Download as pdf
Download as pdf
You are on page 1of 72
gr PERENCANAAN JALAN BETON DI PENDEKAT UTARA JALAN RINGROAD TIMUR, PEREMPATAN JALAN WONOSARI Perencana : Muhammad Miftakhur Riza Email : riza.inc@gmail.com No : 085 643 699 889 BABI PENDAHULUAN Pada bab pendahuluan ini akan dijelaskan latar belakang penggunaan jalan beton, tujuan, manfaat, dan batasan masalah, A. Latar Belakang Saat ini jalan betonreltif banyak digunakan di jalan jalan ibukota maupun di daerah- daerah yang mempunyai tingka! kepadatan lala ints tinge. Beban kendaraan yang relatif besar dan arus lalu tintas yang semakin pedat menjadi alasan vtama pemilihan jalan beton. Terleih lagi strukturnya yang Iebih kuat, awet, dan bebas perawatan, Alasan itulah yang menjadi dasar mengapa jalan beton banyak dipilih, Berbeda dengan tipe jalan aspal yang membutuhkan perawatan rutin setiap tahunnya. Saat eunea tidak menentu seperti hujan yang terus terjadi sckarang ini, jika konstruksi aspal tidak direncanakan dengan baik akan mudah mengelupas, berlubang, dan tergerus oleh ai. Jalan beton menjadi solusi yang sangat efektif untuk mengatasi kerusakan- kerusakan yang terjadi pada jalan aspal, Oleh karena itu, tugas akhir ini disusun untuk ‘mengetahui karakteristik jalan beton, material apa saja yang digunakan, metode sambungan, penulangan, dan aplikasi perencanaan jalan beton di lapangan dengan studi kkasus di Jalan Ring Road Timur, Perempatan Jalan Wonosari, Kerusakan- kerusakan yang terjadi pada jalan aspal terscbut discbabkan karena beban kendaraan yang relatif berat, sebagai solusinya jalan aspal tersebut akan direncanakan dengan jalan beton, Kondisi jalan aspal yang disurvei ditunjukkan dalam Gambar berikut Gambar I.1, Kendaraan- kendaraan Berat yang Berhenti di Jalan Ring Road Timur seat ‘Lampu Merah Gambar 1.2, Panjang Antrian yang Didominasi oleh Kendaraan Berat Beban kendaraan yang relatif berat menyebabkan jalan aspel melendut dan terjadi relakan di beberapa tempat seperti yang ditunjukkan pada Gambar di bawah i Gambar 1.3, Ruas Jalan yang Dilalui Gambar 1.4. Jalan Aspal yang Tergerus Kendaraan Berat arena Gesekan Rem Gambar 1.5, Jalan Aspal yang Mulai Gambar 1.6 Jalan Aspal yang Retak Terkelupas dan Terkelupas B. Tujuan Penelitian Penelitian ini disusun dengan tujuan untuk mengetahui karakteristk jalan beton, ‘material yang digunakan, konstruksi lapisan perkerasan, dan aplikasi perencanaan jalan beton di lapangan, dengan studi kasus di Jalan Ring Road Timur, Perempatan Wonosari. C, Manfaat Penelitian Dari kegiatan studi yang telah dilakukan, hasilnya diharapkan dapat berguna ddan diaplikasikan dalam perencanaan jalan beton, baik sebagai teori maupun dalam ‘aplikasi di lapangan, sebagai solusi untuk mengatasi Kerusakan yang tejadi pada jalan aspal yang diakibatkan oleh kepadaten dan beban lalu lintas yang padat terutama di kkota- kota besar di Indonesia. D. Batasan Masalah Studi ini mencakup berbagai faktor dalam perencanaan jalan beton yang meliputi 1 Karakteristik jalan beton (sifat struktur, Kelebihan, dan kekurangan). b. Konstruksi lapisan perkerasan, ©, Aplikasi perencanaan jalan beton di lapangan. BABII TINJAUAN PUSTAKA, Jalan beton menjadi solusi yang efektif untuk menanggulangi Kerusakan jalan aspal akibat beban kendaraan yang terlalu berat. Pada bab ini akan dijelaskan dasar- ddasar dan ketentuan yang harus diperhatikan dalam perencanaan jalan beton, A. Umum Pada dasaraya jalan beton direncanakan untuk menopang beban kendaraan alu lintas yang relatif berat dan padat, seperti pada perberhentian pintu masuk jalan tol, perberhentian lampu merah, tempat parkit, dan tikungan- tikungan tajam, Dalam perencanaannya, pelaksanaan jalan beton mengacu pada Petunjuk Perencanaan Jalan Beton Semen yang diterbitkan oleh Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah, Pd T-14-2003. Pedoman ini diadopsi dari AUSTROADS, Pavement Design, A Guide to the Structural Design of Pavements (1992). Dalam penerapannya, perencana dan pelaksana hharus mempertimbangkan berbagai faktor lingkungan di sekitar lokasi proyek, sehingga tidak mengganggu atau merusak lingkungan sekitar. 1, Tipe Kostruksi Jalan Arthur (1999) mengatakan bahwa pada perkerasan jalan dikenal dua macam tipe konstruksi yaitu a, Jalan aspal (fleksibel pavement), yang jenisnya terdii dari (1) Aspal keras (asphalt cement) (2) Aspal cair (liquid asphalt) (3) Aspal emulsi (emulsion asphalt) b, Jalan beton (rigid pavement), yang jenisnya terri dar (1) Beton tanpa tulangan (URC, wnreinforced concrete) (2) Beton bertulang dan sambungan (IRC, jointed reinforced concrete) (G3) Pelat beton menerus dan bertulang (CRCP, concrete pavement) Pada dasamya, perbedaan utama antara jalan beton dengan jalan aspal adalah terletak pada Iapisan perkerasan di atasnya, jenis material yang digunakan, dan metode engerjaan. Wiryanto (2010) mengatakan bahwa perkerasan jalan beton dilaksanakan . Memungkinkan pengeunaan pelat yang lebih panjang agar dapat mengurangi jumlah sambungan melintang sehingga dapat meningkatkan kenyamanan . Mengurang! pengaruh Kembang susutkarena perubaban sub 4d. Mengurangi biaya pemeliharaan, Besi tulangan yang dipakai harus bersih dari oli, kotoran, karat,dan pengelupasan, Tulangan harus dipasang sebelum pembetonan dengan diberi penyangga ‘yang ditahan pada letak yang diinginken. Ukuran atau jarak tulangan dari permukean, beton adalah a, 60+ 10 mm di bawah permukaan beton, untuk tebal pelat kurang dari 270 b. 70 + 10 mm di bawah permukaan beton, untuk tebal pelat 270 mm atau lebih, ‘a, Perencanaan Tulangan Melintang Luas tulangan melintang (As) yang diperlukan pada perkerasan beton menerus ‘dengan tulangan dihitung menggunakan persamaan : 7 _FLMgh aE (28-7) As Diana : ‘As = Luas penampang tulangan baja (mm/m lebar pelat). F =Koefisien gesek antara pelat beton dan pondasi bawah (lihat Tabel 2.8). LL = Jarak antarasambungan yang tidak diikat dan/atau tei bebas pela (m). 'M = Berat per satuan volume pelat (kg/m’). & = Gravitasi (m’s?), h = Tebal pelat(m), 4 = Kuattarik ijn ulangan (MPa). Biasanya 0,6 kali tegangan lle, Penulangan untuk arah memanjang harus berjarak 300 + 50 mm, , Perencanaan Tulangan Memanjang, Tulangan memanjang yang dibutuhkan pada perkerasan beton bertulang ‘menerus dengan tulangan dihitung davi persamaan berikut : 100 Fet Po~ Game (13 -02P) (0.08) Dimmana : Ps = Persentase luastulangan memanjang yang dibutubkan terhadap Tuas penampang beton (26) Fet = Kuat tark langsung beton = (0,4 ~0,5 fe) (kg/om’). n= Angka ekivalensi antara baja dan beton (Es/Ec). 28 F = Koefisien gesekan antara pelat beton dengan lapisan di bawahnya (Lihat Tabel 2.5). Es = Modulus elastisitas baja (20000 kg/em’). Ee = Modulus elastisitas beton (1400/7°C ¢kg/em). ‘Tulangan dipasangtepat di tengah tebal pelat dengan jarak antartulangan 125 +25 mm ‘dari tepi pelat. Tabel 2.5. Koefisien Gesekan antara Pelat Beton dengan Lapis Pondasi Bawah NO. ‘Jenis Pondasi Faktor Gesekan (F) 7_| Buu, Lapen dan Konstruksisejenis 22 2_| Aspal Beton, Latasion 18 3 | Stablsas! Kapur 18 | Siabilsasi Aspal 18 3 | Stabilsasi Semen 18 6 | Koral 15 7__| Batu Pecah 15 8 | Situ TZ ‘9 | Tanah oF ‘Sumber: Jalan Raya 2 (2003) ‘Alur perhitungan tulangan perkerasan beton bersambung ditunjukkan pada Gambar 211. 29 Input data Tular A, Tulangan Melintang. fan Memanjang 1. F (hoot gesek), Tabel25 2. Ps (persentase las tulangan) 2. Ljarak antar seamen), 10 meter 2, Fet(kuattariklangsung beton) a ha (hate nie asa aoe 3. (angka ekvalens! baja & beton (ES/Ec) 4. h(tebal pelt), meter 4.Flkoef, gesek),Tabel 25, 5 fs(tegleleh baja), 240 MPa 5. Fy (tg, lelen boa}, 3900 kg/em? UL Gambar 2.11, Alur Perhitungan Tulangan Perkerasan Beton Bersambung 30 BABII METODOLOGI Metodologi untuk studi ini dilakukan dengan pengambilan data terlebih dahulu, emudian hasil data yang didapatkan akan dianalisa untuk menjadi topik pembahasan, A. Pengambilan Data Dalam studi ini, dilakukan pengambilan data dengan survei langsung di lapangan untuk mengetahui jumlah Kendaraan yang melinta, terutama jumlah endaraan- Kendaraan berat, Survet tersebut dilakukan di Jalan Ring Road Tin, perempatan Wonosari, Pada hari Selasa, 1 Maret 2011, selama 4 jam untuk rmendapatkan nilai LHR (Lalu lintas haran rencana) secara Kasar, dari pukul 09.30 sampai 11.30 WIB, Data yang didapat merupakan data masukan sebagai bahan analisis dalam studi ini, Jenis data yang didapat terdiri dari dua macam, yaitu data konstan dan data tidak konstan, 1, Data konstan Data Konstan adalah data yang tidak berubah schingga pengumpulan data dapat dilakukan setiap saat, seperti : durasi lampu mera, panjang, dan lebar jalan. at 2. Data tidak konstan Data tidak konstan adalah data yang diperolch dari hasil pengamatan langsung di Japangan yang sifatnya dapat berubah- ubah setiap saat, seperti: jumlah dan jenis kendaraan yang melintas. Lokasi tempat survei ditunjukkan pada Gambar 3.1. fener Gambar 3.1, Lokasi Survei di Jalan Ring Road Timur, Perempatan Wonosari ‘Sumber : Google Earth Pro (2011) Detail gambar lokasi survei dapat dil 32 B. Metode Penclitian ‘Metode penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut 1, Survei Pendabuluan Survei pendabuluan dilakukan sebelum penelitian di lapangan agar survei sesungguhnya dapat berjalan dengan lancar, efektif, dan efisien, Survei pendahuluan diperlukan untuk menentukan pos- pos lokasi survei, jumlah surveyor yang dibutubkan, waktu pelaksanaan, dan jenis alat survei yang akan digunakan, 2. Pelaksanaan Survei Hal- hal yang dilakukan pada waktu pelaksanaan survei antara lain a. Penjelasan cara kerja (1) Pembagian tugas berhubungan dengan lokasi survei dan jenis kendaraan setiap pengamat, (2) Cara pengisian tabel (formulir) survei. b. Pengambilan data konstan (1) Pengukuran panjang dan lebar ruas jalan yang digunakan untuk a. Alat Penelitian Dalam penelitian ini diperlukan beberapa alat penunjang, antara lain : 33 a. Formulir penelitian dan alat tulis, yang digunakan untuk mencatat jumlah, kendaraan yang melintas. bb, Meteran, yang digunakan untuk mengukur lebar jalan yang ditinjau, ©. Arloji dan stopwatch, yang digunakan unuk mencatat durasi lampu mera. b. Cara Kerja Untuk mendapatkan data jumlah kendaraan, 3 surveyor memposisikan diri pada tempat yang sekiranya dapat melihat semua kendaraan yang akan melintasi simpang tersebut, baik dalam keadaan berbelok (kanan/ kiri) ataupun lurus setelah berhenti arena lampu merah, Surveyor mengamati dan mencatatjumlah kendaraan bermotor ‘yang melintas pada simpang jalan tersebut sesuai Ketentuan yang telah di sepakati ‘mengenai jenis kendaraan yang akan di amati, kemmdian memasukkan data tersebut ke dalam tabel (formulir), Kendaraan yang diamati dibedakan menjadi c.Light vehicle (LV) + semua kendaraan penumpang beroda dua as dan mobil, b. Heavy vehicle (HV) : kendaraan barang dan bus dengan roda dua as atau tiga as, dan truk, & Motor eyele (MC) : sepeda motor. 34 Cara Analisis Data Setelah pengambilan data yang meliputi lebar jalan, panjang, dan jumlah arus kendaraan didapatkan. Semua formulir dikumpulkan dan dianalisa_ untuk ‘merencanakan jalan beton, Perencanaan tersebut meliputi Panjang dan lebar jalan beton Panjang dan lebar diukur sebagai acuan untuk petencanaan pembetonan, ‘Tebal lapisan perkerasan (dengan beton) Jalan aspal yang lama akan dibongkar dan lapisan perkerasannya diganti dengan lapis perkerasan beton, Ponulangan jalan beton Jalan beton yang direncanakan adalah jenis beton bertulang dengan sambungan tipe JRC (jointed reinforced concrete), Sambungan antar segmen Sambungan antar segmen dalam perencanaan adalah setiap 10 meter. . Metode pelaksanaan Pelaksanaan pembetonan akan dilaksanakan sseara per sogmen dengan metode onstruks selang- sling Gambarreveana Setelah semua perencanaan selessi, maka akan digambar detail penulangan, panjang, dan lebarnya. 35 BABIV PEMBAHASAN Kusltas camporan beton dipengaruhi oleh sift baban, komposisi, dan pelaksanaanoya, Untuk menghasilkan campuran beton yang sesuai dengan perencanaan, maka mut beton dan kompossinys harus dipethatikan Bab pembahasan {ni membicarekan jenis materiel yang digunaken dalam perkerasn jalan beton, metode sambungan, perencanaan tebal pelat beton, dan penulangannys, A. Material yang Digunakan pada Perkerasan Kaku 1, Beton Beton adalah campuran dari bahan agregat, semen dan air dengan komposisi terienta, Beton yang digunakan untuk lapisan pada perkerasan kaku dihamparkan di atas lapisan pondasi alas yang bissanya tersusun dari batuan, Prosesnya, semen ‘membentuk ikatan di dalam camporan, Kemudian air yang ditambahan membant proses reaksi kimia yang mengubah semen yang kering menjadi perckat. Bila air terlalu sedikit, maka reaksinya menjadi tidak sempurna dan air yang teralu banyak juga akan mengurangi kualitas atau mutu beton yang dihasilkan, ‘Campuran antar material juga sangat penting, Idealnya, setiap_partikel agregat disclimuti oleh semen terlebih dahulu sebelum ditambahkan air, Kekuatan 36 campuran yang tepat dari beton terutama disebabkan oleh agregat kasar. Bagian agregat halus harus diberikan secara tepat dan cukup untuk mengisi rongga atau celah antar agregat kasar yang ukurannya relatif besar, Jadi dapat disimpulkan bbahwa mutu atau kualitas beton tergantung pada : 4, Komposisi jumlah semen, agregat halus, dan agregat kasar di dalam ‘campuran, b. Efisiensi campuran, c. Kekuatan tumbukan dari agregat kasar (mutu agregat), 4d, Kebersihan agregat dari lumpur dan zat- zat kimia lainnya, cc. Jenis semen yang digunakan, £ Jumlah air yang digunakan (umumnya dengan ukuran rasio air! semen). 8. Tingkat pemadatan. bh, Efisiensi pengeringan beton (curing). CCampuran beton didasarkan pada kekuatan rata- rata benda uji kubus beton. Jika syarat kekuatan sudah ditentukan, maka campuran harus didesain untuk ‘memenuhi syarat tersebut. Campuran beton umumnya ditentukan berdasarkan berat berbagai macam ‘material yang digunakan, Perbedaan campuran ditentukan berdasarkan tingkat (grade) yang menggambarkan kekuatan minimum beton. Contobnya campuran beton grade 30 mempunyai kekuatan tekan pada usia 28 hari sebesar 30 N/mm. 37 Dalam proyek jalan, biasanya beton telah dipesan dalam bentuk ready mix dari ‘tempat pencampuran dalam mixer truck dan supplier sangat bertanggung jawab terhadap kualitas/ mutu beton yang akan direncanakan, Perbandingan tingkat kekuatan beton untuk perkerasan dapat dilihat pada Tabel 4.1. ‘Tabel 4.1. Lapis Permukaan dan Kualias (Grade) Beton Pavemont layor Designod mix grade 1 Surtace slabs: cao Unreintorced conerete (URC) Jointed reinforced concrete (JRC) Continuously reinforced concrete pavomont (CRCP) 2 Continuously reinforced concrete roadbase (CRCR) cao 3. CRCP ground beam anchorages C30 44 Wet lean concrete 4) for roadbases C20 5 Wot lean concrete 3) for sub-bases cas 8 Wet lean concrate 2) as required in c10 7 Wet lean concrete 1) Appendix 7/1 os 8 Cement Bound Material Category 1 (CBM) 9 Cement Bound Material Category 2 (CBV2) | For road bases 10 Coment Bound Material Category 3 (CBM) [ and sub-bases 11 Coment Bound Material Category 4 (CBMA) Sumber: Roadwork Theory and Practice (1990) 38 2. Agregat ‘Agregat yang digunakan sangat bervariasi dalam suatu campuran beton. Kebersihan agregat juga menjadi faktor yang sangat penting. Agregat yang dipakai ‘umumaya dibagi menjadi dua bagian, yaitu : a. Agregat kasar, misalnya :kerikil dan bata pecah. b. Agregat halus, misalnya : pasir dan debu granit. Campuranbeton berdasarkan jumlah material yang diperlukan untuk ‘memproduksi | m’ beton ditunjukkan pada Tabel 4.2 berikut. Tabel 4.2. Proporsi Campuran Beton Sa" wom = 7° Cena ze | ae | 20 ° = = Seaton =/2/8/)8 Tenors we | se | ao Fate a) we | ae | ia a) = Corer ze |e | we =| ae Fantom 0) we | ee | om | as | a | sce ‘Sumber : Roadwork Theory and Practice (1990) 39 B. Metode Sambungan Sambungan pada perkerasan beton semen bertujuan untuk : 4, Membetasi tegangan dan pengendalian retak yang disebabkan oleh penyusutan dan beban lu Fintas ». Memudahkan pelaksonaan, ©. Mengakomodasi gerakan pelat akibat beban dinamis kendaraan, Pada perkerasan betonterdapat beberapajenis sambungan antara lain &, Sambungan memanjang b, Sambungan susut melintang ¢, Sambungan isolasi Semua sambungan herus ditutup dengan bahan penutup Goint sealer), kecusli pada sambungan isolasi terlebih dahulu harus diberi bahan pengisi (jon filler). 1. Sambungan Memanjang dengan Batang Pengikat (Tie Bars) Pemasangan sambungan memanjang diperlukan untuk mengendalikan terjinya retak memanjang. Jarak antar sambungan memanjang sektar tiga sampai cmpat meter dan harusdilengkspi dengan batang uli dengan mutu mivicnum BITU- 24 diameter 16 mm. 40 ‘Ukuran batang pengikat dihitung dengan persamaan sebagai berikut : At=204 x bx h, dan (38,3 x 9) + 75 Dengan ‘At = Lugs penampang tulangan per meter panjang sambungan (mm). b= Jarak terkecil antar sambungan atau jarak sambungan dengan tepi perkerasan (m). h = Tebal pelat (m). 1 = Panjang batang pengikat (mm), © = Diameter batang pengikat yang dipilit (mm). Jarak antar batang pengikat yang digunakan adalah 75 em, Ti ‘memanjang diperlihatkan pada Gambar 4.1. Gambar 4.1. Potongan Memanjang Sambungan dengan Batang Pengikat (Tie Bars) ‘Sumber : Perencanaan Perkerasan Jalan Beton (2003) a 2. Sambungan Susut Melintang Sambungan susut melintang adalah sambungan yang arahnya membagi jalan dengan arah melintang. Kedalaman sambungan ini kurang lebih mencapai 1/4 dari tebal pelat untuk perkerasan dengan lapis pondasi berbutir atau 1/3 dari tebal pelat untuk lapis pondasi stabilisasi semen, Sambungan susut melintang ini terdiri dari ddua jenis, yaitu : a, Sambungan susut melintang tanpa ruji b, Sambungan susut melintang dengan ruji. Detail dari kedua jenis sambungan tersebut dijelaskan dengan Gambar 4.2 dan 4.3, ‘Sambangon yang bua dengan menager9ah Gambar 4.2. Sambungan Susut Melintang Tanpa Ruji ‘Sumber : Perencanaan Perkerasan Jalan Beton (2003) a Gambar 4.3, Sambungan Susut Melintang dengan Ruji ‘Sumber : Perencanaan Perkerasan Jalan Beton (2003) Jak sambungan susut melitang untuk perkerasan beton bersambung tanpa tulangan sekitar 4 - $m, sedangkan untuk perkerasan beton bersembung dengan fulangan sckitar 8 - 15 m, Setengah panjang ri polos harus dca atau dilumuri dengan bahan anti lengket untuk menjamin tidak ada ikatan dengan beton. Diameter ruj {ergantung pada tebal pelat beton sebagaimana tercantum pada Tabel 4.3. Tabel 4.3. Hubungan Antara Tebal Pelat Beton dengan Diameter Ruji No ‘Tebai pelat beton, h (mm) Diameter ruji (mm) 7 125 D > 4 4 4 (a) Simpang Tegak Lurus(b) Simpang Lurus (Apron) _(c) Simpang Tegak 44 (@) Simpang Menyudut(e) Simpang Jalan Terpisah _() Simpang Menyudut Dua ‘Arah Gambar 4.5. Contoh Persimpangan yang Membutubkan Sambungan Isolasi ‘Sumber : Perencanaan Perkerasan Jalan Beton (2003) Ada 2 jenis sambungan isolasi yaitu sambungan isolasi dengan ruji dan sambungan isolasi tanpa ryji, yang masing- masing ditunjukkan pada Gambar 4.6. ra POSSE { os Bangunan salwar () Sanbusan os doz Rit () Sanbunen as Ta ui ‘Gambar 4.6 Persimpangan dengan Sambungan Isolasi dan Ruji ‘Sumber: Perencanaan Perkerasan Jalan Beton (2003) 45 ‘Sambungan isolasi yang digunakan pada bangunan lain, seperti jembatan perlu pemasangan ruji untuk transfer beban, Pada ujung ruji harus dipasang pelindung rmuai agar ruji dapat bergerak bebas. Pelindung muai harus cukup panjang sehingga ‘menutup ruji sepanjang $0 mm dan masih mempunyai ruang bebas yang cukup, dengan panjang minimum lebar sambungan isolasi ditambah 6 mm seperti diperlibatkan pada Gambar 4.6 (a) di atas. Ukuran ruji dapat dilihat pada Tabel 4.3, dan 4.4 4, Penutup Sambungan Penutup sambungan dimaksudkan untuk mencegah masuknya air dan atau benda lain ke dalam sambungan perkerasan, Benda- benda lain yang masuk ke dalam sambungan dapat menyebabkan kerusakan berupa gompal dan blow up (pelat beton yang saling menekan ke atas). 46 BABV APLIKASI PERENCANAAN JALAN BETON Pada bab ini disajikan hasil perencanaan jalan beton dengan kasus di Jalan Ring Road Timur, perempatan Wonosari, Uraian dari bab ini meliputi data survei lalu lintas, data perencanaan, desain tebal perkerasan, dan penulangan, A. Data Kendaraan Data jumlah total kendaraan hasil survei ditunjukkan dalam Tabel 5.1 berikut. Tabel 5.1. Data Jumlah Total Kendaraan Jenis Kenderaan ‘Waktu wv Mv we Mobil | Pick Up | TrukKeci | Bus | Tuk2as | Tuk Sas | Sepeda Motor 4jam | 490 | 171 2e__| 18 | 140 101 1496. up wa | as ss | 40 | 47 26 a7 Keterangan b, LLY (light vehicle) +: semua kendaraan penumpang beroda 2 as, dan mobil HY (heavy vehicle) : kendaraan barang dan bus dengan roda 2 as atau 3 as, serta truk, MC (motor cycle ) : sepeda motor. a 4. VJP (volume jam perencanaan) : jumlah lalu lintas yang ditencanakan akan rmelintasi suatu penampang jalan selama 1 jam untuk perencanaan, B. Data Teknis Data teknis jalan beton yang akan direncanakan adalah sebagai berikut a. Umur rencana = 20 tahun b. ‘Tebal Pondasi bawal (dengan batu pecah) = 15 em ©. Faktor gesekan pondasi ~ 1,5 (batu pecan) 4. MR beton = 40 kg/cm? ©. FsBITU39 = 3390 kg/om* £Perfumbuhan lalu lintas = 5% per tahun fg. Peranan Jalan = arteri h. Koefisien distribusi jalur = 0,7 (2 jalur 1 arab, Tabel 2.2) ‘Rekapitulasijumlah kendaraan dan konfigurasi bebannya ditunjukkan dalam Tabel 5.2. 48 ‘Tabel 5.2. Rekapitulasi Jumlah Kendaraan dan Konfigurasi Beban Joni Kenaran | Konfguasdanoban | vuP | qi LMR, suman Sumbu waa Poxanpang— (T+ 1yen-= Bien | as | — aan : Bus (3+5)ton = Bton 40 267 533 ‘Truk 2 as (2+4)ton = 6ton a7 313 627 ‘ruk3 as (6+ 14) ton = 20 ton EJ 173 346 C. Perenangan Teal Peat Beton |. Menghitung Jumlah Kendaraan Niaga (JKN) sclama umur reneana (20 tahun). JKN =365xJKNHxR JKNH = jumlah bus + jumlah truk 2 as + jumlah truk 3 as = 26743134173 = 753 kendaraan DUR Faktor pertumbuhan (R) = @207°—2 _4+0.05)?0—1 0.05; = 33,06 49 Schingga diperoleh JKN =365xJKNHxR = 365 x 753 x 33,06 9,092,035 kendaraan ‘Menghitung Jumlah Sumbu Kendaraan Niaga Harian (JSKNH) dan Jumlah Sumbu_ Kendaraan Niaga (ISKN) selama umur rencana (20 tahun). JSKN = 365x JSKNH xR. JSKNH = sumbu bus +sumbu truk 2 as+sumbu truk 3 as 533 +627+347= 1507 ‘Sehingga diperoleh JSKN = 365x JSKNH xR 365 x 1507x 33,06 18,184,071 kendaraan, ‘Menghitung persentase masing- masing beban sumbu dan jumlah repetisi yang akan terjadi selama umur rencana (20 tahun), Pethitungan ditunjukkan dalam Tabel 5.3. so ‘Tabel 5.3. Persentase Beban Sumbu dan Jumlah Repetisi Selama ‘Umur Reneana (20 Tahun). eee | ee | RE | SREP | amma ‘STRT (truk 2 as) 313 2 311% 19,85 x 10° STRG (tuk2es) | 313 4 3m % 19.85% 10" smear [ | eas | aa ‘STRG (iruk 3 as) 473 14 146% 92910 *) Konfigurasi *=*) Iumlah repetsi~ JKN x konfigurasi sumbu x koef. di 4, Perhitungan tebal pelat beton ditunjukkan dalam Tabel 5.4 dan 5.5, st ‘Tab 54. Pesiungan Tebal Peat Beton (Asus Tebal Polat 12cm, MR 40 kgm!) Ba aba aoe | RR = | aR = Teed | AMMO | me Disinkn Da | 94 Fane n+ yen | er ‘bel 47) ToT i 7 THREE TO 7 ows" ° al 7 a ee se Save a ue a aa "eal figs | RT ‘Dengan tbs plat 12 cm ddapathan oa ttl ftigue yng tera 458, 01% © 100%), maka perhitungan harus dng lag denen peat petal maja 1 em ‘Tal SS. Pehitungan Tebal Post Beton (Asus Tbal Polat 1S em, MR 40 kgm) oot! | nxtnsenbs | SET rapatin | PEP | retatnen | Am ee ae Feet tegen | Poen” (onitateras) | “Fu SRT z Tae = 7 Sta 7 rea = 0 STR z ioasai = a SIR 5 Taare : 7 SIRT é oar 185 030 a SRG 7 saci [ae ae on 20 Tuulaupue| 290 *) Gambarte Nemogram Gambar 28,29, 52.10. =») Perantingn egangan = Sessa ‘Dengan bal plat 15 cm iat bahwa total arigue yang edi hanya 2.90% (= 100%), maka peritungan sudah cukup dan febal pele 15 em dapat digunakan. 1 D. Perencaaan Tulangan 8. Koefisien gesekan pelat dengan pondasi (F) ». Jarak antar sambungan (L) , Tebal pelat (4) 4. Tegangan tarik baja (f3) «Mutu beton (fe) £. Beratjenis beton « Kuat tarik beton (Fet) -+ 0,4—0,5 MR ‘h, Modulus clastisitas baja (Es) i, Tegangan leleh baja (y) |i. Modulus elastisitas beton (Ee) K. Gravitasi (2) Tulangan Melintang FLMgh zis 15x10 x 2400 9,81 x 0,15, 2x240 = 110,36 mm* Dipakai tulangan diameter 10 mm. AS= 4d =Y%x3 14x10 = 78,5 mm? = 240 MPa = 40 kelem? = 2400 ke/ em? = 20 kglem* = 20000 kg/em? 3900 kgem® = 1400 (Fe = 22136 kg = 9,81 mis? 54 10.36 785 Jumlah tulangan. A (dipakai buah 2 tulangan) —> 2Di0~ $00 mm Karena berdasarkan peraturan penulangan untuk arah melintang harus berjarak 300 = 50 mm, make digunaken 2D10- 250 mm. Gambar penulangan arah melintang setiap meter ditunjukkan pada Gambar di bawah = Direction of travel 1000 mm 100mm Gambar 5.1. Penulangan Arah Melintang Setiap Meternya 2. Tulangan Memanjang 100 Ft Ps = OOF 13-028 (Fy-nFet) ( > 00x20 3900-0,903 x 20 3-021) 1515 % 55 As perl =Ps x 1000 x tebal pelat =0,00515 x 1000 x 150 = 7725 mm? Dipakai tulangan diameter 12 mm Ass 4d =%x314 x12) = 113,04 mm? 8 (dipakai 7 twlangan) ‘Maka penggunaan tulangan memanjang adalah 7D12 — 150 mm. Gamber penulangan arah memanjang setiap meter ditunjukkan pada Gambar di bawah = Direction of travel 1000 mm 1000 mm Gambar 5.2. Penulangan Arah Memanjang Setiap Metemya 56 Penulangan untuk arah memanjang dan melintang setiap segmen ditujukkan pada Gambar di bawah ini. Tul. Melintang "> Direction of travel > “pio-250 Tul. Memanjang Dia 150 55m 10m Gambar 5.3. Penulangan Arah Memanjang dan Melintang Setiap Segmen Gambar 5.4, Tanpak Samping Jalan yang telah Dicor Beton 37 Gambar 5.5. Bagian- bagian Jalan Beton Bertulang yang Direncanakan Gambar 5.6, Jalan Beton Bertulang yang Direncanakan 58 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ada bab ini disajikan kesimpulan dan saran dari penelitian yang telah dilakukan, A. Kesimpulan Dati penelitian Desain dan Aplikasi Perencanaan Jalan Beton ini didapat kkesimpulan scbagai berikut a. Jenis konstruksi yang cocok dipakai untuk perencanaan jalan beton di Jalan Ring Road Timur, perempatan Wonosari adalah tipe IRC (jointed reinforced concrete). Dengan konsep ini, crack yang dihasilkan relatif sedikit dan jarak sambungan antar segmen menjadi lebih panjang, schingga jalan menjadi lebih ayaman saat dilalui », Perencanaan untuk tebal lapisan perkerasan jalan beton diperoteh sebesar 15 em dengan total fatigue sebesar 2,90 %, . Penulangan untuk arah memanjang diperoleh sebesar D12~ 150 mm dan arah ‘melintang sebesar D1o— 250 mm, B. Saran Dalam pelaksanaan tugas akhir Desain dan Aplikasi Perencanaan Jalan Beton ini dibutubkan kestiusan, kesabaran dan ketelitian, terutama dalam pemasukan dan 59 pengolahan data, serta dalam perhitungan, Oleh karena itu, Penulis ingin ‘menyampaikan beberapa saran yang sekiranya penting scbelum mengerjakan tugas aakhir tentang jalan, yaitu a. Memahami teori mekanika tanah dan struktut/ konstruksi jalan yang telah igjarkan sebelumny/, . Banyak membaca buku referesi tentang teori maupun aplikasi perencanaan Jalan, c. Berkonsultasi kepada Dosen Pembimbing jika menghadapi kesulitan, baik dalam pengolahan data maupun dalam pembuatan laporan, d. Menjaga keschatan dan stamina sclama mengerjakan tugas akhir ini 60 DAFTAR PUSTAKA Brockenbrough, Roger, 2009. Highway Engineering Handbook. McGraw-Hill Companies. United State, Delatte ., dkk, 2008. Concrete Pavement Design, Construction, and Performance. Taylor and Francis e-Library. New York, Departemen Pemukiman dan Prasarana Wilayah, 2004, Pelaksanaan Pekerjaan Untuk Jalan ‘Beton Semen (Pd T-05-2004-B). BSN, Jakarta. Dewobroto, Wiryanto, 2010, Jalan Beton dan Tulangannya, Wordpress Blog. Griffiths, Geoffrey dan Thom, Nick, 2007. Concrete Pavement Design Guidance Notes Taylor and Francis Group. New York. ‘Haryanto, Iman dan Hidayat, Nursyamsu, 2002. Jalan Raya 2. PDTS UGM. Yogyakarta Kendrick ., 2004. Roadwork : Theory and Practice Fifth Edition. Tottenham Court Road. London, Malkhamah, Siti, 1995. Survei Lampu Lalu Lintas dan Pengantar Manajemen Lalu Lints. KMTS FT UGM. Yogyakarta. Mathew , Tom, 2006. Transportation Engineering. Indian Institute of Technology. Bombay. O'Flaherty , Emeritus, 2002. Highways : The Location, Design, Construction and Maintenance of Pavements fourth edition, Butterworth- Heinemann, Oxford. Suwardo, 2004. Jalan Raya I. PDTS UGM. Yogyakarta A. BIODATA Nama Jenis Kelamin RIWAYAT HIDUP CURRICULUM VITAE : Muhammad Miftakhur Riza Laki- Laki ‘Tempat, Tanggal Lahir : Magelang, 08 November 1989 Agama NoHP Email Blog ‘Alamat Asal 2 Islam + O85 643 699 889 riza,ine@gmail.com + wwww.miflakhurriza,blogspot.com + winw.engineerwork blogspot.com : Semalen, Rt 3, Rw 2, No.88. Ngadirojo, Secang- Magelang Alamat di Yogyakarta : JI, Kaliurang km 3,6, Pandega Mandala No 22, Sleman- Yogyakarta ‘Alamat di Semarang : JL. Gondang Timur Raya 1, No 29, Bulusan, Tembalang, Semarang B. RIWAYAT PENDIDIKAN Tingkat Pendidikan Tempat Pendidikan Tahun SD ‘SD Negeri | Secang 1997 - 2003 a ‘SMP Negeri [3 Magelang 2001-2004 ak ‘SMA Negeri 2 Magelang PE Sarjana Muda Turusan Teknik Sipil, UGM Yogyakarta 2008 2017 C, PENGUASAAN SOFTWARE, 1. Microsof Office Adobe Photoshop dan Corel Draw Autocad 2D I. Sketch Up 3D. 5. SAP 2000 (Structure Analys ). ETABS (Extended 3D Analysis of Building Systems) Plaxis (Geotechnical Software Tools) Program) sae D. KARYAILMIAH NO Judul Pembimbing Tahun 1 | Desain dan Aplikasi Perencanaan Jalan | 1. Suwardo, ST., MT., Ph.D 2011 Beton, JI. Ringroad Timur, Perempatan Jalan Wonosari, Yogyakarta 2 | Perencanaan dan Analisis Bangunan | 1, Ir. Hotma Prawoto, MT 2011 Bertingkat dengan ETABS, Hotel 2. Agus Kumiawan, ST., MT., Ph.D Tentrem (9 Lantai), Yogyakarta 3. Sulamo, ST E. PENGALAMAN ORGANISASI 1. Pengurus OSIS, seksi Ketaatan Beragama (2001-2004). 2. Wakil Rohis (Rohani Islam) dan Divisi Humas Karisma (Keluarga Islam Magelang), tahun 2005- 2006. 3. Takmir Masjid Al huda, Yogyakarta, Devi syiar dan pengembangan umat, 4. ECC (Engineering Carrier Center), penyelenggara job fair terbesar dit Indonesia (2011). Sub coordinator Tahajud Call Indonesia, wilayah Yogyakarta Aktivis di Komunitas Blogger Jogja (KBJ), Anggota Komunitas Publisher Indonesia, > Volunteer LSM Rumah Impian, yayasanpembinaan anak —_jalanan, (www. thedreamhouse.org). 9. Devisi Ekonomi FSMM (Forum Silaturahmi Mahasiswa Muslim). 10, Dan lain lain, _ > F, PENGALAMAN DI BIDANG SOFT SKILL 1. 10 Besar lomba pidato bahasa Inggris kota Magelang (2004), 2. Pembicara dan motivator untuk pengembangan diri anak- anak panti asuhan, Wonosari, Yoayakarta (2010). 3. Penulis aktif di blog teknik sipil (www: engineerwork: blogspot.com) dan blog religi- motivasi (www.miftakhnurriza blogspot.com), 4, ‘Tim Pengajar baca Al Quran untuk anak- anak. 5. Konsultan desain dan_promosi pemasaran lembaga pendidikan bahasa Inggris HHB (Happy Honey Bee), Condongeatur, Yogyakarta 6. Web Creator untuk sertifikasi MI Al Islam Pare, Temanggung dan bimbingan belajar bahasa inggris untuk anak “Happy Honey Bee”. 7. Reseller, Publisher, Internet Marketing and Advertising 8. Strategi pemasaran dan konsultan bisnis salon mobil Sumber Agung, Purwodadi 9. Forex Trading and Invesment. 10. Dan lain- lain, G. PENGALAMAN DI BIDANG PROFESI 1. Renovasi dan Pengembang Gedung bimbingan belajar HHB, Happy Honey Bee, Yogyakarta (2010) 2. Perencana dan Pengembang Pondok Pesantren Tijanul Ilmi, Magelang (2010). 3. Konsultan dan Pengembang Masjid Al Huda, Jalan Katiurang km 5.6, Yogyakarta (2010). 4. Managemen konstruksi dan Pengawas pembangunan Kantor dan Showroom Mobil Nissan, cabang Yogyakarta (2010). Kerja sama : PT, Aneka Bangun Persada, 5. Perencana dan Konsultan Pengembangan Showroom Mobil Nissan, cabang NTT (2010). Kerja sama : PT. Tri Eka Visipratama, 6. Analisis kerusakan Jembatan Pabelan pasca erupsi Merapi (2011). Kerja sama: PT. Adhi Karya. 7. Managemen konstruksi dan analisis struktur pembangunan Hotel Tentrem (9 Lantai), Yogyakarta (2011). Kerja sama : PT Waskitha Karya, 8, Analisis kekuatan struktur kuda- kuda baja ringan bentang 16 meter untuk Kantor Kedutaan Eropa di Jakarta (2011) 9. Instruktur pelatihan ETABS untuk CV. Putera Mandiri, Yogyakarta (2011). 10, Analisis kekuatan struktur Gedung Ekonomi UGM 8 Lantai, Yogyakarta (2011). Kerja sama : PT. Wijaya Karya. 11, Anali kekuatan struktur Gedung Fisipol UGM 6 Lantai, Yogyakarta (2011). Kerja sama : PT. Wijaya Karya, 12, Konsultan analisis struktur Ruko Pademangan 4 lantai, Jakarta (2011). 13, Perencana struktur Masjid Baiturrahman, Yogyakarta (2011), 14, Desain Asrama 3 lantai untuk Yayasan Muhammad Al Fateh, Riau (2011). 15, Desain dan Estimasi biaya perencanaan Rumah Tahfidz Ar- Raudhoh (3 tantai), Riau (2011). 16. Konsultan perencana struktur Kantor PSDA dan ESDM, Semarang (2011) 17. Konsultan Perencana struktur Kantor Dinas Kesehatan, Semarang (2011). 18, Perencangan struktur Kantor PDAM, Semarang (2011) 19, Perencanaan Struktur Kuda- kuda Jengkung bentang 37 meter untuk tempat parkir (2012). 20, Perencanaan gedung kuliah dan kantor Akbid, Kendal (2012), 21. Dan lain- lain, H. REKAN KERJA: 1. PT. Aneka Bangun Persada, "Steel Construction and General Contractor" PT. Tri Eka Visipratama, "Management and Engineering Consultant" CV. Patera Mandiri, "Design, Contractor and Developer" CV. Beta Griya Konstruksi CV. Damar Kumala, "Arhitectural, Structural, and Construction Management" CV. Irdan Syad, “Engineering Consultant® I SERTIFIKAT : 1 ‘Seminar Nasional ; “Transformasi Sampah Sebagai Usaha Penyelamatan Bumi™ Seminar Nasional : “Miracle in Life” with Bong Chandra (Enterpreneur dan Motivator Termuda No.1 Asia). 3. Seminar Nasional, Peningkatan Nasional Kualitas Jalan di Indonesi ‘Seminar Nasional, Perencanaan- Pelaksanaan- Pemeliharaan Bangunan Tingkat Tinggi Perlombaan Rancang Gedung dengan SAP (Structure Analysis Software). Pendidikan Anti Korupsi, oleh Universitas Istam Indonesia dan KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi). Penanggulangan Krisis Sumber Daya Air. Kerjasama Fakultas Kehutanan UGM. “Green Academy Seminar” with JOTUN Public Speaking, Universitas Islam indonesia (2012). 10, Dan lain- lain... LAMPIRAN : Berikut Saya lampirkan beberapa contoh pengalaman profesi yang pernah Kami kerjakan Gambar 2, Analisis Kekuatan Struktur Hotel Tentrem Yogyakarta (9 lantai) Gambar 3. Analisis Kekuatan Struktur Gedung fak. Geografi UGM (8 Lantai) Gambar 4, Perencanaan Struktur Gedung Perkuliahan Akbid, Kendal ARG: UBS MNDA0 bmbkabuchi lela odkbece Gambar 6, Perencanaan Kuda- kuda Baja Ringan Bentang 14 meter untuk Pabrik Klaten, Yogyakarta . haute aiiGiNGTEGGIEGOIES (ABBA SERGE KA IIIT IREES Gambar 7. Analisis Kekuatan Struktur Kuda- kuda Baja Ringan Bentang 16 ‘meter untuk Kantor Kedutaan Eropa di Jakarta mea Gambar 8, Perencanaan Struktur Kuda- kuda Bentang 37 meter - Gambar 9, Perencanaan Jalan Beton Akses Yogyakarta- Gunung Kidul Gambar 10. Perencanaan Struktur kantor PDAM, Semarang

You might also like