Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 7

FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI

IBU HAMIL DI PUSKESMAS SIDOREJO KOTA LUBUKLINGGAU


Zuraidah dan Yeni Elviani

Politeknik Kesehatan Palembang, Prodi Keperawatan Lubuklinggau,


Jl. Stadion Bumi Silampari Kel. Air Kuti Lubuklinggau Timur Lubuklinggau 31626
szuraidah84@yahoo.co.id

Abstrac : The nutritional status of pregnant women is one of the indicators to measure the
nutritional status of the community. If the input of nutrition for pregnant women of the
food is not balanced with the needs of the body, there will be a deficiency of nutrients.
Maternal Mortality become one important indicator in determining the degree of public
health. According to the World Health Organization (WHO) in 2005 in developed coun-
tries the maternal mortality rate ranged from 5-10 per 100,000 live births, while in coun-
tries emerging range between 750-1000 per 100,000 live births (Winkjosastro, 2005). The
purpose of this study to determine the factors-factors related to the nutritional status of
pregnant women. The independent variables of this study are education, income and
knowledge while the dependent variable is the nutritional status of pregnant women. This
research uses a survey method with cross sectional analytic. The population in this study
were all pregnant women at health centers Sidorejo Lubuklinggau is numbered 40 preg-
nant women. The sample used is total sam-pling. Collecting data by distributing question-
naires to the respondents. The survey results revealed that respondents with low educa-
tion, there are 23 (57.5%), lower income as many as 30 (75%), and respondents who have
enough knowledge-less 27 (67.5%), and respondents malnutrition status as 22 (55%). Af-
ter testing the chi square statistic diketahahui these three variables have a significant asso-
ciation with the nutritional status of pregnant women. Expected for health centers to pro-
vide health education on nutrition in pregnant women, and also provide nutritious sup-
plementary feeding program for pregnant women
Keywords : Education , Income, knowledge , Nutritional Status

Abstrak :Status gizi ibu hamil merupakan salah satu indikator dalam mengukur status
gizi masyarakat. Jika masukan gizi untuk ibu hamil dari makanan tidak seimbang dengan
kebutuhan tubuh maka akan terjadi defisiensi zat gizi. Angka Kematian Ibu menjadi salah
satu indikator penting dalam menentukan derajat kesehatan masyarakat. Menurut World
Health Organization (WHO) pada tahun 2005 di negara-negara maju angka kematian
maternal berkisar antara 5-10 per 100.000 kelahiran hidup, sedangkan di negara-negara
sedang berkembang berkisar antara 750-1000 per 100.000 kelahiran hidup (Winkjosastro,
2005). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan
status gizi pada ibu hamil. Variabel independen dari penelitian ini adalah pendidikan,
pendapatan dan pengetahuan sedangkan variabel dependen adalah status gizi ibu hamil.
Jenis penelitian ini meng-gunakan metode survey analitik dengan pendekatan cross
sectional. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh ibu hamil di Puskesmas Sidorejo
Kota Lubuklinggau yaitu berjumlah 40 ibu hamil. Sampel yang digunakan adalah total
sampling. Pengumpulan data yaitu dengan cara menyebarkan kuesioner pada responden.
Hasil penelitian diketahui bahwa responden yang memiliki pendidikan rendah ada 23
(57,5%), pendapatan rendah sebanyak 30 (75%), dan responden yang memiliki
pengetahuan cukup-kurang sebanyak 27 (67,5%), dan responden status gizi kurang
sebanyak 22 (55%). Setelah dilakukan uji statistik chi square diketahahui ketiga variabel
tersebut mempunyai hubungan yang bermakna dengan status gizi ibu hamil. Diharapkan
bagi Puskesmas untuk memberikan penyuluhan kesehatan tentang gizi pada ibu hamil,
dan juga memberikan program pemberian makanan tambahan bergizi pada ibu hamil.
Kata Kunci : Pendidikan, Pendapatan, pengetahuan, Status Gizi

56
Zuraidah & Yeni, E Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Status … 57

Kesejahteraan dan derajat gizi masyarakat Hasil kunjungan ibu hamil di seluruh
dapat diukur melalui status gizi terutama Puskesmas di Kota Lubuklinggau tahun
pada status gizi anak, balita, dan bumil. 2013 didapatkan data dan gambaran bahwa
Kebutuhan gizi seorang wanita meningkat status gizi pada Ibu hamil berdasarkan seki-
selama masa kehamilan. Seorang ibu hamil tar wilayah kerja Puskesmas di Kota
akan melahirkan bayi yang sehat bila tingkat Lubuklinggau pada tahun 2013, dapat dilihat
kesehatan dan gizinya selama hamil berada pada tabel 1 dibawah ini
pada kondisi yang baik (Wahyuni, 2008). Tabel 1. Jumlah Ibu Hamil Yang Mengalami Kurang
Ibu hamil yang menderita KEK dan Energi Kronis(KEK) Tahun 2013
Anemia mempunyai resiko kesakitan yang Puskesmas SasaranBu Jumlah Bumil
lebih besar terutama pada trimester III keha- mil Bumil KEK
milan dibandingkan dengan ibu hamil nor- Prumnas 683 57 -
Siderejo 477 40 12
mal. Akibatnya mereka mempunyai resiko Citra Medika 315 25 -
yang lebih besar untuk melahirkan bayi de- Simpang Periuk 320 27 2
ngan BBLR, kematian saat persalinan, pen- Sumber Waras 615 52 -
Swasi Taba 520 60 -
darahan, pasca persalinan yang sulit karena Megang 306 62 -
lemah dan mudah mengalami gangguan Petanang 721 28 -
kesehatan (Depkes, 2008). Jumlah 351 14
Gizi pada waktu hamil harus ditingkat- Penelitian ini bertujuan untuk menge-
kan hingga 300 kalori perhari, Ibu hamil tahui faktor-faktor yang berhubungan de-
seharusnya mengkomsumsi makanan yang ngan status gizi ibu hamil di Puskesmas
mengandung protein, zat besi, dan minum Sidorejo Kota Lubuklinggau Tahun 2014”.
cukup cairan (Kusmiati, 2009). Kebutuhan
gizi selama kehamilan akan meningkat per- BAHAN DAN CARA KERJA
hari, meskipun semua orang Indonesia sudah
Desain penelitian yang digunakan ada-
mengetahui manfaat gizi bagi ibu hamil
lah surveyanalitik dengan pendekatan cross
namun sampai saat ini masih banyak ibu
sectional Populasi yang digunakan dalam
hamil yang mengalami masalah gizi (Dama-
penelitian ini adalah Ibu hamil Trimester I
nik, 2009).
s/d III di Puskesmas Sidorejo Kota Lubuk-
Menurut badan kesehatan dunia WHO
linggau Tahun 2014 berjumlah 40 Ibu hamil.
melaporkan bahwa ibu hamil yang menga-
sampel digunakan dengan cara total sam-
lami defisiensi besi sekitar 35-75% (Purwo-
pling yaitu sampel yang diambil secara kese-
ko, 2011). Menurut penelitian yang dilaku-
luruhan dari Ibu hamil yang mengalami
kan di Boston tahun 2005 menunjukkan bah-
kurang energi kronis (KEK) di Puskesmas
wa ibu hamil dengan kurang gizi dapat
Sidorejo Kota Lubuklinggau Tahun 2014.
melahirkan bayi lahir mati, meninggal sete-
lah beberapa hari lahir, dan bayi lahir de- HASIL
ngan kecacatan (Hariyani, 2012).
Gizi kurang pada ibu hamil dapat Analisis Univariat
menyebabkan resiko dan komplikasi pada Hasil penelitian diperoleh karakrteris-
ibu, seperti KEK, anemia, perdarahan dan tik responden sebagai berikut : Pendidikan
berat badan ibu tidak bertambah secara nor- ibu yang rendah sebanyak 23 (57,5%)
mal serta terkena penyakit infeksi. Ibu yang respon-den dan Pendidikan ibu yang tinggi
sejak awal mengalami KEK akan lebih bere- sebanyak 17 (42,5%) responden. Pendapatan
siko melahirkan bayi dengan berat badan ibu rendah sebanyak 23 (57,5%) responden
lahir rendah (BBLR) yaitu berat badan bayi dan Pendidikan ibu yang tinggi sebanyak
<2500 gram. Kekurangan gizi pada ibu 17 (42,5%) responden. Pengetahuan ibu
hamil dapat mempengaruhi pertumbuhan yang kurang sebanyak 16 (40%) respon-
janin dan dapat menimbulkan keguguran a- den, Pengetahuan ibu yang baik sebanyak
tau abortus. 13 (32,5%) responden, Pengetahuan ibu
58 Jurnal Media Kesehatan, Volume 9 Nomor 1, April 2016, hlm 001-113

yang cukup sebanyak 11 (27,5%) respon- seorang terhadap perilaku kesehatan karena
den. Status Gizi baik sebanyak 18 (45%) dengan pendidikan dapat memotivasi sikap
responden dan Status Gizi kurang sebanyak seseorang dalam melakukan perannya untuk
22 (55%) hidup sehat. Makin tinggi tingkat pendidik-
Analisa Bivariat an seseorang, makin mudah memerima in-
formasi sehingga semakin banyak pula
Tabel 1. Distribusi Responden Menurut Umur Ibu,
Paritas Ibu dan Status Gizi Ibu Hamil.
pengetahuan yang diterima. Sebaliknya pen-
variabel Status Status Total P value didikan yang kurang akan menghambat
gizi Gizi perkembangan sikap seseorang terhadap
(baik) ( Kurang)
f % f % f %
nilai-nilai baru. Latar belakang pendidikan
Pendidikan yang lebih tinggi diharapkan pengetahuan
Tinggi 13 76,5 4 23,5 17 100 0,002 atau informasi gizi yang dimiliki lebih baik
Rendah 5 21,7 18 78,3 23 100 sehingga bisa memenuhi asupan gizinya
Pendapatan
Tinggi 9 90 1 10 10 100 0,002 (Umar, 2007).
Rendah 9 30 21 70 30 100 Faktor yang berperan dalam menen-
Pengetahuan tukan status kesehatan seseorang adalah
Baik 10 76,9 3 23,1 13 100 0,013
Cukup Kurang 8 29,6 197 0,4 27 100 tingkat sosial ekonomi, dalam hal ini adalah
daya beli keluarga. Kemampuan keluarga
Dari tabel 1 Hasil analisis dari hu- untuk membeli bahan makanan antara lain
bungan antara pendidikan dengan status gizi tergantung pada besar kecilnya pendapatan
ibu hamil diketahui pada responden dengan keluarga, harga bahan makanan itu sendiri,
pendidikan tinggi ada 13 (76,5%) gizi baik, serta tingkat pengelolaan sumber daya lahan
sedangkan pada responden dengan penda- dan pekarangan. Keluarga dengan pendapat-
patan rendah ada 5 (21,7 %) gizi baik. Hasil an terbatas kemungkinan besar kurang dapat
uji statistik didapatkan p=0,002<α=0,05, memenuhi kebutuhan makanannya terutama
sehingga dapat disimpulkan ada hubungan untuk memenuhi kebutuhan zat gizi dalam
antara pendidikan dengan status gizi pada tubuhnya (Fikawati, 2012).
ibu hamil. Hasil analisis dari hubungan Pendapatan merupakan faktor yang
antara pendapatan dengan status gizi ibu paling menentukan kualitas dan kuantitas
hamil diketahui pada responden dengan hidangan. Semakin banyak mempunyai uang
pendapatan tinggi ada 9 ibu hamil (90,0%) berarti semakin baik makanan yang dipero-
gizi baik, sedangkan pada responden dengan leh. Dengan kata lain semakin tinggi peng-
pendapatan rendah ada 9 ibu hamil (30,0%) hasilan, semakin besar pula persentase dari
gizi baik.Hasil uji statistik didapatkan penghasilan tersebut untuk membeli daging,
p=0,002<α=0,05, sehingga dapat disimpul- buah, sayuran dan beberapa jenis bahan ma-
kan ada hubungan antara pendapatan dengan kanan lainnya (Fikawati, 2012).
status gizi pada ibu hamil.Hasil analisis hu- Masalah gizi di Indonesia dan di ne-
bungan antara pengetahuan dengan status gara berkembang pada umumnya masih
gizi ibu hamil diketahui pada responden didominasi oleh masalah Kurang Energi
dengan pengetahuan baik ada 10 ibu hamil Protein (KEP), Masalah Anemia Besi, masa-
(76,9%) status gizinya baik, sedangkan pada lah Gangguan Akibat Kekurangan Yodium
responden dengan pengetahuan cukup- (GAKY), masalah Kurang Vitamin A
kurang ada 8 ibu hamil (29,6%) status (KVA) (Nyoman S, 2002).
gizinya baik. Hasil uji statistik didapatkan Rawan pangan dan gizi masih menjadi
p=0,013<α=0,05, sehingga dapat disimpul- salah satu masalah besar bangsa ini.
kan ada hubungan antara pengetahuan de- Masalah gizi berawal dari ketidakmampuan
ngan status gizi pada ibu hamil. rumah tangga mengakses pangan, baik
karena masalah ketersediaan di tingkat lokal,
PEMBAHASAN
kemiskinan, pendidikan dan pengetahuan
Pendidikan dapat mempengaruhi se- akan pangan dan gizi, serta perilaku masya-
Zuraidah & Yeni, E Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Status … 59

rakat. Kekurangan gizi mikro seperti vitamin karena itu adalah bijaksana kalau dilihat dan
A, zat besi dan yodium menambah besar dikembalikan peranan keluarga dan proporsi
permasalahan gizi di Indonesia. Dengan yang sebenar-nya dengan skala prioritas
demikian masalah pangan dan gizi merupa- yang pas. Fungsi ekonomi yaitu : 1).
kan permasalahan berbagai sektor dan kebutuhan makan dan minum, 2). kebutuhan
menjadi tanggung jawab bersama pemerin- pakaian untuk menu-tup tubuh, 3).
tah dan masyarakat (Suzeta, 2007).Menurut Kebutuhan tempat tinggal. Sehubungan
pendapat Mulyaningrum dan Alchadi (2009) dengan fungsi tersebut maka orang tua
pentingnya status gizi ibu perlu dilihat dari diwajibkan untuk berusaha keras agar
berbagai aspek. Selain akses terhadap supaya setiap anggota keluarga dapat cukup
keamanan pangan dan terhadap pelayanan makan dan minum, cukup pakaian serta
kesehatan setinggi-tingginya merupakan hak tempat tinggal.
azasi dasar setiap orang, status gizi ibu juga Pengetahuan adalah merupakan hasil
mempunyai dampak secara sosial dan dari tahu, dan ini terjadi setelah orang
ekonomi (pendapatan keluarga).Berbagai melakukan penginderaan terhadap suatu
penelitian semakin menunjukkan bahwa objek tertentu. Penginderaan terjadi melaui
status kesehatan dan resiko kematian diri- pancaindera manusia, yaitu indera penglihat-
nya, tetapi juga terhadap kelangsungan an, pendengaran, penciuman, rasa dan raba.
hidup dan perkembangan janin yang dikan- Sebagian besar pengetahuan manusia diper-
dungnya dan lebih jauh lagi terhadap oleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan
pertumbuhan janin tersebut sampai usia atau kognitif merupakan domain yang
dewasa. Status sosial ekonomi ini meliputi : sangat penting dalam membentuk tindakan
Pendidikan dan pendapatan (Syafrudin, seseorang (Notoatmodjo, 2005). Pengeta-
2010).Faktor sosial ekonomi yaitu meliputi huan gizi merupakan pengetahuan tentang
data sosial yaitu, keadaan penduduk, ke- hubungan konsumsi makanan dengan kese-
adaan keluarga, pendidikan, perumahan, hatan tubuh. Ibu hamil dengan pengetahuan
dapur penyimpanan makanan, sumber air, gizi baik diharapkan dapat memilih asupan
kakus. Sementara data ekonomi meliputi makanan yang bernilai gizi baik dan se-
pekerjaan, pendapatan keluarga, kekayaan, imbang bagi dirinya sendiri, janin dan
pengeluaran dan harga makanan yang keluarga. Pengetahuan gizi yang baik dapat
tergantung pada pasar dan variasi musim membantu seseorang belajar bagaimana
(Supriasa, 2002). Menurut Dalimunthe menyimpan, mengolah serta menggunakan
(2005), kehidupan sosial ekonomi adalah bahan makanan yang berkualitas untuk di-
suatu kehidupan sosial ekonomi masyarakat konsumsi (Wahyuni, 2008). Pengetahuan
yang menggunakan indikator pendidikan, yang kurang menyebabkan bahan makanan
pekerjaan dan penghasilan sebagai tolak bergizi yang tersedia tidak dikonsumsi
ukur. Menurut pendapat Junaidi (2005), secara optimal. Pemilihan bahan makanan
keluarga adalah individu dengan jati diri dan pola makan yang salah cukup berperan
yang khas yang memiliki karakteristik dalam terjadinya kekurangan gizi (Depkes,
tersendiri. Karakteristik adalah sifat individu 2005). Pengetahuan ibu terhadap gizi dan
yang relatif tidak berubah, atau yang di- permasalahannya sangat berpengaruh terha-
pengaruhi lingkungan seperti umur, jenis dap status gizi keluarga. Ibu hamil yang
kelamin, suku bangsa, kebangsaan, pen- memiliki pengetahuan gizi yang baik akan
didik-an dan lain-lain. Perkembangan mampu memilih jenis makanan yang tepat
intelek-tual akan kesadaran lingkungan untuk dirinya dan janinnya baik dari segi
seorang individu seringkali dilepaskan dan kuantitas maupun kualitas.Pengetahuan gizi
bahkan dipisahkan dengan masalah merupakan pengetahuan tentang hubungan
keluarga. Hal–hal semacam inilah yang konsumsi makanan dengan kesehatan tubuh.
sering menim-bulkan masalah-masalah Ibu hamil dengan pengetahuan gizi baik
sosial, karena kehi-langan pijakan. Oleh diharapkan dapat memilih asupan makanan
60 Jurnal Media Kesehatan, Volume 9 Nomor 1, April 2016, hlm 001-113

yang bernilai gizi baik dan seimbang bagi (Winkjosastro, 2005). Enam penyebab
dirinya sendiri beserta janin dan keluarga, tingginya angka kematian ibu di Indonesia
dengan pengetahuan gizi yang cukup dapat adalah perdarahan, eklampsia, aborsi tidak
membantu seseorang belajar bagaimana aman (unsafe abortion), partus lama, dan
menyimpan, mengolah serta menggunakan infeksi. Faktor yang lain yang meningkatkan
bahan makanan yang berkualitas untuk Angka Kematian Ibu (AKI) adalah buruknya
dikonsumsi menurut kebutuhannya (Hastuti, gizi perempuan, yang dikenal dengan Keku-
2006). Kurangnya pengetahuan dan salah rangan Energi Kronik (KEK), dan anemia
konsepsi tentang kebutuhan pangan dan nilai (Sadli, 2010). Masalah gizi yang sering
pangan adalah umum dijumpai setiap negara dihadapi ibu hamil yaitu Kekurangan Energi
di dunia. Kemiskinan dan kekurangan perse- Kronik (KEK) dan anemia gizi. Adapun
diaan pangan yang bergizi merupakan faktor faktor penyebab terjadinya status gizi ku-
penting dalam masalah kurang gizi / lain rang (KEK) pada ibu hamil sangat kompleks
sebab yang penting dari gangguan gizi diantaranya ketidakseimbangan asupan zat-
adalah kekurangan pengetahuan tentang gizi zat gizi, faktor penyakit pencernaan, absorsi
atau kemampuan untuk menerapkan infor- dan penyakit infeksi. Sedangkan ada be-
masi tersebut dalam kehidupan sehari-hari berapa faktor yang mempengaruhi gizi ibu
(Suhardjo, 2006). Dengan pengetahuan gizi hamil, diantaranya adalah berat badan,
yang cukup diharapkan seseorang dapat budaya pantang makan, status ekonomi,
mengubah perilaku yang kurang benar pengetahuan zat gizi dalam makanan, umur,
sehingga dapat memilih bahan makanan suhu lingkungan, aktivitas, serta status
bergizi serta menyusun menu seimbang kesehatan (Proverawati, 2009). Gizi kurang
sesuai dengan kebutuhan dan selera serta pada ibu hamil dapat menyebabkan resiko
akan mengetahui akibat adanya kurang gizi. dan komplikasi pada ibu antara lain: anemia,
Pemberian pengetahuan gizi yang baik pendarahan, berat badan ibu tidak bertambah
diharapkan dapat mengubah kebiasaan secara normal, dan terkena penyakit infeksi.
makan yang semula kurang menjadi lebih Pengaruh gizi kurang terhadap proses per-
baik (Depkes, 2005). Marsianto (2004) da- salinan dapat mengakibatkan persalinan sulit
lam penelitiannya menyebutkan bahwa yang dan lama, persalinan sebelum waktunya
mempengaruhi status gizi ibu hamil adalah (premature), pendarahan setelah persalinan,
pengetahuannya mengenai makanan yang serta persalinan dengan operasi cenderung
harus dikonsumsinya selama hamil sehingga meningkat. Kekurangan gizi pada ibu hamil
dapat mencegah terjadinya berat bayi lahir juga dapat mempengaruhi proses pertum-
rendah. buhan janin dan dapat menimbulkan kegu-
Maka dalam kondisi tersebut diatas, guran, abortus, bayi lahir mati, kematian
masih diperlukannya penanganan yang pro- neonatal, cacat bawaan, anemia pada bayi,
fesional dan pemberitahuan dalam pengeta- asfiksia intra partum (mati dalam kandung-
huan secara khusus bahwa perawat sebagai an), lahir dengan berat badan lahir rendah
salah satu tenaga kesehatan untuk mem- (BBLR) (Kristiyanasari, 2010). Penyebab
berikan penyuluhan terhadap ibu hamil ten- tidak langsung dari kematian ibu dari sisi
tang pentingnya makanan yang bergizi masyarakat antara lain tingkat sosial
dalam keadaan hamil. ekonomi, tingkat pendidikan, faktor budaya
Status gizi ibu hamil merupakan salah dan peran kaum ibu yang tidak mengun-
satu indikator dalam mengukur status gizi tungkan dan transportasi resiko kematian ibu
masyarakat. Jika masukan gizi untuk ibu makin besar dengan adanya anemia, keku-
hamil dari makanan tidak seimbang dengan rangan energi kronik (KEK) dan penyakit
kebutuhan tubuh maka akan terjadi defi- menular seperti malaria, tuberkolosis (TB)
siensi zat gizi. Angka Kematian Ibu menjadi Hepatitis, dan HIV/AIDS Pada tahun 2005
salah satu indikator penting dalam menen- misalnya anemia pada ibu hamil mencapai
tukan derajat kesehatan masyarakat 51% dan pada ibu nifas 45%, pada tahun
Zuraidah & Yeni, E Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Status … 61

2012, 17,6% wanita usia subur menderita daging, buah, sayuran dan beberapa jenis
(KEK) (Siregar, 2007). bahan makanan lainnya (Fikawati, 2012).
Dasar perlunya gizi seimbang bagi ibu Setelah dilakukan hasil uji statistik
hamil pada masa kehamilan merupakan didapatkan p=0,002<α=0,05, sehingga dapat
masa terjadinya stress fisiologi pada ibu disimpulkan ada hubungan antara penda-
hamil. Karena masa penyesuaian tubuh ibu patan dengan status gizi pada ibu hamil.
terhadap perubahan fungsi tubuh. Ibu hamil Hasil penelitian ini sama dengan penelitian
sebenarnya sama dengan ibu yang tidak yang pernah dilakukan oleh Asriningtyas
hamil, namun kualitas dan kuantitasnya (2010) menyebutkan adanya hubungan yang
ditingkatkan melalui pola makan dengan bermakna antara pendapatan dengan status
kebiasaan makan yang baik, pola makan dan gizi pada ibu hamil di Yogyakarta.
kebiasaan makan yang baik disini adalah Pengetahuan gizi merupakan penge-
menu seimbang dengan jenis makan yang tahuan tentang hubungan konsumsi ma-
bervariasi (Sari, 2009). Ibu hamil mem- kanan dengan kesehatan tubuh. Ibu hamil
butuhkan tambahan energi dan zat gizi yang dengan pengetahuan gizi baik diharapkan
seimbang untuk pertumbuhan dan perkem- dapat memilih asupan makanan yang
bangan janin dengan tetap memperhatikan bernilai gizi baik dan seimbang bagi dirinya
kebutuhan zat gizi ibu (Ramayulis, 2009). sendiri, janin dan keluarga. Pengetahuan gizi
Dalam kondisi tersebut diatas, masih yang baik dapat membantu seseorang belajar
diperlukannya penanganan secara khusus bagaimana menyimpan, mengolah serta
bahwa perawat sebagai salah satu tenaga menggunakan bahan makanan yang ber-
kesehatan dalam melaksanakan kegiatan kualitas untuk dikonsumsi (Wahyuni, 2008).
penyuluhan kesehatan tentang kurang gizi Pengetahuan yang kurang menyebabkan
dalam keadaan hamil dan memberikan prog- bahan makanan bergizi yang tersedia tidak
ram pemberian makanan tambahan bagi ibu dikonsumsi secara optimal. Pemilihan bahan
hamil. makanan dan pola makan yang salah cukup
Hubungan antara pendidikan, pendapatan berperan dalam terjadinya anemia (Depkes,
dan pengetahuan dengan status gizi ibu hamil 2005).
Pengetahuan ibu terhadap gizi dan
Hasil uji statistik disimpulkan ada permasalahannya sangat berpengaruh ter-
hubungan antara pendidikan dengan status hadap status gizi keluarga. Ibu hamil yang
gizi pada ibu hamil. Pendidikan berhu- memiliki pengetahuan gizi yang baik akan
bungan dengan status gizi ibu hamil karena mampu memilih jenis makanan yang tepat
tingkat pendidikan yang baik maka ibu akan untuk dirinya dan janinnya baik dari segi
mancari tahu dari buku, koran ataupun kuantitas maupun kualitas. Selain penge-
majalah tentang gizi. Jika ibu ke Posyandu tahuan gizi, pengetahuan kesehatan ke-
atau tempat pelayanan kesehatan yang hamilan juga perlu bagi ibu hamil. Dengan
membahas masalah gizi akan aktif bertanya demikian, pengetahuan gizi dan kesehatan
dan mengikuti penyuluhan tentang gizi. merupakan salah satu faktor protektif dalam
Hal ini sesuai dengan pendapat Lle- mempertahankan kualitas kehamilan.
wellyn (2003) yang menyebutkan bahwa Pengetahuan memiliki pengaruh yang
seberapa efisien seorang wanita itu memilih sangat besar terhadap kesehatan. Hasil uji
dan membeli makanan yang tepat meru- statistik didapatkan dari p=0,013 < α=0,05,
pakan hasil dari pendidikannya. sehingga dapat disimpulkan ada hubungan
Pendapatan merupakan faktor yang antara pengetahuan dengan status gizi ibu
paling menentukan kualitas dan kuantitas hamil.Hasil penelitian ini sama dengan
hidangan. Semakin banyak mempunyai penelitian yang pernah dilakukan oleh
uang berarti semakin baik makanan yang Kusumawati (2010), Berdasarkan hasil uji
diperoleh. Dengan kata lain semakin tinggi statistik dengan menggunakan uji Rank
penghasilan, semakin besar pula persentase Spearman pada taraf kesalahan 5% disim-
dari penghasilan tersebut untuk membeli
62 Jurnal Media Kesehatan, Volume 9 Nomor 1, April 2016, hlm 001-113

pulkan adanya hubungan antara pengetahuan faktor yang berhubungan dengan status gizi
gizi ibu dengan berat bayi lahir nilaip ibu hamil di Puskesmas Sidorejo Kota Lu-
sebesar 0,014. Begitu hasil penelitian Mar- buklinggau Tahun 2014 dapat disimpulkan
sianto (2006) yang menyebutkan juga bahwa ada hubungan antara pendidikan, dan penge-
upaya untuk meningkatkan kualitas manusia tahuan dengan status gizi ibu hamil.
yang dimulai dari status gizi bayi baru lahir Diharapkan bagi Dinas Kesehatan Kota
ada hubungannya dengan pengetahuan gizi Lubuklinggau untuk memberikan program
ibu.Dengan pengetahuan gizi yang cukup pemberian makanan tambahan bergizi pada
diharapkan seseorang dapat mengubah peri- ibu hamil di Puskesmas Sidorejo Kota
laku yang kurang benar sehingga dapat me- Lubuklinggau tahun 2014. Puskesmas untuk
milih bahan makanan bergizi serta menyu- memberikan penyuluhan kesehatan tentang
sun menu seimbang (Depkes, 2004) gizi pada ibu hamil, dan juga memberikan
program pemberian makanan tambahan
KESIMPULAN bergizi pada ibu hamil.
Penelitian tentang hubungan faktor

DAFTAR RUJUKAN
Adriani, M. 2012. Peranan Gizi Dalam Siklus Dalimunthe, 2005.
Kehidupan. Penerbit Kencana Prenada Media SosialEkonomi,(http://www.sosialekonomi.com
Group.Jakarta. ,diakses pada tanggal 2 Juli 2014)
Almatsier, S. 2010. Prisnip Dasar Ilmu Gizi. Damanik, R. 2009.
Cet.Ke.9.Penerbit Gramedia Pustaka Utama. HubunganKecukupanGizi,Kenaikan Berat
Jakarta. Badan dan Status Gizi Ibu Hamil Trimester
Anastasia, 2010. Hubungan Pengetahuan Dengan III dengan Berat Badan Lahir Bayi di
Status Gizi Ibu Hamil di Puskesmas Bahu Puskesmas Keliling Kecamatan Keeling
Manado.Jurnal Penelitian Kabupaten Jepara. JurnalPenelitian
(online):(http://www.unman.ac.id, diakses (online):(http://eprints.undip.ac.id,diakses
pada tanggal 1 Juli 2014) tanggal 4 Januari2014)
Asfuah,2009. StatusEkonomi Depkes RI. 2003. Program Penanggulangan Anemia
Keluarga.(http://www.sosek.com,diaksestangg Gizi Pada Wanita Usia Subur (WUS).
al1Juli 2012 Fikawati, S. 2013. Gizi dan Kesehatan Masyarakat.
Asriningtyas, 2010. Hubungan Pendapatan dengan Penerbit Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Status Gizi pada Ibu Hamil di Yogyakarta. Jurnal Penelitian (online): (pendapatan dengan
Azwar, 2007. Anemia Gizi Pada Ibu status gizi.co.id, diakses pada tanggal 1 Juli
Hamil.(http://www.anemia_bumil,diaksestang 2014)
gal11 Juli 2014) Kristiyanasari, W. 2010. Gizi Ibu Hamil. Penerbit
Beck, 2004. Status Gizi. (http://www.status- NuhaMedika. Yogyakarta.
gizi.co.id,diakses pada tanggal 2 Juli Kusmiyati, Y. 2009. Perawatan ibu hamil (asuhan
Budiani, 2010. Hubungan Pengetahuan dengan ibu hamil). Penerbit Fitramaya.Yogyakarta.
Status GiziIbuHamil.Jurnal Penelitian (online) Nanni, 2007. Dampak Anemia danKekurangan
:(http://www.Hubungan-pengetahuan-dengan- Energi Kronis pada IbuHamil.Penerbit Raja
status-gizi.ac.id,diakses padatanggal 2 Juli Grafindo Persada.Jakarta.
2014) Notoatmodjo, 2005. Pendidikan dan
Budiyanto. 2003. Faktor-faktor yang berhubungan Perilakukesehatan, Penerbit
dengan status gizi ibu hamil. Penerbit Raja RinekaCipta.Jakarta.
Grafindo Persada.Jakarta. Wirjatmadi, 2012. Gizi dan Kesehatan Masyarakat,
Penerbit Raja Grafindo Persada. Jakarta.

You might also like