Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 10

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)

Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: 2356-3346)


http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

ANALISIS RISIKO KESEHATAN LINGKUNGAN PAJANAN


GAS HIDROGEN SULFIDA (H2S) PADA PEMULUNG AKIBAT
TIMBULAN SAMPAH DI TPA JATIBARANG KOTA
SEMARANG

Bariyadi Rifa’i*), Tri joko **), Yusniar Hanani D ***)


*)Mahasiswa Peminatan Kesehatan Lingkungan FKM UNDIP
**)Dosen Bagian Kesehatan Lingkungan FKM UNDIP
***) Dosen Bagian Kesehatan Lingkungan FKM UNDIP
Email :barifai28@gmail.com

ABSTRAK
Garbage decomposition process at landfill causes air pollution, one of which is
hydrogen sulfide gas that is colorless ,highly toxic ,flammable and has a
characteristic smell of rotten eggs. H2S gas can cause health problems,especially
in the respiratory tract. The scavengers rarely wear masks while working in
Jatibarang landfill. This study was done to analyze the environmental health risk
assessment of H2Sgas to scavengers at Jatibarang landfill. This research is a
cross-sectional research with Environmental Health Risk Analysis (ARKL)
method. The sample in this study is male scavengers and settled in the landfill
more than one year amounted to 65 people. The results of the measurement of
H2S gas concentrations in Jatibarang landfill with an average of 0.0057 ppm is
below the threshold value. Projection exposure to real time, scavengers at the
landfill Jatibarang do not have the risk of noncarcinogenic RQ (0.67 <1).
Exposure projection for the next 5 years in there will cause a health risk
noncarcinogenic (RQ> 1). In the calculation of individual scavengers found that
12.3% (8 people) scavengers already occurred non-carcinogenic risk (RQ> 1).
Health complaints experienced by scavengers such as a headache, dizziness,
irritation and pain in the respiratory tract.The conclusion of this study is the
population of scavengers at the Jatibarang landfill doesnot have non-
carcinogenic health risks. Scavengers will have a noncarcinogenic risk for about
10.43 years exposureduration (Dt) or in their next 3.43 years.

Keywords :scavenger, hydrogen sulfide, Jatibarang landfill , garbage ,


Semarang city

PENDAHULUAN mengganggu keseimbangan


sampah Kota Semarang lingkungan. Hampir semua TPA saat
akan selalu mengalami peningkatan. ini dioperasikan dengan open
Presentase peningkatan sampah dumping, termasuk TPA Jatibarang
kota Semarang dari tahun 2008- Semarang. Tempat pembuangan
2014 sebesar 15 %. Sampah dapat akhir sampah dengan sistem open
mencemari lingkungan dan dumping menimbulkan bau telur

692
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

busuk karena tumpukan sampah dengan Keputusan Menteri Negara


mengalami dekomposisi secara Lingkungan Hidup Nomor 50 tahun
alamiah menghasilkan gas H2S, 1996 mengenai baku tingkat
metana dan amoniak.1 kebauan, hasil pengukuran pada
Hidrogen sulfida (H2S) penelitian Harning masih di bawah
merupakan suatu gas tidak nilai ambang batas yang bernilai
berwarna, sangat beracun, mudah 0,02 ppm. Akan tetapi, kadar gas
terbakar dan memiliki karakteristik H2S bernilai 0,001 ppm (zona I) dan
bau telur busuk. Nama kimia asam 0,001 ppm (zona II) yang berarti
sulfida ini adalah dihidrogen sulfida bahwa gas H2S sudah terdeteksi dan
dan dikenal juga sebutan sebagai tercium baunya.1
gas rawa atau asam sulfida.Gas ini Berdasarkan hasil
dapat menyebabkan dampak yang wawancara dengan 15 orang
buruk bagi kesehatan, terutama pemulung yang bekerja di TPA
pada saluran pernafasan. 2 Jatibarang, 8 orang diantaranya
Seiringdengan mengeluh batuk-batuk, sesak nafas,
perkembangan jaman, TPA menjadi dan nyeri dada serta banyak debu
sumber pencaharian bagi pemulung dan bau busuk dari sampah di lokasi
dan bahkan menjadi tempat TPA jatibarang. Sesak nafas dan
pemulung untuk bermukim. nyeri dada merupakan salah satu
Pemulung merupakan orang yang gejala penyakit yang berhubungan
mengumpulkan dan memilah dengan jantung dan paru-paru.
sampah untuk dijual Proses pembusukan sampah
kependaur.Jumlah pemulung di TPA di TPA menimbulkan pencemaran
Jatibarang sekitar 245 orang, udara salah satunya gas hidrogen
berasal dari daerah sekitar TPA dan sulfida yang merupakan suatu gas
daerah luar Kota Semarang.Kondisi tidak berwarna, sangat beracun,
lingkungan kerja pemulung yang mudah terbakar dan memiliki
langsung berhubungan dengan karakteristik bau telur busuk. Kadar
debu, sampah dan sengatan gas H2S di TPA Jatibarang sudah
matahari menyebabkan gangguan cukup tinggi sehingga gas H2S
kesehatan. sudah terdeteksi dan tercium
Pada penelitian pengukuran baunya. Hal ini menyebabkan orang
kualitas udara ambien yang yang ada di sekitar TPA dapat
dilakukan oleh Harning di tahun terhirup gas H2S, termasuk para
2013, parameter hidrogen sulfida di pemulung yang jarang
zona 1 TPA Jatibarang yaitu sebesar menggunakan masker selama
0,001 ppm Sedangkan pada zona II bekerja. Dampak yang terjadi adalah
TPA Jatibarang kadar hidrogen banyaknya pemulung yang
sulfida yang diperoleh yaitu 0,001 mengeluhkan sakit pada saluran
ppm. Zona I dan zona II merupakan pernafasan mereka. Maka dapat
zona aktif yaitu dimana banyak dirumuskan pertanyaan penelitian
terdapat pemulung yang berkerja di sebagai berikut : “Berapa besar
zona tersebut. Apabila dibandingkan risiko kesehatan lingkungan pajanan

693
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

gas yang mengandung hidrogen variabel terikat berupa Karakteristik


sulfida pada pemulung akibat Risiko.
timbulan sampah di TPA Jatibarang Analisisdata dilakukan
Semarang? menggunakan analisis univariat dan
Tujuan dari penelitian ini analisis risiko kesehatan lingkungan
adalahmenganalis risiko kesehatan (ARKL).
lingkungan pajanan gas H2S pada Untuk menghitung risiko
pemulung akibat timbulan sampah di kesehatan masyarakat digunakan
TPA Jatibarang Semarang. rumus sebagai berikut :
intake (mg/kg/hari)
Risk Quotients (RQ) =
(Rfc )
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah
Nilai RQ (risk quotients)
survei bersifat deskriptif analitik
menunjukan tingkat risiko
dengan rancangan penelitian cross
kesehatan manusia akibat pajanan
sectional. Pendekatan yang
gas hidrogen sulfida yang terhirup.
digunakan dalam penelitian ini
Nilai RQ ≤ 1 artinya pajanan masih
menggunakan pendekatan Analisis
berada di bawah batas normal dan
Risiko Kesehatan Lingkungan
pemulung aman dari risiko non
(ARKL) yang berupa pengukuran
karsinogenik.
dan pengamatan konsentrasi gas
C xR xƒE xDt
hidrogen sulfida dan karakteristik I=
Wb xtavg
anthropometri serta pola aktivitas Keterangan :
responden pemulung untuk I : Asupan (intake), jumlah risk
menghitung tingkat risiko pemulung agent (H2S) yang masuk
yang bekerja di TPA Jatibarang Kota dalam tubuh manusia per berat
Semarang. badan per hari (mg/kg/hari)
Penelitian ini dilakukan di di C : Konsentrasi risk agent (mg/kg)
TPA jatibarang. Waktu penelitian R : Laju asupan (mg/hari)
dilakukan pada bulan Febuari-Mei fe : frekuensi pajanan,(hari/tahun)
2016. Sampel objek yang digunakan Dt : Durasi pajanan , real time atau
adalah tiga titik pengambilan sampel 30 tahun untuk pajanan yang
udara yaitu, di zona I, zona II dan terjadi di tempat tinggal
tempat peristirahatan pemulung Wb : berat badan responden (kg)
yang merupakan zona aktif di TPA tavg:Periode waktu rata-rata, (30
Jatibarang. Sampel subyek yang tahun x 365 hari/tahun untuk
digunakan berjumlah 65 orang efek non karsinogen)
pemulung berjenis kelamin laki-laki HASIL PENELITIAN
dan bekerja di TPA Jatibarang A. Karakteristik Pemulung Di TPA
minimal 1 tahun. Jatibarang Semarang
Variabel yang akan diteliti Dari hasil analisis univariat
adalah variabel bebas berupa: berat didapat bahwa kebanyakan
badan, konsentrasi gas hidrogen pemulung yang bekerja di TPA
sulfida, laju asupan, durasi pajanan, Jatibarang Semarang adalah
frekuensi pajanan. Sedangkan untuk pemulung yang berjenis kelamin

694
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

laki-laki berusia 41-45 tahun yaitu merokok.Sebanyak 15 responden


18 responden (27,7%), pemulung memiliki riwayat
berpendidikan lulus sekolah dasar penyakit yang berhubungan
sebesar 45 responden (69,2%), dengan kesehatan pernafasan
sebanyak 12 responden (18,5 %) dan paru, antara lain sebanyak 4
yang telah lulus sekolah responden (6,2 %) memiliki
menengah pertama (SMP), riwayat asma, 6 responden (9,2
pemulung bertempat tinggal di %) memiliki riwayat gangguan
kawasan pemukiman pemulung paru, 5 responden (7.7 %) meiliki
TPA Jatibarang. Pemulung riwayat ISPA kronis (bronkitis).
sebagian besar berasal dari luar
daerah Kota Semarang. B. Konsentrasi Gas Hidrogen Sulfida
Kebiasaan pemulung dalam Di TPA Jatibarang
menggunakan masker selama Sumber pajanan gas
bekerja adalah sebanyak 61 hidrogen sulfida di TPA jatibarang
responden (93,8 %) tidak berasal dari zona pembuangan
menggunakan masker, sampah dan kotoran dari ternak
sedangkan yang menggunakan sapi di TPA Jatibarang. Jumlah
masker sebanyak 4 orang sampah yang masuk ke TPA
responden (6,2%).Sebanyak 46 Jatibarang 4.273 m3/hari. Jumlah
responden (70,8%) yang tidak sapi yang ada di sekitar TPA
merokok dan sebanyak 19 Jatibarang ± 1.300 ekor sapi
responden (29,2 %) yang milik warga sekitar.

Tabel 1 Hasil Pengukuran Kualitas Udara Ambien Gas Hidrogen Sulfida Di


Lokasi TPA Jatibarang Semarang
Titik sampel Konsentrasi Gas Hidarogen NAB Keterangan
Sulfida (KEP-50
MENLH/
11/1996)
3
mg/m Ppm Ppm
Zona 1 0,007 0,005 0,02 < NAB
Zona 2 0,007 0,005 0,02 < NAB
Peristirahatan 0,008 0,006 0,02 < NAB
pemulung
Hasil analisis kadar gas ppm berdasarkanKEP-
hidrogen sulfida pada zona I dan II 50/MENLH/11/1996.
sebesar 0,005 ppm dan di tempat C. Pola Pajanan dan Antropometri
peristirahatan pemulung kadar gas Pemulung Di TPA Jatibarang
hidrogen sulfida sebesar 0,006 Durasi pajanan minumum
ppm. Hasil tersebut masih dibawah responden adalah 2 tahun dan
baku mutu udara ambien yaitu 0,02 maksimum 13 tahun. Rata-rata
durasi pajanan responden

695
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

pemulung di TPA Jatibarang adalah inhalasi. Diketahui bahwa gas


7,12 tahun dengan standar deviasi hidrogen sulfida tidak memiliki
2,775. Proporsi waktu pajanan implikasi terhadap kasus kanker
responden pemulung di TPA sehingga efek yang akan digunakan
Jatibarang yang bekerja ≤ 8 dalam analisis adalah efek sistemik
jam/hari lebih besar daripada yang atau efek non karsinogenik. Efek
bekerja lebih dari 8 jam/hari yaitu gas H2S bagi kesehatan antara lain
sebanyak 49 responden (75,4 %) dapat menyebabkan iritasi mata,
yang bekerja ≤ 8 jam/hari dan iritasi paru, kerusakan indra
sebanyak 16 responden (24,6 %) penciuman, kerusakan saluran
yang bekerja lebih dari 8 jam/hari. pernafasan, pusing, efek
Waktu pajanan minumum kardiovaskuler, efek neurologis,
responden adalah 5 jam/hari dan efek pada metabolik tubuh dan
maksimum 9 jam/hari. Rata-rata hilang kesadaran karena
waktu pajanan responden menghambat oksigen di dalam
pemulung di TPA Jatibarang adalah tubuh.3
8 jam/hari dengan standar deviasi Dari data keluhan kesehatan
1,077.Frekuensipajanan minumum akibat pajanan gas hidrogen sulfida
responden adalah 300 hari/tahun (H2S) didapatkan keluhan paling
dan nilai frekuensi maksimum banyak adalah pusing sebanyak 28
adalah 360 hari/tahun.Rata-rata orang, pilek dan flu ringan sebanyak
waktupajanan responden pemulung 25 orang, batuk-batuk, sesak dada,
di TPA Jatibarang adalah 333 sakit tengorokan dan hidung, rasa
hari/tahun dengan standar deviasi mudah lelah, sering merasa haus
17,681. sabanyak 22 orang, sebanyak 65
Berat badan minimum orang tidak pernah mengalami
responden adalah 45 kg dan berat hilang kesadaran saat bekerja di
badan maksimum 80 kg.Rata-rata TPA Jatibarang.
berat badan responden pemulung di
TPA Jatibarang adalah 56 kg 2. Analisis Paparan (Exposure
dengan standard deviasi Assessment)
8,787.Karena laju inhalasi untuk Perhitungan asupan hidrogen
orang indonesia belum ada, untuk sulfida proyeksi real time pada
perhitungan intake digunakan populasi sampel pemulung di TPA
berdasarkan US-EPA, nilai laju Jatibarang Semarang
inhalasi dengan default untuk orang menggunakan data-data sebagai
dewasa adalah 20 m3/ hari atau berikut:
0,83 m3/jam. C = 0,0074 mg/m3
D. Analisis Risiko Kesehatan R = 0,83 m3/jam
Lingkungan te = 8 jam/hari
1. Identifikasi Bahaya fe = 336 hari/tahun
Dt = 7 tahun
Gas hidrogen sulfida masuk ke Wb = 55 kg
dalam tubuh manusia melalui jalur

696
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

tavg = 30 tahun x 365 menggunakan data-data sebagai


hari/tahun berikut :
3. Analisis Dosis-Respon Berat Badan (Wb) = 70 kg
Laju Inhalasi = 20 m3/ hari
Perhitungan untuk RfC paparan Maka RfC = 0,001 mg/m3 x 20 m3/hr
kronik H2S dari udara adalah 70 kg
sebagai berikut :
RfC = 1 mg/m3 = 2,86 x 10-4 (mg/kg)/hari
1 x 1000
= 0,001 mg/m³ Maka nilai RfC yang akan
dimana : digunakan dalam penelitian ini
1 mg/m³ = nilai NOAEL adalah 2,86 x 10-4 (mg/kg)/hari.
= nilai faktor ketidakpastian
(uncertainty factor, UF) 4. Karakteristik Risiko (Risk
1000 = nilai rekomendasi faktor Characterization)
ketidakpastian untuk Karakterisasi risiko dilakukan
paparan dalam udara. untuk membandingkan hasil
Nilai RfC ini harus dikonversi analisis pemaparan (intake)
sedemikian rupa sehingga memiliki dengan nilai dosis acuan (RfC)
satuan (mg/kg)/hari yang yang dikenal dengan tingkat risiko
atau Risk Quotient (RQ).

Tabel 2. Data Perhitungan Tingkat Risiko Efek Non karsinogenik Gas Hidrogen
sulfida Berdasarkan Pajanan Realtime, Dt+10 Tahun, Dt+20 Tahun dan
Lifetime Pada Pemulung Di TPA Jatibarang Semarang
Pajanan RQ(Risk Jumlah Total
(tahun) Quotient) Orang Persentase (%)
RQ RQ ≤1 57 87,7 65 Orang
Realtime RQ >1 8 12,3
RQ RQ ≤1 2 3 65 Orang
Dt+10 RQ >1 63 97
RQ RQ ≤1 0 0 65 Orang
Dt+20 RQ >1 65 100
RQ RQ ≤1 0 0 65 Orang
Lifetime RQ >1 65 100
Tabel 3. Estimasi Risiko kesehatan non karsninogenik Pajanan Gas
Hidrogen Sulfida

697
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

Keterangan Dt (Lama Pajanan) tahun

Real 10,43 Dt+5 Dt+1 Dt+1 Dt+2 Life


time 0 5 0 time
Intake 1,9 x 2,86 x 3,25 4,6 x 5,95 7,3 x 8,22 x
(mg/kg/hari) 10-3 10-4 x 10-3 10-3 x 10-3 10-3 10-3
RQ 0,67 1 1,13 1,60 2,08 2,58 2,875
Keterangan belum Belum Risik risiko risiko risiko Risiko
risiko risiko o
Hasil perhitungan intake dan kimia. Pekerja
tingkat risiko non karsinogenik (RQ) pemulungmerupakanpekerja sektor
pajanan gas hidrogen sulfida pada informal yang dapat menciptakan
populasi pemulung di TPA Jatibarang usaha sendiri.4
pajanan real time atau waktu saat ini Kebiasaan merokok akan
belum terjadi risiko kesehatan menambah jumlah asupan gas
nonkanker RQ (0,67<1), pada durasi hidrogen sulfida ke dalam tubuh
pajanan 5 tahun yang akan datang, dimana akan memperburuk risiko
akan terjadi risiko kesehatan kesehatan yang dihadapinya.karena
nonkanker RQ (1,13>1). Pada durasi pada rokok sudah mengandung gas
pajanan +10 tahun akan terjadi risiko hidrogen sulfida.
kesehatan nonkanker RQ ( 1,60>1), Efek dari gas hidrogen sulfida
pada tahun ke-30 atau durasi pemulung yang memiliki riwayat
pajanan life time akan terjadi risiko penyakit akan memiliki bahaya lebih
kesehatan nonkanker pada besar dari pada pemulung yang
pemulung di TPA Jatibarang, tidak memiliki riwayat penyakit pada
didapatkan RQ (2,875 >1). saluran pernafasan dan paru. Gas
hidrogen sulfida bersifat iritan bagi
PEMBAHASAN paru-paru dan dapat melumpuhkan
A. Karakteristik responden pusat pernafasan.5
Dari hasil penelitian bahwa
tingkat pendidikan pemulung di TPA B. Konsentrasi gas hidrogen sulfida
Jatibarang masih rendah karena Konsentrasi gas hidrogen
rata-rata lulusan sekolah dasar, sulfida yang rendah di TPA
bahkan ada yang tidak pernah Jatibarang (<0,02 ppm) dipengaruhi
sekolah Pendidikan yang rendah berbagai faktor antara lain, lokasi
menyebabkan risiko kesehatan pengambilan sampel yang dilakukan
pemulung meningkat, karena pada sampah yang baru diangkut,
kurangnya pengetahuan tentang sampah tersebut belum
bahaya toksik gas hidrogen sulfida terdekomposisi dengan sempurna
yang terdapat di TPA Jatibarang. sehingga sampah belum
Umur seseorang akan menimbulkan gas H2S dengan
mempengaruhi daya tahan tubuh konsentrasi tinggi. Pengambilan
terhadap pajanan zat toksik/bahan pada titik ini dikarenakan pemulung

698
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

hanya bekerja mencari sampah masing individu pemulung


pada lokasi sampah yang baru didapatkan hasil bahwa pada saat ini
diangkut. Selain itu juga dipengaruhi (real time) sudah terjadi risiko non
oleh parameter meterologi yang karsinogenik pada pemulung yang
berpengaruh terhadap konsentrasi bekerja di TPA Jatibarang sebesar
gas H2S di udara ambien adalah 12,3 % (8 orang). Pada proyeksi
temperatur, arah dan kecepatan pajanan 10 tahun yang akan datang,
angin, serta stabilitas atmosfer.6 pemulung yang memiliki risiko non
karsinogenik meningkat menjadi 97
C. Analisis Risiko Kesehatan % (63 orang).
Lingkungan Dilakukan perhitungan batas
Pada perhitungan risiko aman durasi pajanan efek non
kesehatan untuk analisis paparan karsinogenik dari gas hidrogen
gas hidrogen sulfida digunakan nilai sulfida didaptkan bahwa batas aman
anthropometri yang diambil dari terjadi risiko yaitu pada tahun ke
analisis deskriptif faktor-faktor 10,5 tahun. Apabila pemulung
pemajanan tersebut didapatkan nilai bekerja lebih dari 10,5 tahun maka
asupan non kanker proyeksi real pemulung akan memiliki risiko non
time pajanan gas H2S sebesar karsinogenik. Rata-rata pemulung di
0,0001919 mg/kg-hari, yang apabila TPA Jatibarang sudah memiliki
dibandingkan dengan nilai durasi pajanan selama 7 tahun.
konsentrasi referen RfC sebesar Pengaruh gas H2S pada
2,86 x 10-4 mg/kg/hari maka konsentrasi rendah akan
didapatkan nilai Risk Qoutient mengakibatkan terjadinya pusing,
(Risiko nonkanker) untuk real time mual, rasa melayang, batuk-batuk,
sebesar 0,56. Hal ini menunjukkan gelisah, mengantuk, rasa kering,
bahwa untuk pajanan gas H2S nyeri pada hidung, tenggorokan dan
terhadap seluruh total responden di dada dan dapat melumpuhkan indra
TPA Jatibarang tidak menunjukkan penciuman.3 Paparan H2S dengan
adanya risiko kesehatan non konsentrasi rendah dalam jangka
karsinogenik pada saat ini.3 waktu yang lama dapat
Untuk perkiraaan risiko menyebabkan efek permanen
kesehatan non karsinogenik pada seperti gangguan saluran
tahun selanjutnya, dibuat jangka pernafasan, sakit kepala, dan batuk
waktu pajanan Dt + 5 hingga 30 kronis. Manusia sangat sensitif
tahun (life time) didapatkan hasil terhadap bau hidrogen sulfida dan
bahwa pada durasi pajanan 5 tahun bisa mencium bau tersebut pada
yang akan datang akan memiliki konsentrasi serendah 0,5 sampai 1
risiko nonkanker (RQ > 1), hal ini ppm. Menurut informasi yang
menunjukkan akan terjadi risiko dikumpulkan oleh Connecticut
kesehatan non karsinogenik yang Departement of Public Health,
harus dihindari. konsentrasi hidrogen sulfida di udara
Dalam melakukan analisis risiko ambien sekitar TPA ± 15 ppm.
kesehatan lingkungan pada masing- Paparan gas H2S konsentrasi 20-50

699
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

ppm dapat menyebabkan iritasi paru KESIMPULAN


dan iritasi mukosa. 7 1. Responden pemulung yang
Paparan gas H2S tingkat rendah bekerja di TPA Jatibarang
dalam jangka waktu yang lama Semarang adalah pemulung yang
dapat meningkatkan risiko inflamasi berjenis kelamin laki-laki, berusia
saluran pernapasan dan patologis 28-56 tahun, berpendidikan lulus
gejala saluran pernapasan. sekolah dasar, bertempat tinggal
Penelitian sebelumnya pada pekerja di Kawasan pemukiman
saluran pembuangan ditemukan pemulung TPA Jatibarang.
bukti bahwa paparan gas H2S tingkat 2. Kandungan kadar gas Hidrogen
rendah dapat dikaitkan dengan sulfida pada zona I dan II sebesar
gangguan fungsi paru. Hidrogen 0,005 ppm dan pada tempat
sulfida mempunyai efek anoksik, dan peristirahatan pemulung kadar
merusak secara langsung sel-sel gas Hidrogen sulfida sebesar
sistem saraf pusat. Gas H2S dengan 0,006 ppm. Dengan rata-rata
konsentrasi 500 ppm, dapat konsentrasi sebesar 0,0053 ppm
menimbulkan kematian, edema atau 0,0074 mg/m3. Hasil tersebut
pulmonary, dan asphyxiant. H2S masih dibawah baku mutu udara
digolongkan asphyxiant karena efek ambien yaitu 0,02 ppm atau 0,028
utamanya adalah melumpuhkan mg/m3berdasarkan KEP-
pusat pernapasan, sehingga 50/MENLH/11/1996.
kematian disebabkan oleh 3. Rata-rata durasi pajanan, lama
terhentinya pernapasan.5 pajanan dan frekuensi pajanan
Pengelolaan/pengendalian risiko udara yang mengandung
kesehatan dilakukan melalui 3 hidrogen sulfida pada pemulung
pendekatan yaitu pendekatan di TPA Jatibarang berturut-turut
teknologi, pendekatan sosio- antara lain adalah 7,12 tahun,
ekonomis, dan pendekatan 7,89 jam/hari dan 332,92
institusional. 8 hari/tahun. Rata-rata berat badan
Pengendalian dapat dilakukan pemulung adalah 56,77 kg
dengan cara menentukan batas dengan laju inhalasi standar US-
aman /risiko terendah yang terjadi EPA 0,83 m3/hari.
dengan cara mengurangi kontak 4. Proyeksi pajanan real time,
dengan pajanan berupa pemulung di TPA Jatibarang
meminamlisir pola aktifitas yang ada belum memiliki risiko non
di TPA Jatibarang. Pengendalian karsinogenik RQ (0,67<1). Batas
risiko menggunakan pendekatan durasi pajanan yang aman adalah
teknologi dapat digunakan untuk 10,43 tahun. Perhitungan RQ
mengurangi konsentrasi gas individu pada pemulung
hidrogen sulfida yang ada di TPA didapatkan bahwa 12,3 % (8
Jatibarang. orang) pemulung sudah terjadi
risiko non karsinogenik (RQ>1).
Keluhan yang dihasilkan oleh
pemulung berupa sakit kepala,

700
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

pusing, iritasi dan sakit pada 2. ASTDR. Toxicological Profile for


saluran pernafasan. Hydrogen Sulfide. US
Departement of Health and
SARAN
Human Services, Public Health
Disarankan kepada
Services, Agency forToxic
Pemerintah Kota Semarang agar
Substances and Disease
mempertimbangkan pengelolaan
Registry. Journal of Chemical
Tempat Pembuangan Akhir (TPA)
Information and
Jatibarang dengan sistem sanitary
Modeling.2000. 1:22.
Landfill agar mengurangi dampak
doi:10.1186/1745-6673-1-22.
buruk dari sampah terhadap
3. Legator, Marvin S. Health
manuasia maupun lingkungan.
Effects from Chronic Low-
Lokasi pemukiman pemulung terletak
Level Exposure to Hydrogen
di luar TPA, karena pemukiman yang
Sulfide.Archives of
berada di TPA tidak sehat dan tidak
Environmental Health;56:
memenuhi syarat pemukiman
(2):123-131. 2001
penduduk
4. Ganong, W.F. Fisiologi
Diharapkan kesadaran dari
Kedokteran. Terjemahan
para pemulung yang bekerja di TPA
Adrianto P, Buku kedokteran
Jatibarang dalam upaya mengurangi
ECG, Jakarta. 2000
dampak pajanan gas hidrogen
5. Reinhard H. Sianipar. Analisis
sulfida dengan lebih memperhatikan
Risiko Paparan Hidrogen
aspek kesehatan dan keselamatan
sulfida Pada Masyarakat
pemulung yaitu pengunaan APD
Sekitar TPA Sampah Terjun
terutama masker saat bekerja, untuk
Kecamatan Medan Marelan
meminimalkan gas berbahaya di
Tahun 2009 USU Repository.
udara masuk kedalam tubuh.
2009
Pemulung juga harus
6. Mukono. Pencemaran Udara
memperhatikan pola pajanan seperti
dan Pengaruhnya Terhadap
waktu, durasi dan frekuensi pajanan
Gangguan Saluran Pernafasan
yang sesuai dengan batas aman
Surabaya: Airlangga University
yang tidak menimbulkan risiko
Press. 2003
nonkanker akibat gas hidrogen
7. Jamet, S. Toksikologi
sulfida di TPA Jatibarang.
Lingkungan. Yogyakarta:
Gajah Mada University Press.
DAFTAR PUSTAKA
2003
1. Nadia, W. H. Faktor-Faktor yang 8. U.S. EPA. Integrated Risk
Berhubungan dengan Information System Toxicity
Gangguan Fungsi Paru pada Summary for Hidrogen
Pemulung di TPA Jatibarang Sulfide.EPA 600/8-89/043.
Kota Semarang. Jurnal 2003.
Kesehatan Masyarakat,
1(2):263-271

701

You might also like