Analisis Pengambilan Keputusan Konsumen Dan: Brandpositioning Kopi Instan Di Kota Surakarta

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 12

AGRISTA : Vol. 4 No.3 September 2016 : Hal.

1 - 12 ISSN 2302-1713

ANALISIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN KONSUMEN DAN


BRANDPOSITIONING KOPI INSTAN DI KOTA SURAKARTA
Rizqi Ramadhani Andriani1, Sapja Anantanyu 2, Mei Tri Sundari3
Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta
Jl Ir Sutami No 36 A Kentingan Surakarta 57126 Telp./ Fax. (0271) 637457
Email : rizqiramadhani95@gmail.com Telp : 081915324274

Abstract: This research aims to analyze the decision-making process in purchasing instant coffee
in Surakarta, analyze the product attribute factors which influence the decision-making process in
purchasing instant coffee in Surakarta and analyze the brand positioning of the instant coffee in
Surakarta. The method of location selection in this research is purposive. The method of sample
selection in this research is judgment sampling. The sample used in this research are 100
respondents based on factor analisys sample selection which uses minimal 100 sampels. Analysis
method used in this research is descriptive analysis, factor analysis to analyze the product attribute
factors which influence the purchase decision, and analysis of multidimensional scaling. The result
of descriptive analysis showed that there are five steps of buying decision process those are
problem introduction, finding the information, alternative evaluation, making a purchase, a post-
purchase evaluation. Factor analysis showed that 17 varabels which being analized can be simpled
to 15 variabels in 5 factors with total varians percentase 73,140%. 5 factors that formed based on
the priority are Promotion Factor, Brand Factor, Solving easily and Getting easily Factor,
Ingredients and Packaging Factor, Taste and Aroma Factor. Multidimensional scaling analysis
showed that Indocafe has close brand positioning with ABC Instan. Good Day has close brand
positioning with Luwak White Koffie. Nescafe has close brand positioning with ABC Instan.

Key Words: Consumer, Decision-making process in purchasing, Factor Analysis, Instant Coffee,
Multidimensional Scaling Analysis.

Abstrak:Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis proses pengambilan keputusan pembelian


kopi instan di Kota Surakarta, mengetahui faktor-faktor atribut produk yang mempengaruhi proses
pengambilan keputusan pembelian kopi instan di Kota Surakarta, dan menganalisis brand
posisitioning merek-merek kopi instan di Kota Surakarta. Metode penentuan lokasi penelitian
dilakukan dengan metode purposive dan metode penentuan sampel dilakukan dengan metode
judgement sampling. Penelitian ini mengambil 100 orang sebagai responden berdasarkan ukuran
penentuan sampel dalam analisis factor bahwa jumlah sampel minimal 100. Metode analisis yang
digunakan adalah analisis deskriptif, analisis faktor, dan analisis multidimensional scaling. Hasil
dari analisis deskriptif menunjukkan bahwa proses pengambilan keputusan pembelian kopi instan
melalui 5 tahap yaitu pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan
pembelian, perilaku pasca pembelian. Analisis faktor menunjukkan bahwa dari 17 sub variabel
yang dianalisis dapat disederhanakan menjadi 15 sub variabel dan tercakup dalam 5 faktor dengan
presentase total varians sebesar 73,140%. 5 faktor yang terbentuk berdasarkan prioritasnya adalah
Faktor Promosi, Faktor Merek, Faktor Kemudahan Larut Dan Kemudahan Memperoleh, Faktor
Komposisi Dan Kemasan, Faktor Rasa dan Aroma. Analisis multidimensional scaling
menunjukkan bahwa Indocafe memiliki posisi yang berdekatan dengan ABC Instan. Good Day
memiliki posisi yang berdekatan dengan Luwak White Koffie. Nescafe memiliki posisi yang
berdekatan dengan ABC Instan.

Kata Kunci: Analisis Faktor, Analisis Multidimensional Scaling, Keputusan Pembelian,


Konsumen, Kopi Instan

Keterangan:
(1) Mahasiswa Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas
Sebelas Maret Surakarta
(2) Dosen Pembimbing Utama
(3) Dosen Pembimbing Pendamping

1
Rizqi Ramadhani Andriani :Analisis Pengambilan.....

PENDAHULUAN duniapadatahun 2012


(KementerianPerindustrian, 2015).
Komoditasperkebunanmerupa Konsumsi kopi instan di
kansalahsatuandalanbagipendapatann suatuwilayah juga
asionaldandevisanegara Indonesia. dipengaruhiolehkepadatanpenduduk
Sebagai negarapenghasil kopi di wilayahtersebut. Kota Surakarta
terbesarketiga di merupakansalahsatuwilayah yang
duniasetelahBrasildan Vietnam, memilikitingkatkonsumsi kopi yang
Indonesia cukuptinggidandapatdilihatpadaTabe
mampu memproduksisedikitnya 748 l 1
ribu ton atau 6,6% dariproduksi kopi
Tabel 1. Nilai Konsumsi Kelompok Bahan Minuman Tidak Beralkohol
TahunDasar 2007
No Bahan Minuman Nilai Konsumsi Akhir (Rp) Persentase
1 Gula 26.253,91 35,58
2 Teh 22.569,33 30,17
3 Air Kemasan 10.217,93 13,68
4 Kopi 4.714,08 6,33
5 Es 3.154,07 4,25
6 Juice Buah 2.531,44 3,42
7 Minuman Ringan 1.992,71 2,60
8 Sari Jeruk 1.534,64 2,13
9 Sirup 930,69 1,29
10 Minuman Kesegaran 388,08 0,55
Total 74.916,88 100,00
Sumber: Badan Pusat Statistik Surakarta, 2007

BerdasarkanTabel 1, tuhannya.Penelitian ini bertujuan


nilaikonsumsi kopi rata-rata untuk menganalisis proses
perkapitatiapbulanpadatahundasar pengambilan keputusan pembelian
2007 kopi instan di Kota Surakarta,
sebesarRp4.714,08ataubisadikatakan mengetahui faktor-faktor atribut
sebesar 6,33% produk yang mempengaruhi proses
darikeseluruhannilaikonsumsiakhirm pengambilan keputusan pembelian
asyarakat Kota Surakarta kopi instan di Kota Surakarta, dan
padakelompokbahanminumantidakbe menganalisis brand posisitioning
ralkoholdigunakanuntukmembelipro merek-merek kopi instan di Kota
duk kopi. Hal iniberartibahwa kopi Surakarta.
menjadisalahsatualternatifminuman
yang paling banyakdikonsumsi di METODE PENELITIAN
Kota Surakarta.Banyaknyaproduk
kopi instan yang Metode dasar penelitian yang
tersebardikalanganmasyarakat, digunakan dalam penelitian ini
membuatmunculnyapersainganantara adalah metode deskriptif analitis.
produk kopi Menurut Alkatiri (2005: 67)
instansatudenganlainnya.Konsumen penelitian deskriptif analitis adalah
memilikikriteriaproduk kopi penelitian yang menggunakan
instansesuaidengankeinginandankebu pencatatan data sebagaimana adanya

2
Rizqi Ramadhani Andriani :Analisis Pengambilan.....

sekaligus analisis temuan variabelataupunindependent


berdasarkan pembatasan periodisasi variabel, sehinggatidakada model
yang dibuat. Penentuan daerah kausalitasuntukanalisisfaktor
penelitian dilakukan dengan metode (Simamora, 2005: 105).
purposive. Penelitian ini dilakukan di Model dari analisis faktor sebagai
Kota Surakarta dengan berbagai berikut :
alasan.Kopi instan Ft = bt1X1 + bt2X2 + bt3X3 +... + btkXk
merupakansalahsatuminumanalternat dimana
ifyang banyak dikonsumsi Ft : Skor faktor atribut produk kopi
masyarakat Kota Surakarta. Kopi instan yang terbentuk
instan juga merupakan salah satu bt : Koefisien skor faktoratribut
kategori yang diikutsertakan dalam produk kopi instan yang terbentuk
Survei Solo Best Brand Xk : Variabel atribut produk yang
Index dan Jogja Best Brand Index. telah terstandarisasi
Variabel atribut kopi instan yang
METODE ANALISIS DATA diamati, yaitu:
X1: Rasa kopi instan
Analisis Deskriptif X2: Aroma kopi instan
Analisis deskriptif adalah X3: Komposisi
metode analisis yang X4: Kemudahan larut
mendeskripsikan atau menjelaskan X5: Kemasan
suatu hal apa adanya (Baroroh, X6: Kemudahan memperoleh
2008:1). Analisis deskriptif pada X7: Merek
penelitian ini digunakan untuk X8: Harga
menjelaskan data sampel sehingga X9 : Iklan.
didapatkan gambaran tipikal Analisis Multidimentional Scaling
responden mengenai demografi dan (MDS)
perilaku responden dalam proses Multidimentional Scaling
pengambilan keputusan pembelian (MDS)
kopi instan di Kota Surakarta. digunakanuntukmenganalisisBrand
Analisis Faktor positioning kopi instan di Kota
Faktor-faktoratributproduk Surakarta.
yang mempengaruhi proses Padapenelitianinimenggunkan MDS
pengambilankeputusanpembelian berbasisatributkarenainginmengetahu
kopi instan di Kota Surakarta ikedetakatansetiapmerekMenururtMa
dianalisisdenganmetodeanalisisfaktor holtradalamSimamora (2005:268),
. Secaramatematis, model dapatditerimabila RSQ > 0,6.
analisisfaktormenyerupaianalisisregr Semakindekatjaraksetiapmerek,
esibergandadalamhaladanyakombina makasemakindekat pula
si linier yang jarakeuclidean yang
diperlihatkansetiapvariabelpadafakto berartisemakintinggipersaingannya.
r-faktor yang
mendasarinya.Perbedaannyaadalahbi HASIL DAN PEMBAHASAN
ladalamregresibergandaterdapatvaria
beltakbebas.Padaanalisisfaktor, KarakteristikRespondenMenurutJ
tidakadadependent enisKelamin

3
Rizqi Ramadhani Andriani :Analisis Pengambilan.....

Konsumenperempuanlebihban umum paling banyak adalah


yakdi temui di responden dengan tingkat pendidikan
pasartradisionaldaripadakonsumenla S1 yaitu sebesar 40 persen.
ki-laki yaitu sebanyak 62 persen Sedangkan responden yang
sedangkan di swalayan lebih banyak melakukan pengambilan keputusan
laki-laki yaitu sebanyak 70 persen. pembelian kopi instan di pasar
Karakteristik swalayan paling banyak adalah
RespondenMenurutUmur responden dengan tingkat pendidikan
Pengambilkeputusanpembelian SMU dan S1 yaitu sebesar 34
kopi instan di pasar tradisional persen.KarakteristikRespondenMe
umum banyak dilakukan oleh nurutJumlahAnggotaKeluarga
kelompok usia 26-35 tahun dan 36- Konsumen kopi instan yang
45 tahun sebesar 36 persen. paling banyak ditemui di pasar
Sedangkan di pasar swalayanbanyak tradisional umum memiliki jumlah
dilakukan pada kelompok usia 17-25 anggota keluarga berjumlah 4 orang
tahun yaitu sebesar 36 persen. yaitu sebanyak 36 persen. Sedangkan
KarakteristikRespondenMenurut di pasar swalayan konsumen kopi
Tingkat Pendidikan instan yang paling banyak ditemui
Responden yang melakukan memiliki jumlah anggota keluarga
pengambilan keputusan pembelian berjumlah 4 orang yaitu sebanyak 54
kopi instan di pasar tradisional persen
Tabel 2. Distribusi Identitas Responden
Pasar Tradisional Umum Pasar Swalayan
Jumlah
Identitas Persentase Jenis Jumlah Responden
Responden Persentase (%)
Responden (%) Kelamin (orang)
(orang)
Jenis Kelamin
Laki-laki 19 38 Laki-laki 35 70
Perempuan 31 62 Perempuan 15 30
Jumlah 50 100 Jumlah 50 100
Umur (tahun)
12-16 0 0 12-16 6 12
17-25 9 18 17-25 18 36
26-35 18 36 26-35 16 32
36-45 18 36 36-45 6 12
46-55 3 9 46-55 3 6
56-65 2 4 56-65 1 2
Jumlah 50 100 Jumlah 50 100
Tingkat Pendidikan
SD 1 2 SD 0 0
SMP 3 6 SMP 2 4
SMU 19 38 SMU 17 34
Diploma 7 14 Diploma 12 24
S1 20 40 S1 17 34
S2 0 0 S2 2 4
Jumlah 50 100 Jumlah 50 100
Jumlah Anggota Keluarga
4 18 36 4 27 54
5 12 24 5 7 14
3 9 18 3 10 20
>5 6 12 >5 2 4
2 5 10 2 4 8

4
Rizqi Ramadhani Andriani :Analisis Pengambilan.....

1 0 0 1 0 0
Jumlah 50 100 Jumlah 50 100
Sumber: Analisis Data Primer, 2016
Proses KeputusanPembelian Kopi Instan
a. PengenalanMasalah
1) Alasanmembeli : Kebiasaan
2) Alasan mengkonsumsi : Rasa yang khas
3) Manfaat yang diinginkan : Penghilang kantuk
4) Tingkat ketergantungan : Biasa saja
5) Intensitas pembelian : Sebulan sekali Gambar1.Tahap
6) Konsumsi dalam sehari : Tidak tentu -tahap Proses
KeputusanPem
belian Kopi
instandi Kota
b. Pencarian Informasi Surakarta
d
1) SumberInformasi : Televisi
2) BentukPromosiMenarik : Televisi i

K
o
c. Evaluasi Alternatif
t
1) Pertimbanganawalpembelian : Rasa a
2) Indikatormutu kopi instan : Rasa
menurutkonsumen S
u
r
d. Keputusan Pembelian a
1) Alasanpemilihanmerek kopi instan favorit : Rasanyacocok k
2) Pihak yang mempengaruhi pembelian : Inisiatif sendiri a
3) Cara melakukanpembelian : Membeli jika ingin r
4) Konsumsiperbulan : 10 – 30 sachet
t
a
d
e. Perilaku Pasca Pembelian i

1) Tingkat kepuasan :Puas K


2) Sikapkonsumenjikakopi :Membeli merek lain yang o
Instan favorit tidak tersedia tersedia t
3) Loyalitaskonsumenjika :Tetapmembeli
harga kopi instanfavoritnaik a

S
Distribusi Identitas Responden endidikan S1 sebanyak 20 u
dengan Atribut Rasa responden, responden yang memiliki r
Distribusiantarajeniskelaminda 4 orang anggotakeluargasebanyak 24 a
natribut rasa paling banyak di responden. k
anggappentingbagi 22 respondenlaki- a
Distribusi Identitas Responden
r
laki,respondenberusia 15-22 dengan Atribut Aroma t
tahunsebanyak 20 Distribusi antara jenis kelamin a
responden,respondendengantingkatp dan atribut aroma paling banyak di

5
Rizqi Ramadhani Andriani :Analisis Pengambilan.....

anggap penting bagi 24 responden Distribusi Identitas Responden


laki-laki maupun perempuan, dengan Atribut Kemudahan
responden berusia 23-30 tahun dan Memperoleh
31-38 tahun dengan jumlah Distribusi antara jenis
responden masing-masing 12 kelamin dan atribut kemudahan
responden, responden dengan tingkat memperoleh paling banyak di anggap
pendidikan S1 sebanyak 19 penting bagi 29 responden laki-laki,
responden, responden yang memiliki responden 31-38 tahun sebanyak 14
4 orang anggota keluarga sebanyak responden, responden dengan tingkat
28 responden. pendidikan SMU dan S1 masing-
Distribusi Identitas Responden masing sebanyak 17 responden,
dengan Atribut Komposisi responden yang memiliki 4 orang
Ditribusi antara jenis kelamin anggota keluarga sebanyak 22
dan atribut komposisi paling banyak responden.
di anggap penting bagi 28 responden Distribusi Identitas Responden
perempuan, responden 31-38 tahun dengan Atribut Merek
sebanyak 16 responden, responden Distribusi antara jenis kelamin
dengan tingkat pendidikan SMU dan atribut merek paling banyak di
sebanyak 22 responden, responden anggap penting bagi 27 responden
yang memiliki 4 orang anggota laki-laki dan perempuan dan
keluarga sebanyak 28 responden. responden dengan tingkat pendidikan
Distribusi Identitas Responden S1 sebanyak 19 responden.
dengan Atribut Kemudahan Larut Distribusi antara umur dengan merek
Distribusi antara jenis kelamin paling banyak dianggap biasa saja
dan atribut kemudahan larut paling bagi responden 23-30 tahun
banyak di anggap penting bagi 28 sebanyak 14 responden dan dianggap
responden laki-laki, responden 23-30 penting bagi responden 31-38 tahun
tahun sebanyak 19 responden, sebanyak 14 responden dan
responden dengan tingkat pendidikan responden yang memiliki 4 orang
S1 sebanyak 22 responden, anggota keluarga sebanyak 25
responden yang memiliki 4 orang responden.
anggota keluarga sebanyak 27 Distribusi Identitas Responden
responden. dengan Atribut Harga
Distribusi Identitas Responden Distribusi antara jenis kelamin
dengan Atribut Kemasan dan atribut harga paling banyak di
Distribusi antara jenis kelamin anggap penting bagi 23 responden
dan atribut kemasan paling banyak di laki-laki, responden 15-22 tahun
anggap penting bagi 32 responden sebanyak 14 responden, responden
laki-laki, responden 23-30 tahun dengan tingkat pendidikan S1
sebanyak 16 responden, responden sebanyak 21 responden. Distribusi
dengan tingkat pendidikan S1 jumlah anggota keluarga
sebanyak 20 responden, responden denganharga paling banyak dianggap
yang memiliki 4 orang anggota biasa saja oleh responden yang
keluarga sebanyak 33 responden. memiliki 4 orang anggota keluarga
sebanyak 20 responden.

6
Rizqi Ramadhani Andriani :Analisis Pengambilan.....

Distribusi Identitas Responden extraction kurang dari 0,5 sehingga


dengan Atribut Iklan belum memenuhi syarat komunalitas.
Distribusi antara jenis kelamin Sub variabel tersebut adalah
dan atribut iklan paling banyak di intensitas muncul di media. Dengan
anggap biasa saja bagi 28 responden demikian, perlu dilakukan pengujian
laki-laki, responden 23-30 tahun ketiga dengan tidak
sebanyak 14 responden, responden mengikutsertakan sub variabel
dengan tingkat pendidikan S1 intensitas muncul di media.
sebanyak 21 responden, responden 3. HasilPengujianKetiga
yang memiliki 4 orang anggota Hasil pengujian ketiga
keluarga sebanyak 27 responden. menunjukkan indeks KMO sebesar
Faktor-faktorAtributProduk yang 0,661>0,5. Selanjutnya, hasil
Mempengaruhi Proses Bartlett’s Test Of Sphericity
KeputusanPembelian Kopi Instan. menunjukkan signifikansi 0,000 <
1. Hasil Pengujian Pertama 0,05. Secara parsial, variabel-
Hasil pengujian pertama variabel pada anti image correlation
menunjukkan indeks KMO sebesar memiliki nilai MSA lebih besar dari
0,630 > 0,5. Hasil Bartlett’s Test Of 0,5. Pada Tabel communalities, tidak
Sphericity menunjukkan signifikansi terdapat sub variabel yang memiliki
0,000 < 0,05. Hasil tersebut nilai extraction kurang dari 0,5
membuktikan bahwa terdapat sehingga memenuhi syarat
korelasi antar variabel. Secara komunalitas. Kemudian, pada Tabel
parsial, pada anti image correlation total variance explained terbentuk 5
terdapat satu sub variabel yang faktor inti dengan nilai eigenvalue
memiliki nilai MSA kurang dari 0,5 lebih besar dari 1. Langkah
yang berarti tidak dapat dianalisis selanjutnya yaitu mencari sub
lebih lanjut. Sub variabel tersebut variabel yang berkorelasi tinggi
adalah kelengkapan keterangan dengan setiap faktor tersebut. Hal ini
produk. Dengan demikian, perlu dapat diidentifikasi melalui rotated
dilakukan pengujian kedua dengan component matrixyangmemuat angka
tidak mengikutsertakan sub variabel yang menunjukkan factor loading.
kelengkapan keterangan produk. Informasi ini selanjutnya dipakai
2. HasilPengujianKedua untuk mengintepretasikan faktor
Hasil pengujian kedua sacara subyektif. Kelimabelas sub
menunjukkan indeks KMO sebesar variabel yang tersisa dapat
0,664 > 0,5. Hasil Bartlett’s Test Of dikelompokkan ke dalam lima faktor
Sphericity menunjukkan signifikansi atribut produk yang mempengaruhi
0,000 < 0,05. Secara parsial, pada keputusan pembelian kopi instan di
anti image correlation tidakterdapat pasar Kota Surakarta.
sub variabel yang memiliki nilai Pengelompokan variabel-variabel
MSA kurang dari 0,5. Pada Tabel kedalam faktor dapat dilihat pada
communalities, terdapat satu sub Tabel 6.
variabel yang memiliki nilai

7
Rizqi Ramadhani Andriani :Analisis Pengambilan.....

Tabel6.Pengelompokan Sub Variabel ke Dalam Beberapa Faktor yang


Terbentuk Dilihat dari Nilai Korelasi dan Eigenvalue
Faktor Nama Faktor Proporsi Sub Variabel yang Nilai
varian terlibat pada faktor Korelasi Eigenvalue
(%) inti
1 Promosi 26,245 Promo 0.934 3,937
Diskon 0,930
Pemberian Hadiah 0,854
2 Merek 16,948 Lamanya keberadaan 0,912 2,542
merek
Merek terkenal 0,874
Prestige 0,846
3 Kemudahan 14,526 Larut dalam waktu 0,865 2,179
larut dan cepat
kemudahan Mudah larut di air 0,857
memperoleh panas
Mudah larut di air 0,705
dingin
Dapat diperoleh di 0,460
pasar swalayan
4 Komposisi 8,707 Bubuk kopi yang halus 0,815 1,306
dan kemasan Bahan tambahan (gula, 0,787
krimer, dll)
Kepraktisan 0,575
5 Rasa dan 6,714 Keharuman khas kopi 0,740 1,007
Aroma Rasa kopi yang kuat 0,725
Sumber: Analisis Data Primer, 2016.

Berdasarkan Tabel 6, dapat MDS berasal dari penilaian


diketahui bahwa dari hasil analisis responden terhadap atribut merek
faktor menggunakan 17 sub variabel kopi instan yang mereka konsumsi.
dapat disederhanakan menjadi 15 Hasil output MDS berupa perceptual
variabel dan tercakup dalam 5 faktor map dalam bentuk dua dimensi yang
inti. Faktor inti tersebut adalah dapat dilihat pada Gambar .
Faktor Promosi, Faktor Merek, Perceptual map hasil analisis
Faktor Kemudahan Larut Dan memiliki RSQ sebesar 0,99952 dan
Kemudahan Memperoleh, Faktor stress 0,02304. Menurut Maholtra
Komposisi Dan Kemasan, Faktor dalam Simamora (2005:268) apabila
Rasa dan Aroma. RSQ > 0,6 dan stres <0,20maka
Brand Positioning Kopi Instan model yang dihasilkan dapat
Brand positioning kopi instan diterima.
di Kota Surakarta dianalisis dengan
metode Multidimentional Scaling
(MDS). Data yang digunakan dalam

8
Rizqi Ramadhani Andriani :Analisis Pengambilan.....

Gambar 2. Perceptual Map Posisi Merek Kopi Instan di Kota Surakarta


Tabel 7. Hasil Perhitungan Jarak Eucledian Pesaing Indocafe
Koordinat Jarak
Merek Kopi instan
X Y Euclidean
Indocafe 1,8732 1,0989
Nescafe 1,5695 -1,0287 2,1492
Good Day 0,0905 -2,2880 3,8274
ABC Instan 1,8815 0,2172 0,8817
Luwak White Koffie 0,7187 -2,0694 3,3721
Sumber: Analisis Data Primer, 2016
Berdasarkan Tabel 7Indocafe 0,8817. Hal ini berari bahwa
memiliki jarak euclidean terkecil pesaingterdekat Indocafe adalah
dengan ABC Instan. ABC Instan.
JarakeuclideanIndocafe dengan ABC
Instan sebesar

Tabel 8. Hasil Perhitungan Jarak Eucledian Pesaing Good Day


Koordinat Jarak
Merek Kopi instan
X Y Euclidean
Good Day 0,0905 -2,2880
Nescafe 1,5695 -1,0287 1,9425
Indocafe 1,8732 1,0989 3,8274
ABC Instan 1,8815 0,2172 3,0796
Luwak White Koffie 0,7187 -2,0694 0,6651

Sumber: Analisis Data Primer, 2016


Berdasarkan Tabel 8Good Day White Koffie sebesar 0,6651. Hal ini
memiliki jarak euclidean terkecil berari bahwa pesaing terdekat Good
dengan Luwak White Koffie. Jarak Day adalah Luwak White Koffie.
euclideanGood Day dengan Luwak

9
Rizqi Ramadhani Andriani :Analisis Pengambilan.....

Tabel 9. Hasil Perhitungan Jarak Eucledian Pesaing Nescafe


Koordinat Jarak
Merek Kopi instan
X Y Euclidean
Nescafe 1,5695 -1,0287
Good Day 0,0905 -2,2880 1,9425
Indocafe 1,8732 1,0989 2,1492
ABC Instan 1,8815 0,2172 1,2844
Luwak White Koffie 0,7187 -2,0694 1,3442

Sumber: Analisis Data Primer, 2016

Tabel 9 Nescafe memiliki jarak karena rasanya cocok, pihak yang


euclidean terkecil dengan ABC mempengaruhi pembelian adalah
Instan. Jarak euclideanNescafe inisiatif sendiri, cara melakukan
dengan ABC Instan sebesar 1,2844. pembelian yaitu membeli jika ingin,
Hal ini berarti bahwa pesaing dan konsumsi perbulan adalah 10-30
terdekat Nescafe adalah ABC Instan. sachet. Pada proses perilaku pasca
pembelian, konsumen merasa puas.
KESIMPULAN DAN SARAN Konsumen akan membeli merek lain
apabila merek favorit tidak ada di
Kesimpulan tempat. Meskipun terjadi kenaikan
Kesimpulan yang dapat diambil harga kopi instan favorit, konsumen
adalah : tetap membeli kopi instan tersebut.
Proses keputusan pembelian kopi Faktor-faktor atribut produk yang
instan di Kota Surakarta dimulai dari dipertimbangkan konsumen dalam
tahap pengenalan masalah, alasan membeli kopi instan di Kota
konsumen membeli kopi instan yaitu Surakarta adalah Faktor Promosi,
kebiasaan, alasan konsumen Faktor Merek, Faktor Kemudahan
mengkonsumsi kopi instan yaitu rasa Larut dan Memperoleh, Faktor
yang khas, manfaat utama yang Komposisi dan Kemasan, Faktor
diinginkan konsumen yaitu Rasa dan Aroma.
penghilang rasa kantuk, merasa biasa Hasil Analisis MDS, Indocafe
saja jika tidak mengkonsumsi kopi memiliki kelebihan pada atribut rasa
instan, intensitas pembelian adalah dan kelemahan pada atribut harga.
sebulan sekali, dan dalam satu hari Nescafe memiliki kelebihan pada
mengkonsumsi kopi instan dalam atribut komposisi dan kelemahan
jumlah yang tidak tentu. Pada tahap pada atribut kemudahan
pencarian informasi, televisi sebagai memperoleh. Good Day dan Luwak
sumber informasi dan bentuk White Koffie memiliki kelebihan
promosi kopi instan yang paling pada atribut komposisi dan
menarik. Tahap evaluasi alternatif, kelemahan pada atribut iklan. ABC
Rasa menjadi faktor yang paling Instan memiliki kelebihan pada
banyak menjadi pertimbangan dan atribut rasa dan kelemahan pada
menjadi indikator mutu kopi instan. atribut kemudahan memperoleh.
Pada tahap keputusan pembelian, Indocafe memiliki posisi yang
alasan pemilihan merek favorit yaitu berdekatan dengan ABC Instan.

10
Rizqi Ramadhani Andriani :Analisis Pengambilan.....

Good Day memiliki posisi yang tersebut akan dapat membuat


berdekatan dengan Luwak White distributorlebih tertarik untuk
Koffie. Nescafe memiliki posisi yang memasarkan produk Nescafe dan
berdekatan dengan ABC Instan. ABC Instan sehingga akan lebih
mudah diperoleh di pasar, toko
Saran kelontong, maupun swalayan.
Saran yang dapat diajukan Produk kopi instan merek Good Day
adalah: dan Luwak White Koffie sebaiknya
Sebaiknya perusahaan kopi instan melakukan variasi iklan, misalnya
memperhatikan tampilan iklan kopi dengan mengganti konsep iklan atau
instan agar lebih menarik dan lebih mengganti bintang iklan yang lebih
mudah tertanam di benak konsumen. menarik.
karena banyak konsumen yang
menganggap bahwa sumber DAFTAR PUSTAKA
informasi yang didapatkan dan
promosi yang paling menarik adalah Alkatiri, Z. Iklan Lampau Indonesia
melalui televisi. dalam Wujud Komik.
Perusahaan kopi instan sebaiknya Jurnal Ilmu Pengetahuan
terus menerus melakukan inovasi Budaya. Vol. 7 No.1 April
produk seperti mengembangkan 2005: 67
variasi rasa namun tetap Armada, N. 2008. Faktor Yang
mempertahankan kualitas. Rasa kopi Mempengaruhi Pembelian
instan menjadi atribut produk yang Konsumen Kopi Bubuk
paling banyak dipertimbangkan oleh Instan (Kasus Di Giant
konsumen dalam pembelian produk Botani Square, Bogor).
kopi instan. Maka dari itu, riset Skripsi S1. FP IPB.
mengenai perilaku konsumen tentang Baroroh, A. 2008. Trik-Trik Analisis
keputusan pembelian perlu dilakukan Statistik dengan SPSS15.
secara menyeluruh dan intensif agar PT. Elex Media
dapat mengetahui perkembangan Komputindo. Jakarta.
kebutuhan dan selera konsumen kopi Dinas Kependudukan dan Pencatatan
instan. Sipil Kota Surakarta. 2013.
Produk kopi instanmerekIndocafe Kepadatan Penduduk Kota
sebaiknya mempertimbangkan harga Surakarta.
yang di tawarkan pada konsumen. http://dispendukcapil.sura
Dapat pula mengadakan promo, karta.go.id. Diakses pada
diskon, maupun pemberian hadiah tanggal 17 April 2016.
agar konsumen lebih tertarik untuk Dinas Pendapatan Dan Pengelolaan
membeli produk Indocafe. Produk Aset Daerah Provinsi Jawa
kopi instan merek Nescafe dan ABC Tengah. 2013. UP3D
Instan dapat menambah variasi rasa, Kabupaten Sukoharjo,
menambah aroma, mengganti Karanganyar, Klaten,
kemasan dengan desai yang lebih Boyolali, Sragen,
menarik, dapat pula merubah konsep Wonogiri.
iklan, dan menambah intensitas http://dppad.jatengprov.go
munculnya iklan di media. Hal-hal

11
Rizqi Ramadhani Andriani :Analisis Pengambilan.....

.id. Diakses pada tanggal


17 April 2016.
Kementerian Perindustrian. 2015.
Produksi Kopi Nusantara
Ketiga Terbesar Di
Dunia.http://www.kemenpe
rin.go.id/artikel/6611/Prod
uksi-Kopi-Nusantara-
Ketiga-Terbesar-Di-
Dunia. Diakses pada
tanggal 5 Juli 2015.
Simamora, B. 2005. Analisis
Multivariat Pemasaran.
PT. Gramedia Pustaka
Utama. Jakarta.
Singarimbun, M dan Effendi, S.
1995. Metode Penelitian
Survei. LP3ES. Jakarta.
Soeharto, B. 2013. Surakarta Kota
Terpadat di Jawa Tengah.
https://m.tempo.co/read/ne
ws/2010/05/31/177251519
/surakarta-kota-terpadat-
di-jawa-tengah. Diakses
pada tanggal 17 April
2016.
Umar, H. 2002. Metode Riset Bisnis.
Gramedia. Jakarta.
Universitas Widyatama. 2015.
Metode Riset Untuk Bisnis
& Manajemen. Utamalab.
Bandung

12

You might also like