Distance, Kekerasan Batu, Ukuran Batu Pada Computed Tomography Stonografi Serta Index Massa

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 6

ARTIKEL ASLI

MEDICINA 2020, Volume 51, Number 1: 40-45


P-ISSN.2540-8313, E-ISSN.2540-8321

Perbedaan proporsi antara lokasi batu, skin-to-stone


distance, kekerasan batu, ukuran batu pada
computed tomography stonografi serta index massa
tubuh dan fungsi ginjal dengan angka bebas batu
pasca extracorporeal shock wave lithotripsy pada CrossMark

pasien batu ginjal

Yulandri Franeldo Uneputty,1 Gede Wirya Kusuma Duarsa,2* I Wayan Yudiana,2


I Kadek Budi Santosa,2 Pande Made Wisnu Tirtayasa,2 Ida Bagus Putra Pramana,2
Tjok G.B Mahadewa,3 A.A. Gde Oka2

ABSTRACT

Background: Kidney stones are a health problem that is still medical record regarding the location of the stone, SSD or the distance
commonly found in the world. Along with the increasing incidence between the skin to stone, stone hardness, stone size, which can be
of kidney stones today, the choice of therapeutic modalities is also seen on CT Stonography and BMI and renal function through urine per
increasingly varied. Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy (ESWL) is 24 hours. After that, we do data analysis.
still the first line for the treatment of small kidney stones, with success Result: The statistical results showed that the stone size has a value
rates varying. This can be influenced by several risk factors. A predictor of p = 0.000 or <0.05, which means that it affects the stone-free
of these risk factors is needed to get a high stone-free numbers from number after undergoing ESWL and the PR value is 22.8, which means
the therapy that will be used especially in ESWL. Objective of this study the chance for residuals in stone is ≥10mm, 22.8 times greater than
is to determine the differences in the proportion between risk factors on stones that are <10mm. There were no statistically significant
related to stone free numbers in patients with kidney stones post ESWL differences in other risk factors, namely location (p = 0.434), SSD
so that more efficiency in time and financing in handling them. (p = 1.000), stone dencity (p = 0.098), BMI (p = 0.175). Multivariate
Method: This observational a retrospective cohort study design, statistical tests with logistic regression analysis showed that stone
carried out through observing the patient’s medical records at the size is a statistically significant as a potential risk factor for stone free
Medical Record Installation at the Sanglah Educational General numbers (OR 0.003, p = 0.02).
Hospital in Denpasar. The study was conducted during the period Conclusion: The risk factors for stone size were found to be very
from November 2018 to March 2019 and it was recorded that 41 significant in influencing stone free numbers in patients with kidney
kidney stone patients underwent ESWL, then divided into two groups: stones who will undergo ESWL, so that through the size of the stones
1
Residen Bedah Umum, negative stone free numbers (n = 24) and positive stone free numbers we can determine the therapeutic modalities that we will give patients
Departemen Ilmu Bedah, Fakultas (n = 17). From the data collected then traced through the patient’s to be more precise, more time efficient and financing.
Kedokteran Universitas Udayana,
RSUP Sanglah, Denpasar, Indonesia
2
Departmen Ilmu Bedah,
Keywords: Kidney Stone, Stone Free Numbers, ESWL
Sub Bagian Urologi, Fakultas
Kedokteran Universitas Udayana, Cite This Article: Uneputty, Y.F., Duarsa, G.W.K., Yudiana, I.W., Santosa, I.K.B., Tirtayasa, P.M.W., Pramana, I.B.P., Mahadewa, T.G.B., Oka. A.A.G.
RSUP Sanglah, Denpasar, Indonesia 2020. Perbedaan proporsi antara lokasi batu, skin-to-stone distance, kekerasan batu, ukuran batu pada computed tomography stonografi serta
3
Departmen Ilmu Bedah Saraf, index massa tubuh dan fungsi ginjal dengan angka bebas batu pasca extracorporeal shock wave lithotripsy pada pasien batu ginjal. Medicina 51(1):
Fakultas Kedokteran Universitas 40-45. DOI:10.15562/Medicina.v51i1.732
Udayana, RSUP Sanglah, Denpasar,
Indonesia
ABSTRAK
*
Korespondensi:
Gede Wirya Kusuma Duarsa, Latar Belakang: Batu ginjal merupakan masalah kesehatan yang untuk mengetahui perbedaan proporsi antara faktor-faktor risik oyang
Departmen Ilmu Bedah, Sub Bagian
Urologi, Fakultas Kedokteran masih banyak ditemui di dunia. Seiring dengan meningkatnya berhubungan angka bebas batu pada pasien dengan batu ginjal pasca
Universitas Udayana, RSUP Sanglah, insiden batu ginjal dewasa ini, pilihan modalitas terapi juga semakin ESWL sehingga lebih efisiensi pada waktu dan pembiayaan dalam
Denpasar, Indonesia bervariasi. Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy (ESWL) masih penanganannya.
gwkduarsa@yahoo.com menjadi lini pertama untuk terapi batu ginjal berukuran kecil, Metode: Penelitian observasional dengan rancangan penelitian kohort
dengan angka keberhasilan bervariasi. Hal ini dapat dipengaruhi oleh retrospektif, dilakukan melalui pengamatan rekam medis pasien di
Diterima: 2019-05-18 beberapa faktor risiko. Diperlukan suatu prediktor faktor-faktor risiko Instalasi Rekam Medis di RSUP Sanglah Denpasar. Penelitian dilaksanakan
Disetujui: 2019-10-09 tersebut, untuk mendapatkan angka bebas batu yang tinggi dari terapi selama November 2018 sampai Maret 2019 dan telah tercatat 41 pasien
Diterbitkan: 2020-01-10 yang akan digunakan khususnya pada ESWL. Penelitian ini dilakukan batu ginjal telah menjalani ESWL, selanjutnya dibagi menjadi dua

40
ARTIKEL ASLI

kelompok: angka bebas batu negatif (n = 24) dan angka bebas batu risiko yang lain yaitu lokasi (p = 0,434), SSD (p = 1,000), kekerasan
positif (n = 17). Kemudian ditelusuri lewat rekam medis penderita batu (p = 0,098), IMT (p = 0,175). Uji statistik multivariat dengan
mengenai lokasi batu, SSD atau jarak antara kulit ke batu, kekerasan batu, analisa regresi logistik tersebut menunjukan bahwa ukuran batu
ukuran batu, yang dapat dilihat pada CT-stonografi serta IMT dan fungsi bermakna signifikan secara statistik sebagai potensial faktor risiko
ginjal melalui urine 24 jam. Dilanjutkan dengan analisis data. angka bebas batu (OR 0,003, p = 0,02).
Hasil: Pada hasil statistik didapatkan ukuran batu mempunyai nilai Kesimpulan: Faktor risiko ukuran batu didapatkan sangat bermakna
p = 0.000 atau <0,05 yang artinya bermakna dalam mempengaruhi dalam mempengaruhi angka bebas batu pada pasien dengan batu
angka bebas batu setalah menjalani ESWL dan didapatkan nilai PR ginjal yang akan menjalani ESWL, sehingga melalui ukuran batu
22.8 yang artinya peluang untuk residual pada batu ukuran ≥10mm, dapat, kita dapat menentukan modalitas terapi yang akan kita
lebih besar 22.8 kali dari pada batu yang ukuran <10mm. Terdapat berikan kepada pasien agar bisa lebih tepat, lebih efisiensi waktu dan
perbedaan yang tidak bermakna secara statistik pada faktor-faktor pembiayaan.

Kata kunci: Batu Ginjal, Angka bebas batu, ESWL


Cite Pasal Ini: Uneputty, Y.F., Duarsa, G.W.K., Yudiana, I.W., Santosa, I.K.B., Tirtayasa, P.M.W., Pramana, I.B.P., Mahadewa, T.G.B., Oka. A.A.G.
2020. Perbedaan proporsi antara lokasi batu, skin-to-stone distance, kekerasan batu, ukuran batu pada computed tomography stonografi serta
index massa tubuh dan fungsi ginjal dengan angka bebas batu pasca extracorporeal shock wave lithotripsy pada pasien batu ginjal. Medicina 51(1):
40-45. DOI:10.15562/Medicina.v51i1.732

PENDAHULUAN dan spesifitas diatas 95%. Selain memprediksi tipe


batu saluran kemih, dapat juga memberi informasi
Batu ginjal merupakan salah satu bagian batu salu-
tentang ukuran batu, Skin-to-Stone Distance (SSD)
ran kencing yang terdapat pada kaliks, infundulum
atau jarak antara kulit ke batu, jumlah batu dan
pelvis ginjal atau mengisi pelvis dan seluruh kaliks
lokasi batu. Dengan demikian terapi bisa diberikan
ginjal baik secara bebas maupun melekat dengan
secara tepat sehingga bisa lebih efisien waktu dan
papila ginjal. Batu ginjal memiliki angka prevalensi
biaya yang dikeluarkan sebelum dilakukan terapi
dan angka rekurensi yang cukup tinggi mencapai
definitif.7
50% dalam 5-10 tahun dan 75% dalam 20 tahun.
Diperlukan suatu prediktor faktor-faktor
Insiden lebih banyak pada lelaki dibandingkan
risiko tersebut, untuk mendapatkan angka bebas
perempuan pada sebagian besar orang dewasa
batu yang tinggi dari terapi yang akan digunakan
(3:1).1,2 Prevalensi batu ginjal di seluruh dunia
khususnya pada ESWL.
mencapai 1-12%, negara berkembang 0,5-1%,
negara maju 2-13%.1,3 Di Indonesia sendiri prev-
alensi tertinggi di Yogyakarta (1,2%) diikuti oleh TUJUAN
Aceh (0,9%) dan Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi
Tengah masing-masing 0,8%, sedangkan di Bali Untuk mengetahui perbedaan proporsi antara
prevalensinya sekitar 0,7%, tertinggi pada kelom- faktor-faktor risiko yang berhubungan angka
pok usia 55-56 tahun (1,3%), dengan perbandingan bebas batu pada pasien dengan batu ginjal pasca
lelaki 2x lipat dibandingkan perempuan.4 Idealnya ESWL sehingga lebih efisiensi pada waktu dan
dalam penanganan batu ginjal diperlukan modal- pembiayaan dalam penanganannya. Faktor-faktor
itas terapi yang sesuai dengan tipe batu agar tepat risikonya yaitu Lokasi Batu, SSD, Kekerasan Batu,
guna dan efisien dalam meningkatkan angka bebas Ukuran Batu pada CT-stonografi serta index massa
batu. tubuh dan fungsi ginjal.
Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy (ESWL)
merupakan salah satu terapi batu ginjal dengan
BAHAN DAN METODE
prosedur yang sederhana, aman, noninvasif,
angka keberhasilan tinggi. ESWL masih menjadi Penelitian observasional dengan rancangan pene-
lini pertama untuk terapi batu ginjal ukuran litian kohort retrospektif, selama November 2018-
<2 cm, dengan angka keberhasilan berkisar 33-91%.5 Maret 2019, dilakukan melalui pengamatan rekam
Pecahnya batu secara efektif bisa tergantung pada medis pasien di Instalasi Rekam Medis di RSUP
faktor-faktor yang berhubungan dengan pasien Sanglah Denpasar. Sesuai kriteria inklusi, telah
seperti indeks massa tubuh (IMT) dan jarak antar tercatat 41 pasien batu ginjal telah menjalani ESWL,
kulit dan batu, dan faktor-faktor yang berhubungan selanjutnya dibagi menjadi dua kelompok: angka
dengan batu seperti kekerasan batu dan tipe batu.6 bebas batu negatif (n=24) dan angka bebas batu
Computed Tomography (CT) Stonografi merupakan positif (n=17). Dikatakan angka bebas batu positif
suatu alat pencitraan yang mempunyai sensitivitas jika pembersihan batu lengkap, atau fragmen residu

Medicina 2020; 51(1): 40-45 | doi: 10.15562/Medicina.v51i1.732 41


ARTIKEL ASLI

<4 mm yang secara klinis tidak signifikan, tanpa 16,7%, pole tengah 4,2%, pole bawah 50%, pelvis
gejala pada 3 bulan setelah ESWL. Angka bebas renal 8,3% dan kaliks pelvis sebanyak 20,8%. Pada
batu dikatakan negatif jika masih terdapat fragmen kelompak angka bebas batu positif didapatkan
residu ≥4 mm. Penilaian dapat menggunakan foto pada pole atas sebesar 5,91%, pole tengah 11,8%,
polos abdomen, USG atau CT-stonografi. Pasien- pole bawah 47,1%, pelvis renal 23,5% dan kaliks
pasien tersebut selanjutnya dilihat CT-stonografi pelvis sebesar 11,8%. Nilai p = 0,434 atau >0,05
sebelum ESWL untuk melihat lokasi batu, ukuran yang artinya tidak adanya perbedaan bermakna
batu, SSD, nilai kekerasan yang dilihat dengan berdasarkan lokasi dalam mempengaruhi angka
Hounsfield unit (HU), dilanjutkan dengan penelu- bebas batu.
suran terhadap data rekam medis untuk mencari Pada faktor risiko SSD, untuk kelompok angka
data indeks massa tubuh pasien dan fungsi ginjal bebas batu negatif didapatkan pada batu yang
melalui urine 24 jam. jaraknya jauh atau ≥10cm sebesar 16,7% dan untuk
Analisis diolah dengan memakai SPSS 21.0 for jarak dekat atau <10cm didapatkan sebesar 83%.
windows 7 secara deskriptif untuk menggambarkan Sedangkan pada kelompok angka bebas batu posi-
karakteristik kasus dan kontrol dalam variabel skala tif, pada batu yang jauh didapatkan sebesar 17,6%
kategorikal. selanjutnya dilakukan analisis data dan 82,4% pada jarak dekat. Untuk tabel 2×2 dipa-
dengan analisis bivariat untuk menentukan nilai kai fisher exact test, sehingga didapatkan nilai p =
prevalence ratio (PR) dengan analisis chi-square 1,000 yang artinya juga tidak didapatkan perbedaan
bila syarat terpenuhi atau Fisher Exact, bila syarat bermakna atau tidak signifikan.
tidak terpenuhi, dengan menampilkan nilai p pada Faktor risiko kekerasan batu, pada kelompok
kemaknaan 0,05. Multivariat dianalisis dengan angka bebas batu negatif untuk batu keras atau
analisis regresi logistik. Penelitian ini telah ditin- nilai HU ≥535 didapatkan sebesar 79,2% dimana
jau oleh etika regional dan telah disetujui dengan lebih besar dari batu tidak keras atau nilai HU <535
nomor izin No: 330/UN14.2.2.V.12/PD/2019. yang hanya 20,8%. Pada kelompok angka bebas
batu positif, batu keras sebesar 52,9%, hampir sama
banyaknya dengan yang tidak keras. Didapatkan
HASIL
nilai p = 0,098, juga tidak didapatkan perbedaan
Pada penelitian yang telah dilakukan maka pada bermakna antara kedua kelompok.
keseluruhan sampel didapatkan pasien yang menjal- Faktor risiko ukuran batu, terdapat perbedaan
ani ESWL dengan rerata usia 55,04±9,1 tahun pada bermakna antara kedua kelompok, dimana pada
kelompok angka bebas batu negatif dan 52,7± angka bebas batu negatif, ukuran batu ≥10mm
9,2 tahun pada kelompok angka bebas batu positif. sebanyak 95,8%, sedangkan batu berukuran
Berdasarkan distribusi jenis kelamin, dimana lelaki <10mm sebanyak 4,2%. Pada kelompok angka
pada kelompok angka bebas batu negatif didapat- bebas batu positif, untuk ukuran ≥10mm seban-
kan 17 pasien (56,7%), sedangkan pada kelompok yak 41,2% dan yang <10mm sebanyak 58,8%.
angka bebas batu positif, didapatkan untuk lelaki Didapatkan PR 22,8 yang artinya peluang untuk
sebanyak 13 pasien (43,3%). Untuk jenis kelamin residual pada batu ukuran ≥10mm, lebih besar
perempuan yaitu hanya 7 pasien (63,6%) pada 22,8 kali dari pada batu yang ukuran <10mm. Nilai
angka bebas batu negatif dan sebanyak 4 pasien p = 0,000 atau <0,05 yang artinya bermakna dalam
(36,4%) untuk angka bebas batu positif. Nilai mempengaruhi angka bebas batu.
rerata IMT pada kelompok angka bebas batu nega- Untuk faktor risiko indeks massa tubuh, didapa-
tif adalah 25,01±3,79 dan nilai rerata IMT pada tkan untuk pasien dengan IMT normal sebanyak
kelompok bebas batu positif adalah 24,84±2,53. 54.2% pada angka bebas batu negatif dan 52,9%
Terlihat rerata pasien dalam kondisi IMT normal. pada angka bebas batu positif. Pasien dengan over-
Karakteristik subjek penelitian dilihat pada Tabel 1. weight didapatkan 25,0% angka bebas batu negatif
Untuk menilai perbedaan proporsi antara semua dan 47,1% untuk angka bebas batu positif. Pasien
faktor risiko maka dilakukan analisis bivariat untuk dengan berat badan kurang didapatkan angka
menentukan nilai prevalence ratio (PR) dengan bebas batu negatif sebesar 8,3%. Untuk berat badan
analisis chi-square bila syarat terpenuhi atau kurang dan obesitas hanya didapatkan pada angka
fisher exact, bila syarat tidak terpenuhi, dengan bebas batu negatif yaitu masing-masing 8,3% dan
menampilkan nilai p pada kemaknaan 0,05. 12,5%. Nilai p = 0,175 artinya faktor risiko IMT
Hasil analisis bivariat dari semua faktor risiko tidak bermakna dalam mempengaruhi angka bebas
tersebut dilihat pada tabel 2. Dari tabel didapatkan batu.
hasil ujinya sebagai berikut yaitu pada faktor risiko Pada faktor risiko Fungsi ginjal yang diukur
lokasi, pada kelompok angka bebas batu nega- melalui urine 24 jam, didapatkan semuanya
tif didapatkan proporsi pada pole atas sebanyak normal, tidak dapat dihitung secara statistik.

42 Medicina 2020; 51(1): 40-45 | doi: 10.15562/Medicina.v51i1.732


ARTIKEL ASLI

Tabel 1  Karakteristik subjek penelitian berdasarkan kelompok penelitian


Kelompok
Angka Bebas Batu Angka Bebas Batu
(-) (+)
Variabel (n=24) (n=17) Nilai p
Usia (th), rerata ± SB 55,04±9,1 52,7±9,2 0,399a
Jenis kelamin, n(%)
Lelaki 17 (56,7%) 13 (43,3%) 0,736b
Perempuan 7 (63,6%) 4 (36,4%)
IMT (kg/m ), rerata ± SB
2
25,01±3,79 24,84±2,53 0,56a
a
Pearson Chi Squere, bFisher Exact Test

Tabel 2  D
 istribusi proporsi angka bebas batu berdasarkan lokasi batu, SSD, kekerasan
batu, ukuran batu, IMT dan fungsi ginjal pada pasien batu ginjal pasca ESWL
Angka bebas batu
Negatif Positif
Variabel (n=24) (n=17) Pr Nilai p
Lokasi, n(%)
Pole Atas 4 (16,7%) 2 (5,91%) 3,9
Pole Tengah 1 (4,2%) 2 (11,8%) Ref
Pole Bawah 12 (50%) 8 (47,1%) 11,9 0,434a
Pelvis 2 (8,3%) 4 (23,5%) 1,97
Kaliks dan Pelvis 5 (20,8%) 2 (11,8%) 4,9
SSD, n(%)
Jauh 4 (16,7%) 3 (17,6%) 4,9 1,000b
Dekat 20 (83,3%) 14 (82,4%)
Kekerasan, n(%)
Keras 19 (79,28%) 9 (52,9%) 3,8 0,098b
Tidak keras 5 (20,82%) 8 (47,1%)
Ukuran, n(%)
≥10mm 23 (95,8%) 7 (41,2%) 22,8 0,000b
<10mm 1 (4,2%) 10 (58,8%)
IMT, n(%)
Normal 13 (54,2%) 9 (5,9%) 6,5
Overweight 6 (25,0%) 8 (47,1%) 3,01 0,175a
BB kurang 2 (8,3%) 0 Ref
Obesitas 3 (12,5%) 0 1,5
Fungsi ginjal dalam Urine, n(%)
Normal 24 (100%) 17 (100%) N/A
Oligouri 0 0
a
Pearson Chi Squere, Fisher Exact Test
b

Tabel 3  Hasil Analisa Multivariabel menggunakan uji Regresi Logistik


Variabel Adjusted OR IK 95% Nilai p
Ukuran 0,03 0,003-0,281 0,02

Medicina 2020; 51(1): 40-45 | doi: 10.15562/Medicina.v51i1.732 43


ARTIKEL ASLI

Selanjutnya untuk analisis multivariat dilakukan keras, sehingga mudah difragmentasi. Keberhasilan
regresi logistik. Dari hasil tersebut diketahui bahwa terapi ESWL tidak hanya ditentukan oleh ukuran
ukuran batu yang konstan muncul sebagai poten- dan lokasi batu, tetapi juga oleh jumlah batu,
sial faktor dalam mempengaruhi angka bebas batu komposisi batu, frekuensi ESWL yang digunakan,
yaitu dengan nilai AOR (0,03). Hasil tersebut dapat dan ketebalan kulit.16
dilihat pada table 3. Secara teori pada SSD yang berjarak jauh atau
Pada hasil uji statistik multivariat dengan anal- ≥10 cm didapatkan angka bebas batu negatif lebih
isa regresi logistik dapat dilihat bahwa variabel besar, hal ini dapat disebabkan pada pasien dengan
kelompok ukuran batu masih muncul dengan nilai obesitas, gelombang kejut menghasilkan panjang
adjusted OR=0,03 dengan nilai p=0,02 sehingga migrasi yang lebih besar, maka keampuhan frag-
dapat diartikan bermakna signifikan secara statistik mentasi batu menurun.10 Sedikit berbeda dengan
sebagai potensial faktor risiko angka bebas batu. yang didapatkan pada penelitian ini dimana pada
kelompok angka bebas batu negatif, batu yang
berjarak dekat atau <10mm didapatkan lebih
DISKUSI
banyak jumlahnya dari pada yang berjarak jauh.
Batu ginjal merupakan penyakit yang memerlukan Namun pada kelompok angka bebas batu positif,
penanganan yang tepat untuk mengurangi insiden didapatkan sesuai dengan teori dimana batu yang
dan mencegah rekurensi. Menurut EAU, terapi batu berjarak dekat sebesar 82,4% mempunyai keber-
ginjal berdasarkan lokasi dan ukuran batu, untuk hasilan angka bebas batu lebih tinggi dari pada batu
batu pole atas, tengah dan pelvis renal dengan jaraknya jauh, sebesar 17,6%.
ukuran batu kurang dari 20mm, ESWL masih Faktor risiko kekerasan batu, kelompok angka
menjadi pilihan terapi utama dengan angka keber- bebas batu negatif didapatkan untuk batu keras atau
hasilan bervariasi.2,8 HU ≥535 mempunyai proporsi yang lebih besar
Pada penelitian ini, karakteristik usia terbanyak dari pada yang tidak keras, yaitu masing-masing
relatif sama pada kedua kelompok (55,04±9,1 pada sebesar 79,2% dan 20,8%. Hal ini sesuai dengan
kelompok angka bebas batu negatif dan 52,7±9,2 teori yang mengatakan batu ginjal dengan HU yang
pada angka bebas batu positif.). Hal ini berkai- besar secara signifikan lebih rendah dari pada batu
tan dengan teori batu ginjal, bahwa usia puncak dengan HU lebih kecil. Untuk kelompok angka
penyakit ini adalah 30-69 tahun.9 Pada karakter- bebas batu positif, antara batu keras dan batu tidak
istik jenis kelamin, didapatkan lelaki lebih banyak keras didapatkan tidak jauh berbeda. Walaupun
dibandingkan perempuan yaitu lelaki 30 sampel mempunyai HU yang kecil, namun jika ukuran
dan perempuan 11 sampel (hampir 2-3 kali pada batunya besar, dapat mempengaruhi angka kesuk-
masing-masing kelompok), dimana 56,7% lelaki sesan ESWL justru jadi rendah. Penelitian oleh
berada kelompok angka bebas batu negatif, 43,3% El-Assmy dkk,13 dimana disebutkan batu dengan
lelaki pada kelompok angka bebas batu positif. HU ≤600 dan ukuran ≤12mm pada anak-anak,
Untuk yang perempuan 63,6% pada pada kelompok mempunyai kesuksesan angka bebas batu yang
angka bebas batu negatif, 36,4% pada kelompok tinggi. Jadi dapat dikatakan bahwa kesuksesannya
angka bebas batu positif. Hal ini sesuai dengan teori juga dipengaruhi oleh faktor lain seperti ukuran
insidens batu ginjal bahwa lelaki memiliki risiko batu.
2-3 kali lebih besar terkena batu ginjal dibanding- Angka bebas batu pada faktor risiko ukuran
kan perempuan.9 batu ginjal didapatkan signifikan, yaitu untuk
Pada variabel lokasi batu didapatkan angka kelompok angka bebas batu negatif, lebih banyak
bebas batu negatif terbanyak adalah pada pole didapatkan pada batu yang berukuran besar atau
bawah yaitu sebanyak 50% sedangkan pada pole ≥10mm yaitu 95,8%. Sedangkan pada batu yang
atas adalah 16,7%, pole tengah 4,2%, pelvis 8,3% kecil, angka bebas batu positif pada ukuran <10mm
dan pelvis kaliks adalah sebanyak 20,8%. Penelitian yaitu 41,2%. Batu yang kecil mempunyai tingkat
yang dilakukan oleh Vella dkk10 menunjukkan keberhasilan yang tinggi, namun tergantung juga
bahwa batu kaliks superior dan tengah memiliki dengan lokasi dimana batu itu berada. Batu pelvis
tingkat bebas batu sebesar 90%. Batu kaliks yang ginjal kecil (<1,5 cm) memiliki sekitar 90% tingkat
lebih rendah memiliki hasil yang lebih buruk, bebas batu dibandingkan dengan mereka dengan
bervariasi dari 41-79%, hal ini dikarenakan posisi batu yang sama di kaliks tengah (±75%) atau kaliks
kaliks yang ke bawah dan pembersihan fragmen bawah (±50%).3
yang rendah. Namun pada kelompok angka bebas Pada faktor risiko indeks massa tubuh, didapa-
batu positif, ternyata jumlah terbanyak terdapat tkan ternyata justru angka bebas batu negatif
juga pada lokasi pole bawah ginjal. Hal ini dise- lebih besar pada yang IMT normal, overweight
babkan jumlah batu pada pole bawah sebanyak dan obesitas, yaitu masing-masing 54,2%, 25%
20 sampel, 13 diantaranya adalah batu yang tidak dan 12,5%. Sesuai teori yang mengatakan bahwa

44 Medicina 2020; 51(1): 40-45 | doi: 10.15562/Medicina.v51i1.732


ARTIKEL ASLI

penderita obesitas atau BMI >30kg/m2 memiliki atau nonfinansial terkait dengan materi pelajaran
efek negatif yang signifikan terhadap disintegrasi atau materi yang dibahas dalam naskah.
batu dan tingkat keberhasilan ESWL.14,15 Pada
penelitian ini justru angka tertinggi pada IMT yang
DAFTAR PUSTAKA
normal dikarenakan sebagian besar pasien IMT
normal mempunyai ukuran batu yang besar. 1. Purnomo, B.B. Batu Saluran Kemih. Dasar-Dasar Urologi.
Sagung Seto. Jakarta, 2011; 6:75-80.
Faktor risiko fungsi ginjal pada urine 24 jam 2. Khan, S.R., Pearle, M.S., Robertson, W.G., Gambaro G.,
didapatkan bahwa fungsi ginjal dalam produksi Canales, B.K., Doizi, S., Traxer, O., Tiselius, H.G. Kidney
urine per 24 jam normal semua pasien adalah Stone. Disease Primer. 2016; 2: 1-22.
3. Stoller, Marshall L. 2013. Urinary Stone Disease. Dalam:
100% untuk angka bebas batu positif maupun Tanagho, Emil A. dan Jack W. McAninch, penyunting.
negatif. Fungsi ginjal merupakan salah satu faktor Smith’s General Urology 18th Edition. USA: McGraw-Hill,
yang mempengaruhi keberhasilan ESWL itu 2013.h.249-277.
4. Trihono. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Badan Penelitian
sendiri, karena klirens dari fragmen batu yang dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI.
telah dipecahkan melalui ESWL membutuhkan 2013.
fungsi ginjal yang baik.16 Ada penelitian lain juga 5. Torricelli FCM, Danilovic A, Vicentini FC, Marchini GS,
Srougi M, Mazzucchi E. Extracorporeal shock wave litho-
melaporkan frekuensi pembersihan batu sebesar tripsy in the treatment of renal and ureteral stones. Revista
56,9% pada pasien dengan insufisiensi ginjal.17 Da Associacao Medica Brasileira. 2015; 61(1): 65–71.
Pada penelitian ini, faktor risiko fungsi ginjal yang 6. Yang, T.K. Yang, H.J, Lee, L.M, Liao, C.H. Body mass index
and buttock circumference are independent predictors of
diukur melalui urine 24 jam, didapatkan semuanya disintegration failure in extracorporeal shock wave litho-
normal, sehingga tidak dapat dihitung secara tripsy for ureteral calculi. Journal of the Formosan Medical
statistik. Association. 2013; 112: 421-425.
7. Brisbane, W., Bailey M.R, Sorensen M.D. An overview
Dari faktor-faktor risiko yang diteliti, didapa- of kidney stone imaging techniques. Nat Rev Urol. 2016;
tkan bahwa faktor risiko ukuran batu yang paling 13(11):654–662.
bermakna dalam mempengaruhi angka bebas batu 8. Türk, C., Knoll, T., Petrik, A., Sarica, K., Skolarikos,  A.,
Straub, M. and Seitz, C. Guidelines on urolithiasis.
setelah dilakukan ESWL. Dan untuk faktor risiko European Association of Urology. 2011.
selain ukuran batu didapatkan tidak bermakna 9. Pearle, M.S., Lotan, Y. Campbell Walsh Urology 10th
secara statistik. Ini disebabkan karena jumlah Edition: Urinary Lithiasis. Amerika Serikat: Saunders
Elsevier. 2012.
sampel pada varibel ukuran batu didominasi oleh 10. Vella, M., Caramia, M., Maltese, M., Melloni, D.,
ukuran batu ≥10mm, yaitu dari 41 sampel, didapa- Caramia, G. ESWL prediction of outcome and failure pre-
tkan 30 sampel tergolong batu berukuran ≥10mm. vention. Urol Int, 2007; 79(suppl 1) h. 47–50.
11. Park, B.H, Choi, H., Kim, J.H, Chang, Y.S, Analyzing
Walaupun faktor risiko lainnya secara teori adalah the effect of distance from skin to stone by computed
faktor risiko tergolong yang baik dalam mempen- tomography scan on the extracorporeal shock wave lith-
garuhi angka bebas batu ESWL, seperti lokasi batu otripsy stone-free rate of renal stones. Korean J Urol 2012;
53:40-43.
pada pelvis dan pole atas, SSD <10mm, kekerasan 12. Abdel-Khalek, M., Sheir, K.Z, Mokhtar, A.A, Eraky, I.,
batu <535 HU, IMT normal, namun jika ukuran Kenawy, M., Bazeed, M. Prediction of Success Rate after
batunya didominasi oleh batu berukuran besar, Extracorporeal Shock-wave Lithotripsy of Renal Stones.
Scand J Urol Nephrol, 2004; 38:162-166.
dapat dipastikan angka bebas batu bisa menjadi 13. Gücük, A. Üyetürk, U., Usefulness of hounsfield unit and
negatif. density in the assessment and treatment of urinary stones.
World J Nephrol. 2014; 3(4):282–286.
14. Lee C, Ugarte R, Best S, Monga M. Impact of renal func-
SIMPULAN tion on efficacyof extracorporeal shockwave lithotripsy. J
Endourol, 2007; 21:490–493.
Ukuran batu didapatkan bermakna dalam mempen- 15. Massoud, A.M, Abdelbary, A.M, Al-Dessoukey, A.A,
Moussa, A.S, Zayed, A.S, Mahmmoud, O. The success
garuhi angka bebas batu, sehingga melalui ukuran of extracorporeal shock-wave lithotripsy based on the
batu dapat, kita dapat menentukan modalitas terapi stone-attenuation value from non-contrast computed
yang akan kita berikan kepada pasien agar bisa tomography. Arab Journal of Urology. 2014; 12:155–161.
16. Abdurrosid, L.M.K, Maulana, K., Hapsari, Y., Ishaq, P.,
lebih tepat, lebih efisiensi waktu dan pembiayaan. Nandana. Evaluasi angka bebas batu pada pasien batu gin-
Untuk faktor-faktor risiko lain yaitu lokasi batu, jal yang dilakukan eswl berdasarkan letak dan ukuran batu
SSD, kekerasan batu, IMT dan fungsi ginjal melalui di rumah sakit harapan keluarga mataram periode 2015-
2016. Jurnal Kedokteran Unram, 2017; 6(3): 11-17.
urine 24 jam didapatkan tidak bermakna secra 17. Khalique, A., Arshad, S., Kumar, P., Hussain, M. Frequency
statistik dalam mempengaruhi angka bebas batu of stone clearance after extracorporeal shockwave litho-
pada pasien batu ginjal pasca EWSL. Meskipun tripsy for renal stones in adult patients with renal insuffi-
ciency. African Journal of Urology. 2017; 23:219–223.
secara statistik tidak bermakna, namun secara
klinis, faktor-faktor risiko ini berpengaruh dalam
menentukan angka keberhasilan ESWL pada
pasien batu ginjal.
Konflik kepentingan: Penulis menyatakan bahwa This work is licensed under a Creative Commons Attribution
tidak didapatkan konflik kepentingan keuangan

Medicina 2020; 51(1): 40-45 | doi: 10.15562/Medicina.v51i1.732 45

You might also like