Download as pdf
Download as pdf
You are on page 1of 7
ree Oe ae tn a Beh ET ty PEP PRUE Tet hy ree) _ © Reis y ry peer» Peete ne € BA 01.45.0207 Oleh + Drs. Cholid Narbuko Drs. H. Abu Achmadi Diterbitkan oleh PT Bumi Aksara Jl. Sawo Raya No, 18 Jakarta 13220 ie) Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak buku ini sebagian atau seluruhnya, dalam bentuk dan dengan cara apa pun juga, baik secara mekanis maupun elektronis, termasuk fotokopi, rekaman, dan lain-lain tanpa izin tertulis dari penerbit. Cetakan kesebelas, April 2010 Cetakan kedua belas, April 2012 Cetakan ketiga belas, September 2013 Cetakan keempat belas, Maret 2015 Cetakan kelima belas, Oktober 2016 Cetakan keenam belas, Agustus 2018 Perancang kulit, Dea Grafis Dicetak oleh Sinar Grafika Offset ISBN 979-526-107-X NARBUKO, Kholid ~ 1 Metodologi penelitian: memberikan bel 1 kal teoret pada mahasi iti - dihatapkan dapatimel, n dena lang] A nepal ye Ret Natbuko, H. aby sé 2, 2018, ARYA ‘ BA Bibliografi: him. 205 © ISBN 979-526-1079 1s Penelitian ** Miiodotogi, I Abu. Achmadiy Maji . Mengumpulkan, menganalisis dan mengolah data serta mengevaluasi hasilnya. g). Menulis laporan. Demikianlah telah dijelaskan sembilan macam metode pene- litian dengan harapan dapat memberi bekal teorctis kepada para ma- wa untuk memilih metode yang relevan di dalam kegiatan pene- itiannya terutama untuk kepentingan menyusun skripsi atau thesis dalam usaha memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan program se 3. LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN Langkah penelitian adalah serangkaian proses penelitian di mana peneliti dari awal yaitu merasa menghadapi masalah, berupaya untuk memecahkan masalah, memecahkan masalah sampai akhimyamengam- bil keputusan yang berupa kesimpulan bagaimana hasil penelitiannya, dapat memecahkan masalah atau tidak. Langkah-langkah penelitian memang harus serasi kait mengkait dan dukung mendukung satu sama lain sehingga merupakan jalinan urutan langkah yang sistematis, sehingga demikian diperoleh bobot hasil penelitian yang kwalifait. gkah tersebut adalah sebagai berikut : 57 9, Mengolah dan menganalisis data. 10. Menginterpretasi hasil analisis dan mengambil kesimpulan 11, Menyusun laporan, 12. Mengemukakan implikasi. Untuk memperoleh gambaran yang Jelas tentang huby . langkah-langkah yang mesti harus kait mengkait di bawah inj ae dijelaskan satu persatu. a. Menemukan, Memilih Merumuskan Masalah Setiap penelitian harus dimulai dengan adanya masalah, seper telah dijelaskan dalam Bab di depan tentang pengertian Penelitian, Karena banyaknya masalah yang dihadapi oleh seseorang yang ten. tunya semua ingin memperoleh pemecahan, tetapi karena terbatasnya kemampuan manusia, ia tidak mungkin dapat memecahkan masalah itu bersama-sama, Orang cenderung memilih Prioritas itu yang paling penting dan paling menarik. Banyaknya masalah tersebut dapat berasal dari berbagai sumber yaitu : 1). Bacaan, terutama bacaan yang berisi laporan hasil Penelitian. 2). Seminar, diskusi dan lain-lain pertemuan ilmiah, karena dalam pertemuan-pertemuan semacam itu Para peserta dapat menghayati berbagai masalah sesuai dengan bidang ilmunya masing-masing. Langkah-langkah tersebut merupakan kesimpulan Penulis dari sumber ; 1). Dirjen Perguruan Tinggi Depdikbud, Metodologi Penelitian,halaman 42 - 66 2). Sutrisno Hadi, Metodologi Re- search I, hal. 8 - 9. 3). Pemyataan Pemegang Otoritas, baik pemimpin pemerintah maupun Pemimpin bidang ilmu tertentu dapat menjadi sumber Penelitian, Sebab pemimpin-pemimpin tersebut banyak sekali mengeluarkan Pernyataan-pernyataan yang mengandung masalah-masalah Penclitian. Misalnya Presiden menyatakan :“Kumpul Kebo” harug diberantas sebab tidak sesuai dengan kepribadian bangsa, meru- 58 _ pakan sumber masalah-masalah untuk penelitian baru (Bisa jadi pemyataan presiden itu merupakan reaksi hasil penelitian kelom- pok Dasakung), 4), Pengamatan sepintas, dalam suatu perjalanan atau peninjauan tertentu orang dapat menemukan masalah- ah yang patut diteliti tetapi tidak direncanakan dari rumah waktu berangkal. Misalnya mencium bau yang tidak enak dan pemukiman yang tidak teratur di dacrah industri, terlinat banyak anak-anak cacat atau berkelainan, timbul keinginan untuk meneliti : kesehatan lingkungan, Kesehatan masyarakat dan scbagainya dengan ber- bagai masalah yang berkaitan dengan itu. 5). Pengalaman pribadi. Dalam ilmu-ilmu sosial pengalaman pribadi telah sering mengandung masalah yang berkaitan erat sejarah perkembangan kehidupan. 6). Perasaan intuitif. Suatu ketika, di saat-saat tertentu orang mene- mukanmasalah-masalah baru tidak pemah terpikirkan sebelumnya, misalnya waktu tengah malam sehabis sembahyang malam, waktu melihat kesemrawutan kehidupan atau setelah melihat keindahan alam yang mengagumkan. Mudah tidaknya seseorang dalam menemukan masalah dari sumber-sumber tersebut sangat bergantung dari kesiapan, pengalaman dan milik ilmu pengetahuannya. Makin siap dan pengalaman serta banyak pengetahuan seseorang akan makin mudah menemukan masalah dan sebaliknya. Paling tidak ada dua pertimbangan bagi seseorang di dalam memilih masalah-masalah yang patut dan akan diteliti, yaitu : 1) Pertimbangan dari arah masalahnya, yaitu mempertimbangkan segi obyektifnya apakah suatu masalah patut diteliti atau tidak. Pertimbangan ini akan dapat memberi sumbangan untuk : a, Pengembanganteori dalam bidang yang bersangkutan dengan dasar teoretis penelitiannya. b. Pemecahan masalah-masalah praktis. Untuk itu diperlukan ketajaman seseorang untuk melakukan. 59 ea em SS ‘ara kritis menyeluruh dan maju jauh ke 4 Cp. evaluasi s 2. Pertimbangan dari arah calon peneliti, yaitu mempertimbang, ay segi subycktif dari kepentingan peneliti. Kesanggupan untuk meneliti. Bekal kemampuan teorctis. Penguasaan metode penelitian yang dibutuhkan. Tersedianya alat-alat dan perlengkapan. Tersedianya waktu. Tersedianya biaya. Setelah mempertimbangkan hal-hal tersebut pada akhimya orang akan merumuskan masalah. Masalah harus dirumuskan sccara jelas, karena hal ini merupakan pangkal dari segala aspek penelitian, sejak penentuan tujuan, pemilihan teori yang relevan sampai pengambilan kesimpulan yang tersusun dalam laporan, yang merupakan pemecahan masalah tersebut. Oleh karena perlu diperhatikan syarat-syarat utama di dalam merumuskan masalah yaitu : peee ge Masalah hendaknya dinyatakan dalam kalimat tanya. Rumusan masalah hendaknya singkat, padat, jelas dan mudah dipahami. Rumusan masalah hendaknyamemberi petunjuk tentang mungkin- a mengumpulkan data untuk menjawab pertanyaan dalam a). b). c). ny: rumusaan itu. b. Menyusun Kerangka Teori Langkah ini juga sering diberi istilah telaah pustaka atau lan- dasan teari. Ini merupakan langkah yang sangat penting dalam peneli- tian, Seorang peneliti harus me guasai teori-teori sebagai dasar bagi argumentasinya dalam menyusun kerangka pemikiran, dari sini dapat melahirkan hipotesis, kerangka teori yang memupakan penjelasan sementara dari gejala yang menjadi obyek yang diteliti. Kriteria agar suatu kerangka teori dapat meyakinkan sesama peneliti atau ilmuwan lain adalah pola pikiran logis. 60 ee ete ta) he om, Pe a ig lel Kecuali tersusun dari rangkaian teori-tcori yang merupakan hasil telaah pustaka, landasan tcori juga dibangun dari hasil-hasil penelitian yang mendahului. Dari pemaduan antara tcori-teori dan hasil-hasil penelitian atau prasaran-prasaran dari pertemuan ilmiah seperti simposium dan seminar dilakukan penalaran melalui proses induktif dan deduktif dan ditarik kesimpulan dari proses berpikir logis tersebut, merupakan jawaban sementara-sementara terhadap masalah yang dirumuskan. c. Perumusan Hipotesis Telah disebutkan di atas tentang hipotesis, juga dalam bab 2. Hipotesis adalah jawaban sementara terhadapmasalah penelitian. Secara teknis hipotesis dapat didefinisikan sebagai pemyataan mengenai keadaan populasi yang akan diuji kebenarannya berdasarkan data yang diperoleh, Secara statistik, hipotesis merupakan pernyataan mengenai keadaan parameter yang akan diuji (baca lagi bab 2 tentang teori dan hipotesis), secara implisit, hipotesis juga menyatakan prediksi atau dugaan. Perlu diingat bahwa tidak semua penelitian harus berangkat dari keinginan untuk membuktikan benar tidaknya hipotesis, dengan kata lain, tidak semua penelitian mengandung eksploratif misalnya, di- lakukan dengan orientasi masalah dan dilakukan dengan langkah- langkah tertentu seperti telah dijelaskan dalam bab 3, salah satu tujuannya adalah justru untuk menggali dan melahirkan hipotesis. Maka kalau demikian langkah perumusan hipotesis bukan pada langkah ke tiga melainkan pada langkah kesimpulan. Di mana dalam kesimpulan dirumuskan adanya hipotesis yang mempunyai empat persyaratan seperti telah disebutkan dalam bab 2. d. Membuat Definisi Operasional Variabel-variabel Membuat pengertian dan macam variabel telah dijelaskan dalam bab 4. Variabel-variabel yang akan diteliti harus didefinisikan secara Operasional, yaitu definisi yang didasarkan atas sifat-sifat hal yang 61

You might also like