Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 15

Zona Keadilan : Program Studi Ilmu Hukum (S1) Universitas Batam

Vol. 10 No. 03, Desember 2020, Pages 1-15


P-ISSN : 2087-7307
htttp://ejurnal.univbatam.ac.id/index.php/Keadilan

ANALISIS YURIDIS TERHADAP KEBERANGKATAN KAPAL


PENUMPANG TANPA ADANYA SURAT PERSETUJUAN BERLAYAR
(STUDI PENELITIAN KANTOR KESYAHBANDARAN DAN OTORITAS
PELABUHAN KHUSUS BATAM)

Adhitia Prastyo1, Fadlan 2, Lia Fadjriani 3,


1
Department of Law, Faculty of Law, Batam University, Indonesia.
E-mail:prastyo_pr2@rocketmail.com;fadhlan.amir56@gmail.com;
lia.uniba@gmail.com
2
Department of Notary, Faculty of Law, Batam University, Indonesia.
E-mail:idhamnotppat@univbatam.ac.id

ARTICLE INFO ABSTRACT


Keywords: This journal is titled Juridical Analysis of Passenger
Ship, sailing approval ship departure without a sailing approval letter,
letter, cruise. research study in the Office of Kesyahbandaran and
Special Port Authority of Batam, with construction
Coresspondent: Problem:-How is the legal arrangement of the
Fakultas Hukum passenger ship's departure without a sailing letter?;
Universitas Batam, Jalan and implementation, constraints and regulatory
UNIBA No. 5, solutions to passenger ship departures without a
Batam Center, Telp: sailing letter? This qualification/journal writing type
0778-7485055, Fax. uses normative legal writing, which is supported by
0778-7485054 sociological/empirical legal research. To analyse some
Email: zonakeadilan@ of the issues in this journal is used a major theory of
univbatam.ac.id; Utilities/benefits theory, which is stated by Jeremy
lppm@univbatam. Betham, a legal theory aimed at realizing the sheer
ac.id benefit of the people, as well as Accident theory by
Heinrich (Domino theory) namely that an accident
occurred from a series of events, there are 5 factors
related in the series of accidents occur namely, the
environment, human error, deed or unsafe conditions,
accidents and injuries or losses, and Theory of Peace
Theory (peace), according to this theory in a state of
peace (peace) there is abundance, strong is not
oppressed the weak, the right to actually get the right
and there is protection for the people. The law must be
able to create peace and prosperity not merely order.
The legal arrangement of the ship's departure without
the express approval letter is contained in the law No.
17 of 2008 on the Voyage and act No. 1 year 1946 on
criminal law and law No. 8 year 1981 on law Criminal
events.

Copyright©2020 ZONA KEADILAN. All rights reserved

ABSTRAK

Published by Research Institutions and Community Services in Batam University 1


Adhitia prastyo, Fadlan, Lia Fadjriani | analisis yuridis terhadap keberangkatan kapal penumpang tanpa
adanya surat persetujuan berlayar (studi penelitian kantor kesyahbandaran dan otoritas pelabuhan khusus
batam) | ZonaKeadilan, 10 (03) Desember 2020 | Pages 1-15 | ISSN 2087-7307

Jurnal ini berjudul Analisis Yuridis Terhadap Keberangkatan Kapal Penumpang


Tanpa Adanya Surat Persetujuan Berlayar,studi penelitian di Kantor
Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Khusus Batam, dengan kontruksi
permasalahan: - Bagaimana pengaturan hukum terhadap keberangkatan kapal
penumpang tanpa adanya surat persetujuan berlayar?; dan implementasi, faktor
kendala dan solusi Pengaturan Hukum terhadap keberangkatan kapal penumpang
tanpa adanya surat persetujuan berlayar? Kualifikasi/jenis penulisan jurnal ini
menggunakan jenis penulisan hukum normatif, yang didukung dengan penelitian
hukum yang bersifat sosiologis/empiris. Untuk menganalisis beberapa
permasalahan dalam jurnal ini digunakan teori besar teori Utilities/Kemanfaatan ,
yang dikemukakan oleh Jeremy Betham yaitu teori hukum yang bertujuan untuk
mewujudkan semata-mata apa yang berfaedah/manfaat bagi orang , serta
teori kecelakaan oleh Heinrich (teori Domino) yakni bahwa suatu kecelakaan
terjadi dari suatu rangkaian kejadian, ada 5 faktor yang terkait dalam rangkaian
suatu kecelakaan terjadi yakni, lingkungan, kesalahan manusia, perbuatan atau
kondisi yang tidak aman, kecelakaan dan cedera atau kerugian, serta teori Teori
Peace (damai sejahtera) , Menurut teori ini dalam keadaan damai sejahtera
(peace) terdapat kelimpahan, yang kuat tidak menindas yang lemah, yang berhak
benar-benar mendapatkan haknya dan adanya perlindungan bagi rakyat. Hukum
harus dapat menciptakan damai dan sejahtera bukan sekedar ketertiban.
Pengaturan hukum terhadap keberangkatan kapal tanpa adanya surat persetujuan
berlayar terdapat dalam Undang-Undang No.17 Tahun 2008 tentang Pelayaran
dan Undang-Undang No.1 Tahun 1946 tentang Hukum Pidana serta Undang-
Undang No.8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana.
.

Kata Kunci: Kapal, Surat Persetujuan Berlayar, Pelayaran

PENDAHULUAN transportasi juga berperan sebagai


Transportasi merupakan sarana untuk penunjang, pendorong, dan
memperlancar roda perekonomian, penggerak bagi pertumbuhan daerah
memperkukuh persatuan dan yang memiliki potensi sumber daya
kesatuan bangsa, dalam rangka alam yang besar tetapi belum
memantapkan perwujudan Wawasan berkembang, dalam upaya
Nusantara, meningkatkan serta peningkatan dan pemerataan
mendukung pertahanan dan pembangunan serta hasil-hasilnya.
keamanan negara, yang selanjutnya
dapat mempererat hubungan Menyadari pentingnya peran
antarbangsa. (Hamzah A, 1984). transportasi tersebut, angkutan laut
sebagai salah satu moda transportasi
Pentingnya transportasi tersebut harus ditata dalam satu kesatuan
tercermin pada penyelenggaraannya sistem transportasi nasional yang
yang mempengaruhi semua aspek terpadu dan mampu mewujudkan
kehidupan bangsa dan negara serta penyediaan jasa transportasi yang
semakin meningkatnya kebutuhan seimbang sesuai dengan tingkat
jasa angkutan bagi mobilitas orang kebutuhan dan tersedianya pelayanan
dan barang dalam negeri serta ke dan angkutan yang selamat, aksesibilitas
dari luar negeri. Di samping itu, tinggi, terpadu, kapasitas mencukupi,

Published by Research Institutions and Community Services in Batam University 2


Adhitia prastyo, Fadlan, Lia Fadjriani | analisis yuridis terhadap keberangkatan kapal penumpang tanpa
adanya surat persetujuan berlayar (studi penelitian kantor kesyahbandaran dan otoritas pelabuhan khusus
batam) | ZonaKeadilan, 10 (03) Desember 2020 | Pages 1-15 | ISSN 2087-7307

teratur, lancar dan cepat, mudah laut, baik secara parsial oleh berbagai
dicapai, tepat waktu, nyaman, tarif pemangku kepentingan (stake holder)
terjangkau, tertib, aman, polusi di laut dan secara terkoordinasi yang
rendah, dan efisien.(Katili, J.A, diselenggarakan oleh kapal-kapal
1983). patroli milik Direktorat Jenderal
Perhubungan Laut yang ditempatkan
Angkutan laut yang mempunyai di seluruh Pangkalan Penjaga Laut dan
karakteristik pengangkutan secara Pantai dan Unit Pelaksana Teknis di
nasional dan menjangkau seluruh daerah di seluruh wilayah Negara
wilayah melalui perairan perlu kesatuan Republik Indonesia, ada
dikembangkan potensi dan beberapa catatan dari hasil patrol
ditingkatkan peranannya sebagai keselamatan dan keamanan laut, yaitu
penghubung antarwilayah, baik kasus kapal yang memiliki Surat
nasional maupun internasional Persetujuan Berlayar yang dikeluarkan
termasuk lintas batas, karena oleh Syahbandar yang berwenang,
digunakan sebagai sarana untuk namun ketika diadakan pemeriksaan
menunjang, mendorong, dan ditengah laut oleh kapal patroli
menggerakkan pembangunan ternyata tidak laik laut. (Undang-
nasional dalam upaya meningkatkan Undang No.17 Tahun 2008 tentang
kesejahteraan rakyat serta menjadi Pelayaran).
perekat Negara Kesatuan Republik
Indonesia.( Smith, 1932). Kapal dianggap tidak laik laut karena
terbukti tidak memenuhi persyaratan
Kapal merupakan ujung tombak ketentuan yang ditetapkan demi
untuk mendapatkan penghasilan, keamanan dan keselamatan kapal.
karena salah satu tujuan perusahaan Adanya sertifikat kapal ada yang
pelayaran adalah memperoleh kadaluarsa, alat keselamatan kurang
keuntungan yang sebesar-besarnya memadai, tanda pendaftaran kapal
sebagai hasil dari jasa angkutan, tidak dipasang, muatan yang
untuk kemajuan suatu perusahaan, berlebih/over draft, muatan tidak
maka perusahaan pelayaran harus sesuai dengan dokumen muatan atau
untung artinya pemasukan harus manifest dan sebagainya yang akan
lebih besar daripada berakibat fatal jika kapal tetap
pengeluarannya, dengan demikian berlayar.
biaya operasi harus ditekan sekecil
mungkin. Pendapatan maupun biaya Dari permasalahan yang terjadi
operasi sangat dipengaruhi oleh terkadang yang banyak melanggar
perawatan kapal yang dilaksanakan adalah Nakhoda kapal yang kurang
dengan baik dan secara tidak memperhatikan prosedur keamanan
langsung akan meningkatkan jumlah dan keselamatan pada kapal yang
hari berlayar kapal. (P. Joko akan berakibat pada penumpang
Subagyo, 2009). ataupun barang yang diangkutnya.
Adapun nakhoda yang melanggar
Dalam upaya penegakan hukum di prosedur keselamatan untuk kapal,
laut khususnya yang berkaitan muatan dan penumpang maka akan
Undang-Undang Pelayaran yang berakibat hukum seperti yang
dilaksanakan melalui suatu operasi ditegaskan dalam Undang-Undang
patroli keamanan dan keselamatan

Published by Research Institutions and Community Services in Batam University 3


Adhitia prastyo, Fadlan, Lia Fadjriani | analisis yuridis terhadap keberangkatan kapal penumpang tanpa
adanya surat persetujuan berlayar (studi penelitian kantor kesyahbandaran dan otoritas pelabuhan khusus
batam) | ZonaKeadilan, 10 (03) Desember 2020 | Pages 1-15 | ISSN 2087-7307

No.17 Tahun 2008 tentang sampai dengan pasal 171. Yang


Pelayaran. dimaksud dengan kelaiklautan
kapal pada Undang-Undang No.17
Dalam Undang-Undang No. 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran
Tahun 2008 tentang Pelayaran adalah keadaan kapal yang
disebutkan bahwa yang dimaksud memenuhi persyaratan keselamatan
dengan pelayaran adalah suatu kapal, pencegahan pencemaran
kesatuan sistem yang terdiri atas perairan dari kapal, pengawakan,
angkutan di perairan, pelabuhan, garis muat, pemuatan,
keselamatan dan keamanan, serta kesejahteraan awak kapal dan
perlindungan lingkungan maritim. kesehatan penumpang, status
Angkutan di perairan adalah kegiatan hukum kapal, manajemen
mengangkut dan/atau memindahkan keselamatan dan pencegahan
penumpang dan/atau barang pencemaran dari kapal, dan
transportasi dalam negeri maupun manajemen keamanan kapal untuk
antar negara. Angkutan berarti berlayar diperairan tertentu.
memindahkan orang dan atau barang
dari satu titik ke titik lain dengan Sebelum melakukan pelayaran,
menggunakan kendaraan. Alat yang kapal wajib memenuhi persyaratan
berperan sebagai angkutan laut keselamatan kapal yang harus
adalah kapal laut. dipatuhi agar kapal diizinkan untuk
mengangkut orang maupun barang
Ketentuan pelayaran haruslah tunduk dan berlayar menunju pelabuhan
pada Undang-Undang Pelayaran. tujuan, persyaratan tersebut
Tidak mengindahkan manajemen meliputi ; material, konstruksi,
ataupun prosedur keselamatan seperti bangunan, Permesinan dan
melayarkan kapal yang tidak laik laut perlistrikan, stabilitas, tata susunan
merupakan pelanggaran hukum atau serta perlengkapan termasuk
seperti adanya nakhoda yang perlengkapan alat penolong dan
melanggar prosedur keselamatan radio, dan elektronik kapal. (Sendy
untuk tetap berlayar maka akan Anantyo, 2012).
berakibat hukum seperti yang
ditegaskan Undang-Undang No.17 Menurut Pasal 117 Undang-Undang
Tahun 2008 tentang Pelayaran yang Pelayaran, keselamatan dan
berisi Nakhoda yang berlayar tanpa keamanan pengangkutan perairan
memiliki Surat Persetujuan Berlayar baru dapat terjadi ketika
yang dikeluarkan oleh Syahbandar persyaratan kelaiklautan kapal dan
akan dipidana dengan pidana kenavigasian terpenuhi. Pemenuhan
penjara paling lama 5 (lima) tahun setiap persyaratan kelaiklautan
dan denda paling banyak kapal sebagaimana dimaksud pada
Rp600.000.000,00 (enam ratus juta ayat 1 yaitu kondisi terpenuhinya
rupiah). (Mochtar Kusumaatmadja, persyaratan kelaiklautan kapal; dan
1978). kenavigasian. Yang dibuktikan
dengan sertifikat dan surat kapal.
Pengaturan kelaiklautan kapal Keselamatan kapal dalam
terdapat pada Bab IX Undang- pelayaran merupakan hal yang
Undang No. 17 Tahun 2008 tentang penting dalam pelayaran nasional
Pelayaran,tepatnya di pasal 124 maupun internasional. Sebuah

Published by Research Institutions and Community Services in Batam University 4


Adhitia prastyo, Fadlan, Lia Fadjriani | analisis yuridis terhadap keberangkatan kapal penumpang tanpa
adanya surat persetujuan berlayar (studi penelitian kantor kesyahbandaran dan otoritas pelabuhan khusus
batam) | ZonaKeadilan, 10 (03) Desember 2020 | Pages 1-15 | ISSN 2087-7307

kapal yang dinyatakan memenuhi dibidang transportasi laut untuk


persyaratan keselamatan kapal bersama-sama membina dan
diberi sertifikat keselamatan oleh mengatur sarana angkutan laut
Menteri (pasal 126 ayat 1 dengan sebaik-baiknya termasuk
Uundang-Undang No. 17 Tahun didalamnya yang berkaitan dengan
2008), sedangkan terhadap kapal aspek keselamatan kapal dan
yang telah memperoleh sertifikat keselamatan jiwa di laut.
sebagaimana dimaksud pada ayat 1 (F.D.C.Sudjatmiko, 1979).
dilakukan penilikan secara terus-
menerus sampai kapal tidak Dalam data hasil analisa statistik
digunakan lagi. Pemeriksaan dan menunjukan sekitar 80% dari
pengujian serta penilikan tersebut kecelakaan pelayaran disebabakan
wajib dilakukan oleh pejabat oleh kesalahan manusia, kebenaran
pemerintah yang diberi wewenang yang hakiki yang menyebabkan hal
dan memiliki kompetensi. tersebut adalah tindakan dan
kesilapan manusia yang berperan
Kecelakaan besar maupun kecil dalam setiap kecelakaan pelayaran,
dalam pelayaran tetap saja pada termasuk kerusakan konstruksi atau
intinya mengandung resiko korban kerusakan peralatan yang menjadi
jiwa, harta benda dan lingkungan. penyebab langsung selebihnya
Dalam upaya mencegah terjadinya kecelakaan disebabkan oleh faktor
kecelakaan di laut. Pemerintah dalam alam dan lingkungan.
hal ini Direktorat Jenderal
Perhubungan Laut Departemen 1. Kerangka Teori
Perhubungan selaku instansi pembina Kerangka teori disusun sebagai
keselamatan pelayaran, telah landasan berpikir yang menunjukan
melakukan regulasi kepada kapal– dari sudut mana peneliti menyorot
kapal (sesuai jenis dan ukurannya), masalah yang akan diteliti. Dalam
untuk diwajibkan melengkapi sebuah tulisan ilmiah kerangka teori
persyaratan-persyaratan keselamatan adalah hal yang sangat penting,
dan kesejahteraan awak kapal serta karena dalam kerangka teori tersebut
penumpang dan status hukum kapal akan dimuat teori-teori yang relevan
serta peralatan keselamatan kapal dalam menjelaskan masalah yang
maupun hal–hal yang berkenaan sedang diteliti.
dengan pelayaran salah satunya
berupa surat persetujuan berlayar Penyusunan teori merupakan tujuan
yang wajib dimiliki sebelum utama dari ilmu karena teori
melakukan pelayaran. (Lumintang merupakan alat untuk menjelaskan
WP, 1968). dan memprediksi fenomena yang
diteliti. Teori selalu berdasarkan
Kapal sebagai sarana transportasi laut fakta, didukung oleh dalil dan
memepunyai fungsi dan arti yang proposisi . Secara defenitif, teori
sangat penting dan nilai strategis harus berlandaskan fakta empiris
dalam menunjang keberhasilan karena tujuan utamanya adalah
angkutan laut, serta mewujudkan menjelaskan dan memprediksikan
wawasan nusantara. Sudah menjadi kenyataan atau realitas. Suatu
tugas aparat selaku wakil pemerintah penelitian dengan dasar teori yang
maupun pihak swasta yang bergerak baik akan membantu mengarahkan si

Published by Research Institutions and Community Services in Batam University 5


Adhitia prastyo, Fadlan, Lia Fadjriani | analisis yuridis terhadap keberangkatan kapal penumpang tanpa
adanya surat persetujuan berlayar (studi penelitian kantor kesyahbandaran dan otoritas pelabuhan khusus
batam) | ZonaKeadilan, 10 (03) Desember 2020 | Pages 1-15 | ISSN 2087-7307

peneliti dalam upaya menjelaskan angin, mekanik dan energi lainnya


fenomena yang diteliti yang ditarik dan ditunda termasuk
kendaraan yang berdaya dukung
Kemudian kerangka teori ini dinamis dan kendaraan dibawah
digunakan sebagai landasan teori permukaan air serta alat apung dan
atau dasar pemikiran dalam bangunan terapung yang tidak
penelitian yang dilakukan. Karena itu berpindah-pindah.
adalah sangat penting bagi seorang
peneliti untuk menyusun kerangka Pelayaran merupakan sarana yang
teori yang memuat pokok-pokok penting untuk menjaga
pemikiran yang akan keselamatan berlayar bagi berbagai
menggambarkan dari sudut mana macam kapal. Di bidang ekonomi,
suatu masalah akan disoroti. (H. pelayaran masih di perlakukan
Nawawi, 1995). sebagai industri penunjang. Tak ada
perlakuan khusus, sebagaimana di
Dalam penelitian ini, penulis memakai terapkan oleh negara-negara maju.
teori Rudolf Stammler yaitu Teori Kemudian, bentuk-bentuk
Utilities , yakni hukum bertujuan conference yang di coba di terapkan
untuk menjamin adanya kemanfaatan di lingkungan pelayaran masih di
atau kebahagiaan sebanyak- tafsirkan sekalangan ekonom
banyaknya pada orang sebanyak- Indonesia sebagai bentuk kartel atau
banyaknya. Pencetusnya adalah monopoli ekonomi.
Jeremy Betham, Teori kecelakaan
oleh Heinrich (teori Domino) b. Definisi Pelabuhan
menjadi teori middle dalam Peraturan Pemerintah No.69 Tahun
penulisan karya ilmiah ini, karena 2001 Pasal 1 ayat 1, tentang
menurut teori ini bahwa suatu Kepelabuhanan, pelabuhan adalah
kecelakaan terjadi dari suatu tempat yang terdiri dari daratan dan
rangkaian kejadian, Teori Peace perairan di sekitarnya dengan batas-
(damai sejahtera) menjadi apllied batas tertentu sebagai tempat kegiatan
theory, Menurut teori ini dalam pemerintahan dan kegiatan ekonomi
keadaan damai sejahtera (peace) yang dipergunakan sebagai tempat
terdapat kelimpahan, yang kuat tidak kapal bersandar, berlabuh, naik turun
menindas yang lemah, yang berhak penumpang dan/atau bongkar muat
benar-benar mendapatkan haknya dan barang yang dilengkapi dengan
adanya perlindungan bagi rakyat. fasilitas keselamatan pelayaran dan
kegiatan penunjang pelabuhan serta
a. Definisi Pelayaran sebagai tempat perpindahan intra dan
Pengertian Pelayaran dalam Undang- antar moda transportasi.
Undang Nomor 17 Tahun 2008
tentang Pelayaran adalah satu Selanjutnya dalam Peraturan Menteri
kesatuan sistem yang terdiri atas No.51 Tahun 2015 tentang
angkutan di perairan, kepelabuhanan, Peyelenggaraan Pelabuhan Laut ,
keselamatan dan keamanan, serta Pelabuhan adalah tempat yang
perlindungan lingkungan maritim. terdiri atas daratan dan/atau
Pelayaran adalah kendaraan air perairan dengan batas-batas
dengan bentuk dan jenis tertentu tertentu sebagai tempat kegiatan
yang digerakkan dengan tenaga pemerintahan dan kegiatan

Published by Research Institutions and Community Services in Batam University 6


Adhitia prastyo, Fadlan, Lia Fadjriani | analisis yuridis terhadap keberangkatan kapal penumpang tanpa
adanya surat persetujuan berlayar (studi penelitian kantor kesyahbandaran dan otoritas pelabuhan khusus
batam) | ZonaKeadilan, 10 (03) Desember 2020 | Pages 1-15 | ISSN 2087-7307

pengusahaan yang dipergunakan cukup jumlahnya sesuai dengan


sebagai tempat kapal bersandar, peraturan yang berlaku.
naik turun penumpang, dan/atau
bongkar muât barang, berupa Dalam pasal 343 Kitab Undang-
terminal dan tempat berlabuh kapal Undang Hukum Dagang,
yang dilengkapi dengan fasilitas menyatakan bahwa “Nakhoda wajib
keselamatan dan keamanan menaati dengan seksama peraturan
pelayaran dan kegiatan penunjang ,berlayar dan keamanan kapal,
pelabuhan serta sebagai tempat keamanan para penumpang dan
perpindahan intra-dan antarmoda pengangkutan muatananya. Ia tidak
transportasi. akan melakukan perjalanan, kecuali
apabila kapalnya untuk
Peraturan Pemerintah No 11 tahun melaksanakan itu memenuhi syarat,
1983 tentang Pembinaan dilengkapi sepantasnya dan diberi
Kepelabuhan, disebutkan bahwa anak buah kapal secukupnya (pasal
pelabuhan adalah tempat berlabuh 431, 344 dst….371,) .
dan atau bertambatnya kapal laut
serta kendaraan air lainnya untuk Pemenuhan syarat tersebut yang
menaikkan dan menurunkan dinyatakan dalam Pasal 343 Kitab
penumpang, bongkar muat barang Undang-Undang Hukum Dagang
dan hewan serta merupakan daerah secara umum dinamakan
lingkungan kerja kegiatan ekonomi. kelaiklautan kapal. Sedangkan lebih
jelasnya definisi dari kelaiklautan
c. Definisi Kelaiklautan kapal dalam Undang-Undang
Kelaiklautan kapal adalah suatu Pelayaran dijelaskan sebagai
keadaan kapal yang memenuhi berikut ; “Kelaiklautan kapal
persyaratan keselamatan kapal, adalah keadaan kapal yang
pencegahan pencemaran perairan memenuhi persyaratan
dari kapal, pengawakan, garis muat, keselamatan kapal, pencegahan
pemuatan, kesejahteraan awak kapal pencemaran perairan dari kapal,
dan kesehatan penumpang, status pengawakan, garis muat pemuatan,
hukum kapal, manajemen kesejahteraan awak kapal dan
keselamatan dan pencegahan kesehatan penumpang, status
pencemaran dari kapal, dan hukum kapal, manajemenn
manajemen keamanan kapal untuk keselamatan dan pencegahan
berlayar diperairan tertentu. pencemaran dari kapal dan
manajemen keamanan kapal untuk
Kapal akan dinyatakan berlayar di perairan tertentu”
seaworthy/laik-laut apabila
mempunyai kemampuan untuk d. Definisi Transportasi
menanggulangi/mengatasi semua Transportasi berasal dari kata
bahaya yang kemungkinan dialami latin yaitu transportare, dimana
sewaktu berlayar (perils of the sea) trans berarti seberang atau
dengan tingkat keamanan yang sebelah lain dan portare berarti
memadai. Kapal tidak cukup hanya mengangkut atau membawa, jadi
memiliki badan yang kuat namun transportasi berarti mengangkut
juga harus dijalankan oleh nahkoda atau membawa (sesuatu) kesebelah
dan awak kapal yang kompeten dan lain atau dari suatu tempat ke

Published by Research Institutions and Community Services in Batam University 7


Adhitia prastyo, Fadlan, Lia Fadjriani | analisis yuridis terhadap keberangkatan kapal penumpang tanpa
adanya surat persetujuan berlayar (studi penelitian kantor kesyahbandaran dan otoritas pelabuhan khusus
batam) | ZonaKeadilan, 10 (03) Desember 2020 | Pages 1-15 | ISSN 2087-7307

tempat lainnya. Dalam tahun Pengertian syahbandar adalah


1920 transportasi telah mencapai pegawai atau penjabat pemerintah
tingkat perkembangan pada yang mengepalai urusan pelayaran
puncaknya dengan sistem di pelabuhan. Syahbandar dapat
transportasi yang berkembang disebut juga dengan kepala
sangat pesat sejalan dengan pelabuhan yang diangkat oleh
kemajuan teknologi mutakhir Menteri dengan memiliki
pada jamannya. (Hodgetts, Richard kewenangan tertinggi untuk
M and Fred Luthans, 1991). menjalankan dan melakukan
pengawasan terhadap jaminan
Transportasi seperti itu adalah keselamatan dan keamanan
merupakan suatu jasa yang pelayaran.
diberikan guna memuat barang
atau orang untuk dibawa dari Syahbandar memiliki kantor
suatu tempat untuk dipindahkan ke kesyahbandaran atau otoritas
tempat lainnya. Kegiatan pelabuhan dengan bagian-bagian
perpindahan dari suatu tempat untuk menjalankan dan melakukan
ke tempat lain telah dilakukan pengawasan terhadap ketentuan
sejak dulu, baik memindahkan peraturan perundang-undangan
barang maupun orang dengan yang telah ditetapkan pemerintah,
menggunakan peralatan yang sekaligus memisahkan fungsi
sesuai untuk mengangkut orang syahbandar di dalam lingkungan
atau barang tersebut seperti kantor Administrator Pelabuhan.
menggunakan kendaraan angkutan Tugas pokok Kantor
darat, angkutan laut, maupun Kesyahbandaran Utama adalah
angkutan udara. (Abbas Salim, melaksanakan pengawasan dan
2006). penegakan hukum dibidang
keselamatan dan keamanan
Setijowarno dan Frazila pelayaran, koordinasi kegiatan
transportasi berarti suatu kegiatan pemerintahan di pelabuhan serta
untuk memindahkan sesuatu pengaturan, pengendalian dan
(orang dan barang) dari satu pengawasan kegiatan
tempat ke tempat yang lain, baik kepelabuhanan pada pelabuhan
dengan atau tanpa sarana yang diusahakan secara komersial.
(kendaraan, pipa, dan lain-lain.
Soleh Al jufri menyatakan bahwa f. Pengertian Kapal Laut
transportasi merupakan suatu alat Kapal, adalah kendaraan pengangkut
yang digunakan manusia untuk penumpang dan barang di laut
menyangkut barang dan manusia (sungai dsb) seperti halnya sampan
dari suatu tempat ke tampat lain atau perahu yang lebih kecil. Kapal
dengan menggunakan tenaga biasanya cukup besar untuk
dorong mesin atau manusia dan membawa perahu kecil seperti
angin melalui laut. sekoci. Sedangkan dalam istilah
(Setijowarno,dan Frazil, R, B, inggris, dipisahkan antara ship yang
2003). lebih besar dan boat yang lebih kecil.
Dalam Dunia pelayaran modern
e. Kantor Kesyahbandaran sekarang ini, kapal-kapal yang
digunakan bagi pengangkutan

Published by Research Institutions and Community Services in Batam University 8


Adhitia prastyo, Fadlan, Lia Fadjriani | analisis yuridis terhadap keberangkatan kapal penumpang tanpa
adanya surat persetujuan berlayar (studi penelitian kantor kesyahbandaran dan otoritas pelabuhan khusus
batam) | ZonaKeadilan, 10 (03) Desember 2020 | Pages 1-15 | ISSN 2087-7307

barang-barang dan juga 4) Kapal khusus adalah kapal


pengangkutan penumpang pada yang secara khusus memuat
umumnya terdiri dari jensi-jenis muatan tertentu saja, bentuk
kapal yang digerakkan dengan konstruksinya disesuaikan
tenaga motor, khususnya motor muatannya.
diesel sebagian lainnya ada yang
digerakkan dengan tenaga uap yang 5) Kapal Keruk (dredger) untuk
berasal dari turbin uap. Ditinjau dari memperdalam kolam
jenis dan muatannya, terdapat pelabuhan, alur pelayaran,
beberapa klasifikasi kapal laut, sungai dan lain-lainnya dan
yakni ; juga menyediakan tanah
1) Kapal barang atau kapal kargo untuk reklamasi rawa-rawa
adalah segala jenis kapal yang (untuk perluasan daerah
membawa barang-barang dan menjadi daratan).
muatan dari suatu pelabuhan
ke pelabuhan lainnya, 2. Kerangka Konsep
didesain khusus untuk Yang dimaksud dengan kerangka
tugasnya, dilengkapi dengan konsep penelitian adalah suatu uraian
crane dan mekanisme lainnya dan visualisasi hubungan atau kaitan
untuk bongkar muat, serta antara konsep suatu uraian dan
dibuat dalam beberapa visualisasi hubungan atau kaitan
ukuran. Contohnya kapal antara konsep satu terhadap knsep
general cargo, kapal peti yang lainnya, atau antara variabel
kemas (container) yang satu dengan variabel yang lain
dari masalah yang ingin diteliti.
2) Kapal penumpang adalah Konsep sendiri adalah suatu abstraksi
kapal yang digunakan untuk yang dibentuk dengan
angkutan penumpang. Untuk menggenarolisasikan suatu
meningkatkan effisiensi atau pengertian. Oleh sebab itu konsep
melayani keperluan yang tidak dapat diukur dan diamati secara
lebih luas. Kapal penumpang langsung.
dapat berupa kapal Ro-Ro,
ataupun untuk perjalanan a) Pengertian Analisis Yuridis
pendek terjadwal dalam Menurut Kamus Besar Bahasa
bentuk kapal feri. Indonesia, kata analisis adalah suatu
usaha untuk mengamati secara detail
3) Kapal muatan curah atau bulk sesuatu hal atau benda dengan cara
carrier adalah kapal yang menguraikan komponen-komponen
dibangun khusus untuk pembentuknya atau penyusunnya
mengangkut muatan curah untuk di kaji lebih lanjut.. Analisa
(tidak menggunakan berasal dari kata Yunani kuno
wadah/pembungkus) yang analusis yang artinya melepaskan.
dikapalkan dalam jumlah Analusis terbentuk dari dua suku
besar dan cara memuatnya kata, yaitu ana yang berarti kembali,
dengan jalan mencurahkan dan luein yang berarti melepas
muatan ke dalam kapal. sehingga jika di gabungkan maka
artinya adalah melepas kembali atau
menguraikan. Kata anlusis ini di

Published by Research Institutions and Community Services in Batam University 9


Adhitia prastyo, Fadlan, Lia Fadjriani | analisis yuridis terhadap keberangkatan kapal penumpang tanpa
adanya surat persetujuan berlayar (studi penelitian kantor kesyahbandaran dan otoritas pelabuhan khusus
batam) | ZonaKeadilan, 10 (03) Desember 2020 | Pages 1-15 | ISSN 2087-7307

serap kedalam bahasa inggris terhadap kapal yang akan berlayar


menjadi analysis yang kemudian di berdasarkan surat pernyataan
serap juga ke dalam bahasa Nakhoda. Surat Persetujuan Berlayar
Indonesia menjadi analisis. adalah dokumen negara yang
dikeluarkan oleh Syahbandar kepada
Sedangkan yuridis adalah hal yang setiap kapal yang akan berlayar.
diakui oleh hukum, didasarkan oleh Surat Pernyataan Nakhoda (Master
hukum dan hal yang membentuk Sailing Declaration) adalah surat
keteraturan serta memiliki efek pernyataan yang dibuat oleh Nakhoda
terhadap pelanggarannya, yuridis yang menerangkan bahwa kapal,
merupakan suatu kaidah yang muatan, dan awak kapalnya telah
dianggap hukum atau dimata hukum memenuhi persyaratan keselamatan
dibenarkan keberlakuannya, baik dan keamanan pelayaran serta
yang berupa peraturan-peraturan, perlindungan lingkungan maritim
kebiasaan, etika bahkan moral yang untuk berlayar ke pelabuhan tujuan.17
menjadi dasar penilaiannya.
Surat Persetujaun Berlayar berlaku
Kegiatan analisis yuridis adalah 24 (dua puluh empat) jam dari waktu
mengumpulkan hukum dan dasar diterbitkan dan hanya dapat
lainnya yang relevan untuk digunakan untuk 1 (satu) kali
kemudian mengambil kesimpulan pelayaran. Syahbandar di dalam
sebagai jalan keluar atau jawaban menerbitkan Surat Persetujuan
atas permasalahan. (Bahder Johan Berlayar dapat menunjuk Pejabat
Nasution, 2008). dan/atau Petugas yang memiliki
kompetensi di bidang
Tujuan kegiatan analisis yuridis kesyahbandaran. Surat Persetujuan
dalam penelitian yaitu untuk Berlayar diterbitkan oleh Syahbandar
membentuk pola pikir dalam setempat setelah mendapatkan Surat
pemecahan suatu permasalahan yang Laik Operasi dari Pengawas
sesuai dengan hukum khususnya Pelabuhan. Adapun dalam
tentang keberangkatan kapal mengajukan permohonan Penerbitan
penumpang tanpa adanya surat Surat Persetujuan Berlayar,
persetujuan berlayar. pemilik atau operator kapal
mengajukan permohonan secara
b) Pengertian Surat Persetujuan tertulis kepada Syahbandar yang
Berlayar. harus dilengkapi dengan :
Surat Persetujuan Berlayar adalah a. Surat pernyataan Nakhoda.
dokumen negara yang dikeluarkan b. Bukti-bukti pemenuhan
oleh Syahbandar kepada setiap kapal kewajiban kapal lainnya sesuai
yang akan berlayar. .Syahbandar di dengan peruntukannya.
Pelabuhan adalah Syahbandar yang c. Untuk kapal perikanan wajib
ditempatkan secara khusus di dilengkapi surat laik operasi dari
pelabuhan untuk pengurusan pengawas pelayaran.18
administratif dan menjalankan fungsi Kelengkapan Penerbitan Surat
menjaga keselamatan pelayaran. Persetujuan Berlayar :
Penerbitan Surat Persetujuan Berlayar Berdasarkan permohonan
adalah suatu kegiatan pengawasan Syahbandar melakukan pemeriksaan
yang dilakukan oleh Syahbandar kelengkapan dan validitas dari surat

Published by Research Institutions and Community Services in Batam University 10


Adhitia prastyo, Fadlan, Lia Fadjriani | analisis yuridis terhadap keberangkatan kapal penumpang tanpa
adanya surat persetujuan berlayar (studi penelitian kantor kesyahbandaran dan otoritas pelabuhan khusus
batam) | ZonaKeadilan, 10 (03) Desember 2020 | Pages 1-15 | ISSN 2087-7307

dan dokumen kapal. Dalam hal Direktorat Jenderal Perhubungan


Syahbandar mendapat laporan Laut, yang mana pendaftaran itu
dan/atau mengetahui bahwa kapal dilakukan oleh pejabat pendaftar atau
yang akan berlayar tidak memenuhi pencatat batik nama kapal, untuk
persyaratan kelaiklautan dan daerah di daftarkan pada Syahbandar
keamanan kapal, Syahbandar setempat. Kapal yang telah
berwenang melakukan pemeriksaan didaftarkan berubah status hukumnya
kapal. Berdasarkan hasil dari benda bergerak menjadi benda
pemeriksaan, Syahbandar tetap dan oleh karenanya terhadap
menerbitkan Surat Persetujuan kapal dapat dibebani hipotek dan
Berlayar. Dalam Penundaan, sebagai bukti kapal telah terdaftar
Pencabutan, dan Pembebasan Surat diterbitkan surat bukti tanda daftar.
Persetujuan Berlayar ,Syahbandar
dapat menunda keberangkatan kapal Pemenuhan setiap persyaratan
untuk berlayar karena tidak kelaiklautan dari sebuah kapal
memenuhi persyaratan kelaiklautan dibuktikan dengan dokumen-
dan keamanan kapal atau dokumen kapal yaitu sertifikat-
pertimbangan cuaca. Pencabutan sertifikat dan surat-surat kapal sesuai
Surat Persetujuan Berlayar dapat dengan ketentuan yang diatur dalam
dilakukan oleh Syahbandar dalam Peraturan Pemerintah No. 51 Tahun
hal : 2002.
a. Kapal tidak berlayar
meninggalkan pelabuhan, Seperti yang telah diuraikan
melebihi 24 (dua puluh empat) sebelumnya, sertifikat akan diberikan
jam dari batas waktu apabila kapal memenuhi persyaratan
penerbitan, dan/atau, kelaiklautan. Instansi di Indonesia
b. Perintah tertulis dari yang menyatakan kapal laik laut
pengadilan. adalah Direktorat Jenderal
Perhubungan Laut, Kapal baru dapat
Pengaturan Hukum berlayar memasuki atau
Keberangkatan Kapal meninggalkan pelabuhan setelah
Penumpang Tanpa Adanya Surat syahbandar selesai memeriksa semua
Persetujuan Berlayar surat dan dokumen yang disyaratkan
yang membuktikan kapal laik laut
Untuk bisa dikeluarkannya sertifikat dan dengan dasar tersebutlah maka
laik laut bagi sebuah kapal maka Direktorat Jendral Perhubungan Laut
sebelumnya terlebih dahulu kapal akan menerbitkan Surat persetujuan
tersebut dikategorikan atau berlayar (SPB). Berdasarkan
diklasifikasikan sebagai kapal laut keterangan dari Direktorat Jenderal
berdsarkan ukuran, bentuk dan Perhubungan Laut, surat
perlengkapannya. Pengukuran persetujuan berlayar hanya berlaku
tersebut dilakukan oleh pejabat selama 24 jam dan jika setelah
pemerintah yang berwenang untuk diberikan surat persetujuan berlayar
menentukan tonase kapal sesuai kapal tidak juga berlayar maka
dengan ketentuan Pasal 55 ayat 3 setelah lewat masa waktu yang
maka diterbitkan surat ukur untuk telah ditentukan tersebut surat
kapal. Kemudian kapal yang telah persetujuan berlayar tidak berlaku
diukur dapat didaftarkan ke lagi, sehingga nakhoda kapal harus

Published by Research Institutions and Community Services in Batam University 11


Adhitia prastyo, Fadlan, Lia Fadjriani | analisis yuridis terhadap keberangkatan kapal penumpang tanpa
adanya surat persetujuan berlayar (studi penelitian kantor kesyahbandaran dan otoritas pelabuhan khusus
batam) | ZonaKeadilan, 10 (03) Desember 2020 | Pages 1-15 | ISSN 2087-7307

mengurus ulang surat persetujuan 500.000.000,00 (lima ratus


berlayar. juta rupiah).
3) Jika perbuatan sebagaimana
Sebagaimana tercantum dalam pasal dimaksud pada ayat (1)
219 ayat (1) Undang-Undang No.17 mengakibatkan kematian
Tahun 2008 Tentang Pelayaran, seseorang dan kerugian harta
Surat persetujuan berlayar benda dipidana dengan
merupakan salah satu dokumen pidana penjara paling lama
penting dan wajib yang dikeluarkan 10 (sepuluh) tahun dan denda
oleh Syahbandar dan harus dimiliki paling banyak Rp.
oleh setiap kapal yang melakukan 1.500.000.000,00 (satu miliar
pelayaran meninggalkan pelabuhan. lima ratus juta rupiah)
Meskipun pengaturan mengenai
Surat Persetujuan Berlayar sudah Implementasi pengaturan Hukum
sedemikian ketat, tetap saja masih Keberangkatan Kapal Tanpa
ada nahkoda-nahkoda yang adanya Surat Persetujuan
melanggar aturan. Mereka masih Berlayar
melakukan pelayaran tanpa memiliki
dokumen SPB (Surat Persetujuan Penerbitan Surat Persetujuan Berlayar
Berlayar). (Port Clearance) merupakan suatu
proses pengawasan yang dilakukan
Adapun nakhoda yang melanggar oleh Syahbandar terhadap kapal yang
prosedur keselamatan untuk akan berlayar meninggalkan
kapal,muatan dan penumpang maka pelabuhan untuk memastikan bahwa
akan berakibat hukum seperti yang Kapal, awak kapal, dan muatannya
ditegaskan dalam Pasal 302 Undang- secara teknis administratif telah
Undang No.17 Tahun 2008 tentang memenuhi persyaratan keselamatan
Pelayaran. dan keamanan pelayaran serta
perlindungan lingkungan maritim.
Pasal 302: Pemahaman dari persyaratan
1) Nakhoda yang melayarkan Keselamatan dan Keamanan
kapalnya sedangkan yang pelayaran adalah suatu keadaan
bersangkutan mengetahui terpenuhinya persyaratan keselamatan
bahwa kapal tersebut tidak dan keamanan yang menyangkut
laik laut sebagaimana angkutan diperairan, kepelabuhanan
dimaksud dalam Pasal 117 dan lingkungan maritim.
ayat (2) dipidana dengan
pidana penjara paling lama 3 Tanggung jawab Syahbandar memang
(tiga) tahun atau denda paling sangat berat dalam menjamin
banyak Rp. 400.000.000,00 keselamatan dan keamanan
(empat ratus juta rupiah) pelayaran, karena Syahbandar
2) Jika perbuatan sebagaimana merupakan pejabat pemerintah di
dimaksud pada ayat (1) pelabuhan yang diangkat oleh
mengakibatkan kerugian Menteri dan memiliki kewenangan
harta benda dipidana dengan tertinggi untuk menjalankan dan
pidana penjara paling lama 4 melakukan pengawasan terhadap
(empat) tahun dan denda dipenuhinya ketentuan peraturan
paling banyak Rp. perundang undangan untuk menjamin

Published by Research Institutions and Community Services in Batam University 12


Adhitia prastyo, Fadlan, Lia Fadjriani | analisis yuridis terhadap keberangkatan kapal penumpang tanpa
adanya surat persetujuan berlayar (studi penelitian kantor kesyahbandaran dan otoritas pelabuhan khusus
batam) | ZonaKeadilan, 10 (03) Desember 2020 | Pages 1-15 | ISSN 2087-7307

keselamatan dan keamanan Pelayaran menjadi suatu hal yang


pelayaran. (Rustian Kamaluddin, sangat strategis bagi wawasan
2003). nasional serta menjadi sarana vital
yang menunjang tujuan persatuan
Menurut hasil penelitian, kurangnya
kualitas Sumber Daya Manusia dan kesatuan nasional. Pengaturan
Aparat Penegak Hukum (PPNS) Hukum kelaiklautan dalam pelayaran
kurangnya kualitas ataupun tingkat merupakan bagian utama dari sarana
Pendidikan Penyidik Pegawai Negeri transportasi laut, sebagaimana
Sipil merupakan hambatan dalam amanat Undang-undang Nomor 17
berjalannya penyidikan suatu kasus, Tahun 2008 Tentang Pelayaran,
tidak semua berlatar belakang sarjana
Kapal wajib memenuhi persyaratan
dan tidak semua yang mendapatkan
pelatihan mengenai penyidikan, keselamatan kapal yang meliputi;
bahkan di Kantor Kesyahbandaran material, konstruksi, bangunan,
dan Otoritas Pelabuhan, khususnya di permesinan dan perlistrikan,
bidang Keselamatan, Berlayar, stabilitas, tata susunan serta
Penjagaan, dan Patroli. perlengkapan termasuk perlengkapan
alat penolong dan radio, serta
Juga ditemukan hal lain berupa
elektronik kapal. Sebelum melakukan
kekurangan dari jumlah maupun
kualitas dari alat keselamatan yang pelayaran dan memperoleh sertifikat
wajib terdapat pada tiap kapal, berlayar, kapal harus memenuhi
seperti alat-alat keselamatannya yang persyaratan kelaiklautan kapal yang
rusak dan hilang dikarenakan meliputi; keselamatan kapal,
kurangnya pengawasan oleh awak pengawakan kapal, manajemen
kapal dan operator kapal. Peran
keselamatan pengoperasian kapal
Syahbandar dalam keselamatan
pelayaran sangat penting karena tugas dan pencegahan pencemaran dari
fungsi dan wewenangnya sangsat kapal, pemuatan; dan status hukum
strategis. Pentingnya tugas kapal.
Syahbandar disuatu pelabuhan untuk
menunjang tertibnya administrasi Hambatan dalam penerapan surat
pelayaran dan keselamatan pelayaran, persetujuan berlayar dalam hal
maka tugas tersebut harus didukung
keamanan dan keselamatan kapal
oleh sumber daya manusia yang
mempunyai disiplin dan kecakapan ditentukan oleh berbagai faktor yakni
dibidang laut Peralatan yang kondisi kelaiklautan kapal, awak
menunjang juga sangat dibutuhkan kapal, muatan, faktor ekonomi, biaya
agar tugas dan fungsi dari syahbandar perawatan, sarana dan prasarana
dapat maksimal. Diperlukan sebagai pendukung standarisasi
peningkatan kompetensi dari petugas kelaiklautan disamping faktor alam
atau pegawai pelabuhan sehingga
yang tidak terduga serta faktor lalainya
dapat meningkatkan perannya dalam
menunjang keselamatan pelayaran. pemilik atau nahkoda dalam
menerapakan kelaiklautan sebagai
Kesimpulan faktor utama keselamatan pelayaran.

Published by Research Institutions and Community Services in Batam University 13


Adhitia prastyo, Fadlan, Lia Fadjriani | analisis yuridis terhadap keberangkatan kapal penumpang tanpa
adanya surat persetujuan berlayar (studi penelitian kantor kesyahbandaran dan otoritas pelabuhan khusus
batam) | ZonaKeadilan, 10 (03) Desember 2020 | Pages 1-15 | ISSN 2087-7307

Saran dapat meningkatkan perannya dalam


Serangkaian peraturan berstandar menunjang keselamatan pelayaran.
internasional yang mengatur
keselamatan pelayaran dan
DAFTAR PUSTAKA
perlindungan serta pemeliharaan Buku
hendaknya diawasi dengan Hamzah A, 1984, Laut Teritorial
menjalankan port state control, Dan Perairan Indonesia
melalui pelaksanaan inspeksi oleh (Himpunan Peraturan),
pejabat pemerintah yakni penguasa Akademika Pressindo,
pelabuhan dengan memperhatikan Jakarta
ketentuan persyaratan kontruksi Katili, J.A, 1983, Sumber Daya Alam
kapal, peralatan, pengawakan, Untuk Pembangunan
pencegahan dan penangulangan Nasional, Ghalia Indonesia,
pencemaran, stabilitas dan kondisi Jakarta
kelaiklautan kapal untuk melihat Smith, 1932, Great Britain and The
keadaan nyata kapal berikut Law of Nations Volume I
kesesuaian serta keabsahan P. Joko Subagyo, 2009, Hukum Laut
dokumen-dokumen kapal, crew, Internasional, Rineka Cipta,
maupun muatan. Jakarta
Undang-Undang No.17 Tahun 2008
Perlunya meningkatkan peran tentang Pelayaran
syahbandar melalui keterampilan Mochtar Kusumaatmadja, 1978,
nautis,teknis dan administrative serta Bunga Rampai Hukum Laut,
disiplin kerja,peningkatan dedikasi Bina Cipta, Bandung
terhadap pengembangan tugas demi Sendy Anantyo, dkk, 2012,
mewujudkan keselamatan Diponegoro Law Review
kapal,barang dan jiwa di laut. Volume 1 Nomor 4 Tahun
2012 (Pengangkutan Melalui
Peran Syahbandar dalam keselamatan
pelayaran sangat penting karena tugas Laut), Semarang: Diponegoro
fungsi dan wewenangnya sangat Law Review
strategis. Pentingnya tugas Lumintang WP, 1968, Dasar-Dasar
Syahbandar disuatu pelabuhan untuk Pelayaran Niaga, Penerbit
menunjang tertibnya administrasi Ami, Jakarta
pelayaran dan keselamatan pelayaran, F.D.C.Sudjatmiko, 1979, Pokok-
maka tugas tersebut harus didukung
oleh sumber daya manusia yang Pokok Pelayaran Niaga,
mempunyai disiplin dan kecakapan Akademika Presindo, Jakarta
dibidang laut Peralatan yang H. Nawawi, 1995, Metode penelitian
menunjang juga sangat dibutuhkan bidang sosial, Gadjah Mada
agar tugas dan fungsi dari syahbandar University Press, Yogyakarta
dapat maksimal. Diperlukan Idham, 2013, Implementasi Politik
peningkatan kompetensi dari petugas
Hukum Agraria- Pertahanan
atau pegawai pelabuhan sehingga
Pelaksanaan Sertifikasi

Published by Research Institutions and Community Services in Batam University 14


Adhitia prastyo, Fadlan, Lia Fadjriani | analisis yuridis terhadap keberangkatan kapal penumpang tanpa
adanya surat persetujuan berlayar (studi penelitian kantor kesyahbandaran dan otoritas pelabuhan khusus
batam) | ZonaKeadilan, 10 (03) Desember 2020 | Pages 1-15 | ISSN 2087-7307

Tanah Perdesaan, Pt. Metode Penelitian Ilmu


Alumni, Bandung Hukum, Mandar Maju,
Jhon Ridley, 1986, Kesehatan dan Bandung
Keselamatan Kerja , Penerbit Nyoman Budiatha Raka Mandi,
Erlangga, Jakarta 2015, Pelabuhan, Buku Arti,
Hodgetts, Richard M and Fred Bali
Luthans, 1991, Internasional Rustian Kamaluddin, 2003, Ekonomi
Management, Mcgraw-Hill Transportasi Karakteristik,
International, Singapore Teori dan Kebijakan , Galia
Abbas Salim, 2006, Manajemen Indonesia, Jakarta
Transportasi, Raja Grafindo, Wawancara :Capt. Tohara,
Jakarta M.Mar,M.MTr selaku Kepala
Setijowarno,dan Frazil, R, B, 2003, Seksi Keselamatan Kapal,
Pengantar Rekayasa Dasar Hari Senin Tanggal 15 Juli
Transportasi, Proyek 2019 Bertempat di Kantor
Peningkatan Penelitian Syahbandar dan Otoritas
Pendidikan Tinggi, Jakarta Pelabuhan

Bahder Johan Nasution, 2008,

Published by Research Institutions and Community Services in Batam University 15

You might also like