Analisis Yuridis Mekanisme Penyelesaian Sengketa P

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 12

ANALISIS YURIDIS MEKANISME PENYELESAIAN

SENGKETA PERDAGANGAN INTERNASIONAL


(DALAM KERANGKA GATT-WTO)

Ukas
Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora, Universitas Putera Batam,
Jalan R. Soeprapto, Tembesi Batam
e-mail: ukasibrahim@gmail.com

Abstract
The dispute settlement mechanism of the World Trade Organization and the General
Agreement on Tariffs and Trade, is a document containing juridical elements, stated about the rights
and obligations of the participating countries of the agreement explicitly, of course, often lead to
disputes. GATT as an institution has implemented procedures and procedures to deal with disputes
arising between participating countries, in the context of international law in general. The process
in which the party to the dispute is encouraged to counsel and endeavor to settle the dispute among
themselves, and or through the WTO. The formulation of the problem in this research is how the
dispute settlement mechanism in international trade and the impact of what is caused in the
international trade sector. The method used in this research is empirical juridical analysis, from
existing data, with qualitative analysis approach. The point is that the settlement of disputes refers
to the provisions and Articles contained in GATT 1947 with the stages of consultation and or the
establishment of a panel. The impact associated with international trade is to facilitate import-
export and create harmony in international trade between countries.
Keywords: Mechanism, Impact, Dispute Resolution, International Trade

Abstrak
Mekanisme penyelesaian sengketa World Trade Organization dan General Agreement on
Tariffs and Trade, adalah suatu dokumen yang mengandung unsur yuridis, tercantum tentang hak
dan kewajiban negara peserta perjanjian secara eksplisit, tentunya sering menimbulkan sengketa.
GATT sebagai suatu lembaga telah menerapkan tatacara dan prosedur untuk menangani sengketa
yang timbul antara negara peserta, dalam kontek hukum internasional secara umum. Proses di
mana pihak yang bersengketa dianjurkan supaya berembuk dan berusaha untuk menyelesaikan
sengketa diantara mereka sendiri, dan atau melalui WTO. Rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah Bagaimana mekanisme penyelesaian sengketa dalam perdagangan internasional dan
dampak apa saja yang ditimbulkan dari ketentuan tersebut di bidang perdagangan internasional.
Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah kajian analisis secara yuridis empiris, dari
data yang ada, dengan pendekatan analisis secara kualitatif. Simpulannya adalah penyelesaian
sengketanya mengacu pada ketentuan dan Pasal-Pasal yang ada dalam GATT 1947 dengan
tahapan konsultasi dan atau pembentukan suatu panel. Dampaknya terkait dengan perdagangan
internasional adalah memperlancar ekspor-impor dan menciptakan keharmonisan dalam
perdagangan internasional antar negara.
Kata Kunci: Mekanisme, Dampak, Penyelesaian Sengketa, Perdagangan Internasional


Naskah diterima: 19 Agustus 2018, direvisi: 16 September 2018, disetujui untuk terbit: 23 September 2018

129
Jurnal Cendekia Hukum: Vol. 4, No 1, September 2018

PENDAHULUAN Sebagaimana diketahui bahwa di seluruh


Perdagangan internasional dunia berbagai negara melakukan
memfokuskan dalam pengembangan dari tindakan-tindakan deregulasi secara silih
pasar terbuka. Diketahui bahwa berganti. Peraturan Perundang-undangan
bermacam kebudayaan yang makmur tersebut dalam proses perkembangannya
sepanjang sejarah yang bertransaksi semakin terasa pengaruhnya atas
dalam perdagangan. Berdasarkan hal ini, pelaksanaan tindakan-tindakan pengusaha
secara teoritis rasionalisasi sebagai dalam perdagangan internasional
kebijakan dari perdagangan bebas akan tersebut. Dalam kekaitan tersebut
menjadi menguntungkan ke negara kegiatan para pelaku perdagangan
berkembang sepanjang waktu. Teori ini internasional di suatu saat dapat
berkembang dalam rasa modernnya dari menimbulkan terjadinya perselisihan yang
kebudayaan komersial di Inggris, dan melahirkan sengketa perdagangan
lebih luas lagi ke Eropa, sepanjang lima internasional, seperti sengketa antara
abad yang lalu. Sebelum kemunculan Indonesia dengan Amerika Serikat dalam
perdagangan bebas, dan keberlanjutan hal kasus rokok keretek. Kasusus lainnya
tersebut sampai pada saat ini. Kebijakan adalah antara Amerika Serikat dengan
dari merkantilisme telah berkembang di China dalam kasus penjualan kendaraan.
Eropa di tahun 1.500. Ekonomi awal yang Menurut Syahmin AK, pada tahun
menolak merkantilisme. (David Ricardo 2004 “Bahwa maraknya penyelesaian
dan Adam Smith, 2002: 155). sengketa, Dispute Settlement Body (DSB)
Perubahan dalam hukum Organisasi Perdagangan Dunia (WTO),
perdagangan internasional sebagaimana ini berarti bahwa USA telah mengikuti
diketahui memunculkan negara-negara jejak Jepang dan Uni Eropa dalam
sosialis yang diawali dengan revolusi memberikan indikasi bahwa mereka tidak
sosial telah menimbulkan pergeseran puas dengan hasil negosiasi bilateral
prinsip hukum internasional. Hal ini di dengan Indonesia dan meminta WTO
kerenakan munculnya kekuatan yang mengambil keputusan sesuai dengan
mengimbangi negara-negara liberal. peraturan yang berlaku. Tiga kekuatan
ekonomi yang mendominasi dunia
Pesatnya pertumbuhan ekonomi di
menggugat Indonesia. Hal ini jelas
negara-negara, termasuk Indonesia,
merupakan suatu hal yang sangat serius.
membuat pusing negara-negara maju,
seperti USA, Uni Eropa, dan lain-lain. Suatu sengketa dapat terjadi apabila
Sektor perdagangan menjadi sangat ada pertentangan, misalnya karena adanya
penting peranannya dalam pembinaan pelanggaran ketentuan GATT yang
perekonomian, baik dalam perdagangan menimbulkan kerugian salah satu pihak.
domestik maupun perdagangan Di dalam GATT tidak mengenal istilah
internasional yang menuju perdagangan ganti rugi atau penyitaan karena GATT
bebas yang semakin kompetitif. mengatur tingkah laku perdagangan untuk

130 - P-ISSN: 2355-4657. E-ISSN: 2580-1678


Ukas: Analisis Yuridis Mekanisme Penyelesaian Sengketa Perdagangan Internasional...

mencapai harmonisasi antara peraturan 2004: 51). Untuk menghilangkan


internasional dengan kebijaksanaan perlakuan diskriminatif dalam hubungan
nasional. Untuk menentukan sumber perdagangan internasional. lebih lanjut
sengketa, GATT mensyaratkan adanya Syahmin AK memaparkan WTO sebagai
multification atau impairment, organisasi perdagangan. WTO merupakan
sebagaimana diatur dalam article XXIII suatu lembaga perdagangan multilateral
yang mengatur antara lain terjadinya yang parmanen. Sebagai suatu organisasi
kesalah pahaman, dan menimbulkan permanen WTO akan lebih kuat dari pada
kerugian diderita oleh suatu negara. GATT selama ini. (Syahmin AK, 2004:
244) . Hal tersebut di atas sejalan tentang
Kebijakan perdagangan yang
tujuan dan fungsi GATT yang
merupakan bagian integral dari
dikemukakan oleh Huala Adolft dan dan
pembangunan nasional dilakukan dengan
A. Chandrawulan tentang tujuan dan
memperhatikan gejala dan perkembangan
fungsi GATT antara lain yakni
yang terjadi di negara lain yang
“meningkatkan taraf hidup umat manusia,
berpengaruh pada perekonomian nasional,
meningkatkan kesempatan kerja serta
keberhasilan perdagangan luar negeri
meningkatkan pemanfaatan kekayaan
semakin menentukan proses
alam dunia”.
pembangunan nasional. Hal ini
menyadarkan bahwa mau tidak mau, suka WTO dilengkapi dengan sejumlah
tidak suka, kita tidak bisa melepaskan diri organisasi antara lain adalah ministerial
dari globalisasi atau pasar bebas yang conference, council for trade related
didukung dari hasil Putaran Uruquay aspects of international property rights
Round contohnya Indonesia dengan dan dispute setlement body (Badan
meratifikasi hasil Putaran Uruquay di Penyelesaian Sengketa).
Marakesh Marocco dengan Undang- Pesatnya pertumbuhan perekonomian
Undang Nomor 7 Tahun 1994. negara-negara (ASEAN), termasuk
Dibentuknya World Trade Organization Indonesia, kurung waktu terakhir ini mau
sebagai lembaga penerus General tidak mau telah membuat pusing negara-
Agreement on Tariff and Trade juga turut negara sedang berkembang, negara maju
disesuaikan dengan ketentuan dalam seperti USA, Uni Eropa dan negara-
perjanjian. negara di sekitar ASEAN lainnya
Untuk mencapai tujuan perdagangan (Syahmin AK, 2004: 66). Keberadaan
internasional dan tercapainya fungsi perdagangan internasional sangat penting,
WTO perlunya diadakan suatu regulasi keberadaan dan peranannya dalam
dan atau pengaturan yang saling pembinaan perekonomian baik dalam
menguntungkan yang diarahkan pada perdagangan regional-domestik maupun
pengaturan tarif secara substansial dan perdagangan internasional yang menuju
juga hambatan-hambatan non tarif perdagangan bebas yang semakin
perdagangan internasional (Syahmin AK, kompetitif. Berdasarkan pendahuluan dari

LPPM STIH Putri Maharaja Payakumbuh - 131


Jurnal Cendekia Hukum: Vol. 4, No 1, September 2018

latar belakang penulisan ini penulis PEMBAHASAN


merumuskan permasalahannya sebagai 1. Aspek Hukum dan Mekanisme
berikut: Bagaimana mekanisme Dalam Penyelesaian Sengketa
penyelesaian sengketa perdagangan Perdagangan Internasional Dalam
internasional dalam kerangka GATT- Kerangka GATT-WTO
WTO dan Dampak apa saja dari ketentuan
Sengketa Dalam Perdagangan
penyelesaian sengketa perdagangan
Internasional. Misalnya transaksi-
internasional melalui WTO.
transaksi atau hubungan dagang banyak
METODE PENELITIAN bentuknya, dan berupa hubungan jual-beli
Jenis penelitian ini bersifat normatif barang, pengiriman dan penerimaan
empris, menggunakan data sekunder yang barang, produksi barang dan jasa
relevan dengan pembahasan, dan data berdasarkan suatu kontrak, dan lain-lain.
yang ada dianalisis secara kualitatif. Semua transaksi tersebut sarat dengan
Tujuan dari penelitian ini adalah: potensi melahirkan sengketa. Umumnya
sengketa-sengketa dagang kerap di
1. Mengetahui dan memahami secara
dahului oleh penyelesaian melalui proses
prespektif tentang mekanisme
negosiasi. Jika cara penyelesaian ini gagal
penyelesaian sengketa dalam
atau tidak berhasil, barulah ditempuh
perdagangan internasional.
cara-cara lainnya seperti penyelesaian
2. Mengetahui dan memahami dampak
melalui pengadilan atau arbitrse.
dari adanya ketentuan penyelesaian
Penyerahan sengketa, baik kepada
sengketa dalam perdagangan
pengadilan maupun kepada arbitrase,
internasional.
kerap kali didasarkan pada suatu
Kegunaannya secara teori diharapkan perjanjian diantara para pihak. Langkah
sebagai sumbangsih dalam yang biasa ditempuh adalah dengan
pengembangan hukum perdagangan membuat suatu perjanjian atau
internasional khususnya masalah sengketa memasukkan suatu klausul penyelesaian
perdagangan internasional dalam sengketa ke dalam kontrak atau perjanjian
kerangka GATT-WTO, dan secara yang mereka buat, baik ke pengadilan
praktek diharapkan sebagai pengetahuan maupun ke badan arbitrase. Artinya
jika dirasa perlu pada para pihak yang bahwa tidak semua sengketa itu harus
bergerak pada kegiatan sengketa dalam melalui GATT.
perdagangan internasional.
Dasar hukum bagi forum atau badan
penyelesaian sengketa yang akan
menangani sengketa adalah kesepakatan
para pihak. Kesepakatan tersebut
diletakkan, baik pada waktu kontrak
ditandatangani atau setelah sengketa itu
muncul. Biasanya kelalaian para pihak

132 - P-ISSN: 2355-4657. E-ISSN: 2580-1678


Ukas: Analisis Yuridis Mekanisme Penyelesaian Sengketa Perdagangan Internasional...

untuk menentukan forum ini akan hasil perundingan Uruquay Round yang
berakibat pada kesulitan dalam juga membentuk lembaga baru, World
penyelesaian sengketanya karena dengan Trade Organization (WTO) sebagai
adanya kekosongan pilihan forum tersebut pengganti dan penerus GATT, maka
akan menjadi alas an yang kuat bagi sistem penyelesaian isi guna menyusun
setiap forum untuk menyatakan dirinya sengketa yang telah dikembangkan oleh
berwenang untuk memeriksa suatu GATT juga semakin disempurnakan lagi.
sengketa. Lazimnya dalam sistem hukum Sebagai langkah menangani masalah
(Common Law) dikenal dengan konsep perdagangan internasional pada bulan
“Long Form Jurisdiction”. Dengan Februari 1946, (ECOSOC) suatu badan di
konsep ini, pengadilan dapat menyatakan bawah PBB, pada sidang pertamanya
kewenangannya untuk menerima setiap telah mengambil resolusi untuk
sengketa yang dibawa ke hadapannya mengadakan konferensi guna menyusun
meskipun hubungan antara pengadilan piagam internasional di bidang
dengan sengketa tersebut tipis sekali. perdagangan. Pada waktu yang
Misalnya badan peradilan di Amerika bersamaan, pemerintah Amerika Serikat
Srikat dan Inggris kerap kali selalu (AS) mengeluarkan suatu draft mengenai
menerima sengketa yang para pihak Sembilan piagam untuk International
serahkan ke hadapannya meskipun Trade Organization (ITO).
hubungan atau keterkaitan sengketa
dengan badan peradilan sangat kecil. Prinsip-prinsip penyelesaian sengketa
secara damai (Huala Adolf, 2004: 18) dari
Di samping forum pengadilan atau berbagai aturan hukum intrrnasional,
badan arbitrase, para pihak dapat pula terdapat beberapa prinsip-prinsip
menyerahkan sengketanya kepada cara mengenai penyelesaian sengketa
penyelesaian sengketa, yang lazim internasional, yaitu:
dikenal sebagai ADR (Alternative
Dispute Resolution) atau APS (Alternatif - Prinsip itikad baik (Good Faith)
Penyelesaian Sengketa). Pengaturan - Prinsip larangan penggunaan
alternatif di sini dapat berupa cara kekerasan dalam penyelesaian
alternative di samping pengadilan. Bisa sengketa
juga berarti alternatif penyelesaian - Prinsip kebebasan memipeace,
sengketa secara umum, yaitu berbagai dengan cara-cara penyelesaian
alternatif penyelesaian melalui sengketa
pengadilan. Apabila timbul sengketa, - Prinsip kebersamaan memilih hukum
maka GATT mempersiapkan suatu yang akan diterapkan terhadap pokok
mekanisme dengan prosedur tersendiri sengketa
untuk menangani sengketa tersebut. - Prinsip kesepakatan para pihak yang
Mekaisme ini telah mengalami evlusi bersengketa (berkonsensus)
sejak tahun 1947. Dengan adanya paket - Prinsip exhaustion of local remedies

LPPM STIH Putri Maharaja Payakumbuh - 133


Jurnal Cendekia Hukum: Vol. 4, No 1, September 2018

- Prinsip-prinsip hukum internasional (General Agreement on Tarif and Tariff


tentang kedaulatan, kemerdekaan dan Trade) yang biasa disingkat dengan
integritas wilayah Negara. GATT merupakan suatu perjanjian
Cara-cara penyelesaian sengketa perdagangan multilateral yang disepakati
internasional secara damai meliputi pada tahun 1948, dimana tujuan pokoknya
negosiasi, pencarian fakta, jasa-jasa bank, ialah untuk menciptakan pertumbuhan
mediasi, konsiliasi, arbitrase, dan ekonomi dan pembangunan guna
pengadilan internasional. Tujuan mencapai kesejahteraan umat manusia.
dibentuknya PBB, yaitu menjaga Lebih lanjut GATT bertujuan untuk
kedamaian internasional tercantum di menjaga upaya agar perdagangan dunia
dalam Pasal 1 Piagam, yang berbunyi: dapat menjadi semakin terbuka supaya
“To maintain international peace and arus perdagangan dapat berkembang
security, and to that and: to take effective dengan mengurangi hambatan-hambatan
collective measures for the prevention dalam bentuk tarif maupun nontarif.
and removal of threats to the peace, and GATT sebagai international mempunyai
for the suppression of acts of angression beberapa wajah, tergantung dari sisi mana
or other breaches of the peace, and to penglihatan yang digunakan. Beberapa
bring about by peaceful means, and in wajah GATT secara ringkas dapat
conformity with the principles of justice digambarkan sebagai suatu sistem yang
and international law, adjustment or saling berkaitan yang mempunyai
settlement of international disputes or beberapa komponen. Perpaduan
situations which might lead to a breach of komponen tersebut secara efektif selama
the peace.” Kedamaian dan keamanan empat puluh tahun lebih. Komponen
internasional hanya dapat diwujudkan utama GATT sebagai lembaga
apabila tidak ada kekerasan yang internasional terdiri dari antara lain
digunakan dalam menyelesaikan sebagai berikut (Syahmin AK, 2004: 78)
sengketa, yang ditegaskan dalam Pasal 2
- GATT sebagai perjanjian
ayat (4) Piagam. Penyelesaian sengketa
internasional. Ini merupakan
secara damai ini, kemudian dijelaskan
instrument formal yang memberikan
lebih lanjut dalam Pasal 33 Piagam yang
baik batasan maupun gerak GATT
mencantumkan beberapa cara damai
sebagai lembaga. Perjanjian tersebut
dalam menyelesaikan sengketa,
menentukan cakupan substansi yang
diantaranya antara lain adalah negosiasi,
termasuk dalam aturan permainan
enguiry arbutrase, judicial settlement atau
yang berlaku untuk semua negara
pengadilan, dan organisasi-organisiaisi
peserta. Perjanjian ini merupakan
atau badan-badan regional.
dokumen legal.
GATT sebagai Sistem dalam - GATT sebagai forum Pengambilan
perdagangan internasional. Persetujuan Keputusan. Secara bersama dan
Umum Mengenai Tarif dan Perdagangan melakukan consensus. Negara anggota

134 - P-ISSN: 2355-4657. E-ISSN: 2580-1678


Ukas: Analisis Yuridis Mekanisme Penyelesaian Sengketa Perdagangan Internasional...

GATT mengambil keputusan untuk internasional telah menerima GATT


menentukan kebijaksanaan bersama. sebagai organisasi internasional.
Forum pengambilan keputusan ini Lebih lanjut menyatakan bahwa
juga merupakan forum negosiasi tahapan dalam penyelesaian sengketa
sejauh negara-negara yang dagang dalam perdagangan Internasional.
berkepentingan memerlukan Berikut ini adalah tahapan-tahapan dalam
penyelesaian. penyelesaian sengketa dagang di dalam
- GATT sebagai Forum Penyelesaian WTO. Tujuan dari mekanisme
Sengketa. Dengan adanya suatu penyelesaian sengketa dagang di WTO
perjanjian formal, yang isinya adalah untuk menguatkan solusi yang
mengikat, GATT juga menyediakan positif terhadap sengketa. Tahapan
forum penyelesaian sengketa yang pertama adalah konsultasi antara pihak–
semakin berkembang dan semakin pihak yang bersengketa, setiap anggota
disempurnakan, terutama setelah harus menjawab secara tepat dalam waktu
selesainya Perundingan Uruguay. sepuluh hari untuk meminta diadakan
Salah satu kegiatan utama GATT konsultasi dan memasuki periode
adalah sebagai penyelesaian forum konsultasi selama tiga puluh hari setelah
penyelesaian sengketa apabila terjadi waktu permohonan. (Syahmin AK, 2004:
pelanggaran hak dan kewajiban 422-43).
negara anggota. Dalam beberapa
tulisan Syahmin AK dengan judul Untuk memastikan kejelasannya,
Aspek-aspek hukum perdagangan setiap permohonan untuk konsultasi harus
internasional dalam GATT dan WTO diberitahukan secara tertulis, kemudian
menjelaskan antara lain bahwa GATT disebutkan dan alasan-alasan permohonan
sebagai forum negosiasi, GATT konsultasi termasuk dasar-dasar hukum
menyelesaikan serangkaian untuk pengaduan. Bila konsultasi gagal
perundingan formal untuk dan kedua pihak setuju, masalah ini dapat
meningkatkan perdagangan dunia diajukan ke Direktur Jenderal WTO yang
melalui upaya mengurangi hambatan- akan siap menawarkan diadakan good
hambatan terhadap perdagangan offices, consultasi, atau mediasi dalam
internasional dunia, baik berupa tarif menyelesaikan sengketa.
maupun non tarif. Pengaturan penyelesaian sengketa
- GATT sebagai organisaisi dagang bagian negara-negara
internasional, dengan kegiatan yang berkembang. Gambaran umum mengenai
semakin luas. GATT yang semula sistem penyelesaian sengketa dalam
hanya merupakan suatu perjanjian WTO. telah menjadi suatu alat yang
internasional, secara pragmatis telah dibutuhkan dalam menyelesaikan
menjadi suatu organisasi internasional sengketa perdagangan internasional yang
secara defacto masyarakat menjadi antara sesame anggota WTO.
Semenjak timbulnya masalah mengenai

LPPM STIH Putri Maharaja Payakumbuh - 135


Jurnal Cendekia Hukum: Vol. 4, No 1, September 2018

pelaksanaan proses pelaksanaan eksplisit dicantumkan tentunya sering


keputusan atas sengketa yang terjadi menimbulkan sengketa. Sebagai lembaga,
berdasarkan pada sistem sebelumnya maka GATT telah menerapkan tata cara
yaitu GATT. Penyelesaian sengketa dan prosedur untuk menangani sengketa
dalam WTO telah berkembang menjadi yang timbul antara negara peserta. dalam
prosedur adjudikasi dan dalam konteks hukum internasional secara
perkembangannya telah mewujudkan umum, masyarakat internasional
sistem penyelesaian sengketa berdasarkan memberikan peluang untuk melakukan
atas suatu sistem structural yang baku, penyelesaian sengketa antara negara-
termasuk di dalamnya prosedur- prosedur negara melalui berbagai cara. Sengketa
formal yang harus dipenuhi dan antar negara dapat diatasi melalui dimana
pelaksanaan atas tiap keputusan yang pihak yang bersengketa menerima
diambil Sistem penyelesaian sengketa penyelesaian sengketa yang dirumuskan
WTO berkembang, sebagai wujud untuk dan diputuskan oleh pihak ketiga
mengakomodir kepentingan nasional a. Kegagalan negara peserta lain untuk
masing-masing negara anggota dalam melakukan kewajibannya-
rangka terwujudnya kepentingan kewajibannya menurut perjanjian ini
masyarakat internasional. (HS. atau
Kartodjoemena, 1996: 177) b. Penerapan suatu tindakan oleh suatu
Perkembangan terakhir dari sistem negara-negara peserta lain apakah itu
penyelesaian sengketa dalam GATT bertentangan atau tidak dengan
adalah diterimanya WTO sejak 1 Januari ketentuan perjanjian ini atau
1995 yang melahirkan sistem c. Adanya situasi-situasi lain.
penyelesaian sengketa yang lebih Berikut ini adalah tahapan-tahapan
komprehensif, legalitas, dan lebih dalam penyelesaian sengketa dagang
memberikan perlindungan kepada negara melalui WTO/GATT:
berkembang. Penyelesaian sengketa
dalam WTO lebih berpijak kepada rule- a. Konsultasi. Pasal III dari WTO
Bsed dimana prinsip terakhir ini terlihat Agreement menyatakan salah satu
dalam sistem GATT. Sehingga dengan fungsi utamanya adalah dari the
demikian, tiap negara dapat menerima dan understanding on Rule Procedures the
merasa nyaman dengan keberadaan settlement of Disputes. Suatu
mereka dalam keanggotaan WTO itu dokumen yang telah disetujui dalam
sendiri. Uruguay Round adalah dispute
settlement understanding (DSU) yang
Perjanjian GATT adalah suatu merupakan the first fully integrated
dokumen yuridis. Dalam dokumen ini text of GATT dispute settlement
tercantum baik hak maupun kewajiban procedures. Konsultasi merupakan
negara peserta perjanjian. Adanya upaya yang dilakukan oleh para pihak
serangkaian hak dan kewajiban secara yang berselisih sebelum perkara

136 - P-ISSN: 2355-4657. E-ISSN: 2580-1678


Ukas: Analisis Yuridis Mekanisme Penyelesaian Sengketa Perdagangan Internasional...

tersebut diproses oleh majelis hakim dan komposisi panel disetujui.


(panels) di WTO/GATT. Jadi Kemudian panel memberikan laporan
sebenarnya yang dimaksud tidak kepada para pihak yang sengketa
lebih dari sekedar suatu upaya tidak boleh lebih dari enam bulan.
penyelesaian sengketa secara Dalam hal penting, termasuk untuk
musyawarah diantara para pihak barang -barang yang mudah rusak,
untuk mencapai suatu solusi yang akan dapat dipercepat menjadi tiga
memuaskan kedua belah pihak (win- bulan. Apabila tidak ada masalah,
win solution). Tujuan dari waktu pembentukan ke sirkulasi
mekanisme penyelesaian dagang di laporan kepada anggota tidak boleh
WTO adalah menguatkan solusi yang lebih dari Sembilan bulan.
positif terhadap sengketa. Tahap
2. Dampak Dari Ketentuan
pertama adalah konsultasi antara
Penyelesaian Sengketa
pihak-pihak yang bersengketa. Setiap
Perdagangan Melalui WTO
anggota harus menjawab secara tepat
Terhadap Kebijaksanaan
dalam waktu sepuluh hari untuk
Pembangunan Hukum Nasional.
meminta diadakan konsultasi dan
memasuki periode konsultasi selama Dengan adanya ketentuan-ketentuan
tiga puluh hari setelah waktu penyelesaian sengketa melalui WTO hal
permohonan. sangat besar pengaruhnya terhadap
b. Pembentukan Panel. Dengan pembangunan nasional. Di dalam
dibentuknya sistem panel maka ketentuan WTO tersebut ada beberapa
apabila suatu sengketa tidak dapat prinsip utama, yaitu adanya non
diselesaikan melalui konsultasi dan discrimination yang merupakan prinsip
konsilidasi bilateral, jalan keluar utama yang biasa disebut disebut sebagian
yang tersedia adalah didirikannya prinsip “Most Favored Nations” (MFN).
suatu panel. Sejak dibentuknya (Muhammad Sood, 2012: 57)
sistem panel, banyak masalah Berdasarkan prinsip ini, perlakuan
GATTT yang telah diselesaikan suatu negara harus sama, tidak ada
melalui panel, pada masa mendatang, pengecualian, apabila perjanjian dua
dalam WTO, jumlah panel akan lebih negara harus diberlakukan untuk semua
banyak lagi dan masalah yang akan negara. National Treatment, artinya suatu
ditangani juga semakin lebih luas negara harus memberikan perlakuan yang
sehingga memerlukan jaringan panel sama terhadap produksi dalam negeri.
yang lebih luas (Syahmin AK, 2004: Dari kedua prinsip utama tersebut jelas
28) sangat berpengaruh untuk pembangunan
c. Prosedur-prosedur panel. Ini hukum nasional, dimana pembentukannya
menunjukkan bahwa periode dimana harus sesuai dengan prinsip tersebut,
panel melaksanakan pengujian prinsip tersebut tidak bertentangan dengan
masalah, selanjutnya term of refrence Dasar Negara, penyelesaian sengketa
LPPM STIH Putri Maharaja Payakumbuh - 137
Jurnal Cendekia Hukum: Vol. 4, No 1, September 2018

WTO bukan merupakan tekanan bagi pertemuan otoritas tertinggi, sesuai


negara-negara termasuk Indonesia keputusan para Menteri Perdagangan di
terhadap peraturan nasionalny, bagi Marakesh Marocco bulan April 1995
Indonesia kewajiban untuk menyesuaikan yakni saat kesepakatan Putaran Uruquay
Peraturan perundang-undangan di segala yang juga memutuskan pembentukan
bidang di perdagangan internasional organisasi lainnya di bawah WTO,
benar harus sejalan dengan ketentuan ditandatangani pertemuan Singapura ini
perdagangan internasional (GATT-WTO), pada dasarnya dimaksudkan untuk
dan ketentuan seperti ini semakin mengadakan peninjauan atau penilaian
dirasakan, karena negara mitra dagang (review) terhadap implementasi dari hasil-
Indonesia semakin banyak mengajukan hasil Putaran Uruquay, pada 1 Januari
tuntutan agar Indonesia memenuhi 1995 dan juga membahas beberapa isu
kewajibannya, sehubungan dengan hal lainnya selama itu masih dalam ruang
tersebut beberapa peraturan telah berhasil lingkup dan fungsi WTO, termasuk isu-
disesuaikan dengan ketentuan WTO isu baru , sekaligus akan menyusun
diantaranya adalah ketentuan di bidang program kerja WTO untuk masa akan
HaKI yaitu Undang-Undang No. 12 tahun mendatang, yakni hingga pertemuan
1997 atas perubahan Undang-Undang No. Menteri WTO berikutnya dilangsungkan.
16 tahun 1982, Hak Cipta sebagaimana Banyak negara yang terlibat di WTO ini
telah diubah dengan Undang-Undang No. berimplikasi banyak bagi hal-hal
7 tahun 1987. Undang-Undang No. 13 termasuk dalam buletin agenda
tahun 1997 tentang perubahan atas cakupannya termasuk meninjau
Undang-Undang No. 6 tahun 1989 implementasi kesepakatan Putaran
tentang Paten, dan Undang-Undang No. Uruguay atau keputusan-keputusan WTO
14 tahun 1997 tentang perubahan lainnya, melanjutkan negosiasi-negosiasi
Undang-Undang No. 19/1992 tentang mengenai masalah-masalah yang belum
Merek, dan beberapa ketentuan Peraturan bisa diselesaikan, selain itu dalam agenda
perundang undangan lainnya seperti berikutnya akan mulai dibahas pengkaitan
TRIMs, modal- investasi termasuk perdagangan dengan isu lingkungan
perusahaan, kesemuanya untuk kemajuan (trade and environment), isu-isu baru
dan menyesuaikan serta peningkatan (new issues) termasuk issue liberalisasi
pembangunan hukum nasional dalam perdagangan internasional.
kerangka GATT- WTO. Mekanisme/dan Prosedur
Dalam hal lain beberapa ketentuan Penyelesaian Sengketa WTO, meliputi:
lainnya yang sudah diatur dalam rangka
- Tahapan 1
pembangunan Hukum Nasional suatru
Negara, seperti pada bulan Desember Konsultasi. Pertama-tama pihak yang
1996 di Singapura diadakan pertemuan bersengketa harus berupaya untuk
para Menteri dari anggota WTO yaitu menyelesaikan permasalahannya melalui
konsultasi bilateral. Bila pihak yang

138 - P-ISSN: 2355-4657. E-ISSN: 2580-1678


Ukas: Analisis Yuridis Mekanisme Penyelesaian Sengketa Perdagangan Internasional...

bersengketa gagal mencapai kesepakatan SIMPULAN DAN SARAN


dan menyetujui untuk membawanya ke 1. Simpulan
Direktur Jenderal WTO yang dalam hal a. Mekanisme penyelesaian sengketa
ini bertindak dalam kapasitas “ex officio. dalam perjanjian kaitannya dengan
- Tahap 2 perdagangan internasional pada
intinya mengacu pada ketentuan
Permintaan suatu panel. Bila mana
pasal-pasal yang terkait dalam GATT
setelah enam puluh hari konsultasi
1947, yang intinya adalah pertama
tersebut juga gagal dicapai keputusan,
tahap konsultasi yang berupaya untuk
permohonan meminta DSB membentuk
menyelesaikan permasalahannya,
suatu panel untuk mengadakan
kemudian tahap kedua yaitu
pengkajian.
permintaan suatu panel. Diharapkan
- Tahap 3 dengan tahap-tahapan tersebut akan
Pekerjaan Panel. Panel dalam tercapai kesepakatan dalam
melaksanakan tugasnya, akan penyelesaian sengketa perdagangan
melakukan/mengadakan hal-hal di internasional.
antaranya mengadakan pertemuan- b. Dampak yang ditimbulkan dari
pertemuan dengan pihak-pihak yang ketentuan Pasal 22-23 GATT
bersengketa, (penyelesaian sengketa perdagangan
mendapatkan/mengumpulkan masing- internasional melalui WTO), adalah
masing bantahan, pertemuan-pertemuan menciptakan kebersamaan dan
tambahan bila dianggap perlu, menghilangkan rasa kebencian,
menyiapkan laporan tentang fakta dan menyelesaikan sengketa dengan cara
menyampaikan laporan akhir. musyawarah dan atau damai, agar
kemajuan dan keharmonisan dalam
- Tahap 4
ekspor-impor semakin tercipta dan
Pengesahan Keputusan. Dalam enam dapat di tingkatkan.
puluh hari, laporan panel harus disahkan
2. Saran
oleh BPS. Bila salah satu pihak
a. WTO Sebagai salah satu organisasi
bersengketa tidak setuju dengan suatu
perdagangan Internasional dalam
masalah tentang ketentuan atau legalitas
menyelesaikan sengketa perdagangan
interpretasi yang berkembang selama
internasional disarankan harus
dalam proses, pihak yang berkeberatan
bersifat independentsi yaitu
tersebut dapat mengajukan keberatannya.
menempatkan seluruh anggotanya
Dari tahapan-tahapan yang ada di pada posisi yang sama.
atas dampaknya adalah memudahkan para b. Berbagai bentuk dan kalangan
pihak menyelesaikan sengketanya dengan anggota GATT dan WTO
cepat, utamanya masalah sengketa menyarankan sebaiknya
bisnis. mendahulukan cara-cara yang

LPPM STIH Putri Maharaja Payakumbuh - 139


Jurnal Cendekia Hukum: Vol. 4, No 1, September 2018

persuasif, yakni cara-cara damai Lawrence le, 2007, Legal Aspect of WTO
dalam penyelesaian sengketanya. Dispute Settlement mechawtastem
settlement, Equarble, World.
DAFTAR PUSTAKA H.S. Salim, 2012, Perkembangan Teori
Buku-Buku Dalam Ilmu Hukum, PT. Raja
Muchtar Kusumaatmadja, 1987, Hukum Grafindo Persada, Jakarta.
Internasional, Binacipta, Bandung.
Peraturan Perundang-undangan
Boer Mauna, Hukum Internasional,
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1994
Peranan dan Fungsi dalam Era
Tentang Pengesahan Agreement
Dinamaika Global, Alumni,
Establishing The World Trade
Bandung,
Organization.
David Harland, 2001, The Consumer in
Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999.
the blabalized information Society
Tentang Pengaturan Alternatif
The information of information.
Penyelesaian Sengketa.
Huala Adolf, 2005, Hukum Perdagangan
GATT, khususnya Paragraph 1 rticle
Internasional, Raja Grafindo
XXIII
Persada, Jakarta,
ICC, The International Chamber of
Syahmin AK, 2004, Hukum Perdagangan
commerce.
Internasional (Dalam Kerangka
Studi Analisis,) Naskah Tutorial FH Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1968
UNSRIT, Palembang. Tentang Persetujuan atas Konvensi
Penyelesaian Perselisihan Antar
Syahmin AK, 2006, Hukum Dagang
Negara dan Warga Negara Asing.
Internasional, Dalam Kerangka
Studi Analisis, PT. Raja Grafindo
Persada, Jakarta.

140 - P-ISSN: 2355-4657. E-ISSN: 2580-1678

You might also like