Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 2

Nama : Annisa Nur Setya Wardani

Kelas : XI MIPA 4

Tugas : Seni Budaya

BIOGRAFI JOSE RIZAL MANUA

Jose Rizal Manua adalah seorang seniman dan pujangga, selain itu ia juga adalah
seorang pemeran dan pengisi suara dalam beberapa film. Pada tahun 2011 , Jose menjadi
salah juri dalam Festival Teater SLTA Se-Jabodetabek yang berlangsung di GRJS
Bulungan Jakarta Selatan.yang ikut berperan dalam membesar nama teater Indonesia ke
dunia.Ia lahir di Padang,Sumatera Barat, 14 September 1954(67 tahun). Ia menikah dengan
Nunum Raraswati dan dikaruniai 5 orang anak,yaitu Shakti Harimurti,Sanca
Khatulistiwa,Nuansa Ayu Jawadwipa,Nusa Kalimasada dan Niken Flora Rinjani.Pendidikan
Jose Rizal Manua ini Sarjana Seni dari Fakultas Teater, Institut Kesenian Jakarta pada tahun
1986 dan Magister Bidang Film, Institut Seni Indonesia Surakarta, Solo (2015).

Ia juga mendirikan teater pada tahun 1975, mendirikan Teater Adinda bersama Yos Marutha
Effendi,Tahun 1986 teater Galeri Buku Bengkel Deklamasi Jakarta dan pada tahun 1988
mendirikan Teater Tanah Air.Jose kecil sangat gemar membaca puisi serta berkecimpung
pada seni teater. Beberapa kali ia juga sempat mengikuti pertunjukan semasa kecil.
Keikutsertaanya dalam Bengkel Teater Rendra membuat kemampuannya dalam berteater
semakin mahir.Ia merupakan seniman yang melahirkan banyak sajak humor.Sebetulnya
puisi-puisi humor ini juga banyak yang dalam maknanya, tidak sekedar melucu tetapi sarat
dengan kritik sosial dan bahkan religius.

Tahun 1975, ia bergabung dengan Teater Mandiri pimpinan Putu Wijaya Menjadi anggota
Bengkel Teater sejak tahun 1977. Bedanya dengan kebanyakan anggota Bengkel Teater
lainnya, dia tidak menjadi benalu di padepokan tersebut. Jose termasuk anggota Bengkel
Teater yang bisa lepas dan mandiri.

Berbagai lomba baca puisi di Jakarta baik tingkat DKI Jakarta maupun nasional telah
diikutinya sejak awal tahun 80-an dan selalu menang, sampai pada tahun 1986 para juri
termasuk penyair Sutardji Calzoum Bachri memintanya untuk tidak lagi mengikuti lomba.
Sejak saat itu Jose menempuh hidupnya sebagai deklamator. Tahun 1988, ia mendirikan
Bengkel Deklamasi Jakarta, mendramatisasikan dan memusikalisasikan puisi diberbagai
tampat. Di tahun 1989, ia pernah membaca puisi keliling ke beberapa kota besar di Indonesia
dan Pembacaan Puisi Humornya mendapat sambutan hangat di Jawa, Sumatera, Kalimantan,
Sulawesi dan Malaysia.
Jose yang menyukai fotografi ini masih mengerjakan banyak hal, seperti melatih teater untuk
anak-anak. Sampai sekarang, Jose malah tambah bekibar menancapkan kukunya pada bidang
seni drama dan dunia kepenyairan.

Bersama Teater Tanah Air (TTA) meraih The Best Performance dan meraih 10 medali emas
di The Asia Pacific Festival of Children Theatre 2004, yang diadakan di Toyama-Jepang.
TTA membawakan lakon yang berjudul Bumi di Tangan Anak-anak karya Danarto dan
kembali meraih 19 medali emas di seluruh kategori pada Festival Teater Anak-anak Dunia
ke-9 tahun 2008, yang diadakan di Lingen-Jerman. Pada festival ini TTA membawakan lakon
yang berjudul Wow karya Putu Wijaya.Selain itu bersama Teatar Tanah Air (TTA), kembali
meraih penghargaan The Best Performance dan The Best Director pada 10th World Festival
of Children's Theatre di Moskow-Rusia. Lakon yang dibawakan berjudul Spectacle PEACE -
a Visual Theatre Performance karya Putu Wijaya

Bersama kelompok Teater Tanah Air ini pula akhirnya ia berkesempat berkeliling dunia
untuk melakukan pertunjukan teater seperti di Jerman, Jepang, Rusia bahkan di markas besar
PBB dalam peringatan The United Nations Universal Children's Day. Karena prestasinya ini,
ia mendapatkan penghargaan dari MURI sebagai seniman teater yang paling banyak
mendapatkan pernghargaan Internasional. TIdak hanya itu, pada tahun 2008 Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono memberikan gelar Satya Lencana Wira Karya kepada Jose Rizal
Manua.

Pada 2012,Jose Rizal Manua mengisi materi di sebuah seminar yang diadakan oleh
Himpunan Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Universitas
Kuningan. Dalam kesempatan itu, ia sukses membuat peserta seminar berdecak kagum
karena bobot materi yang diberikannya. Seusai acara tersebut, ia mengatakan bahwa
masyarakat Kuningan memiliki animo yang besar terhadap dunia seni teater. Ia
menambahkan bahwa jika difasilitasi dengan instruktur seni yang memotivasi seniman di
daerah Kuningan, maka dipastikan potensi masyarakat akan lebih cepat berkembang.

Jose pernah mengatakan bahwa sesungguhnya seni teater Indonesia sangat dikagumi oleh
penikmat asing karena Indonesia memiliki beragam budaya yang unik dan bisa diangkat
menjadi tema teater.

You might also like