operator pesawat udara
pembersihan, lubricated, semua program perawatan harus
replenished, adjusted dan jadwal mendapat persetujuan dari regulator
pengetesan. MPD merupakan (DGCA, FAA, dsb). Untuk membuat
Program Perawatan dasar yang program perawatan, selain daftar
menggambarkan semua tugas taskcard dari MPD (Maintenance
perawatan untuk pesawat udara Planning Document) yang disediakan
tertentu. oleh pabrik, ada beberapa tambahan
yang perlu dimasukkan.
2. Penyusunan Program Perawatan 1. National Requirement, biasanya
Pesawat oleh operator terdapat di regulasi utama di
negara tersebut. untuk Indonesia

Penelitian Perhubungan Udara Vol. 38 No. 4 Desember 2012 368


ada di Civi Aviation Safety yang dimiliki (berdasarkan MSN,
Regulation (CASR) yaitu ada komponen, atau status dokumen
kewajiban mendownload data lainnya). Kalau efektif, maka
FDR minimal per satu tahun; harus dicatat kapan
2. Kebutuhan operator pesawat pelaksanaannya. AD biasanya
udara, yaitu hal spesifik dirasa merujuk ke Service Bulletin (SB)
perlu dilakukan oleh operator yang dikeluarkan oleh pabrik
pesawat udara tapi tidak terdapat untuk proses pelaksanaannya.
dalam MPD. Operator pesawat AD ada yang bersifat one-time ada
udara membangun sendiri yang juga yang repetitive. AD yang
kemudian dimasukan ke bersifat one-time biasanya hanya
Program Perawatan. Hal ini berupa inspeksi untuk
biasanya berdasarkan memastikan suatu kasus,
pengalaman dalam modifikasi atau untuk revisi
pengoperasian pesawat udara dokumen yang ada di pesawat.
oleh operator pesawat udara Apabila telah dilaksanakan, maka
tersebut; status AD tersebut bisa dianggap
3. Airworthiness Directive (AD), ini Closed. Tapi apabila AD yang
adalah hal penting yang biasanya bersifat repetitive (berulang),
dimasukkan dalam program biasanya berupa inspeksi
perawatan di luar MPD, terutama berjadwal seperti taskcard yang
bila perintahnya adalah pekerjaan ada di MPD. Hanya saja
terjadwal. AD dikeluarkan referensinya dari Service Bulletin
pertama kali oleh otoritas pabrik dan tidak mempunyai taskcard
pesawat udara (BOEING - FAA, number sehingga no AD sering
AIRBUS - EASA) kemudian dijadikan sebagai nomor taskcard.
divalidasi oleh otoritas lokal Setelah dilaksanakan, harus
(Indonesia - DSKU) apakah dicatat kapan dilaksanakan dan
berlaku untuk pesawat tipe oleh siapa dan yang tidak kalah
tersebut di negaranya. Tapi penting adalah kapan harus
karena kepemilikan pesawat dilaksanakan kembali. Semuanya
lintas negara, biasanya lessor harus tertuang dalam laporan.
meminta maskapai penerbangan 4. Revisi Reguler
comply terhadap otoritas asal. Revisi reguler biasanya
Untuk memantau pekerjaan AD, mengikuti revisi pabrikan. Boeing
harus dibuat laporan khusus biasanya mengeluarkan revisi
biasanya disebut 'AD Compliance reguler per enam bulan
Status' atau sejenisnya. Setiap AD sedangkan Airbus per tahun.
yang dikeluarkan harus Maskapai penerbangan tinggal
dimasukkan ke dalam daftar mengiku revisi dari pabrikannya.
tersebut, lalu dilihat apakah Apabila terjadi revisi permanen,
efektif/berlaku terhadap pesawat maka harus ditulis di dokumen

369 Penelitian Penelitian Perhubungan Udara Vol. 38 No. 4 Desember


2012
CAMP dan ditandai dengan MEL akan disebutkan maksimum
angka yang berubah. Revisi jangka waktu yang
karena dokumen pabrik yang diperbolehkan untuk terbang
berubah sebaiknya jangan dibuat dengan peralatan yang rusak
sebagai revisis sementara, tersebut. Dengan dasar itulah
demikian juga revisi karena AD, otoritas penerbangan
karena keduanya berlaku efektif, membolehkan pesawat
dan AD ini bisa mengikuti revisi beroperasi dalam keadaan salah
terdekat berikutnya. Jika salah satu atau lebih bagiannya rusak
satu bagian pesawat udara rusak dengan syarat semua kondisi
dan pesawat belum bisa yang disebutkan di MEL
beroperasi, maka penerbang dipenuhi.
harus mengacu ke MEL Jika ada bagian yang rusak
(Minimum Equipment List) untuk sebelum melakukan
melihat boleh atau tidaknya penerbangan, MEL memberikan
penerbangan untuk diteruskan petunjuk pada penerbang dan
dan apa dampaknya pada teknisi untuk menentukan
keselamatan penerbangan jika pesawat boleh berangkat atau
penerbangan diteruskan. tidak (Go/ No Go decision). MEL
5. MEL (Minimum Equipment List) berlaku sebelum pesawat udara
MEL adalah dokumen wajib yang bergerak untuk terbang (move on
harus ada di setiap pesawat. MEL its own power). Tapi jika
adalah dokumen berdasarkan kerusakan terjadi pada waktu
Master MEL (MMEL) yang dibuat pesawat sudah bergerak/taxi out
oleh pabrik pesawat dan harus di untuk lepas landas, maka
setujui penggunaannya oleh keputusan untuk melihat MEL
otoritas penerbangan. MEL yang dan melanjutkan perjalanan akan
dibuat tidak boleh kurang (less berdasarkan pertimbangan dan
restrictive) dari MMEL. Dengan good airmanship dari penerbang.
kata lain MEL bisa lebih ketat Contohnya pada waktu taxi ke
daripada MMEL tergantung landasan, tiba-tiba ada kerusakan
keputusan otoritas penerbangan. di salah-satu bagian pesawat dan
Tujuan dari MEL adalah untuk penerbang membuka MEL untuk
membolehkan pesawat udara melihat dampaknya dan
beroperasi dengan peralatan yang diketahui bahwa bagian yang
rusak untuk menghindari rusak adalah No Go item, maka
keterlambatan jadwal dengan good airmanship,
penerbangan dan menunda penerbang sudah seharusnya
perbaikan sampai pesawat memutuskan untuk kembali ke
mempunyai waktu untuk apron dan membatalkan
perbaikan atau sampai perangkat penerbangan sampai kerusakan
yang dibutuhkan tersedia. Dalam diperbaiki. Keputusan untuk

Penelitian Perhubungan Udara Vol. 38 No. 4 Desember 2012 370


membatalkan penerbangan pemegang Sertifikat Tipe (Type
didasari oleh pertimbangan Sertifikat Holder/TSH), the
bagian yang rusak sangat Maintenance Review Board (MRB),
mempengaruhi keselamatan dan the Industrial Steering Committee
penerbangan dan prosedur (ISC);
perawatan di MEL yang harus 2. Pabrikan berkewajiban membuat
dilakukan sebelum melanjutkan Policy and Procedures Handbook
penerbangan. (PPH) yang berisi informasi
Jika pesawat sudah mengudara lengkap dan jelas tentang proses
dan terjadi kerusakan, maka penyusunan Program Perawatan
digunakan prosedur abnormal Pesawat Awal dan memuat
atau emergency procedure, bukan beberapa rekomendasi tentang
MEL. Tapi MEL boleh dilihat kriteria pelatihan yang
sebagai tambahan pertimbangan dibutuhkan, interval perawatan
untuk meneruskan penerbangan dasar, proses analisis, partisipasi
atau kembali. Dalam hal ini otoritas penerbangan, dan lain-
disarankan untuk menghubungi lain.
Operation Center operator 3. The Industrial Steering Committee
bersangkutan dengan (ISC) berkewenang untuk
radio/ACARS. Karena walaupun melakukan peninjauan terhadap
pesawat dapat melanjutkan PPH yang dibuat oleh pabrikan
penerbangan, tapi jika bandar dan apabila telah memenuhi
udara tujuan tidak memiliki persyaratan maka ISC
fasilitas perbaikan maka mengeuarkan persetujuan
kemungkinan perusahaan akan terhadap PPH (approval);
memilih keputusan pesawat 4. MRB berfungsi untuk melakukan
untuk kembali atau mendarat di evaluasi terhadap semua data
bandar udara alternatif. teknis dan memberikan masukan
yang terkait dengan tugas dan
frekuensi perawatan (maintenance
KESIMPULAN tasks and frequencies). Selain itu
Berdasarkan hasil pembahasan di atas MRB mewajibkan otoritas
dapat ditarik beberapa kesimpulan penerbangan tempat pesawat
sebagai berikut : udara dibuat (FAA di Amerika
1. Dalam penyusunan awal Program Serikat atau EASA di Uni Eropa)
Perawatan pesawat udara dengan membuat dokumen persyaratan
Sertifikat Tipe (Type Certificate/TC) jadwal perawatan minimum.
atau sertifikat turunan Dokumen ini disebut Maintenance
(Supplemental Type Cerficate/STC) Review Board Report (MRBR).
terdapat 3 (tiga) pihak yang Laporan ini memuat jadwal tugas
terlibat, yaitu pabrikan pesawat perawatan dan frekuensi
udara yang juga merupakan perawatan untuk sistem pesawat

371 Penelitian Penelitian Perhubungan Udara Vol. 38 No. 4 Desember


2012
udara (termasuk power plant) dan Civil Aviation Safety Regulation (CASR)
struktur. MRBR dibangun part 43 tentang Maintenance,
berdasarkan metoda MSG-3; Preventive Maintenance, Rebuilding
5. Pabrikan pesawat udara and Alteration.
mengeluarkan Maintenance
Civil Aviation Publication CAP 25
Planning Document (MPD). MPD
tentang Maintenance Program.
merupakan panduan bagi operator
pesawat udara untuk melakukan CAD 452. ―Aircraft Maintenance Schedule
perawatan pesawat udara yang and Program: Information and
meliputi tugas perawatan dan Guidance‖ . Civil Aviation Department
periode perawatan untuk setiap Hongkong China. 2012
part pada pesawat udara, mesin, Federal Aviation Regulation (FAR)
aksesoris, instumen, equipment, Amerika Serikat.
sistem dan instalasi. Dalam MPD
Joint Aviation Regulation Uni Eropa
juga terdapat jadwal pembersihan,
lubricated, replenished, adjusted dan ICAO Annex Standard and Recommended
jadwal pengetesan. MPD Practices.
merupakan Program Perawatan
dasar yang menggambarkan
semua tugas perawatan untuk
pesawat udara tertentu;
6. Operator pesawat udara harus
membuat Program Perawatan
dengan berpedoman kepada MPD
dengan memperhatikan kondisi
lain seperti National Requirement,
kebutuhan operator pesawat udara
sendiri, Airworthiness Directive
(AD) dan Minimum Equipment List
(MEL).

DAFTAR PUSTAKA

Asp B. ―Maintenance Program


Development and the Definition of the
Maintenance Program Process‖ .2008.
Takele T. ―Maintenance Program
Development and Import/Export of
Aircrat in USA‖ .2009.

Penelitian Perhubungan Udara Vol. 38 No. 4 Desember 2012 372

You might also like