Professional Documents
Culture Documents
Istiqra' Vol 7 No 1 September. 2019
Istiqra' Vol 7 No 1 September. 2019
SYUKRI
Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Parepare
Abdul Halik
Universitas Muhammadiyah Parepare
ABSTRACT: The purpose of writing this thesis is to know the Internalization of
Faith Values on the Day of Judgment in the Formation of Aqeedah of Students in
SMP DDI Mangkoso, Barru Regency. As a completion of this thesis, the author
uses this type of qualitative research; research on revealing problems as they are
data analysis using observations and interviews. The approach used;
psychological, sociological, and theological with qualitative methods and data
analysis are data reduction, data presentation, and drawing conclusions or
verification. The results of this study indicate, Understanding of faith in the day of
retribution and the aqeedah of students in SMP DDI Mangkoso still need
assistance to really instill confidence about the day of retribution because it can be
categorized as an abstract thing because no one has witnessed it directly how the
incident will be experienced on the day of retaliation so students must be given a
convincing understanding. The model of internalizing the values of faith on
retaliation day at SMP DDI Mangkoso in the context of forming students'
aqeedah, namely, educators always try to provide understanding and even provide
a picture that occurs in everyday life so that students do not float their
understanding of the day of retribution, so they are not mistaken about the day of
retribution. Implications of the values of faith on the Day of Judgment in the
formation of the aqidah of students in Mangkoso DDI Middle School can
understand and be convinced that the Day of Judgment really exists. All will
experience or go through the day of retribution and receive a reward according to
the deed. Thus, students become stronger in their faith and can become better
children than before.
Keywords: Internalization, Aqidah
Tujuan dari penulisan tesis ini adalah untuk mengetahui Internalisasi Nilai-
Nilai Iman pada Hari Pembalasan dalam Pembentukan Aqidah Peserta Didik di
SMP DDI Mangkoso Kabupaten Barru. Sebagai penyempurna tesis ini, penulis
menggunakan jenis penelitian kualitatif; penelitian pada pengungkapan masalah
sebagaimana adanya analisis data dengan menggunakan pengamatan dan
wawancara. Pendekatan yang digunakan; psikologis, sosiologis, dan teologis
dengan metode kualitatif dan analisis data bersifat reduksi data, Sajian data, dan
Penarikan kesimpulan atau verifikasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan,
Pemahaman iman kepada hari pembalasan dan aqidah peserta didik di SMP DDI
Mangkoso masih sangat butuh pendampingan untuk benar-benar menanamkan
keyakinan tentang adanya hari pembalasan karena hal tersebut bisa dikategorikan
sebagai hal yang abstrak sebab belum ada yang pernah menyaksikan secara
langsung bagaimana kejadian yang akan dialami pada hari pembalasan tersebut
sehingga peserta didik harus diberikan pemahaman yang meyakinkan. Model
internalisasi nilai-nilai iman pada hari pembalasan di SMP DDI Mangkoso dalam
rangka pembentukan aqidah peserta didik yaitu, para pendidik senantiasa berusaha
memberikan pemahaman dan bahkan memberikan gambaran yang terjadi dalam
kehidupan sehari-hari agar peserta didik tidak mengambang pemahamannya
tentang hari pembalasan tersebut, sehingga mereka tidak salah persepsi akan
adanya hari pembalasan. Implikasi nilai-nilai iman pada hari pembalasan dalam
pembentukan aqidah peserta didik di SMP DDI Mangkoso dapat memahami dan
meyakinin bahwa hari pembalasan benar-benar ada. Semua akan mengalami atau
melalui hari pembalasan tersebut dan menerima balasan sesuai dengan perbuatan.
Dengan demikian, peserta didik lebih kuat lagi keimanannya dan dapat menjadi
anak yang lebih baik lagi dari sebelumnya.
Kata kunci : Internalisasi, Aqidah
PENDAHULUAN sebagai salah satu butir rukun iman
bagi seorang muslim adalah sesuatu
Pendidikan Agama Islam yang sangat urgen. Tanpa iman maka
adalah usaha sadar menyiapkan keislaman seseorang tidak dikatakan
siswa dalam meyakini, memahami, sempurna. Dalam hal menjalani
menghayati dan mengamalkan kehidupan di dunia ini, iman
agama Islam melalui kegiatan diibaratkan lampu pada sebuah mobil
bimbingan pengajaran dan latihan yang sedang melaju di kegelapan
dengan memperhatikan tuntutan malam. Jika lampunya padam, maka
untuk menghormati agama lain pasti mobil tersebut berjalan oleng
dalam hubungan antar umat dan menabrak ke kiri dan ke kanan
beragama dalam masyarakat untuk karena pengemudinya tidak bisa
mewujudkan ketahanan Nasional. melihat jalan mana yang seharusnya
Pendidikan Islam adalah sendi yang dilalui agar bisa selamat sampai
kokoh bagi perdaban umat Islam, tujuan. Sebaliknya bila lampunya
tujuan utama pendidikan Islam sama tetap menyala, maka mobil tersebut
dan sejalan dengan pendidikan akan berjalan tenang dan tetap
modern saat ini, memperhatikan berada di jalur yang semestinya
segala jenis pendidikan terutama hingga tiba di tempat tujuan.
pendidikan rohani, kemerdekaan dan Olehnya itu, iman bagi seorang
budi pekerti.1 muslim adalah petunjuk yang sangat
berharga agar dia dapat menjalani
Kedudukan iman khususnya
kehidupannya dengan aman dan
iman kepada hari pembalasan
tenang menuju sesuatu yang dicita-
citakannya yakni bahagia di dunia
hingga di akhirat. Dalam al-Quran
1
Iwan Burhanudin, Internalisasi
Allah swt, berfirman dalam QS. Al-
Nilai-Nilai Agama Islam Pada Peserta Didik
Di Sekolah Menengah Pertama Islam Hadid/57:28 berbunyi:
Babakan Kecamatan Karangpucung
Kabupaten Cilacap, IAIN Purwokerto, 2016
prinsip dan norma yang memandu sejak anak lahir sampai ia dewasa
sikap dan perilaku orang dalam atau mandiri dari orangtuanya.5
hidup. Kualitas seseorang ditentukan
oleh nilai-nilai yang senyatanya Penanaman nilai-nilai
dihayati sebagai pemandu sikap dan akidah, akhlak dan ibadah
perilakunya, baik dalam hubunganya berdasarkan ajaran agama yang
dengan diri sendiri, orang lain, alam dilakukan secara baik dari keluarga
sekitar maupun dengan Tuhan .Nilai- diyakini dapat membentengi seorang
nilai agama Islam adalah bagian anak atau remaja dan/atau seseorang
bagian dari nilai material yang yang memasuki usia dewasa dari
terwujud dalam kenyataan pengaruh buruk lingkungan sosial
pengalaman rohani dan jasmani. maupun dampak negatif dari
Nilai-nilai agama islam merupakan perkembangan zaman. Penanaman
tingkatan integritas kepribadian yang nilai-nilai akidah sejak dini,
mencapai tingkat budi (insane misalnya, akan membentuk
kamil). Nilai-nilai islam bersifat kepribadian kuat dan membekali
mutlak kebenarannya, universal dan anak menghadapi masa depan.
suci. Kebenaran dan kebaikan agama Akidah yang kuat akan memberikan
mengatasi rasio, perasaan, keinginan, fondasi kokoh kepada seseorang
nafsu-nafsu manusiawi dan mampu menjalani kehidupannya. Penanaman
melampaui subjektifitas golongan, nilai-nilai akhlak dan ibadah yang
ras, bangsa dan stratifikasi sosial.4 baik kepada anak-anak dalam
lingkungan keluarga pun dianggap
Penanaman nilai-nilai agama lebih menjamin anak-anak tersebut
di lingkungan keluarga sangat besar terhindar dari pengaruh langsung
peranannya dalam pembentukan atau tidak langsung berbagai bentuk
kepribadian bagi anak-anak, karena dekadensi moral di masyarakat,
di lingkungan keluargalah anak-anak seperti pornografi, pornoaksi,
pertama kali menerima nilai-nilai pergaulan bebas, narkotika dan obat
yang dapat mempengaruhi berbahaya (narkoba), dan kekerasan
perkembangan anak selanjutnya. sesama anak, remaja maupun orang
Agar anak-anak memiliki dewasaa.6
kepribadian yang baik dan terhindar
dari pelanggaran-pelanggaran moral, Pendidikan agama berkenaan
etika, dan hukum, maka penanaman dengan aspek-aspek sikap dan nilai
nilai-nilai agama sejak usia dini dari yang salah satu di antaranya adalah
orang tua kepada anak-anak dalam menyangkut aqidah. Mengenai
keluarga merupakan suatu aqidah dan iman, keduanya adalah
keharusan. Proses pembinaan nilai- suatu hal yang tidak bisa dipisahkan.
nilai agama dalam membentuk
kepribadian anak-anak dapat dimulai Fachruddin, “Peranan Pendidikan
5
20
Miswar, Pangulu Pulungan, Akhlak M. Quraish Shihab, Tafsir Al-
22
Tasawuf ( Bandung, Cita Pustaka Media Mishbah (Jakarta: Lentera Hati, 2002), h.
Perintis, 2013), h. 7 457.
Mukhtar.Desain Pembelajaran
Pendidikan Agama Islam, Jakarta:
Misaka Galiza. 2003.
Sugiono,MetodePenelitianPen
didikan. Bandung:Alfabeta,2010.
------------. Memahami
Penelitian Kualitatif. Bandung: CV
Alfabeta. Bandung: Remaja
Rosdakarya.2008.
Undang-undang Republik
Indonesia No. 20 Tahun 2003.
Tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Sisdiknas).Bandung : Penerbit Citra
Umbara.2006.