Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 8

Edisi No 07 Vol XXXVI - 2010 - Artikel Penelitian

Faktor Risiko Kejadian Arthritis Gout


pada Pasien Rawat Jalan di Rumah Sakit
Dr. Wahidin Sudirohusodo, Makassar
BURAERAH. H. ABD. HAKIM, TAHIR ABDULLAH, MAUPE.
Konsentrasi Epidemiologi Program Pascasarjana Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Hasanuddin

Abstract

Arthritis Gout patients in Indonesia suffered in early age. It is about 32% gout attack on 34
years old man. Arthritis gout implications are arthritis and vascular complication. This
research purpose is to explore risk factors of Arthritis gout among outpatient of Dr. Wahidin
Sudirohusodo Hospital Makassar. The Study was analytic observasional using a case control
study. Sampel of the study were gout arthritis patients based on medical diagnosis, the
controls were patient visiting the internal policlinic who did not suffer from atrhritis gout.

Composition of cases and control is 1:2, the number of cases was 50 people and the number
of control was 100 people. Data was analysed by using Odds Ratio (OR) and multivariate
logistic regression. Data was analyzed using Odds Ratio (OR) and logistic regression. The
results of the study shows that the risk factor of Arthritis Gout are sex (OR=4.04,Cl 95%;
1.77-9.19), family history of Arthritis Gout (OR=3,72,Cl 95%; 1,81-7.65), Obesity
(OR=2.60, Cl 95%; 12.13-4.69), meat consumption habit (OR=5.25, Cl 95%; 2.52-10.92).
The high risk factors of Arthritis Gout cases are meat consumption habit. In order to prevent
Arthritis Gout attack, this research recommended to modified life style with arrange eat
pattern, to avoid food with high purin such as meat and guts. Keep weight with good diet and
regular exercise. It is also controlling hypertension with therapy and asses regular blood
cholesterol.

Keywords: sarthritis gout, obesity, hypertension, meat.

Abstrak

Di Indonesia, arthritis gout diderita pada usia lebih awal di mana 32% serangan gout terjadi
pada pria usia di bawah 34 tahun. Arthritis gout akan menimbulkan cacat sendi dan
komplikasi penyakit vaskular. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui faktor risiko
kejadian arthritis gout pada pasien rawat jalan di RS Dr. Wahidin Sudirohusodo, Makassar.
Jenis penelitian adalah observasional analitik dengan rancangan case control study. Sampel
adalah pasien arthritis gout berdasarkan diagnosis dokter. Kontrol adalah pasien pengunjung
poli penyakit dalam yang tidak menderita arthritis gout. Perbandingan jumlah kasus dan
kontrol 1:2, jumlah kasus 50 orang dan kontrol 100 orang. Data dianalisis dengan uji Odds
Ratio (OR) dan regresi logistik multivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor risiko
arthritis gout adalah jenis kelamin (OR=4,04, CI 95%; 1,77-9,19), riwayat gout dalam
keluarga (OR=3,72, CI 95%; 1,81-7,65), obesitas (OR=2,60, CI 95%; 1,27-5,30), hipertensi
(OR=2,30, CI 95%; 12,13-4,69), kebiasaan makan daging (OR= 5,25, CI 95%; 2,52-10,92).
Faktor yang paling besar risikonya terhadap kejadian arthritis gout adalah kebiasaan makan
daging. Untuk mencegah serangan arthritis gout dianjurkan untuk modifikasi gaya hidup
dengan mengatur pola makan dengan menghindari makanan yang mengandung purin tinggi
seperti daging atau jeroan seperti coto, menjaga berat badan tubuh dengan diet dan olah raga
teratur, serta mengendalikan hipertensi dengan terapi yang disertai pengukuran kadar asam
urat darah secara berkala.

Kata kunci: arthritis gout, obesitas, hipertensi, daging.

http://www.jurnalmedika.com/edisi-terbaru/207-artikel-penelitian/333-faktor-risiko-kejadian-
arthritis-gout-pada-pasien-rawat-jalan-di-rumah-sakit-dr-wahidin-sudirohusodo-makassar

Asam Urat (Gout Arthritis )


Pendahuluan
Ngilu sendi  atau sendi yang bengkak itu berarti asam urat. Untuk memastikannya perlu
pemeriksaan laboratorium. Asam urat adalah asam yang berbentuk kristal-kristal yang
merupakan hasil akhir dari metabolisme purin (bentuk turunan nukleoprotein), yaitu
salah satu komponen asam nukleat yang terdapat pada inti sel-sel tubuh. Secara
alamiah, purin terdapat dalam tubuh kita dan dijumpai pada semua makanan dari sel
hidup, yakni makanan dari tanaman (sayur, buah, kacang-kacangan) atau pun hewan
(daging, jeroan, ikan sarden).
 
Jadi asam urat merupakan hasil metabolisme di dalam tubuh , yang kadarnya tidak
boleh berlebih, kelebihan asam urat akan dibuang melalui urin. Setiap orang memiliki
asam urat di dalam tubuh, karena pada setiap metabolisme normal dihasilkan asam
urat. Sedangkan pemicunya adalah makanan dan senyawa lain yang banyak
mengandung purin. Sebetulnya, tubuh menyediakan 85 persen senyawa purin untuk
kebutuhan setiap hari. Ini berarti bahwa kebutuhan purin dari makanan hanya sekitar 15
persen.

Sayangnya, fakta ini masih belum diketahui secara luas oleh masyarakat. Akibatnya
banyak orang suka menyamaratakan semua makanan. Orang menyantap apa saja yang
dia inginkan, tanpa mempertimbangkan kandungan di dalamnya. Makanan sumber dari
produk hewani biasanya mengandung purin sangat tinggi.Produk makanan mengandung
purin tinggi kurang baik bagi orang-orang tertentu, yang punya bakat mengalami
gangguan asam urat. Jika mengonsumsi makanan ini tanpa perhitungan, jumlah purin
dalam tubuhnya dapat melewati ambang batas normal.

Beberapa jenis makanan dan minuman yang diketahui bisa meningkatkan kadar asam
urat adalah alkohol, ikan hearing, telur, dan jeroan. Ikan hearing atau sejenisnya
(sarden), dan jeroan merupakan sumber senyawa sangat potensial. Yang tergolong
jeroan bukan saja usus melainkan semua bagian lain yang terdapat dalam perut hewan
--seperti hati, jantung, babat, dan limfa.

KONSUMSI jeroan memperberat kerja enzim hipoksantin untuk mengolah purin.


Akibatnya banyak sisa asam urat di dalam darahnya, yang berbentuk butiran dan
mengumpul di sekitar sendi sehingga menimbulkan rasa sangat sakit. Jeroan memang
merupakan salah satu hidangan menggiurkan, di antaranya soto babat, sambal hati,
sate jantung, dan kerupuk limfa. Tetapi salah satu dampaknya, jika tubuh kelebihan
senyawa purin maka si empunya diri mengalami sakit pada persendian.

Penyebab
Penyakit asam urat digolongkan menjadi penyakit gout primer dan penyakit gout
sekunder.

Pada penyakit gout primer, 99 persen penyebabnya belum diketahui (idiopatik). Diduga
berkaitan dengan kombinasi faktor genetic dan faktor hormonal yang menyebabkan
gangguan metabolisme yang dapat mengakibatkan meningkatnya produksi asam urat
atau bisa juga diakibatkan karena berkurangnya pengeluaran asam urat dari tubuh.

Penyakit gout sekunder disebabkan antara lain karena meningkatnya produksi asam urat
karena nutrisi, yaitu mengonsumsi makanan dengan kadar purin yang tinggi. Purin
adalah salah satu senyawa basa organic yang menyusun asam nukleat (asam inti dari
sel) dan termasuk dalam kelompok asam amino, unsur pembentuk protein.

Produksi asam urat meningkat juga bisa karena penyakit darah (penyakit sumsum
tulang, polisitemia), obat-obatan (alkohol, obat-obat kanker, vitamin B12). Penyebab
lainnya adalah obesitas (kegemukan), penyakit kulit (psoriasis), kadar trigliserida yang
tinggi. Pada penderita diabetes yang tidak terkontrol dengan baik biasanya terdapat
kadar benda-benda keton (hasil buangan metabolisme lemak) yang meninggi. Benda-
benda keton yang meninggi akan menyebabkan asam urat juga ikut meninggi. Setiap
orang dapat terkena penyakit asam urat. Karena itu, kita perlu mewaspadai gejala-
gejalanya.

Penyakit radang sendi akibat peningkatan kadar asam urat darah disebut dengan gout
arthritis  atau artritis pirai. Arthritis gout yang akut disebabkan oleh reaksi radang
jaringan terhadap pembentukan kristal urat. Pada sebagian besar kasus gout riwayat
penyakit dan gambaran klinis bersifat khusus, sehingga kadang-kadang diagnosis dapat
langsung ditegakkan.
Seseorang dikatakan menderita asam urat (gout) jika kondisinya memenuhi beberapa
syarat dan biasanya perjalanan penyakitnya klasik sekali, seperti mempunyai gejala
yang khas penyakit gout, mempunyai perjalanan penyakit yang khas penyakit gout,
ditemukan asam urat dalam kadar tinggi dalam darahnya, dan hasil pemeriksaan
mikroskopik dari cairan sendi atau tofus (benjolan asam urat) ditemukan kristal asam
urat yang berbentuk jarum.

Lebih banyak pria


Umumnya yang terserang asam urat adalah para pria, sedangkan pada perempuan
persentasenya kecil dan baru muncul setelah menopause. Kadar asam urat kaum pria
cenderung meningkat sejalan dengan peningkatan usia. Pada wanita, peningkatan itu
dimulai sejak masa menopause.

Mengapa asam urat cenderung dialami pria ? Ini karena perempuan mempunyai
hormon estrogen yang ikut membantu pembuangan asam urat lewat urine. Sementara
pada pria, asam uratnya cenderung lebih tinggi daripada perempuan karena tidak
memiliki hormon estrogen tersbut.
Jadi selama seorang perempuan mempunyai hormon estrogen, maka pembuangan asam
uratnya ikut terkontrol. Ketika sudah tidak mempunyai estrogen, seperti saat
menopause, barulah perempuan terkena asam urat.

Kalau peningkatan asam urat ini melewati ambang batas yang bisa ditolerir, persoalan
akan timbul pertama pada ginjal, sendi, dan saluran kemih

Kadar Normal
Pemeriksaan asam urat di laboratorium dilakukan dengan dua cara, Enzimatik dan
Teknik Biasa. Kadar asam urat normal menurut tes Enzimatik maksimum 7 mg/dl.
Sedangkan pada Teknik Biasa, nilai normalnya maksimum 8 mg/dl. Bila hasil
pemeriksaan menunjukkan kadar asam urat melampaui standar normal itu, penderita
dimungkinkan mengalami hiperurisemia.

Kadar asam urat normal pada pria dan perempuan berbeda. Kadar asam urat normal
pada pria berkisar 3,5 – 7 mg/dl dan pada perempuan 2,6 – 6 mg/dl. Kadar asam urat
diatas normal disebut hiperurisemia.

Perjalanan penyakit yang klasik biasanya dimulai dengan suatu serangan atau seseorang
memiliki riwayat pernah cek asam uratnya tinggi di atas 7 mg/dl, dan makin lama makin
tinggi.

Jika demikian, kemungkinannya untuk menjadi penyakit gout itu makin besar. Biasanya
25% orang yang asam uratnya tinggi akan menjadi penyakit gout. Bila kadar asam urat
tinggi tapi tidak ada gejala serangan sendi ini disebut stadium awal. Pada setiap orang
berbeda-beda. Ada yang bertahun-tahun sama sekali tidak muncul gejalanya, tetapi ada
yang muncul gejalanya di usia 20 tahun, 30 tahun, atau 40 tahun.

Gambaran Klinis
Gout Arthritis muncul sebagai serangan keradangan sendi yang timbul berulang-ulang.

Gejala khas dari serangan artritis gout adalah serangan akut biasanya bersifat
monoartikular (menyerang satu sendi saja) dengan gejala pembengkakan, kemerahan,
nyeri hebat, panas dan gangguan gerak dari sendi yang terserang yang terjadi
mendadak (akut) yang mencapai puncaknya kurang dari 24 jam. Lokasi yang paling
sering pada serangan pertama adalah sendi pangkal ibu jari kaki. Hampir pada semua
kasus, lokasi artritis terutama pada sendi perifer dan jarang pada sendi sentral.

Serangan yang terjadi mendadak maksudnya tiba-tiba. Karena itu bisa saja terjadi,
siang hari sampai menjelang tidur tidak ada keluhan, tetapi pada tengah malam
penderita mendadak terbangun karena rasa sakit yang amat sangat. Kalau serangan ini
datang, penderita akan merasakan sangat kesakitan walau tubuhnya hanya terkena
selimut atau bahkan hembusan angin.

Perjalanan penyakit gout sangat khas dan mempunyai 3 tahapan. Tahap pertama
disebut tahap artritis gout akut. Pada tahap ini penderita akan mengalami serangan
artritis yang khas dan serangan tersebut akan menghilang tanpa pengobatan dalam
waktu 5 – 7 hari. Karena cepat menghilang, maka sering penderita menduga kakinya
keseleo atau kena infeksi sehingga tidak menduga terkena penyakit gout dan tidak
melakukan pemeriksaan lanjutan.
Bahkan, dokter yang mengobati kadang-kadang tidak menduga penderita terserang
penyakit gout. Karena serangan pertama kali ini singkat waktunya dan sembuh sendiri,
sering penderita berobat ke tukang urut dan waktu sembuh menyangka hal itu
disebabkan hasil urutan/pijatan. Padahal, tanpa diobati atau diurut pun serangan
pertama kali ini akan hilang sendiri.

Setelah serangan pertama, penderita akan masuk pada gout interkritikal. Pada keadaan
ini penderita dalam keadaan sehat selama jangka waktu tertentu. Jangka waktu antara
seseorang dan orang lainnya berbeda. Ada yang hanya satu tahun, ada pula yang
sampai 10 tahun, tetapi rata-rata berkisar 1 – 2 tahun. Panjangnya jangka waktu tahap
ini menyebabkan seseorang lupa bahwa ia pernah menderita serangan artritis gout atau
menyangka serangan pertama kali dahulu tak ada hubungannya dengan penyakit gout.

Tahap kedua disebut sebagai tahap artritis gout akut intermiten. Setelah melewati masa
gout interkritikal selama bertahun-tahun tanpa gejala, penderita akan memasuki tahap
ini, ditandai dengan serangan artritis yang khas. Selanjutnya penderita akan sering
mendapat serangan (kambuh) yang jarak antara serangan yang satu dan serangan
berikutnya makin lama makin rapat dan lama, serangan makin lama makin panjang,
serta jumlah sendi yang terserang makin banyak.

Tahap ketiga disebut sebagai tahap artritis gout kronik bertofus. Tahap ini terjadi bila
penderita telah menderita sakit selama 10 tahun atau lebih. Pada tahap ini akan terjadi
benjolan-benjolan di sekitar sendi yang sering meradang yang disebut sebagai tofus.
Tofus ini berupa benjolan keras yang berisi serbuk seperti kapur yang merupakan
deposit dari kristal monosodium urat. Tofus ini akan mengakibatkan kerusakan pada
sendi dan tulang di sekitarnya. Tofus pada kaki bila ukurannya besar dan banyak akan
mengakibatkan penderita tidak dapat menggunakan sepatu lagi.

Faktor Risiko
Faktor risiko yang menyebabkan orang terserang penyakit asam urat adalah pola
makan, kegemukan, dan suku bangsa.

Di dunia, suku bangsa yang paling tinggi prevalensinya pada orang Maori di Australia.
Prevalensi orang Maori terserang penyakit asam urat tinggi sekali, sedangkan di
Indonesia prevalensi tertinggi pada penduduk pantai dan yang paling tinggi di daerah
Manado-Minahasa karena kebiasaan atau pola makan ikan dan mengonsumsi alkohol.

Alkohol menyebabkan pembuangan asam urat lewat urine itu ikut berkurang sehingga
asam uratnya tetap bertahan di dalam darah. Konsumsi ikan laut yang tinggi juga
mengakibatkan asam urat.

Asupan yang masuk ke tubuh juga memengaruhi kadar asam urat dalam darah.
Makanan yang mengandung zat purin yang tinggi akan diubah menjadi asam urat. Purin
yang tinggi terutama terdapat dalam jeroan, sea food: udang, cumi, kerang, kepiting,
ikan teri.

KALAU menurut hasil pemeriksaan laboratorium kadar asam urat terlalu tinggi, kita perlu
memperhatikan masalah makanan. Makanan dan minuman yang selalu dikonsumsi
apakah merupakan pemicu asam urat. Pada orang gemuk, asam urat biasanya naik
sedangkan pengeluarannya sedikit. Maka untuk keamanan, orang biasanya dianjurkan
menurunkan berat badan.
Yang paling penting untuk diketahui adalah kalau asam urat tinggi dalam darah, tanpa
kita sadari akan merusak organ-organ tubuh, terutama ginjal, karena saringannya akan
tersumbat. Tersumbatnya saringan ginjal akan berdampak munculnya batu ginjal, atau
akhirnya bisa mengakibatkan gagal ginjal.

Asam urat pun merupakan faktor risiko untuk penyakit jantung koroner. Diduga kristal
asam urat akan merusak endotel (lapisan bagian dalam pembuluh darah) koroner.
Karena itu, siapapun yang kadar asam uratnya tinggi harus berupaya untuk
menurunkannya agar kerusakan tidak merembet ke organ-organ tubuh yang lain.

Penatalaksanaan
Penatalaksanaan Gout arthritis :

 Meredakan radang sendi (dengan obat-obatan dan istirahat sendi yang terkena).
 Pengaturan asam urat tubuh (dengan pengaturan diet dan obat-obatan).

Tujuan utama pengobatan Gout arthritis adalah:

 Mengobati serangan akut secara baik dan benar


 Mencegah serangan ulangan artritis gout akut
 Mencegah kelainan sendi yang berat akibat penimbunan kristal urat
 Mencegah komplikasi yang dapat terjadi akibat peningkatan asam urat pada
jantung, ginjal dan pembuluh darah.
 Mencegah pembentukan batu pada saluran kemih.

Makin cepat seseorang mendapat pengobatan sejak serangan akut, makin cepat pula
penyembuhannya.
Pengobatan dapat diberikan obat anti inflamasi nonsteroid (antirematik) dan obat
penurun kadar asam urat (obat yang mempercepat/meningkatkan pengeluaran asam
urat lewat kemih (probenecid) atau obat yang menurunkan produksi asam urat
(allopurinol)).

Pengaturan diet
Selain jeroan, makanan kaya protein dan lemak merupakan sumber purin. Padahal
walau tinggi kolesterol dan purin, makanan tersebut sangat berguna bagi tubuh,
terutama bagi anak-anak pada usia pertumbuhan. Kolesterol penting bagi prekusor
vitamin D, bahan pembentuk otak, jaringan saraf, hormon steroid, garam-garaman
empendu dan membran sel.Orang yang kesehatannya baik hendaknya tidak makan
berlebihan. Sedangkan bagi yang telah menderita gangguan asam urat, sebaiknya
membatasi diri terhadap hal-hal yang bisa memperburuk keadaan. Misalnya, membatasi
makanan tinggi purin dan memilih yang rendah purin.

Makanan yang sebaiknya dihindari adalah makanan yang banyak mengandung purin
tinggi. Penggolongan makanan berdasarkan kandungan purin:

 Golongan A: Makanan yang mengandung purin tinggi (150-800 mg/100 gram


makanan) adalah hati, ginjal, otak, jantung, paru, lain-lain jeroan, udang, remis,
kerang, sardin, herring, ekstrak daging (abon, dendeng), ragi (tape), alkohol
serta makanan dalam kaleng.
 Golongan B: Makanan yang mengandung purin sedang (50-150 mg/100 gram
makanan) adalah ikan yang tidak termasuk golongan A, daging sapi, kerang-
kerangan, kacang-kacangan kering, kembang kol, bayam, asparagus, buncis,
jamur, daun singkong, daun pepaya, kangkung.

 Golongan C: Makanan yang mengandung purin lebih ringan (0-50 mg/100 gram
makanan) adalah keju, susu, telur, sayuran lain, buah-buahan.

Pengaturan diet sebaiknya segera dilakukan bila kadar asam urat melebihi 7 mg/dl
dengan tidak mengonsumsi bahan makanan golongan A dan membatasi diri untuk
mengonsmsi bahan makanan golongan B. Juga membatasi diri mengonsumsi lemak
serta disarankan untuk banyak minum air putih. Apabila dengan pengaturan diet masih
terdapat gejala-gejala peninggian asam urat darah, sebaiknya berkonsultasi dengan
dokter terdekat untuk penanganan lebih lanjut.

Hal yang juga perlu diperhatikan, jangan bekerja terlalu berat, cepat tanggap dan rutin
memeriksakan diri ke dokter. Karena sekali menderita, biasanya gangguan asam urat
akan terus berlanjut.

Last Updated on Monday, 12 October 2009 15:05

http://www.jakartalantern.com/content/health-topic/gout.html

Dokter menggunakan obat untuk mengobati serangan akut gout, termasuk:

 Steroid anti-inflamasi obat (NSAID)


 Kortikosteroid, seperti prednison
 Colchicine, yang bekerja paling baik jika diambil dalam waktu 12 jam pertama
serangan akut. Kadang dokter meresepkan NSAID atau colchicine dalam dosis kecil
setiap hari untuk mencegah serangan di masa depan. Ada juga obat yang menurunkan
kadar asam urat dalam darah.

Seperti kebanyakan penyakit, pengobatan yang efektif gout tergantung pada diagnosis yang
benar. Gout bisa tegas didiagnosis dengan tanda kristal asam urat dalam cairan sendi. Tapi
pengobatan yang tepat seringkali dimulai setelah diagnosis "klinis" berdasarkan tanda-tanda
dan gejala sangat jelas dan faktor relevan lain, seperti kadar asam urat pasien, umur, berat
badan, jenis kelamin, diet, dan penggunaan alkohol. Jika gambar ini menambahkan sampai
kecurigaan yang kuat asam urat, pengobatan bisa dimulai dengan tujuan segera menangkap
serangan akut.

Gout akut diobati dengan obat yang menghambat reaksi inflamasi. Salah satu agen tertua
yang dikenal efektif melawan colchicine gout akut, yang berasal dari tanaman Eropa umum,
crocus musim gugur, dan dipasarkan di negara ini terutama sebagai obat generik. Seorang
pendeta Inggris, Sidney Smith, mengatakan satu setengah abad yang lalu bahwa ia hanya
untuk pergi ke kebun dan bertahan jari yg menderita encok untuk menanam untuk
mendapatkan obat prompt. Ini mungkin berlebihan, tapi respon yang cepat untuk colchicine
menunjukkan bahwa pasien memang memiliki asam urat.

Ini obat, lama kuat sekarang digunakan lebih jarang daripada dulu karena bisa sangat
beracun, menyebabkan mual, muntah, diare, dan kram perut ketika diambil melalui mulut dan
berat (bahkan fatal) kelainan darah ketika dibawa intravena. Selain itu, agen modern, obat
anti-peradangan khusus nonsteroid (NSAID) yang sangat efektif terhadap gout akut dan
kurang toksik dari colchicine. Untuk mengobati kasus akut gout, pilihan pertama banyak
dokter adalah Indocin NSAID (dan merek lain indometasin). Naprosyn (naproxen)
merupakan NSAID umum digunakan dalam gout akut.

obat steroid, seperti Deltasone (dan merek lain prednison) dan Acthar (dan merek lain
hormon adrenokortikotropik), dapat digunakan jika NSAID gagal untuk mengendalikan
serangan akut. Steroid dapat diambil melalui mulut atau melalui suntikan ke dalam aliran
darah atau otot.

pengobatan Obat biasanya mengurangi gejala gout akut dalam waktu 48 jam. pengobatan
berikutnya, yang mungkin berlangsung seumur hidup, ditujukan untuk mencegah serangan
lebih lanjut dengan mengendalikan asam urat dalam darah - menjaga di bawah ini konsentrasi
di mana kristal dapat terbentuk. Dua pendekatan pengobatan utama yang digunakan, dalam
beberapa kasus secara bersamaan.

Satu pendekatan adalah untuk memperlambat tingkat di mana tubuh menghasilkan asam urat.
Zyloprim (allopurinol) telah disetujui untuk pengobatan asam urat dan sering diresepkan
untuk penderita asam urat yang memiliki batu ginjal asam urat atau masalah ginjal lainnya.
Efek samping termasuk ruam kulit dan sakit perut, yang keduanya biasanya mereda sebagai
tubuh menjadi digunakan untuk obat. Zyloprim membuat beberapa pasien mengantuk,
sehingga mereka perlu berhati-hati tentang mengemudi atau menggunakan mesin.

Pendekatan lain untuk gout mengendalikan menyusul serangan akut awal adalah untuk
meningkatkan jumlah asam urat diekskresikan dalam urin. Dua obat uricosuric disebut umum
digunakan untuk ini adalah Benemid (probenesid) dan Anturane (sulfinpyrazone), baik
disetujui oleh FDA untuk pengobatan asam urat. Selain menurunkan kadar asam urat darah,
obat ini membantu melarutkan endapan kristal asam urat di sekitar sendi dan pada jaringan
lainnya. Zyloprim juga digunakan untuk melarutkan asam urat dalam asam urat tophaceous
over-produsen. Uricosurics dapat menyebabkan mual, gangguan perut, sakit kepala, dan ruam
kulit yang serius.

Obat untuk mengontrol kadar asam urat mungkin, paradoks, memperpanjang serangan akut.
Untuk alasan ini, Benemid, Anturane dan Zyloprim tidak digunakan selama tahap akut gout.
Mereka mungkin, pada kenyataannya, menyebabkan gout flare-up selama bagian awal
penggunaan jangka panjang. Dengan demikian, colchicine dalam dosis cukup rendah untuk
menghindari efek samping toksik kadang-kadang diresepkan untuk mencegah serangan akut
selama fase pengobatan.

Referensi: majalah FDA Konsumen

http://www.news-medical.net/health/Gout-Treatment-%28Indonesian%29.aspx

You might also like