Professional Documents
Culture Documents
Perbaikan Skala Usaha Sapi Potong Pada Kelompok Peternak Malingping Dan Hasanah Di Kabupaten Sukabumi
Perbaikan Skala Usaha Sapi Potong Pada Kelompok Peternak Malingping Dan Hasanah Di Kabupaten Sukabumi
Abstract: The purpose of this study was to determine the improvement of beef cattle
business scale in Mmalingping and Hasanah breeders in Sukabumi Regency. The
study was conducted on a group of beef cattle farmers in Purabaya District, Sukabumi
Regency, West Java Province, in 2016. With a structured interview survey method for
a group of Malingping beef cattle breeders by purposive random sampling as many as
18 farmers, and the Hasanah breeders group of 18 farmers. Each group of breeders is
divided into 2 (two) parts, namely group I maintains beef cattle on a 2-3-scale scale
and group II maintains beef cattle on a scale of 4-6 head. The research data is then
tabulated by descriptive, quantitative and financial economic analysis of the B/C
ratio. The results of the financial economic analysis of the net profit in the breeders of
Malingping beef cattle from the maintenance of 2 mains to 3 mains of IDR
2,078,000/year to IDR 5,799,500/years, or an increase of 65.13%, B/C ratio 1.06-
1.12. The net profit in the Hasanah beef cattle breeders group from 2 parent scale
maintenance to 3 parent head scale is IDR 2,384,000/year to be IDR 5,009,250/year,
or an increase of 64.18%, B/C ratio 1.05-1.10. If the Malingping and Hasanah beef
cattle breeders maintain a scale of >3 productive female mothers, it is very
economical, effective and efficient, economically beneficial.
Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbaikan skala usaha sapi
potong pada kelompok peternak Malingping dan Hasanah di Kabupaten Sukabumi.
Penelitian dilakukan pada kelompok peternak sapi potong di Kecamatan Purabaya
Kabupaten Sukabumi, Propinsi Jawa Barat, pada tahun 2016. Dengan metoda survei
wawancara terstruktur terhadap kelompok peternak sapi potong Malingping secara
purposive random sampling sebanyak 18 peternak, dan kelompok peternak Hasanah
18 peternak. Setiap kelompok peternak dibagi menjadi 2 (dua) bagian, yaitu kelompok
I memelihara sapi potong dengan skala 2-3 ekor dan kelompok II memelihara sapi
potong dengan skala 4-6 ekor. Data hasil penelitian kemudian ditabulasi dengan cara
deskritif, kuantitatif dan analisis ekonomi finansial B/C ratio. Hasil analisis ekonomi
finansial keuntungan bersih pada kelompok peternak sapi potong Malingping dari
pemeliharaan skala 2 ekor induk menjadi 3 ekor induk sebesar Rp 2.078.000/tahun
menjadi sebesar Rp 5.799.500/ tahun, atau naik sebesar 65,13%, B/C ratio 1,06-1,12.
Keuntungan bersih pada kelompok peternak sapi potong Hasanah dari pemeliharaan
skala 2 ekor induk menjadi skala 3 induk ekor sebesar Rp 2.384.000/tahun menjadi
sebesar Rp5.009.250/ tahun, atau naik sebesar 64.18%, B/C raio 1,05-1,10. Bila
kelompok peternak sapi potong Malingping dan Hasanah memelihara skala >3 ekor
induk betina produktif, sangat ekonomis, efektif dan efisien, secara ekonomi dapat
menguntungkan.
58
S. Rusdiana, L. Praharani, D.A. Kusumaningrum : Perbaikan Skala Usaha Sapi Potong…
59
S. Rusdiana, L. Praharani, D.A. Kusumaningrum : Perbaikan Skala Usaha Sapi Potong…
60
S. Rusdiana, L. Praharani, D.A. Kusumaningrum : Perbaikan Skala Usaha Sapi Potong…
61
S. Rusdiana, L. Praharani, D.A. Kusumaningrum : Perbaikan Skala Usaha Sapi Potong…
usahanya (Dinas Pertanian dan Peternakan induk. Rata-rata umur ternak antara 1-2 tahun,
Kabupaten Sukabumi 2017). Usaha pertanian dengan bobot badan ternak sapi potong sebesar
maupun ternak menjadi tulang punggung 200-220 kg/ekor pada setiap kelompok
sumber penghidupan bagi mayoritas peternak Malingping dan Hasanah.
masyarakat peternak di Kecamatan Purabaya
Kabupaten Sukabumi. Implikasinya, bahwa Analisis Data
usaha ternak sapi potong dapat meningkat Data primer diperoleh melalui hasil wawancara
pendapatan peternak, dan didukung dengan langsung dilapangan dengan responden, yang
sarana prasarana yang memadai untuk mengacu kepada kuisioner yang telah
kelancaran usaha ternak. disiapkan. Data sekunder diperoleh dari Dinas
Pertanian dan Peternakan Kabupaten
Waktu dan Tempat Penelitian Sukabumi. Data dukung hasil penelitan yang
Penelitian dilakukan pada kelompok peternak telah dilaporkan dan dari informasi yang terkait
sapi potong di Kecamatan Purabaya Kabupaten sesuai dengan judul penelitian, serta dari ide-
Sukabumi, Propinsi Jawa Barat, pada tahun ide pemikiarn sendiri. Data yang dikumpulkan
2016. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan hasil penelitian survei lapang, ditabulasi dan
sesuai dengan kriteria, luas lahan pertanian dan dianalisis secara deskritif, kuantitatif dan
populasi ternak sapi potong. Lokasi penelitian analisis ekonomi B/C, (Atmakusuma et al.
adalah mewakili hamparan pertanian, lahan 2014) dan (Rusdiana et al., 2016a).
perkebunan, lahan kosong milik petani, lahan
milik perhutani, Survei lapang dilakukan HASIL DAN PEMBAHASAN
melalui wawancara dan pengisian kuisioner
berstruktur terhadap kelompok peternak sapi Tinjauan Umum Wilayah
potong Malingping secara purposive random Wilayah Kabupaten Sukabumi Propinsi Jawa
sampling sebanyak 18 peternak, dan kelompok Barat, dengan luas wilayah 4.128 km², dan
peternak Hasanah 18 peternak. Pada setiap merupakan Kabupaten terluas kedua di Pulau
kelompok peternak sapi potong dibagi menjadi Jawa. Batas wilayah Kabupaten Sukabumi
2 (dua) bagian, yaitu kelompok I peternak yang sebesar 40%, berbatasan dengan lautan sebesar
memelihara sapi potong dengan skala 2-3 ekor 60% merupakan daratan. Kabupaten Sukabumi
dan kelompok II peternak yang memelihara 4-6 memiliki areal yang relatif luas yaitu ± 419.970
ekor. Kelompok peternak sapi potong ha, tahun 2016, tata guna tanah di wilayah
Malingping dan Hasanah berdiri sejak tahun Kabupaten Sukabumi sebagi berikut:
2009. Pekarangan atau perkampungan sebesar 18.814
Pemberian pakan hijauan untuk ternak ha atau sebesar 4,48 %, sawah seluas 62.083 ha
sapi potong yang dipelihara secara intensif atau sebesar 14,78 %, tegalan 103.443 ha atau
maupun ektensif (ed libitum). Pada saat sebesar 24,63 %, perkebunan seluas 95.378 ha
peternak mengolah lahan pertanian sendiri, dan atau sebesar 22, 71%, danau atau kolam selus
pada waktu peternak mau pulang, peternak 1. 486 ha atau sebesar 0,35%, hutan seluas
biasanya mencari hijauan pakan atau rumput 135.004 ha atau sebesar 32,15%, dan
(Rusdiana dan Adawiyah 2013). Biaya penggunaan lainnya 3.762 ha atau sebesar
pengeluaran untuk pakan dapat dikurangi, 0,90% (Dinas Pertanian dan Peternakan
pakan yang diperoleh peternak disesuaikan Kabupaten Sukabumi Propinsi Jawa Barat.
dengan jumlah sapi yang dipelihara. Untuk 2016)
melihat seberapa besar keuntungan yang
diperoleh di masing-masing kelompok peternak Karakteristik Kelompok Peternak Sapi
Malingping dan kelompok peternak Hasanah. Potong
Nilai keuntungan dapat diprediksi dengan Hasil penelitian menunjukkan bahwa,
menilai jumlah ternak yang dipelihara dan yang karakteristik kelompok peternak ternak sapi
dijual, nilai harga jual/ekor/tahun (Rusdiana potong pada kelompok peternak Malingping
and Soeharsono 2017). Pada kelompok I skala dan Hasanah, dengan pendidikan rata-rata SD
2-3 ekor/peternak dan kelompok II skala 4-6 dan tidak tamat SD. Mengidentifikasikan
ekor/peternak menghitung proporsi nilai bibit bahwa tingkat pengetahuan peternak masih
ternak yang dipelihara dengan skala 2-3 ekor rendah, dengan demikian dibutuhkan
62
S. Rusdiana, L. Praharani, D.A. Kusumaningrum : Perbaikan Skala Usaha Sapi Potong…
pendidikan non formal untuk peternak. lahan yang dimiliki oleh setiap kelompok
Gunanya untuk meningkatkan pengetahuan peternak Malingping antara 0,42+0,18-
peternak sapi potong di kelompok Malingping 0,43+0,02 dan kelomok peterak Hasanah antara
dan Hasanah, agar cara usahanya betul-betul 0,43+0,02-0,44+0,02.
sudah mengarah ke uasha komersial. Demikian Dari kedua kelompok tersebut hampir
kelompok peternak sapi potong tetap semuanya usaha memelihara ternak sapi potong
bersemangat dalam usaha ternaknya. Pekerjaan peranakan Ongole (sapi PO). Ternak sapi PO
utama dari masing-masing kelompok peternak yang dipelihara kelompok peternak rata-rata
Malingping dan Hasanah adalah usaha bertani bobot badan jantan dewasa >600 kg, betina
dan ternak. Rata-rata karakteristik dari masing- dewasa >450 kg. Rata-rata bobot badan induk
masing kelompok peternak sapi potong terlihat dan jantan dewasa sebesr 220 kg- 600 kg.
pada Tabel.1. Pemeliharaan ternak sapi potong PO, pada
Tabel.1, terlihat bahwa, umur peternak kelompok peternak adalah program dari Dinas
hampir sama, baik pada kelompok peternak Peternakan Kabupaten Sukabumi tahun 2007.
Malingping dan Hasanah. Rata-rata umur Pertama pemeliharaan dengan cara gaduhan
peternak Malingping antara 44,67+ 0,34- atau bagi hasil, saat ini sapi potong PO sudah
44,78+0,32 dan rata-rata umur kelompok milik peternak. Keunggulan ternak sapi PO
peternak Hasanah antara 44,56+ 0,28- reproduksi induknya setelah beranak cepat
44,88+0,17. Rata-rata pengalaman beternak kembali normal, dan pejantannya memiliki
kelompok Malingping antara 22.31+0,10- kualitas semen yang baik. Sodiq dan Budiono
22,31+0,10 dan Hasanah antara 22,43+0,10- (2012) menyatakan bahwa, untuk tujuan
22,31+0,03. Artinya umur peternak masih penggemukan kelompok peternak sapi potong
produktif dan ditunjang dengan pengalaman mengusahakan bangsa Peranakan Ongole dan
beternak cukup lama. Peternak masih dapat Sumba Ongole, Peranakan Simental dan
menerima sentuhan teknologi, untuk pusaha Charolois. Rusdiana et al., (2010) menyatakan
ternak sapi potong. Tenaga kerja kelompok bahwa, kemungkinnya keunggulan lain dari
peternak Malingping digunakan untuk usaha ternak sapi PO, Peranakan Simental tahan
pemeliharaan ternak sapi potong antara terhadap panas, pertumbuhan relatif cepat.
1,0+0,05-1,1+0,04 dan kelompok peternak
Hasanah antara 1,0+0,05-1,3+0,04. Rata-rata
63
S. Rusdiana, L. Praharani, D.A. Kusumaningrum : Perbaikan Skala Usaha Sapi Potong…
64
S. Rusdiana, L. Praharani, D.A. Kusumaningrum : Perbaikan Skala Usaha Sapi Potong…
Pendapatan peternak atan petani akan terlihat 210 kg/ekor, harga sebesar Rp.63.500/kg, bobot
apabila dihitung semua biaya dan pendapatan hidup bibit sebesar Rp.13.335.000,-/ekor x 2
setelah panen atau menjual hasil usahanya ekor atau sebesar Rp.26.670.000,-. Pada
(Amik et al. 2006). Menurut Rusdiana dan kelompok II skala sebanyak 3 ekor betina
Adawiyah (2013) bahwa, keuntungan yang produktif dengan bobot badan awal sebanyak
diperoleh peternak akan terlihat dengan jelas, 212 kg, harga daging sebesar Rp 63.500/kg,
apabila pemeliharaan sapi potong dihitung bobot hidup sebesar Rp13.462.000/ekor x 3
berdasarkan jumlah ternak yang dipelihara dan ekor sebesar Rp40.386.000, sebagai modal
ternak yang dijual. Pengeluaran biaya untuk awal investasi usaha ternak sapi potong pada
pakan oleh peternak dimasukan kedalam tenaga kelompok peternak. Sedangkan untuk
kerja keluarga. Menurut Winarso et al. (2005); kelompok peternak sapi potong Hasanah
Rusdiana et al. (2010) dan Atmakusuma et al. sebanyak 2 ekor bibit betina induk produktif,
(2014) bahwa, dengan menggunakan metode bobot badan sebanyak 211 kg, harga bobot
analisis ekonomi, angka banding antara nilai badan hidup sebesar Rp 63.500/ kg atau sebesar
skala usaha dan biaya produksi akan terlihat Rp 13.398.500 x 2 ekor atau sebesar Rp
nilai keuntungannya. Rusdiana dan Soeharsono 26.797.000,- sebagai modal invetasti usaha
(2017) dan Rusdiana et al., (2017) menyatakan awal pada kelompok I.
bahwa, keuntungan akan dapat diketahui oleh Investasi pada kelompok II Hasanah
setiap peternak apabila usaha tersebut sudah sebanyak 3 ekor, bobot badan awal sebesar
dilakukan selama satu tahun. 212,5 kg, harga bobot badan hidup sebesar
Rp 63.500/kg atau sebesar Rp 13.493.750/
Estimasi Hasil Kelayakan Usaha Sapi ekor x 3 ekor sebesar Rp 40.481.250 sebagai
Potong di Peternak modal awal investasi. Harga jual ternak sapi
Keuntungan merupakan hasil dari perhitungan jantan anak dan betina anak, rata-rata umur
ekonomi dari kelayakan usaha ternak sapi sekitar 3-5 bulan, harga jual sebesar Rp
potong pada kelompok peternak Malingpig dan 3.000.000/ekor. Pendapatan kelompok peternak
Hasanah. Dapat disimpulkan dengan Malingping dan Hasanah, dihitung berdasarkan
memelihara ternak sapi potong 2-3 ekor, satu tahun, secara ekonomi B/C. Masing-
peternak dapat memperoleh keuntungan setiap masing skala usaha dianalisa dan diperjelas
bulan/tahun. Apabila biaya yang dikeluarkan melalui kelompok I skala 2-3 ekor dan
oleh peternak sudah pasti tidak berlebih dalam kelompok II, skala 4-6 ekor. Estimasi
pengeturan usahanya. Perhitungan tersebut keuntungan masing-masing kelompok peternak
dengan diestimasikan pada kelompok peternak skala 2-3 ekor induk betina produktif terlihat
untuk memperoleh pedet, asumsi ini jarang pada Tabel 4.
terjadi sebab biasanya 1 ekor ternak sapi betina Tabel 4, terlihat bahwa keuntungan
dewasa akan menghasilkan pedet minimal 1 bersih kelompok peternak Malingping pada
ekor per dua tahun. Pada periode berikutnya kelompok I, pemeliharaan skala 2 ekor induk
biasanya modal yang dikeluarkan oleh sebesar Rp 2.078.000/ tahun/peternak dan B/C
kelompok peternak akan semakin berkurang, ratio 1,06. Keuntungan bersih pada kelompok
karena biaya kandang tidak dikeluarkan II pemeliharaan skala 3 ekor iduk sebesar Rp
kembali. Setiap kelompok peternak 5.799.500/tahun/peternak, B/C ratio 1,12.
mengestimasi usahanya lebih mendalam, maka Pemeliharaan skala 3 ekor induk betina
akan ada sumber pendapatan lain seperti produktif sangat ekonomis, efektif dan efisien.
kotoran sapi yang dihasilkan. Analisis ekonomi usaha ternak sapi potong
Estimasi dari beberapa faktor produksi pada kelompok peternak Hasanah terlihat pada
pada usaha ternak sapi potong diantaranya: Tabel 5
bibit, kandang, pakan, tenaga kerja dan biaya, Tabel 5, terlihat bahwa keuntungan
kesehatan ternak, estimasi ini dapat dirinci bersih kelompok peterrnak sapi potong
sebagai berikut. Kelompok peternak Hasanah pada kelompok I, pemeliharaan skala
Malingping, sebanyak 2 ekor, bibit betina 2 ekor induk sebesar Rp 2.384.000/tahun/
produktif, rata-rata bobot badan awal sebanyak peternak dan B/C ratio 1,05.
65
S. Rusdiana, L. Praharani, D.A. Kusumaningrum : Perbaikan Skala Usaha Sapi Potong…
Keuntungan bersih pada kelompok II, dan Hasanah di Kecamatan Purabaya dengan
pemeliharaan skala 3 ekor induk sebesar Rp pemeliharaan skala >3 ekor induk betina
5.009.250/tahun dengan B/C ratio 1,10. Hasil produktif sangat ekonomis, efektif dan efisien,
penelitian Rusdiana et al., (2016b) usaha dan secara analisis ekonomi finansial layak.
pemeliharaan sapi potong dengan cara Peningkatan pendapatan usaha sapi potong
digembalakan dilahan perkebunan sawit dan pada kelompok peternak Malingping dan
karet peternak mendapat keuntungan sebesar Hasanah, adalah dengan penambahan jumlah
Rp 3.185.000/tahun dengan B/C 1,2. Hampir usaha yang diperlukan sumberdaya lahan dan
sesuai dengan hasil penelitian Rusdiana dan tenaga kerja peternak tidak bertambah.
Soeharsono (2017a) usaha pembesaran sapi
potong dengan cara pemberian pakan lokal
peternak mendapat keuntungan sebesar Rp
2.260.000/periode dengan B/C 1,6. Artinya
kelompok peternak sapi potong Malingping
66
S. Rusdiana, L. Praharani, D.A. Kusumaningrum : Perbaikan Skala Usaha Sapi Potong…
67
S. Rusdiana, L. Praharani, D.A. Kusumaningrum : Perbaikan Skala Usaha Sapi Potong…
Dewi. D., Harianto, Sjafri. M., dan Nunung. K. Muzayyanah, M.A.U., S.Nartini dan R.Widiati.
2010. Peran pengembangan sumber 2016. Analisis keputusan rumah tangga
daya manusia dalam peningkatan dalam mengkonsumsi pakan sumber
pendapatan rumah tangga petani di protein hewani asal ternak dan non
Daerah Istimewa Yogyakarta. Forum ternak: Studi Kasus di Propinsi D.I.
Pascasarjana, IPB. Juli 2010, 33(3):155- Yogyakarta. Buletin Peternakan
177. Fakultas Peternakan Universitas Gajah
Mada, Mei 2017,41(2):203-211.
[Dirjen PKH]. Direktorat Jenderal Peternakan
dan Kesehatan Hewan, Kementerian Riszqina, L. Jannah, Isbandi, E.Rianto, dan S.I.
Pertanian. 2016. Pedoman pelasanaan Santoso.2011. Analisis pendapatan
Upaya Khusus Sapi Induk Wajib Bunting peternak sapi potong dan sapi bakalan
(Upsus SIWAB). Jakarta [ID] karapan di pulau sapudi Kabupaten
Kementerian Pertanian 1-56 Sumenep Jurnal Unhas, JITP Juli 2011,
1(3):78-86.
Gustimulyanti Dynasti, Sondi Kuswaryan dan
Hasni Arief. 2016. Penentuan skala Rusdiana, S., dan L, Praharani. 2015.
usahaternak domba sebagai usaha pokok Peningkatan usaha ternak ruminansia
rumah tangga perdesaan (kasus di melalui diversifikasi tanaman pangan,
wilayah kerja koperasi peternak serba analisis pendapatan peternak. Jurnal
usaha iungmukti kabupaten sukabumi), Agroekonomika Jurnal Penelitian Sosial
Jurnal Peternakan Universitas Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, Vol.
Pajajaran Bandung, Bandung Juni 2016, April 2015, .4(1):80-95
1(2):1-14
Rusdiana S., B. Wibowo dan L. Praharani.
Hoddi.H.A., M.B.Rombe dan Fahrul. 2011. 2010. Penyerapan Sumberdaya manusia
Analisis pendapatan peternakan sapi dalam analisis fungsi usaha
potong di Kecamatan Tanete Rilau, penggemukan sapi potong rakyat di
Kabupaten Baru, Jurnal Agribisnis pedesaan. Prosiding Seminar Nasional
Unhas September 2011,10(3):98-109. Teknologi Peternakan dan Veteriner.
Pusat Penelitian dan Pengembangan
[Kementan] Kementerian Pertanian. 2015. Peternakan, Agustus 2010, hal, 20-29.
Peraturan dan Keputusan Menteri
Pertanian Nomor 71/Kpts/OT.210/ Rusdiana, S., dan A. Bamualim. 2010. Memacu
1/2002. 2012. Tentang organisasi dan peningkatan populasi sapi potong dalam
tata kerja lingkup Kementerian upaya peningkatan produksi daging.
Pertanian, Badan Litbang Pertanian dan 2010. Seminar Nasional Balai Besar
Balai Penelitian Ternak. Pengkajian dan Pengembangan
Teknologi Pertanian, Tim: Syahrul.B.,
[Kementan] Kementerian Pertanian. 2018. Agus.M., Argono.R.Setioko., acmat.H.,
Indonesia akan ekspor 800 ribu ternak dan Erizal.J. Bogor, 15-16 oktober 200.
domba pada tahun 2018 [Internet] Hal. 168-177.
[Didownlot tgl, 3 Maret 2018]. Tersedia
dari Rusdiana,S dan Cut.R.Adawiyah. 2013.
http://id.beritasatu.com/agribusiness/artik Permasalahan ekonomi dan sistem
el/2018-ri-akan-ekspor-800-ribu-sapi perekonomian hasil produksi pertanian di
potong//149121. Indonesia. Activita Jurnal
Pemberdayaan Mahasiswa dan
Ilham, U., Hermanto, S., dan D,S, Priyarsono. masyarakat, Agustus 2013, 3(2):263-
2008. Efektivitas kebijakan harga pangan 280.
terhadap ketahanan pangan, Jurnal Agro
68
S. Rusdiana, L. Praharani, D.A. Kusumaningrum : Perbaikan Skala Usaha Sapi Potong…
Rusdiana, S., dan C.R. Adawiyah. 2013. sharing in farmers on plantation area.
Analisis ekonomi dan prospek usaha Proceedings of the 7th AIC-ICRM health
tanaman dan ternak dilahan perkebunan and life Sciences. The Annual
kelapa. Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian International Conperence 2017 Syiah
dan Agribisnis SEPA, September 2013, Kuala University, October 18-20, 2017.
10(1):118-131. Banda Aceh Indonesia, Pp. 293-299.
Rusdiana, S., U., Adiati dan R. Hutasoit. 2016a. Rusdiana, S dan Soeharsono.2017b.Program
Analisis ekonomi usaha ternak sapi Siwab untuk meningkatkan populasi
potong berbasis agroekosistem di saapi potong dan nilai ekonomi usaha
Indonesia. Jurnal Sosial Ekonomi dan ternak PSEKP, Forum Agro Ekonomi,
Kebijakan Pertanian. Jurnal Desember 2017, 35(2):125-137.
Agroekonomika Oktober 2016, 5(2):137-
149. Rusdiana,S, Ismail, R. Silaiman, Amiruddin, R,
Daud, Zaenuddin and M. Sabri. 2018.
Rusdiana, S., R. Hutasoit dan J. Sirait. 2016b. The effor of beef needs supplying for
Analisis ekonomi usaha sapi potong di coming years in Indonesia. Syiah Kuala
lahan perkebunan sawit dan karet. University Darusalam Banda Aceh.
Program Studi Agribisnis Fakultas Jurnal International Trop.Vet. Biomeds .
Pertanian, UNS Jurnal Sepa. Pebruari Res. Syiah Kuala University Darusalam
2016, 12(2):146-155 Banda Aceh. Mey 2018, 3(1):48-59.
69