Professional Documents
Culture Documents
Cadu Sakti Dengan Catur Yoga: Korelasi Ajaran
Cadu Sakti Dengan Catur Yoga: Korelasi Ajaran
KORELASI AJARAN
CADU SAKTI DENGAN CATUR YOGA
Oleh:
I Made Adi Brahman
Fakultas Brahma Widya IHDN Denpasar
Email : brahmanadi79@gmail.com
ABSTRACT
Religion is a belief system of mankind about the existence of God as the origin
(source) and the return of all life forms. The concept of deity (theology) in Hinduism
firmly states the existence of God in the form of Nirguna Brahman and Saguna
Brahman. The main source of divine teachings in Hinduism can be extracted from the
Vedic scriptures of the Vedas (Sruti). Besides, the teachings of divinity in Hinduism can
be extracted from libraries such as Brahma Sutra, Upanishads, Purana, Ithihasa and
manuscripts of the archipelago in the form of Lontar. Wrhaspati Tattwa is one of the
Lontar that describes the doctrine of divinity in Hinduism. In the Lontar of Wrhaspati
Tattwa, the existence of God in the form of Brahman is mentioned as Sang Hyang
Paramasiwa, while God in the form of Saguna Brahman is declared as Sang Hyang
Sadasiwa that is God who has various kinds of power called the Cadu Sakti. The Cadu
Sakti is the four omnipotence of God which consists of Wibhusakti that are God who
pervades everything, Prabusakti that is God who becomes the master of all life forms,
Jnanasakti that is God who masters all knowledge, and Kriyasakti that are master of a
masterpiece. The method of connecting to God can be pursued in four ways known as
Catur Yoga. Catur Yoga consists of Bhakti Yoga that is the way of devotion or service
and honor, the king of yoga is through the mystical path with the implementation of
Astanga Yoga, Jnana Yoga is by understanding and deepening knowledge of the reality
of the Self (Atma Jnana), and Karma Yoga is the way with the action or unconditional
and sincere work. There is a correlation between the Cadu Sakti and the Catur Yoga
with the correlation pattern as follows: Wibhusakti’s correlate with the Bhakti Yoga,
Prabhusakti correlate with Raja Yoga, Jnanasakti correlate with Jnana Yoga, and
Kriyasakti correlate with Karma Yoga. The meaning contained in the correlation is the
unity of meaning between the concepts of theology with the theological methodology.
ABSTRAK
Agama merupakan sistem keyakinan umat manusia tentang adanya Tuhan sebagai
asal mula (sumber) dan kembalinya segala bentuk kehidupan. Konsep ketuhanan
(teologi) dalam agama Hindu dengan tegas menyatakan keberadaan Tuhan dalam wujud
nirguna Brahman dan saguna Brahman. Sumber utama ajaran ketuhanan dalam agama
Hindu dapat digali dari pustaka suci Veda (Sruti). Disamping itu ajaran ketuhanan dalam
Hindu dapat digali dari pustaka seperti Brahma Sutra, Upanisad, Purana, Ithihasa
dan naskah-naskah nusantara berupa lontar. Wrhaspati Tattwa merupakan salah satu
lontar yang menguraikan tentang ajaran ketuhanan di dalam Hinduisme. Di dalam
lontar Wrhaspati Tattwa, keberadaan Tuhan dalam wujud nirguna Brahman disebutkan
sebagai Sang Hyang Paramasiwa, sedangkan Tuhan dalam wujud saguna Brahman
dinyatakan sebagai Sang Hyang Sadasiwa yaitu Tuhan yang memiliki berbagai macam
kekuasaan yang disebut cadu sakti. Cadu sakti yaitu empat kemahakuasaan Tuhan
yang terdiri dari wibhusakti yaitu Tuhan yang meresapi segalanya, prabusakti yaitu
Tuhan yang menjadi penguasa segala bentuk kehidupan, jnanasakti yaitu Tuhan yang
menguasai segala pengetahuan, dan kriyasakti yaitu Tuhan yang maha karya. Metode
untuk menghubungkan diri dengan Tuhan secara garis besar dapat ditempuh dengan
empat macam jalan/metode yang dikenal dengan istilah catur yoga. Catur yoga terdiri
dari bhakti yoga yaitu jalan pengabdian/pelayanan serta penghormatan, raja yoga yaitu
melalui jalan mistik dengan pelaksanaan astanga yoga, jnana yoga yaitu dengan jalan
memahami dan memperdalam pengetahuan tentang realitas sang Diri (atma jnana), dan
karma yoga yaitu jalan dengan tindakan/kerja tanpa pamrih dan tulus ikhlas. Terdapat
hubungan/korelasi antara ajaran cadu sakti dengan catur yoga dengan pola korelasi
sebagai berikut: ajaran wibhusakti berkorelasi dengan bhakti yoga, ajaran prabhusakti
berkorelasi dengan raja yoga, ajaran jnanasakti berkorelasi dengan jnana yoga, dan
ajaran kriyasakti berkorelasi dengan karma yoga. Makna yang terdapat dalam korelasi
tersebut adalah adanya kesatuan makna antara konsep teologi dengan metodologi
teologi.
PENDAHULUAN
Agama merupakan ajaran yang di Konsep ketuhanan dalam agama
dalamnya menguraikan tentang keyakinan Hindu secara umum dapat dibagi menjadi
terhadap Tuhan dan usaha manusia dua yaitu Acintyarupa (impersonal)
untuk mengetahui serta menghubungkan dan Cintyarupa (personal) dan bersifat
diri dengan Tuhan. Keyakinan manusia nirguna (immanent) dan saguna
terhadap keberadaan mahluk adi kodrati (transcendent) (Titib, 2011: 42). Tuhan
(Tuhan) yang menjadi sumber dan dalam wujud nirguna adalah Tuhan yang
kembalinya seluruh tatanan kehidupan tidak dapat digambarkan dengan kata-kata,
di alam semesta ini merupakan dasar tidak bersifat, serta tidak memiliki wujud
dari agama. Pencarian manusia pada apapun. Tuhan dalam konsep nirguna
Tuhan sebagai asal mula dan kembalinya Brahman dalam Upanisad dinyatakan
seluruh ciptaan adalah tujuan dari agama. dengan istilah “netineti” atau “bukan ini,
Agama adalah sistem keyakinan yang bukan juga itu”, sedangkan dalam teks
mempercayai adanya Tuhan sebagai lontar Wrhaspati Tattwa dinyatakan dalam
sesuatu yang suci, transenden (gaib), wujud Paramasiwa. Tuhan dalam konsep
yang menjadi asal mula (sumber) dan saguna Brahman adalah Tuhan yang telah
kembalinya segala bentuk kehidupan. mengambil wujud-wujud tertentu, dan
memiliki sifat-sifat tertentu pula. Dalam disebut sebagai kitab yoga. Dari berbagai
RgVeda I.164.46 dinyatakan wujud Tuhan macam jenis yoga yang diuraikan dalam
dalam konsep saguna Brahman hadir Bhagawad Gita, terdapat empat jalan yang
sebagai wujud para Dewa seperti: Agni, utama yang dikenal dengan istilah catur
Yama, Matariswa. Dalam lontar Wrhaspati yoga atau catur marga yoga. Catur yoga
Tattwa, konsep Tuhan dalam wujud saguna adalah empat jalan untuk menghubungkan
Brahman dinyatakan sebagai Sadasiwa. diri dengan Tuhan sehingga mencapai
Tuhan dalam konsep Sadasiwa adalah Ia suatu penyatuan kembali antara Sang Diri
yang mempunyai empat kekuatan atau (Atman) dengan Brahman (Paramatman).
kemahakuasaan (cadu sakti). Catur yoga terdiri dari: 1) Karma yoga
Cadu sakti adalah empat kekuatan yaitu jalan untuk menghubungkan diri
atau kemahakuasaan Tuhan. Cadu dengan Tuhan melalui tindakan/kerja
sakti terdiri dari: 1) Wibhusakti yaitu tanpa pamrih dan tanpa mementingkan
kemahakuasaan Tuhan yang mampu diri sendiri, serta bekerja sebagai bentuk
meresapi segalanya. Tuhan ada di setiap persembahan kehadapan Tuhan. 2) Bhakti
ciptaanNya; bahwa segala sesuatu yang yoga yaitu jalan untuk menghubungkan
ada di alam semesta ini diresapi oleh diri dengan Tuhan melalui sujud, hormat,
Tuhan. 2) Prabusakti yaitu kemahakuasaan cinta kasih, pelayanan, dan bhakti. 3) Jnana
Tuhan yang menguasi segala-galanya. yoga yaitu jalan untuk menghubungkan
Tuhan adalah penguasa atas segalanya, diri dengan Tuhan melalui penguasaan
segala yang ada; ada di bawah kuasaNya. atau memperdalam ilmu pengetahuan.
3) Jnanasakti yaitu kemahakuasaan Tuhan Memperdalam ilmu pengetahuan tentang
yang mampu mengetahui segalanya. Tuhan ketuhanan, atau ilmu pengetahuan
adalah maha tahu, segala pengetahuan ada tentang Sang Diri (Brahmawidya atau
padaNya. Beliau adalah sumber dari segala Atma Tattwa Jnana). 4) Raja yoga yaitu
sumber pengetahuan. 4) Kriyasakti yaitu jalan untuk menghubungkan diri dengan
kemahakuasaan Tuhan yang maha kriya Tuhan melalui pelaksanaan tapa, brata,
atau Tuhan yang memiliki kekuasaan atas yoga, semadhi atau melalui pelaksanaan
segala tindakan/kerja atau perbuatan apa astanga yoga. Cadu sakti dan catur yoga
saja. Segala sesuatu di semesta ini adalah merupakan dua ajaran yang memiliki
hasil karya dari Tuhan, dan segala sesuatu benang merah atau korelasi yang erat.
yang terjadi adalah hasil karyaNya. Korelasi yang terbangun dari kedua ajaran
Hindu tidak hanya mengajarkan ini adalah korelasi antara konsep teologi
tentang konsep ketuhanan (teologi), dengan metodologi teologi.
namun juga mengajarkan tentang jalan
atau metode bagi umat manusia untuk
menghubungkan diri dengan Tuhan. PEMBAHASAN
Ajaran tentang metode atau jalan untuk Korelasi Ajaran Cadu Sakti dengan
menghubungkan diri antara manusia Catur Yoga
dengan Tuhan dalam Hindu dikenal Korelasi menurut Kamus Besar
dengan istilah yoga. Secara umum Bahasa Indonesia mengandung pengertian
ajaran yoga diuraikan dalam Bhagawad hubungan timbal balik atau sebab akibat.
Gita, sehingga Bhagawad Gita sendiri Berkorelasi yaitu saling berhubungan
yang bersemayam di dalam mahluk hidup. murni telah membuka mata hati dan
Dalam Bhagawad Gita V.18 menyatukan mereka dalam kesatuan yang
dinyatakan sebagai berikut. tunggal. Tidak ada perbedaan yang timbul
dari cinta kasih yang murni. Semua
vidya-vinaya-sampanne disatukan dalam semangat kebersamaan;
brahmane gavi hastini, sama-sama mahluk ciptaan Tuhan dan
suni caiva svapake ca sama-sama dihidupi oleh unsur kehidupan
panditah sama-darsinah. yang sama yaitu Atman. Jalan bhakti yoga
memberikan sebuah metode mendekatkan
Terjemahannya: diri kehadapan Tuhan melalui cinta kasih.
Orang arif bijaksana melihat semuanya Dalam Bhagawad Gita X.20
sama, baik brahmana budiman dan dinyatakan sebagai berikut.
rendah hati maupun seekor sapi, gajah
dan anjing ataupun orang hina papa, aham atma gudakesa
tanpa kasta. sarva-bhutasaya-sthitah,
aham adis ca madhyam ca
Tuhan meresapi setiap mahluk bhutanam anta eva ca
dalam perwujudannya sebagai Atman.
Bagi seorang bhakta yang arif bijaksana Terjemahannya:
yang penuh dengan rasa bhakti, melihat Aku adalah sang Diri yang ada dalam
dengan pandangan yang sama diantara hati semua mahluk, wahai Gudakesa, Aku
semua mahluk hidup. Rasa bhakti tidak adalah permulaan, pertengahan dan akhir
memandang penampakan luar dari tubuh dari mahluk semua (Pudja, 2004: 258).
(fisik) setiap mahluk, namun rasa bhakti
menembus ke lapisan yang lebih dalam Persemayaman Tuhan di dalam setiap
yaitu jiwa (Atman). Setiap mahluk mahluk dalam wujud sang Diri merupakan
dihidupi oleh satu unsur kehidupan wujud dari manifestasi Tuhan yang
yang sama yaitu Atman yang merupakan meresapi atau berada disetiap ciptaanNya.
perwujudan Tuhan di dalam tubuh setiap Tuhan hadir pada awal, pertengahan dan
mahluk hidup. Walaupun wujud luar akhir dari keberadaan mahluk hidup.
(tubuh) setiap mahluk berbagai macam Dalam hal ini tidak ada ruang, waktu
bentuknya, namun sesungguhnya tubuh- atau jaman yang tidak diresapi oleh
tubuh itu dihidupi oleh Roh yang sama/ keberadaan Tuhan. Menyadari akan
tunggal. Perbedaan hanya pada bagian kebenaran ini, bahwa Tuhan hadir di
luar, namun tidak menyentuh pada bagian dalam setiap mahluk pada setiap waktu,
yang terdalam yaitu Sang Jiwa (Atman). maka orang arif bijaksana yang penuh
Seorang bhakta yang penuh dengan rasa bhakti memuja Tuhan yang
rasa bhakti (hormat), melihat dengan berada dimana-mana dengan penuh rasa
pandangan rohani yang sama. Dengan penghormatan. Tuhan adalah benih dari
curahan dari rasa cinta kasih, mereka setiap mahluk hidup. Tidak ada sesuatu
tidak membeda-bedakan mahluk hidup yang dapat terlahirkan atau ada tanpa
yang merupakan ciptaan dari pencipta keberadaanNya. Sebagai benih awal dari
tunggal yaitu Tuhan. Cinta kasih yang keberadaan mahluk hidup, maka semua
mahluk tidak lain adalah perwujudan dari Berdasarkan pada uraian tersebut di
Tuhan. Semua mahluk adalah bagian dari atas, adapun hubungan yang terbangun
Tuhan itu sendiri. Dalam Bhagawad Gita antara ajaran wibhusakti dengan bhakti
X.39 dinyatakan sebagai berikut. yoga adalah hubungan antara konsep
teologi dengan metodologi teologi.
yac capi sarva-bhutanam Dalam Wrhaspati Tattwa telah dijelaskan
bijam tad aham arjuna, bahwa kemahakuasaan Tuhan dalam
na tad asti vina yat syan wujud wibhusakti tidak lain adalah sifat
maya bhutam caracaram dari kemahakuasaan Tuhan yang mampu
meresapi segalanya. Tuhan meresapi
Terjemahannya: apapun, Beliau ada dalam mahluk hidup
Itu juga, wahai Arjuna, yang merupakan maupun mahluk tak hidup. Berdasarkan
benih dari segala mahluk ini adalah Aku; pada konsep teologi ini, umat Hindu
tak ada sesuatu keberadaanpun, baik memuja Tuhan dengan jalan bhakti
yang bergerak ataupun tidak bergerak, yaitu suatu jalan yang berdasarkan pada
dapat terjadi tanpa Aku (Pudja, 2004: prinsip pelayanan, penghormatan, dan
269). pengembangan cinta kasih yang murni
yang ditujukan kehadapan berbagai
Tidak ada kata yang dapat mewakili macam manifestasi Tuhan. Karena Tuhan
keberadaan Tuhan yang tiada batasannya. meresapi segalanya, maka setiap materi
Beliau ada di dalam maupun di luar atau unsur apapun dan setiap mahluk hidup
ciptaanNya. Tuhan hadir dalam berbagai apapun tidak lain adalah manifestasi dari
macam perwujudan. Semua mahluk hidup keberadaanNya.
maupun tidak hidup adalah perwujudan Setiap manifestasi kehidupan baik
dari sifat kemahakuasaan Tuhan yang itu mahluk hidup dan mahluk tak hidup
mampu meresapi apapun. Tuhan maha adalah cerminan dari perwujudan Tuhan.
halus dan gaib sehingga Beliau mampu Tuhan ada dan meresapi di dalam dan di
meresapi apapun yang ada. Beliau mampu luar ciptaanNya. Adanya dorongan dari
menghadirkan dirinya baik dalam materi rasa bhakti, seorang bhakta menghormati
sekecil atom atau bahkan materi yang segala sesuatu atas kesadaran bahwa
paling besar. Dalam Bhagawad Gita X.40 semuanya ini adalah manifestasi dari
dinyatakan sebagai berikut. keberadaan Tuhan. Ini adalah hubungan
yang berkesesuaian antara konsep teologi
nano ‘sti mama divyanam dan metodologi teologi yang dapat digali
vibhutinam paramtapa, dari ajaran wibhusakti dengan bhakti
esa tuddesatah prokto yoga.
vibhuter vistaro maya.
Terjemahannya: Korelasi Ajaran Prabusakti dengan
Perwujudan ilahi-Ku tiada batasnya, Raja Yoga
wahai penakluk musuh (Arjuna), ini Korelasi antara ajaran prabhusakti
hanya pernyataan singkat-Ku tentang dengan raja yoga dapat diuraikan sebagai
luasnya kemuliaan-Ku (Pudja, 2004: berikut. Di dalam naskah lontar Wrhaspati
270). Tattwa 14 dinyatakan “Prabhusakti
ngaranya, tatan kabadha de nira ring rat yang mengajarkan tentang metode untuk
kabeh” yang terjemahannya prabhusakti menghubungkan diri dengan Tuhan.
adalah Beliau tanpa tandingannya di Disebut sebagai “raja” yoga karena metode
seluruh dunia (Tim, 1994: 47). Dalam (yoga) ini yang mampu mengantarkan
aspek teologi, Tuhan memiliki kekuasaan seorang memiliki pengalaman langsung
yang mutlak dan tiada tandingannya di tentang Tuhan; inilah yoga yang “tertinggi”
seluruh alam semesta ini. Beliau tanpa karena Tuhan dan kemahakuasaanNya
tandingan di seluruh dunia; tidak ada dalam dialami secara langsung. Misteri
satu kekuatanpun di dunia ini yang dapat tentang Tuhan yang bersifat gaib, dapat
menahanNya. Segala yang terjadi adalah dialami secara langsung melalui praktik
kehendakNya, segala sesuatu yang diluar yoga ini. Raja yoga menekankan pada
kehendakNya tidak akan mungkin pernah praktik pengendalian pikiran “citta” dari
terjadi. Tidak ada kekuatan yang lebih gelombang atau perubahan pikiran “vrtti”.
besar dari kekuatan Tuhan. Tidak ada Untuk mencapai kesadaran (pengalaman)
kekuatan lain yang mampu menahan segala ketuhanan, menurut Rsi Patanjali seorang
kehendakNya. Tuhan adalah penguasa yogi mesti melaksanakan pendisplinan
atas segala bentuk kehidupan. Sebagai diri dengan melaksanakan yoga (Raja
penguasa, Beliau memiliki otoritas yang Yoga) melalui pelaksanaan astanga
penuh atas kehidupan ini di jagat raya yoga atau delapan bagian dari yoga.
ini. Secara teologi, inilah kemahakuasaan Dalam yoga sutra Rsi Patanjali (II.29)
Tuhan dalam aspek prabhusakti. disebutkan “Yama niyamasana pranayama
Prabhusakti artinya Tuhan Maha Kuasa. pratyahara dharana dhyana samadha yo
Tuhan menguasai segala-galanya; segala ‘stw angani (Yoga Sutra, II. 29).” astanga
proses penciptaan, pemeliharaan dan yoga terdiri dari: yama, niyama, asana,
peleburan dikuasai dan dikendalikanNya. pranayama, pratyahara, dharana, dhyana
Tuhan memiliki kekuasaan yang disebut dan Samadhi.
sebagai durasravana yaitu kekuatan Yama merupakan pengendalian
untuk mendengar suara dari jauh dan dari diri tahap pertama yang terdiri dari lima
dekat. Tuhan juga memiliki kekuatan perintah antara lain: 1) Ahimsa yaitu tidak
yang disebut sebagai duradarsana yaitu membunuh atau menyakiti mahluk hidup
kemampuan atau kekuasaan untuk melihat baik dalam bentuk pikiran, perkataan,
sesuatu yang jauh dan dekat. maupun perbuatan. 2) Satya memegang
Dalam aspek Prabhusakti, teguh kebenaran baik dalam pikiran,
kemahakuasaan Tuhan dinyatakan sebagai perkataan, maupun perbuatan. 3) Asteya
yang tak tertandingi. Istilah Prabhu juga yaitu tidak menginginkan sesuatu yang
mengandung pengertian Raja. Dalam bukan menjadi miliki diri sendiri atau
tatanan sosial, raja tidak lain adalah pantang untuk melakukan pencurian. 4)
orang yang memiliki kedudukan yang Brahmacarya yaitu mengendalikan nafsu
tertinggi dalam sistem pemerintahan, dan birahi atau pantang untuk melakukan
kekuasaannya tak tertandingi. Sedangkan hubungan seksual. 5) Aparigraha yaitu
dalam ajaran catur yoga, salah satu hidup sederhana atau tidak menerima
pembagiannya adalah raja yoga. Raja pemberian yang tidak penting dari orang
yoga merupakan bagian dari catur yoga lain. Kelima ajaran pokok ini merupakan
yang tak berpasangan, tak berubah, 3. Mahima artinya seorang yogi mampu
damai dan tak bergerak. Pranayamayoga menjadikan dirinya menjadi sebesar-
(pengaturan nafas) ialah menutup semua besarnya, sama seperti kemahakuasaan
jalan keluar dan mengambil kekuatan dari Tuhan yang mampu menjadikan
udara dan mengeluarkan nafas dari batok diriNya menjadi maha besar, sebesar
kepala. Semua jalan keluar harus ditutup, alam semesta raya;
mata, hidung, mulut telinga. Nafas 4. Prapti artinya seorang yogi dengan
yang ditarik dikeluarkan melalui batok kekuataannya mampu menjadikan
kepala. Dharanayoga penjelasannya dirinya mencapai semua tempat
bahwa Omkara yang merupakan sifat dimanapun dan kapanpun, sama seperti
Siva harus ditempatkan dalam hati penuh kemahakuasaan Tuhan yang dapat
dengan tattwa. Karena Omkara dipegang mencapai semua tempat karena tidak
terus maka dinamakan “menahan” atau ada tempat yang tidak diisi oleh Tuhan;
dharana. Tarkayoga yaitu secara terus 5. Prakamya artinya seorang yogi
menerus memusatkan pikiran kepadaNya dengan kekuatannya mampu mencapai
yang wujudnya sangat halus, tetap segala keinginannya, sama seperti
dan tanang dan hening. Samadhiyoga kemahakuasaan Tuhan yang dapat
(konsentrasi) yaitu secara terus menerus mencapai segala keinginan dan tidak
merenungkanNya sebagai yang mutlak, ada sesuatu yang terjadi di alam ini
tidak dapat dijelaskan, tanpa nafsu, tanpa keinginan dari Tuhan itu sendiri;
tenang, tak berubah dan tanpa ciri.
6. Isitva artinya seorang yogi dengan
Ketika seorang yogi atau seorang
segala kekuatannya mampu menjadi
yang melaksanakan ajaran raja yoga telah
raja atau pemimpin atas segalanya,
mampu menguasai/mengontrol pikirannya
sama seperti kemahakuasaan Tuhan
dibawah kesadaran Atman, maka ia akan
mampu menjadikan diriNya menjadi
mencapai suatu kekuatan yang luar biasa.
raja-diraja yang kekuasaannya tidak
Sang yogi telah mencapai kesadaran
berbatas atas semesta raya ini;
sejati, kesadaran Atman dan menguasai
7. Vasitva artinya seorang yogi dengan
delapan macam siddhi yang di dalam
kekuatan saktinya mampu mengatasi
naskah Wrhaspati Tattwa disebut sebagai
Asta isvarya. Kedelapan jenis siddhi atau segala permasalahan duniawi yang
kekuatan batiniah yang dapat dialami oleh menghampiri dirinya, sama seperti
seorang yogi itu antara lain: kemahakuasaan Tuhan yang dapat
1. Anima artinya seorang yogi mampu mengatasi segala-galanya;
menjadikan dirinya menjadi sekecil- 8. Yatrakamavasayitva artinya
kecilnya, sama seperti kemahakuasaan seorang yogi dengan kekuatan yang
Tuhan yang mampu menjadikan diriNya dimilikinya, tidak ada orang yang
maha kecil; mampu menentangnya, sama seperti
2. Laghima artinya seorang yogi mampu kemahakuasaan Tuhan yang tidak dapat
menjadikan dirinya menjadi seringan- ditentang kehendakNya. Tuhan adalah
ringannya seperti kapas, sama seperti maha kuasa dan tidak ada kekuasaan
kemahakuasaan Tuhan yang mampu di alam semesta raya ini yang melebihi
menjadikan diriNya menjadi maha kemahakuasaan Tuhan.
ringan tanpa bobot;