Jurnal Utama 1 (Acc 1)

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 20

JOURNAL of RESEARCH in ECONOMICS and Volume 15, No.

1, Januari – Juni
MANAGEMENT (Semester I) 2015,
(Jurnal Riset Ekonomi dan Manajemen) Halaman 28-41

PENGARUH ESOP, LEVERAGE, AND UKURAN PERUSAHAAN


TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DI BURSA EFEK
INDONESIA

Yuyun Isbanah ABSTRACT


Universitas Negeri Surabaya
Email: The purpose of this study was to observe the influence of
yuyunisbanah@yahoo.com the ESOP, leverage, and firm size on the financial
performance, either simultaneously or partially. Financial
Informasi Artikel performance is measured by return on assets (ROA), return
Riwayat Artikel on investment (ROE), and net profit margin (NPM). The
Diterima tanggal 21 Februari 2015 sample used in this study is a non-financial companies
listed on the Indonesia Stock Exchange and announced the
Direvisi tanggal 26 Maret 2015
ESOP during the year 2010 to 2013. Methods that use
Disetujui tanggal 22 April 2015 multiple regression analysis. The findings of this study
indicate that simultaneous from the ESOP, the size of
Klasifikasi JEL leverage, and the company has a significant impact on
G14 financial performance measured by ROA and NPM.
Partially ESOP has no effect on ROE. Leverage and firm
Kata Kunci size negatively affect ROA. ESOP, leverage, and firm size
ESOP (Employee Stock Ownership simultaneously has no effect on the financial performance
Plan) Leverage as measured by ROE. ESOP and leverage partially no
effect on ROE. Firm size negatively affect ROE. ESOP and
Ukuran Perusahaan
firm size has no effect on NPM. Leverage negative effect
Kinerja Keuangan on NPM. Based on these results we recommend investors
need to consider other factors beyond the studied variables
DOI that can be used to describe the maximum performance
10.17970/jrem.15.150103.ID appraisal.

ABSTRAKSI
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengamati
pengaruh ESOP, leverage, dan ukuran perusahaan terhadap
kinerja keuangan perusahaan baik secara simultan maupun
parsial. Kinerja perusahaan diukur dengan return on assets
(ROA), return on investment (ROE), serta net profit margin
(NPM). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah perusahaan-perusahaan non keuangan yang listing di
Bursa Efek Indonesia serta mengumumkan ESOP pada
periode 2010 s/d 2013. Metode analisis yang digunakan
adalah analisis regresi berganda. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa secara simultan variabel ESOP,
leverage, serta ukuran perusahaan berpengaruh terhadap
kinerja perusahaan yang diukur dengan ROA dan NPM.
Secara parsial ESOP tidak mempunyai pengaruh terhadap
ROE. Sedangkan secara parsial leverage serta ukuran
perusahaan berpengaruh secara negatif terhadap ROA.
ESOP, leverage, serta ukuran perusahaan tidak berpengaruh
terhadap kinerja perusahaan yang diukur dengan ROE.

1
Yuyun Isbanah : Pengaruh Esop, Leverage, And Ukuran Perusahaan.....

ESOP dan leverage secara parsial

2
tidak berpengaruh terhadap ROE. Ukuran Anwar dan Baridwan (2006), menyatakan
perusahaan berpengaruh secara negatif terhadap
bahwa salah satu upaya yang efektif untuk
ROE. ESOP dan ukuran perusahaan tidak
berpengaruh terhadap NPM. Leverage berpengaruh mengurangi konflik kepentingan yaitu den-
secara negatif terhadap NPM. Atas hasil penelitian gan menerapkan Employee Stock Ownership
ini direkomendasikan agar para investor Programs (ESOP). ESOP merupakan isu pe-
mempertimbangkan faktor-faktor yang lain di luar rusahaan untuk menyediakan insentif kepada
variabel-variabel penelitian ini yang dapat manajer agar dapat meningkatkan kekayaan
digunakan untuk menjelaskan penilaian kinerja shareholder serta menyelaraskan kepentingan
secara maksimal. antara shareholder dan manajemen (Jenson
and Murphy, 1990; Huddart, 1994; and Hall
and Murphy, 2000, 2002 and 2003). Menurut
PENDAHULUAN Ba- pepam (2002) Employee Stock Ownership
Kinerja keuangan merupakan bagian penting Pro- gram (ESOP) merupakan program
dalam mencapai tujuan perusahaan. Banyak kepemilikan saham oleh karyawan atas saham
faktor yang menjadi pengaruh kinerja keuan- perusahaan tempat karyawan tersebut bekerja.
gan suatu perusahaan. Pugh (2000) menye- Hubungan ESOP dengan kinerja perusa-
butkan bahwa aspek kepemilikan saham oleh haan dapat dijelaskan dalam teori keagenan.
karyawan (ESOP) dapat menguatkan insentif Teori keagenan menunjukkan bahwa perusa-
manajer untuk membuat keputusan yang ter- haan publik dikarakteristikkan dengan biaya
baik untuk kepentingan karyawan/pemiliknya. agensi tertentu. Biaya ini ditanggung oleh pe-
Pekerja juga dapat secara langsung meningkat- megang saham (pemilik sebenarnya dari pe-
kan profitabilitas melalui produktifitas tenaga rusahaan) yang mengandalkan manajer peru-
kerja. Secara tidak langsung, ESOP juga dapat sahaan (agen) untuk mengelola perusahaan
meningkatkan efisiensi manejemen. Hal ini dalam rangka memaksimalkan keuntungan.
didukung dengan penelitian Iqbal (2001) yang Akibatnya, terdapat pemisahan kontrol dan
menyatakan bahwa kepemilikan saham oleh kepemilikan. Tingkat manajer menggunakan
karyawan mendorong peningkatan kinerja pe- kemampuannya untuk memaksimalkan kekay-
rusahaan apabila terdapat peningkatan signifi- aan pemegang saham bergantung pada persen-
kan terhadap harga sahamnya. tase kepemilikan manajer dalam perusahaan
Konflik kepentingan dapat terjadi antara (Jensen and Meckling, 1976). Berdasarkan
shareholder dengan manajer dan karyawan, definisi, ESOP meningkatkan persentase
antara pemegang saham mayoritas dan peme- inside owner dalam sebuah perusahaan.
gang saham minoritas dalam suatu perusahaan. Berdasarkan teori keagenan, bila pemilik yang
Potensi konflik tersebut, baik secara langsung baru benar- benar memiliki otoritas
maupun tidak langsung dapat memengaruhi pengambilan keputusan maka akan dilakukan
kinerja perusahaan. Kinerja perusahaan meru- upaya untuk meningkat- kan kekayaan
pakan tolok ukur keberhasilan manajer dalam pemegang saham dan diharapkan akan
menjalankan perusahaan. Informasi mengenai meningkatkan kinerja perusahaan (Chang dan
kinerja perusahaan diperlukan oleh pihak- Mayers, 1992).
pihak yang berkepentingan dengan Anwar dan Baridwan (2006) tidak men-
perusahaan, mis- alnya pemegang saham, emukan bukti pengaruh antara pelaksanaan
kreditur, pemerintah, atau masyarakat, ESOP terhadap kinerja yang diukur dengan
khususnya pemegang saham. Selain itu, ROA dan ROE serta pengumuman ESOP juga
kinerja saham juga diperlukan untuk tidak berpengaruh positif terhadap peningka-
mengetahui hasil pengelolaan perusahaan oleh tan nilai perusahaan. Sebaliknya, hasil pene-
manajer, sesuai dengan tujuan perusahaan atau litian BAPEPAM (2002) dan Astika (2005)
tidak.
pelaksanaan ESOP menunjukkan pengaruh menunjukkan bahwa ukuran peru-
positif terhadap kinerja perusahaan. Borztant
and Zweirlein (1995), dan Conte, et al., (1996)
menunjukkan bukti bahwa tidak terdapat
perbe- daan kinerja perusahaan sebelum dan
sesudah melaksanakan ESOP. Menurut hasil
penelitian yang dilakukan Pugh (2000), ESOP
berpenga- ruh terhadap kinerja tetapi
pengaruhnya hanya dalam jangka pendek.
Hasil serupa yang menun- jukkan perbedaan
kinerja perusahaan sebelum dan sesudah
melaksanakan ESOP serta adanya pengaruh
positif dari pelaksanaan ESOP terha- dap
kinerja perusahaan dilakukan oleh Park and
Song (1995), Jones and Kato (1995), Heinfeldt
and Curcio (1997).
Faktor lain terkait dengan kinerja keuan-
gan perusahaan yaitu keputusan tentang
sumber pendanaan yang akan digunakan oleh
perusa- haan. Pemilihan sumber pendanaan
menjadi pertimbangan yang matang dengan
memband- ingkan kekurangan dan kelebihan
dari masing– masing alternatif pendanaan yang
tersedia. Pen- danaan internal dari dalam
perusahaan sendiri atau eksternal berupa
hutang (Sartono, 2010). Analisis leverage ikut
berperan dalam upaya meningkatkan kinerja
keuangan karena dengan analisis tersebut,
perusahaan-perusahaan yang memperoleh
sumber dana dengan berhutang dapat
mengetahui pengaruh pinjaman yang di- ambil
perusahaan terhadap peningkatan kinerja
keuangan perusahaan.
Kinerja keuangan perusahaan juga dipen-
garuhi oleh ukuran perusahaan. Besar kecil-
nya perusahaan yang diukur dengan total as-
set yang dimiliki berpengaruh terhadap kinerja
keuangan perusahaan tersebut. Lin (2006) serta
Wright et al. (2009) menemukan bahwa
ukuran perusahaan berpengaruh positif
terhadap kin- erja. Jadi, semakin besar ukuran
perusahaan, semakin bagus kinerja
keuangannya. Namun, hasil yang berbeda
ditunjukkan oleh penelitian Huang (2002) dan
Talebria et al. (2010) yang menemukan bahwa
tidak terdapat pengaruh ukuran perusahaan
terhadap kinerja perusa- haan. Hal ini
sahaan bukan jaminan bahwa perusahaan kegiatan usaha perusahaan.
akan memiliki kinerja yang baik. c. Meningkatkan motivasi dan komitmen
Berdasarkan ketidaksinkronan hasil karyawan terhadap perusahaan karena
penel- itian-penelitian tersebut, peneliti karyawan juga merupakan pemilik
tertarik untuk menganalisis pengaruh perusahaan sehingga diharapkan dapat
ESOP, leverage, dan ukuran perusahaan
terhadap kinerja keuangan perusahaan
yang listing di Bursa Efek Indo- nesia
periode 2010—2013. Penelitian ini akan
membuktikan ESOP, leverage, dan
ukuran pe- rusahaan memiliki pengaruh
atau tidak terha- dap kinerja keuangan
perusahaan.

RERANGKA TEORITIS DAN HIPOTESIS


ESOP (Employee Stock Ownership Program)
Employee Stock Ownership Program
(ESOP) merupakan program kepemilikan
saham oleh karyawan atas saham
perusahaan tempat kary- awan tersebut
bekerja (Bapepam, 2002). Ter- dapat
beberapa alasan \ perusahaan melak-
sanakan ESOP, antara lain: pemilik
perusahaan ingin memasukkan para
pekerja dalam kepe- milikan; masuknya
kepemilikan saham perusa- haan di pasar
saham; satu diantara solusi untuk
pencegahan krisis dalam pemecatan
karyawan; memperoleh tax benefit;
meningkatkan produk- tivitas; dan
pencegahan dari pengambilalihan oleh
perusahaan lain (Redep, et al., 2005).
Menurut Bapepam (2002), tujuan umum
pro- gram ESOP antara lain sebagai
berikut.
a. Memberikan penghargaan (reward)
kepada seluruh pegawai, direksi, dan
pihak-pihak tertentu atas
kontribusinya terhadap peningkatan
kinerja perusahaan.
b. Menciptakan keselarasan
kepentingan serta misi pegawai dan
pejabat eksekutif dengan kepentingan
dan misi pemegang saham. Dengan
demikian, tidak ada benturan
kepentingan antara pemegang saham
dan pihak-pihak yang menjalankan
meningkatkan produktivitas dan kinerja Leverage
perusahaan.
Sudarmadji dan Sularto (2007) menjelaskan
d. Menarik, mempertahankan, dan bahwa leverage merupakan pengukur aktiva
memotivasi (attract, retain, and motivate) yang dibiayai dengan hutang. Hutang yang di-
pegawai kunci perusahaan dalam rangka gunakan untuk membiayai aktiva berasal dari
peningkatan shareholders value. kreditor, bukan dari pemegang saham ataupun
e. Sebagai sarana program sumber daya investor. Leverage juga dapat didefinisikan se-
manusia untuk mendukung keberhasilan bagai besarnya rasio total asset dalam setiap
strategi bisnis perusahaan jangka panjang. ekuitasnya. Angka rasio leverage ini biasanya
Hal ini karena ESOP merupakan bentuk digunakan untuk mengetahui besarnya hutang
kompensasi yang didasarkan atas prinsip dalam total asset perusahaan.
insentif, yaitu ditujukan untuk Menurut Brigham (2001:14) leverage
memberikan pegawai suatu penghargaan dapat dikelompokkan menjadi dua tipe yaitu
yang besarnya dikaitkan dengan ukuran financial leverage dan leverage operasi. Fi-
kinerja perusahaan atau shareholders nancial Leverage adalah suatu ukuran yang
value. menunjukkan tingkat sekuritas berpenghasilan
Peraturan pokok yang menjadi acuan tetap (hutang dan saham preferen) yang di-
dalam praktik dapat memengaruhi gunakan dalam struktur modal perusahaan. Fi-
implementa- si ESOP di Indonesia. berikut nancial leverage terjadi pada saat perusahaan
pengaruh imple- mentasi ESOP di Indonesia. menggunakan pembiayaan dengan dana yang
(1) Peraturan Bapepam No. IX.A.7 tentang menimbulkan beban tetap bagi perusahaan, sa-
tanggung jawab manajer penjatahan dalam lah satunya adalah pengguna hutang. Leverage
rangka pemesanan dan penjatahan efek Operasi adalah biaya tetap yang digunakan da-
dalam penawaran umum yang mengatur lam operasi suatu perusahaan. Leverage ope-
bahwa pegawai mendapat prioritas dari rasi merupakan suatu indikator perubahan laba
penjatahan sampai dengan jumlah paling bersih yang diakibatkan oleh volume penjualan
banyak 10% dari jumlah penawaran (Suwito dan Herawaty, 2005). Jika sebagian
umum; besar biaya perusahaan merupakan biaya tetap
(2) Peraturan Bapepam No. IX.D.4 tentang dan tidak menurun apabila permintaan menu-
penambahan modal tanpa hak memesan run, risiko bisnis perusahaan akan besar.
efek terlebih dahulu (HMETD) yang pada Perusahaan dengan rasio leverage yang
pokoknya dikeluarkan untuk memudahkan rendah memiliki resiko rugi yang lebih kecil
emiten mengatasi permasalahan jika kondisi ekonomi sedang menurun, tetapi
keuangannya; mengatur bahwa emiten juga memiliki hasil pengembalian yang lebih
atau perusahaan publik dapat menambah rendah jika kondisi ekonomi membaik. Seba-
modal tanpa memberikan hak memesan liknya, perusahaan dengan rasio leverage yang
efek terlebih dahulu (HMETD) kepada tinggi mengemban resiko rugi yang besar, teta-
pemegang saham sepanjang ditentukan pi juga memiliki kesempatan untuk mempero-
dalam anggaran dasar jika dalam jangka leh laba yang tinggi. Proses hasil
waktu tiga tahun penambahan modal pengembalian yang tinggi memang diinginkan,
tersebut sebanyak-banyaknya 5% dari tetapi para in- vestor umumnya menolak untuk
modal disetor. Atas dasar tersebut, banyak menerima ri- siko. Keputusan untuk
Emiten yang menggunakan ketentuan ini menggunakan leverage oleh karenanya yang
untuk menambah modal saham sebesar harus menyeimbangkan hasil pengembalian
5% dari jumlah modal disetor yang sudah yang lebih tinggi terhadap peningkatan resiko
ada dalam rangka program ESOP. (Weston et. al., 1990).
Ukuran Perusahaan tiva perusahaan. Semakin besar ROA berarti
Pada dasarnya, ukuran perusahaan hanya ter- semakin efisien penggunaan aktiva
bagi atas tiga kategori, yaitu perusahaan besar perusahaan. Dengan kata lain, jumlah aktiva
(large firm), perusahaan menengah (medium- yang sama bisa dihasilkan laba yang lebih
size), dan perusahaan kecil (small firm). Uku- besar, demikian pula sebaliknya. ROA yang
ran perusahaan adalah suatu skala yang dapat negatif disebabkan laba perusahaan dalam
diklasifikasikan besar kecil perusahaan menu- kondisi negatif atau rugi. Hal ini menunjukkan
rut berbagai cara, antara lain: total aktiva, log kemampuan modal yang di- investasikan
size, nilai pasar saham, dan lain-lain (Suwito secara keseluruhan belum mampu untuk
dan Herawaty, 2005). menghasilkan laba.

Kinerja Perusahaan Return on Equity (ROE)


Bavee, et al., (1993: 83) mendefinisikan Menurut Mardiyanto (2009: 196), return on
kinerja sebagai ukuran atau tingkat individu equity (ROE) adalah rasio yang digunakan un-
dan organisasi dapat mencapai tujuan dengan tuk mengukur keberhasilan perusahaan dalam
efektif dan efisien. Kinerja perusahaan meru- menghasilkan laba bagi para pemegang saham.
pakan alat ukur keberhasilan manajer dalam ROE dianggap sebagai representasi kekayaan
menjalankan perusahaan. Informasi mengenai pemegang saham atau nilai perusahaan. Fred
kinerja perusahaan diperlukan oleh pihak- dan Copeland (1999: 233) berpendapat bahwa
pihak yang berkepentingan dengan “rasio laba bersih setelah pajak terhadap modal
perusahaan, mis- alnya pemegang saham, sendiri digunakan untuk mengukur tingkat ha-
kreditur, pemerintah dan masyarakat, sil pengembalian dari investasi para pemegang
khususnya pemegang saham. Informasi saham”. ROE menunjukkan kemampuan peru-
tersebut digunakan untuk mengeta- hui sahaan untuk menghasilkan laba setelah pajak
kesesuaian tujuan perusahaan dengan hasil dengan menggunakan modal sendiri yang di-
pengelolaan perusahaan oleh manajer. Kinerja miliki perusahaan. Rasio ini penting bagi pihak
keuangan perusahaan diukur dengan menggu- pemegang saham untuk mengetahui efektivitas
nakan Return on Assets (ROA), Return on Eq- dan efisiensi pengelolaan modal sendiri yang
uity (ROE), dan Net Profit Margin (NPM). dilakukan oleh pihak manajemen perusahaan.
Semakin tinggi rasio ini berarti semakin
Return on Asset (ROA) efisien penggunaan modal sendiri yang
Profitabilitas suatu perusahaan dapat diukur dilakukan oleh pihak manajemen perusahaan.
dengan menghubungkan keuntungan yang di-
peroleh dari kegiatan pokok perusahaan Net Profit Margin (NPM)
dengan kekayaan atau asset yang dimiliki Menurut Alexandri (2008: 200), Net Profit
untuk meng- hasilkan keuntungan perusahaan. Margin (NPM) adalah rasio digunakan untuk
Pengukuran kinerja keuangan perusahaan menunjukkan kemampuan perusahaan dalam
dengan ROA menunjukkan kemampuan menghasilkan keuntungan bersih setelah dipo-
perusahaan dengan menggunakan seluruh tong pajak. Menurut Bastian dan Suhardjono
aktiva yang dimiliki un- tuk menghasilkan laba (2006: 299), net profit margin adalah perband-
setelah pajak. ROA (Re- turn on Asset) adalah ingan antara laba bersih dengan penjualan. Se-
rasio keuntungan bersih setelah pajak untuk makin besar NPM, maka kinerja perusahaan
menilai tingkat pengem- balian aset yang akan semakin produktif sehingga akan me-
dimiliki oleh perusahaan. Ra- sio ini penting ningkatkan kepercayaan investor untuk mena-
bagi pihak manajemen untuk mengevaluasi namkan modalnya pada perusahaan tersebut.
efektivitas dan efisiensi manaje- men Rasio ini menunjukkan persentase laba bersih
perusahaan dalam mengelola seluruh ak-
yang diperoleh dari setiap penjualan. Semakin ing (Park and Song, 1995). Berdasarkan hasil
besar rasio ini, maka dianggap semakin baik temuan tersebut, dapat ditarik hipotesis
kemampuan perusahaan untuk mendapatkan sebagai berikut.
laba yang tinggi. Hubungan antara laba bersih
H1a = Esop berpengaruh terhadap ROA
sesudah pajak dan penjualan bersih menunjuk-
H1b = Esop berpengaruh terhadap ROE
kan kemampuan manajemen dalam mengemu-
H1c = Esop berpengaruh terhadap NPM
dikan perusahaan secara cukup berhasil untuk
menyisakan margin tertentu sebagai kompen- Hubungan Leverage terhadap Kinerja
sasi yang wajar bagi pemilik yang telah me- Keuangan
nyediakan modalnya untuk suatu risiko. Hasil
Sartono (2010:267) menyatakan bahwa “berb-
perhitungan mencerminkan keuntungan netto
agai rasio finansial dapat dipergunakan untuk
per rupiah penjualan. Para investor pasar
mengukur risiko dalam hubungannya dengan
modal perlu mengetahui kemampuan
perusahaan yang menggunakan leverage dalam
perusahaan un- tuk menghasilkan laba. Dengan
struktur modalnya. Salah satunya yaitu total
mengetahui hal tersebut, investor dapat menilai
debt to total asset ratio. Debt Ratio mengukur
perusahaan itu profitable atau tidak.
aktiva perusahaan yang dibiayai oleh kreditur.
Semakin rendah rasio hutang menunjukkan
Pengaruh ESOP terhadap Kinerja
bahwa hanya sebagian kecil aset perusahaan
Keuangan
yang dibiayai dengan hutang. Begitu juga se-
Hubungan ESOP dengan kinerja perusahaan baliknya, semakin besar rasio ini berarti sema-
dapat dijelaskan dalam teori keagenan. Teori kin besar pula leverage perusahaan (Sartono,
keagenan menunjukkan bahwa perusahaan 2011:54).
publik dikarakteristikkan dengan biaya agensi
Modigliani-Miller dalam Sartono (2011:
tertentu. Biaya ini ditanggung oleh pemegang
236), memiliki anggapan yang berbeda. Menu-
saham (pemilik sebenarnya dari perusahaan)
rutnya, kondisi ada pajak penghasilan, perusa-
yang mengandalkan manajer perusahaan
haan yang memiliki leverage akan memiliki
(agen) untuk mengelola perusahaan dalam
ni- lai lebih tinggi daripada perusahaan tanpa
rangka me- maksimalkan keuntungan.
me- miliki leverage. Kenaikan nilai perusahaan
Akibatnya, terdapat pemisahan kontrol dan
ter- jadi karena pembayaran bunga atas utang
kepemilikan. Tingkat manajer menggunakan
yang merupakan pengurangan pajak. Oleh
kemampuan mereka untuk memaksimalkan
karena itu, laba operasi yang mengalir kepada
kekayaan pemegang sa- ham bergantung pada
investor menjadi semakin besar. Ketika dalam
persentase kepemilikan manajer dalam
kondisi ada pajak, perusahaan akan menjadi
perusahaan (Jensen and Meck- ling, 1976).
semakin baik apabila menggunakan utang
Berdasarkan definisi, ESOP yang semakin besar. Jadi, dalam penelitian ini
meningkatkan persentase inside owner dalam asumsi yang digunakan adalah perusahaan
sebuah perusa- haan. Pemilik yang baru benar- akan menjadi semakin baik apabila
benar memiliki otoritas pengambilan menggunakan utang se- makin besar. Dengan
keputusan, maka ber- dasarkan teori keagenan, nilai utang yang semakin besar, nilai aktiva
akan dilakukan upa- ya untuk meningkatkan perusahaan akan mengalami peningkatan
kekayaan pemegang saham, dan diharapkan sehingga dapat membiayai segala aktivitas
dapat meningkatkan kinerja perusahaan bisnis dengan tujuan meningkatkan
(Chang dan Mayers, 1992). Kepemilikan profitabilitas perusahaan. Dengan sumber dana
saham oleh karyawan (ESOP) cenderung yang lebih besar, besar kemungjkinan keuntun-
berpihak pada manajer incumbent dan
meningkatkan insentif karyawan sehingga
pengaruh ESOP terhadap perusahaan pent-
gan meningkat namun diikuti pula dengan pen- H3c = Ukuran perusahaan berpengaruh
ingkatan resiko. terhadap NPM
Berdasarkan hasil temuan diatas ditarik hipote-
sis sebagai berikut. METODE PENELITIAN
H2a = leverage berpengaruh terhadap ROA Jenis penelitian ini adalah kausal yaitu pene-
H2b = leverage berpengaruh terhadap ROE litian yang menyelidiki hubungan sebab dan
H2c = leverage berpengaruh terhadap NPM akibat antarvariabel yang diteliti. Variabel yang
didefinisi sebagai penyebab disebut variabel
Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap dependen. Variabel yang didefinisi sebagai aki-
Kinerja Keuangan bat disebut variabel independen. Data yang di-
Menurut Astuti dan Zuhrotun (dalam Basir, peroleh dianalisis secara kuantitatif.
2003), perusahaan dengan total asset yang
besar mencerminkan kemapanan perusahaan. Data dan Sampel
Uku- ran perusahaan yang besar diharapkan Sumber data yang digunakan yaitu data histo-
dapat meningkatkan skala ekonomi dan ris dan jenis data menggunakan data sekunder
mengurangi biaya pengumpulan dan berupa laporan keuangan tahun 2010-2013 pe-
pemrosesan informasi. Sudarmadji dan Sularto rusahaan di BEI yang diperoleh dari
(2007) menyatakan bahwa perusahaan besar Indonesian Capital Market Directory (ICMD)
yang mempunyai sum- ber daya yang besar dan Home Page Bursa Efek Indonesia.
pula akan melakukan pen- gungkapan lebih Populasi peneli- tian ini adalah perusahaan
luas dan mampu membiayai penyediaan yang mengumum- kan ESOP di Bursa Efek
informasi untuk keperluan internal. Informasi Indonesia periode 2010—2013. Teknik
tersebut sekaligus menjadi bahan un- tuk pengambilan data yang digunakan dalam
keperluan pengungkapan informasi kepada penelitian ini adalah metode purposive
pihak eksternal seperti investor dan kreditor, sampling, yaitu pengambilan sampel
sehingga tidak memerlukan tambahan biaya berdasarkan tujuan penelitian dan batasan serta
yang besar untuk melakukan pengungkapan kreteria-kreteria tertentu dalam pengambilan
lebih luas. Dengan demikian, perusahaan yang keputusan. Sampel yang digunakan adalah pe-
besar mempunyai biaya produksi informasi rusahaan yang mengumumkan ESOP di Bursa
yang lebih rendah daripada perusahaan kecil. Efek Indonesia periode 2010—2013 yang di-
Suatu perusahaan besar dan mapan akan pilih berdasarkan kreteria: perusahaan non-
mudah untuk menuju ke pasar modal. keuangan yang mengumumkan ESOP di Bursa
Kemudahan ber- hubungan dengan pasar Efek Indonesia (BEI) tahun 2010—2013.
modal berarti fleksibili- tas lebih besar dan
tingkat kepercayaan inves- tor juga lebih besar Variabel dan Definisi Operasional
karena mempunyai kinerja operasional yang
lebih besar. Perusahaan besar mampu menarik Variabel dependen terdiri atas kinerja
minat investor yang lebih be- sar daripada keuangan yang diukur dengan ROA, ROE, dan
perusahaan kecil karena mempu- nyai NPM se- dangkan variabel independen terdiri
fleksibilitas penempatan investasi yang lebih dari ESOP, leverage dan ukuran perusahaan.
baik. Variabel yang digunakan secara berturut-turut
adalah sebagai berikut.
Berdasarkan hasil temuan diatas ditarik hipote-
Return on Asset (ROA), digunakan untuk men-
sis sebagai berikut.
gukur kemampuan perusahaan menghasilkan
H3a = Ukuran perusahaan berpengaruh laba bersih berdasarkan tingkat asset tertentu.
terhadap ROA
H3b = Ukuran perusahaan berpengaruh
terhadap ROE
Return on Equity (ROE), digunakan mengukur NPM= βo + β1 ESOP + β2 LEV + β3 SIZE + e
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan ..................................... (3)
laba berdasarkan modal saham tertentu. Rasio
ini merupakan ukuran profitabilitas dari sudut
pandang pemegang saham.

Net Profit Margin (NPM) digunakan untuk


mengukur perbandingan antara laba bersih
den- gan pendapatan. Rasio ini merupakan
ukuran profitabilitas yang mengindikasikan
net income yang dihasilkan dari setiap rupiah
pendapatan.

ESOP diartikan sebagai jumlah saham yang di-


miliki oleh karyawan dari hasil penjatahan
efek. ESOP diukur menggunakan skor, yaitu
perusa- haan yang mengadopsi ESOP diberi
kode satu sedangkan yang tidak mengadopsi
ESOP diberi kode nol. Variabel ukuran
perusahaan diukur melalui logaritma natural
dari total asset. Indi- kator yang digunakan
untuk mengukur leverage yaitu total
kewajiban dibagi dengan total asset.

Alat Analisis dan Pengujian Hipotesis


Sebelum dilakukan pengujian, terlebih dahulu
mengidentifikasi gejala asumsi klasik yang
timbul dalam analisis regresi untuk menge-
tahui terdapat gejala penyimpangan terhadap
asumsi-asumsi klasik atau tidak. Identifikasi
tersebut meliputi uji normalitas, uji multikoli-
nieritas, uji autokorelasi, dan uji heteroskedas-
tisitas. Untuk mengetahui pengaruh dari
ESOP, Leverage, dan ukuran perusahaan
terhadap ki- nerja keuangan digunakan analisis
regresi linier berganda dengan metode kuadrat
terkecil biasa atau Ordinary Least Square
(OLS). Model yang digunakan adalah sebagai
berikut.
ROA = βo + β1 ESOP + β2 LEV + β3 SIZE + e
..................................... (1)
ROE = βo + β1 ESOP + β2 LEV + β3 SIZE + e
..................................... (2)
Keterangan :
ROA = Return on asset
ROE = Return on Equity
NPM = Net Profit Margin
ESOP = Employee Stock Ownership
Program
LEV = Leverage
SIZE = Ukuran perusahaan
Βo = Konstanta
β1, β2, β3 = Koefisien regresi
E = Variabel acak atau
pengganggu
Langkah terakhir yaitu melakukan uji
hipotesis yang meliputi uji F,uji T, dan
koefisien determi- nasi (R2).

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN


Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan
dalam proses seleksi sampel, diperoleh 48 pe-
rusahaan sebagai sampel penelitian. Hasil uji
asumsi klasik menunjukkan bahwa terdapat
multikolonieritas sehingga harus menghilan-
gkan data yang outlyer sehingga memenuhi
syarat uji asumsi klasik. Diperoleh 36 perusa-
haan.
Uji hipotesis dalam penelitian ini
menggu- nakan software SPSS for windows
16.0 dengan menguji regresi linier berganda
yang merupak- an analisis untuk mengetahui
besarnya penga- ruh antara variabel bebas
terhadap variabel teri- kat. Tingkat
kepercayaan yang digunakan pada penelitian
ini adalah sebesar 95% atau tingkat signifikan
5% (α=0,05%). Hasil perhitungan re- gresi
linier berganda (Hipotesis I) tampak pada
Tabel 1 sebagai berikut.
Tabel 1
Hasil analisis regresi pengaruh ESOP, leverage dan
ukuran perusahaan terhadap ROA
Unstandardized Coefficients Keterangan
Model B Std. Error T Sig.
1 (Constant) 16.933 5.146 3.291 .002
ESOP .112 .239 .468 .643 Tidak signifikan
LEV -.917 .325 -2.817 .008 Signifikan
FIRMSIZE -5.212 1.877 -2.777 .009 Signifikan
Dependent Variable: ROA
R .532
R Square .283
Adjusted R Square .216
F hitung 4.210
Sig. F 0.013

Sumber: Data sekunder diolah


Berdasarkan pada tabel 1 didapatkan persa-
perusahaan (SIZE). Jadi, apabila ukuran pe-
maan regresi sebagai berikut:
rusahaan mengalami peningkatan satu satuan,
ROA= 16,933 - 0,917 LEV – 5,212 SIZE + e. ROA akan mengalami penurunan sebesar
Dari hasil dan persamaan regresi di atas, dapat
5,212 satuan dengan asumsi variabel yang lain
diinterpretasikan sebagai berikut. Return on diang- gap konstan (H1c= diterima). Nilai R
Assets (ROA) tidak dipengaruhi oleh ESOP square sebesar 0,283 atau variabel leverage
(H1a= ditolak). Return on Assets (ROA) akan dan uku- ran perusahaan berpengaruh sebesar
menurun sebanyak 0,917 satuan setiap tamba- 28,30% terhadap ROA. Sebanyak 71,70%
han satu leverage (LEV). Jadi, apabila lever- dipengaruhi variabel lain yang tidak diteliti.
age mengalami peningkatan satu satuan, maka Nilai R square cenderung mendekati angka 0
ROA akan mengalami penurunan sebesar berarti variabel– variabel independen hampir
0,917 satuan dengan asumsi variabel yang lain belum memberi- kan semua informasi yang
diang- gap konstan dengan kata lain, H1b = dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel
diterima. Return on Assets (ROA) akan dependen.
menurun seban- yak 5,212 satuan setiap Berikutnya hasil perhitungan regresi linier
tambahan satu ukuran berganda terhadap ROE (hipotesis 2) tampak
pada Tabel 2 sebagai berikut:
Tabel 2
Hasil analisis regresi pengaruh ESOP, leverage dan ukuran perusahaan terhadap ROE
Unstandardized Keterangan
Coefficients
Model B Std. Error T Sig.
1 (Constant) 12.594 4.613 2.730 .010
ESOP .156 .214 .727 .473 Tidak signifikan
LEV -.071 .292 -.243 .810 Tidak signifikan
FIRMSIZE -3.548 1.683 -2.108 .043 Signifikan
Dependent Variable: ROE
R .352a
R Square .124
Adjusted R Square .042
F hitung 1.510
Sig. F 0.231
Sumber: Data sekunder diolah
Berdasarkan tabel 2 didapatkan penurunan sebesar 3,548 satuan dengan asumsi
persamaan regresi sebagai berikut: ROE= variabel yang lain dianggap konstan. Nilai R
12,594 – 3,548 SIZE + e. square sebesar 0,124 atau ukuran perusahaan
Hasil dan persamaan regresi di atas menunjuk- berpengaruh sebesar 12,40% terhadap ROE.
kan bahwa ROE tidak dipengaruhi ESOP dan Se- banyak 87,60% dipengaruhi variabel lain
leverage (H2a dan H2b= ditolak). Return on yang tidak diteliti. Jadi, variabel independen
Equity (ROE) akan menurun sebanyak 3,548 belum memberikan semua informasi yang
satuan setiap tambahan satu ukuran dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel
perusahaan (size). Jadi, bila ukuran perusahaan dependen.
mengalami peningkatan satu satuan, ROA Hasil analisis regresi linier berganda untuk
akan mengalami menguji hipotesis 3 adalah sebagai berikut.

Tabel 3
Hasil analisis regresi pengaruh ESOP, leverage dan
ukuran perusahaan terhadap NPM
Unstandardized Keterangan
Coefficients
Std.
Model B Error T Sig.
1 (Constant) 5.531 8.157 .678 .503
ESOP -.323 .379 -.853 .400 Tidak signifikan
LEV -2.052 .516 -3.979 .000 Signifikan
FIRMSIZ -.632 2.976 -.212 .833 Tidak signifikan
E
Dependent Variable: NPM
R .584
R Square .341
Adjusted R Square .279
F hitung 5.515
Sig. F .004

Sumber: Data sekunder diolah


Berdasarkan pada tabel 3 didapatkan pers- sebesar 34,10% terhadap
amaan regresi sebagai berikut: NPM= 5,531
-2,052 LEV + e.
Hasil dan persamaan regresi di atas dapat diin-
terpretasikan bahwa Net Profit Margin (NPM)
tidak dipengaruhi oleh ESOP dan ukuran pe-
rusahaan (FIRM SIZE) (H3a dan H3c= dito-
lak). Net Profit Margin (NPM) akan menurun
sebanyak 2,052 satuan setiap tambahan satu
leverage (LEV). Jadi, bila leverage mengalami
peningkatan satu satuan, NPM akan
mengalami penurunan sebesar 2,052 satuan
dengan asum- si variabel yang lain dianggap
konstan (H3b= diterima). Nilai R square
sebesar 0,341 atau leverage berpengaruh
NPM sedangkan 65,90% dipengaruhi variabel
lain yang tidak diteliti.

Pengaruh ESOP terhadap Kinerja Keuangan


Badan Pengawasan Pasar Modal (2002) me-
nyatakan bahwa program ESOP memberikan
manfaat dalam mendorong peningkatan kin-
erja karyawan dan loyalitas karyawan
terhadap perusahaan. Kepemilikan saham
perusahaan oleh karyawan dipercaya dapat
meningkat- kan kinerja keuangan. Namun,
hasil analisis menunjukkan bahwa ESOP
terbukti tidak ber- pengaruh terhadap kinerja
perusahaan yang diukur dengan ROA, ROE,
dan NPM. Hal ini berarti kepemilikan saham
oleh karyawan be-
lum mampu memengaruhi kinerja pada perusa- semua karyawan berhak untuk membeli
haan non keuangan yang mengumumkan
ESOP tahun 2010—2013 di BEI. Hasil
penelitian ini mendukung penelitian yang telah
dilakukan oleh Borztant dan Zweirlein (1995),
yang tidak menunjukkan perbedaan yang
signifikan antara sebelum dan sesudah
pengadopsian ESOP. Ha- sil penelitian ini
bertolak belakang dengan Pugh (2000) yang
menunjukkan bahwa ESOP hanya berdampak
dalam jangka pendek. Penelitian ini
menyimpulkan bahwa hanya NPM, ROA, dan
ROE yang mengalami peningkatan akibat pen-
gadopsian ESOP.
Kepemilikan saham oleh karyawan dalam
penelitian ini tidak memengaruhi kinerja
keuan- gan, baik yang diukur dengan ROA,
ROE, mau- pun NPM. Penyebabnya adalah
jangka waktu penelitian yang pendek sehingga
dampak penerapan ESOP tersebut masih
belum bisa di- rasakan untuk memperbaiki
kinerja perusahaan. Selain itu, dapat pula
disebabkan oleh porsi sa- ham dari hasil
penjatahan saham ESOP masih relatif kecil,
yaitu karyawan berhak mendapat- kan saham
rata-rata hanya sebesar 5% dari sa- ham yang
ditawarkan. Kepemilikan saham oleh
karyawan hanya sebatas kepemilikan minori-
tas. Meskipun karyawan bertindak sebagai pe-
milik perusahaan, pengambilan keputusan
tetap berada pada top manajemen serta pihak-
pihak dengan kepemilikan saham mayoritas
atau per- wakilannya. Jadi, dampak
kepemilikan saham oleh karyawan masih
belum terlihat pada kin- erja yang dihasilkan.
Alasan lain berkaitan erat dengan kultur
perusahaan. Program ESOP melibatkan tiga
un- sur, yaitu unsur pemegang saham,
manajemen, dan karyawan. Masing-masing
perusahaan me- miliki kultur yang berbeda
dalam memotivasi karyawan. Hal ini akan
memengaruhi keputu- san atas tujuan
melakukan kebijakan tersebut. Apabila dalam
sebuah perusahaan karyawan ti- dak terlalu
dekat dengan dunia saham tentu, hal tersebut
akan menjadi hambatan dalam pelak- sanaan
program ESOP tersebut. Selain itu, ti- dak
saham-saham ESOP. Jadi, kinerja dari dengan tingkat bunga pinjaman, penambahan
beberapa karyawan yang memiliki saham atau pengurangan utang tidak akan memenga-
perusahaan be- lum cukup mampu ruhi ROE.
mewakili kinerja dari selu- ruh karyawan
yang akan meningkatkan kinerja
perusahaan.

Pengaruh Leverage terhadap Kinerja


Keuangan
Hasil analisis menunjukkan bahwa
leverage berpengaruh negatif terhadap
kinerja keuangan yang diukur dengan
ROA dan NPM. Hal ini be- rarti semakin
tinggi tingkat utang suatu perusa- haan
maka kinerja keuangan perusahaan sema-
kin menurun. Begitu pula sebaliknya,
perusa- haan dengan tingkat penggunaan
hutang yang rendah, kinerja keuangan
yang diukur dengan ROA dan NPM
semakin tinggi. Hasil penelitian ini tidak
mendukung penelitian Modigliani- Miller
(dalam Sartono, 2010) yang menyatakan
bahwa dalam kondisi ada pajak
penghasilan, perusahaan yang memiliki
leverage akan me- miliki nilai lebih tinggi
jika perusahaan tidak memiliki leverage.
Kenaikan nilai perusahaan terjadi karena
pembayaran bunga atas utang merupakan
pengurangan pajak. Oleh sebab itu, laba
operasi yang mengalir kepada inves- tor
menjadi semakin besar. Kondisi ada pajak
perusahaan akan menjadi semakin baik
apabila menggunakan utang semakin
besar.
Jadi, asumsi yang digunakan dalam
peneli- tian ini adalah perusahaan akan
menjadi kurang baik apabila
menggunakan utang semakin be- sar.
Dengan sumber dana yang lebih besar,
keuntungan dapat meningkat namun
diikuti pula dengan peningkatan resiko
yang lebih be- sar dari peningkatan
keuntungan.
Hasil penelitian ini juga menunjukkan
bahwa leverage tidak berpengaruh
terhadap ROE. Hal ini sejalan dengan
Moeljadi (2006) yang me- nyatakan
bahwa jika ROA sama persis besarnya
Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap yang lebih besar dari peningkatan keuntungan.
Kinerja Keuangan Ukuran perusahaan berpengaruh negatif ter-
Hasil analisis menunjukkan bahwa ukuran pe- hadap kinerja keuangan yang diukur dengan
rusahaan berpengaruh negatif terhadap kinerja ROA dan ROE. Ditinjau dari Net Profit
keuangan yang diukur dengan ROA dan ROE. Margin (NPM), ukuran perusahaan tidak
Semakin besar ukuran perusahaan, semakin berpengaruh terhadap kinerja keuangan.
rendah kinerja keuangannya. Hal ini dapat Semakin besar uku- ran perusahaan semakin
disebabkan ukuran perusahaan yang besar rendah kinerja keuan- gan yang ditunjukkan
tersebut belum didukung pengelolaan yang ba- oleh ROA dan ROE. Hal ini dapat disebabkan
gus. Ukuran perusahaan tidak bisa digunakan oleh ukuran perusahaan yang besar tersebut
sebagai jaminan bahwa perusahaan yang besar belum didukung pengelo- laan yang bagus.
memiliki kinerja yang bagus. Hasil penelitian Dengan demikian, ukuran pe- rusahaan tidak
ini berbeda dengan temuan Lin (2006) dan bisa digunakan sebagai jaminan bahwa
Wright et al. (2009), yaitu menyimpulkan bah- perusahaan yang besar memiliki kinerja yang
wa ukuran perusahaan berpengaruh positif ter- bagus.
hadap kinerja. Apabila ditinjau dari Net Profit Implikasi manajerial yang diberikan
Margin (NPM), ukuran perusahaan tidak ber- adalah bahwa investor dan calon investor
pengaruh terhadap kinerja keuangan. Hasil ini sebaiknya tidak hanya terfokus pada penerapan
sejalan dengan Huang (2002) serta Talebria et ESOP, tingkat leverage dan ukuran perusahaan
al. (2010) yang juga menemukan bahwa tidak dalam berinvestasi karena belum tentu
terdapat pengaruh ukuran perusahaan terhadap perusahaan be- sar yang sudah menerapkan
kinerja perusahaan. ESOP menghasil- kan kinerja yang lebih baik.
Oleh karena itu, perlu memperhatikan faktor-
KESIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN faktor lain selain variabel yang diteliti
DAN KETERBATASAN sehingga bisa digunakan untuk
Berdasarkan hasil temuan, diketahui bahwa menggambarkan penilaian kinerja secara
kepemilikan saham oleh karyawan (ESOP) ti- maksimal.
dak memiliki pengaruh terhadap kinerja keuan- Penelitian ini hanya terbatas pada perusa-
gan perusahaan yang diukur dengan ROA, haan non keuangan di BEI yang
ROE, dan NPM. Hal ini dapat disebabkan oleh mengumumkan ESOP pada periode 2010—
jangka waktu penelitian yang relatif pendek 2013. Penelitian selanjutnya diharapkan
serta dapat pula disebabkan oleh porsi menggunakan periode penelitian yang lebih
besarnya saham dari hasil penjatahan saham panjang sehingga dampak dari pengumuman
ESOP masih relatif kecil, yaitu karyawan ESOP tersebut bisa terlihat dalam kinerja
berhak mendapat- kan saham rata-rata hanya keuangan perusahaan.
sebesar 5% dari sa- ham yang ditawarkan.
Kepemilikan saham oleh karyawan hanya DAFTAR RUJUKAN
sebatas kepemilikan minoritas. Keputusan
Alexandri, Moh. Benny. 2008. Manajemen
menggunakan utang dalam perusa- haan
Keuangan Bisnis. Cetakan Kesatu.
(leverage) berpengaruh negatif terhadap
Bandung: Alfabeta
kinerja keuangan yaitu ROA dan NPM. Jadi,
dalam penelitian ini, perusahaan akan menjadi Anwar dan Baridwan. 2006. Effect of
kurang baik apabila menggunakan utang se- Employee Stock Option Plans (ESOPS)
makin besar. Dengan sumber dana yang lebih to Performance and Firm Value:
besar, dimungkinkan keuntungan meningkat Empirical Study at JSX. Simposium
namun diikuti pula dengan peningkatan resiko Nasional Akuntansi (SNA) IX. Padang,
26-29 Agustus 2006.
Astika, I.B., 2005. Manfaat dan Faktor-faktor Huang, Lan-Ying. 2002. FDI Scale and Firm
yang Berpengaruh terhadap Performance of Taiwanese Firms in
Pengadopsian Program Opsi Saham pada China. Dissertation. H. Wayne Huizenga
perusahaan Publik yang Listing di BEJ. School of Business and
Universitas Udayana. Enterpreneurship. Nova Southeastern
Bapepam. 2002. Studi tentang Penerapan University.
ESOP Perusahaan Publik di Pasar Modal Iqbal, Z. dan Hamid, S.A. 2000. Stock Price
Indonesia. Departemen Keuangan and Operating Performance of Esop
Republik Indonesia. jsx.co.id. Firms: A Time-Series Analysis.
Bastian, Indra dan Suhardjono. 2006. Quarterly Journal of Business and
Akuntansi Perbankan. Edisi 1. Jakarta: Economics. (Vol. 39). No 3: 25-47.
Salemba Empat. Jensen, M. and W. Meckling. 1976. Theory of
Bavee, Courtland L., Burkwood, M., Thill, the Firm: Managerial Behavior, Agency,
John and Ownership Structure. Journal of
V. and Dovel, P.G. 1993. Management, Financial Economics. (Vol.3): 305-360.
Tenth Edition. New York: McGraw-Hill Jones, D.C. and Kato, Takao. 1995. The
Companies. Productivity Effects of Employee Stock-
Blasi, J., Conte, M., and Kruse, D. 1996. Ownership Plans and Bonuses: Evidence
Employee Stock Ownership and from Japanese Panel Data, The America
Corporate Performance among Public Economic Review. (Vol 85). No. 3: 391-
Companies. Industrial and Labor 414.
Relations Review. (Vol. 50). No. 1: 60- Klein, Katherine. 1987. Employment Stock
79. Ownership and Employment Attitudes:
Borztant, L. and Zwirlein, T.J. 1995. Esops A Test of Three Models. Journal of
in Publicly Held Companies: Evidence Applied Psycology. (Vol. 72): 319-332.
on Productivity and Firm Performance. Lin, Kun Lin. 2006. Study on Related Party
Journal of Financial and Strategic Transaction with Mainland China
Decisions. (Vol.8). No. 1. in Taiwan Enterprises, Dissertation,
Chang, S. and Mayers, D. 1992. Managerial Departemen Mana-jemen, Universitas
Vote Ownership and Shareholder Wealth. Guo Li Cheng Gong, China.
Journal of Financial Economic. (Vol. Mardiyanto, Handoyo. 2009. Intisari
32): 103-131. Manajemen Keuangan. Jakarta: PT
Conte, M.A. et al., 1996. Financial Returns of Grasindo.
Public ESOP Companies: Investor Moeljadi. 2006. Manajemen Keuangan–
Effects vs. Manager Effects. Financial Pendekat-an Kuantitatif dan Kualitatif,
Analysts Journal. (Vol. 52). No. 4: 51- Jilid 1, Edisi Pertama, Bayumedia
61. Publishing.
Fred, Weston, J. dan Thomas E. Copeland. Park, S, and Song, M.H. 1995. Employee
1999. Manajemen Keuangan. Edisi 8. Stock Ownership Plans, Firm
Jakarta: Bina Rupa Aksara. Performance, and Monitoring by outside
Heinfeldt, J. and Curcio, R. 1997. Employee Blockholders. Financial Management.
Management Strategy, Stakeholder- (Vol. 24). No. 4:
Agency Theory, and The Value of The 52-65.
Firm. Journal of Financial and Strategic Pugh, W.N, Oswald, S.L. and Jahera, J.S.
Decisions. (Vol.10). No. 1.
2000. The Effect of ESOP adoptions
on Corporate Perfomance : Are There
Really Performance Change?. Journal of
Managerial and Decision Economic.
(Vol 21): 167-180.
Sartono, A. 2010. Manajemen Keuangan Teori
dan Aplikasi.Edisi ke Empat. Yogyakarta.
BPFE.
Sudarmadji, A. M. dan Lana Sularto, 2007.
“Pengaruh Ukuran Perusahaan,
Profitabilitas, Leverage, dan Tipe
Kepemilikan Perusahaan Terhadap Luas
Voluntary Disclosure Laporan keuangan
Tahunan ”, Jurnal PESAT (Psikologi,
Ekonomi, Sastra, Arsitek & Sipil), Volume
2, Universitas Gunadarma, Jakarta.
Suwito, Edy dan Arleen Herawaty. 2005.
”Analisis Pengaruh Kharakteristik
Perusahaan terhadap Tindakan Perataan
Laba yang Dilakukan oleh Perusahaan
yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta”.
Simposium Nasional Akuntansi VIII.
Solo.
Talebria, Ghodratallah, Mahdi Salehi, Hashem
Valipour, and Shahram Shafee. 2010.
“Empirical Study of the Relationship
bet-ween Ownership Structure and Firm
Performance: Some Evidence of Listed
Companies in Tehran Stock Exchange”,
Journal of Sustainable Development. Vol
3 (2), pp. 264-270.
Weston dan Copeland. 1995. Manajemen
Keuangan, Jilid I, Edisi Revisi. Jakarta:
Binarupa.
Wright, Peter, Mark Kroll, Ananda Mukhreji,
Michael L. Pettus. 2009. “Do the Conti-
ngencies of External Monitoring,
Ownership Incentives, or Free Cash
Flow Explain Opposing Firm
Performance Expectations?”, Journal
Management Governance, 13, pp. 215-
243.

You might also like