Professional Documents
Culture Documents
Jurnal Taman Cendekia Vol. 03 No. 02 Desember 2019
Jurnal Taman Cendekia Vol. 03 No. 02 Desember 2019
02 DESEMBER 2019
Abstract: This research aims to develop a “human interaction board” teaching media for thematic
teaching in the fifth grade of State Elementary School 3 Madusari, Prambanan, Sleman. This is a
research and development study which uses Borg and Gall’s development procedures. A
development which uses these procedures involves 9 stages, namely research and data collection,
planning, initial product development, initial field try out, product revision, operational field try out,
and final product revision. The population of this research are all fifth grade students of State
Elementary School 3 Madusari, Prambanan, Sleman, there were 22 students. The research samples
include all the population. The data collection was conducted by means of questionnaires,
observations, and interviews with the class teacher and five students to determine the situation
during the teaching process. The data analysis used a descriptive quantitative technique. The
research results show that the human interaction board teaching media developed based on Borg
and Gall’s development procedures was feasible to be used. This is based on the score percentage
achieved from the validator and the students. Material validation results percentage from the
lecturer showed a score of 80% with a criterion of feasible to be used. Material validation result
percentage from the class teacher showed a score of 83.33% with a criterion of feasible to be used.
Media validation results percentage from the lecturer showed a score of 77.33% with a criterion of
feasible to be used. Media validation result percentage from the class teacher showed a score of
82.66% with a criterion of feasible to be used. Students scoring percentage achieved during a
limited test showed 93% with a criterion of feasible to be used. During a field try out showed 94%
with a criterion of feasible to be used. Operational field try out showed 94% with a criterion of
feasible to be used.
Keywords: media development, human interaction board, thematic with social science contents.
dapat dilakukan dengan beberapa ahli atau rencana pembuatan produk dengan
tenaga ahli yang sudah berpengalaman untuk mempersiapkan alat dan bahan, materi serta
menilai produk baru yang diarancang rencana program pembelajaran. Tahap ketiga,
tersebut. Validasi dalam pengembangan pengembangan bentuk awal dari produk
media dibagi menjadi dua yaitu validasi ahli media papan interaksi manusia serta validasi
media dan validasi ahli materi. Langkah materi dan validasi media yang dilakukan
selanjutnya setelah validasi yaitu uji coba oleh para ahli.
produk. Produk yang akan diujicobakan pada Validator materi terdiri dari satu dosen
peserta didik kelas V. Uji coba produk akan PGSD UST dan satu guru kelas V SDN
dilakukan melalui tiga tahap yaitu uji coba Madusari 3 Prambanan Sleman. Presentase
lapangan awal, uji coba lapangan utama, dan hasil validasi materi dari dosen menunjukkan
uji coba lapangan operasional. angka 80% dengan kriteria layak digunakan.
Penelitian Pengembangan media papan Presentase hasil validasi dari guru kelas
interaksi manusia dilakukan di SDN Madusari diperoleh angka 83,33% dengan kriteria layak
3 Prambanan Sleman yang beralamatkan di digunakan.Validator media terdiri dari satu
Sembir, Madurejo, Prambanan, Sleman dan dosen PGSD UST dan satu guru kelas V SDN
sekolah terakreditasi A. Sekolah memiliki 6 Madusari 3 Prambanan Sleman. Presentase
kelas. Populasi dan sampel meliputi seluruh hasil validasi materi dari dosen menunjukkan
peserta didik kelas V SDN Madusar 3 angka 77,33% dengan kriteria layak
Prambanan Sleman. Jenis data pada digunakan. Presentase hasil validasi dari guru
penelitian ini yaitu data kuantitatif dan data kelas diperoleh angka 82,66% dengan kriteria
kualitatif. Data kuantitatif diperoleh dari layak digunakan.
peniliaian angket oleh ahli media, ahli materi, Produk dari media yang dikembangkan
serta subjek penelitian. Sedangkan data selanjutnya diuji cobakan kepada peserta
kualitatif diperoleh dari observasi, wawancara didik melalui tiga tahap yaitu : uji coba
serta tanggapan dari ahli media, ahli materi lapangan terabatas, uji coba lapangan utama
dan siswa. dan uji coba lapangan operasional. Pada
Teknik pengumpulan data pada penelitian setiap uji coba peserta didik memberikan
ini dengan observasi, wawancara dan Angket penilaian terhadap media yang
yang ditujukan kepada peserta didik, ahli dikembangkan. Presentase penilaian yang
media dan ahli materi. Instrumen yang diperoleh pada saat uji terbatas yaitu 93%
digunakan pada penelitian ini adalah angket dengan kategori layak digunakan. Pada saat
ahli media, angket ahli materi, dan angket uji coba lapangan utama diperolah hasil 94%
tanggapan subjek penelitian. Kisi – kisi dengan kriteria layak digunakan. Uji coba
instrumen untuk validasi media lapangan operasionalmenghasilkan nilai
dikembangkan berdasarkan prinsip media presentase 94% dengan kriteria layak
visual. digunakan. Peneliti dapat menarik kesimpulan
bahwa media papan interaksi manusia layak
HASIL DAN PEMBAHASAN digunakan sebagi media pemebelajaran
Deskripsi Hasil Pengembangan Produk tematik bermuatan IPS di kelas V.
Pengembangan media papan interaksi
manusia ini berdasarkan pada model Borg and Pembahasan
Gall. Hal ini selaras dengan apa yang sudah Media papan interaksi manusia
dipaparkan pada bab III. Pengumpulan data dikembangkan berdasarkan temuan masalah
dilakukan di kelas V SDN Madusari 3 yang ada di kelas V SDN Madusari 3
Prambanan Sleman. Tahap pertama yang Prambanan Sleman. Peneliti akan membatasi
dilakukan peneliti yaitu observasi kelas pada masalahan pada belum maksimalnya
saat pembelajaran tematik bermuatan IPS. pengembangan media untuk pembelajaran
Selanjutnya wanwancara pada guru kelas dan tematik bermuatan IPS. Padalah media
beberapa peserta mengenai pelaksanaan merupakan salah satu unsur yang penting
pembelajaran tematik bermuatan IPS di kelas dalam pembelajaran. Media pembelajaran
V. Tahap kedua yaitu perencanaan, meliputi sangat membantu keaktifan proses
pembelajran dan penyampaian pesan (Azhar ahli materi. Validator materi terdiri dari dua
Arsyad, 2009:16). Media seharusnya juga ahli yaitu Dosen PGSD UST dan guru kelas V
dapat mengatifkan siswa dan menciptakan SDN Madusari 3 Prambanan Sleman.
pemebelajaran menjadi lebih Validator media juga terdiri dari dua ahli
menyenangkan.Selain masalah media yang yaitu, Dosen PGSD UST dan guru kelas V
muatan IPS dalam pembelajaran tematik tak SDN Madusari 3 Prambanan Sleman.
luput dari keluhan para peserta didik. Pada tahap validasi materi oleh dosen
Berdasarkan data wawancara peserta didik diperoleh presentase nilai sebesar 80%
diperoleh bahwa sebagian peserta didik dengan kriteria “layak digunakan”. Presentase
kurang menyukai muatan IPS. Hal ini nilai dari guru kelas sebesar 83,33% dengan
dikarenakan muatan IPS harus banyak kriteria “layak digunakan”. Sedangkan
menghafal informasi dari suatu bacaan. validasi media oleh dosen PGSD diperoleh
Peserta didik merasa jenuh jika hanya duduk presentase nilai sebesar 77,33% dengan
diam dan mendengar penjelasan guru. kriteria “layak digunakan”. Sedangkan, oleh
Peserta didik di Sekolah Dasar memiliki guru kelas V sebesar 82,66 dengan kriteria
karakteristik yaitu masih berada pada tahap “layak digunakan”.
operasional konkret, masih senang untuk Tahapan setelah media tervalidasi
bermain dan berkelompok. Usia anak usia SD adalah uji coba produk. Ujicoba produk
berkisar antara 6-12 tahun didalamnya dilakukan dalam tiga tahap yaitu, uji coba
terdapat anak kelas V. Maka dengan kata lain lapangan awal, uji coba lapangan utama dan
peserta didik kelas V SD juga memiliki uji coba operasional. Uji coba lapangan awal
karakteristik yang sudah disebutkan. terdiri dari 5 peserta didik. Berdasarkan uji ini
Pengembangan Media Papan interaksi diperoleh presentase nilai sebesar 93%
Manusia didasarkan pada karakteristik dengan kriteria layak digunakan. Uji coba
perkembangan peserta didik kelas V SD lapangan utama terdiri dari 10 peserta didik.
tersebut. Media Papan Interaksi Manusia Berdasarkan uji ini diperoleh presentase nilai
berfungsi mengkonkretkan materi dan media sebesar 94% dengan kriteria layak digunakan.
ini dirancang untuk dapat dimainkan secara Uji coba lapangan operasional terdiri dari 22
berkelompok sehingga diharapkan tercipta peserta didik. Berdasarkan uji ini diperoleh
pembelajaran yang lebih menyenangkan. presentase nilai sebesar 94% dengan kriteria
Media papan interaksi manusia layak digunakan.
dikembangkan dengan prinsip visual. Berdasarkan hasil ujicoba tidak semua
Komponen dari media ini dirancang dengan mengalami peningkatan. Hal ini dikarenakan
warna dan bentuk yang menarik perhatian jumlah subjek yang dari pengambilan uji coba
peserta didik. Komponen dari media ini juga berbeda. Hasil yang didapatkan dari
bersifat aman untuk digunakan oleh pesrta penelitian ini adalah media “Papan Interaksi
didik di kels V SD. Pengembangan media ini Manusia” layak digunakan pada pembelajaran
menggunakan model Borg dan Gall. Pada tematik bermuatan IPS kelas V di sekolah
pengembangan model ini terdiri dari 10 tahap dasar.
pengembangan. Peneliti hanya melakukan
sampai dengan tahap ke-9 dengan alasan PENUTUP
keterbatasan peneliti.Tahap pertama adalah Bentuk pengembangan papan interaksi
tahap penelitian dan pengumpulan data. manusia pada pembelajaran tematik dikelas V
Tahap kedua adalah perencanaan, meliputi SDN Madusari 3 Prambanan Sleman
rencana pengembangan produk dan materi. menunjukkan bahwa, media papan interaksi
Tahap ketiga mulai dengan pengembangan manusia yang dikembangkan dengan model
bentuk awal produk. Pengembangan ini Borg dan Gall sudah dapat dinyatakan layak
didasarkan pada prinsip visual yaitu digunakan. Hal ini didasarkan pada presentase
kesederhanaan, keterpaduan, penekanan, nilai yang diperoleh dari validator dan peserta
keseimbangan, bentuk, garis dan warna. didik. Presentase hasil validasi materi dari
Pada tahap ini produk yang dosen menunjukkan angka 80% dengan
dikembangkan divalidasi oleh ahli media dan kriteria layak digunakan. Presentase hasil
validasi dari guru kelas diperoleh angka Arsyad, A. 2009. Media Pembelajaran.
83,33% dengan kriteria layak digunakan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Presentase hasil validasi materi dari dosen Daryanto. 2014. Pembelajaran Tematik
menunjukkan angka 77,33% dengan kriteria Terpadu, Terintegrasi (Kurikulum
layak digunakan. Presentase hasil validasi 2013). Yogyakarta: Gava Media.
dari guru kelas diperoleh angka 82,66% Emzir. 2015. Metodelogi Penelitian
dengan kriteria layak digunakan.Presentase Pendidikan. Jakarta: PT Raja Gravindo
penilaian yang diperoleh pada saat uji terbatas Persada.
yaitu 93% dengan kategori layak digunakan. Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar.
Pada saat uji coba lapangan utama diperoleh Bandung: Pustaka Setia.
hasil 94% dengan kriteria layak digunakan. Majid, A. 2012. Pembelajaran Tematik
Uji coba lapangan operasional menghasilkan Terpadu. Bandung: PT. Remaja
nilai presentase 94% dengan kriteria layak Rosdakarya.
digunakan. Media papan interaksi mampu Ki Hajar Dewantara. 2013. Pemikiran
menciptakan susasana pembelajaran yang Konsepsi Keteladanan Sikap Merdeka.
menyenangkan. Para siswa dapat bermain Yogyakarta: UST Press.
sambil belajar. Media tersebut memberikan Rusman. 2015. Pembelajaran Tematik
pengalaman baru kepada para siswa dan Terpadu. Jakarta: PT Rajagrafindo
mempermudah siswa mendapatkan Persada.
pengetahuan belajarnya. Sugiyono. 2016. Metode Penelitian
Pengembangan papan interaksi manusia Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D.
pada pembelajaran tematik kelas V SDN Bandung: CV Alfabeta.
Madusari 3 Prambanan Sleman mengandung Susanto, A. 2013. Teori Belajar Dan
implikasi bahwa pengembangan media ini Pembelajaran di Sekolah Dasar.
diharapkan mampu menambah alternatif Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
pembelajaran yang menyenangkan, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
pengembangan media diharapkan menjadi 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
salah satu alternatif untuk mengaktifkan
peserta didik dalam proses pembelajaran,
pengembangan media dapat menjadi salah
satu upaya peningkatan kualitas pendidikan
di sekolah dan penelitian ini diharapkan dapat
menjadi pertimbangan bagi peneliti yang akan
datang.
Berdasarkan hasil penelitian yang
diperoleh, maka saran yang diberikan peneliti
adalah bagi guru, media papan interaksi
manusia dapar digunakan pada saat
pembelajaran tematik bermuatan IPS atau
dapat dikembangkan untuk semua muatan
pembelajaran dengan pengembangan kartu
pertanyaan. Bagi siswa, Mampu
menggunakan dan memanfaatkan media
papan interkasi manusia dengan baik. Bagi
peneliti selanjutnya, Media papan interaksi
manusia dapat diteliti keefektifannya dalam
hal prestasi belajar siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Asrrohan, A. K. 2012. Pembelajaran Tematik.
Jakarta: Rajawali Press.