Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 11

MAKNA GERAK TARI JEPIN SUSON SIREH DI DESA SAWAH

TUNJUK KECAMATAN SAYAN KABUPATEN MELAWI


KALIMANTAN BARAT

ARTIKEL PENELITIAN

OLEH:
RIZQYANTI AYU LESTARI
NIM F1111141007

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI PERTUNJKAN


JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2019

1
2
MAKNA GERAK TARI JEPIN SUSON SIREH DI DESA SAWAH TUNJUK
KECAMATAN SAYAN KABUPATEN MELAWI KALIMANTAN BARAT

Rizqyanti Ayu Lestari, Imma Fretisari, Ismunandar


Program Studi Pendidikan Seni Pertunjukan FKIP Untan Pontianak
Email:rizqyantiayul@gmail.com

Abstrack
The background of this research is that there is a uniqueness of the variety of movements
of Jepin Suson sireh dance in which the various movements have their own meaning
associated with everyday life. Specifically the problem in this research is how the
movements of Jepin Suson Sireh Dance in Sawah Tunjuk Village, Sayan District, Melawi
District, West Kalimantan, and how the design of the implementation of Jepin Suson Sireh
Dance in Sawah Tunjuk Village, Sayan District, Melawi District, West Kalimantan. The
method used in this study is descriptive method with qualitative research. The approach
used is a semiotic approach which is a science in the form of signs. The data sources in
this study were Mr. Amri, Mr. Suhendra, Mr. Rajab and Mr. Eka Candra. The data in this
study are the results of observations, interview guidelines and documentation tools. The
technique of testing the validity of the data in the form of extension and analysis after
data collection. The results of this study are in the meaning of movement of the Suson
Sireh dance in Sawah Tunjuk Village, Sayan District, Melawi District, West Kalimantan,
a meeting with resource persons who knew the variety of dance movements of the Suson
Sireh. Susilo Sireh's Jepin dance has 9 steps, in the dance movement, each of which has
meaning.

Keywords: meaning of motion, jepin suosn sireh dance.

PENDAHULUAN
Seni tari merupakan salah satu cabang sehari-hari seperti berjalan. Gerakan pada tari
ilmu seni yang makna ungkapannya adalah tidak realistis tetapi ekpresif dan estetis. Agar
gerak. Gerak di dalam tari bukanlah gerak sebuah tarian harmonis, tarian harus memiliki
yang realistis, melainkan gerak yang telah unsur tersebut. Gerakan seni tari melibatkan
diberi bentuk ekspresif dan estetis. Gerak tari anggota badan. Unsur- unsur anggota badan
selalu melibatkan unsur anggota badan tersebut di dalam membentuk gerak tari dapat
manusia. Gerak dalam tari berfungsi sebagai berdiri sendiri, bergabung ataupun
media untuk mengkomunikasikan maksud- berkesinambungan.
maksud tertentu dari koreografer. Gerak di Dalam sebuah tarian ada yang
dalam tari adalah gerak yang indah. Gerak memperlihatkan gerak-gerak tari secara jelas
indah yang dimaksudkan adalah gerak yang terkait dengan maksud dari tarian tersebut dan
telah mengalami proses stilisasi dan ada juga gerak tari yang hanya menampilkan
aktualisasi. Gerak-gerak keseharian yang keindahan saja. Gerak tari yang menampilkan
telah diberi sentuhan seni akan menghasilkan makna salah satunya tari jepin suson sireh.
gerak yang indah. Tari jepin suson sireh memiliki 9 langkah
Hal serupa diungkapkan oleh Soedarsono (ragam) gerak yang masing-masing gerak
(1978:2) tari adalah ekspresi jiwa manusia tarinya memiliki makna. Langkah didalam
melalui gerak-gerak ritmis yang indah. gerak Tari Jepin Suson Sireh diantara lain
Gerakan pada seni tari diiringi dengan musik Langkah Salam, Turon Tangga, Langkah
untuk mengatur gerakan penari dan Serong, Langkah Berasok, Langkah Bujur,
menyampaikan pesan yang dimaksud. Seni langkah Besiang, Suson Sireh, Lompat Tiong,
tari memiliki gerakan berbeda dari gerakan Langkah Putar Angin semua langkah tari ini

1
memiliki makna yang berkaitan dengan METODE PENELITIAN
kehidupan sehari-hari masyarakat sayan, Dalam kegiatan penelitian yang berjudul
suatu kebiasaan yang dijadikan kebudayaan Makna Gerak Tari Jepin Suson Sireh di Desa
bagi masyarakat melayu disana, salah satunya Sawah Tunjuk Kecamatan Sayan Kabupaten
salam pembuka dengan memakan sireh Melawi Kalimantan Barat. Peneliti
didalam kehidupan sehari-hari dijadikan menggunakan metode deskriptif. Menurut
sebagai hidangan khusus untuk tamu-tamu Nawawi (2012:84) metode deskriptif dapat
kehormataan yang datang dan menjadi suatu diartikan sebagai prosedur pemecahan
kebudayaan untuk masyarakat di Kecamatan masalah yang diselidiki dengan
Sayan. menggambarkan atau melukiskan keadaaan
Tari Jepin Suson Sireh menceritakan subyekt dan obyek penelitian (seseorang,
tentang perjalanan hidup. Bahwasannya lembaga, masyarakat dan lain-lain) pada saat
dalam kehidupan sama halnya dengan sekarang berdasarkan fakta-fakta yang
menyusun sirih , dimulai dari sirih sebagai tampak, atau sebagaimana adanya.
pengikat silaturahmi dari yang tua hingga Bentuk penelitian yang digunakan oleh
yang muda. Pada hakikatnya dalam pengertian peneliti adalah bentuk penelitian kualitatif,
masyarakat melayu di Desa Sawah Tunjuk. dikarenakan untuk mendapatkan data-data ang
Kecamatan Sayan ketika bertemu atau sedang mendalam, suatu data yang mengandung
berkunjung, “sirih” adalah objek utama untuk makna. Makna adalah data yang sebenarnya,
mengumpulkan hasrat dan membentuk sebuah data yang pasti dan menekankan kepada
ikatan tali silaturahmi. Istilah pemaknaan makna dengan obyek yang alamiah sehingga
sireh di Kecamatan Sayan dilihat dari pohon data yang dihasilkan berkembang dengan apa
sirih Pohon sirih yang meski hidup dengan adanya, tidak dimanipilasi. Menurut
menumpang pada tanaman lain, tidaklah Sugiyono, (2009:9) digunakan untuk meneliti
mengambil nutrisi dari tanaman yang pada kondisi obyek yang alamiah sebagai
ditumpanginya. Bahkan daunnya yang indah lawannya adalah eksperimen, dimana penelti
berbentuk hati itu malah akan memperindah adalah sebagai instrumen kunci, teknik
tanaman yang ditumpanginya, yang berarti pengumpulan data bersifat induktif atau
sirih adalah simbol yang yang kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih
menggambarkan kehidupan masyarakat di menekankan makna dari pada generalisasi.
Kecamatan Sayan yang hidup berdampingan Pendekatan yang digunakan dalam
yang menciptakan sebuah perdamaian dan penelitian ini adalah pendekatan semiotik.
kerukunan. Peneliti memilih menggunakan pendekatan
Kata Suson Sireh oleh Masyarakat semiotik karena dalam penelitian ini
Melayu Kecamatan Sayan di ambil dari kajiannya berupa tanda-tanda. Dalam analisis
penggunaan Tapak Sirih sebagai perangkat semiotika oleh Langer (2008:103 )Semiotika
yang tidak boleh dilupakan dalam acara adat. adalah suatu ilmu atau metode analisis untuk
Setiap jenis tapak sirih juga mengandung mengkaji tanda, berupa perangkat atau simbol
simbol dan arti beragam, didalamnya terdapat yang kita gunakan dalam hubungan manusia.
beberapa susunan perlengkapan seperti Semiotika adalah suatu pendekatan dan
cembul bagian untuk menyimpan gambir, metode analisis yang digunakan untuk
kapur, pinang, tembakau, dan bunga cengkeh memahami tanda-tanda dalam proses
yang berjumlah empat atau lima. Adapun komunikasi dari beberapa unsur komunikasi
Kacup yang merupakan alat yang berfungsi yang meliputi pengirim, penerima kode
sebagai pisau untuk memotong buah pinang, (sistem tanda), pesan, saluran, dan acuan atau
maka dari itu dimaknailah sebuah kata suson hal yang dibicarakan. Semiotik terbagi
sireh walaupun berbeda-beda penempatannya menjadi tiga konsep yaitu semiotik pragmatik,
tetapi tetap menjadi satu-kesatuan dalam semiotik sintaktik dan semiotik semantik.
berkehidupan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian
ini adalah Pendekatan Semiotik Semantik,

2
karena Pendekatan Semiotik Semantik Jepin Suson Sireh, 3) Data mengenai makna
merupakan tanda dalam “arti” yang gerak Tari Jepin Suson Sireh di Desa Sawah
disampaikan. Tunjuk Kecamatan Sayan Kabupaten Melawi
Lokasi penelitian Tari Jepin Suson sireh Kalimantan Barat.
ini dilakukan di daerah kecamatan sayan yang Teknik pengumpulan data dalam
memiliki jarak tempuh perkiraan 3 jam penelitian ini dimaksudkan untuk
dengan menggunakan sepeda motor dari mendapatkan bahan-bahan keterangan atau
kecamatan nanga pinoh untuk sampai ke informasi yang benar dan dapat dipercaya.
daerah tersebut. Daerah yang saya teliti yaitu Observasi merupakan dasar semua ilmu
kecamatan sayan desa sawah tunjuk pada pengetahuan karena melalui observasi peneliti
umumnya listrik hanya nyala saat malam saja dapat mengumpulkan data, yaitu fakta
dan jika siang listrik padam, bahkan sinyal mengenai knyataan. Peneliti dapat terlibat
pun susah. Masyarakat Kecamatan Sayan langsung untuk melakukan apa yang
memiliki jiwa sosialisasi yang bagus dan dilakukan oleh narasumber agar mendapatkan
ramah-ramah hingga mudah untuk peneliti data yang lebih lengkap. Menurut
mengetahui dan mendapatkan data-data Dr.Sudaryono (2017:216) Observasi yaitu
mengenai makna gerak tari jepin suson sireh. melakukan pengamatan secara langsung ke
Sumber data yang digunakan dalam penelitian objek penelitian untuk melihat dari dekat
ini berupa informasi yang di peroleh dari kegiatan yang dilakukan.
narasumber yaitu dari penuturan yang Dalam penelitian ini peneliti
disampaikan oleh narasumber seorang menggunakan beberapa teknik keabsahan data
seniman serta pelaku Tari Jepin Suson Sireh guna memperbaiki kesalahan dalam
yang mengetahui tentang hal-hal yang penelitian. Berikut adalah keabasahan data
berkaitan dengan Tari jepin Suson Sireh dan yang digunakan: 1) Menurut Sugiyono (2007:
makna gerak pada tarian tersebut. Narasumber 156) menambahkan bahwa perpanjangan
utama peneliti yaitu seorang pelaku tari di pengamatan ini dilakukan untuk mengecek
daerah tersebut yaitu Bapak Rajab atau yang kembali apakah data yang telah diberikan oleh
biasa di panggil Ai Jab (75 tahun), Bapak sumber data selama ini merupakan data yang
Chandra (55 tahun) yang biasa dipanggil Long sudah benar atau tidak. Bila tidak benar, maka
merupakan salah satu tokoh kebudayaan 3 peneliti melakukan pengamatan lagi yang
masyarakat melayu Kecamatan Sayan, Bapak lebih luas dan mendalam sehingga diperoleh
Suhendra (46 tahun) dan Bapak Amri (48 data yang pasti kebenarannya. Menurut
tahun) adalah selaku narasumber ketiga yang Sugiyono (2010:372) triangulasi adalah teknik
bekerja di Dinas Perhubungan Budaya dan pengecekan data dari berbagai sumber dengan
Pariwisata di Kecamatan Nanga Pinoh berbaga cara dan berbagai waktu. Tujuan
Kabupaten Melawi. peneliti menggunakan teknik triangulasi
Data yang digunakan dalam penelitian ini sumber karena dalam teknik ini peneliti
adalah semua data yang berkaitan dengan membandingkan serta mengecek kembali
makna gerak Tari Jepin Suson Sireh. Data informasi yang diperoleh dari informan yang
tersebut diperoleh dari hasil observasi, memberikan informasi mengenai makna gerak
wawancara ang disampaikan informan, serta tari jepin suson sireh.
foto-foto dan video Tari Jepin Suson Sireh di Analisis data dalam penelitian kualitatif
Desa Sawah Tunjuk Kecamatan Sayan dilakukan saat pengumpulan data berlangsung
Kabupaten Melawi kalimantan Barat. Peneliti dan setelah selesai pengumpulan data dalam
juga mengkaji tentang Makna Gerak Tari periode tertentu.Tujuan analisis data sendiri
Jepin Suson Sireh di Desa Sawah Tunjuk adalah mengorganisasikan data yang dalam,
Kecamatan Sayan Kabupaten Melawi hal ini berupa catatan lapangan, foto, hasil
kalimantan Barat. Data dari penelitian ini wawancara dan lain sebagainya. Sugiyono
yaitu: 1) Data mengenai Tari Jepin Suson (2012: 335) analisis data adalah proses
Sireh, 2) Data mengenai ragam gerak Tari mencari dan menyusun secara sistematis data

3
yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan Pada bagian kedua tangan yang menutup
lapangan, dan dokumentasi dengan cara menggambarkan sebuah salam untuk para
mengorganisasikan data kedalam unit-unit, penonton yang hadir sebagai bentuk
melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, penghormatan, yang diambil dari kebiasaan
memilih mana yang penting dan yang akan masyarakat kecamatan sayan dimana dalam
dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga kehidupan sehari-harinya jika bertemu atau
mudah dipahami oleh diri sendiri maupun berkunjung selalu memberikan salam, jika
orang lain. kedatangan tamu dari luar biasanya mereka
mengadakan acara dan memberikan tari
HASIL PENELITIAN DAN persembahan agar rasa penghormatan lebih
PEMBAHASAN terasa.
Hasil Penelitian Pada gerak salam yang berdiri ditujukan
Pada kebudayaan masarakat setempat kepada sang pencipta, badan tegak beridiri (ke
tentunya memiliki ciri khas, keunikan dan atas) Maha kuasa, yang menunjukkan sebagai
tradisinya masing-masing, seperti tradisi pada rasa syukur yang kita panjatkan kepada Allah
seni tari. Salah satu daerah yang memiliki SWT yang telah memberikan segalanya
tradisi seni tari yaitu di Desa Sawah Tunjuk didalam hidup baik itu suatu kebaikan maupun
Kecamatan Sayan. Masyarakat Sayan keburukan dan diberikan kesehatan.
memiliki satu tarian yang digunakan pada saat Pada bagian gerak salam yang duduk
penyambutan tamu/ persembahan pada acara sejenak menundukan kepala, menunduk
pernikahan. Kebiasaan yang dijadikansebagai pandangan mata menunjukkan rasa hormat
kebudayaan pada masyarakat Sayan. Tarian kepada sang pencipta yang menunjukan rasa
itu dinamai Tari Jepin Suson Sireh, tari jepin syukur yang kita panjatkan kepada Allah
suson sireh ada 9 langkah gerak antara lain : SWT. Pada gerak yang berdiri yang ditnjukan
1. Salam Pembuka kepada sesama (manusia) setara, jika
dimaknai keduanya bahwa semua manusia di
mata Allah adalah sama, ketika tinggi sama
tinggi dan rendah sama rendah karena yang
dilihat adalah amalan selama didunia bukan
jabatan, oleh karena itu gerak kepala
menunduk agar manusia selalu ingat dengan
yang dibawah sehingga selalu menanamkan
sifat rendah hati agar selalu meciptakan hidup
yang saling menghormati terhadap sesama.
Gambar 1. Gerak Langkah Salam Arah pandang yang pertama yaitu
Pembuka dengan Posisi Awal Badan menunduk artinya tunduk dalam perintah
Berdiri dan Kepala Menghadap Kedepan. Allah SWT dan arah pandang gerak yang
kedua yaitu berdiri bermaksud semua dimata
Allah sama atau setara.
Terkait simbol dari kedua tangan yang
menunjukkan bahwa salam yang dilakukan
oleh semua orang ketika bertemu/bertamu
sebaiknya mengucapkan sesama karena
prilaku ini akan menciptakan sifat baik dan
menimbulkan sikap sopan santun terhadap
sesama.

Gambar 2. Gerak Salam Pembuka Posisi


Badan Menyembah dengan Posisi Kepala
Menunduk

4
2. Turon Tangga keluar rumah, itu artinya bumi adalah tempat
ia hidup dan beraktivitas, mengingatkan
ketika kita merasa hebat atau pandai, jangan
lupa bahwa masih ada orang lain yang lebih
hebat atau pandai dari kita bagaimanapun di
atas langit masih ada langit.
Bagian tangan yang bertepuk
menyimbolkan sebuah salam yang dimaknai
ketika keluar rumah maupun masuk rumah
hendaknya memberikan salam terlebih
dahulu, selain itu ada peranan yang lebih
penting dimana kita
mengucapkan/memberikan salam adalah doa
yang memiliki arti “Semoga kedamaian
dilimpahkan kepadamu diiringi dengan
rahmat dari Allah SWT dan juga berkah dari
Gambar 3. Gerak Turon Tangga
Allah untukmu”.
dengan Posisi Badan Berdiri,
3. Langkah Serong
Tangan Gerak Salam dengan Posisi
Kaki Kiri Kedepan dan Kaki Kanan
ditempat.
Turon pengertian dalam bahasa indonesia
yaitu turun, turun dalam arti masyarakat sayan
berarti keluar dari rumah. Pada gambar diatas
langkah awal menggunakan kaki kiri, karena
menurut kepercayaan masarakat melayu sayan
yang diambil dari sunnah Rasulullah SAW
jika seorang keluar rumah hendaklah
mendahulukan kaki kiri. Salah satu cara
menerapkan kaidah tersebut adalah ketika
seseorang masuk ke dalam rumahnya, yang
lebih utama adalah mendahulukan kaki
Gambar 4. Gerak langkah Serong Posisi
kanannya. Karena rumah adalah tempat yang
badan Serog Depan Kiri Agak Mendak
mulia, sedangkan jalanan adalah tempat yang
dengan Posisi Tangan Kanan dan Kiri
kurang mulia. Sehingga ketika berpindah ke
Mengalun.
tempat yang lebih mulia, maka dia harus
Langkah serong dimaknai dalam
mendahulukan kaki kanannya, dari pada kaki
perjalanan hidup, bahwa dalam menjalani
kirinya.
hidup banyak kesulitan yang dihadapi, atau
Sebagaimana Allah azza wa jalla sudah
dalam bahasa masyarakat kecamatan sayan
menjelaskan, bahwa keberadaan rumah adalah
ialah banyak “onak atau durik”, yang artinya
kemuliaan bagi manusia.
serong atau curang tidak lurus hati dan tidak
Allah berfirman;
jujur, gerakkan ini menggambarkan kita
َ ‫ّللاه َجعَ َل لَكهم ِمن بهيهوتِ هكم‬
‫س َكنًا‬ َ ‫َو‬
bahwa didalam berkehidupan untuk selalu
“Dan Allah menjadikan bagimu rumah-
berlaku jujur karna dengan menanamkan sifat
rumahmu sebagai tempat tinggal.”
jujur hidup akan terasa damai dan diberikan
(Surat An-Nahl: ayat 80)
jalan yang lurus dan benar oleh Allah SWT.
Simbol pada kaki maju atau melangkah
Arah badan yang menyerong, menyerong
bermakna bahwa setiap kita ingin melangkah
diambil dari bahasa kiasan artinya
keluar rumah, tangga sebagai batas antara
menyimpang dari sesuatu yang tidak
singgasana dengan bumi (rumah dan tanah),
diinginkan dan biasanya diartikan negatif,
yang artinya setelah seseorang melangkah

5
langkahan kaki yang mengarah ke serong 5. Langkah Bujur
menyimbolkan terkadang hidup banyak
cobaan dan khilaf dengan pengaruh
lingkungan dan omongan kita bisa
terpengaruh dan menyimpang dari hal yang
buruk.
4. Langkah Berasok

Gambar 6. Langkah Bujur (Lurus) Posisi


Badan Agak Mendak Sedikit dan pada
Posisi Kedua Tangan Mengalun Kiri dan
Kanan. Kaki Kiri Kedepan dan Kaki Kiri
ditempat
Bujur atau lurus, yang bermakna bahwa
Gambar 5. Langkah Gerak Berasok ketika seseorang menjalani sebuah kehidupan
bergandengan Tangan dengan Pasangan, hendaknya seseorang itu mempunyai pola
Poisis Badan Berdiri dan Kaki Kiri Maju pikir yang tidak rumit, artinya menjalani
Kedepan dengan Menjinjit hidup yang baik dan lurus tidak melampaui
Berasok yang artinya Bermain, bermakna batas atau melenceng sesuai dengan ketentuan
kebersamaan dan beriring dalam menjalani yang Allah perintahkan dalam hidup.
hidup. Di ungkapan dengan gerak Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam
bergandengan tangan sambil melompat ke bersabda “ini adalah jalan Allah”, kemudian
empat penjuru, yang di artikan dimanapun kita beliau mebuat garis lain pada sisi kiri dan
berada, kita harus tetap menanamkan sifat kanan, lalu bersabda, “ ini adalah jalan-jalan
kebersamaan dan selalu beriringan dalam (yang banyak). Pada setiap jalan ada syetan
menjalani hidup karena pada nyatanya yang mengajak kepada jalan itu,” kemudian
didalam kehidupan sehari-hari masyarakat beliau membaca salah satu ayat didalam
sayan disaat sedang kesusahan atau tertimpa alqur’an yang artinya “Dan bahwa (yang kami
musibah mereka sangat cepat untuk perintahkan) ini adalah jalan-Ku yang lurus,
membantu dan selalu menanamkan sifat maka ikutilah dia dan janganlah kamu
toleransi yang kuat karena dengan hal ini mengikuti jalan-jalan ang lain, karena jalan-
masyarakat disana percaya dapat menciptakan jalan itu mencerai-beraikan kalian dari jalan-
kebersamaan lebih mudah kita untuk meminta Nya” ( Al An’am:153) Hadist shahih
pertolongan kepada tetangga atau sesama. diriwayatkan oleh Ahmad.
Tangan yang bergandeng menyimbolkan Arahan gerak kaki yang kedepan
kasih sayang dan sebuah kesetian yang menunjukkan berjalanlah terus kedepan.
diarapkan terhadap sesama, setia kawan disaat Dunia itu seluas langkah kaki jelajahi dan
kita susah maupun senang selalu ada disaat jangan pernah takut melangkah ke arah yang
kita butuh. Posisi kaki yang mengarah lebih baik, hanya dengan itu kita bisa mengerti
kedepan yaitu menjaga keseimbangan satu kehidupan yang selanjutnya. Bagaimana yang
sama lain, melangkah bersama karena hidup kita ketahui lurus artinya jalan yang
tanpa bantuan orang lain kita tidak akan bisa lurus/benar, setiap orang memiliki harapan
menjadi lebih baik. Maka dari itu, jagalah dalam hidup untuk kearah yang lebih baik.
kerukunan dalam hidup anatar sesama.

6
Gerakan tangan yang mengalun 7. Suson Sireh
menyimbolkan sebuah kehidupan yang harus
kita imbangi ketika kita ingin melangkah
untuk maju imbangi dengan kerja keras,
berdoa dan berusaha dengan hal ini
mempermudah kita untuk menjadi lebih baik.
6. Langkah Besiang

Gambar 8. Langkah Gerak Suson Sireh


Posisi Badan Berdiri Arah Pinggul
Agak Serong Kiri dan Kaki Kiri Serong
Depan Kiri.

Gerak suson sireh diambil dari susunan


sirih, yang pemaknaannya diambil dari pohon
sirih yang meski hidupnya menumpang pada
Gambar 7. Langkah Besiang, Posisi Badan
tanaman lain tetapi pohon sirih tersebut tidak
Samping Kiri dengan Posisi Badan
mengambil nutrisi pada tanaman itu bahkan
Mendak dengan Kepala Menuduk dan
tanaman yang ditumpanginya itu tumbuh dan
Gerak Kaki Menyilang
makin berkembang dengan baik, yang artinya
didalam berkehidupan bahwasannya kita
Dalam bahasa indonesia besiang artinya
jangan iri dengki dengan urusan hidup orang
membersihkan, yang diambil dari kebiasaan
lain dan janganlah mengambil sesuatu yang
masyarakat sayan pada saat mebersiahkan
bukan hak kita karena Allah sangat melarang
rumput (besiang atau menyiang), diambil dari
jika kita mencuri sesuatu yang dimiliki orang
kegiatan sehari-hari masyarakat sayan yang
lain.
kebiasaannya membersihkan halaman rumah
8. Lompat Tiong
atau biasa disebut gotong royong, yang
dimaknai kehidupan dengan lingkungan yang
bersih akan terasa nyaman karena kebersihan
adalah sebagaian dari iman.
Simbol tangan yang membengkok seperti
gerakan seorang petani yang sedang menyiang
rumput di sawah yang diumpamakan sebagai
gambaran oleh masyarakat setempat bahwa
hidup kita didunia ini seperti seorang petani
yang bercocok tanam di sawah yang
dimilikinya, dan setelah tumbuh dan
berkembang ia memetik hasil dari panen diri
sendiri, yang berarti apabila menanamkan
kebaikan maka di akhirat nanti kita pun akan Gambar 9. Langkah Tiong Posisi Badan
menuai kebaikan juga, dan apabila kita Berdiri, Kaki Kanan Kebelakang
menanamkan kejahatan, maka keburukanlah dan Kaki Kiri ditempat
yang kita akan petik diakhirat kelak.

7
Tiong artinya melompat, melompat Putar angin selayaknya angin terkadang
menurut masyarakat sayan untuk berputar haluan kadang kebelakang san
mendapatkan sesuatu, yang berarti lincah kadang kdepan (hilir dan hulu), seperti halnya
dalam berusaha tanpa putus asa meski hidup terkadang surut dan terkadang pasang
mengalami kegagalan tetapi harus bisa artinya di dalam kehidupan sehari-hari
mengimbangi dan tetap semangat. Melompat terkadang mendapatan rezeki yang berlimpah
kedepan sampai menemukan titik kesuksesan dan bahkan tidak ada sama sekali, itu artinya
karena untuk mencapai sebuah kesuksesan hiduplah dengan bersyukur dan apa adanya
perlu adanya semangat dan pantang jangan pernah memaksakan keadaan seperti
menyerah. Rasulullah SAW bersabda : “ pamer harta atau yang lainnya, walaupun
Bangunlah pagi hari untuk mencari rezeki dan merasa kurang dengan hidup bersyukur akan
kebutuhan-kebutuhanmu. Sesungguhnya pada lebih nyaman dan tenang.
pagi hari terdapat barokah dan
keberuntungan”. Maka dapat disimpulkan SIMPULAN DAN SARAN
begegaslah untuk bangun dipagi hari, Kesimpulan
berusahalah dalam mencari rezekimu untuk Pada kebudayaan masarakat setempat
mendapatkan sesuatu yang baik tentu adanya tentunya memiliki ciri khas, keunikan dan
kerja keras usaha dan lincah dalam bekerja. tradisinya masing-masing, seperti tradisi pada
9. Langkah Putar Angin seni tari. Salah satu daerah yang memiliki
tradisi seni tari yaitu di Desa Sawah Tunjuk
Kecamatan Sayan. Masyarakat Sayan
memiliki satu tarian yang digunakan pada saat
penyambutan tamu/ persembahan pada acara
pernikahan. Kebiasaan yang dijadikansebagai
kebudayaan pada masyarakat Sayan. Tarian
itu dinamai Tari Jepin Suson Sireh. Tari Jepin
Suson Sireh ada 9 langkah gerak antara lain :
1) Salam pembuka, 2) Turon tangga, 3)
Langkah serong, 4) Langkah berasok, 5)
Langkah bujur, 6) Langkah besiang, 7)
Langkah melantet, 8) Langkah suson sireh, 9)
Gambar 10. Langkah Putar Angin dengan Langkah tiong.
Posisi Badan Membilas Kekanan
dan Gerakan Kaki Menyilang. Saran
Peneliti mengajak kepada pembaca untuk
Langkah Putar angin adalah menanamkan rasa sosial yang tinggi, agar
menggambarkan atau simbol dari angin yang tarian ini tetap terjaga kelestarian
berputar-putar saat masyarakat sedang kebudayaannya dan merupakan salah satu
beladang, bergerak mengibaskan rumput kebudayaan yang ada di Desa Sawah Tunjuk
diladang, meski hidupnya sederhana dengan Kecamatan Sayan Kabupaten Melawi. Demi
pekerjaannya sebagai petani tetapi mereka berkembang dan lestarinya kebudayaan yang
tetap bersyukur. Simbol angin yang ada disuatu daerah khusunya tari Jepin Suson
digambarkan oleh masyarakat sayan puting Sireh pada masyarakat melayu di Kecamatan
beliung jika dilihat berputar-putar dari bawah Sayan. Hasil penelitian ini sebagai satu
kecil ke atas semakin membesar, yang berarti tawaran untuk menganalisis gerak, makna
hidup ini sebagai roda kehidupan yang selalu gerak dan bisa dijadikan sebagai acuan media
berputar kadang kita hidup dibawah dan bahan ajaran, sehingga meningkatkan rasa
kadang diatas. kreativitas dalam proses belajar mengajar dan
bisa dijadikan untuk bahan ajar guru.

8
DAFTAR RUJUKAN
Langer, S. K. (2008). Problematika Seni. Soedarsono. (1978). Pengantar Pengetahuan
Diterjemahkan oleh FX. Widaryanto. dan Komposisi Tari. Yogyakarta.
Bandung: Sunan Ambu Press. Akademi Seni Tari Indonesia.
Nawawi, H. (2012). Metode Penelitian Sudaryono. (2017). Metodologi Penelitian.
Bidang Sosial. Yogakarta: Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Gadjahmada University Press Sugiono. (2010). Metode Penelitian
Soedarsono. (1976). Tari-tari Rakyat di Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif,
Daerah Istimewa Yogyakarta. dan R&D. Bandung:Alfabeta.
Yogyakarta: ASTI

You might also like