Pengembangan Industri Kreatif Kafe Kopi

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 12

Vol.4 No.

1 Januari 2020 Journal of Tourism and Creativity ISSN: 2549-483X


e-ISSN: 2716-5159

Pengembangan Industri Kreatif Kafe Kopi dalam Meningkatkan Sektor


Pariwisata di Kabupaten Bondowoso
Yuslinda Dwi Handini1
yuslinda.fisip@unej.ac.id

Abstract
This research was conducted to identify the problems faced and what strategies /
steps are appropriate in developing the creative coffee cafe industry in improving the
tourism sector in Bondowoso Regency. The purpose of this study is to identify the
problems faced and describe / explain the development strategy of the creative cafe
industry in improving the tourism sector in Bondowos Regency. This research was
conducted in Bondowoso Regency, East Java. This research method is descriptive
with a qualitative approach. This research uses descriptive analysis. The primary
data of this study were obtained from interviews with informants and direct
observation of researchers at the research location, while secondary data of this
study were obtained from literature sources, the Tourism and Youth Tourism Office
in Bondowoso Regency and literature sources. From the results of the research
conducted the development of the creative cafe industry Coffee in improving the
tourism sector in Bondowoso Regency faces several major problems, namely the first
is the HR problem, the second is the capital problem. Third is the problem / obstacle
related to the fourth licensing, is the obstacle in maintaining the quality of coffee and
packaging or packaging. Next, the fifth obstacle is the lack of market segment of
coffee cafes, which is related to marketing. Furthermore, the strategy or step that
must be considered by all parties is to increase HR with the synergy between related
parties both between the relevant agencies and the managers of the cafe itself. In
addition, awareness from the Bondowoso community and Bondowoso coffee business
entrepreneurs to continue to be active in developing the creative coffee cafe industry
that raised the original Bondowoso coffee in order to improve the tourism sector in
Bondowoso district.
Keywords: creative industries, tourism, coffee cafes

Abstrak
Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi dan
strategi/langkah apa yang sesuai dalam mengembangkan industri kreatif kafe kopi
dalam meningkatkan sektor pariwisata di Kabupaten Bondowoso. Tujuan dari
penelitian ini adalah mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi dan
menggambarkan/menjelaskan strategi pengembangan industri kreatif kafe kopi
dalam meningkatkan sektor pariwisata di Kabupaten Bondowoso. Penelitian ini
dilaksanakan di Kabupaten Bondowoso Jawa Timur. Metode penelitian ini adalah
deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini menggunakan deskriptif
analisis. Data primer penelitian ini diperoleh dari wawancara dengan informan
maupun pengamatan langsung peneliti di lokasi penelitian, sedangkan data sekunder
penelitian ini diperoleh dari sumber-sumber literatur, dinas Pariwisata Pemuda dan
Olahraga Kabupaten Bondowoso dan sumber pustaka. Dari hasil penelitian yang

1
Universitas Jember

Pengembangan Industri Kreatif Kafe Kopi dalam Meningkatkan Sektor Pariwisata di Kabupaten Bondowoso | 73
Vol.4 No.1 Januari 2020 Journal of Tourism and Creativity ISSN: 2549-483X
e-ISSN: 2716-5159

dilakukan maka pengembangan industri kreatif kafe kopi dalam meningkatkan sektor
pariwisata di Kabupaten Bondowoso menghadapi beberapa permasahan utama yaitu
pertama adalah masalah SDM, kedua masalah permodalan. Ketiga adalah
permasalahan/kendala terkait perijinan keempat, adalah kendala dalam menjaga
kualitas kopi dan packaging atau kemasan. Selanjutnya kendala kelima adalah,
tentang segmen pasar kafe kopi yang kurang yaitu terkait dengan pemasaran.
Selanjutnya, strategi atau langkah yang harus diperhatikan oleh semua pihak adalah
peningkatan SDM dengan adanya sinergi antara pihak-pihak yamg terkait baik antara
dinas-dinas terkait maupun para pengelola kafe itu sendiri. Selain itu kesadaran dari
masyarakat Bondowoso maupun para pelaku usaha kafe kopi Bondowoso untuk terus
aktif dalam mengembangkan industri kreatif kafe kopi yang mengangkat kopi khas
asli Bondowoso dalam rangka meningkatkan sektor pariwisata di kabupaten
Bondowoso.
Kata Kunci: industri kreatif, pariwisata, kafe kopi

Pendahuluan menyajikan kopi khas wilayah


Di beberapa wilayah di Bondowoso.
Indonesia pada saat ini, sektor industri Industri kreatif sarat dengan
kreatif dan sektor pariwisata adanya kreativitas dimana kreativitas
merupakan sektor yang semakin merupakan modal utama dalam
berkembang. Salah satunya adalah di menghadapi tantangan global. Perilaku
Kabupaten Bondowoso Jawa Timur. kreatif menjadi tuntutan dalam
Hal ini didukung oleh peran menghadapi persaingan hidup di era
pemerintah daerah yang membuat globalisasi (Agung, 2015). Menurut
kebijakan dalam pengembangan sektor Departeman Perdagangan Republik
industri kreatif dan sektor pariwisata Indonesia (2008) dalam buku
dengan mengangkat produk unggulan Pengembangan Industri Kreatif
daerah yaitu kopi. Kabupaten Menuju Visi Ekonomi Kreatif tahun
Bondowoso pada tahun 2016 telah 2025, industri kreatif dikelompokkan
mencanangkan city branding ke dalam 14 sub sektor, antara lain
wilayahnya dengan “Bondowoso adalah periklanan, arsitektur, pasar
Republik Kopi (BRK)”. Husni dalam barang seni, kerajinan, desain, fesyen,
Buku Bondowoso Republik Kopi video/film dan fotografi, permainan
menyebutkan “Bagi Pemerintah interaktif, musik, seni pertunjukan,
Kabupaten (Pemkab) Bondowoso, penerbitan/percetakan, layanan
kopi ini adalah potensi yang harus komputer/piranti lunak, televisi dan
dikembangkan sebagai produk radio, riset dan pengembangan dan
unggulan daerah. Apalagi Bondowoso dalam perkembangannya ditambah
merupakan daerah dataran tinggi sub sektor yaitu kuliner. Selanjutnya
dengan view pegunungan yang indah”. Kamil (2015) menyatakan bahwa
Dampak positif dari pencanangan city pengembangan ekonomi kreatif ke
branding BRK tersebut sampai saat ini arah industri kreatif merupakan salah
adalah berkembangnya sektor industri satu wujud optimisme aspirasi untuk
kreatif berupa kafe kopi sebagai mendukung Master Plan Percepatan
alternatif destinasi wisata yang dan Perluasan Pembangunan Ekonomi
Indonesia (MP3EI) guna mewujudkan
visi Indonesia menjadi negara maju.

74 | Pengembangan Industri Kreatif Kafe Kopi dalam Meningkatkan Sektor Pariwisata di Kabupaten Bondowoso
Vol.4 No.1 Januari 2020 Journal of Tourism and Creativity ISSN: 2549-483X
e-ISSN: 2716-5159

Kemudian Moelyono (2010) saja namun mereka dapat menikmati


menyebutkan bahwa industri kreatif kopi khas Bondowoso. Pengunjung
yang merupakan bagian dari dari yang sebagian besar adalah wisatawan
ekonomi kreatif dapat mempercepat ini tidak hanya datang dari wilayah
kemajuan pembangunan ekonomi dan Bondowoso, namun juga dari luar
perkembangan usaha. Hal ini wilayah Bondowoso yang tertarik
diperkuat dengan pendapat Leonandri menikmati kopi khas Bondowoso.
dan Rosmadi (2018) bahwa dengan Salah satu kopi khas Bondowoso
keterampilan dasar yang dimiliki oleh adalah kopi Java Arabika Ijen Raung
tenaga kerja diharapkan dapat dan kopi ini telah mendapatkan
ditingkatkan, baik melalui pendidikan sertifikasi indikasi Geografis pada
formal, workshop, maupun pelatihan tahun 2013. Pada saat ini di Indonesia
demi tercapainya daya saing industri telah ada sekitar 31 kopi nusantara
kreatif. yang telah memiliki sertifikasi
Menurut Shofa dan Nugroho Indikasi Georafis (IG) yang terdaftar
(2018), industri kreatif dalam di DJKI (Direktorat Jenderal kekayaan
melakukan aktivitasnya Intelektual) Kemenkumham.
mengedepankan ide, kreativitas dan (https://gaeki.or.id/areal dan produksi/
talenta dari pelaku usahanya. diakses tanggal 27 Agustus 2019).
Sedangkan Ningsih (2014) Setelah pencanangan BRK di
menyebutkan bahwa dengan modal wilayah Bondowoso ini berdampak
keragaman budaya dan bonus positif yaitu semakin banyak
demografi diharapkan industri kreatif bermunculan kafe kopi. Dimana yang
dapat tumbuh dan berkembang serta semula sangat jarang ditemui kafe
dapat menciptakan banyak lapangan kopi menjadi bermunculan kafe kopi
kerja seiring kemajuan ilmu di wilayah ini. Kafe merupakan istilah
pengetahuan dan teknologi informasi. atau konsep yang relatif baru. Istilah
Selanjutnya terkait definisi yang mirip dengan kafe adalah kedai
pariwisata, menurut UU. No. 9 tahun atau warung. Konsep atau istilah ini
1990 pariwisata adalah segala sesuatu dapat saling menggantikan asalkan
yang berhubungan dengan wisata memenuhi persyaratan yaitu
termasuk pengusahaan, daya tarik dan menerapkan pengetahuan dalam
atraksi wisata serta usaha-usaha yang pengelolaan kafe. Namun bila dalam
berhubungan dengan penyelenggaran pengelolaan kafe tersebut kurang
pariwisata. Sedangkan definisi menerapkan pengetahuan sehingga
destinasi wisata menurut Undang- tidak muncul kreativitas dan inovasi
Undang No. 10 tahun 2009 tentang maka belum layak dinamakan kafe.
Kepariwisataan adalah kawasan Keberadaan kafe yang mempunyai
geografis yang berada dalam satu atau desain yang menarik dengan adanya
lebih wilayah administratif yang di musik, tata lampu yang menarik,
dalamnya terdapat daya tarik wisata, adanya teknologi pemrosesan kopi
fasilitas umum, fasilitas pariwisata, sampai siap disajikan ke pengunjung
aksesibilitas serta masyarakat yang dan dapat dilihat oleh pengunjung dan
saling terkait dan melengkapi sebagainya. Kafe yang seperti tersebut
terwujudnya kepariwisataan. pada akhirnya dapat dijadikan sebagai
Terkait keberadaan kafe kopi di destinasi wisata (Susanto, 2017).
Bondowoso ini pengunjung tidak Ekonomi kreatif dan sektor
hanya sekedar nongkrong-nongkrong pariwisata merupakan dua hal yang

Pengembangan Industri Kreatif Kafe Kopi dalam Meningkatkan Sektor Pariwisata di Kabupaten Bondowoso | 75
Vol.4 No.1 Januari 2020 Journal of Tourism and Creativity ISSN: 2549-483X
e-ISSN: 2716-5159

saling berpengaruh dan dapat saling kopi ini dalam meningkatkan sektor
bersinergi apabila dikelola dengan pariwisata di Kabupaten Bondowoso.
baik (Ooi, 2006). Dimana konsep ini Tujuan dari penelitian ini adalah
terkait dengan kegiatan wisata yang menemukan/ mengidentifikasi
dapat didefinisikan dengan tiga faktor, permasalahan yang dihadapi dan
yaitu adanya something to see, menggambarkan/menjelaskan strategi
something to do, dan something to buy pengembangan industri kreatif kafe
(Yoeti, 1985). Ketiga hal tersebut kopi dalam meningkatkan sektor
dapat dijelaskan sebagai berikut, pariwisata di Kabupaten Bondowoso.
something to see, terkait dengan
atraksi di daerah tujuan Metode
wisata/destinasi wisata, something to Penelitian ini dilaksanakan di
do, terkait dengan aktivitas wisatawan Kabupaten Bondowoso Jawa Timur.
di daerah wisata dan something to buy, Metode penelitian ini adalah deskriptif
terkait dengan souvenir khas yang dengan pendekatan kualitatif. Menurut
dibeli di daerah wisata sebagai Nazir (1988), metode deskriptif
memorabilia dari wisatawan yang merupakan metode dalam meneliti
berkunjung ke destinasi wisata suatu status sekelompok manusia,
tersebut. Dalam hal ini industri kreatif suatu objek, suatu set kondisi, suatu
kafe kopi sangat memungkinkan dapat sistem pemikiran ataupun suatu kelas
mengaitkan 3 faktor dalam kegiatan peristiwa pada masa sekarang.
wisata tersebut baik pada something to Sedangkan tujuan dari penelitian
see, something to do maupun deskriptif ini adalah untuk membuat
something to buy. deskripsi, gambaran atau lukisan
Pada pengembangan industri secara sistematis , faktual dan akurat
kreatif melalui sektor pariwisata lebih tentang fakta-fakta, sifat-sifat serta
lanjut ditegaskan oleh Yoscu dan Icoz hubungan antar fenomena yang
(2010) bahwa kreativitas akan diteliti.
merangsang daerah tujuan wisata Penelitian ini menggunakan
untuk menciptakan produk-produk deskriptif analisis. Data primer
inovatif yang akan memberi nilai penelitian ini diperoleh dari
tambah dan daya saing yang lebih wawancara dengan informan maupun
tinggi dibandingkan dengan daerah pengamatan langsung peneliti di lokasi
tujuan wisata lainnya. Wisatawan akan penelitian, sedangkan data sekunder
lebih tertarik berkunjung ke destinasi penelitian ini diperoleh dari sumber-
wisata yang memiliki produk khas sumber literatur, dinas Pariwisata
yang unik dan menarik dari wilayah Pemuda dan Olahraga Kabupaten
tersebut. Bondowoso dan sumber pustaka.
Namun dalam pengelolaan
industri kreatif kafe kopi di
Bondowoso ini menjadi destinasi Hasil dan Pembahasan
wisata dalam rangka meningkatkan Dari penelitian ini dapat
sektor pariwisata ternyata menghadapi diidentifikasi permasalahan yang
permasalahan terutama dalam dihadapi dan digambarkan/dijelaskan
mengidentifikasi permasalahan apa bahwa industri kreatif kafe kopi di
saja yang dihadapi dan Bondowoso dapat menjadi destinasi
strategi/langkah apa yang sesuai dalam wisata yang dapat meningkatkan
mengembangkan industri kreatif kafe sektor pariwisata Kabupaten

76 | Pengembangan Industri Kreatif Kafe Kopi dalam Meningkatkan Sektor Pariwisata di Kabupaten Bondowoso
Vol.4 No.1 Januari 2020 Journal of Tourism and Creativity ISSN: 2549-483X
e-ISSN: 2716-5159

Bondowoso. Kafe kopi yang ada di kopi khas asli Bondowoso dan tidak
Bondowoso terutama yang terdaftar di menyajikan kopi sachet/kopi gunting.
Disparpora telah mengikuti kegiatan Kopi yang disajikan di kafe ini
pelatihan pengelolaan kafe kopi disajikan dan diracik oleh barista
maupun kebaristaan diharapkan secara langsung. Tabel 1 berikut
mampu menjalankan usaha kafe kopi adalah daftar nama kafe yang terdaftar
dengan baik. Salah satu hal yang harus di Dinas Pariwisata Pemuda dan
diperhatikan oleh kafe kopi di Olahraga Kabupaten Bondowoso.
Bondowoso adalah harus menyajikan
Tabel 1. Data Kafe Kopi di Bondowoso
NO NAMA CAFÉ ALAMAT KECAMATAN
1 Photo Kopi Jl. Diponegoro Bondowoso
2 Mount Coffee Jl. MT. haryono 145 Bondowoso
3 Nine Coffee Jl. Soeprapto Bondowoso
4 Antik Coffee Jl. Diponegoro Bondowoso
5 Beruang Seduh Jl. KIS Mangunsarkoro Bondowoso
6 Siklus Corner Jl. Diponegoro Bondowoso
7 Café N Distro Jl. Yos Sudarso Bondowoso
8 Nurtanio Jl. Kol. Sugiono Bondowoso
9 Blackdose Jl. Pelita Bondowoso
10 Jojo Coffee Jl. Diponegoro Bondowoso
11 Bunga Pelita Jl. Pelita Tamansari Bondowoso
12 Rame-rame Jl. Cipto Mangunkusumo Bondowoso
13 Kedai Koe Jl. Zainul Arifin Bondowoso
14 Legato Jl. Raya Pakisan Bondowoso
15 Raja Coffee Jl. Raya Ijen Ijen
16 Nongki-nongki Jl. Brigpol Sudarlan Bondowoso
17 Nuri Jl. Raya Ijen Ijen
18 Angkringan Gang Nol Jl. A. Yani Bondowoso
19 Grobak Milkshake Jl. Soeprapto Bondowoso
20 Colour Coffee Jl. A. Yani Bondowoso
Sumber : Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Bondowoso, 2018

Berdasarkan penjelasan dari paguyuban yang khusus mewadahi


Dinas Pariwisata, Pemuda dan pengusaha kafe kopi namun yang ada
Olahraga (Disparpora) Kabupaten yaitu paguyuban kampung kopi
Bondowoso, Disparpora Bondowoso dimana anggotanya sebagian besar
merupakan salah satu dinas yang adalah para pengusaha kopi di
mendukung pengembangan kopi Bondowoso yang mempunyai produk
maupun kafe kopi di Bondowoso yang dan sebagian besar sudah mempunyai
dilakukan melalui kegiatan pelatihan kafe kopi. Selain masuk di paguyuban
dan memberikan bantuan kepada para kampung kopi, para pengusaha kafe
pelaku usaha kafe kopi di Bondowoso kopi juga bisa masuk pada paguyuban
serta membina dan memberikan atau asosiasi lainnya seperti PHRI
pendampingan pada “Paguyuban untuk bisa lebih mengembangkan
Kampung Kopi” di Bondowoso. usaha bisnis kafe kopinya.
Di sisi yang lain, wilayah Pemerintah daerah melalui dinas
Bondowoso belum mempunyai terkait menggalakkan pengembangan

Pengembangan Industri Kreatif Kafe Kopi dalam Meningkatkan Sektor Pariwisata di Kabupaten Bondowoso | 77
Vol.4 No.1 Januari 2020 Journal of Tourism and Creativity ISSN: 2549-483X
e-ISSN: 2716-5159

kopi Bondowoso mulai dari hulu Paguyuban “Kampung Kopi


sampai hilir. Pengembangan kopi Bondowoso” dilibatkan untuk
Bondowoso ini juga telah didukung memberikan alternatif dari adanya city
adanya sertifikasi Indikasi branding BRK dan memberikan
Geografis/IG pada tahun 2013 untuk sosialisasi produk unggulan di
Kopi Java Arabika Ijen Raung. Indonesia ternyata adalah kopi yang
Dengan sertifikasi IG ini menjadi dihasilkan oleh Kabupaten
penguat para pelaku usaha kopi Bondowoso. Menurut Disparpora
menjadi semakin tertarik untuk terdapat 3 paket terkait pengembangan
mengembangkan kopi yang kopi di Bondowoso yaitu pertama,
berkualitas di wilayah Bondowoso. daily café ada di Kampung Kopi
Hal ini ternyata juga diikuti dengan Pelita, kedua, by event ada di Alun-
munculnya banyak kafe kopi di alun melalui Paguyuban Kampung
Bondowoso. Kopi, dan ketiga, paket utuh/lengkap
Disparpora Kabupaten yaitu coffe tour packet ada di Sumber
Bondowoso menginisiasi dan Wringin. Disparpora membuat
memfasilitasi kegiatan “Paguyuban beberapa paket wisata yang terkait
Kampung Kopi” dengan event setiap pengembangan kopi Bondowoso
bulan pada minggu kedua pada hari sesuai dengan keinginan wisatawan.
jumat, sabtu dan minggu dengan Selain itu tiap-tiap kafe kopi di
mengadakan event di Alun-alun Bondowoso masing-masing
Bondowoso. Kegiatan ini didukung mempunyai biji kopi andalan khas
oleh Bank Jatim Wilayah Bondowoso wilayah Bondowoso (Poernomo et al,
dan dinas-dinas terkait lainnya. Event 2019)
Kampung Kopi Bondowoso ini telah Berikut Tabel 2 yang
dilaksanakan mulai awal tahun 2017 menggambarkan pengembangan
diikuti oleh para pelaku usaha yang industri kreatif kafe kopi di wilayah
mempunyai kafe kopi dan atau kabupaten Bondowoso dalam
mempunyai produk/brand kopi meningkatkan sektor Pariwisata.
sendiri.
Tabel 2. Bentuk Pengembangan Industri Kreatif Kafe Kopi dalam meningkatkan Sektor
Pariwisata di Kabupaten Bondowoso
Wisata Industri Kreatif Kafe Kopi
Something to see Pengunjung/wisatawan kafe kopi di Bondowoso dapat melihat dan
menyaksikan secara langsung kopi khas Bondowoso dan dapat
melihat langsung proses penyajian kopi sampai ke konsumen.
Something to do Pengunjung/wisatawan kafe kopi di Bondowoso dapat memilih
langsung kopi mana yang akan dinikmati selain itu beberapa kafe
juga memperbolehkan pengunjung ikut berperan aktif dalam
pemrosesan penyajian kopi misalnya dalam pemilihan
hiasan/tulisan dalam kopi yang akan disajikan atau
penambahan/pengurangan dalam komposisi kopi tersebut sesuai
dengan permintaan konsumen.
Something to buy Pengunjung/wisatawan kafe kopi di Bondowoso dapat membeli
produk-produk kopi dari kafe tersebut yang telah dikemas dengan
menarik.
Sumber: Yoeti, 1985 dan diolah

78 | Pengembangan Industri Kreatif Kafe Kopi dalam Meningkatkan Sektor Pariwisata di Kabupaten Bondowoso
Vol.4 No.1 Januari 2020 Journal of Tourism and Creativity ISSN: 2549-483X
e-ISSN: 2716-5159

Dalam pengembangan kopi di Menurut Poernomo et al, (2019),


wilayah Bondowoso, dinas-dinas secara riil dalam melakukan
saling bersinergi dan bekerjasama. pengembangan kafe kopi di wilayah
Terkait dengan kegiatan pelatihan Bondowoso, Disparpora maupun
terdapat beberapa pihak yang terlibat pelaku usaha kafe kopi masih
antara lain yaitu Dinas Pertanian, menghadapi beberapa
dinas ini berkaitan dengan hulu, terkait permasalahan/kendala. Permasalahan
dengan Indikasi Geografis/IG, proses atau kendala yang dihadapi Disparpora
penanaman sampai dengan greenbean, dan pelaku usaha kafe kopi dalam
Selanjutnya Dinas Koperasi, pengembangan kopi dari sisi hilir
Perindustrian dan Perdagangan yaitu pertama adalah masalah
(Diskoperindag), dinas ini bertugas Sumberdaya Manusia (SDM),Para
untu mem-branding produk kopi dan pelaku usaha kafe kopi di Bondowoso
packaging produk kopi tersebut, ini ada yang aktif dan pasif.
kemudian Dinas Pariwisata, Pemuda Permasalahan SDM ini adalah
dan Olahraga (Disparpora), dinas ini permasalahan yang dominan karena
berada pada posisi hilir, yaitu mem- seberapapun banyaknya bantuan,
branding kafe kopi dan penyajian pendampingan maupun pelatihan
serta etika layanan kopi sampai namun bila SDM-nya kurang aktif
disajikan pada konsumen. Dapat maka kafe kopi akan sulit
disampaikan disini bahwa Disparpora berkembang. Selanjutnya masalah
rutin melakukan pelatihan barista Kedua adalah permodalan. Ini
maupun pelatihan tata kelola merupakan masalah klasik dan perlu
restoran&homestay. Untuk peserta mendapatkan perhatian, Permasalahan
dikarenakan rutin diselenggarakan per Ketiga adalah permasalahan/kendala
tahun maka dibagi berdasarkan jenis terkait perijinan, pada perijinan usaha
pelatihannya sehingga lebih fokus, kafe kopi ada di dinas PTSP
misalnya pelatihan roasting atau (Pelayanan Terpadu Satu Pintu) dan
pelatihan fokus penyajian kopi. untuk PIRT ada di Diskoperindag
Selain memberikan pelatihan sedangkan untuk kesehatan ada di B-
secara rutin, Disparpora juga Pom namun dalam proses
memberikan bantuan alat pada saat pengurusannnya ternyata tidak mudah
mengikuti event baik lokal maupun seperti dalam pemberitaan. Kemudian
nasional serta diberikan bantuan kendala yang keempat, adalah
peralatan di tempat usaha masing- kendala dalam menjaga kualitas kopi
masing kafe kopi tersebut. Dalam dan packaging atau kemasan, hal ini
pemberian bantuan alat ini, Disparpora sebenarnya lebih fokus untuk
bersinergi dengan dinas terkait pengusaha kopi bukan pada pengusaha
terutama Diskoperindag sehingga kafe kopi secara langsung. Dalam hal
tidak ada bantuan alat yang tumpang ini Bekraf dan Disparpora telah
tindih dalam penyalurannya. Saat ini membantu para pengusaha kopi untuk
Disparpora sudah bersinergi dengan bisa melakukan pengemasan dengan
Diskoperindag selama beberapa tahun lebih praktis dan ekonomis namun
terutama dalam proses pemberian ternyata masih terdapat beberapa
bantuan alat untuk pengembangan kendala terutama karena masalah
kafe kopi di wilayah Kabupaten permodalan apabila terkait dengan
Bondowoso. packaging sehingga diperlukan alat
packaging yang sesuai dengan

Pengembangan Industri Kreatif Kafe Kopi dalam Meningkatkan Sektor Pariwisata di Kabupaten Bondowoso | 79
Vol.4 No.1 Januari 2020 Journal of Tourism and Creativity ISSN: 2549-483X
e-ISSN: 2716-5159

kebutuhan para pelaku usaha kopi di langkah/strateginya adalah salah


Bondowoso. Ini terkait dengan kafe satunya memberikan bantuan modal
kopi secara langsung karena dari pemerintah maupun mendukung
berhubungan dengan poin something pelaku usaha kafe kopi untuk lebih
to buy, dimana biasanya pengunjung mandiri. Jadi diharapkan ke depan
akan membeli produk kopi kemasan para pengusaha kafe kopi ini bisa lebih
yang telah disediakan di kafe tersebut. mandiri terutama dalam permodalan
Selanjutnya kendala kelima dengan tidak menggantungkan
adalah, tentang segmen pasar kafe bantuan modal dari pemerintah.
kopi yang kurang yaitu terkait dengan Selanjutnya langkah/strategi
masalah pemasaran. Para pelaku usaha yang perlu dilakukan menghadapi
kafe kopi maupun Disparpora belum kendala ketiga terkait permasalahan
mampu menjaring pengunjung perijinan adalah perlu ditingkatkan
terutama yang daily. Saat ini ada peran dari pemerintah untuk
beberapa pengusaha kafe kopi yang memberikan kemudahan yang benar-
gulung tikar, yang bertahan sekitar benar nyata bagi pelaku usaha kafe
60%-70%. Padahal kafe kopi tersebut kopi dalam pengurusan perijinan. Jadi
mempunyai konsep kafe kopi yang kemudahan perijinan ini tidak sekedar
bagus, peralatan kafe kopinya juga slogan saja tapi benar-benar
bagus serta menyajikan kopi yang terimplementasi dengan nyata namun
bermutu juga namun ternyata beberapa dalam hal ini juga diharapkan adanya
kafe kopi yang gulung tikar tersebut keuletan dan kegigihan dari pelaku
karena sepinya pengunjung/konsumen usaha kafe kopi untuk menyelesaikan
yang datang. pengurusan ijin dari kafe kopi
Dari beberapa kendala di atas tersebut. Kemudian strategi/langkah
strategi/langkah yang perlu untuk menyelesaikan kendala
ditingkatkan dan diperhatikan oleh keempat yaitu kualitas kopi dan
para pelaku usaha kafe kopi di packaging, pada saat ini pihak
Bondowoso dan Disparpora Disparpora diharapkan terus menerus
Kabupaten Bondowoso adalah sebagai bekerjasama dengan beberapa
berikut: pengusaha kafe kopi di Bondowoso
Pada kendala pertama adalah kendala terutama pada penyediaan bahan baku
Sumberdaya manusia (SDM), kopi yang harus tetap berkualitas.
langkah/strategi dalam menghadapi Selanjutnya, secara umum sering
kendala SDM ini adalah memberikan dijumpai kondisi di lapangan bahwa
pemahaman dan kesadaran bagi para kualitas kopi yang sangat bagus akan
pelaku usaha kafe kopi agar lebih diekspor keluar negeri dengan harga
mempunyai kreativitas dan semangat jual yang relatif lebih mahal kemudian
yang tinggi untuk berkembang dan kualitas kopi yang biasa akan dijual di
mempunyai kemandirian dalam kafe-kafe di wilayah Bondowoso, hal
mengembangkan usaha kafenya. inilah yang perlu menjadi perhatian
Berdasarkan realita yang ada yaitu oleh para pelaku usaha kafe kopi
para pelaku usaha kafe kopi yang aktif untuk tetap berkomitmen menyajikan
dan kreatif inilah yang maju dan kopi dengan kualitas yang tinggi di
sukses sedangkan yang pasif akan kafenya tersebut. Sedangkan dalam
menjadi kurang berkembang bahkan packaging diharapkan para pengusaha
banyak yang gulung tikar., kendala kopi yang menjual kopi dalam bentuk
kedua yaitu kendala permodalan, kemasan dan di-display di kafe kopi

80 | Pengembangan Industri Kreatif Kafe Kopi dalam Meningkatkan Sektor Pariwisata di Kabupaten Bondowoso
Vol.4 No.1 Januari 2020 Journal of Tourism and Creativity ISSN: 2549-483X
e-ISSN: 2716-5159

dapat menampilkan packaging yang kualitas dan rasa yang mantap dari
lebih menarik dan berkualitas dengan Kopi Bondowoso.
berbagai ukuran yang diinginkan oleh Selain melalui edukasi, salah
para pengunjung. satu sosialisasi yang dilakukan dalam
Terkait kendala kelima, yaitu meningkatkan pengembangan kafe
kendala segmen pasar/pemasaran. kopi dalam meningkatkan sektor
Langkah/strategi yang dilakukan pariwisata di Bondowoso adalah
adalah dengan memberikan edukasi dengan adanya sinergi Disparpora
dan sosialisasi kepada para dengan Dinas Komunikasi dan
pengunjung/wisatawan yang ada di Informasi (Kominfo) Kabupaten
Kabupaten Bondowoso. Konsumen Bondowoso. Beberapa destinasi
dari wilayah Bondowoso maupun luar pariwisata yang berupa kafe kopi di
Bondowoso sampai saat ini Bondowoso dimasukkan dalam
membutuhkan edukasi dan sosialisai kegiatan yang dipromosikan melalui
terkait kopi Bondowoso. Banyak kominfo serta dimasukkan pada daftar
konsumen/pengunjung yang masih destinasi pariwisata unggulan di
kaget karena harga secangkir kopi saja wilayah Bondowoso.
harganya bisa sampai 10 ribu rupiah Saat ini dengan kepemimpinan
padahal apabila membeli kopi gunting baru di Bondowoso telah berkomitmen
atau kopi sachet hanya sekitar seribu untuk melanjutkan BRK meskipun
atau dua ribu rupiah saja. Hal inilah dengan ritme dan ciri khas masing-
yang pada awalnya membuat banyak masing namun ke depan tetap
kafe kopi di Bondowoso gulung tikar diharapkan akan membawa kemajuan
karena banyak masyarakat yang pada pengembangan kopi Bondowoso
segmen pasarnya masih rendah. salahsatunya melalui pengembangan
Pada saat awal dicanangkan industri kreatif kafe kopi dalam
BRK pada tahun 2016 bahkan sampai meningkatkan sektor pariwisata di
sekarang merupakan tantangan bagi Kabupaten Bondowoso.
Pemerintah Daerah maupun pemerhati
kopi Bondowoso untuk mengedukasi Kesimpulan
dan mensosialisasikan kopi
Bondowoso. Dalam hal ini terdapat Dari hasil penelitian yang yang
dua sisi pemahaman masyarakat yaitu dilakukan maka pengembangan
kopi giling dan kopi gunting/sachet, industri kreatif kafe kopi dalam
masyarakat masih banyak yang meningkatkan sektor pariwisata di
menyukai kopi gunting/sachet yang Kabupaten Bondowoso menghadapi
murah namun seiring berjalannya beberapa permasahan utama yaitu
waktu masyarakat juga telah mulai pertama adalah masalah SDM, kedua
mengenal kopi giling yang meskipun masalah permodalan. Ketiga adalah
harganya lebih mahal namun rasa dan permasalahan/kendala terkait perijinan
kualitasnya sangat jauh berbeda. keempat, adalah kendala dalam
Bahkan pada saat ini ada masyarakat menjaga kualitas kopi dan packaging
Bondowoso yang menyampaikan atau kemasan, Selanjutnya kendala
bahwa kopi gunting/sachet itu adalah kelima adalah, tentang segmen pasar
minuman rasa kopi. Berdasarkan kafe kopi yang kurang yaitu terkait
kondisi tersebut dapat kita sampaikan dengan pemasaran.
bahwa saat ini sudah mulai ada Selanjutnya, strategi atau
pemahaman dari masyarakat akan langkah yang harus diperhatikan oleh

Pengembangan Industri Kreatif Kafe Kopi dalam Meningkatkan Sektor Pariwisata di Kabupaten Bondowoso | 81
Vol.4 No.1 Januari 2020 Journal of Tourism and Creativity ISSN: 2549-483X
e-ISSN: 2716-5159

semua pihak adalah peningkatan SDM konsistensi paguyuban terutama di sisi


dengan adanya sinergi antara pihak- hilir.
pihak yamg terkait baik antara dinas- Selain itu program Disparpora
dinas terkait maupun para pengelola kabupaten Bondowoso ke depan salah
kafe itu sendiri. Selain itu kesadaran satunya adalah pada beberapa kawasan
dari masyarakat Bondowoso untuk wisata akan dibangun Coffee House
terus aktif dalam mengembangkan antara lain di wilayah wisata Kawah
industri kreatif kafe kopi yang Wurung dan Arak-Arak serta
mengangkat kopi khas asli meningkatkan kerjasama dengan
Bondowoso sebagai kopi yang berbagai pihak dalam
terkenal tidak hanya di level nasional mengembangkan kafe kopi
saja namun bahkan juga terkenal di Bondowoso agar lebih berkembang
level internasional. dan dapat meningkatkan sektor
Pemerintah daerah Kabupaten pariwisata di Kabupaten Bondowoso.
Bondowoso khususnya Dinas Untuk penelitian selanjutnya
Pariwisata, Pemuda dan Olahraga diharapkan lebih melengkapi hasil
diharapkan dapat mendukung langkah penelitian ini dengan menggunakan
pengembangan industri kreatif kafe metode lain agar hasilnya lebih
kopi dengan senantiasa bersinergi mendalam dan akurat.
dengan dinas terkait misalnya dengan
dinas Koperasi, Perindustrian dan
Perdagangan dalam hal pembinaan Daftar Pustaka
pelaku usaha kafe kopi dan bersinergi Agung, A. (2015). Pengembangan
dengan dinas Kominfo terutama dalam Model Wisata Edukasi-
promosi dan pemasaran dari Ekonomi Berbasis Industri
keberadaan kafe kopi di wilayah Kreatif Berwawasan Kearifan
Bondowoso. Selain itu para pelaku Lokal untuk Meningkatkan
usaha kafe kopi juga harus lebih aktif
Ekonomi Masyarakat. Jurnal
dan kreatif dalam mengembangkan Ilmu Sosial dan Humaniora,
usahanya dengan semangat tinggi 4.585-597.
mengangkat produk khas kopi asli dari
Bondowoso. Departemen Perdagangan Republik
Untuk selanjutnya dengan Indonesia (2008).
adanya beberapa kendala yang “Pengembangan Ekonomi
dihadapi dalam pengembangan kafe Kreatif Indonesia 2025 :
kopi Bondowoso dalam meningkatkan Rencana Pengembangan
sektor pariwisata tersebut, Disparpora Ekonomi Kreatif Indonesia
telah berupaya tetap menjalin dan 2009-2025”.
bersinergi dengan para pelaku usaha Gabungan Eksportir Kopi Indonesia,
kopi dan kafe kopi dengan tetap 2019. Areal dan Produksi.
memberikan bantuan peralatan, (https://gaeki.or.id/Areal dan
pelatihan, konsisten dalam kegiatan Produksi/ diakses tanggal 27
event-event yang diadakan paguyuban Agustus 2019).
“Kampung Kopi Bondowoso” dengan
menghadirkan kafe kopi dengan Kamil, A. (2015). Industri Kreatif
masing-masing produk andalannya, Indonesia: Pendekatan Analisis
memasukkan kopi dalam agenda Kinerja Industri. Jurnal Media
promo daerah serta menjaga adanya Trend, 10 (2), 165-182.

82 | Pengembangan Industri Kreatif Kafe Kopi dalam Meningkatkan Sektor Pariwisata di Kabupaten Bondowoso
Vol.4 No.1 Januari 2020 Journal of Tourism and Creativity ISSN: 2549-483X
e-ISSN: 2716-5159

Leonandri, D., & Rosmadi, M.L.N. Shofa, I., & Nugroho, D. (2018).
(2018). Sinergitas Desa Wisata Pertumbuhan dan Strategi
dan Industri Kreatif dalam Pengembangan Ekonomi
Meningkatkan Perekonomian Kreatif Kota Malang. Jurnal
Masyarakat. Jurnal IKRAITH Pangripta, I (1), 75-85.
EKONOMIKA, 1 (2). 13-18). Susanto, AB. 2017, A Handbook for
Moelyono, M. (2010). Menggerakkan Coffee Lovers, Penerbit The
Ekonomi Kreatif Antara Jakarta Consulting Group.
Tuntutan dan Kebutuhan (1
Yoeti, Oka A. (1985). Pengantar Ilmu
ed.). Jakarta: PT. Raja Pariwisata, bandung. Angkasa.
Grafindo Persada.
Yozku, Ozen kirant dan Icoz, Orhan,
Nazir, M. 1988. Metode Penelitian, 2010. “A Model Proposal on
Ghalia Indonesia. Jakarta. the Use of Creative Tourism
Ningsih, C. (2014). Sinergitas Industri Experiences in Congress
Kratif Berbasis Pariwisata Tourism and Congress
dengan Strategi Pembangunan Marketing Mix”. PASOS, Vol.
Industri Nasional Menuju 8 (3) Spesial Issue 2010.
Globalisasi. Jurnal Manajemen UU. No. 9 tahun 1990 tentang
Resort & Leisure, 11 (1), 59- Pariwisata
64.
Undang No. 10 tahun 2009 tentang
Ooi, Can-Seng (2006). Tourism and Kepariwisataan
Creative Economi in
Singapore.
Pemerintah Kabupaten
Bondowoso.(tidak ada tahun).
Bondowoso Republik Kopi:
From Coffee to World
Inspiration. Dinas Informasi
dan Komunikasi Kabupaten
Bondowoso&Times Indonesia
Network.
Poernomo D, Izzah L, Sulistiyono S.T,
Rochwulaningsih Y,
Handayani T, Handini YD,
Wahjuni S, Purwowibowo,
Karyadi H, Suryawati D,
Sisbintari I, Puspitaningtyas Z,
Sutrisno, Suhartono, Negoro
AHS, Prananti R, Lokaprasida
P, Azhari AK, 2019, Industri
Kreatif Kafe Kopi Analisis
Pemangku Kepentingan &
Prospek, Jember : Jember
University Press

Pengembangan Industri Kreatif Kafe Kopi dalam Meningkatkan Sektor Pariwisata di Kabupaten Bondowoso | 83
Vol.4 No.1 Januari 2020 Journal of Tourism and Creativity ISSN: 2549-483X
e-ISSN: 2716-5159

84 | Pengembangan Industri Kreatif Kafe Kopi dalam Meningkatkan Sektor Pariwisata di Kabupaten Bondowoso

You might also like