Professional Documents
Culture Documents
Analisis Penetapan Harga Jual Sarung Dengan Metode Gross Margin Pricing Pada Kelompok Usaha Bersama Aneka Cahaya Aqila Di Samarinda Seberang
Analisis Penetapan Harga Jual Sarung Dengan Metode Gross Margin Pricing Pada Kelompok Usaha Bersama Aneka Cahaya Aqila Di Samarinda Seberang
SKRIPSI
Oleh:
ABSTRACT
Santi Nirwana Mahdalita, 2017, “Analysis of the Selling Price of a by
Using the method of Gross Margin Pricing in the business with Kelompok Usaha
Bersama Aneka Cahaya Aqila of Samarinda Seberang” under the guidance of
the Mr. Iskandar and Mr. Rusliansyah.
Research was conducted to determine the selling price set by using the
method of gross margin pricing on KUBE Aneka Cahaya Aqila in Samarinda
Across.
The analysis used in this study is the value is relatively (the allocation of
common cost) the percentage mark up, and method of gross margin pricing in
the year 2015.
After doing the reearch, analysis and discussion of it is known that the
selling price of KUBE Aneka Cahaya Aqila the year 2015 is lower than the selling
price set by the method of gross margin. It is due to differences in the percentage
mark up determineed by KUBE Aneka Cahaya Aqila of 11% while the percentage
of the gross margin at 15%. Comparison of a percentage mark up because
KUBE Aneka Cahaya Aqila not take into account the direct cost and indirectly
into account the sale price.
Based on the result of the study KUBE have to pay attention to the good
direct cost and not directly to the selling price obtained was added to the
expenses. So, the selling price obtained give thee profit expected for KUBE. To
get a retuen KUBE should take into account th`e allocation of costs with (value is
relatively), and taking into account a percentage mark up with to deal with the
selling price obtained more profitable to KUBE.
RINGKASAN
Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah perhitungan nilai
jual relatif (alokasi biaya bersama), perhitungan persentase mark up, dan metode
gross margin pricing dalam tahun 2015.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
satu wilayah untuk dengan menghasilkan satu produk kelas global yang unik
khas daerah dengan memanfaatkan sumber daya lokal. Sasaran yang dituju
pada konsep OVOP adalah produk lokal yang berorientasi global dengan
atas produk dan/atau jasa yang telah ada atau menghadirkan produk dan jasa
Dalam mengadopsi program OVOP ini, ada 3 aspek dasar yang harus di penuhi
yaitu :
Daerah untuk mengatur Daerahnya sendiri di Iihat dari kurangnya perhatian dan
pemberian bantuan aIat industrI maupun peIatihan para pengrajin Tenun Sarung
tujuan yang ingin dicapai, baik itu tujuan jangka pendek maupun jangka panjang.
Salah satu tujuan dari perusahaan adalah memperoleh laba yang maksimal.
meningkatkan laba, namun dalam kondisi persaingan yang semakin ketat ini,
menyebabkan konsumen lari ke produk pesaing yang memiliki harga yang lebih
tidak terkendali akan menyebabkan harga pokok terlalu tinggi, yang selanjutnya
6
akan menurunkan daya saing produk dan akhirnya dapat menurunkan laba.
Untuk itu biaya produksi harus dicatat dengan baik dan dihitung dengan benar
sehingga dapat menghasilkan harga pokok produk yang tepat. Dengan demikian
KUBE adalah kelompok warga atau keluarga binaan sosial yang dibentuk
dan telah dibina melalui Program Kesejahteraan Sosial atau disingkat Prokesos
sarung yang sudah jadi kepada pengrajin untuk dijual kembali kepada
konsumen. Karena KUBE Cahaya Aqila tidak mampu memproduksi sarung tenun
sendiri. KUBE Cahaya Aqila hanya menyediakan bahan baku berupa benang
kepada pengrajin sebagai penyedia bahan baku untuk para pengrajin dan KUBE
kemudian membeli kembali sarung kepada para pengrajin. Akan tetapi KUBE
aneka Cahaya Aqila hanya memberi setengah dari benang untuk para pengrajin
dimana dalam 1 bal benang berisi 10 pack. Dari 5 pack benang yang diberikan
KUBE, dan kurang kompaknya anggota KUBE dalam penentuan harga jual.
Sedangkan potensi yang dimiliki KUBE Aneka Cahaya Aqila meliputi: bahan
perusahaan perdagangan ini tidak mampu membuat produk sendiri untuk dijual
sehingga aktiva tetap yang digunakan tidak terlalu banyak dalam proses
harga (cost) produk yang dibeli, persentase ini disebut mark up. Persentase ini
meliputi dua komponen yaitu bagian untuk menutup biaya operasional dan
Gross Margin Pricing adalah salah satu metode yang dapat diterapkan
oleh jenis usaha perdagangan yang tidak membuat sendiri produk yang dijual.
KUBE Aneka Cahaya Aqila beralamat di JL. Padat Karya Gg. Tani RT.01 No.68
salah satu usaha manufaktur dalam wilayah kota Samarinda, yang bidang
keuntungan minimal 11% dari hasil penjualan, selain itu dalam menentukan
perubahan situasi dan kondisi yang terjadi saat ini, juga mempertimbangkan
situasi dan kondisi yang terjadi, sehingga harga yang ditetapkan tidak terlalu
Penulis menganalisis bahwa metode yang sesuai untuk jenis usaha yang
dijalankan oleh perusahaan adalah dengan metode Gross Margin Pricing, yang
merupakan salah satu metode yang dapat diterapkan oleh jenis usaha
perdagangan yang tidak membuat sendiri produk yang di jual sehingga tidak
tertentu di atas harga (cost) produk yang dibeli, persentase ini di sebut “Mark On
penelitian dan penulisan ilmiah harga jual sarung tersebut dengan menggunakan
metode yang seharusnya dipakai, dengan judul “Analisis Penetapan Harga Jual
Sarung Dengan Metode Gross Margin Pricing Pada Kelompok Usaha Bersama
Bersama Aneka Cahaya Aqila lebih tinggi dari harga jual berdasarkan metode
metode gross margin pricing yang dijadikan alternatif penetapan harga jual.
9
a. Manfaat Teoritis.
kebijaksanaan harga jual dimasa yang akan datang serta dapat menghasilkan
b. Manfaat Praktis.
perusahaan.
TINJAUAN PUSTAKA
Akuntansi Manajemen
2009:333), diantaranya :
2. Biaya produk bersama (joint product cost) adalah biaya yang dikeluarkan
sejak saat mula-mula bahan baku diolah sampai dengan saat berbagai
terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead
tiap-tiap produk bersama dengan menggunakan salah satu dari empat metode
dibawah ini :
Pengertian Harga
pengertian harga adalah suatu nilai yang ingin dicapai oleh penjual dan pembeli
perusahaan selalu berusaha untuk menetapkan harga jual yang dapat diterima
Ada beberapa metode yang dapat di pakai untuk penentuan harga jual,
seperti yang dikemukakan oleh Mahfoedz dan Mahmudi (2008:9.11) meliputi lima
metode yaitu:
Menurut Machfoedz dan Mahmudi (2008 : 9.11) gross margin pricing yaitu
“metode yang digunakan untuk menentukan harga jual yang didasarkan pada
harga pokok pembelian barang itu dan markup yang diinginkan perusahaan dari
harga pokok pembelian. ”Kelebihan dari metode Gross Margin Pricing: Dalam
atas harga produk yang dibeli. Mark up ini sangat penting pengaruhnya bagi
perusahaan karena terdiri dari dua komponen yaitu bagian untuk menutupi biaya
Definisi Konsepsional
diperoleh gambaran yang jelas. Dalam uraian ini penulis akan mengemukakan
definisi konsepsional mengenai harga jual dan metode gross margin pricing.
Menurut Krismiaji dan Anni (2011:326) harga jual adalah upaya untuk
dari perolehan pendapatan yang tinggi dan penurunan volume penjualan jika
jual produk atau jasa merupakan salah satu jenis pengambilan keputusan
digunakan untuk menentukan harga jual yang didasarkan pada harga pokok
pembelian barang itu dan mark-up yang diinginkan perusahaan dari harga
pokok pembelian.”
13
METODE PENELITIAN
Definisi Operasional
Brunei Darussalam, Turki dan Belanda. KUBE Aneka Cahaya Aqila di Samarinda
dengan cara menentukan persentase (mark up) tertentu diatas harga (cost)
produk sarung yang dibeli dari pengrajin, sehingga dapat memberikan kontribusi
laba bersih setelah pajak yang lebih besar dibandingkan dengan harga jual yang
Harga jual yang dimaksud adalah harga jual sarung (Belang Hatta, Sari
Pengantin, Corak Merica, Burera, Balok Hatta Ungu, Negara, Bala So’bi, KALTIM
persentase (mark up) tertentu diatas harga belinya (cost) , sehingga dapat
memberikan kontribusi laba bersih setelah pajak bagi perusahaan. Dan harga
jual ini merupakan nilai akhir yang diterima oleh perusahaan sebagai
perusahaan untuk produk sarung yang dijual. Harga beli barang yang dimaksud
disini adalah harga beli sarung selama tahun 2015 yang dilakukan oleh
perusahaan. Cost product adalah harga beli atau harga perolehan sarung yang
14
dibeli dari pengrajin. Cost product atau harga beli ini menjadi dasar penentuan
Adapun data yang diperlukan dalam penulisan ini adalah sebagai berikut:
Seberang.
3. Data biaya produksi sarung pada KUBE Aneka Cahaya Aqila di Samarinda
4. Daftar penjualan jenis sarung tenun berbagai motif pada KUBE Aneka
5. Daftar pembelian jenis sarung tenun berbagai motif pada KUBE Aneka
2015.
7. Laporan laba rugi KUBE Aneka Cahaya Aqila di Samarinda Seberang tahun
2015.
Jangkauan Penelitian
Cahaya Aqila di Samarinda yang berlokasi di Jln. Padat Karya Gg. Tani No.68
menentukan harga jual 10 (Sepuluh) jenis produk sarung yang dipasarkan pada
1. Belang Hatta.
2. Sari Pengantin.
3. Corak Merica.
4. Burera
6. Negara
7. Bala So’bi.
8. KALTIM (Dayak).
9. Ta’ba Hijau.
10. Perempuan.
penelitian ini dapat memberikan suatu gambaran akan sifatnya kebenaran, maka
1. Penelitian Lapangan
2. Penelitian kepustakaan
Alat Analisis
sebelumnya, maka data yang telah diperoleh dalam penulisan ini akan di analisis
metode gross margin pricing dalam penetapan harga jual sarung pada Kelompok
metode yaitu metode nilai jual relatif. Perhitungan metode tersebut digambarkan
jumlah aktiva yang digunakan pada awal tahun anggaran, biasa dirumuskan
sebagai berikut:
3. Metode gross margin pricing dalam penentuan harga jual sarung pada
operasional dan bagian yang merupakan laba yang diinginkan. Tujuan mark up
bergerak di bidang industri sarung tenun khas Samarinda. Industri ini didirikan
pada tanggal 01 Januari 1999 oleh Bapak Drs. Haruni.Hw, dan diresmikan pada
Penyajian Data
Berikut ini disajikan rekapan data penjualan dan rekapan data pembelian
yang dijadikan sampel oleh penulis yaitu daftar harga per pcs penjualan dan
19
Tahun 2015.
Tabel 4.11 : Daftar Rekapan Penjualan Berbagai Jenis Motif Sarung Pada KUBE
Aneka Cahaya Aqila di Samarinda Seberang Tahun 2015.
Tabel 4.12 : Daftar Rekapan Biaya Pembelian Sarung Pada KUBE Aneka
Cahaya Aqila di Samarinda Seberang Tahun 2015.
Penjualan Rp 1.744.100.000
HARGA POKOK PENJUALAN
Persediaan Awal Rp 59.860.000
Pembelian Rp 1.594.750.000
----------------- +
Rp 1.654.610.000
Biaya Produksi :
Biaya Bahan Baku Rp 90.000.000
Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp 30.600.000
Biaya Overhead Pabrik Rp 33.223.937
----------------- +
Rp 153.823.937
----------------- +
Barang Tersedia Untuk dijual Rp 1.808.433.937
Persediaan Akhir (187.030.000)
Jumlah Harga Pokok Penjualan ---------------- - Rp 1.621.403.937
-----------------
Laba Kotor Rp 122.696.063
Tabel 4.16 : Laporan Neraca KUBE Aneka Cahaya Aqila Tahun 2015.
Aktiva:
Aktiva Lancar :
Kas dan Setara Kas Rp 202.880.159
Piutang Usaha Rp 44.936.450
Persediaan Rp 187.030.000
------------------- +
Jumlah Aktiva Lancar Rp 434.846.609
Ekuitas :
Modal Rp 361.501.200
Laba Tahun Berjalan Rp 9.047.791
Jumlah Ekuitas --------------------- +
Rp 370.548.991
----------------- +
Jumlah Kewajiban dan Ekuitas Rp 879.440.359
Analisis
Tabel 4.17 : Perhitungan Biaya Alokasi Bersama Metode Nilai Jual Relatif.
Sebelum dihitung besarnya harga jual sarung maka akan dihitung dahulu
besarnya cost product (harga beli) dari sarung tersebut karena dalam setiap
Presentase
Harga Jual
No Jenis Sarung Presentase (%) Jumlah (Rp)
(Rp)
(%) 100 + 11
1 Belang Hatta 300.000 100 111 270.270
2 Sari Pengantin 300.000 100 111 270.270
3 Corak Merica 300.000 100 111 270.270
4 Burera 300.000 100 111 270.270
5 Balok Hatta Ungu 300.000 100 111 270.270
6 Negara 300.000 100 111 270.270
7 Bala So'bi 400.000 100 111 360.360
8 KALTIM (Dayak) 450.000 100 111 405.405
9 Ta'ba Hijau 500.000 100 111 450.450
10 Perempuan 700.000 100 111 630.631
Sumber Data : Diolah Dari Hasil Penelitian, 2017.
untuk masing-masing jenis produk sarung pada KUBE Aneka Cahaya Aqila
Tabel 4.27 : Perhitungan Harga Jual Menurut Gross Margin Pricing Pada KUBE
Aneka Cahaya Aqila Tahun 2015 berdasarkan Mark Up.
Tabel 4.29 : Laporan Laba Rugi Periode Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2015 Dari
Penjualan Sarung setelah Menggunakan Metode Gross Margin Pricing.
Penjualan Rp 1.806.951.006
HARGA POKOK PENJUALAN
Persediaan Awal Rp 59.860.000
Pembelian Rp1.594.750.000
----------------- +
Rp 1.654.610.000
Biaya Produksi :
Biaya Bahan Baku Rp 90.000.000
Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp 30.600.000
Biaya Overhead Pabrik Rp 33.223.937
----------------- +
Rp 153.823.937
----------------- +
Barang Tersedia Untuk dijual Rp 1.808.433.937
Persediaan Akhir (187.030.000)
Jumlah Harga Pokok Penjualan ---------------- - Rp 1.621.403.937
-----------------
Laba Kotor Rp 185.547.069
Tabel 4.30: Perbandingan Persentase Mark Up Hasil Perhitungan KUBE dan Hasil
Perhitungan Dengan Menggunakan Metode Gross Margin Pricing.
Menurut
Metode
Menurut Gross
No Jenis Sarung Selisih
KUBE Margin
Pricing
Tabel 4.31 : Perbandingan Harga Jual Sarung Hasil Perhitungan KUBE dan Hasil
Dengan Menggunakan Metode Gross Margin Pricing.
Metode Gross
Menurut
No Jenis Sarung Margin Pricing Selisih (Rp)
KUBE (Rp)
(Rp)
1 Belang Hatta 300.000 310.811 10.811
2 Sari Pengantin 300.000 310.811 10.811
3 Corak Merica 300.000 310.811 10.811
4 Burera 300.000 310.811 10.811
5 Balok Hatta Ungu 300.000 310.811 10.811
6 Negara 300.000 310.811 10.811
7 Ba'la Sobi 400.000 414.414 14.414
8 KALTIM (Dayak) 450.000 466.216 16.216
9 Ta'ba Hijau 500.000 518.018 18.018
10 Perempuan 700.000 725.226 25.226
Sumber Data : Diolah Dari Hasil Penelitian, 2017.
Tabel 4.32: Perbandingan Jumlah Penjualan dan Laba Bersih Hasil Perhitungan KUBE
dan Hasil Perhitungan Dengan Menggunakan Metode Gross Margin Pricing.
Pembahasan
dengan menggunakan metode gross margin pricing pada KUBE Aneka Cahaya
yang mendukung kebijaksanaan harga jual yaitu, antara lain: laba dan faktor-
faktor lainnya, situasi pasar, serta biaya produksi dan operasi. Selain itu harga
jual yang diterapkan dengan metode gross margin pricing mampu memberikan
keuntungan bagi perusahaan. Karena harga jual yang diterapkan sesuai dengan
teori yang digunakan dalam hasil analisis perhitungan. Diharapkan harga jual
dengan metode gross margin pricing memberikan dampak yang positif bagi
perusahaan untuk jangka waktu yang panjang. KUBE Aneka Cahaya Aqila
penjualan pada KUBE Aneka Cahaya Aqila agar dapat memperoleh laba yang
dikehendaki.
29
PENUTUP
Kesimpulan
Sesuai dengan judul skripsi yaitu Analisis Penetapan Harga Jual Sarung
Dengan Metode Gross Margin Pricing Pada Kelompok Usaha Bersama Aneka
1. Dari hasil perhitungan harga jual sesuai dengan metode Gross Margin Pricing
yaitu Rp 62.851.006,-.
laba sebesar Rp 71.898.797,- sehingga terjadi selisih antara KUBE dan hasil
menurut metode Gross Margin Pricing pada sarung motif Belang Hatta, Sari
Pengantin, Corak Merica, Burera, Negara, dan Balok Hatta Ungu, Bala So’bi,
Sarung KALTIM (Dayak), Sarung Ta’ba Hijau, dan Sarung Perempuan yaitu
15%.
3. Harga jual produk sarung berdasarkan metode Gross Margin Pricing lebih
tinggi dari pada harga jual yang ditetapkan KUBE Aneka Cahaya Aqila.
5.2. Saran
1. Perbedaan harga jual menurut metode Gross Margin Pricing yang lebih
ditetapkan saat ini dapat dinaikkan agar laba yang dihasilkan dapat
KUBE.
menetapkan harga jual sarung agar tidak kalah bersaing dengan KUBE
lain.
DAFTAR PUSTAKA
Bustami, Bastian dan Nurlela. 2009. Akuntansi Biaya. Edisi Pertama. Jakarta.
Penerbit : Mitra Wacana Media.
Damau, Beilby Ocrian Damayanty. 2016. Analisis Penentuan Harga Jual Pada
Koperasi Pegawai Negeri Niaga Samarinda.
Horngren, Charles. T., Datar, Srikant M,. and Foster, George., alih bahasa Desi
Adhariani. 2008. Akuntansi Biaya (Pendekatan Manajerial) Edisi Sebelas,
PT Indeks Kelompok Gramedia.
http://othervisions.wordpress.com/2010/07/13/di-balik-sarung-samarinda/.
Diakses tanggal 09 September 2016.
http://www.kommpasiana.com/totowirjosoemarto/antara-ekonomi-kreatifdan-
ovop-bagian-i552ac95e8346d60552d03.
Diakses tanggal 10 Oktober 2016.
http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&g=&esrc=s&source=web&cd=3&cad=rja&
uact=8&ved=0CCsQFjAC&URL=http%3A%2F%2Fejurnal.untagsmd.ac.id
%2Findex.php%2FPD%2Farticle%2Fview%2F730%2F930&ei=HG0dVdv
eDtfnuQSTlozYDA&usg=AFQjCNGApSf7z6xk7h34vP28BiBKJYLg&bvm=
bv.96952980,d.c2E.
Diakses tanggal 13 November 2016.
Kotler, Philip, dan Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen Pemasaran Jilid 1, Edisi
Ketiga Belas, Terjemahan Bob Sabran, MM. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Maimun. 2012. Analisis Penetapan Harga Jual Alat Tulis Kantor Dengan
Menggunakan Metode Gross Margin Pricing Pada CV Berkat Alif Fath
Hamzah di Samarinda.
Wahyuni, Paseru Sri. 2016. Penggunaan Metode Gross Margin Pricing Dalam
Menentukan Harga Jual Pelumas Pada CV.Tikil Motor di Samarinda.