1358 ID Implementasi Kebijakan Disiplin Pegawai Negeri Sipil Di Sekretariat DPRD Provins

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 14

Implementasi Kebijakan Disiplin Pegawai Negeri Sipil di Sekretariat DPRD Provinsi

Sulawesi Utara

Iin Inriani Sultan


Sonny P.I Rompas
Salmin Dengo
ABSTRACT

To realize the discipline of civil servants UU.NO.43 1999 mandates the need enactment of
government regulations regarding the discipline of civil servants. In connection with it will emerge
Government Regulation No. 53 of 2010 on Discipline of Civil Servants civil service discipline. This study
is intended to engetahui bagamana Impementasi the policy in Parliament Secretariat North Sulawesi, and
the extent of the impact of the implementation of that policy to increase employee discipline.
This study uses research kualtatif.informan taken from elements of leadership and the elements of staff /
executive secretariat in the northern Sulawesi Provincial Parliament, entirely as many as 15 people
informer. Insrumen in this study is the researchers themselves, while collecting data using techniques of
data wawancara.analisis dilaukan with anaisis techniques Qualitative interactive model of Miles and
Humbernann
.
research results conclusions: (1) Implementation of policy discipline PNS (PP.53 in 2010) has been
done with good views of pnting dimension of public policy implementation model of Edward III, kususnya
communication factor (socialization) policies, and disiposisi (koitmen and consistency ) implementing the
policy. In concrete policy implementation PNS discipline shown by some reality; socialization rules of
discipline, commitment and leadership to menerepkan mengakan disciplinary regulations, adnya efforts to
raise awareness of employees to implement the provisions of the discipline as well as creating a culture of
discipline, and the enforcement of disciplinary punishment consistently; (2) Implementation of policy
discipline has given a positive dampa to increased discipline seen from increased adherence and provision
of personnel to the provisions concerning the obligations and prohibitions applicable to civil servants Yng
sebagaiman stipulated in the PP. 53 out of 2010.

Based on the conclusion of the study put forward suggestions: (1) the implementation of civil
service discipline policy should be more emphasis on the progressive increase in awareness that will
manifest pure discipline; (2) the employee should be encouraged to have a high commitment and
consistency in applying the rules of discipline of civil servants.

Keywords: Policy Implementation, PNS Discipline Policy


khususnya pegawai negeri. Karena itu, dalam
rangka mencapai tujuan pembangunan
PENDAHULUAN nasional untuk mewujudkan masyarakat
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 madani yang taat hukum, berperadaban
Tentang Pokok-Pokok Kepegawaian, moderen, demokratis, makmur, adil, dan
sebagaimana telah dirubah dengan Undang- bermoral tinggi, diperlukan Pegawai Negeri
Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang yang merupakan unsur aparatur negara yang
Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 8 bertugas sebagai abdi masyarakat yang harus
Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok menyelenggarakan pelayanan secara adil dan
Kepegawaian, menyatakan bahwa kelancaran merata kepada masyarakat dengan dilandasi
penyelenggaraan tugas pemerintahan dan kesetiaan, dan ketaatan kepada Pancasila dan
pembangunan nasional sangat tergantung UUD 1945. Disamping itu, dalam
pada kesempurnaan aparatur negara
1
pelaksanaan desentralisasi kewenangan tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil yang
kepada Daerah, Pegawai Negeri dinilai tidak sesuai lagi dengan situasi dan
berkewajiban untuk tetap menjaga persatuan kondisi saat ini. Peraturan Disiplin Pegawai
dan kesatuan bangsa dan harus melaksanakan Negeri Sipil (PP.53 Tahun 2010) tersebut
tugasnya secara profesional dan bertanggung merupakan pedoman dalam membina dan
jawab dalam penyelenggaraan tugas menegakkan disiplin Pegawai Negeri Sipil,
pemerintahan dan pembangunan, serta bersih sehingga dapat menjamin terpeliharanya tata
dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme. tertib dan kelancaran pelaksanaan tugas serta
Sebagai bagian dari pembinaan Pegawai dapat mendorong Pegawai Negeri Sipil untuk
Negeri, pembinaan Pegawai Negeri Sipil lebih produktif berdasarkan sistem karier dan
harus dilakukan dengan sebaik-baiknya sistem prestasi kerja.
dengan berdasarkan pada perpaduan sistem Kebijakan tentang Disiplin Pegawai Negeri
prestasi kerja dan sistem karier yang dititik Sipil yang ditetapkan dalam PP.53 Tahun
beratkan pada sistem prestasi kerja, dengan 2010 antara lain memuat secara jelas tentang
maksud untuk memberi peluang bagi kewajiban-kewajiban dan larangan-larangan
Pegawai Negeri Sipil yang berprestasi tinggi yang harus ditaati dan dipatuhi oleh semua
untuk meningkatkan kemampuannya secara Pegawai Negeri Sipil, dan hukuman disiplin
profesional dan berkompetisi secara sehat. yang dapat dijatuhkan kepada Pegawai
Dalam rangka mewujudkan Pegawai Negeri Negeri Sipil yang telah terbukti melakukan
Sipil yang handal, profesional, dan bermoral pelanggaran. Penjatuhan hukuman disiplin
sebagai penyelenggara tugas pemerintahan dimaksudkan untuk membina Pegawai
dan pembangunan, maka Pegawai Negeri Negeri Sipil yang telah melakukan
Sipil sebagai unsur aparatur negara dituntut pelanggaran, agar yang bersangkutan
untuk setia kepada Pancasila, Undang- mempunyai sikap menyesal dan berusaha
Undang Dasar Negara Republik Indonesia tidak mengulangi dan memperbaiki diri pada
Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik masa yang akan datang. Dalam Peraturan
Indonesia, dan Pemerintah, bersikap disiplin, Pemerintah tersebut secara tegas disebutkan
jujur, adil, transparan, dan akuntabel dalam jenis hukuman disiplin yang dapat dijatuhkan
melaksanakan tugas. terhadap suatu pelanggaran disiplin.Hal ini
Disiplin Pegawai Negeri Sipil merupakan dimaksudkan sebagai pedoman bagi pejabat
ketaatan untuk mengikuti aturan yang yang berwenang menghukum serta
menjadi tanggung jawab Pegawai Negeri memberikan kepastian dalam menjatuhkan
Sipil (Sedarmayanti, 2009). Untuk hukuman disiplin.Demikian juga dengan
mewujudkan sikap disiplin Pegawai Negeri batasan kewenangan bagi pejabat yang
Sipil, maka pasal 30 Undang-Undang Nomor berwenang menghukum telah ditentukan
43 Tahun 1999 mengamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 53
ditetapkannya peraturan pemerintah Tahun 2010 tersebut.
mengenai Disiplin PNS. Untuk mewujudkan
Pegawai Negeri Sipil yang handal,
profesional, dan bermoral tersebut, mutlak METODOLOGI PENELITIAN
diperlukan peraturan Disiplin Pegawai A. Metode Yang Digunakan
Negeri Sipil.Sebagai implementasi dari Jenis penelitian dapat dikelompokkan
amanat pasal 30 UU. No.43 Tahun 1999 menurut tujuan, pendekatan, tingkat
tersebut, maka ditetapkanlah Peraturan eksplanasi, dan jenis data (Sugiono, 2002).
Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Dilihat dari tujuan penelitian yaitu untuk
Disiplin Pegawai Negeri Sipil, menggantikan mengetahui implementasi kebijakan disiplin
Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980 PNS di Sekretariat DPRD Provinsi Sulawesi

2
Utara, maka penelitian ini lebih adalah pejabat dan pegawai pelaksana pada
memungkinkan apabila tingkat eksplanasi Sekretariat DPRD Provinsi Sulawesi Utara
menggunakan metode kualitatif. Oleh karena sebagai lokasi penelitian. Jumlah informan
itu metode yang digunakan dalam penelitian penelitian ditetapkan sebanyak 15 orang
ini ialah metode kualitatif. yaitu sebagai berikut : Sekretaris Dewan
Kirk dan Miller (Moleong, 2006) (1 orang); Kepala Bagian (4 orang); Kepala
mengatakan bahwa penelitian kualitatif Sub Bagian (4 orang); Staf/Pelaksana (6
adalah penelitian yang tidak mengadakan orang).
perhitungan angka-angka; dengan kata lain,
penelitian kualitatif adalah penelitian yang D. Teknik Pengumpulan Data
menghasilkan prosedur analisis yang tidak Menurut Lofland dan Lofland (Moleong,
menggunakan prosedur analisis statistic atau 2006) sumber data utama dalam penelitian
cara kuantifikasi lainnya. Penelitian kualitatif kualitatif ialah kata-kata, dan tindakan;
merupakan tradisi tertentu dalam ilmu selebihnya ialah data tambahan seperti
pengetahuan social yang secara fundamental dokumen dan lain-lain.Penelitian kualitatif
bergantung dari pengamatan pada manusia menggunakan metode kualitatif yaitu
baik dalam kawasannya maupun dalam pengamatan, wawancara, atau penelaahan
peristilahannya. dokumen. Bungin (2010) mengatakan,
pengumpulan data dalam penelitian kualitatif
B. Definisi Konseptual Fokus Penelitian yang umumnya digunakan adalah wawancara
Definisi konseptual atau konsepsional adalah bertahap dan mendalam (in-depth interview),
istilah atau definisi yang digunakan untuk observasi partisipan (participant observer),
menggambarkan secara abstrak : kejadian, diskusi terfokus atau focus group disscution.
keadaan, kelompok atau individu yang Menurut Moleong (2006) penggunaan
menjadi pusat perhatian ilmu sosial. Konsep metode tersebut karena beberapa
adalah abstraksi mengenai suatu fenomena pertimbangan : (1) menyesuaikan metode
yang dirumuskan atas dasar generalisasi dari kualitatif lebih mudah apabila berhadapan
sejumlah karakteristik kejadian, keadaan, dengan kenyataan jamak; (2) metode ini
kelompok atau individu tertentu menyajikan secara langsung hakikat
(Singarimbun dan Effendy, 1995). hubungan antara peneliti dan responden; dan
Konsep yang menjadi fokus dalam penelitian (3) metode ini lebih peka dan lebih dapat
ini adalah implementasi kebijakan disiplin menyesuaikan diri dengan banyak penajaman
PNS.Secara konseptual fokus penelitian pengaruh bersama terhadap pola-pola nilai
tersebut didefinisikan sebagai pelaksanaan yang dihadapi (Moleong, 2006).
atau penerapan ketentuan mengenai Berdasarkan pendapat tersebut maka
kewajiban, larangan, dan hukuman disiplin instrumen utama/kunci (key instrument)
PNS sebagaimana yang ditetapkan dalam dalam penelitian ini ialah peneliti sendiri;
PP.Nomor 53 Tahun 2010. sedangkan teknik pengumpulan data yang
digunakan ialah sebagai berikut :
1. Wawancara (Interview). Teknik
C. Informan Penelitian wawancara ini digunakan untuk
Menurut Bungin (2010) informan penelitian memperoleh data primer dari
adalah subyek yang memahami informasi informan penelitian.
obyek penelitian sebagai pelaku maupun 2. Pengamatan atau Observasi. Teknik
orang lain yang memahami obyek penelitian. observasi ini digunakan untuk
Berdasarkan pendapat tersebut maka sumber mengamati secara langsung peristiwa
data atau informan dalam penelitian ini yang merupakan fokus penelitian.

3
Data hasil observasi akan bersifat (2) Sekretaris DRPD Propinsi diangkat
melengkapi data hasil wawancara. dan diberhentikan oleh Gubernur
3. Dokumentasi. Teknik dokumentasi dengan persetujuan DPRD;
ini digunakan untuk memperoleh (3) Sekretariat DPRD merupakan unsur
data sekunder yaitu data yang telah pelayanan terhadap DPRD.
terolah atau tersedia di lokasi (4) Sekretariat DPRD dalam
penelitian yaitu Sekretariat DPRD melaksanakan tugas tersebut
Provinsi Sulawesi Utara. menyelenggarakan fungsi :
a. Penyelenggaraan administrasi
E. Teknik Analisis Data kesekretariatan DPRD;
Teknik analisis data yang digunakan dalam b. Penyelenggaraan administrasi
penelitian ini adalah analisis data kualitatif. keuangan DPRD;
Menurut Bogdan dan Biklen (dalam c. Penyelenggaraan rapat-rapat
Moleong, 2006), bahwa analisis data DPRD;
kualitatif adalah upaya yang dilakukan d. Penyediaan dan
dengan jalan bekerja dengan data, pengkoordinasian tenaga ahli
mengorganisasikan data, memilah-milah data yang diperlukan oleh DPRD.
menjadi satuan-satuan yang dapat dikelola, (5) Sekretaris DPRD Propinsi secara
mensistesiskan data, mencari dan teknis operasional berada di bawah
menemukan pola-pola, menemukan apa yang dan bertanggung jawab kepada
penting dan apa yang dipelajari, dan pimpinan DPRD dan secara
memutuskan apa yang dapat diceritakan administratif bertanggung jawab
kepada orang lain. kepada gubernur melalui sekretaris
daerah.
(6) Susunan organisasi secretariat
HASIL PENELITIAN DAN DPRD ditetapkan dalam peraturan
PEMBAHASAN daerah berpedoman pada peraturan
pemerintah.
A. Gambaran Umum Sekretariat Berdasarkan arahan UU. Nomor 32 Tahun
2004 dan Peraturan Pemerintah Nomor 41
DPRD Propinsi Sulawesi Utara Tahun 2007 tersebut maka ditetapkan
susunan organisasi dan tatakerja Sekretariat
1. Kedudukan, Tugas, dan Fungsi
DPRD Provinsi Sulawesai Utara yang
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004
ditetapkan dalam Peraturan Daerah Provinsi
tentang Pemerintahan Daerah, pada pasal 120
Sulawesi Utara Nomor 2 Tahun 2008 tentang
ayat 2 menyebutkan, bahwa perangkat daerah
Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah
propinsi terdiri atas sekretariat daerah,
dan Sekretariat DPRD Provinsi Sulawesi
sekretariat DPRD, dinas daerah, dan lembaga
Utara. Dalam Perda tersebut ditetapkan
teknis daerah. Kemudian pada pasal 123
bahwa Sekretariat DPRD mempunyai tugas
undang-undang tersebut dan selanjutnya
menyelenggarakan administrasi
dipertegas kembali dalam pasal 4 Peraturan
kesekretariatan, administrasi keuangan,
Pemerintah No. 41 Tahun 2007, disebutkan
mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi
hal-hal menyangkut kedudukan, tugas dan
DPRD, dan menyediakan serta
fungsi Sekretariat DPRD yaitu sebagai
mengkoordinasikan tenaga ahli yang
berikut :
diperlukan oleh DPRD sesuai dengan
(1) Sekretariat DPRD dipimpin oleh
kemampuan keuangan daerah.
Sekretaris DPRD;

4
2.Susunan Organisasi, dan Uraian Tugas g. penyelenggaraan urusan
Menurut Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi hubungan masyarakat;
Utara Nomor 2 Tahun 2008, susunan h. penyelenggaraan urusan
organisasi Sekretariat DPRD Provinsi keuangan;
Sulawesi Utara adalah sebagai berikut : i. penyelenggaraan urusan
1. Sekretaris DPRD; penyediaan tenaga ahli yang
2. Bagian Umum, yang terdiri dari : diperlukan oleh DPRD;
a. Sub Bagian Tata Usaha dan j. pelaksanaan tuga slain yang
Kepegawaian; diberikan oleh pimpina
b. Sub Bagian Urusan Dalam; Masyarakatn DPRD.
c. Sub Bagian Pengadaan dan 2. Bagian Umum mempunyai tugas
Perawatan. melaksanakan tata usaha,
2. Bagian Persidangan, yang terdiri dari kepegawaian, urusan dalam,
: pengadaan dan perawatan serta
a. Sub Bagian Persidangan; melaksanakan tugas lain yang
b. Sub Bagian Risalah; diberikan oleh Sekretaris Dewan.
c. Sub Bagian Hukum dan 3. Bagian Persidangan mempunyai
Perundang-undangan. tugas melaksanakan persidangan,
3. Bagian Hubungan Masyarakat, yang risalah, hokum dan perundang-
terdiri dari : undangan serta melaksanakan tugas
a. Sub Bagian Protokol; lain yang diberikan oleh Sekretaris
b. Sub Bagian Publikasi dan Dewan.
Informasi; 4. Bagian Hubungan Masyarakat
c. Sub Bagian Pelayanan Aspirasi mempunyai tugas melaksanakan
Masyarakat. protocol, publikasi, informasi dan
4. Bagian Keuangan, yang terdiri dari : pelayanan aspirasi masyarakat serta
a. Sub Bagian Anggaran; melaksanakan tugas lain yang
b. Sub Bagian Pembayaran; diberikan oleh Sekretaris Dewan.
c. Sub Bagian Verifikasi. 5. Bagian Keuangan mempunyai tugas
5. Kelompok Jabatan Fungsional. melaksanakan anggaran, pembayaran
Uraian tugas dan fungsi Sekretaiat DPRD dan verifikasi serta melaksanakan
Provinsi Sulawesi Utara ditetapkan dengan tuga slain yang diberikan oleh
Peraturan Gubernur Provinsi Sulawesi Utara Sekretaris Dewan.
Nomor 46 Tahun 2008, yaitu sebagai berikut
: 3. Komposisi Jumlah Pegawai
1. Sekretaris DPRD, mempunyai tugas : Sumber daya manusia pegawai merupakan
a. pemberian pelayanan unsur yang sangat penting dalam rangka
administrasi di lingkungannya; penyelenggaraan tugas dan fungsi Sekretariat
b. penyusunan rencana dan DPRD Provinsi Sulawesi Utara sebagaimana
pelaporan kegiatan; yang telah diamanatkan oleh peraturan
c. pengkoordinasian pelaksanaan perundang-undangan tersebut di atas.Oleh
tugas; karena itu, diperlukan sumber daya manusia
d. pendukung pelaksanaan tugas (pegawai) yang memadai sesuai dengan
dan fungsi DPRD; kebutuhan organisasi, baik secara kuantitas
e. penyelenggaraan urusan umum; maupun kualitas.Berdasarkan data terakhir
f. penyelenggaraan urusan (Januari 2015) menunjukkan jumlah Pegawai
persidangan; Negeri Sipil di lingkungan Sekretariat DPRD

5
Provinsi Sulawesi Utara yaitu sebanyak 81 penerapan ketentuan mengenai kewajiban,
orang, sudah termasuk Sekretaris Dewan. larangan, dan hukuman disiplin PNS
dilihat bahwa distribusi jumlah pegawai pada sebagaimana diatur dalam PP. No.53 Tahun
biro-biro di lingkungan Sekretariat Daerah 2010. Proses implementasi kebijakan disiplin
Propinsi Sulawesi Utara tidak terlalu jauh PNS dilihat/diamati dari beberapa dimensi
berbeda. Bagian yang paling banyak implementasi kebijakan publik dari Edward
pegawainya adalah Bagian Persidangan III yaitu komunikasi atau sosialisasi, dan
(33,33%), kemudian Bagian Umum disposisi (komintmen dan konsistensi).
(24,69%), Bagian Keuangan (22,22%), dan Sedangkan penerapan kebijakan disiplin oleh
terakhir Bagian Hubungan Masyarakat para PNS dilihat dari beberapa dimensi
(18,52%). seperti sikap terhadap peraturan disiplin,
Dilihat dari latar belakang tingkat tingkat pemahaman terhadap peraturan
pendidikan formal, ternyata komposisi disiplin, tingkat komitmen dan kesungguhan
jumlah pegawai pada Sekretariat DPRD melaksanakan peraturan disiplin, dan tingkat
Provinsi Sulawesi Utara yang terbanyak atau kepatuhan dan ketaatan terhadap kewajiban
lebih dari separuh ialah berpendidikan SLTA dan larangan, serta hukuman disiplin.
yaitu sebanyak 41 orang atau 50,62% dari Sehubungan dengan hal tersebut maka
total jumlah pegawai. Jumlah terbanyak dilakukan wawancara terhadap 15 orang
kedua ialah pegawai berpendidikan S1 yaitu Sekretariat DPRD Propinsi Sulawesi Utara.
sebanyak 34 orang atau 41,98% dari total Hasil wawancara dianalisis menggunakan
jumlah pegawai, yang berpendidikan teknik analisis kualitatif model interaktif
Pascasarjana yaitu S2 sebanyak 3 orang atau yang dikemukakan oleh Miles dan
3,70%, dan yang berpendidikan diploma-3 Hubernann sebagaimana yang dijelaskan
sebanyak 3 orang atau 3,70%. Data pada pada bab metodologi penelitian di atas.
Tabel 4.2 memperlihatkan komposisi Faktor komunikasi merupakan hal pertama
pegawai menurut tingkat pendidikan. dalam implementasi suatu kebijakan
Data kepegawaian Sekretariat DPRD publik.Komunikasi disini adalah berkenaan
Provinsi Sulawesi Utara menunjukkan pula dengan bagaimana kebijakan
bahwa lebih dari separuh yaitu sebanyak 47 dikomunikasikan atau disosialisasikan
orang atau 58,02% pegawai ialah pegawai kepada pelaksana kebijakan dan kelompok
Golongan III. Jumlah pegawai terbanyak sasaran daripada kebijakan itu. Kebijakan
kedua ialah pegawai Golongan II yaitu akan dapat dilaksanakan dengan baik dan
sebanyak 128 orang atau 23,02%. Pada efektif jika terjadi komunikasi yang efektif
urutan ketiga terbanyak adalah pegawai antara pelaksana kebijakan/program dengan
golongan II yaitu sebanyak 29 orang atau para kelompok sasaran (target group).
23,80%. Jumlah pegawai paling sedikit yaitu Dengan komunikasi maka tujuan dan sasaran
Golongan IV hanya sebanyak 5 orang atau dari kebijakan dapat disosialisasikan secara
6,17%. baik sehingga dapat menghindari adanya
distorsi atas kebijakan tersebut. Komunikasi
B. Deskripsi Hasil Wawancara menjadi penting karena semakin tinggi
pengetahuan kelompok sasaran atas
Sebagaimana telah dikemukakan dalam bab
kebijakan maka akan mengurangi tingkat
metodologi penelitian di atas bahwa konsep
penolakan dan kekeliruan dalam
yang menjadi fokus dalam penelitian ini
mengaplikasikan kebijakan dalam ranah yang
adalah implementasi kebijakan disiplin PNS.
sesungguhnya. Dalam hal ini komunikasi
Fokus penelitian tersebut secara konseptual
dapat diamati dari metode komunikasi atau
didefinisikan sebagai pelaksanaan atau
sosialisasi kebijakan yang digunakan, dan

6
intensitas komunikasi itu dilakukan (Edward dan apel harian. Pimpinan juga selalu
III dalam Indiahono, 2010). melakukan anjuran dan himbauan kepada
Berdasarkan wawancara dengan Sekretaris pegawai untuk mempelajari dan memahami
DPRD dan beberapa pejabat serta LVL GDUL NHELMDNDQ GLVLSOLQ 316 LWX´
staf/pelaksana DPRD Propinsi Sulawesi (Informan no. 2 : Kabag Umum)
Utara diperoleh gambaran bahwa komunikasi
atau sosialisasi tentang kebijakan disiplin ³6HODPD LQL SLPSLQDQ 6HNUHWDULDW '35'
PNS kepada seluruh PNS di lingkungan Propinsi Sulawesi Utara sudah
Sekretariat DPRD Propinsi Sulawesi Utara mensosialisasikan tentang kebijakan
dilakukan dengan baik dan intensif. Berikut pembinaan disiplin PNS, baik melalui rapat
dikemukakan hasil reduksi data wawancara dengan seluruh pegawai, melalui apel pagi
dengan para informan sehubungan dengan pada setiap hari kerja, melalui apel bulanan
komunikasi atau sosialisasi kebijakan disipiln pada setiap tanggal 17, maupun melalui
PNS itu : kegiatan-kegiatan ataupun pertemuan
³6HMDN EHUODNXQ\D NHELMDNDQ GLVLSOLQ 316 ODLQQ\D GHQJDQ VHOXUXK SHJDZDL´ Informan
(PP.53 Tahun 2010), dilakukan sosialisasi 10 : staf bagian umum).
kepada segenap PNS di lingkungan ³3DUD SHJDZDL GLVLQL ELVD PHQJHWDKXL GDQ
Sekretariat DPRD Propinsi Sulawesi Utara, memahami kebijakan pembinaan disiplin
antara lain melalui pertemuan yang PNS yang ditetapkan dalam PP.53 Tahun
diadakan secara khusus untuk itu dengan 2010 antara lain melalui informasi dan
seluruh pegawai atau melalui setiap ada penjelasan yang disampaikan oleh pimpinan
kesempatan seperti apel bulanan setiap
terutama pada setiap apel pagi setiap hari
tanggal 17 atau apel pagi setiap hari. Selain kerja dan apel bulanan pada setiap tanggal
itu, kami juga menginstuksikan dan sekaligus ´ (Informan no. 11: staf bagian
menghimbau kepada setiap pegawai untuk persidangan ).
mempelajari dan memahami semua
ketentuan (pasal-pasal) yang ada pada Faktor disposisi merupakan hal penting
peraturan disiplin PNS itu. (Informan no.1 : lainnya dalam rangka keberhasilan
Sekretaris Dewan). implementasi kebijakan. Menurut Edward III,
faktor disposisi berkenaan dengan karakter
Metode dan intensitas komunikasi yang dari para pelaksana kebijakan terutama
dikemukakan oleh sekretaris dewan tersebut menyangkut kejujuran dan komitmen.
juga dibenarkan oleh para kepala bagian dan Tingkat kejujuran dan komitmen ini dapat
kepala subbagian serta seluruh pegawai dilihat/diukur dengan tingkat konsistensi
staf/pelaksana Sekretariat DPRD Propinsi antara pelaksanaan dengan isi kebijakan yang
Sulawesi Utara yang sempat diwawancarai, sudah ditetapkan.Berdasarkan penelitian ini
antara lain seperti dikemukakan berikut ini. semua informan yang diwawancai mengaku
³6HWLDS DGD NHELjakan baru dari pemerintah bahwa adanya komitmen yang tinggi dari
wajib disosialisasikan oleh pimpinan kepada sekretaris DPRD Propinsi Sulawesi Utara di
semua pegawai pada instansi yang dalam implementasi kebijakan disiplin PNS
dipimpinanya.Seperti halnya dengan (PP.53 Tahun 2010). Berikut dikemukakan
kebijakan disiplin PNS (PP.53/2010) hasil wawancara dengan beberapa informan :
pimpinan sekretariat DPRD Propinsi ³Sekretaris Dewan memiliki komitmen yang
Sulawesi Utara mensosialisasikan kepada tinggi untuk mengimplementasikan kebijakan
para pegawai baik secara formal melalui disiplin PNS di lingkungan Sekretariat
pertemuan resmi, maupun pada apel bulanan DPRD Propinsi Sulawesi Utara. Hal itu

7
antara lain ditunjukkan dengan konsistensi
menerapkan peraturan disiplin sesuai Semua pegawai yang diwawancarai
dengan apa yang telah digariskan dan membenarkan bahwa upaya untuk
menegakkan hukuman disiplin bagi setiap meningkatkan kesadaran berdisiplin dan
pelanggaran sesuai dengan ketentuan PP.53 menciptakan budaya disiplin merupakan
7DKXQ ´ (Informan no.5 : Kabag tindakan yang dilakukan oleh pimpinan
Keuangan). dalam rangka implementasi kebijakan
pembinaan disiplin PNS di lingkungan
³6ejauh ini kami melihat pimpinan kami Sekeretariat DPRD Propinsi Sulawesi Utara.
cukup komit di dalam menerapkan dan Berikut petikan pernyataan beberapa pegawai
menegakan disiplin PNS di lingkungan pada saat wawancara :
Sekeretariat DPRD Propinsi Sulawesi Utara
sesuai dengan apa yang telah diatur dalam ³8SD\D XQWXN PHQFLSWDNDQ DWDX
PP.53 Tahun 2010. Pegawai yang melanggar meningkatkan kesadaran pegawai dalam
aturan disiplin pasti diberi pembinaan dan melaksanakan disiplin PNS terus dilakukan
EDKNDQ VDQNVL VHVXDL MHQLV SHODQJJDUDQ´ oleh pimpinan disini. Sekretaris dewan
(Informan no.8 : Kasubag Publikasi dan dalam setiap kesempatan selalu
Informasi). mengingatkan para pegawai agar
melaksanakan peraturan disiplin dengan
Dalam rangka implementasi kebijakan sungguh-sungguh dengan menciptakan
pembinaan disiplin pegawai, pemerintah EXGD\D GLVLSOLQ SDGD GLUL VHQGLUL´ (Informan
propinsi Sulawesi Utara terus melakukan no.6 : Kasubag Tata Usaha dan
upaya menciptakan dan meningkatkan Kepegawaian).
kesadaran serta budaya disiplin pada segenap
aparaturnya, seperti dikatakan oleh Sekretaris ³3DUD SHJDZDL GLVLQL umumnya sudah
DPRD Propinsi Sulawesi Utara : mengetahui dan memahami dengan
cukupbaik kebijakan disiplin PNS yang
³6DWX KDO \DQJ VDQJDW SHQWLQJ GDODP ditetapkan dalam PP.53 Tahun 2010; yang
implementasi kebijakan pembinaan disiplin masih perlu dilakukan adalah peningkatan
PNS adalah tingkat kesadaran dari semua kesadaran pegawai untuk mau melaksanakan
aparatur/PNS itu sendiri untuk kebijhakan disiplin itu. Sehingga itu
melaksanakan dengan sungguh-sungguh apa sekretaris dewan selalu mengingatkan dan
yang sudah ditetapkan dalam PP.53 Tahun menghimbau para pegawai untuk
2010 itu; karena itu pimpinan SKPD harus meningkatkan kesadaran melaksanakan
melakukan hal-hal yang dapat kebijakan disiplin PNS itu dengan sungguh-
membangkitkan atau meningkatkan VXQJJXK´ (Informan no7 : Kasubag Hukum
kesadaran para aparatur di instansi masing- dan Perundang-undangan).
masing. Di lingkungan Sekretariat DPRD
Propinsi Sulawesi Utara, upaya peningkatan Tindakan lain yang dilakukan sehuibungan
kesadaran PNS terhadap disiplin ini terus dengan implementasi kebijakan disiplin PNS
dilakukan melalui beberapa tindakan antara di lingkungan Sekretariat DPRD Propinsi
lain melalui himbauan kepada pegawai pada Sulawesi Utara adalah penegakkan peraturan
setiap kesempatan, dan juga penegakkan disiplin, yaitu penerapan hukuman disiplin
aturan disiplin. Dengan meningkatnya secara konsisten terhadap pelanggaran
kesadaran itu diharapkan akan terwujud ketentuan mengenai kewajiban dan larangan
budaya disiplin murni pada diri sesuai ketentuan yang ditetapkan dalam
aparatur/pegawai (Informan no.1: sekretaris peraturan disiplin PNS itu sendiri.
dewan). Sebagaimana disebutkan dalam PP.53 Tahun

8
2010 (pasal 7 s/d pasal 14), bahwa ada tiga ROHK 316 \DQJ EHUVDQJNXWDQ´ (Informan
tingkatan hukuman disiplin bagi PNS yaitu no.1: sekretaris dewan).
hukuman disiplin ringan (teguran lisan,
teguran tertulis; dan pernyataan tidak puas Hal yang dikemukakan oleh sekretaris dewan
secara tertulis); hukuman disiplin sedang tersebut juga dibenarkan oleh semua
(penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 informan pegawai lain yang diwawancarai
(satu) tahun, penundaan kenaikan pangkat baik para kepala bagian, para kepala sub
selama 1 (satu) tahun, penurunan pangkat bagian maupun para staf/pelaksana. Menurut
setingkat lebih rendah selama 1 (satu) tahun; pengakuan para informan tersebut bahwa
dan hukuman disiplin berat (penurunan selama ini sekretaris dewan konsisten di
pangkat setingkat lebih rendah selama 3 dalam melaksanakan ketentuan mengenai
(tiga) tahun, pemindahan dalam rangka hukuman disiplin PNS yang telah ditetapkan
penurunan jabatan setingkat lebih rendah, dalam PP.53 Tahun 2010.Berikut ini hasil
pembebasan dari jabatan, pemberhentian wawancara dengan para informan.
dengan hormat tidak atas permintaan sendiri ³6HNUHWDULV '35' VHODOX PHQJLQJDWNDQ SDUD
sebagai PNS, pemberhentian tidak dengan pegawai supaya tidak melakukan
hormat sebagai PNS). Menurut pengakuan pelanggaran disiplin, dan apabila ada
Sekretaris DPRD Propinsi Sulawesi Utara pelanggaran disiplin pasti akan diberi sanksi
bahwa ketentuan mengenai hukuman disiplin sesuai ketentuan yang telah ditetapkan dalam
tersebut dilaksanakan dengan konsisten, peraturan disiplin PNS. Namun setahu saya
sebagaimana dinyatakan seperti berikut ini. di lingkungan sekretariat DPRD selama ini
³,PSOHPHQWDVL NHWHQWXDQ KXNXPDQ GLVLSOLQ belum pernah ada pelanggaran berat
PNS selama ini dilaksanakan dengan terhadap larangan yang dilakukan oleh
konsisten di Sekretariat DPRD Propinsi pegawai seperti penyalahgunaan
Sulawesi Utara. Selaku pimpinan tentunya wewenang/jabatan dan pelanggaran berat
kami harus menegakkan secara konsisten lainnya. Pelanggaran kecil terhadap
peraturan hukuman disiplin ini kepada setiap kewajiban masih ada dilakukan sebagian
pelanggaran terhadap kewajiban dan pegawai seperti tidak masuk kerja tanpa
larangan yang dilakukan oleh para pegawai alasan yang sah, kurang mentaati jam kerja,
yang saya pimpin. Namun hingga sekarang kurang mentaati mekanisme dan prosedur
ini belum pernah ada pelanggaran sedang kerja, tidak menunjukkan semangat kerja
dan berat yang diakukan para pegawai di yang tinggi, tidak mencapai standar kinerja
Sekretariat DPRD Propinsi Sulawesi Utara; dalam pelaksanaan tugas. Selaku Kepala
yang masih terjadi adalah pelanggaran Bagian saya memberikan teguran lisan atau
ringan seperti tidak masuk kerja tanpa pembinaan kepada pegawai bawahan saya;
alasan, terlambat masuk kerja/kantor atau dan melaporkannya kepada sekretaris
pulang kantor lebih awal tanpa alasan yang DPRD. Jika pelanggaran sudah berulang-
jelas, tidak memanfaatkan waktu/jam kerja ulang maka biasanya pegawai ya ng
secara efisien dan efektif. Sesuai dengan bersangkutan dipanggil untuk diberi
ketentuan bahwa terhadap pelanggaran SHULQJDWDQ DWDX SHPELQDDQ´ (Informan no.3
ringan seperti itu diberikan : Kabid Persidangan).
teguran/peringatan. Salah satu sanksi untuk
³3LPSLQDQ NDPL VHNUHWDULV GHZDQ NRQVLVWHQ
pelanggaran tidak masuk kerja tanpa alasan dalam melaksanakan ketentuan hukuman
yang sah adalah pemotongan besar disiplin bagi PNS yang melakukan
tunjangan kinerja daerah/TKD yang diterima pelanggaran sesuai dengan jenis
pelanggaran yang dilakukan. Jenis

9
pelanggaran yang dilakukan pegawai selama undangan dan/atau peraturan kedinasan.
ini masih tergolong dalam pelanggaran Hasil wawancara dengan para pegawai
ringan seperti tidak mentaati ketentuan jam staf/pelaksana di Sekretariat DPRD Propinsi
kerja (terlambat masuk kantor atau pulang Sulawesi Utara menunjukkan bahwa dengan
kantor lebih awal tanpa alasan yang sah), implementasi kebijakan disiplin PNS (PP.53
tidak melaksanakan atau menyelesaikan Tahun 2010) telah dapat mendorong pegawai
tugas/pekerjaan tepat waktu, tidak untuk meningkatkan disiplin di dalam
menunjukkan kinerja yang baik, dan kadang- melaksanakan tugas kedinasan sehari-
kadang ada juga yang tidak masuk kerja hari.Berikut kutipan hasil wawancara dengan
tanpa alasan yang jelas/sah. Terhadap beberapa pegawai staf/pelaksana.
pelanggaran ringan tersebut biasanya diberi
sanksi berupa teguran lisan atau ³7LQGDNDQ-tindakan yang dilakukan oleh
SHPELQDDQ´ (Informan no. 9 : Kasubag pimpinan sehubungan dengan implementasi
Anggaran). PP.53 Tahun 2010 telah meningkatkan
pengetahuan, pemahaman, dan kesaradan
³3LPSLQDQ NDPL NRQVLVWHQ GDODP saya terhadap ketentuan peraturan disiplin
melaksanakan aturan hukuman PNS. Ketaatan dan kepatuhan saya untuk
disiplin.Kepala pegawai yang melanggar melaksanakan kewajiban dan menghindari
pasti diberi sanksi sesuai dengan jenis serta larangan yang berlaku bagi segenap PNS
berat-ringannya pelanggaran yang PHQMDGL OHELK EDLN´ (Informan no.14 :
dilakukan. Hal itu sudah pernah saya alami staf/pelaksana bagian keuangan).
waktu saya tidak masuk kerja atau terlambat
masuk kantor atau tidak dapat menyesaikan ³'HQJDQ DGDQ\D LPSOHPHQWDVL 33 7DKXQ
tugas tepat pada waktunya, dimana atasan 2010 telah dapat meningkatkan disiplin kami
saya (kasubag atau kabag) memberi teguran sebagai pegawai staf/pelaksana. Selama tiga
lisan kepada saya dan memperingatkan atau empat tahun terakhir ini saya merasa
untuk tidak melakukan kembali. Teman- tidak pernah melakukan melakukan tindakan
teman sekerja saya yang melakukan yang melanggar peraturan disiplin di dalam
pelanggaran ringan seperti itu juga melaksanakan pekerjaan, malah menurut
PHQGDSDW VDQNVL \DQJ VDPD´ (Informan VD\D MXVWUX PHQMDGL OHELK EDLN´ (Informan
no.12 : staf/pelaksana bagian keuangan). no.15 : staf/pelaksana bagian humas).

³3HODNVDQDDQ NHWHQWXDQ KXNXPDQ GLVLSOLQ Apa yang dikemukakan para pegawai


oleh pimpinan kami cukup konsisten. Pernah mengenai dampak implementasi kebijakan
besar tunjangan kinerja dinas (TKD) yang pembinaan disiplin PNS terhadap
terima beberapa pegawai kurang dari jumlah peningkatan disiplin pegawai tersebut juga
yang biasanya diterima pada setiap bulan. diakui oleh para Kepala Bagian yang
Menurut penjelasan pimpinan besar TKD diwawancarai, bahwa implementasi
biasanya dipotong sebanyak jumlah hari kebijakan disiplin PNS (PP.53 Tahun 2010)
pegawai yang bersangkutan tidak masuk sudah memberikan dampak positif yaitu
kerja tanpa alasan \DQJ MHODV´ (Informan meningkatnya disiplin pegawai, sebagaimana
no.13 : staf/pelaksana bagian humas). dinyatakan seperti berikut ini.

Implementasi kebijakan disiplin PNS ³0HQXUXt pengamatan kami, implementasi


diharapkan akan dapat mewujudkan pegawai kebijakan pembinaan disiplin PNS (PP.53
yang berdisiplin yaitu aparatur yang menaati Tahun 2010) sudah memberikan dampak
kewajiban dan menghindari larangan yang positif dalam meningkatkan disiplin pegawai.
ditentukan dalam peraturan perundang- Dalam beberapa tahun terakhir ini di bagian

10
yang kami pimpin hampir tidak pernah ada nampaknya semakin tinggi tingkat
pelanggaran disiplin yang dilakukan kesadarannya untuk mentaati dan mematuhi
pegawai; para pegawai umumnya dalam kewajiban dan larangan yang berlaku bagi
melaksanakan tugas kedinasan selalu segenap PNS.Selama kurang lebih empat
berdasarkan peraturan atau ketentuan yang tahun terakhir ini saya belum pernah
berlaku. Ketaatan dan kepatuhan pegawai mendapatkan laporan dari para pembatu
terhadap ketentuan jam kerja dan terhadap saya (sekretaris atau para kepala bidang)
mekanisme dan tata kerja juga semakin adanya pelanggaran disiplin serius yang
baik´ (Informan no.2 : Kabag Umum). dilakukan para pegawai. (Informan no. 1 :
sekretaris dewan).
³6HODNX NHSDOD EDJLDQ PDND VD\D VHODOX
memonitor dan mengevaluasi sikap dan Hal-hal yang dinyatakan oleh para informan
perilaku para bawahan saya di dalam tersebut menunjukkan bahwa implementasi
melaksanakan tugas kedinasan sehari- kebijakan disiplin PNS (PP.53 Tahun 2010)
hari.Dari penilaian yang saya lakukan telah dapat memberikan dampak positif
memang ada peningkatan disiplin pegawai dalam meningkatkan disiplin PNS di
bawahan saya dalam melaksanakan tugas lingkungan Sekreyariat DPRD Propinsi
kedinasan sehari-hari.Para pegawai nampak Sulawesi Utara.Artinya, dengan
lebih taat dan patuh terhadap ketentuan implementasi kebijakan disiplin PNS tersebut
kedinasan. Memang masih ada beberapa ketaatan dan kepatuhan pegawai terhadap
pelanggaran ringan seperti terlambat masuk ketentuan kewajiban dan larangan yang
kantor, tidak memanfaatkan Namun secara berlaku PNS terutama dalam melaksanakan
keseluruhan disiplin para pegawai tugas kedianasan menjadi lebih baik.
PHQJDODPL SHQLQJNDWDQ´ (Informan no.4 :
Kabag Humas). C. Pembahasan Hasil Penelitian

Adanya dampak positif dari implementasi Hasil penelitian sebagaimana yang telah
kebijakan disiplin PNS terhadap peningkatan dideskripsikan di atas secara keseluruhan
disiplin pegawai di dalam melaksanakan telah dapat menjawab masalah yang diangkat
tugas kedinasan sehari-hari sebagaimana atau dipertanyakan dalam penelitian ini yaitu
yang dikemukakan oleh para kepala bagian bagaimana implementasi kebijakan disiplin
tersebut juga dikemukakan oleh sekretaris PNS pada Sekretariat DPRD Propinsi
dewan. Menurut pengakuan sekretaris dewan Sulawesi Utara, serta sejauh mana dampak
bahwa dengan tindakan-tindakan yang dari implementasi kebijakan itu terhadap
dilakukan selama ini untuk implementasi peningkatan disiplin pegawai.
PP.53 Tahun 2010 telah mampu Dari hasil penelitian tersebut diperoleh
meningkatkan atau memperbaiki disiplin para gambaran bahwa implementasi kebijakan
pegawai di lingkungan Sekretariat DPRD disiplin PNS di Sekretariat DPRD Propinsi
Propinsi Utara, sebagaimana dikemukakan Sulawesi Utara sudah dilakukan dengan baik
seperti berikut ini : dilihat dari model implementasi kebijakan
yang dikembangkan oleh Edward III
³,PSOHPHQWDVL NHELMDNDQ SHPELQDDQ GLVLSOLQ khususnya factor komunikasi atau sosialisasi,
PNS (PP.53 Tahun 2010) sudah dapat dan disposisi (komitmen dan konsistensi).
memberikan dampak positif yaitu Secara konkrit implementasi kebijakan
meningkatnya ketaatan dan kepatuhan disiplin tersebut ditunjukkan oleh beberapa
pegawai terhadap kewajiban dan larangan kenyataan/fakta seperti : adanya sosialilisasi
yang berlaku bagi PNS.Para pegawai yang efektif tentang peraturan disiplin PNS

11
kepada pegawai, adanya komitmen dan 2. Implementasi kebijakan pembinaan
konsistensi yang tinggi dari pimpinan untuk disiplin PNS telah memberikan dampak
melaksanakan peraturan disiplin PNS, positif terhadap peningkatan disiplin
adanya upaya konkrit untuk meningkatkan pegawai di Sekretariat DPRD Propinsi
kesadaran pegawai untuk Sulawesi Utara dilihat dari peningkatan
melaksanakan/menerapkan ketentuan disiplin ketaatan dan kepatuhan aparatur
PNS serta menciptakan budaya diisiplin pada terhadap ketentuan mengenai kewajiban
diri sendiri pegawai, dan adanya penegakkan dan larangan yang berlaku bagi PNS
hukuman disiplin secara konsisten terhadap sebagaimana yang ditetapkan dalam
pelanggaran kewajiban dan larangan yang PP.53 Tahun 2010.
ditetapkan dalam PP.53 Tahun 2010.
B. Saran

KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian


tersebut maka perlu dikemukakan saran
A. Kesimpulan sebagai berikut :

Berdasarkan hasil penelitian sebagaimana 1. Implementasi kebijakan disiplin PNS di


telah dideskripsikan dan dibahas pada Bab Sekretariat DPRD Propinsi Sulawesi
IV di atas, maka dapatlah ditarik kesimpulan Utara hendaknya lebih menekankan pada
sebagai berikut : peningkatan kesadaran sehingga akan
1. Implementasi kebijakan disiplin PNS terwujud disiplin murni pada diri setiap
(PP.53 Tahun 2010) di Sekretariat pegawai. Untuk itu setiap pegawai harus
DPRD Priopinsi Sulawesi Utara sudah didorong untuk mempelajari, memahami
dilakukan dengan baik dilihat beberapa dan menghayati dengan sungguh-
dimensi penting dari model sungguh ketentuan kewajiban dan
implementasi kebijakan publik dari larangan yang berlaku bagi segenap PNS
Edward III, khususnya faktor yang ditetapkan dalam PP.53 Tahun
komunikasi (sosialisasi) kebijakan, dan 2010.
disposisi (komitmen dan konsistensi) 2. Implementasi kebijakan pembinaan
para pelaksana kebijakan. Secara disiplin aparatur akan memberikan
konkrit implementasi kebijakan disiplin dampak positif yang lebih berarti
PNS tersebut ditunjukan oleh beberapa terhadap peningkatan disiplin hanya
kenyataan yaitu : adanya sosialilisasi apabila ada komitmen dan kesungguhan
yang efektif peraturan disiplin PNS dari setiap pegawai untuk melaksanakan
kepada pegawai, adanya komitmen kewajiban dan larangan yang berlaku
yang cukup tinggi dari pimpinan untuk bagi PNS yang ditetapkan dalam PP.53
menerapkan dan menegakkan peraturan Tahun 2010. Untuk itu para pegawai
disiplin PNS, adanya upaya konkrit harus didorong untuk memiliki komitmen
untuk meningkatkan kesadaran pegawai dan konsistensi yang tinggi di dalam
untuk melaksanakan/menerapkan menerapkan aturan disiplin PNS di dalam
ketentuan disiplin PNS serta pelaksanaan tugas kedinasan.
menciptakan budaya diisiplin pada diri
sendiri pegawai, dan adanya DAFTAR PUSTAKA
penegakkan hukuman disiplin secara
konsisten terhadap pelanggaran Abdulwahab Solichin, 2009, Analisis
kewajiban dan larangan yang ditetapkan Kebijakan : Dari Formulasi Ke
dalam PP.53 Tahun 2010.
12
Implementasi Kebijaksanaan Nugroho, Riant, 2009, Public Policy, Jakarta,
Negara, Jakarta : Bumi Aksara. PT. Elex Media Komputindo.

Badjuri, A.K. dan Yuwono, T, 2002, Nitisemito, Alex, 1989, Manajemen


Kebijakan Publik :Konsep dan Personalia, Jakarta, Ghalia
Strategi, Indonesia.

Bungin, B., 2010, Metodologi Penelitian Rohidi,R dan Mulyarto,T., 1992, Analisis
Kualitatif, Jakarta, Kencana Data Kualitatif, Jakarta : UI-
Prenada Media Group. Press.

Gie,The Liang, dkk, 1982, Ensiklopedi Rusli,B. 2013, Kebijakan Publik :


Administrasi, Jakarta, Gunung Membangun Pelayanan Publik
Agung. Yang Responsif, Bandung :
Hakim Publishing.
Gomes Faustino,C. 1999, Manajemen
Sumber Daya Manusia, Poerwadarminta, W.J. 1996, Kamus Umum
Yogyakarta, BPFE-UGM. Bahasa Indonesia, Gramedia,
Jakarta.
Handoko,H.T., 2002, Manajemen Personalia
dan Sumber Daya Manusia, Sedarmayanti, 2003, Good Governance
Yogyakarta : BPFE-UGM. Dalam Rangka Otonomi Daerah
: Upaya Membangun Organisasi
Islamy, Irfan, M., 1992, Prinsip-Prinsip Efektif dan Efisien melalui
Perumusan Kebijaksanaan Restrukturisasi dan
Negara, Jakarta: Rineka Cipta. Pemberdayaan, Bandung,
_____________, 1996, Kebijakan Publik, Mandar Maju.
Jakarta : Karunika-UT. ------------------, 2009, Manajemen
Keban, Y.T. 2008, Enam Dimensi Strategis Sumberdaya Manusia ;
Administrasi Publik : Konsep, Reformasi Birokrasi dan
Manajemen Pegawai Negeri
Teori, Isu, Yogyakarta, Gava
Media. Sipil, Bandung, Rafika
Adithama.
Kusumanegara, S., 2010, Model dan Aktor
dalam Proses Kebijakan Publik, Siswanto,Bedjo, 1989, Manajemen Tenaga
Yogyakarta, Gava Media. Kerja, Bandung, Sinar Baru.

Moleong, L, J., 2006, Metodologi Penelitian Singarimbun, M. dan Sofian Effendy, 1995,
Kualitatif, Bandung : PT. Metode Penelitian
Remaja Rosdakarya. Survei,Jakarta, LP3ES.

Moekijat, 1989, Manajemen Kepegawaian, Terry,G.R., 1996, Asas-Asas Manajemen


Bandung, Alumni. (terjemahan), Bandung, Alumni.

Nasution, 2001, Metode Penelitian Warsono,Ig, 1996, Etikia Komunikasi


Naturalistik Kualitatif, Kantor, Yogyakarta, Kanisius.
Bandung, Tarsito.

13
Sumber Lain :

Undang-Undang RI Nomor 43 Tahun 1999


Tentang Perubahan Atas UU
Nomor 8 Tahun 1974 Tentang
Pokok-Pokok Kepegawaian.

Peraturan Pemerintah RI Nomor 53 Tahun


2010 Tentang Disiplin Pegawai
Negeri Sipil.

14

You might also like