Professional Documents
Culture Documents
Pengaruh Konsumsi Daun Kelor (Moringa Oleifera) Terhadap Vo2Max Dan Lactate Threshold
Pengaruh Konsumsi Daun Kelor (Moringa Oleifera) Terhadap Vo2Max Dan Lactate Threshold
Pengaruh Konsumsi Daun Kelor (Moringa Oleifera) Terhadap Vo2Max Dan Lactate Threshold
Abstract
This research aims to determine how the effect of combination of Moringa Leaf
consumption with aerobic exercise against VO2Max and Lactate Threshold as
ergogenic aids. 16 Taekwondo athletes are participated in this research. Participants
are divided into 2 groups: the experimental group, which has been given the treatment
of Moringa leaves and aerobic exercise, and the control group, which has been given
an aerobic treatment only. The method used is experimental method with randomized
pretest-posttest comparison group design. This research took 6 weeks length with
aerobic exercise 4 days a week. Moringa leaves consumed at a dose of 2000mg during
treatment. The data collection used a Balke Test to measure the VO2max and modified
Conconi Test to measure the lactate threshold. The results of this research showed a
significant increase in mean before and after treatment in both variables from each
group (p <0.05). However, the value of the increase in both variables between the two
groups did not show significant difference (p> 0.05). These results, it can be
concluded that there is a significant increase of VO2Max and Lactate Threshold
between pre test and post test in each group, but there is no significant difference from
deviation of increase of between control and experiment group although the
experimental group increase is higher than the control group.
13
Vol.1, No. 1, Maret 2019 - Juli 2019 Jurnal Ilmu Faal Olahraga
PENDAHULUAN
Pada dunia olahraga khususnya olahraga yang Daun kelor adalah tanaman yang dapat tumbuh
bertujuan memperoleh penghargaan prestasi di daerah kering, tropis dan subtropics, daun kelor
tertinggi, membutuhkan kondisi fisik yang prima kaya akan mineral dan vitamin kaya selain itu
agar menunjukan performa yang maksimal. Banyak kandungan protein, zat besi, kalium, kalsium, dan
aspek fisiologi yang dapat mempengaruhi performa potassium cukup tinggi10. Pemanfaatan daun kelor
olahraga, contohnya VO2max dan Lactate Threshold terhadap ergogenic aids telah dibuktikan oleh
(LT)1 VO2Max adalah didefinisikan sebagai penelitian sebelumnya mengungkapkan bahwa daun
kapasitas maksimum dari sistem paru, kelor meningkatkan waktu berenang maksimum,
kardiovaskular dan otot untuk mengambil, hemoglobin darah, glukosa darah, dan cadangan
mengangkut dan memanfaatkan O22dan LT adalah glikogen hati dan otot. Selanjutnya daun kelor
intensitas latihan di mana konsentrasi laktat darah meningkatkan aktivitas enzim antioksidan dan
mulai meningkat secara signifikan dibandingkan menurunkan konsentrasi malondialdehid darah
dengan nilai saat istirahat dan berkaitan dengan kemudian daun kelor menurunkan konsentrasi
ambang anaerobik3. VO2Max dan LT adalah factor laktat, trigliserida, dan urea dalam darah, Terakhir
utama dalam olahraga daya tahan4.Untuk sifat anti kelelahan pada daun kelor mampu
meningkatkan kemampuan daya tahan tersebut memperbaiki cadangan energi tubuh dan kapasitas
selain latihan dapat juga dilakukan dengan antioksidan jaringan dan untuk mengurangi
kombinasi latihan dan ergogenic aids5 pembentukan jaringan asam laktat11 Berdasarkan
Ergogenic aids mengacu pada substansi apa penelitian di atas daun kelor sangat berpotensi
pun yang dapat meningkatkan kapasitas kerja tubuh sebagai ergogenic aids, maka dari itu peneliti ingin
atau mental, terutama oleh menghilangkan gejala mengetahui pengaruh konsumsi daun kelor terhadap
kelelahan6. Terdapat 2 jenis ergogenic aids seperti VO2max dan LT.
yang dijelaskan oleh yaitu Nutritional ergogenic aids
dan nonnutritional ergogenic aids. Nutritional
METODE PENELITIAN
ergogenic aids mengacu pada substansi yang dapat
meningkatkan peforma di dapat dari nutrisi baik, Design Penelitian
metabolisme dari produk nutrisi, ekstrak makanan Pada penelitian ini menggunakan metode
(tumbuhan), atau zat yang biasa ditemukan pada eksprimen dan menggunakan design penelitian
makanan (misalnya kafein dan kreatin) yang The Randomized Pretest-Posttest Control
disediakan dalam jumlah banyak. Selanjutnya Group Design
nonnutritional ergogenic aids adalah substansi yang Sampel
dapat meningkatkan peforma seperti dari zat tertentu sampel yang digunakan adalah atlet pelatcab
seperti steroid anabolik dan lainnya, yang taekwondo kota cimahi sebanyak 16 orang
digunakan oleh atlet, namun ergogenic aids tersebut Instrument
dilarang secara universal oleh badan organisasi Instrumen pengambilan data menggunakan
olahraga (NCAA, IOC, USOC, dan sebagainya).6 balke test untuk mengukur VO2max12 dan
Maka dari itu banyak pelaku olahraga seperti atlet,
modified conconi test untuk mengukur lactate
pelatih atau pakar nutrisi olahraga menggunakan
ergogenic aids berbahan alami7.Banyak penelitian threshold13
yang mengungkapkan bahwa tumbuhan alami dapat Prosedur Penelitian
dijadikan ergogenic aids, salah satunya penelitian Pada awal penelitian, seluruh sampel melakukan
tentang kunyit yang dapat meningkatkan biogenesis pretest untuk menentukan kemampuan awal sampel,
motokondria pada skeletal muscle8. Selain itu pengukuran VO2max dengan Balke test dan lactate
terdapat juga penelitian pada zat yang terkandung threshold dengan modified conconi test. selanjutnya
pada tumbuhan alami yang berhubungan dengan sampel dibagi secara acak menjadi 2 kelompok,
VO2Max dan LT, seperti pemberian caffeine, yaitu kelopok eksperiman dan kelompok control.
carnitine, and choline pada dosis tertentu dapat Kelompok eksperimen diberikan perlakuan berupa
meningkatkan VO2max dan menurunkan konsentrasi pemberian daun kelor dan latihan aerobik lalu
laktat9. Selain kunyit terdapat beberapa tumbuhan kelompok kontrol hanya diberikan latihan
alami yang berpotensi menjadi ergogenic aids dan aerobic.trearment yang diberikanberdurasi selama 6
bermanfaatbagi tubuh, contohnya tumbuhan daun minggu14. Daun kelor dikonsumsi yang berupa
kelor. kapsul dengan dosis 2000 mg/hari (@ kapsul 500
14
Vol.1, No. 1, Maret 2019 - Juli 2019 Jurnal Ilmu Faal Olahraga
mg )selama periode treatment. Latihan aerobik yang Tabel 1. Hasil Statistika VO2Max (ml/kg/min)
diberikan adalah jenis jogging dilakukan sebanyak
4 kali dalam seminggu dengan durasi 30 menit pada Kelompok N Mean Std. Sig.
intensitas vigorous (60-90% denyut nadi maksimal) Dev
yang mengacu kepada panduan American College of eksperimen 8 1.46 0.492 0.000
Sports Medicine14 dengan metode latihan continuous (Daun Kelor +
training1Pada akhir penelitian dilakukan pretest latihan
untuk melihat pengaruh treatmen yang di berikan aerobik)
terhadap VO2max dan lactate threshold. Kontrol 8 1.12 0.706 0.003
(latihan
HASIL PENELITIAN aerobic)
50,00
Gambar 1. Perbandingan nilai rata-rata VO2Max Gambar 2. Perbandingan nilai rata-rata Lactate
(ml/kg/min) antara sebelum dan sesudah treatment pada Threshold (BPM) antara sebelum dan sesudah treatment
kelompok control dan kelompok eksperimen pada kelompok control dan kelompok eksperimen
Gambar 1 menunjukan grafik nilai rata-rata Gambar 2 menunjukan grafik data nilai Lactate
VO2Max dari setiap kelompok pada pre test dan post Threshold dari setiap kelompok pada saat pre test
test. Pada grafik tersebut menunjukan nilai rata-rata dan post test. Pada grafik tersebut menunjukan nilai
VO2Max kelompok eksperimen pada saat pre test rata-rata Lactate Threshold kelompok eksperimen
sebesar 45.175 ml/kg/min dan pada saat post test pada saat pre test sebesar 173.5 bpm dan pada saat
meningkat menjadi 46.64 ml/kg/min dengan nilai post test meningkat menjadi 176.63 bpm dengan
rata-rata kenaikan sebesar 1.46 ml/kg/min. nilai rata-rata kenaikan sebesar 3.125 bpm.
Sedangkan pada kelompok kontrol nilai rata-rata pre Sedangkan pada kelompok kontrol nilai rata-rata pre
test sebesar 44.56 dan saat post test meningkat test sebesar173.23 dan saat post test meningkat
menjadi 45.68 dengan nilai rata-rata kenaikan menjadi 175.63 bpm dengan nilai rata-rata kenaikan
sebesar 1.12 ml/kg/min. sebesar 2.375 bpm.
Tabel 1 menunjukan nilai rata-rata kenaikan Tabel 1 menunjukan nilai rata-rata kenaikan
VO2Max pada kelompok eksperimen sebesar 1.46 VO2Max pada kelompok eksperimen sebesar 1.46
ml/kg/min dengan nilai taraf signifikansi sebesar ml/kg/min dengan nilai taraf signifikansi sebesar
0.000, sedangkan pada kelompok kontrol nilai rata- 0.000, sedangkan pada kelompok kontrol nilai rata-
rata kenaikan VO2Max sebesar 1.12 ml/kg/min rata kenaikan VO2Max sebesar 1.12 ml/kg/min
dengan nilai nilai taraf signifikansi sebesar 0.003. dengan nilai nilai taraf signifikansi sebesar 0.003.
Kedua kelompok menunjukan nilai taraf signifikan Kedua kelompok menunjukan nilai taraf signifikan
lebih kecil dari pada nilai alpa (p<0.05). Dari hasil lebih kecil dari pada nilai alpa (p<0.05). Dari hasil
tersebut maka dapat interpretasikan terdapat tersebut maka dapat interpretasikan terdapat
perbedaan yang signifikan, antara sebelum dan perbedaan yang signifikan, antara sebelum dan
sesudah treatmen. sesudah treatmen.
15
Vol.1, No. 1, Maret 2019 - Juli 2019 Jurnal Ilmu Faal Olahraga
Tabel 2. Hasil Statistika Lactate Treshold (BPM) menunjukan nilai rata-rata selisih kenaikan Lactate
Kelompok N Mean Std. Sig. Threshold pada kelompok eksperimen sebesar 3.13
Dev sedangkan pada kelompok kontrol sebesar 2.38
eksperimen 8 3.125 1.3562 0.000
(Daun Kelor Tabel 3..nilai selisih kenaikan rata-rata VO2Max dan
+ latihan Lactate Treshold antara kelompok control dan
aerobik) eksperimen
Kontrol 8 2.375 1.767 0.007
(latihan Variabel N Sig.
aerobic) Selisih Kenaikan 8 0.283
VO2MaxKelompok Eksperimen dan
kontrol
Selisih KenaikanLactate Threshold 8 0.118
Selisih kenaikan VO2max Kelompok Eksperimen dan kontrol
NS Tabel 3.menunjukan nilai taraf signifikasi
3,00 perbedaan selisih kenaikan VO2Max antara
2,50 kelompok kontrol dan eksperimen sebesar 0.283,
ml/kg/min
16
Vol.1, No. 1, Maret 2019 - Juli 2019 Jurnal Ilmu Faal Olahraga
Penelitian ini ingin melihat bagaimana threshold antara kelompok eksperimen dan
pengaruh dari mengkonsumsi daun kelor terhadap kelompok kontrol.
peningkatan peforma olahraga. Banyak faktor yang Pada kedua hasil VO2Max dan lactate threshold
mendukung peforma dalam olahraga termasuk tersebut didapatkan dari perlakuan yang di berikan,
VO2Max dan lactate Threshold. Kedua hal ini sangat pada kelompok eksperimen yaitu berupa pemberian
berkaitan dengan kemampuan daya tahan pada konsumsi ekstrak daun kelor sebanyak 2000 mg dan
olahraga. Untuk memperoleh data VO2Max latihan aerobik dengan jenis jogging dilakukan
menggunakan instrumen balke test. Balke test sebanyak 4 kali dalam seminggu dengan durasi 30
merupakan tes yang umum untuk mengukur menit pada intensitas vigorous (60-90% denyut nadi
kemampuan VO2Max seseorang. Pada pengukuran maksimal) yang mengacu kepada panduan American
Lactate Threshold menggunakan instrumen modified College of Sports Medicine.14 dengan metode latihan
conconi test.Pengukuran Lactate Threshold yang continuous training.1selama6 minggu.14 sedangkan
lebih akurat dengan yaitu pengambilan sampel darah kelompok kontrol hanya latihan aerobik seperti yang
dari sampel untuk melihat kadar laktat dalam dijelaskan sebelumnya. Pada VO2Max sejalan
darahdengan pengambilan darah diambil pada ujung dengan penelitian Gormley, yang menyatakan
jari (fingertip)17. Alat yang di gunakan untuk bahwa durasi latihan aerobik selama minimal 6
melihat kadar laktat dalam darah adalah lactate minggu dapat meningkatkan VO2Max.18 Sedangkan
analizer. Namun modified conconi test cukup akurat pada lactate threshold hasil ini sejalan dengan
untuk memprediksi lactate threshold.13 dengan penelitian yang dilakukanGhosh ( 2004)
Hasil temuan pada penelitian ini menunjukan latihan dengan intensitas tinggi tidak hanya dapat
kenaikan nilai rata-rata VO2Max pada kelompok meningkatkan VO2Max tetapi juga meningkatkan
eksperimen, dengan nilai awal sebesar 45.175 lactate threshold.19
ml/kg/min setelah treadment menjadi 46.64 Hasil penelitian ini sejalan dengan dengan
ml/kg/min dengan kenaikan sebesar1.46 ml/kg/min penelitian sebelumnya yang mengatakan bahwa
sedangkan pada kelompok kontrol nilai awal sebesar konsumsi ekstrak daun kelor dapat
44.56 ml/kg/min setelah treadment menjadi 45.68 meningkatkankadar hemoglobin dalam darah11,
ml/kg/min dengan kenaikan sebesar 1.12 ml/kg/min. sementara penelitian lainnya mengungkapkanjumlah
Pada pengujian statistik menunjukan bahwa kedua hemoglobin di dalam darah sangat berhubungan
kelompok tersebutmeningkat secara signifikan dengan VO2Max.12 Sedangkan pada hasil lactate
(p<0.05) antara hasil pre test dan post test. hasil threshold juga berhubungan dengan penelitian
rata-rata kelompok eksperimen lebih besar dari pada sebelumnya yang mengatakan bahwa pemberian
kelompok kontrol. ekstrak daun kelor, dapat menurunkan konsentrasi
Hasil penelitian ini juga menunjukan laktat11. Hal ini sangat berhubungan dengan lactate
pergeseran nilai detak jantung lactate treshold pada threshold, karena jika konsentrasi asam laktat
setiap kelompok. Pada kelompok eksperimen dari menurun maka akanberpengaruh juga terhadap
nilai rata-rata awal sebesar 173.50 dpm setelah lactate threshold. Walaupun terdapat pengaruh yang
dilakukan treatment menjadi 176.63 dpm dengan signifikan pada kelompok eksperimen dan
kenaikan rata-rata sebesar 3.125 dpm sedangkan kelompok kontrol, namun hasil lain menunjukan
pada kelompok kontrol nilai rata-rata awal sebesar selisih kenaikan VO2Max dan lactate threshold
173.25 dpm setelah treadment menjadi 175.63 dpm antara kelompok eksperimen dan kontrol tidak
dengan kenaikan sebesar 2.375 dpm. Pada pengujian terdapat perbedaan yang signifikan. walaupun hasil
statistik menunjukan bahwa kedua kelompok kelompok eksperien yang mengonsumsi daun kelor
tersebut meningkat secara signifikan (p<0.05) antara lebih tinggi
hasil pre test dan post test. hasil rata-rata kelompok Tidak terdapatnya perbedaan hasil antara
eksperimen lebih besar dari pada kelompok kontrol. kelompok eksperimen dan kelompok kontrol di
Pada nilai rata-rata selisih kenaikan VO2Max sinyalir karena kurangnya dosis yang di konsumsi.
pada kelompok eksperimen menunjukan nilai pada penelitian ini semua sampel pada kelompok
sebesar sebesar 1.46 sedangkan pada kelompok eksperimen mengonsumsi daun kelor yang di
kontrol sebesar 1.12. Kemudian pada nilai rata-rata keringkan sebanyak 2000mg sementara pada
selisih kenaikan lactate threshold pada kelompok penelitiansebelumnya daun kelor yang digunakan
eksperimen yang menunjukan nilai sebesar 3.13 berupa ekstrak dengan dosis minimal 100mg/kg
sedangkan pada kelompok kontrol sebesar 2.38. dapat memberikan pengaruh yang
pada data variabel tersebut dilakukan pengujian signifikan11dengan kata lain jika sampel memiliki
statistika yang menunjukan bahwa keduanya tidak berat badan 60kg, maka sampel tersebut
terdapat perbedaan yang signifikan (p>0.05) nilai mengonsumsi daun kelor sebanyak 6000mg.
rata-rata selisih kenaikan VO2Max dan lactate Sementara berat badan sampel yang di gunakan
17
Vol.1, No. 1, Maret 2019 - Juli 2019 Jurnal Ilmu Faal Olahraga
19