Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 9

p-ISSN: 2301-7562 Tadris: Jurnal Keguruan dan Ilmu Tarbiyah 02 (1) (2017) 57-65

e-ISSN: 2579-7964 DOI: 10.24042/tadris.v2i1.1739


Juni 2017

Peranan Mata Kuliah Profesi Kependidikan dan Microteaching


terhadap Kompetensi Profesional Mahasiswa PPL Fisika
Sohibun1, Yeza Febriani2, Ina Maisaroh3
1, 2, 3
Program Studi Pendidikan Fisika, Universitas Pasir Pengaraian. Email: bie.idsohib@gmail.com

Diterima: 1 Maret 2017. Disetujui: 22 Mei 2017. Dipublikasikan: Juni 2017

Abstract
The purpose of this study to determine the effect of the role of professional education and microteaching
courses on the professional competence of physics class IV physics students. This study includes ex post facto
research. The sample of this research is Field Supervisor (DPL) student of field practice (PPL) Physics
Education department class IV that guide 18 students. Data collection using questionnaires and
documentation. Data analysis techniques used are techniques of analysis of correlation and advanced
analysis using coefficient of determination. The result of this research is that the influence of professional
education and micro teaching subject to professional competence based on final score is included into very
strong category that is equal to 1 with percentage of 100%. Based on the questionnaire obtained the influence
of professional education subject to professional competence enter into very strong criteria with calculation
of correlation of 1 and percentage of 100%. So that the subjects of teaching profession and micro teaching
are very influential and actively participate in the professional competence of PPL Physics University of
Pasir Pengaraian students.

Abstrak
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh peranan mata kuliah profesi kependidikan dan
microteaching terhadap kompetensi profesional mahasiswa PPL fisika angkatan IV. Penelitian ini termasuk
jenis penelitian ex-post facto. Sampel dari penelitian ini adalah Dosen Pembimbing Lapangan (DPL)
mahasiswa PPL Prodi Pendidikan fisika angkatan IV yang membimbing 18 mahasiswa. Pengumpulan data
menggunakan angket dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis kolerasi
dan analisis lanjutan menggunakan koefisien determinasi. Hasil penelitian didapat bahwa pengaruh mata
kuliah profesi kependidikan dan microteaching terhadap kompetensi profesional berdasarkan nilai akhir
termasuk kedalam kategori sangat kuat yaitu sebesar 1 dengan persentase sebesar 100%. Berdasarkan angket
diperoleh pengaruh matakuliah profesi kependidikan terhadap kompetensi profesional masuk ke dalam
kriteria sangat kuat dengan perhitungan korelasi sebesar 1 dan persentase sebesar 100%. Sehingga mata
kuliah profesi kependidikan dan microteaching sangat berpengaruh dan berperan aktif terhadap kompetensi
profesional mahasiswa PPL Fisika Universitas Pasir Pengaraian.

Kata kunci: profesi kependidikan, micro teaching, kompetensi professional.

© 2017 URPI, FTK UIN Raden Intan Lampung

PENDAHULUAN PPL dilakukan secara nyata di


Fakultas Keguruan dan Ilmu sekolah-sekolah yang telah bekerja sama
Pendidikan (FKIP) Universitas Pasir dengan FKIP Universitas Pasir
Pengaraian mempunyai kegiatan Pengaraian (UPP). PPL adalah salah satu
akademik yang mewajibkan ajang latihan bagi mahasiswa sebagai
mahasiswanya untuk mengambil mata calon guru dalam menerapkan berbagai
kuliah Program Pengalaman Lapangan pengetahuan, sikap dan keterampilan
(PPL). PPL merupakan program mata dalam rangka pembentukan guru yang
kuliah jurusan kependidikan yang professional (Tim Revisi, 2016). Seorang
bertujuan untuk mengasah kemampuan guru profesional seharusnya memiliki dua
mahasiswa dalam mengajar secara unsur penting yaitu unsur kompetensi dan
profesional. unsur prasyarat (Hendrayani, 2008).
Peranan Mata Kuliah Profesi Kependidikan dan Microteaching…. Sohibun, Yeza Febriani, Ina Maisaroh

Kompetensi dipandang sebagai pilar Indikator penelitian pengaruh mata


kinerja dari suatu profesi (Suherman, kuliah Profesi Kependidikan,
2014). Unsur kompetensi meliputi Microteaching dan praktik PPL
kompetensi ketrampilan proses dan Mahasiswa Fisika FKIP terhadap
penguasaan pengetahuan (akademik). Kompetensi profesional adalah sebagai
Sementara unsur prasyarat yaitu potensi berikut (Marno & Idris, 2009):
kepribadian atau kompetensi personal.
Mahasiswa yang dapat mengikuti Tabel 1. Indikator hubungan antara Profesi
program PPL adalah mahasiswa yang Kependidikan dengan Kompetensi
telah lulus mata kuliah syarat PPL yaitu Profesional
Pengantar Pendidikan, Perkembangan
No Indikator
Peserta Didik, Belajar dan Pembelajaran,
1 Penguasaan pada bidang studi yang
Profesi Kependidikan, dan diajarkan
Microteaching. Mata kuliah tersebut 2 Memahami keadaan diri siswa
diharapkan berpengaruh terhadap PPL, 3 Memahami prinsip-prinsip dan teknik
dikarenakan setiap praktik yang akan mengajar
dilakukan dalam melaksanakan PPL 4 Menguasai cabang-cabang ilmu
berkesinambungan dengan mata kuliah pengetahuan yang relevan dengan
tersebut. bidang studinya
Mata kuliah profesi kependidikan 5 Menghargai profesinya
merupakan mata kuliah yang mempelajari
tentang profesi seorang guru yang Tabel 2. Indikator hubungan antara micro
memahami kode etik sehingga dalam teaching dengan Kompetensi
Profesional
melaksanakan tugasnya sebagai guru
tidak menyimpang dengan kode etik yang No Indikator
telah berlaku. Salah satu mata kuliah 1 Menguasai materi, struktur, konsep, dan
profesi pendidikan yaitu microteaching. pola pikir keilmuan yang mendukung
Mata kuliah ini mengajarkan mahasiswa mata pelajaran yang diampu.
bagaimana cara mengajar dalam kelas 2 Menguasai standar kompetensi dan
dalam jumlah kecil. kompetensi dasar mata pelajaran/bidang
Secara umum, kemampuan pengembangan yang diampu.
profesional yang harus dimiliki seorang 3 Mengembangkan materi pembelajaran
guru antara lain: kemampuan penguasaan yang diampu secara kreatif.
materi/bahan pelajaran, kemampuan 4 Mengembangkan keprofesionalan secara
merencanakan proses belajar mengajar, berkelanjutan dengan melakukan
tindakan reflektif.
kemampuan mengelola program belajar
5 Memanfaatkan teknologi informasi dan
mengajar, kemampuan dalam pelaksanaan komunikasi untuk berkomunikasi dan
proses belajar mengajar, kemampuan mengembangkan diri
penggunaan media dan sumber belajar,
dan kemampuan pelaksanaan evaluasi dan Berdasarkan dari hasil observasi
penilaian hasil belajar siswa. Selain itu, melalui diskusi secara langsung dengan
kemampuan tersebut harus didukung salah seorang guru pamong PPL di SMPN
dengan berbagai ilmu pengetahuan, 3 Rambah mengatakan bahwa masih
seperti psikologi, sosiologi, dan banyak mahasiswa yang belum mampu
komunikasi (Muhroji & Setyanto, 2016). menimbulkan sikap profesionalismenya
Oleh karena itu, upaya peningkatan mutu menjadi seorang guru dan tidak
pendidikan dan peningkatan kualitas menguasai tujuh kemampuan dalam
tenaga kependidikan harus senantiasa mengajar di kelas sehingga kelas menjadi
dilakukan (Yamin, 2007). tidak terkendali.

58| Tadris: Jurnal Keguruan dan Ilmu Tarbiyah Vol.02/1/2017


Peranan Mata Kuliah Profesi Kependidikan dan Microteaching…. Sohibun, Yeza Febriani, Ina Maisaroh

Permasalahan juga diperkuat penelitian ini adalah kompetensi


dengan hasil wawancara dengan salah satu profesional.
Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Data sekunder dikumpulkan melalui
mahasiswa FKIP di SMPN 3 Rambah. data dokumentasi yang dilihat dari nilai
Beliau mengatakan bahwa pemanfaatan akhir mahasiswa pendidikan fisika. Data
teknologi dan media dalam pembelajaran primer dikumpulkan melalui penyebaran
sangat diperlukan untuk menunjang angket kepada DPL yang sedang
efektifitas belajar mengajar siswa membimbing mahasiswa pendidikan
disekolah, tetapi masih banyak dari fisika. Setelah data dikumpulkan
mahasiswa PPL yang belum selanjutnya ditabulasi berdasarkan
memanfaatkan teknologi dan media yang jawaban pada masing-masing item angket
ada dalam proses belajar mengajar. yang diberi skor dengan menggunakan
Kurang pahamnya mahasiswa skala bertingkat (rating scale). Lembar
dalam menguasai landasan kependidikan penilaian terdiri atas 3 alternatif jawaban
mengenai kurikulum yang digunakan di (3, 2, dan 1), skor ini bersifat
sekolah tersebut menyebabkan mahasiswa membedakan dan mengurutkan.
belum mampu untuk membuat perangkat Analisis yang dilakukan adalah
pembelajaran, menyusun program analisis korelasi product moment sebagai
pengajaran, melaksanakan program berikut:
pengajaran dan mahasiswa PPL belum (∑ 𝑋1 𝑌)
𝑅𝑥1 𝑦 =
berani mengambil tindakan untuk menilai √(∑ 𝑋1 2 )(∑ 𝑌 2 )
hasil dan proses belajar siswa yang sesuai (1)
dengan indikator keprofesionalan guru.
Dari latar belakang yang telah (3.1)
dijelaskan di atas maka peneliti tertarik 𝑅𝑥2 𝑦 =
melakukan penelitian dengan judul: (∑ 𝑋2 𝑌)
“Pengaruh Peranan Mata kuliah Profesi √(∑ 𝑋2 2 )(∑ 𝑌 2 )
Kependidikan dan Microteaching
terhadap Kompetensi Profesional (3.2)
Mahasiswa PPL Fisika FKIP Angkatan IV
Universitas Pasir Pengaraian”. 𝑅 2 𝑦𝑥1 +𝑅 2 𝑦𝑥2 − 2𝑅𝑦𝑥1 𝑅𝑦𝑥2 𝑅𝑥1 𝑥2
𝑅𝑦𝑥1𝑥2 = √ 1−𝑅2 𝑥1 𝑥2
(2)
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang dilakukan Keterangan:
adalah penelitian deskriptif. Penelitian 𝑅𝑦𝑥1 𝑥2 = Korelasi antara variabel X1
dilaksanakan pada Bulan Februari sampai dengan X2 secara bersama-
dengan Maret 2017 pada Dosen sama dengan variabel Y
Pembimbing Lapangan (DPL) yang 𝑅𝑥1 𝑦 = Koefisien korelasi antara
membimbing 18 Mahasiswa Pendidikan variabel X1 dan variabel Y
Fisika. Penelitian ini dilaksanakan di 𝑅𝑥2 𝑦 = Koefisien korelasi antara
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
variabel X2 dan variabel Y
Populasi pada penelitian ini adalah
DPL dengan jumlah 12 yang sedang 𝑅𝑥1 𝑥2 = Koefisien korelasi antara
membimbing 18 Mahasiswa Pendidikan variabel X1 dan variabel X2
Fisika. Desain penelitian ini ∑ 𝑋1 𝑌 = Jumlah produk X1 terhadap Y
menggunakan pendekatan Eks-post fakto. ∑ 𝑋2 𝑌 = Jumlah produk X2 terhadap Y
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah ∑ 𝑌22 = Jumlah Kuadrat variabel Y
mata kuliah profesi kependidikan dan (Sugiyono, 2012)
microteaching. Variabel terikat dalam

Tadris: Jurnal Keguruan dan Ilmu Tarbiyah Vol.02/1/2017 | 59


Peranan Mata Kuliah Profesi Kependidikan dan Microteaching…. Sohibun, Yeza Febriani, Ina Maisaroh

Selanjutnya dilakukan Keterangan :


penganalisaan terhadap hasil jawaban R = Koefisien Determinasi
2
item pertanyaan dalam angket terbuka. 𝑅𝑦(1,2) = koefisien determinasi ganda
Kemudian dilihat hubungan data angket, pengaruh X1 , X2 terhadap Y
maka sebaran jawaban angket mahasiswa Ryx1 = Jumlah produk antara X1
direkapitulasi berdasarkan kelompok terhadap Y
jawaban responden dengan cara sebagai Ryx2 = Jumlah produk antara X2
berikut (Riduwan, 2010): terhadap Y
2
𝑘𝑒𝑙𝑜𝑚𝑝𝑜𝑘 𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 𝑟𝑒𝑠𝑝𝑜𝑑𝑒𝑛
(𝑅𝑦𝑥1 𝑥2 ) = Jumlah produk antara X1 dan
𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝑠𝑘𝑜𝑟 = 𝑥 100 % (3)
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 X2 terhadap Y

Selanjutnya setelah dilakukan HASIL DAN PEMBAHASAN


penskoran pada instrumen angket. Hasil Hasil korelasi berdasarkan
akhir angket di totalkan nilainya secara perhitungan nilai akhir mata kuliah profesi
keseluruhan pada setiap mata kuliah kependidikan dan microteaching terhadap
dengan menggunakan persamaan berikut nilai akhir PPL dapat dilihat pada tabel. 1
(Astriana. W & Sayuti, 2015): berikut:

∑ 𝐹𝑥 Tabel 3. Pengaruh Mata Kuliah Profesi


𝑀= (4) Kependidikan dan Micro teaching
𝑁
M = Rata-rata skor terhadap Kompetensi Profesional
∑ 𝐹𝑥 = Jumlah Skor yang diperoleh Mahasiswa PPL Angkatan
N = Jumlah total pernyataan IVberdasar nilai akhir

(Sumber: Modifikasi Astriana, Syafi’I dan Sayuti, Aspek Nilai F Interpretasi


2015). Korelasi Korelasi Tabel
Penelitian yang menunjukkan 5%
Nilai akhir 0,98* Sangat Tinggi
adanya korelasi yang signifikan perlu X1Y
dicari besarnya kontribusi variabel X Nilai Akhir 0,98* Sangat Tinggi
terhadap variabel Y. Untuk melihat 0,46
X2Y
besarnya kontribusi variabel X terhadap Nilai Akhir 1,00* Sangat Tinggi
variabel Y dapat digunakan rumus X1X2Y
koefisien determinan sebagai berikut: Ket: * terdapat korelasi positif yang signifikan
antara variabel X1, X2 dan variabel Y
𝑅 = (𝑅𝑦𝑥1 )2 x 100 %
(5)
Hasil analisis perhitungan data
(3.6) dilakukan dengan menggunakan rumus
𝑅 = (𝑅𝑦𝑥1 )2 x korelasi product moment adalah sebesar
100 % 1,00. Sehingga interpretasi terhadap 18
mahasiswa, diperoleh (r tabel) pada taraf
(3.7) signifikan 5% sebesar 0,46 Maka telah
(Sundayana, 2010) diketahui nilai rhitung adalah sebesar 1,00,
sedangkan nilai rtabel masing-masing
2
𝑅𝑦(1,2) = (𝑅𝑦𝑥1𝑥2 )2 x 100 % sebesar 0,46. Dengan demikian rhitung
(6)
lebih besar dari rtabel(rhitung>rtabel). Maka
terdapat korelasi yang sangat tinggi antara
mata kuliah profesi kependidikan dan
(3.8) micro teaching terhadap PPL.
(Hartono, 2004) Untuk mengetahui perbandingan
angka korelasi mahasiswa pada mata

60| Tadris: Jurnal Keguruan dan Ilmu Tarbiyah Vol.02/1/2017


Peranan Mata Kuliah Profesi Kependidikan dan Microteaching…. Sohibun, Yeza Febriani, Ina Maisaroh

kuliah profesi kependidikan dan micro 2012). Dalam mata kuliah microteaching
teaching (Variabel X1 dan X2) terhadap mahasiswa diarahkan untuk menjadi
PPL (Variabel Y) berdasarkan nilai akhir seorang guru yang mampu dan menguasai
dapat dilihat pada Gambar 1 berikut: materi bidang studi, mengelola kelas,
memahami standar kompetensi dan
Korelasi Nilai Akhir Profesi Kependidikan, kompetensi dasar sehingga dalam
Micro Teaching
Terhadap PPL 1
merancang rencana pembelajaran sesuai
1
dan mencapai tujuan yang diinginkan.
0.995
0.99 Tabel 4. koefisien determinasi variabel X1
0.985 0.98 0.98
terhadap Y, X2 terhadap Y dan X1X2
0.98 terhadap Y
0.975
0.97 No. Aspek Korelasi Determinasi
1 Nilai akhir X1Y 96,04 %
2 Nilai Akhir X2Y 96,04%
3 Nilai Akhir X1X2Y 100%

Gambar 1. Grafik perbandingan tata-rata Angka Berdasarkan Tabel 4 di atas dapat


korelasi nilai akhir mata kuliah dilihat bahwa hasil perhitungan koefisien
profesi kependidikan, determinasi pada mata kuliah profesi
microteaching terhadap PPL kependidikan dan microteaching terhadap
PPL masing masing memiliki nilai
Profesi menurut (Soetjipto & K, determinasi mencapai 100%, sehingga
2004) adalah pekerjaan yang memerlukan dapat disimpulkan bahwa sumbangan
bidang ilmu dan keterampilan tertentu di persentase dari mata kuliah profesi
luar jangkauan khalayak ramai (tidak kependidikan dan microteaching terhadap
semua orang dapat melakukannya). PPL sangat tinggi.
Profesi menurut Rusman adalah suatu Berdasarkan data untuk variabel X1,
jabatan atau pekerjaan yang menuntut X2 dan variabel Y yang terkumpul dari
keahlian tertentu (Rusman, 2012). Profesi penyebaran angket pada 12 DPL yang
Keguruan adalan pekerjaan yang membimbing 18 mahasiswa fisika dengan
dilakukan oleh seseorang untuk jumlah pernyataan masing-masing mata
membimbing seseorang menjadi manusia kuliah 15 butir instrumen pernyataan,
yang berkualitas dengan pendidikan yang maka dapat diketahui persentase skor
baik. masing-masing indikator sebagai berikut:
Dalam mata kuliah profesi
Perbandingan rata-rata per indikator pada mata
kependidikan mahasiswa diajarkan untuk kuliah profesi kependidikan terhadap kompetensi
interpretasi
menguasai kode etik keguruan, dan profesional

bersikap sebagai seorang guru yang 93.05% 96.29%


100.00% 86.10% 90.27%
menguasai kompetensi dasar seorang 79.62%
80.00%
guru, termasuk ke dalamnya adalah 60.00%
kompetensi profesional. 40.00%
Microteaching dapat diartikan 20.00%
sebagai cara latihan keterampilan 0.00%

mengajar guru atau praktik mengajar guru


dalam lingkup kecil/terbatas. Jadi dapat
dipahami bahwa microteaching adalah Gambar 2. Grafik perbandingan rata-rata per
model pengajaran yang dikecilkan atau indikator pada mata kuliah profesi
disebut juga dengan real teaching (Z, kependidikan terhadap kompetensi
profesional

Tadris: Jurnal Keguruan dan Ilmu Tarbiyah Vol.02/1/2017 | 61


Peranan Mata Kuliah Profesi Kependidikan dan Microteaching…. Sohibun, Yeza Febriani, Ina Maisaroh

Hasil perhitungan angket untuk Tabel 5. Pengaruh Mata Kuliah Profesi


mata kuliah microteaching terhadap Kependidikan dan Micro teaching
kompetensi profesional dapat diketahui terhadap Kompetensi Profesional
persentase skor masing-masing indikator Mahasiswa PPL Angkatan IV
adalah sebagai berikut: berdasar instrumen angket

Aspek Nilai F Interpretasi


Perbandingan Rata- rata Per Indikator Korelasi Korelasi Tabel
Pada Mata Kuliah Micro Teaching 5%
Nilai 0,99* Sangat Tinggi
100.00%
angket
93.20% X1Y
90.00% 92.58%
87.64% Nilai 0,97* Sangat Tinggi
84.25% angket 0,46
80.00%
76.84% X2Y
70.00% Nilai 1,00* Sangat Tinggi
angket
60.00%
X1X2Y
50.00%
Ket:*terdapat korelasi positif yang signifikan
antara variabel X1, X2 dan variabel Y
40.00%

30.00%
Hasil analisis perhitungan data
dilakukan dengan menggunakan rumus
20.00%
korelasi product moment adalah sebesar
10.00% 1,00. Sehingga interpretasi terhadap 18
0.00%
mahasiswa, diperoleh (r tabel) pada taraf
indikator indikator indikator indikator indikator signifikan 5% sebesar 0,46 Maka telah
1 2 3 4 5
diketahui nilai rhitung adalah sebesar 1,00,
Gambar 3. Grafik Perbandingan Rata-rata sedangkan nilai rtabel masing-masing
per indikator pada mata kuliah sebesar 0,46. Dengan demikian rhitung
micro teaching terhadap lebih besar dari rtabel (rhitung>rtabel). Maka
kompetensi profesional terdapat korelasi yang sangat tinggi antara
mata kuliah profesi kependidikan dan
Jika dilihat berdasarkan Gambar 2 microteaching terhadap PPL.
dan Gambar 3 menyatakan bahwa Untuk mengetahui perbandingan
responden (DPL) mahasiswa fisika telah angka korelasi mahasiswa pada mata
memenuhi syarat kompetensi profesional kuliah profesi kependidikan dan
dengan jumlah persentase hasil angket microteaching (Variabel X1 dan X2)
mencapai 96,29% tertinggi dan 76,84% terhadap PPL (Variabel Y) berdasarkan
terendah namun masih dalam kategori nilai akhir angket dapat dilihat pada
sangat kuat dan kuat. Gambar 4 berikut:
Berdasarkan hasil penyebaran Korelasi Nilai Akhir Profesi Kependidikan,
MicroTeaching
angket kepada DPL pengaruh mata kuliah 1 0.99 Terhadap PPL 1
profesi kependidikan dan microteaching 0.97
terhadap kompetensi profesional secara
keseluruhan variabel X1, X2 terhadap 0.95
X1Y
variabel Y adalah sebagai berikut: variabel
X2Y
X1X2Y

Gambar 4. korelasi nilai akhir angket profesi


kependidikan, micro teaching
terhadap kompetensi profesional

62| Tadris: Jurnal Keguruan dan Ilmu Tarbiyah Vol.02/1/2017


Peranan Mata Kuliah Profesi Kependidikan dan Microteaching…. Sohibun, Yeza Febriani, Ina Maisaroh

Berdasarkan Gambar 4 dapat mata kuliah mencapai 100% dengan


disimpulkan korelasi nilai akhir instrumen kategori sangat tinggi. Kompetensi
angket pada mata kuliah profesi profesional sendiri didapatkan seorang
kependidikan dan microteaching terhadap guru melalui pendidikan dan
kompetensi profesional termasuk ke diaplikasikan dalam kegiatan
dalam kategori sangat tinggi. mengajarnya. Seorang guru yang
Hamalik menjelaskan bahwa masalah profesional diwajibkan memahami kode
kompetensi profesional guru merupakan etik profesi guru yang tercantum di dalam
salah satu dari kompetensi yang harus Kode Etik Guru Indonesia (Pemerintah,
memiliki oleh setiap guru dalam jenjang n.d.) (Revisi Kode Etik keputusan kongres
Pendidikan (Oemar, 2010). Namun, XXI PGRI Nomor:
kompetensi lainnya tidak boleh diabaikan VI/Kongres/XXI/PGRI/2013), yang
yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi terdiri dari 8 pasal yaitu (1) kewajiban
kepribadian dan kompetensi sosial. umum, (2) kewajiban guru terhadap
Kompetensi profesional merupakan peserta didik, (3) kewajiban guru terhadap
kemampuan, keahlian, kecakapan dasar orang tua/ wali peserta didik, (4)
tenaga pendidik yang harus dikuasai kewajiban guru terhadap masyarakat, (5)
dalam melaksanakan tugasnya sebagai kewajiban guru terhadap Teman sejawat,
guru (Janawi, 2011). (6) Kewajiban guru terhadap profesi, (7)
Indikator dari kompetensi kewajiban guru terhadap organisasi
profesional menurut (Marno & Idris, profesi, dan (8) kewajiban guru terhadap
2009) kompetensi profesional mempunyai pemerintah.
pengertian sebagai kewenangan yang Sikap profesionalisme mengarah
berhubungan dengan tugas mengajar yang kepada komitmen para anggota suatu
mencakup: (1) penguasaan pada bidang profesi untuk meningkatkan kemampuan
studi yang diajarkan, (2) memahami profesionalnya dan terus-menerus
keadaan diri siswa, (3) memahami mengembangkan strategi-strategi yang
prinsip-prinsip dan teknik mengajar, (4) digunakannya dalam melakukan
menguasai cabang-cabang ilmu pekerjaan yang sesuai dengan profesi
pengetahuan yang relevan dengan bidang yang diembannya. Guru yang profesional
studinya, dan (5) menghargai profesinya. adalah guru yang memiliki kompetensi
Sumbangan persentase variabel X1 yang dipersyaratkan untuk melakukan
dan X2 terhadap variabel Y dapat dilihat tugas pendidikan dan pembelajaran
pada Tabel 4 berikut: (Rusman, 2012).
Kompetensi yang dipersyaratkan
Tabel 6. Koefisien determinasi variabel X1 salah satunya kompetensi profesional, jika
terhadap Y, X2 terhadap Y dan X1X2 dilihat dari hasil penelitian menyatakan
terhadap Y bahwa mahasiswa fisika yang telah
melakukan PPL telah memenuhi indikator
No. Aspek Korelasi Determinasi
kompetensi profesional dengan kategori
1 Nilai akhir X1Y 98,01 %
2 Nilai Akhir X2Y 94,09% sangat baik.
3 Nilai Akhir 100%
X1X2Y SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil analisis data
Berdasarkan Tabel 6 di atas dapat mengenai pengaruh peranan mata kuliah
disimpulkan bahwa sangat besar pengaruh profesi kependidikan dan microteaching
mata kuliah profesi kependidikan dan terhadap kompetensi profesional yang
micro teaching terhadap kompetensi dilaksanakan di lingkungan FKIP
profesional, sumbangan persentase kedua

Tadris: Jurnal Keguruan dan Ilmu Tarbiyah Vol.02/1/2017 | 63


Peranan Mata Kuliah Profesi Kependidikan dan Microteaching…. Sohibun, Yeza Febriani, Ina Maisaroh

Universitas Pasir Pengaraian didapat hasil tidak mengabaikan kode etik sebagai
yaitu: calon guru dan mampu melaksanakan
1. Pengaruh peranan mata kuliah profesi PPL dengan baik.
kependidikan dan microteaching 2. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin
terhadap kompetensi profesional melakukan penelitian tentang pengaruh
berdasarkan nilai akhir setiap mata mata kuliah syarat PPL terhadap
kuliah ditunjukkan dengan perhitungan kompetensi profesional, dapat
menggunakan korelasi Product mengambil syarat mata kuliah lainnya
Moment yaitu sebesar 0,98, 0,98 dan 1 yaitu, pengantar pendidikan,
dalam kategori sangat kuat dan perkembangan peserta didik dan
memiliki pengaruh yang sangat positif belajar danpembelajaran. Dan juga
dan signifikan. Sedangkan berdasarkan diharapkan dapat secara langsung
perhitungan koefisien determinasi, bertanya dan dalam mengambil sampel
sumbangan persentase setiap mata penelitian selain DPL juga dapat
kuliah terhadap kompetensi menghadap kepada guru pamong PPL.
profesional berada dalam kategori
sangat tinggi. DAFTAR PUSTAKA
2. Pengaruh peranan mata kuliah profesi
kependidikan dan microteaching Astriana. W, S. W., & Sayuti, I. (2015).
terhadap kompetensi profesional Pengembangan Lembar Kerja Siswa
berdasarkan nilai angket setiap mata (LKS) pada Materi Sistem
kuliah ditunjukkan dengan perhitungan Pencernaan Kelas VIII SMP dengan
menggunkan korelasi product moment Pendekatan Saintifik. Jurnal.
yaitu sebesar 0,99, 0,97 dan 1 dalam
Hartono. (2004). Stastistik Untuk
kategori sangat kuat dan memiliki
Penelitian. Pekanbaru: Lembaga
pengaruh yang sangat positif dan
Studi Filsafat, Kemasyarakatan,
signifikan. Sedangkan berdasarkan
Kependidikan dan Perempuan
perhitungan koefisien determinasi,
(LSFK2P).
sumbangan persentase setiap mata
kuliah terhadap kompetensi Hendrayani, R. (2008). Mengembangkan
profesional berada dalam kategori Kompetensi Personal Mahasiswa
sangat tinggi. Pendidikan Ekonomi Sebagai Calon
Guru Melalui Soft Competency
Berdasarkan hasil penelitian yang Training. Dinamika Pendidikan,
telah dilakukan untuk melihat pengaruh 3(2).
mata kuliah profesi kependidikan dan
microteaching terhadap kompetensi Janawi. (2011). Kompetensi Guru Citra
profesional mahasiswa PPL fisika Guru Profesional. Bandung:
angkatan IV, adapun saran dan Alfabeta.
rekomendasi peneliti, sebagai berikut:
1. Bagi mahasiswa yang mengambil mata Marno, & Idris, M. (2009). Strategi dan
kuliah profesi kependidikan dan Metode Pengajaran. Jogjakarta: Ar-
microteaching agar diharapkan mampu ruzz Media.
untuk mengikuti perkuliahan tersebut Muhroji, M. M., & Setyanto, C. B. (2016).
dengan baik dikarenakan mata kuliah Model Pengelolaan Program
profesi kependidikan dan Pengalaman Lapangan Program
microteaching merupakan syarat untuk Studi Guru Sekolah Dasar Fkip
mengambil mata kuliah PPL. Sehingga UMS. Profesi Pendidikan Dasar,
dalam melaksanakan PPL mahasiswa 1(2), 149–161.

64| Tadris: Jurnal Keguruan dan Ilmu Tarbiyah Vol.02/1/2017


Peranan Mata Kuliah Profesi Kependidikan dan Microteaching…. Sohibun, Yeza Febriani, Ina Maisaroh

Oemar, H. (2010). Pendidikan Guru


Berdasarkan Pendekatan
Kompetensi. Jakarta: Bumi Aksara.
Pemerintah. (n.d.). Keputusan Kongres
XXI Persatuan Guru Republik
Indonesia Nomor:
VI/Kongres/XXI/PGRI/2013 tentang
Kode Etik Guru Indonesia.
Riduwan. (2010). Skala Pengukuran
variable-variabel penelitian.
Bandung: Alfabeta.
Rusman. (2012). Belajar dan
Pembelajaran Berbasis Komputer
Mengembangkan Profesionalisme
Guru Abad 21. Bandung: Alfabeta.
Soetjipto, & K, R. (2004). Profesi
Keguruan. Jakarta: Renika Cipta.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian
Pendidikan pendekatan kuantitatif,
kualitatif, dan R & D. Bandung:
Alfabeta.
Suherman, A. (2014). Pengembangan
Model Program Pelatihan Profesi
untuk Meningkatkan Kompetensi
Pedagogis Mahasiswa PGSD Penjas.
Jurnal Cakrawala Pendidikan, 1(1).
Sundayana, R. (2010). Statistika
Penelitian Kualitatif. Garut: STKIP
Garut Press.
Tim Revisi. (2016). Buku Panduan
Praktek Pengalaman Lapangan
(PPL) Edisi Revisi. Unit Program
Pengalaman Lapangan. Fakultas
Keguruan Dan Ilmu Pendidikan.
Universitas Pasir Pengaraian.
Yamin, M. (2007). Profesionalisasi Guru
dan Implementasi KTSP. Jakarta:
Gaung Persada Press.
Z, A. (2012). Micro teaching Disertai
Dengan Pedoman Pengalaman
Lapangan. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.

Tadris: Jurnal Keguruan dan Ilmu Tarbiyah Vol.02/1/2017 | 65

You might also like