Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 7

Sainmatika: Jurnal Ilmiah Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Volume 16 No. 2, Desember 2019 DOI 10.31851/sainmatika.v16i2.3247


https://jurnal.univpgri-palembang.ac.id/index.php/sainmatika

Toksisitas Ekstrak Daun Srikaya (Annona squamosa Linn.) Terhadap


Jamur Fusarium sp

Dewi Novianti
*e-mail: dewinovianti1980@gmail.com

Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam


Universitas PGRI Palembang

ABSTRACT

Research on the toxicity of Srikaya (Annona squamosa Linn.) Leaves extracts from
Fusarium sp. This research was conducted in vitro with the aim to find out the toxicity
of the soursop leaves methanol extract against Fusarium sp. The study used a
completely randomized design with 6 treatments 5 replications. The methanol extract
of srikaya leaves used were 0%, 2%, 4%, 6%, 8% and 10% concentrations. The results
of analysis of variance showed that the treatment of srikaya leaves extract significantly
affected the Fusarium sp. Srikaya leaf extract is toxic to the growth of Fusarium sp.
The toxicity of srikaya leaves extract against Fusarium sp mushroom was directly
proportional between the concentration of the treatment and the percentage of
inhibition. The concentration of srikaya leaves extract as much as 2% has been toxic in
inhibiting the growth of Fusarium sp.

Keywords: Srikaya leaves extract, Fusarium sp,fungus percentage inhibition

ABSTRAK

Telah dilakukan penelitian Toksisitas Ekstrak Daun Srikaya (Annona squamosa Linn.)
Terhadap Jamur Fusarium sp. Penelitian ini dilakukan secara in vitro dengan tujuan
untuk menngetahui toksisitas ekstrak metanol daun srikaya terhadap jamur Fusarium
sp penyebab layu kecambah pada tanaman. Penelitian menggunakan Rancangan Acak
Lengkap dengan 6 perlakuan 5 kali ulangan. Ekstrak metanol daun srikaya yang
dipakai yaitu konsentrasi 0%, 2%, 4%, 6%, 8% dan 10%. Hasil analisis sidik ragam
menunjukkan bahwa pemberian perlakuan ekstrak daun srikaya berpengaruh nyata
terhadap jamur Fusarium sp. Ekstrak daun srikaya bersifat toksik terhadap
pertumbuhan jamur Fusarium sp. Toksisitas ekstrak daun srikaya terhadap jamur
Fusarium sp berbanding lurus antara konsentrasi perlakuan dengan persentase
penghambatannya. Pada konsentrasi ekstrak daun srikaya sebanyak 2% sudah bersifat
toksik dalam menghambat pertumbuhan Fusarium sp.

Kata Kunci: Ekstrak daun srikaya, jamur Fusarium sp, persentase penghambatan

PENDAHULUAN

Kerugian sektor pertanian kimiawi. Upaya tersebut memberikan


Indonesia akibat serangan hama dan hasil yang cepat dan efektif. Kenyataan
penyakit mencapai miliaran rupiah dan ini menyebabkan tingkat kepercayaan
menurunkan produktivitas pertanian petani terhadap keampuhan pestisida
sampai 20 persen. Menghadapi seriusnya kimiawi sangat tinggi. Sejalan dengan hal
kendala tersebut, sebagian besar petani itu, promosi dari perusahan pembuat
Indonesia menggunakan pestisida pestisida yang sangat gencar semakin

p-ISSN 1829 586X 130


e-ISSN 2581-0170
Toksisitas Ekstrak Daun...,...Dewi Novianti,...Sainmatika,...Volume 16,...No.2,...Desember 2019,...130-136

meningkatkan ketergantungan petani variasi spesies yang tinggi, yaitu sekitar


terhadap pestisida kimiawi. Seperti 100 jenis dan menyebabkan kerusakan
halnya kebutuhan pupuk yang terus secara luas dalam waktu singkat dengan
meningkat, kebutuhan pestisida juga intensitas serangan mencapai 35%
memperlihatkan pertumbuhan tiap tahun. (Sudantha,2010). Jamur Fusarium sp
Rata-rata peningkatan total konsumsi adalah salah satu jenis patogen tular
pestisida per tahun mencapai 6,33 persen, tanah yang mematikan, karena patogen
namun pada kenyataannya di lapangan ini mempunyai strain yang dapat dorman
diperkirakan dapat mencapai lebih dari selama 30 (tiga puluh) tahun sebelum
10 Sampai 20 persen (Djunaedy, 2009). melanjutkan virulensi dan menginfeksi
Suwahyono (2009), menyatakan bahwa tanaman. Fusarium sp tergolong
penggunaan pestisida sintetik dapat kedalam kingdom: Mycetae, divisi:
membahayakan keselamatan hayati Mycota, subdivisi: Deuteromycotina, klas
termasuk manusia dan keseimbangan Hypomycetes,ordo Hyphales(Moniliales),
ekosistem. Oleh sebab itu, saat ini family: Tuberculariaceae, dan genus
metode pengendalian telah diarahkan Fusarium. Jamur ini bersekat terutama
pada pengendalian hayati/biopestisida. terdapat di dalam sel, khususnya di
Berdasarkan asalnya, biopestisida dalam pembuluh kayu, membentuk
dapat dibedakan menjadi dua yakni miselium yang terdapat diantara sel-sel,
pestisida nabati dan pestisida hayati. yaitu dalam kulit dan di jaringan
Pestisida nabati merupakan hasil parenkim di dekat tempat terjadinya
ekstraksi bagian tertentu dari tanaman infeksi. Jamur Fusarium sp merupakan
baik dari daun, buah, biji atau akar yang penyebab penyakit layu dan busuk batang
senyawa atau metabolit sekunder dan pada berbagai jenis tanaman pangan,
memiliki sifat racun terhadap hama dan hortikultura dan perkebunan. Inang dari
penyakit tertentu. Pestisida nabati pada patogen ini adalah sayuran, bawang,
umumnya digunakan untuk kentang, tomat, kubis, lobak, petsai, sawi,
mengendalikan hama (bersifat temu-temuan, semangka, melon, pepaya,
insektisidal) maupun penyakit (bersifat salak, krisan, anggrek, kacang panjang,
bakterisidal). Biopestisida yang terbuat cabai, ketimun, jambu biji, dan jahe.
dari bahan-bahan alam tidak meracuni Tanaman lain yang diketahui menjadi
tanaman dan mencemari lingkungan. inang patogen ini adalah kelapa sawit,
Pemakaian ekstrak bahan alami secara kelapa, lada, vanili, dan kapas
terus menerus juga diyakini tak (Semangun 2004 dalam Juniawan,
menimbulkan resisten pada hama, seperti 2015).
yang biasa terjadi pada pestisida sintetis. Daun srikaya mengandung L-
Beberapa jenis tanaman yang mampu anonaine yang memiliki kemampuan
mengendalikan hama seperti famili antimikroba dan hama arthropoda
Meliaceae seperti nimbi dan Aglaia, pengangu tanaman . Hasil penelitian
famili Anonaceae seperti biji srikaya dan Purwita et al (2013) bahwa ekstrak
biji sirsak (Djunaedy, 2009). metanol daun srikaya (Annona
Jamur Fusarium sp merupakan squamosa) dapat digunakan sebagai
salah satu jenis jamur yang sangat antioksidan dan antijamur terhadap
penting untuk diketahui dalam Fusarium sp. Kandungan senyawa
melaksanakan budidaya tanaman. Jamur antijamur yang terdapat pada daun
jenis ini, menjadi inang demikian banyak srikaya yaitu annonain, saponin,
jenis tanaman, mulai dari tanaman yang flavonoid dan tannin (Purwita et al 2013).
berarti strategis sampai tanaman pagar di Annonain merupakan senyawa golongan
kebun petani. Jamur ini mempunyai alkaloid yang terdapat pada daun srikaya.

p-ISSN 1829 586X 131


e-ISSN 2581-0170
Toksisitas Ekstrak Daun...,...Dewi Novianti,...Sainmatika,...Volume 16,...No.2,...Desember 2019,...130-136

Aktifitas fisiologinya bersifat racun dan timbangan analitik. Bahan yang


memiliki rasa yang pahit. Penggunaan digunakan adalah: agar-agar, alkohol,
ekstrak daun srikaya dapat menghambat aluminium foil, aquades, daun srikaya,
pertumbuhanFusarium sp pada kapas, kertas label, kertas saring, media
konsentrasi 6,5% dengan persentase PDA, metanol, isolat jamur Fusarium sp,
penghambatan 60% dengan dan plastik wrap. Alat-alat yang
menggunakan uji fitokimia. Annonain digunakan dalam kondisi steril. Jarum
merupakan senyawa golongan alkaloid Fusarium sp yang akan digunakan dalam
yang terdapat pada daun srikaya. bentuk suspensi dengan kepadatan 108
Aktifitas fisiologinya bersifat racun dan konidia/ml. Ekstrak daun srikaya yang
memiliki rasa yang pahit. Daun srikaya telah dibuat dengan berbagai konsentrasi
memiliki potensi sebagai anti jamur C. perlakuan dimasukkan ke dalam cawan
acutatum penyebab penyakit antraknos petri kemudian ditambahkan larutan
pada tanaman cabai besar (Capsicum media PDA, dibiarkan hingga dingin dan
annum L ). Mekanisme penghambatan mengeras, media perlakuan siap
senyawa-senyawa yang terkandung digunakan. Ekstrak daun srikaya dibuat
dalam suatu bahan terhadap fungi yaitu dengan metode maserasi menggunakan
dengan cara: merusak integritas membran metanol. Kertas cakram yang telah diberi
sel fungi sehingga permeabilitas sel suspensi Fusarium sp diletakkan di
terganggu dan akhirnya sel akan hancur; tengah-tengah media perlakuan, lalu
serta mengganggu sintesis protein. Secara diinkubasi selama satu minggu pada suhu
in vitro campuran ekstrak daun sirsak ruang. Setelah satu minggu diameter
(Annona muricata L), daun kirinyuh koloni jamur Fusarium sp dengan
(Chromolaena odorata L) dan rimpang menggunakan jangka sorong dan dihitung
lengkuas (Alpinia galanga L) dengan persentase penghambatannya (Noveriza
konsentrasi 1% dapat menghambat dan Miftakhuromah, 2010). Data
pertumbuhan koloni Colletotrichum dianalisa menggunakan analisis sidik
acutatum pada masa inkubasi 7 hari ragam.
sebesar 66,19%, sedangkan pada masa
inkubasi 14 hari sebesar 69,94% HASIL DAN PEMBAHASAN
(Hodiyah et al 2017). Berdasarkan uraian
di atas maka dilakukanlah uji toksisitas Hasil analisis ansira penghambatan
ekstrak daun srikaya terhadap jamur toksisitas ekstrak daun srikaya terhadap
Fusarium sp. jamur Fusarium sp didapatkan bahwa
perlakuan ekstrak daun srikaya
berpengaruh nyata terhadap persentase
BAHAN DAN METODE penghambatan Fusarium sp. Persentase
penghambatan toksisitas ekstrak daun
Penelitian menggunakan RAL 6 srikaya terhadap jamur Fusarium dapat
perlakuan 5 kali ulangan. Perlakuan dilihat pada Gambar 1 dan 2 di bawah ini.
ekstrak daun srikaya yaitu: Po= 0%; P1=
2%; P3= 4%; P4= 8%; dan P5= 10%.
Alat yang digunakan yaitu: autoclave,
beaker glass, blender, bunsen, cawan
petri, corong, erlenmeyer, gunting,
haemocytometer, jangka sorong, jarum
ose, kamera, mikroskop, kertas cakram
(diameter=0,6 cm), pipet tetes, pipet
volume, pisau, spatula, tabung reaksi, dan

p-ISSN 1829 586X 132


e-ISSN 2581-0170
Toksisitas Ekstrak Daun...,...Dewi Novianti,...Sainmatika,...Volume 16,...No.2,...Desember 2019,...130-136

Gambar 1. Persentase Penghambatan Toksisitas Ekstrak Daun Srikaya Terhadap Jamur


Fusarium sp

Pada Gambar 1, semakin tinggi didapatkan persentase penghambatannya


konsentrasi ekstrak daun srikaya maka 5,8%; perlakuan pemberian ekstrak 8%
semakin tinggi persentase penghambatan didapatkan persentase penghambatannya
koloni jamur Fusarium sp. Pemberian 11,1%; dan perlakuan pemberian ekstrak
ekstrak daun srikaya sebanyak 0% tidak 10% didapatkan persentase
terjadi penghambatan pertumbuhan jamur penghambatannya 11,7%. Pada perlakuan
Fusarium sp. Pada perlakuan pemberian 0% (kontrol), Fusarium sp ini ditanam
ekstrak 2% didapatkan persentase pada cawan petri yang hanya berisi media
penghambatannya 3,1%; perlakuan PDA tanpa pemberian ekstrak daun
pemberian ekstrak 4% didapatkan srikaya hanya menggunakan aquadest
persentase penghambatannya 3,6%; steril sehingga media PDA tersebut tidak
perlakuan pemberian ekstrak 6% mengandung senyawa antijamur.

Kontrol 2% 4%

6% 8% 10%

Gambar 2. Toksisitas Ekstrak Daun Srikaya Terhadap Pertumbuhan Koloni Jamur


Fusarium sp pada Hari ke-7

Pada Gambar 2, hasil penelitian terhambat. Hasil penelitian Dotulung et


menunjukkan bahwa semakin tinggi al (2019), fungisida nabati ekstrak daun
konsentrasi ekstrak daun srikaya maka srikaya paling efektif persentase
semakin tinggi penghambatan diameter penghambatannya karena daya
koloni jamur F. oxysporum. Artinya, pada toksisitasnya yang tinggi tersebut dapat
konsentrasi yang tertinggi maka menghambat pertumbuhan koloni jamur
pertumbuhan koloni jamur semakin F. oxysporum lebih tinggi dibandingkan

p-ISSN 1829 586X 133


e-ISSN 2581-0170
Toksisitas Ekstrak Daun...,...Dewi Novianti,...Sainmatika,...Volume 16,...No.2,...Desember 2019,...130-136

dengan daun pepaya dan jeruk purut). memiliki ikatan rangkap terkonjugasi dan
Penghambatan ekstrak daun srikaya memiliki gugus O-H, C-H, dan C=C
terhadap jamur F. oxysporum diduga (Kusmardiyani et al., 2012).
terjadi oleh kemampuan penghambatan Secara morfologi Fusarium spp.
senyawa lektin, yaitu golongan senyawa dapat dikenali berdasarkan bentuk
protein- karbohidrat yang tersebar luas di makrokonidium, struktur konidiofor
alam yang salah satunya terkandung pada mikrokonidium, panjang fialid,
daun srikaya (Gomez et al 2012). pembentukan dan posisi klamidospora.
Mekanismenya yaitu penghambatan Meskipun pengamatan morfologi tidak
germinasi spora. Gangguan ini terjadi cukup untuk identifikasi lengkap, tapi
karena adanya ergasol dalam sel fungi, banyak informasi yang dapat diperoleh
ini adalah komponen sterol yang sangat saat biakan di medium kultur. Hasil
penting dan sangat mudah diserang oleh pengamatan bentuk makrokonidium dan
antibiotik turunan polien. Penghambatan mikrokonidium menunjukkan adanya
biosintesis ergosterol dalam sel fungi, perbedaan spesifik antara F. oxysporum,
merupakan mekanisme yang disebabkan F. solani, F. verticillioides, T. polyzona
oleh senyawa turunan imidazol karena dan C. rosea. T. polyzona merupakan
mampu menimbulkan ketidakaturan cendawan tanah yang berasal dari rizosfer
membran sitoplasma fungi dengan cara tanaman pisang kultivar Nangka dan C.
mengubah permeabilitas membran dan rosea merupakan isolat yang berasal dari
fungsi membran dalam proses batang tanaman pisang kultivar Ambon
pengangkutan senyawa-senyawa esensi Kuning. Kedua cendawan ini mempunyai
yang dapat menyebabkan karakter morfologi yang berbeda dengan
ketidakseimbangan metabolik sehingga Fusarium spp., dimana keduanya tidak
menghambat pertumbuhan atau memiliki makro dan mikrokonidia. T.
menimbulkan kematian sel fungi. Wati polyzona mempunyai konidia dengan
(2012) juga memberikan hasil bahwa ukuran yang sangat kecil dibanding
flavonoid yang merupakan salah satu dengan mikrokonidia Fusarium spp. Ciri
senyawa yang terkandung dalam filtrat khas dari F. oxysporum mempunyai
daun alang-alang mampu menghambat makrokonidium yang sedikit bengkok
pertumbuhan jamur Trichoderma sp dengan ujung runcing, terdiri atas 3–4
sebesar 1,5 cm pada konsentrasi 40%. sekat. Mikrokonidium yang berbentuk
Dinding sel fungi terganggu karena oval atau seperti ginjal, tanpa sekat dan
adanya sintesis kitin oleh lektin. Hasil terbentuk pada ujung fialid yang
analisis fitokimia ekstrak daun sirsak bertangkai pendek. Sedangkan F. solani
mengandung senyawa alkaloid, glikosid, mempunyai makrokonidium yang besar
flavonoid, tanin, karbohidrat, fenol dan dan tumpul terdiri dari 3–4 sekat, dengan
saponin. Ekstrak daun srikaya memiliki mikrokonidium yang berbentuk oval
kemampuan menghambat pertumbuhan (dengan atau tanpa sekat) dan terbentuk
jamur Fusarium solani. Pada konsentrasi pada ujung tangkai fialid yang panjang.
2 mg/ml ekstrak daun srikaya F. oxysporum dan F. solani mempunyai
menghasilkan persentase penghambatan klamidospora yang tersusun dalam satu
97,92% (Kalidindi et al., 2015). Kedua rantai atau terdapat pada ujung dan
simplisia tersebut menunjukkan tengah hifa. F.verticilliodes mempunyai
karakteristik simplisia dan pola makrokonidium yang lurus, panjang dan
kromatogram KLT ekstrak yang mirip. langsing, dengan sekat 3–5.
Suatu senyawa golongan triterpenoid Mikrokonidium berbentuk oval dan tanpa
telah berhasil diisolasi dari ekstrak n- sekat. F. verticilliodes tidak mempunyai
heksana simplisia 2. Isolat tersebut tidak klamidospora (Sari et al., 2017). Hasil

p-ISSN 1829 586X 134


e-ISSN 2581-0170
Toksisitas Ekstrak Daun...,...Dewi Novianti,...Sainmatika,...Volume 16,...No.2,...Desember 2019,...130-136

Penelitian Shamsi and Hosen (2016), Colletotrichum acutatum Jurnal


jamur Fusarium sp dikenali cirinya Agro. 4(2): 80-89.
koloni berwarna putih, jika tua sampai
kuning tergantung umur kultur,
konidiospora pendek, mempunyai hialin, Juniawan. (2015). Mengenal Jamur
berbentuk elips, ukuran 22 - 27 × 14 - 18 Fusarium oxysporum. BBPP
µm. Ketindan.
Https://bbppketindan.bppsdmp.pert
KESIMPULAN anian.go.id/. Diakses 10 September
Ekstrak daun srikaya sudah bersifat
2019.
toksik pada konsentrasi 2% yang
menyebabkan penghambatan
pertumbuhan jamur Fusarium sp sebesar Kalidindi, N., NV, Thimmaiah., NV ,
3,1%. Peningkatan konsentrasi ekstrak Jagadeesh., R, Nandeep., S,
daun srikaya berbanding lurus dengan Swetha., and B, Kalidindi. (2015).
hasil persentase penghambatan Antifungal and antioxidant
pertumbuhan jamur Fusarium sp. activities of organic and aqueous
extracts of Annona squamosa Linn.
DAFTAR PUSTAKA Leaves. Journal of Food and Drug
Analysis. 23: 795-802.
Djunaedy, A. (2009). Biopestisida
Sebagai Pengendali Organisme Kusmardiyani, S., F, Wandasari., K.R,
Pengganggu Tanaman (OPT) yang Wirasutisna. (2012). Telaah
Ramah Lingkungan. Embryo 6(1): Fitokimia Daun Srikaya (Annona
88-95. squamosa L.) yang Berasal dari
Dua Lokasi Tumbuh. Acta
Dotulung, G., S, Umboh, and J, Pelealu. Pharmaceutica Indonesia. 37(1): 9-
(2019). Uji Toksisitas Beberapa 13.
Fungisida Nabati terhadap Penyakit
Layu Fusarium (Fusarium Noveriza, R dan Miftakhuromah. (2010).
oxysporum) pada Tanaman Kentang Efektivitas Ekstrak Metanol Daun
(Solanum tuberosum L.) secara In Salam (Eugenia polyantha) dan
Vitro. Bioslogos 9(2): 92-101. Daun Jeruk Purut (Cytrus histrix)
Sebagai Antijamur pada
Gomez, BS., Siquiera., RCC, Maia., V, Pertumbuhan Fusarium oxysporum.
Giampaoli., EH, Teixeiras., FVS, Jurnal Littri 16(1):6–11.
Arrudas., KS, Nascimento., CMS,
Motta., BS Cavada., and ALF, Purwita, A., Indah, NK, Indah., and G,
Porto. (2012) Antifungal Activity Trimulyono. (2013). Penggunaan
of Lectins Against Yeast of Vaginal Ekstrak Daun Srikaya (Annona
Secretion. Brazilian Journal of aquamosa) sebagai Pengendali
Microbiology: 770-778. Jamur Fusarium oxyporum secara
In Vitro. LenteraBio. 2(2): 179-
Hodiyah, I., E, Hartini., A, Amilin., and 183.
MF, Yusup. (2017). Daya Hambat
Ekstrak Daun Sirsak, Kirinyuh, dan
Rimpang Lengkuas Terhadap
Pertumbuhan Koloni

p-ISSN 1829 586X 135


e-ISSN 2581-0170
Toksisitas Ekstrak Daun...,...Dewi Novianti,...Sainmatika,...Volume 16,...No.2,...Desember 2019,...130-136

Sari, W., S, Wiyono., A, Nurmansyah,.,


A, Munif., and R, Poerwanto.
(2017). Keanekaragaman dan
Patogenisitas Fusarium spp. Asal
Beberapa Kultivar Pisang. Jurnal
Fitopatologi Indonesia 13(6): 216-
228.

Shamsi, S and S, Hosen. (2016).


Mycoflora Associated with Fruit
Rot of Custard Apple (Annona
squamosa L.). Bangladesh J. Sci.
Res. 29(2): 173-176,

Suwahyono, U. (2009). Biopestisida. PT.


Niaga Swadaya. Jakarta.

Wati, DK. (2012). Pengaruh Pemberian


Filtrat Daun Alang-Alang
(Imperata cylindrica L.) terhadap
Pertumbuhan Miselium Jamur
Trichoderma sp yang Hidup
pada Media Tanam Jamur
Tiram Putih (Pleurotus ostreatus).
LenteraBio. 1(2): 93–98

p-ISSN 1829 586X 136


e-ISSN 2581-0170

You might also like