Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 6

Psikoborneo, Vol 2, No 4, 2014 : 268-273 ISSN: 2477-2666/E-ISSN: 2477-2674

HUBUNGAN GAYA HIDUP DAN KONFORMITAS DENGAN PERILAKU


KONSUMTIF PADA REMAJA SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 5
SAMARINDA
Pulyadi Haryono1

Program Studi Psikologi


Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Mulawarman Samarinda

ABSTRACT. The study was conducted to determine the relationship of lifestyle and conformity with consump-
tive behavior in adolescents at SMAN 5 Samarinda. Consumptive behavior is behavior that is no longer based
on rational considerations, but because there is a desire that has reached an irrational level. Lifestyle is the
way a person lives his life which includes activities, interests, and income. Conformity is a change in attitudes
and behavior of individuals in accordance with the rules formed by the group so that individuals can be ac-
cepted and maintained in the group. This type of research is quantitative research. Subjects in the study were
152 students. The data collection method uses three scales, namely consumer behavior, lifestyle and conformity.
The data analysis used is regression analysis. The results showed that there was a relationship between lifestyle
and conformity with consumptive behavior in adolescents at SMAN 5 Samarinda with r = 0.894 and p = 0.000.
Then from the results of a gradual re-analysis analysis, it was found that there was a relationship between
lifestyle and consumptive behavior with beta = 0.059, t = 2.208, and p = 0.029. Then in conformity with con-
sumptive behavior there is a relationship with beta = 0.947, t = 35.415, and p = 0.000.

Keywords: consumptive behavior, life style, conformity

ABSTRAK. Penelitian dilakukan untuk mengetahui hubungan gaya hidup dan konformitas dengan perilaku
konsumtif pada remaja di SMAN 5 Samarinda. Perilaku konsumtif adalah perilaku yang tidak lagi berdasarkan
pada pertimbangan yang rasional, melainkan karena adanya keinginan yang sudah mencapai taraf yang sudah
tidak rasional lagi. Gaya hidup adalah cara seseorang menjalani hidupnya yang meliputi aktivitas, minat, dan
pendapat. Konformitas adalah perubahan sikap dan perilaku individu sesuai dengan aturan yang dibentuk ke-
lompok agar individu dapat diterima dan dipertahankan di dalam kelompok tersebut. Jenis penelitian ini adalah
penelitian kuantitatif. Subjek dalam penelitian berjumlah 152 siswa. Metode pengumpulan data menggunakan
tiga skala yaitu perilaku konsumtif, gaya hidup dan konformitas. Analisa data yang digunakan adalah analisa
regresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan gaya hidup dan konformitas dengan perilaku kon-
sumtif pada remaja di SMAN 5 Samarinda dengan r = 0.894 dan p = 0.000. Kemudian dari hasil analisis regresi
bertahap didapatkan hasil bahwa terdapat hubungan anatara gaya hidup dengan perilaku konsumtif dengan beta
= 0.059, t = 2.208, dan p = 0.029. Kemudian pada konformitas dengan perilaku konsumtif terdapat hubungan
dengan beta = 0.947, t = 35.415, dan p = 0.000.

Kata kunci: perilaku konsumtif, gaya hidup, konformitas

PENDAHULUAN saja tetapi lebih mengarah pada pemenuhan tuntutan


Perilaku konsumtif merupakan suatu fenom- keinginan (Rosandi, 2004).
ena yang banyak melanda kehidupan masyarakat de- Perilaku konsumtif sudah menjadi budaya
wasa ini. Kebiasaan dan gaya hidup sekarang ini ce- dikalangan remaja, perilaku konsumtif ini terjadi
pat mengalami perubahan dalam waktu yang relatif pada remaja, baik remaja putra maupun remaja putri.
singkat menuju ke arah yang kian mewah dan berlebi- Perilaku konsumtif salah satunya dapat timbul
han, misalnya dalam hal penampilan yang dapat men- melalui lingkungan sosial remaja, karena remaja
dorong pada perilaku konsumtif. Perilaku konsumtif lingkungan sosial atau lingkungan pergaulan remaja
cenderung harus mengeluarkan biaya yang lebih mempunyai pengaruh terhadap minat, sikap,
tinggi karena bukan lagi untuk memenuhi kebutuhan pembicaraan, penampilan dan perilaku, yang lebih

1
Email: pulyadi.hariyono@yahoo.com
268
Psikoborneo, Vol 2, No 4, 2014 : 268-273 ISSN: 2477-2666/E-ISSN: 2477-2674

besar dibandingkan keluarga (Hurlock, 1999). Ling- mempengaruhi setiap gerak langkah mereka. Hal ter-
kungan sosial yang dimaksud pada penelitian adalah sebut dapat dilihat dari cara mereka menghabiskan se-
lingkungan dimana remaja menghabiskan waktu bagian isi kantong atau dompetnya untuk menjelajahi
mereka bersama teman-temannya, salah satunya ling- tempat makan baru dan bergengsi, fashion dengan
kungan sekolah. mode yang tidak bisa ditebak arahnya, berganti
Gejala perilaku konsumtif remaja menimpa ponsel model terbaru, selalu update dengan segala
siswa SMAN 5 Samarinda. Hal ini tampak pada ban- perkembangan musik, film dan gadget terbaru.
yaknya siswa yang memakai barang-barang mewah Perilaku konsumtif yang terjadi pada remaja di-
di sekolah secara berlebihan misalnya siswa memakai pengaruhi oleh beberapa faktor eksternal, internal,
sweater atau cardigan bermerk, siswa yang mengen- maupun faktor-faktor lainnya. Secara umum faktor
darai motor sport, siswa yang menggunakan hand- penyebab adannya perilaku konsumtif adalah ke-
phone bermerk mahal atau memilki lebih dari 2 buah. lompok sosial atau teman sebaya, kelas sosial,
Beberapa siswa atau kelompok siswa tertentu juga keluarga, motivasi, usia, maupun jenis kelamin. Ana-
menambahkan bahwa untuk dapat memasuki ke- stasia (2004) menunjukkan perilaku individu yang
lompok tersebut harus memenuhi kriteria atau standar sesuai dengan harapan-harapan suatu kelompok so-
yang telah ditetapkan oleh kelompok siswa tersebut, sial merupakan konformitas. Perilaku itu merupakan
seperti memiliki motor sport, sepatu branded dan ekspresi persetujuan terhadap norma-norma ke-
gadget. lompok.
Sarwono (2002) mengatakan bahwa perilaku Selama masa remaja, tekanan untuk melakukan
konsumsi biasanya dipengaruhi oleh faktor emosi konformitas meningkat. Remaja dalam hal ini
dari pada rasio, karena pertimbangan-pertimbangan mendapatkan pengaruh kuat dari teman sebaya, di-
dalam membuat keputusan untuk membeli suatu mana remaja mengalami perubahan-perubahan ting-
produk lebih menitik beratkan pada status sosial, kah laku sebagai salah satu usaha penyesuaian. Da-
mode, dan kemudahan dari pada pertimbangan lam hal ini remaja dihadapkan pada segala macam
ekonomis. kepribadian dan pergaulan yang berbeda-beda, se-
Hasil penelitian yang dilakukan Hamdan hingga remaja berusaha akan mencari teman yang
(2013) dapat dilihat adanya unsur perilaku membeli mempunyai minat yang sama. Saat menemukan te-
yang tidak sesuai kebutuhan dan dilakukan semata- man maupun kelompok yang nyaman bagi remaja ter-
mata demi hubungan konformitas yang telah dibentuk sebut, remaja akan sulit untuk melepaskan diri dari
oleh remaja dengan teman sebayanya dan juga kelompok sebaliknya remaja akan mulai mengadopsi
terdapat unsur kesenangan, sehingga menyebabkan nilai-nilai yang ada dalam suatu kelompok tersebut,
seseorang menjadi boros. dalam hal ini juga adalah perilaku konsumtif.
Menurut Sumartono (2002) munculnya per- Menurut Suyasa dan Fransiska (2005) faktor
ilaku konsumtif disebabkan oleh faktor eksternal dan yang menyebabkan tingginya perilaku konsumtif
faktor internal. Adapun faktor eksternal yang ber- pada remaja adalah hadirnya sebuah iklan, konformi-
pengaruh pada perilaku konsumtif individu adalah tas, dan gaya hidup. Hubungan konformitas dengan
kebudayaan, kelas sosial, kelompok referensi, perilaku kosumtif juga terjadi pada remaja dengan
keluarga dan demografi. Sedangkan faktor internal cara mengikuti penampilan kelompok ataupun karena
yang berpengaruh pada perilaku konsumtif individu ingin diterima oleh kelompok, misalnya merk ponsel
adalah motivasi, harga diri, pengamatan dan proses yang sama atau tipe kendaraan yang sama.
belajar, kepribadian dan konsep diri, serta gaya hidup. Konformitas terjadi apabila individu mengadopsi
Hawkins (2007) mengatakan bahwa gaya hidup sikap atau perilaku orang lain karena merasa didesak
seseorang mempengaruhi kebutuhan, keinginan serta oleh orang lain. Desakan untuk konform pada kawan-
perilakunya termasuk perilaku membeli. Gaya hidup kawan sebaya cenderung sangat kuat selama masa
juga seringkali dijadikan motivasi dasar dan pedoman remaja (Santrock, 2003).
dalam membeli sesuatu. Pembentukan gaya hidup Berdasarkan hasil wawancara yang juga dil-
seseorang dipengaruhi oleh situasi yang pernah akukan dengan salah satu siswa kelas XI SMA Negeri
dijumpainya, kelas sosialnya, kelompok sosial, 5 Samarinda di kantin pada tanggal 22 Januari 2015
keluarganya, dan ciri-ciri pribadinya. Gaya hidup se- pukul 12.00 WITA yang berinisial R yang menya-
tiap orang mengarah pada ekspresi akan situasi, pen- takan bahwa bila ingin bergabung dengan kelompok
galaman hidup, nilai-nilai, sikap dan harapan. Salah kami harus mempunyai iPhone dan harus mengikuti
satunya adalah gaya hidup pada remaja. rutinitas jalan-jalan untuk membeli produk-produk
Banyak gaya hidup remaja masa kini yang yang dapat menunjang penampilan kami agar terlihat
menarik perhatian, mulai dari gaya bahasa, gaya keren dan update dimata teman-teman yang lain, ka-
busana, gaya pergaulan hingga gaya kejahatan rena kami di sekolah termasuk salah satu siswa-siswa
remaja. Latar belakang sosial, ekonomi dan budaya atau kelompok populer di SMA 5 Samarinda.

269
Psikoborneo, Vol 2, No 4, 2014 : 268-273 ISSN: 2477-2666/E-ISSN: 2477-2674

Adanya sikap patuh tetapi lebih kepada menga- ketiga hipotesis pada penelitian ini adalah analisis re-
lah ini biasanya dikenal dengan istilah konformitas. gresi. Sebelum dilakukan uji hipotesis, terlebih da-
Menurut Myers (2012) terdapat dua dasar pembentuk hulu dilakukan uji asumsi yang meliputi uji normali-
konformitas yaitu pengaruh normatif dan pengaruh tas sebaran dan uji linieritas hubungan yang
informasional. Menurut Carmen (2008), kedua dilanjutkan dengan uji regresi dan uji analisis model
pengaruh diatas memiliki peranan dalam diri bertahap. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini
seseorang di saat melakukan proses konsumsi. menggunakan program SPSS (Statistical Package for
Pengaruh normatif memiliki peranan pada proses
Sosial Science) 20 for Windows. Hipotesis terbukti
konsumsi terjadi disaat individu mengikuti peraturan
kelompok, sedangkan pengaruh informasional mem- jika p < 0.05 maka hipotesis ini dapat diterima.
iliki peranan pada proses konsumsi terjadi, apabila in-
dividu mendengarkan pendapat dari kelompok dalam HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
hal mengkonsumsi suatu produk, individu menjadi- Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
kan kelompok sebagai acuan dalam merekomendasi- Skala perilaku konsumtif dalam me-
kan produk yang akan dikonsumsi. nyelesaikan skripsi terdiri dari 40 butir dan terbagi
dalam 8 aspek. Hasil analisis butir didapatkan dari r
TINJAUAN PUSTAKA hitung > r tabel untuk N = 152 (0.159). Berdasarkan
Perilaku Konsumtif hasil uji validitas menunjukan terdapat 2 butir yang
Menurut Lubis (dalam Sumartono, 2002) gugur. Sedangkan uji reliabilitas yang dilakukan
perilaku konsumtif adalah perilaku membeli yang dengan teknik Alpha Cronbach’s didapatkan nilai al-
tidak lagi berdasarkan pada pertimbangan yang pha 0.745 dalam hal tersebut dinyatakan andal.
rasional, melainkan karena adanya keinginan yang Skala gaya hidup terdiri dari 30 butir dan
sudah mencapai taraf yang sudah tidak rasional lagi. terbagi dalam 3 aspek. Hasil analisis butir didapatkan
dari r hitung > r tabel untuk N = 152 (0.159). Ber-
Gaya Hidup dasarkan hasil uji validitas menunjukan terdapat 0
Gaya hidup secara luas diidentifikasikan oleh butir yang gugur. Sedangkan uji reliabilitas yang dil-
bagaimana orang mengahiskan waktu mereka akukan dengan teknik Alpha Cronbach’s didapatkan
(aktivitas) apa yang mereka anggap penting dalam nilai alpha 0.738 dalam hal tersebut dinyatakan andal.
lingkungannya (ketertarikan), dan apa yang mereka Skala regulasi diri terdiri dari 30 butir dan
pikirkan tentang diri mereka sendiri dan juga dunia di terbagi dalam 3 aspek. Hasil analisis butir didapatkan
sekitarnya (pendapat) (Setiadi, 2003). dari r hitung > r tabel untuk N = 152 (0.159). Ber-
dasarkan hasil uji validitas menunjukan terdapat 2
Konformitas butir yang gugur. Sedangkan uji reliabilitas yang dil-
Konformitas adalah suatu jenis pengaruh sosial akukan dengan teknik Alpha Cronbach’s didapatkan
dimana individu mengubah sikap dan tingkah laku nilai alpha 0.877 dalam hal tersebut dinyatakan andal.
mereka agar sesuai dengan norma sosial yang ada
(Baron & Byrne, 2005).
Hasil Uji Normalitas
Kolmogrov-
METODE PENELITIAN Variabel p Keterangan
Smirnov Z
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif yaitu
Perilaku Kon-
penelitian yang ditinjau dari sudut paradigma 0.052 0.200 Normal
sumtif
penelitian yang menekankan pada pengujian teori-te- Gaya Hidup 0.059 0.200 Normal
ori melalui pengukuran variabel-variabel penelitian Konformitas 0.060 0.200 Normal
dengan angka dan melakukan analisa data dengan
prosedur statistik. Penelitian dengan pendekatan Berdasarkan tabel diatas, maka dapat disim-
kuantitatif menekankan analisanya pada data - data pulkan bahwa ketiga variabel penelitian yaitu per-
numerical (angka) yang diolah dengan metode statis- ilaku konsumtif, gaya hidup dan konformitas mem-
tika. jenis penelitian ini tergolong penelitian korela- iliki sebaran normal. Dengan demikian analisa data
sional. Populasi pada penelitian ini berjumlah 249 secara parametrik dapat dilaksanakan karena tidak
siswa yang berasal dari kelas XI SMAN 5 Samarinda. ada pelanggaran atas asumsi normalitas sebaran data
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan rumus penelitian
Slovin, sehingga di dapat besarnya sampel dalam
penelitian ini adalah 152 sampel siswa SMAN 5 Sa-
marinda. Teknik Statistik yang digunakan dalam uji

270
Psikoborneo, Vol 2, No 4, 2014 : 268-273 ISSN: 2477-2666/E-ISSN: 2477-2674

Hasil Uji Linieritas tahap didapatkan hasil bahwa terdapat hubungan an-
F F Ket- tara gaya hidup dan perilaku konsumtif dengan beta =
Variabel P
Hitung Tabel erangan 0.059, t = 2.208, dan p = 0.029 Kemudian pada kon-
Gaya Hidup – Gaya formitas dan perilaku konsumtif dengan beta = 0.947,
Perilaku Kon- Hidup – t = 35.415, dan p = 0.000. Sementara nilai signifikasi
sumtif 0.713 0.862 Linier Perilaku yang < 0.05 menjelaskan bahwa hubungan yang ada
Kon- antara gaya hidup dan konformitas dengan perilaku
sumtif konsumtif adalah sangat signifikan.
Konformitas – Konform- Hasil yang diperoleh dari pengajuan hipotesis
Perilaku Kon- itas – Per-
pertama menunjukkan bahwa terdapat hubungan an-
sumtif 1.139 0.293 Linier ilaku
tara gaya hidup dengan perilaku komsumtif. Artinya
Kon-
semakin tinggi gaya hidup maka semakin tinggi per-
sumtif
ilaku konsumtif. Sebaliknya semakin rendah gaya
Berdasarkan hasil pengujian linieritas ketiga hidup maka semakin rendah individu untuk berper-
variabel yaitu perilaku konsumtif, gaya hidup, dan ilaku konsumtif. Seperti hasil penelitian ini sejalan
konformitas dapat disimpulkan bahwa penelitian ini dengan teori yang dikemukakan oleh Hawkins (2007)
mempunyai hubungan yang linier. yang mengatakan bahwa gaya hidup merupakan salah
satu faktor yang mempengaruhi perilaku konsumtif,
Hasil Uji Analisis Regresi Model Penuh dimana dikatakannya gaya hidup seseorang
Variabel F R2 p mempengaruhi kebutuhan, keinginan, serta per-
Gaya Hidup (X1) ilakunya termasuk perilaku membeli. Hawkins
Konformitas (X2) 627.107 0.894 0.000 (2007) juga mengatakan gaya hidup juga seringkali
Perilaku Konsumtif (Y) dijadikan motivasi dasar dan pedoman dalam mem-
beli sesuatu. Ini berarti, individu dalam membeli
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa suatu produk mengacu pada gaya hidup yang dia-
gaya hidup, konformitas dengan perilaku konsumtif nutnya dan peranan dalam perilaku membeli mereka.
memiliki hubungan yang signifikan dengan F = Hasil yang diperoleh dari pengajuan hipotesis
627.107, R2 = 0.894, dan p = 0.000. Hal tersebut ber- kedua pada uji regresi bertahap variabel bebas lainya
makna bahwa hipotesis mayor dalam penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara kon-
diterima. formitas dengan perilaku komsumtif. Artinya se-
makin tinggi konformitas maka semakin tinggi per-
Hasil Uji Model Bertahap ilaku konsumtif. Sebaliknya semakin rendah
Variabel Beta t p konformitas maka semakin sedikit peluang individu
Gaya Hidup (X1) untuk berperilaku konsumtif.
0.059 2.208 0.029
Perilaku Konsumtif (Y) Sarwono (2002) menyatakan bahwa konform-
Konformitas (X2) itas adalah kesesuaian antara perilaku individu
0.947 35.415 0.000
Perilaku Konsumtif (Y) dengan perilaku kelompoknya atau perilaku individu
dengan harapan orang lain tentang perilakunya.
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui ter- Menurut Sumartono (2002), salah satu faktor muncul-
dapat hubungan yang signifikan antara gaya hidup nya perilaku konsumtif adalah faktor eksternal yaitu
dengan perilaku konsumtif dengan beta = 0.059, t = kelompok referensi. Kelompok referensi sangat erat
2.208, dan p = 0.029. Kemudian pada konformitas kaitannya dengan kelompok sosial, dalam hal ini
dengan perilaku konsumtif memiliki hubungan yang
yang termasuk ke dalam kelompok referensi adalah
positif dan signifikan dengan beta = 0.947, t = 35.415,
dan p = 0.000. kelompok pertemanan sebaya oleh remaja atau peer
group (Dacey & Kenny, 1997).
Pembahasan Brown, Clasen dan Eicher (dalam Dacey dan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Kenny, 1997) membuktikan adanya pengaruh peer
maka dapat diambil kesimpulan bahwa ada hubungan group pada remaja itu sendiri yaitu berupa peer pres-
antara gaya hidup dan konformitas dengan perilaku sure (tekanan kelompok sebaya). Remaja yang berada
konsumtif pada siswa SMAN 5 Samarinda. Hal ini di- di bawah peer pressure cenderung untuk conform
tunjukan dengan nilai F = 627.107, R2 = 0.894, dan (konform), untuk menilai, meyakini atau bertindak
p = 0.000. Kemudian dari hasil analisis regresi ber- sesuai dengan penilaian, keyakinan atau tindakan ke-
lompok teman sebayanya (Santrock, 2003). Myers

271
Psikoborneo, Vol 2, No 4, 2014 : 268-273 ISSN: 2477-2666/E-ISSN: 2477-2674

(2012) konformitas adalah perubahan perilaku atau- faktor yang mempengaruhi perilaku konsumtif, di-
pun keyakinan agar sama dengan dengan orang lain. mana dikatakannya gaya hidup seseorang
Dasar pembentuk konformitas yaitu pengaruh nor- mempengaruhi kebutuhan, keinginan, serta per-
matif dan informasional (Myers, 2012). Pada ilakunya termasuk perilaku membeli. Hawkins
pengaruh normatif seseorang mengalah pada tekanan (2007) juga mengatakan gaya hidup juga seringkali
kelompok karena seseorang ingin sesuai dengan dijadikan motivasi dasar dan pedoman dalam mem-
norma atau standard kelompok, sedangkan pengaruh beli sesuatu. Ini berarti, individu dalam membeli
informasional terjadi ketika seseorang menyesuaikan suatu produk mengacu pada gaya hidup yang dia-
diri karena perilaku orang lain memberikan informasi nutnya. Gaya hidup pada siswa SMA Negeri 5 Sa-
yang berguna. marinda, remaja membeli barang terkenal dan barang
Hasil penelitian yang diperoleh dari tesebut dapat mengangkat gengsinya. Semakin terke-
pengajuan hipotesis ketiga menunjukkan terdapat nal merek barang dan semakin sedikit yang mem-
hubungan positif yang sangat signifikan antara gaya ilikinya, maka semakin diburu oleh para remaja. Hal
hidup dan konformitas dengan perilaku konsumtif itu dikarenakan membeli barang bermerek terkenal
pada siswa SMA Negeri 5 Samarinda Hal ini dapat merupakan aktualisasi diri remaja untuk me-
diketahui dari uji regresi model penuh dengan F = nyesuaikan diri dengan gaya hidupnya dan juga te-
627,107 R2 = 0.894, dengan p < 0,05. Hipotesis yang man-temannya.
diajukan dalam penelitian ini diterima, yaitu ada hub- Subjek pada penelitian ini berusia 15-18 tahun
ungan positif antara hubungan antara gaya hidup dan (Monk, Knoers, dan Haditomo, 2006). Remaja dalam
konformitas dengan perilaku konsumtif pada remaja usia tersebut termasuk dalam usia remaja pertenga-
di SMA Negeri 5 Samarinda. Semakin tinggi gaya han, pada usia ini remaja sangat membutuhkan te-
hidup dan konformitas, maka semakin tinggi pula man-teman dan senang apabila mempunyai banyak
perilaku konsumtif pada remaja dan sebaliknya se- teman yang menyukainya. Pada usia ini remaja se-
makin rendah gaya hidup dan konformitas, maka se- dang mengalami perkembangan, baik dalam kognisi,
makin rendah pula perilaku konsumtifnya. afeksi maupun konasinya sehingga mereka cender-
Perilaku konsumtif remaja yang tinggi dapat ung selalu ingin tahu hal-hal baru dan mencobanya.
menciptakan situasi pada individu untuk cenderung Untuk itu remaja sering dijadikan sebagai target
melakukan kegiatan pembelian yang tiada batasnya pemasaran produk industri, antara lain krena karak-
dan pada taraf yang tidak rasional. Perilaku konsumtif teristik mereka yang labil, spesifik dan mudah di-
dapat berkembang berdasarkan dorongan-dorongan pengaruhi sehingga akhirnya mendorong munculnya
yang berasal dari dalam diri yang tidak mencapai berbagai gejala dalam perilaku membeli yang tidak
kepuasan yang diinginkan, sebab perilaku konsumtif wajar (Zebua & Nurdjayadi, 2001).
merupakan motor pengerak bagi individu yang mun- Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan
cul baik dari dalam maupun dari luar diri individu un- bahwa penelitian ini konsisten dengan teori-teori
tuk mencapai keinginannya yang sangat tinggi tanpa yang diacu dalam penelitian. Hasil penelitian menun-
memikirkan kebutuhan pokok. Kecenderungan per- jukkan bahwa ada hubungan positif antara gaya hidup
ilaku konsumtif pada remaja diduga terkait dengan dan konformitas dengan perilaku konsumtif pada
karakteristik psikologis tertentu yang dimiliki oleh remaja di SMA Negeri 5 Samarinda. Faktor-faktor
remaja yaitu konsep diri mereka sebagai remaja dan lain yang dapat menyebabkan terjadinya perilaku
tingkat konformitas terhadap teman sebaya (Zebua & konsumtif antara lain seperti yang dikemukakan oleh
Nurdjayadi, 2001). Konformitas teman sebaya adalah Betty dan Kahle (dalam Sutisna, 2001) yaitu
suatu perubahan dan penyesuaian persepsi, keya- pengaruh keluarga, pengalaman dan kepribadian.
kinaan dan perilaku individu terhadap keyakinan ke-
lompok karena adanya tuntutan maupum tekanan Kesimpulan dan Saran
yang sifatnya imajinatif atau nyata. Prabawa (2002) Kesimpulan
menjelaskan bahwa model faktor-faktor yang Berdasarkan hasil pembahasan yang telah
mempengaruhi pembelian yang kaitannya langsung dikemukakan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa:
dengan kepribadian diantaranya konsep diri dan gaya 1. Ada hubungan antara gaya hidup dengan per-
hidup. Menurut pendapat Engel, Blackwell, Miniard ilaku konsumtif pada remaja di SMAN 5 Sa-
(1995) gaya hidup atau lifestyle adalah pola hidup, marinda. Artinya semakin tinggi gaya hidup
penggunaan dan waktu yang dimiliki seseorang. maka semakin tinggi perilaku konsumtif.
Menurut Hasil penelitian ini sejalan dengan te-
ori yang dikemukakan oleh Hawkins (2007) yang
mengatakan bahwa gaya hidup merupakan salah satu
272
Psikoborneo, Vol 2, No 4, 2014 : 268-273 ISSN: 2477-2666/E-ISSN: 2477-2674

2. Ada hubungan antara konformitas dengan per- Carmen. (2008). Considerations about group influ-
ilaku konsumtif pada remaja di SMAN 5 Sa- ences on consumer behavior. Craiova: Faculty
marinda. Artinya semakin tinggi konformitas of Economiy and Business Administration.
maka semakin tinggi perilaku konsumtif. Dacey, J., & Kenny M. (1997). Human development-
3. Ada hubungan antara gaya hidup dan konformi- second edition. United State of America: Times
tas dengan perilaku konsumtif pada remaja di Mirror Higher Education Group Inc.
SMAN 5 Samarinda. Artinya semakin tinggi Engel, B. M. (1995). Consumer Behavior (8th Ed).
USA: The Dryden Press.
gaya hidup dan konformitas maka semakin tinggi
Hamdan. (2013). Hubungan antara konformitas
pula perilaku konsumtifnya.
dengan perilaku konsumtif pada remaja putri.
Saran Psikostudia: Jurnal Psikologi, 2 (2), 79-86.
Berdasarkan hasil penelitian diatas maka Hawkins, B. M. (2007). Consumer behavior, building
peneliti menyarankan beberapa hal sebagai berikut: marketing strategy. (10th Edition). New York:
1. Remaja harus lebih bisa meningkatkan dan mem- The McGraw-Hill Companies, Inc.
Hurlock, E. B. (1999). Psikologi perkembangan suatu
pertahankan sikap tidak mudah terpengaruh per-
pendekatan sepanjang rentang kehidupan (ter-
ilaku konsumtif dengan cara menjalin hubungan jemahan Istiwidayanti dan Soedjarwo). Jakarta:
konformitas teman sebaya yang positif seperti Erlangga.
OSIS, dan ekstrakulikuler dan menghindari gaya Myers, D. G. (2012). Psikologi sosial (Jilid 1 Edisi
hidup yang gemar berbelanja. ke-10). Jakarta: Salemba Humanika.
2. Bagi orangtua dan pendidik hendaknya peduli Mönks, F. J., Knoers, A. M. P., & Haditono, S. R.
dengan kondisi perkembangan remaja. Hal ini (2006). Psikologi perkembangan: pengantar
dapat dilakukan dengan lebih mengenal dan me- dalam berbagai bagiannya. Yogyakarta: UGM
mahami pribadi remaja, mengenal dengan baik Press.
lingkungan pergaulan atau interaksi sosial remaja Prabawa, S. T. (2002). Perilaku konsumen tinjauan
di luar keluarga. Selain itu, orangtua dan pen- aspek budaya. Fokus Ekonomi, 1 (1), 28-37.
didik juga diharapkan mampu mengarahkan, Rosandi, A. F. (2004). Perbedaan perilaku konsumtif
membimbing, dan mendidik remaja dengan tetap antara mahasiswa pria dan wanita di Universi-
mempertimbangkan pemikiran dan perasaan tas Katolik Atma Jaya. (Skripsi tidak diterbit-
remaja. Kondisi tersebut dapat membentuk hub- kan). Universitas Atma Jaya, Jakarta.
ungan yang baik antara remaja dengan orangtua Santrock, J. W. (2003). Adolescence: perkembangan
remaja Edisi 6 (terjemahan Shinto B. Adelar &
dan pendidik.
Sherly Saragih). Jakarta: Erlangga.
3. Bagi peneliti selanjutnya hendaknya melakukan Sarwono, S W. (2002). Psikologi sosial: individu dan
penelitian lebih dalam untuk lebih mengetahui Teori-teori psikologi sosial. Jakarta: Balai
akar permasalahan dari intensi pindah kerja dan Pustaka
diharapkan untuk mengkaji masalah ini dengan Setiadi, N. J. (2003). Perilaku konsumen. Bogor:
jangkauan yang lebih luas dengan menambah Kencana.
variabel lain yang belum terungkap dalam Sumartono. (2002). Terperangkap dalam iklan: Men-
penelitian ini. eropong imbas pesan iklan Televisi. Bandung:
Alfabeta.
DAFTAR PUSTAKA Sutisna. (2001). Perilaku konsumen dan komunikasi
pemasaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Anastasia, H. (2004). Pengaruh konsep diri terhadap Suyasa, P., & Francisca. (2005). Perbandingan per-
kompetensi interpersonal pada remaja putra dan ilaku konsumtif berdasarkan metode pem-
putri di SMU 3 Salatiga. Psikowacana, 3 (2), 1- bayaran. Jurnal Phronesis, 7 (2), 172-198.
15 Zebua, A. S., & Nurdjayadi, R. D. (2001). Hubungan
Baron, R. A., & Byrne, D. (2005). Psikologi sosial antara konformitas dan konsep diri dengan per-
(ter-jemahan Ratna Djuwita). Jakarta: Erlangga ilaku konsumtif pada remaja putri. Jurnal
Phronesis, 3 (6), 72-82.

273

You might also like