Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 19

Desain Pelabuhan 1 (18DPL1101)

Minggu-5: 20 October 2020


Dosen: Maria A. N
Silabus Kuliah
• Minggu-1 : Fungsi pelabuhan, jenis-jenis kargo dan kapal
• Minggu-2 : Metodologi perencanaan pelabuhan
• Minggu-3 : Perencanaan area perairan pelabuhan
• Minggu-4 : Perencanaan struktur dermaga
• Minggu-5 : Beban sandar kapal terhadap stuktur dermaga
• Minggu-6 : Beban tarik kapal terhadap stuktur dermaga
• Minggu-7 : Beban-beban lain yang bekerja dan desain material pada struktur dermaga
• Minggu-8 : UTS
• Minggu-9 : Perencanaan terminal pelabuhan
• Minggu-10 : Perencanaan terminal container
• Minggu-11 : Perencanaan terminal general cargo dan multipurpose
• Minggu-12 : Perencanaan terminal curah cair (liquid bulk terminal)
• Minggu-13 : Perencanaan terminal curah kering (dry bulk terminal)
• Minggu-14 : Perencanaan terminal Ro/Ro, ferry dan pelabuhan perikanan
• Minggu-15 : metode konstruksi struktur dermaga
• Minggu-16 : UAS
Pengetahuan Dasar Pembebanan
Standard/Code
Standard Indonesia:
• SNI-1726-2010 : Standar Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung.
• SNI 03-2847-2019 : Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung.

Standard International:
• BS 5400 : Steel, concrete and composite bridge
• BS 5950 : Structural use of steel work in building
• BS 6349-1-2000 : Maritime Structures: Code of Practice for General Criteria
• BS 6349-2-2010 : Maritime Structures: Code of Practice for the design of quay walls, jetties and dolphins
• BS 6349-4-1994 : Maritime Structures: Code of Practice for the design of fendering and mooring system
• BS-8002 : Code of Practice for Earth Retaining Wall
• BS-8004 : Code of Practice for Foundation
• BS-8110 : Structural use of concrete
• BS EN-1998 : Design of Structures for Earthquake Resistance
• JIS A 5335 : Pretensioned Spun Concrete Pile
• JIS A 5373 : Precast Prestressed Concrete Product
• ACI 543R-00 : Design, Manufacture, and Installation of Concrete Piles

International Guideline:
• PIANC WG33 : Guidelines for the Design of Fender System (2002)
• PIANC WG34 : Seismic Design Guidelines for Port Structures (2001)
• OCIMF (Oil Companies International Marine Forum) Guidelines for Mooring Equipments
• EAU 2004 : Recommendations of the committee for waterfront structures, harbours, and waterways, 2004
• ISPS : International Ship and Port Facility Security Code
• Imperial College ICP, Design methods for driven piles in sand and clays
Perhitungan Pembebanan
❑ Pembebanan
➢ Beban Mati (Dead Load)
➢ Beban Mati Tambahan (Superimposed Load)
➢ Beban Hidup (Live Load)
➢ Beban Sandar Kapal (Berthing Load)
➢ Beban Tambat Kapal (Mooring Load)
➢ Beban Arus dan gelombang pada Tiang
➢ Beban Gelombang pada tepi dermaga
➢ Beban Gempa
Perhitungan Pembebanan
❑ Beban Mati (Dead Load)
Beban mati adalah berat sendiri dari elemen struktur ditambah dengan berat material dan peralatan lainnya yang melekat
secara permanen kepada struktur tersebut (superimposed dead load) sebagai berikut:
➢ Beban beton bertulang, 24 kN/m3
➢ Baja structural, 77.3 kN/m3
➢ Beban fixed equipment (cth: conveyor, unloader, hopper) → diperoleh dari data manufaktur
➢ Superimposed dead load (lapisan aspal, fender, bollard, pipe rack, cable tray, dll)

❑ Beban Hidup (Live Load)


Beban hidup merupakan beban yang disebabkan oleh penggunaan atau operasional sehari-hari pada dermaga sesuai
dengan fungsi masing-masing komponen struktur sebagai berikut:
➢ Uniform load low conveyor
➢ Uniform load high conveyor
➢ Distributed uniform load on the unloading platform
➢ Mobile crane axle load
➢ Crane load
Desain Struktur Dermaga
Kriteria Desain Material
❑ Material Tulangan
➢ Tulangan ulir/deformed reinforcement, grade 40 (Fy = 400 Mpa),
➢ Tulangan polos/plain rounded reinforcement to be grade 24 (Fy = 240 Mpa),
➢ Mengacu ke SNI 07-2052-2002

❑ Material Tiang Pancang


➢ Untuk tiang pancang baja, minimum steel grade S355 or BS 4360 grade 50B (Yield strength, Fy = 355 Mpa)
➢ Untuk tiang pancang beton mengacu kepada standard manufaktur (JIS A 5335-1987; ACI 543R-00; SNI-03-2847-
2002

❑ Material Beton
➢ Berdasarkan BS 6349-1, minimum kualitas beton struktural adalah C40/50 (cylindrical/cube compressive strength)
➢ Selimut beton diambil berdasarkan BS 6349-1 section 58.9
➢ Crack width in structural elements should be limited to 0.2 mm at 50 mm cover
Kriteria Desain Material
❑ Corrosion Protection
➢ Protective Coatings dan Hot Dipped Galvanization pada struktur baja dan tiang pancang baja mengacu pada BS
EN 1461 atau setara
➢ Laju korosi tahunan untuk tiang pancang yang tidak terlindung adalah:
Perencanaan Struktur Atas Dermaga
❑ Pembebanan
➢ Beban yang bekerja pada slab dan beam adalah:
a. Beban mati
b. Beban hidup merata
c. Beban peralatan
d. Beban konstruksi
➢ Perencanaan penulangan kombinasi pembebanan menggunakan scenario ultimate dan service untuk kondisi
normal dan ekstrim.
Perencanaan Struktur Atas Dermaga
❑ Kontrol Lendutan
Analisa Pondasi Tiang Pancang
❑ Kapasitas Aksial Tiang Pancang
Daya Dukung Tekan Pult = daya dukung ultimate (ton)
P(-) all = daya dukung tekan yang diijinkan
Berdasarkan data SPT (ton)
Cs = keliling penampang tiang (m)
➢ (lempung/kohesif)
Na = nilai SPT rata-rata sepanjang 4D
(N a + N b ) fs di bawah ujung tiang
Pult = 20  Ab + Cs  D f . Nb = nilai SPT rata-rata sepanjang 8D
2 2
dari ujung tiang ke atas
➢ (pasir/non-kohesif) fs = rata-rata lokal friksi sepanjang
(N a + N b ) fs tiang (t/m2)
Pult = 30  Ab + Cs  D f . Df = kedalaman tiang pancang (m)
2 5 qca = nilai qc rata-rata sepanjang 4D
di bawah ujung tiang (t/m2)
Berdasarkan data Sondir qcb = nilai qc rata-rata sepanjang 8D
(qca + qcb ) dari ujung tiang ke atas (t/m2)
Pult = Ab + t f  Cs tf = total friksi pada kedalaman tiang
2
(t/m)
Pult SF = faktor keamanan
P(− )all =
SF
Analisa Pondasi Tiang Pancang
Daya Dukung Tarik
Berdasarkan data SPT
➢ (lempung/kohesif)

fs P(+) all = daya dukung tarik yang diijinkan(ton)


PS = C s  D f 
2 Cs = keliling penampang tiang (m)
fs = rata-rata lokal friksi sepanjang tiang (t/m2)
➢ (pasir/non-kohesif)
Df = kedalaman tiang pancang (m)
fs tf = total friksi pada kedalaman tiang (t/m)
PS = C s  D f  SF = faktor keamanan
5

Berdasarkan data Sondir

PS = C s  t f
PS
P(+ )all =
SF
Analisa Pondasi Tiang Pancang
❑ Kapasitas Lateral Tiang Pancang
Untuk menentukan momen dan perpindahan tiang vertikal akibat gaya dan momen lateral pada permukaan tanah
diselesaikan dengan menggunakan metoda Davisson dan Gill (1963). Metoda ini digunakan jika tiang dipancang pada
lapisan tanah lempung. Dengan menganggap panjang tiang L dikenai gaya lateral sebesar Qg dan momen sebesar Mg,
pada permukaan tanah (z=0).
Analisa Pondasi Tiang Pancang
❑ Kapasitas Lateral Tiang Pancang
Perpindahan tiang pada kedalaman tertentu [Xz(z)]

X z (z ) = A 1
(Q g + R3 ) + B (M
1 g + R3 )
Ep  I p Ep  I p
x x

Momen tiang pada kedalaman tertentu [Mz(z)]

M z (z ) = Am1 (Q g + R ) + Bm1  M g

dimana
Qg = gaya lateral pada tiang di permukaan tanah
Mg= momen pada tiang di permukaan tanah
Ep = Modulus Young dari material tiang
IP = momen inersia penampang tiang
A1x , B1x , Am1 , Bm1 = koefisien tiang pancang
Analisa Pondasi Tiang Pancang
❑ Kapasitas Lateral Tiang Pancang
Analisa Pondasi Tiang Pancang
❑ Final Set Pemancangan
Akhir pemancangan dihentikan apabila telah dicapai nilai S yang telah ditentukan berdasarkan hasil perhitungan final
set pemancangan. Persamaan yang digunakan untuk tipe alat pancang Diesel Hammer berdasarkan Engineering New
Record (ENR) Modification adalah:

2  Wr  H Wr
Pu = 
S +k Wr + W p

dimana
Pu = daya dukung ultimate (3  4)  Pall (ton)
Wr = berat ram (ton)
Wp = berat tiang pancang (ton)
H = tinggi jatuh ram (cm)
S = penetrasi tiang tiap hentakan (cm)
k = elastic rebound (cm)
Analisa Pondasi Tiang Pancang
❑ Letak Jepit Tiang
Letak jepitan tiang (fixity point) dari dasar permukaan laut tergantung pada kekuatan tiang dan kekuatan tanah
dalam hal ini hubungannya dengan horizontal modulus of sub grade reaction (kh).

1
Ld =
4
kh  50
EI

dimana
Ld = letak jepitan tiang (cm)
kh = koefisien sub grade reaction (kg/cm3)
E = modulus elastisitas (kg/cm2)
I = momen inersia tiang (cm4)
Analisa Pondasi Tiang Pancang
❑ Faktor Keamanan/Safety Factor
Faktor keamanan untuk pondasi tiang yang menerima gaya aksial adalah:

You might also like