Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 16

Jurnal Buffer Informatika, Volume 3, Nomor 2, ISSN 2527-4856

IMPLEMENTASI METODE BINET SIMON DAN


METODE FUZZY LOGIC PADA APLIKASI TES KEMAMPUAN
IQ (INTELLIGENCE QUOTIENT) DAN TIPE KECERDASAN
(MULTIPLE INTELLIGENCE) UNTUK ANAK TUNARUNGU
BERBASIS ANDROID
(Studi Kasus : SLB C YPALB Perwari Ancaran Kuningan)

Rio Andriyat K.,M.Kom


Studi Teknik Informatika
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Kuningan
rioandriyat@uniku.ac.id1, yogi.sanhari@hotmail.com2

Abstract
The first intelligence known by man is intelligence or intellectual acumen.
Intelligence is mind intelligence, the intelligence function of thought can be used
to solve a problem or situation quickly and precisely. Until now, many parents
think that intelligence relates to calculations or any form of subjects that are
difficult and challenging. However, in fact people have many forms of intelligence
called intelligence type or multiple intelligences. This intelligence can be detected
through psychological examination with measuring tools given in the form of
the problems created by the psychologists to distinguish the person's behavior
with others, improving self understanding, self evaluation, and self-acceptance.
Intelligence is defined by IQ (Intelligence Quotient) which is grouped based on
a comparison between the level of mental abilities (mental age) with age
(chronological age). Based on test results, the android based application of IQ
and multiple intelligence using Binet Simon method and Fuzzy Logic method
for deaf children at SLB C YPALB Perwari Ancaran Kuningan can be done
quickly, accurately, and the child's attention so that tests of IQ and multiple
intelligence can be done more effective so that it can improve cognitive abilities
and emotional, as well as the ability of intelligence of students, especially children
with hearing impairment.
Keywords : IQ test, multiple intelligence, deaf children, binet simon method,
fuzzy logic method, based android.

1. PENDAHULUAN tingkat kemampuan mental (mental


1.1 Latar Belakang Masalah age) dengan tingkat usia (chrono-
Bentuk kecerdasan pertama yang logical age). Sebagaimana tes IQ
dikenal oleh manusia adalah kecer- sering dianggap sebagai kendala oleh
dasan intelegensi atau intelektual, mereka yang sedang mencari
kecerdasan didefinisikan berdasarkan pengetahuan tentang IQ atau dalam
IQ. Pengelompokan IQ dilakukan pembelajarannya. Pasalnya, banyak
berdasarkan perbandingan antara yang menganggap tes IQ sebagai
Jurnal Buffer Informatika, Volume 3, Nomor 2, ISSN 2527-4856

hambatan yang bisa menjatuhkan 1.2 Rumusan Masalah


mereka saat mengikuti proses. Berdasarkan permasalahan yang
Pendapat itu tentu saja keliru, karena ada, penulis merumuskan masalah
IQ merupakan suatu pemeriksaan dalam penelitian ini sebagai berikut :
psikologi dengan alat-alat ukur 1. Bagaimana melakukan tes
tertentu dalam bentuk soal-soal tes kemampuan IQ dan tipe
yang diciptakan oleh para pakar kecerdasan pada anak tunarungu ?
psikologi untuk membedakan prilaku 2. Bagaimana mengimplementasikan
seseorang dengan orang lain. metode Binet Simon dalam
Selama ini tes IQ dan tipe menentukan IQ dan metode Fuzzy
kecerdasan pada anak berkebutuhan Logic dalam menentukan tipe
khusus tunarungu, kebanyakan masih kecerdasan pada anak tunarungu ?
menggunakan cara formal atau 3. Bagaimana merancang dan
manual yaitu dilakukan dengan membangun aplikasi tes
beberapa lembar kertas, menjawab kemampuan IQ dan tipe
pertanyaan dan menunggu hasilnya kecerdasan untuk anak tunarungu
beberapa hari kemudian sehingga menggunakan metode Binet
membutuhkan waktu yang cukup Simon dan metode Fuzzy Logic
lama untuk mendapatkan hasil dari berbasis android ?
tes IQ dan tipe kecerdasan. Akan
tetapi akan sangat menarik jika 1.3 Batasan Masalah
sebuah tes IQ dan dan tipe Adapun batasan masalah dalam
kecerdasan dilakukan menggunakan penelitian ini adalah sebagai berikut :
sebuah aplikasi yang memiliki 1. Aplikasi ini digunakan untuk
tampilan-tampilan animasi serta anak tunarungu jenjang SMALB
dipadukan dengan permainan, (Sekolah Menengah Atas Luar
penggunaan sarana teknologi yang Biasa).
canggih, dan penggunaan sistem 2. Aplikasi ini menggunakan 90 soal
misalnya android yang open yang terdiri dari soal matematika,
platform, pengguna tidak hanya logika dan bahasa isyarat, pada
bermain namun juga mengetahui saat pelaksaan tes menggunakan
nilai IQ dan tipe kecerdasannya 60 soal, dalam waktu 60 menit.
dengan cepat dan tepat karena 3. Aplikasi ini menggunakan metode
menggunakan metode Binet Simon Binet Simon untuk menentukan
dan metode Fuzzy Logic sehingga IQ anak tunarungu dengan kriteria
lebih efektif dan efisien dalam soal general comprehension,
menentukan hasilnya. visual motor ability, aritmathic
Berdasarkan uraian tersebut, reasoning, memory and concen-
maka penulis mengambil judul tration, vocabulary dan verbal
“Implementasi Metode Binet fluency, judgement and reasoning,
Simon dan Metode Fuzzy Logic dan metode Fuzzy Logic untuk
pada Aplikasi Tes Kemampuan IQ menentukan tipe kecerdasan anak
(Intelligence Quotient) dan Tipe tunarungu dengan kriteria verbal-
Kecerdasan (Multiple Intelligence) linguistik, logika-matematika,
untuk Anak Tunarungu Berbasis visual-spasial, intrapersonal,
Android”. interpersonal, naturalis.

2
Jurnal Buffer Informatika, Volume 3, Nomor 2, ISSN 2527-4856

4. Bahasa pemrograman yang kemungkinan atas bermacam


digunakan dalam apikasi ini yaitu kemampuan anak berkebutuhan
java yang dikompilasi menjadi khusus tunarungu secara mental
sistem android (.apk) dan untuk dan faktor yang mendukungnya,
database menggunakan SQLite termasuk prestasi, kepribadian,
Database. intelegensi dan tipe kecerdasan,
5. Tools yang digunakan untuk sehingga walaupun mereka anak
membangun aplikasi ini yaitu dengan berkebutuhan khusus
Android Studio dengan minimal namun mereka tetap bisa berfikir
versi API 16. dan beraktifitas lebih baik lagi.

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.5 Metodologi Penelitian dan


1.4.1 Tujuan Penelitian Teknik Pengumpulan Data
Adapun tujuan dari penelitian ini 1.5.1 Metodologi Penelitian
adalah sebagai berikut : Metode pengembangan perang-
1. Mengetahui tingkat kecerdasan kat lunak yang digunakan dalam
dan kemampuan IQ dan tipe penelitian ini adalah RUP (Rational
kecerdasan anak tunarungu. Unified Process). Menurut Salahud-
2. Mengimplementasikan metode din dan Rosa A.S (2011:105) RUP
Binet Simon dan metode Fuzzy adalah pendekatan pengembangan
Logic dalam tes kemampuan IQ perangkat lunak yang dilakukan
dan tipe kecerdasan untuk anak berulang ulang (iterative), fokus
tunarungu. pada arsitektur, lebih diarahkan
3. Merancang dan membangun berdasarkan penggunaan kasus.
aplikasi tes kemampuan IQ dan Dalam RUP terdapat 4 fase yang
tipe kecerdasan untuk anak digunakan, seperti pada gambar 1.1
tunarungu menggunakan metode di bawah ini :
Binet Simon dan metode Fuzzy
Logic berbasis android.

1.4.2 Manfaat Penelitian


Diharapkan penelitian ini dapat
memberikan manfaat, yaitu :
1. Bagi Lembaga, untuk membantu
dalam upaya pengembangan
kemampuan kognitif dan emosio-
nal dari tes kemampuan IQ dan Gambar 1.1 Metode Pengembangan
tipe kecerdasan anak tunarungu, Rational Unified Process (RUP)
guna meningkatkan kemampuan Berikut ini penjelasan 4 fase
intelegensi siswanya dan RUP berdasarkan gambar 1.1, yaitu :
meningkatkan mutu pendidikan 1. Inception (permulaan)
di SLB C YPALB Perwari Tahap ini mendefinisikan batasan
Ancaran Kuningan. kegiatan, analisis kebutuhan user,
2. Bagi Pengguna, untuk melatih melakukan perancangan awal
kemampuan kognitif dan emosio- perangkat lunak (perancangan
nal serta mengukur berbagai arsitektural dan use case).

3
Jurnal Buffer Informatika, Volume 3, Nomor 2, ISSN 2527-4856

2. Elaboration (perluasan) melengkapi data yang dibutuhkan


Tahap ini lebih di fokuskan pada dalam membangun aplikasi tes
perencanaan arsitektur sistem, kemampuan IQ dan tipe
mendeteksi arsitektur sistem yang kecerdasan anak tunarungu.
diinginkan dapat dibuat atau tidak 3. Studi Pustaka
3. Construction (pembuatan) Teknik ini dilakukan untuk
Tahap ini merupakan pengimple- menunjang teknik wawancara dan
mentasian rancangan perangkat observasi yang telah dilakukan,
lunak yang telah dibuat, melaku- pengumpulan informasi yang
kan klarifikasi kebutuhan yang dibutuhkan dilakukan dengan cara
masih tersisa dan melengkapi mencari referensi-referensi yang
pembangunan sistem berdasarkan berhubungan dengan penelitian
arsitektur yang ditetapkan, secara yang dilakukan, dapat diperoleh
berulang dan bertambah (iterative dari buku-buku atau internet.
and incremental) membangun
produk yang lengkap, yang siap 2. LANDASAN TEORI
dialihkan kepada pengguna. 2.1 Kajian Teori
4. Transition (peralihan) 2.1.1 Intelligence Quotient (IQ)
Tahap ini dilakukan penyerahan Menurut Ahmadi (2009:176),
perangkat lunak kepada pemakai, intelek merupakan pikiran, dengan
melakukan pengujian, pelatihan, intelek orang dapat menimbang,
setelah digunakan oleh pemakai menguraikan, menghubungkan
pemeliharaan perangkat lunak pengertian satu dengan yang lainnya
sepenuhnya dilakukan pemakai. dan menarik kesimpulan. Inteligensi
merupakan kecedasan pikiran,
1.5.2 Teknik Pengumpulan Data dengan inteligensi fungsi pikir dapat
Untuk mendapatkan data yang digunakan dengan cepat dan tepat
diperlukan dalam penelitian, penulis untuk mengatasi suatu situasi atau
menggunakan beberapa teknik, yaitu: untuk memecahkan suatu masalah.
1. Wawancara Binet dan Simon mendefinisikan
Teknik ini dilakukan melalui inteligensi sebagai kemampuan
wawancara secara lisan dan untuk mengarahkan fikiran atau
pertemuan tatap muka dengan tindakan, kemampuan untuk
sumbernya yaitu SLB C YPALB mengubah arah tindakan bila
Perwari Ancaran Kuningan, untuk tindakan tersebut dilaksanakan, dan
menghimpun data yang belum kemampuan untuk mengkritik diri
tercukupi atau data yang sendiri atau melakukan autocriticsm.
dibutuhkan dalam membangun
aplikasi tes kemampuan IQ dan 2.1.2 Tes IQ (Intelligence Quotient)
tipe kecerdasan anak tunarungu. Dalam Kamus Bahasa Inggris,
2. Observasi tes dikatakan berasal dari kata
Teknik ini dilakukan dengan cara “testum”, yang berarti “cawan
mengamati dan melihat langsung terbuat dari tanah penguji logam, alat
dari dekat kegiatan yang sedang untuk menentukan sesuatu mutu”.
berjalan di SLB C YPALB Tes diartikan sebagai ujian untuk
Perwari Ancaran Kuningan untuk mengukur atau menilai hasil kerja

4
Jurnal Buffer Informatika, Volume 3, Nomor 2, ISSN 2527-4856

(performance), kapabilitas, dan sifat berbagai rangsangan terutama


seseorang. melalui indera pendengarannya”.
Pada umumnya tes mengandung
arti alat untuk menentukan sesuatu 2.1.5 Aplikasi
atau standar atau ukuran untuk Menurut Jugiyanto (2005:12)
menguji sesuatu. Kaitannya dengan mengemukakan bahwa “Aplikasi
IQ, tes merupakan suatu rangkaian adalah penggunaan dalam suatu
persoalan, pertanyaan-pertanyaan, komputer, instruksi (instruction) atau
latihan-latihan untuk menentukan pernyataan (statememt) yang disusun
tingkat pengetahuan, kemampuan, sedemikian rupa sehingga komputer
bakat atau kualifikasi seseorang. dapat memproses input (masukan)
menjadi output (keluaran)”.
2.1.3 Tipe Kecerdasan (Mutliple
Intelligence) 2.5 Android
Kecerdasan merupakan kemam- Android adalah sistem operasi
puan seseorang dalam menghasilkan yang berbasis Linux untuk telepon
suatu produk yang berguna bagi seluler seperti telepon pintar
dirinya dan orang lain. Sebenarnya (smartphone) dan komputer tablet.
manusia memiliki banyak bentuk Android menyediakan platform
kecerdasan yang disebut dengan tipe terbuka bagi para pengembang untuk
kecerdasan atau kecerdasan majemuk menciptakan aplikasi mereka sendiri
(multiple intelligence). H. Gardner untuk digunakan oleh bermacam
menjelaskan terdapat 8 macam peranti begerak.
kecerdasan majemuk, yaitu bahasa
(linguistic), musik (musical), logika- 2.6 Perancangan Perangkat Lunak
matematika (logical-mathematical), Menurut Salahuddin dan Rosa
visual-spasial (visual-spatial), (2011) Unified Modelling Language
kinestetik-tubuh (bodily-kinesthetic), (UML) adalah keluarga notasi grafis
intrapersonal, interpesonal, naturalis yang didukung oleh meta-model
(naturalist). tunggal, yang membantu pendeskrip-
sian dan desain sistem perangkat
2.1.4 Tunarungu lunak, khususnya sistem yang
Dalam Kamus Besar Bahasa dibangun menggunakan pemrog-
Indonesia (2008:105), “Tunarungu raman berorientasi objek.
adalah tidak dapat mendengar, tuli,
mengalami kekurangan, atau 2.7 Tools Perangkat Lunak dan
kehilangan kemampuan mendengar Bahasa Pemrograman
baik sebagian atau seluruhnya yang Tools perancangan perangkat
diakibatkan karena tidak berfungsi- lunak yang digunakan dalam pene-
nya sebagian atau seluruh alat litian ini yaitu JDK, Android SDK,
pendengaran”. Android ADT, Android Studio, dan
Menurut Sutjihati Sumantri Rational Rose. Sedangkan bahasa
(2006:93) “Tunarungu diartikan pemrograman yang digunakan yaitu
sebagai suatu keadaan kehilangan Java dan SQLite sebagai database-
pendengaran yang mengakibatkan nya.
seseorang tidak dapat menangkap

5
Jurnal Buffer Informatika, Volume 3, Nomor 2, ISSN 2527-4856

2.8 Pengujian Perangkat Lunak 3.1.2 Analisis Kebutuhan Sistem


Menurut Roger Pressman (2002: 3.1.2.1 Analisis Kebutuhan Non-
59-60), “Pengujian perangkat lunak Fungsional
merupakan suatu elemen kritis dari 1. Kebutuhan Perangkat Keras dan
jaminan kualitas perangkat lunak, Perangkat Lunak Pembangun
dimana mempresentasikan kajian Aplikasi
pokok dari spesifikasi, desain, dan Tabel 3.1 Kebutuhan Perangkat Keras
pengkodean perangkat lunak. dan Perangkat Lunak Pembangun
Pengujian prangkat lunak dapat Aplikasi
dilakukan menggunakan pengujian Perangkat
white box dan black box. Spesifikasi
Keras / Lunak
Intel Celeron CPU
3. ANALISIS DAN PERANCA- Processor
N2830 2.16 GHz
NGAN
RAM 2 GB
3.1 Analisis Sistem
3.1.1 Analisis Sistem yang sedang Harddisk 500 GB
berjalan Windows 10 Pro
Sistem Operasi
Sistem yang berjalan tes IQ 32 bit
untuk anak tunarungu pada SLB C Bahasa Java (Framework
YPALB Perwari Ancaran Kuningan Pemrograman Android)
yang dilakukan secara manual, yaitu Integrated
pada gambar 3.1 di bawah ini : Android Studio
Development
2.2.3
Siswa Panitia Sekolah
Environment
Emulator Genymotion 2.8
Lembaran Soal
Tes
2. Kebutuhan Minimal Perangkat
Isi Identitas
Keras dan Perangkat Lunak
Siswa
Implementasi Aplikasi
Isi Jawaban
Tabel 3.2 Kebutuhan Minimal
Tes Perangkat Keras dan Perangkat
Lunak Implementasi Aplikasi
Lembaran Lembaran
Jawaban Tes Jawaban Tes

Perangkat
Spesifikasi
Memeriksa Keras / Lunak
Jawaban Tes
Sistem Operasi Android dengan
Menghitung
versi API:16
nilai IQ
RAM
512 MB
(Memori)
Pengumuman Pengumuman
Hasil Tes Hasil Tes Layar 3.5”

Gambar 3.1 Flowmap Tes IQ yang


sedang berjalan

6
Jurnal Buffer Informatika, Volume 3, Nomor 2, ISSN 2527-4856

3.2 Pengujian Metode Pemecahan 3.3 Perancangan Sistem


Masalah 3.3.1 Use Case Diagram
3.2.1 Metode Binet Simon
Register User
Mulai
<<include>>
Binet Simon
inisialisasi MA, CA, IQ
tgl_lahir, tgl_tes, soal,
umur_basal, jwb_benar, Jawab Soal <<include>>

User Fuzzy Logic

CA = tgl_tes – tgl_lahir
Hasil Tes

Tampil soal = CA
Informasi Program

MA = umur_basal + å jwb_benar
Gambar 3.5 Use Case Diagram
Aplikasi Tes IQ dan Tipe Kecerdasan
Menggunakan Metode Binet Simon
IQ = MA / CA x 100 dan Metode Fuzzy Logic

Tampil IQ 3.3.2 Skenario Use Case Diagram


3.3.2.1 Skenario Use Case Jawab
Selesai Soal
Skenario use case jawab soal
Gambar 3.2 Flowchart Perhitungan
berfungsi untuk menampilkan soal-
IQ Metode Binet Simon
soal tes IQ, selanjutnya akan dijawab
user untuk mengetahui nilai IQ
3.2.2 Metode Fuzzy Logic
dan tipe kecerdasan.
Mulai Tabel 3.6 Skenario Use Case
Jawab Soal
Inisialisai
id_soal, skor, aturan, Identifikasi
output, z, a, b, c, x, Z*
Nama Jawab Soal
skor[i] = id_soal Menjawab soal-soal tes IQ
Tujuan untuk mengetahui nilai IQ
rendah[x] = (b – x) / (c – b)
dan tipe kecerdasan user
tinggi[x] = (x – c) / (c – b)
Deskripsi
Aktor Pengguna (user)
aturan[i] = max(µi,…,µn) Skenario Use Case
Kondisi Awal Aktor telah memasuk-
(PreCondition) kan nama dan tanggal
lahir
Aksi Aktor Reaksi Sistem
Tampil Z*
Telah memasuk-
(Kecerdasan) Menampilkan soal-
kan nama dan
soal tes IQ
tanggal lahir
Selesai
Menjawab Memeriksa jawaban
Gambar 3.3 Flowchart Menentukan soal-soal tes IQ tes IQ
Tipe Kecerdasan Metode Fuzzy Logic

7
Jurnal Buffer Informatika, Volume 3, Nomor 2, ISSN 2527-4856

Menghitung nilai IQ 3.3.3 Class Diagram


menggunakan metode
binet simon
Menghitung nilai tipe
kecerdasan mengguna-
kan metode fuzzy logic
Menyimpan nilai IQ
dan nilai tipe
kecerdasan
Menampilkan nilai IQ
dan tipe kecerdasan
Kondisi Akhir Jika berhasil sistem
(Post akan menampilkan
Condition) nama, jumlah jawaban Gambar 3.11 Class Diagram Aplikasi
benar, nilai IQ, klasi-
Tes IQ dan Tipe Kecerdasan
fi-kasi kecerdasan, dan
tipe kecerdasan user Menggunakan Metode Binet Simon
dan Metode Fuzzy Logic
Jika gagal sistem akan
kembali ke halaman
menu utama. 3.3.4 Sequence Diagram
3.3.4.1 Sequence Diagram Jawab
3.1.1 Activity Diagram Soal
3.1.1.1 Activity Diagram Jawab Soal Sequence diagram jawab soal
Activity diagram jawab soal merupakan skenario user dalam
merupakan aktivitas user dalam menjawab soal-soal tes IQ setelah
menjawab soal-soal tes IQ untuk memasukkan nama dan tanggal lahir
mengetahui nilai IQ dan tipe untuk mengetahui nilai IQ dan tipe
kecerdasan, yaitu dapat dilihat pada kecerdasan, yaitu dapat dilihat pada
gambar 3.7 di bawah ini : gambar 3.13 di bawah ini :
User Sistem

: Soal_Tes : Binet Simon : Fuzzy_Logic : Hasil Tes


: User : Sistem

OnCreate()

telah memasukkan Nama Menampilkan soal-soal tampil soal tes


dan Tanggal Lahir tes
input jawaban

OnSelected()

Menjawab soal-soal Cek jawaban tes cekJawaban()


tes
hitung IQ()

Menghitung nilai IQ
OnSave()

Menghitung nilai tipe hitung tipe kecerdasan()


kecerdasan
OnSave()

Simpan nilai IQ dan


tipe kecerdasan tampil hasi tes

Tampil nilai IQ dan tipe


kepribadian

Gambar 3.13 Squence Diagram


Jawab Soal
Gambar 3.7 Activity Diagram Jawab
Soal

8
Jurnal Buffer Informatika, Volume 3, Nomor 2, ISSN 2527-4856

3.4 Perancangan Antarmuka 4. HASIL DAN PEMBAHASAN


3.4.1 Halaman Utama (Home) 4.1 Pengujian Sistem
Halaman utama (home) terdiri 4.1.1 Pengujian Black-Box
dari beberapa menu diantaranya 1. Halaman Mulai Tes
menu mulai tes IQ, hasil tes IQ,
bantuan, tentang, dan keluar, untuk
rancangan halamannya dapat dilihat
pada gambar 3.17 di bawah ini :

Button1 Button2

Gambar 4.1 Halaman Mulai Tes


Button3 Button4
Berdasarkan gambar 4.1 di atas,
dapat disimpulkan bahwa pengujian
black-box halaman mulai tes berhasil
Button5
yaitu pada tabel 4.1 di bawah ini :
Tabel 4.1 Pengujian Halaman Mulai
Tes
Data Yang Kesim-
Pengamatan
Masukkan diharapkan pulan

[Error!
Gambar 3.17 Halaman Utama (Home) Referenc
Memasuk Akan
Menampil- e source
-kan menampil-
Komponen dalam rancangan kan soal tes, not
nama dan kan soal tes,
nama dan found.]
halaman utama (home) dapat dilihat tanggal nama dan
nilai IQ Diterima
pada tabel 3.9 di bawah ini : lahir nilai IQ
[ ]
Tabel 3.9 Komponen Halaman Ditolak
Utama (Home) Akan Menampil- [Error!
Komponen Keterangan Tidak menampil- kan pesan Referenc
memasuk kan pesan “Isi Nama e source
Button1 Mulai Tes IQ -kan “Isi Nama dan not
nama dan dan Tanggal found.]
Button2 Hasil Tes IQ tanggal Tanggal Lahir” Diterima
lahir Lahir” [ ]
Bantuan pengguna-
Button3 Ditolak
an aplikasi
Tentang pembuat Memasuk- Akan Menampil- [Error!
Button4 kan menampil- kan pesan Referenc
dan aplikasi tanggal kan pesan “Aplikasi ini e source
lahir “Aplikasi ini tidak relevan not
Button5 Keluar dari aplikasi kurang tidak relevan untuk anak found.]
dari untuk anak dibawah 16 Diterima
16 tahun dibawah 16 tahun” [ ]
tahun” Ditolak

9
Jurnal Buffer Informatika, Volume 3, Nomor 2, ISSN 2527-4856

2. Halaman Tes IQ Diterima


[ ]
Tabel 4.2 Pengujian Halaman Tes IQ Ditolak

Data Yang Kesim-


Pengamatan 4. Halaman Bantuan
Masukkan diharapkan pulan
Tabel 4.4 Pengujian Halaman
Memilih Akan Menampil- [Error!
salah satu menampilkan kan soal Referen Bantuan
jawaban soal berikutnya ce Data Yang Kesim
berikutnya source Pengamatan
Masukkan diharapkan pulan
not
found.] Memilih Akan Menampil- [Error!
Diterima menu menampil- kan menu Referen
[ ] Bantuan kan menu klasifikasi ce
Ditolak klasifikasi kecerdasan source
kecerdasan dan tipe not
Tidak Akan Menampil- [Error! dan kepribadian found.]
memilih menampilkan kan pesan Referen tipe Diterima
salah satu pesan “Pilih “Pilih ce kepribadian [ ]
jawaban Jawaban Jawaban source Ditolak
Anda !” Anda !” not
found.] Memilih Akan Menampil-
Diterima [Error!
menu menampil- kan Referen
[ ] Klasifikasi kan klasifikasi
Ditolak ce
Kecerdasan klasifikasi kecerdasan source
kecerdasan not
Menjawab Akan Menampil- [Error!
semua soal menampilkan kan nama, found.]
Referen
nama, jawaban Diterima
ce
jawaban benar, nilai [ ]
source
benar, nilai IQ, Ditolak
not
IQ, klasifikasiklasifikasi found.]
IQ dan tipe IQ dan tipe Diterima Memilih Akan Menampilka [Error!
kecerdasan kecerdasan [ ] menu Tipe menampil- n klasifikasi Referen
Ditolak Kecerdasan kan klasifi- tipe ce
kasi tipe kepribadian source
Memilih Akan Menampil- [Error! kepribadian not
kembali ke menampilkan kan menu Referen found.]
menu menu utama utama ce Diterima
utama source [ ]
not Ditolak
found.]
Diterima
[ ] 5. Halaman Tentang
Ditolak
Tabel 4.5 Pengujian Halaman
3. Halaman Menu Tes Tentang
Data Yang Kesim-
Tabel 4.3 Pengujian Halaman Menu Pengamatan
Masukkan diharapkan pulan
Tes Memilih Akan Menampilkan [Error!
Data Yang Kesim- menu menampilkan informasi Referen
Pengamatan
Masukkan diharapkan pulan Tentang informasi pembuat ce
pembuat aplikasi source
Memilih Akan Menampil- [Error! aplikasi not
menu Hasil menampil- kan nama Referen found.]
Tes kan nama dan nilai IQ ce Diterima
dan nilai IQ source [ ]
not Ditolak
found.]

10
Jurnal Buffer Informatika, Volume 3, Nomor 2, ISSN 2527-4856

6. Menu Keluar
Tabel 4.6 Pengujian Menu Keluar
Data Yang Kesim-
Pengamatan
Masukkan diharapkan pulan

Memilih Akan Menampil- [Error!


menu menampil- kan pesan Referenc
Keluar kan pesan “Apakah e source
“Apakah yakin akan not
yakin akan keluar? Ya found.]
keluar? Ya atau Tidak” Diterima
atau Tidak” [ ]
Ditolak

Memilih Akan keluar Keluar dari [Error!


Ya dari aplikasi aplikasi Referenc
e source
not
found.]
Diterima
[ ]
Ditolak

Memilih Akan Menampil- [Error!


Tidak menampil- kan menu Referenc
kan menu utama e source
utama not
found.]
Diterima
[ ]
Ditolak

11
Jurnal Buffer Informatika, Volume 3, Nomor 2, ISSN 2527-4856

4.1.2 Pengujian White-Box Line Syntax


else if(iq < 91 && iq > 79) {
Tabel 4.7 Pengujian White-Box 11 return "Dibawah Rata-rata";
}
Metode Binet Simon else if(iq < 80 && iq > 69) {
Line Syntax return "Bodoh atau Garis
public class ResultActivity 12
Batas";
extends AppCompatActivity { }
public int else if(iq < 70 && iq > 49) {
getDifferenceDate() { return "Moron atau Lemah
User user = 13
Berfikir";
GlobalVariables.getInstance() }
.user;
Calendar birthdate = else if(iq < 50 && iq > 29) {
Calendar.getInstance(); 14 return "Pander";
1 }
birthdate.set(user.getYear(),
user.getMonth(), else {
user.getDate()); 15 return "Cacat Otak";
Calendar now = }
Calendar.getInstance(); }
int year =
txtRightAnswer.setText("Jawaba
now.get(Calendar.YEAR) -
n Benar :
birthdate.get(Calendar.YEAR);
"+GlobalVariables.getInstance(
int month = 0;
).rightAnswer);
if(birthdate.get(Calendar.MON 16 txtIQ.setText("IQ Anda :
TH) > now.get(Calendar.MONTH) "+iq);
&& txtStatus.setText("Klasifikas
birthdate.get(Calendar.DATE) i :
> now.get(Calendar.DATE)) { "+getClassificationIQ(iq));
2
month = }
now.get(Calendar.MONTH) -
birthdate.get(Calendar.MONTH)
; Berdasarkan tabel 4.7 di atas,
} maka dapat dibuat suatu bentuk
else { flowgraph pengujian white-box
month = 12 +
(now.get(Calendar.MONTH) - metode Binet Simon seperti pada
3
birthdate.get(Calendar.MONTH) gambar 4.7 di bawah ini :
);
1
}
Question q = 2 3
4 paket.get(current%10);
int index = current - 1; 4

public String
5
getClassificationIQ(int iq) { 5
if(iq >= 140) {
6 return "Genius"; 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
}
else if(iq < 140 && iq > 129) 16

{
7
return "Sangat Cerdas"; Gambar 4.7 Flow Graph Pengujian
} White-Box Metode Bine Simon
else if(iq < 130 && iq > 119)
8
{ Berdasarkan gambar flowgraph
return "Cerdas";
}
4.7 di atas, maka dapat dilakukan
else if(iq < 120 && iq > 110) langkah perhitungan nilai Cyclmetic
{ Complexity Graph yaitu mengguna-
9
return "Diatas Rata-rata";
} kan rumus di bawah ini :
else if(iq < 111 && iq > 90) V(G) = R = E – N + 2 = P + 1
{ 1. Penentuan nilai-nilai dalam rumus
return "Rata-rata atau
10 Cyclmetic Complexity Graph
Normal";
} a. Jumlah region (R) = 11

12
Jurnal Buffer Informatika, Volume 3, Nomor 2, ISSN 2527-4856

b. Jumlah edge (E) = 25


c. Jumlah node (N) = 16 4.2.2 Halaman Menu Mulai Tes
d. Jumlah decision (P) = 10 1. Halaman Register User
2. Perhitungan Nilai Cyclmetic
Complexity Graph
a. V(G) = R = 11
b. V(G) = E – N + 2 = 34 – 25 + 2
= 11
c. V(G) = P + 1 = 10 + 1 = 11
Jadi, dapat disimpulkan nilai
Cyclmetic Complexity Graph
adalah 11.
3. Penentuan Alur (path)
Berdasarkan perhitungan di atas,
diketahui nilai Cyclmetic Gambar 4.9 Halaman Register User
Complexity Graph adalah 11, 2. Halaman Soal Tes
maka terdapat 11 path, yaitu:
a. Path1 = 1-2-3-4-5-6-16
b. Path2 = 1-2-3-4-5-7-16
c. Path3 = 1-2-3-4-5-8-16
d. Path4 = 1-2-3-4-5-9-16
e. Path5 = 1-2-3-4-5-10-16
f. Path6 = 1-2-3-4-5-11-16
g. Path7 = 1-2-3-4-5-12-16
h. Path8 = 1-2-3-4-5-13-16
i. Path9 = 1-2-3-4-5-14-16
j. Path10 = 1-2-3-4-5-15-16
k. Path11 = 1-3-4-5-6-16

4.2 Manual Program Gambar 4.10 Halaman Soal Tes


4.2.1 Halaman Menu Utama 3. Halaman Hasil Tes

Gambar 4.8 Halaman Menu Utama Gambar 4.11 Halaman Hasil Tes

13
Jurnal Buffer Informatika, Volume 3, Nomor 2, ISSN 2527-4856

4.2.3 Halaman Menu Hasil Tes 2. Halaman Klasifikasi Tipe


Kecerdasan

Gambar 4.12 Halaman Menu Hasil Tes Gambar 4.15 Halaman Klasifikasi
Tipe Kecerdasan
4.2.4 Halaman Menu Bantuan
4.2.5 Halaman Menu Tentang

Gambar 4.13 Halaman Menu Bantuan


1. Halaman Klasifikasi IQ Gambar 4.16 Halaman Tentang

4.3 Hasil Penelitian


4.3.1 Pengguna (User) Tunarungu
Berdasarkan penyebaran
kuesioner penggunaan aplikasi
kepada pengguna (user) yaitu anak
tunarungu SLB C YPALB Perwari
Ancaran Kuningan diperoleh data
sebagai berikut :
Tabel 4.8 Data Pengguna (User)
Tunarungu
Tgl. Jwbn Tipe Ke-
No Nama IQ
Lahir Benar cerdasan
Gambar 4.14 Halaman Klasifikasi IQ 10-05- Interper-
1 Lia N 37 106
1999 sonal

14
Jurnal Buffer Informatika, Volume 3, Nomor 2, ISSN 2527-4856

Tgl. Jwbn Tipe Ke- Tgl. Jwbn Tipe Ke-


No Nama IQ No Nama IQ
Lahir Benar cerdasan Lahir Benar cerdasan
23-10- Interper- Agung 28-07- Interpers
2 Dian N 41 112 7 33 107
1998 sonal M 1998 onal
Gilang 08-12- Intraper- 06-03- Interpers
3 28 96 8 Eka R 48 111
S 1998 sonal 1999 onal
07-01- Intraper- 22-08- Verbal
4 Alfi A 19 97 9 Dani S 21 108
2000 sonal 1999 Linguistik
13-02- Verbal 14-02- Interpers
5 Yusuf 33 104 10 Mira P 30 109
1999 Linguistik 1999 onal
28-11- Intraperso
6 Sindi N 17 101
1998 nal
20-08- Verbal 5. PENUTUP
7 Fajar S 24 109
1999 Linguistik 5.1 Kesimpulan
16-12- LogikaMa Berdasarkan penelitian yang
8 Iqbal 13 89 telah dilakukan, dengan dirancang
1998 tematika
dan dibangunnya aplikasi tes
05-06- Interper-
9 Opik
1999
21 98
sonal kemampuan IQ dan tipe kecerdasan
menggunakan metode binet simon
David 09-09- LogikaMa
10 11 97 dan metode fuzzy logic untuk anak
R 1999 tematika
tunarungu berbasis android, maka
dapat disimpulkan bahwa :
4.3.2 Pengguna (User) Normal 1. Tes kemampuan IQ dan tipe
Berdasarkan penyebaran kecerdasan anak tunarungu pada
kuesioner penggunaan aplikasi SLB C YPALB Perwari Ancaran
kepada pengguna (user) yaitu anak Kuningan dapat dilakukan dengan
normal tingkat SMA/SMK yang ada cepat, tepat, dan menarik perhati-
di wilayah Kabupaten Kuningan an anak sehingga tes kemampuan
diperoleh data sebagai berikut : IQ dan tipe kecerdasan dapat
Tabel 4.9 Data Pengguna (User) dilakukan lebih efektif.
Normal 2. Dengan mengimplementasikan
Tgl. Jwbn Tipe Ke- metode Binet Simon dalam
No Nama IQ
Lahir Benar cerdasan menentukan IQ dan metode Fuzzy
Yoyon 26-01- Interper- Logic dalam menentukan tipe
1 42 114
S 2000 sonal kecerdasan dapat membantu
17-07- LogikaM mempermudah dalam proses
2 Rizki F 24 109 perhitungan nilai IQ dan tipe
1999 atematika
kecerdasan dengan cepat dan tepat
Agus 19-12- LogikaM
3 21 98 berdasarkan soal-soal tes yang
M 1999 atematika
telah diberikan kepada pengguna
Anissa 30-10- Interpers
4
I. P 1999
39 118
onal
(user) yaitu anak tunarungu.
3. Dapat membantu pihak sekolah
08-11- Verbal yaitu SLB C YPALB Perwari
5 Roni H 26 100
1998 Linguistik
Ancaran Kuningan dalam upaya
Indah 04-01- Verbal mengembangkan kemampuan
6 36 105
L 2000 Linguistik kognitif dan emosional, serta

15
Jurnal Buffer Informatika, Volume 3, Nomor 2, ISSN 2527-4856

meningkatkan kemampuan [3] Gardner, Howard. 2003.


intelegensi siswanya terutama Kecerdasan Majemuk: Teori
anak tunarungu. dalam Praktek. Alih Bahasa:
Arvin Saputra. Batam:
5.2 Saran Interaksara.
Setelah merancang dan mem- [4] Jogiyanto, Hartono M. 2005.
bangun aplikasi tes kemampuan IQ Analisa dan Desain Sistem
dan tipe kecerdasan menggunakan Informasi: Pendekatan
metode binet simon dan metode fuzzy Terstruktur Teori dan Praktik
logic untuk anak tunarungu berbasis Aplikasi Bisnis. Yogyakarta:
android, peneliti memiliki beberapa ANDI.
saran sebagai pengembangan di masa [5] Ladjamuddin, Al-Bahra. 2006.
mendatang, yaitu sebagai berikut : Pengujian Perangkat Lunak.
1. Aplikasi tes kemampuan IQ dan Yogyakarta: ANDI.
tipe kecerdasan ini dapat diguna- [6] Pressman, Roger S. 2002.
kan oleh sekolah-sekolah lainnya Rekayasa Perangkat Lunak:
terutama Sekolah Luas Biasa Pendekatan Praktisi.
(SLB) ataupun oleh masyarakat Yogyakarta: ANDI.
umum yang memiliki kelebihan [7] Rosa A.S dan M. Shalahuddin.
yaitu tunarungu untuk mengetahui 2013. Rekayasa Perangkat
IQ dan tipe kecerdasan yang Lunak: Terstruktur dan
dimilikinya. Berorientasi Objek. Bandung:
2. Aplikasi tes kemampuan IQ dan Informatika.
tipe kecerdasan diharapkan dapat [8] Sri, Kusumadewi. 2013. Aplikasi
melakukan pengelolaan soal-soal Logika Fuzzy untuk Pendukung
tes IQ dan tipe kecerdasan oleh Keputusan Edisi II. Yogyakarta :
pihak sekolah, sehingga aplikasi Graha Ilmu.
ini dapat digunakan bukan hanya [9] Sukardi, D. K. dan Kusmawati,
untuk anak tunarungu saja tetapi D. P. E. N. 2009. Analisis Tes
untuk anak yang memiliki Psikologi Teori dan Praktik
kelebihan-kelebihan yang berbeda dalam Penyelenggaraan
3. Aplikasi tes kemampuan IQ dan Layanan Bimbingan dan
tipe kecerdasan ini dapat Konseling di Sekolah. Jakarta:
dipadukan atau dilengkapi dengan Rineka Cipta.
tes kepribadian ataupun tes yang [10] Sumantri, Sutjihati. 2006.
lainnya. Psikologi Anak Luar Biasa.
Bandung :
PT. Rafika Aditama.
DAFTAR PUSTAKA [11] Tes Kemampuan Differensial
(TKD). Jakarta: Lembaga
[1] Ahmadi, Abu. 2009. Psikologi Pengembangan Sarana
Umum. Jakarta: Rineka Cipta. Pengukuran dan Pendidikan
[2] Fudyartanta, Ki. 2004. Tes Bakat Psikologi (LPSP3) Fakultas
dan Perskalaan Kecerdasan. Psikologi-Universitas Indonesia.
Jakarta: Pustaka Pelajar.

16

You might also like